Anda di halaman 1dari 7

Tugas 5

KETERAMPILAN DASAR PEMIMPIN KELOMPOK


Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Kelompok

Dosen : Amal Hayati, M. Pd


Nama : Fyarisa
NIM : 0303213056
Kelas/Sem : BKPI-2/ III

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
TA. 2022/2023
A. Mendengarkan Aktif
Mendengar aktif merupakan aktivitas memberikan umpan balik isi ucapan dan
perasaan klien saat proses konseling berlangsung. Mendengar aktif dilakukan
dengan cara mempertahankan kontak mata dengan klien, memberikan perhatian dan
respon seperti anggukan kepala, mengurangi hal-hal yang menarik perhatian klien
dan membuyarkan konsentrasi, tidak melakukan kegiatan lain saat layanan
berlangsung, serta mengenai perasaan peserta kelompok.
Mendengarkan aktif memerlukan sikap penuh perhatian apa yang sedang di
bicarakan anggota kelompok. Oleh karena itu mendengar aktif bukan hanya indra
pendengaran saja tetapi tetapi juga menggunakan mempergunakan indra yang lain
misalnya mata . dalam mendengar aktif pk hendaknya memandang wajah anggota
kelompok yang sedang berbicara. Kemampuan mendengar aktif meliputi
kemampuan 3 M yaitu kemampuan mendengar memahami dan merespons
pembicaraan dan bahasa tubuh masing-masing anggota kelompok. Mendengar aktif
menuntut kemampuan pk mendengarkan isi ,suara, dan bahasa tubuh anggota
kelompok yang sedang berbicara.
Mendengar aktif juga menunjukkan kesan kepada pembicara bahwa pemimpin
kelompok sungguh-sungguh mendengarkannya .mendengar aktif merupakan tugas
pemimpin kelompok yang kompleks , karena mendengarkan banyak banyak orang
dalam kelompok. Pk yang terampil benar-benar mencoba mendengarkan semua
anggota kelompok nya dalam waktu yang sama, bukan hanya kepada anggota yang
berbicara rasa saja.
Untuk itu teknik yang tepat digunakan oleh pemimpin kelompok adalah
membaca dengan cepat gelagat dan gerakan non verbal anggota kelompok
khususnya melalui ekspresi wajah dan perubahan tubuh.

B. Menjelaskan dan Bertanya


Saat melakukan proses konseling, konselor dapat menjelaskan dan bertanya
tentang hal yang sedang dibahas dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok.
Dalam hal ini, pemimpin kelompok dapat menggunakan suara yang jelas dan
lantang, menggunakan intonasi yang baik sehingga peserta kelompok dapat dengan
jelas mendengar apa yang disampaikan oleh pemimpin kelompok.
Kemampuan menjelaskan dan bertanya merupakan keterampilan pk yang
diperlukan dalam kelompok . keterampilan ini membantu seseorang anggota
kelompok agar memahami dengan jelas pembicaraannya dan juga untuk
memberikan pemahaman yang jelas bagi anggota kelompok lainnya. Ada beberapa
teknik memberikan penjelasan penjelasan yang dapat dilakukan yaitu dengan
bertanya , mengulangi dan memanfaatkan anggota lain untuk menjelaskan.
C. Menggunakan Mata
Pemimpin kelompok dapat menggunakan mata dalam hal mempertegas
penyampaian informasi dan meyakinkan peserta kelompok terhadap informasi yang
diberikan. Mempertahankan kontak mata juga menjadi salah satu cara untuk
menjalin kedekatan psikologis dan interpersonal pada peserta layanan bimbingan
kelompok.
Pemahaman cara menggunakan mata dalam memimpin kelompok sangatlah
penting. PK perlu tahu cara menggunakan matanya untuk mengumpulkan informasi
sebanyak banyaknya dan bernilai guna dan untuk mendorong atau melarang anggota
kelompok berbicara (Harvill, Masson dan Yacobs, 1983).
1. Melihat sekilas isyarat non formal masing-masing anggota kelompok.
2. Mengarahkan komentar seorang anggota kelompok kepada seluruh kelompok.
3. Pandangan yang “memaksa” berbicara.
4. Pandangan mata menghentikan berbicara.
Melihat sekilas pintas secara keseluruhan reaksi-reaksi non verbal anggota
kelompok, sangat berguna bagi PK untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi
dalam kelompok. Usahakanlah agar mata anda menyapu seluruh wajah anggota
kelompok, sehingga anda dapat memahami reaksi masing-masing anggota
kelompok dengan segera.
Ada situasi yang mengharuskan anda memusatkan perhatian kepada salah
seorang anggota yang sedang berbicara, tetapi hal itu boleh terjadi dalam situasi
yang sangat khusus. Isyarat non verbal yang perlu diperhatikan adalah anggukan,
ekspresi wajah, duduk tidak tenang dan menangis.
Mengarahkan komentar seorang anggota kelompok kepada anggota kelompok
lain terjadi, jika seorang anggota kelompok mengarahkan pandangannya kepada PK
saja sewaktu berbicara. Pemimpin kelompok hendaklah mendorong anggota
kelompok itu mengarahkan pandangannnya kepada seluruh anggota kelompok
sewaktu ia berbicara. Keadaan seperti ini sangat penting untuk membangun minat,
keterlibatan, dan kekompakan dan suasana saling memiliki diantara anggota
kelompok.
Membina kemauan anggota kelompok mengarahkan pandangannya kepada
seluruh anggota kelompok, bukan kepada PK semata dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1. Pada saat pembentukan PK hendaknya menjelaskan bahwa sewaktu
berbicara masing-masing anggota kelompok mengarahkan pandangannya
kepada keseluruhan anggota kelompok. Dapat juga dilakukan sewaktu
seorang anggota kelomppok berhenti sesaat sebelum melanjutkan
pembicaraannya.
2. Jelaskan kepada anggota kelompok bahwa PK tidak mungkin mengarahkan
pandangannya terus-menerus kepada masing-masing anggota kelompok
sewaktu mereka berbicara, Karena pandangan anda perlu diarahkan kepada
keseluruhan kelompok. Katakan juga kepada mereka bahwa pandangan yang
selintas pintas adalah tanda bahwa perhatian anda diarahkan kepada PK
semata.

D. Menggunakan Suara
Keterampilan pengaturan suara merupakan suatu kemampuan yaitu tidak kalah
pentingnya dibanding dengan keterampilan bagi pk, namun kebanyakan dilupakan
keterampilan ini menyangkut kemampuan mengatur suara yang dapat
mempengaruhi suasana dan iklim kelompok.
Suara yang kuat dan mendominasi menggambarkan pk dapat berhasil dalam
membimbing kelompok dibanding dengan suara yang lemah . Pk hendaknya dapat
mengembangkan nada suara yang sesuai dengan kebutuhan suasana
kelompok .seorang pk hendaklah mampu mengembangkan nada suara yang beragam
,seperti nada suara hangat semangat, formal ramah dan ceria. Seorang PK
hendaknya mencoba mendengarkan pola suaranya sendiri dan melatih diri untuk
memiliki ragam suara yang sesuai dengan kebutuhan profesi sebagai konselor
dalam kegiatan konseling kelompok.

E. Memberikan Dorongan dan Sokongan


Pemimpin kelompok dapat memberikan dorongan bagi peserta kelompok untuk
berkembang secara aktif dalam kegiatan. Hal ini akan bermanfaat bagi peserta
layanan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

F. Merefleksi
Merefleksi artinya mengulangi kembali dengan ringkas dan jelas ungkapan atau
komentar anggota kelompok ,yang menyangkut pendapatnya tentang isi dan
perasaannya terhadap masalah yang sedang di bahas.
Jika refleksi konselor mencapai sasaran ,maka akan ada kelompok lain yang
terpancing mengungkapkan perasaannya. Teknik refleksi dapat dipergunakan
terhadap seseorang ,beberapa atau semua anggota kelompok .refleksi terhadap
semua anggota kelompok dapat menggambarkan pemahaman pemimpin kelompok
tentang apa yang sedang terjadi dalam kelompok.
Tujuan lain dari merefleksi antara lain yaitu :
a. Menolong anggota kelompok yang sedang berbicara agar lebih menyadari
dan memahami dengan jelas ,apa yang sedang di bicarakan dalam kelompok.
b. Menolong anggota kelompok menyadari dan memahami dengan jelas
perasaan seseorang atau sejumlah anggota kelompok agar dapat melakukan
empati
c. Menimbulkan kesan positif terhadap pemimpin kelompok karena ia
menunjukkan pemahaman tentang peristiwa-peristawa yang terjadi dalam
kelompok.

G. Modeling

1. Merupakan keterampilan untuk menunjukkan contoh - contoh tindakan berkaitan


dengan kualitas, karakteristik, dan keterampilan yang mungkin perlu dipelajari
oleh para anggota.
2. Modeling sangat membantu dalam mengajarkan keterampilan interpersonal yang
penting bagi anggota yang akan membuat interaksi dan komunikasi dalam
kelompok menjadi lebih efektif.

H. Pandangan yang “memaksa” berbicara


PK dapat menggunakan kontak mata untuk “memaksa” anggota kelompok
berbicara. Dengan melemparkan pandangan keseluruhan anggota kelompok dan
melakukan kontak mata dengan anggota tertentu (yang sedikit atau tidak mau
berbicara), maka pandangannya itu dapat mengundang anggota kelompok itu
berbicara.
Pandangan PK dapat benar-benar mendorong anggota kelompok ikut
berpartisipasi dan berbagi dalam kelompok. Andaikan ada anggota kelompok yang
tidak banyak berbicara padahal pertemuan kelompok sudah yang ketiga kalinya, PK
hendaknya mengamati dan berusaha memahami anggota kelompok ini, sehingga
diketahui kemungkinan penyebabnya misalnya memiliki perasaan malu atau takut.
Kontak mata anda yang ramah dan pemberian semangat dapat mendorong anggota
kelompok ini selalu mengarahkan pandangannya kepada PK semata kalau berbicara.
Biarkan saja untuk sementara, tetapi setelah dia merasa aman dan nyaman dalam
berbicara mintalah agar dia mengarahkan pandangannya kepada keseluruhan
anggota kelompok. Pandangan mata PK sangat berguna untuk menolong anggota
kelompok yang menderita karena tertekan. Kontak mata dan bahasa tubuh dapat
memberi semangat yang sangat dibutuhkan oleh anggota kelompok ini untuk
membuka hal-hal dalam dirinya yang tadinya disembunyikan.

I. Menyimpulkan
Menyimpulkan merupakan hal yang penting bagi setiap PK. (Corey & Corey,
1987; Shulman 1984; Dyer & Vreend, 1980 dan Ohlsen, 1977). Kelompok
merupakan sumber informasi dari berbagai sudut pandang. Karena anggota
kelompok sibuk mendengarkan dan berbagi ide, maka mereka sering kurang
menangkap atau mengingat informasi secara cermat. Oleh karena itu kesimpulan
yang ringkas dan padat dapat membantu menyempurnakan pemahaman mereka.
Ada waktu-waktu tertentu dalam kegiatan kelompok yang mengharuskan PK
melakukan kegiatan menyimpulkan yaitu:
1. Pada saat pembicaraan anggota kelompok panjang. Jika PK telah memberi
kesempatan salah seorang anggota kelompok untuk berbicara beberapa menit
secara terus menerus maka tanyakan kepada anggota kelompok, apakah ada
diantara mereka yang kurang dapat menangkap pokok-pokok penting
pembicaraan itu. Kalau ada perlu melakukan kesimpulan.
2. Pada saat perpindahan dari satu topik yang lain. Kesimpulan merupakan pokok
yang merupakan kunci pembicaraan, dan menjembatani kegiatan kelompok
sekarang dengan kegiatan berikutnya.
3. Pada saat mengakhiri kegiatan kelompok. Andai kata banyak ide-ide yang telah
dimunculkan selama kegiatan kelompok, maka kegiatan penyimpulan sangat
berguna.
DAFTAR PUSTAKA

Folastri, S., Rangka, IB. (2016). Prosedur Layanan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Mujahid Press
Mungin, E. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Jakarta: UPT Unnes Press
Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok Dasar Dan
Profil.
Prayitno dan Erman, A. (1999). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Prayitno. (2004). Layanan Bimbingan Kelompok Dan Konseling Kelompok. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Prayitno dan Amti, E. (2009).Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai