Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Guru kurang Kurangnya inovatif Kajian Literatur Setelah dilakukan analisis terhadap hasil
menunjukan beberapa guru memperlihatkan 1. Hasil penelitian (Nisa dkk,2021 ) menunjukkan kajian literatur, hasil wawancara, dan
jenis poster sebagai beberapa jenis desain bahwa motivasi belajar siswa rendah hasil observasi dapat diketahui bahwa
bahan apresiasi kepada poster untuk disebabkan oleh faktor internal dan eksternal alternatif/ solusi mengenai kurangnya
siswa untuk meningkatkan motivasi siswa. Faktor internal siswa meliputi guru menunjukan beberapa jenis poster
mengembangan siswa dalam belajar. kejenuhan, minat belajar, kesehatan fisik dan sebagai bahan apresiasi kepada siswa
wawasan siswa terhadap mental. Sedangkan faktor ekternal siswa
Jenis jenis poster untuk mengembangan wawasan siswa
adalah keadaan keluarga, lingkungan di rumah
dan sarana dan prasarana. terhadap Jenis jenis poster
2. Menurut penelitian Ahmad Aunur Rohman1 , yaitu :
Sayyidatul Karimah2 1UIN Walisongo 1. Guru menunjukan beberapa gambar
Semarang,2Universitas Pekalongan. Faktor jenis poster hasil karya desain grafis,
yang menyebabkan motivasi belajar adalah untuk memantik kreativitas siswa
tempat belajar, kondisi fisik siswa, kecerdasan menggunkan media PPT.
siswa, sarana prasarana, waktu pembelajaran, 2. Membuat LKPD yang menarik, untuk
kebiasaan belajar siswa, guru, orangtua, meningkatkan aktivitas peserta didik.
kondisi emosional siswa, dan faktor kesehatan 3. Agar peserta didik termotivasi dan tidak
siswa merasa jenuh di akhir pembelajaran
maka guru perlu memberikan
3. Amna Emda (2017)faktor-faktor yang
permainan sederhana dengan aplikasi
mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
quizizz atau khoot agar tidak merasa
a. Cita-cita/aspirasi siswa
bosan.
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa dan lingkungan 4. Bahwa, Guru perlu menentukan dalam
d. Unsur-unsur dinamis dalam belajar menerapkan model pembelajaran
e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa inovatif, untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
4. Rohman (2018) faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar antara lain: Berkenaan dengan model-model
a. Tempat belajar pembelajaran abad 21 yang inovatif
b. Fungsi fisik yang dipandang potensial untuk
c. Kecerdasan mengunakan model pembelajaran;
d. Sarana dan prasarana
e. Waktu Discovery learning;
f. kebiasaan belajar siswa Belajar melalui penelusuran, penelitian,
g. Faktor guru penemuan, dan pembuktian.
h. orang tua
i. faktor emosional siswa Pembelajaran berbasis proyek (PJBL);
j. Kesehatan Proyek memiliki target tertentu dalam
k. Teman bentuk produk dan peserta didik
merencanakan cara untuk mencapai target
Hasil wawancara Kepala Sekolah dengan dipandu oleh pertanyaan
Pemberian motivasi secara personal kepada siswa menantang. Peserta didik bisa mengikuti
agar mengaktifkan,menggerakan dan mengarahkan tahapan pembelajaran seperti eksplorasi
perilaku belajarnya. ide, mengembangkan gagasan,
merealisasikan gagasan menjadi prototipe
Hasil wawancara Guru produk, melakukan uji coba produk, dan
1. Memberikan contoh contoh gambar hasil karya memasarkan produk. Pada prosesnya
desain grafis, untuk memantik kreativitas siswa peserta didik bisa memanfaatkan teknologi
menggunkan media ppt untuk mencari informasi bagi upaya
2. Membuat LKPD yang menarik, untuk pengembangan gagasan, membuat sketsa
meningkatkan aktivitas sehingga peserta didik produk menggunakan software tertentu,
termotivasi. menguji produk melalui respon pasar
3. Agar peserta didik termotivasi dan tidak merasa dengan google survey dan sebagainya.
jenuh di akhir pembelajaran maka guru perlu
memberikan permainan sederhana agar tidak Kelebihan atau keunggulan PJBL
merasa bosan. sebagai berikut (Abidin, 2007:170) :
6. Model ini bersifat terpadu dengan
kurikulum sehingga tidak memerlukan
tambahan apapun dalam
pelaksanaannya.
7. Siswa terlibat dalam kegiatan dunia
nyata dan mempraktikan strategi otentik
secara disiplin.
8. Siswa bekerja secara kolaboratif untuk
memecahkan masalah yang penting
baginya.
9. Teknologi terintegrasi sebagai alat
untuk penemuan, kolaborasi, dan
komunikasi dalam mencapai tujuan
pembelajaran penting dalam caracara
baru.
10.Meningkatkan kerja sama guru dalam
merancang dan mengimplementasikan
proyek-proyek yang melintasi batas-
batas geografis atau bahkan melompat
zona waktu.