NIM : 191910801017
Kelompok : 12
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022
I. Judul: Pengukuran Viskositas dengan Redwood Viscometer
II. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengukur viskositas minyak yang diperoleh sebagai fungsi dari waktu
pengaliran (dalam detik)
2. Menghitung Viscosity Index (VI) suatu sampel minyak.
Viskositas penting dalam penentuan jenis aliran dari suatu fluida. Apabila
fluida bersifat viskos dan mengalir lewat sebuah benda padat maka akan
menciptakan boundary layer pada bagian permukaan benda yang menunjukkan
bahwa efek viskositas fluida masih ada .
Terdapat dua jenis, yaitu Viskometer Redwood no.1 dan Viskometer Redwood
no.2. No.1 digunakan untuk menentukan viskositas dari minyak pelumas encer
dengan diameter jet atau lubang 1.62 mm dan panjangnya 10 mm. Viskometer no.2
digunakan untuk menentukan minyak pelumas kental dengan diameter jet 3.8 mm
dan panjangnya 15 mm.
2) Cara Kerja
Alat dikalibrasi dan bak air diisi menggunakan air. Sebuah termometer
diletakkan di bak air tersebut. Tabung minyak dibersihkan dan katup bola bertangkai
diletakkan diatas jet lubang untuk menutup lubang tersebut. Sebuah labu kohlrausch
yang telah disterilkan diletakkan dibawah jet. Sampel minyak yang akan diukur
dimasukkan kedalam tabung minyak sampai ketinggian menyentuh pointer. Sebuah
termometer juga diletakkan di dalam tabung minyak untuk mengukur suhu sampel
minyak. Kemudian, bak air dipanaskan sampai pada suhu tertentu dengan
pengadukan air secara konstan. Ketika minyak mencapai suhu yang diinginkan,
pemanasan dihentikan dan katup bola diangkat dan disangkutkan ke penutup tabung.
Waktu yang dibutuhkan untuk 50 ml minyak untuk menetes melalui jet lubang
dicatat. Percobaan ini diulang dan waktu tetes untuk 50 ml sampel minyak mengalir
disebut sebagai “redwood no.1 seconds” pada suhu tertentu (Ambasta. B.K, 2006:
181-182).
Crude Oil
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil
20.000
15.000
10.000
5.000
0.000
30 40 50 60 70 80 90 100 110
Temperatur (°C)
20.000
Viskositas Dinamik (cp)
15.000
10.000
5.000
0.000
30 40 50 60 70 80 90 100 110
Temperature (°C)
5.2 Pembahasan
Dari analisis grafik dapat dilihat bahwa hubungan viskositas dengan temperatur
adalah semakin tinggi tempatur dari sampel crude oil, maka nilai viskositasnya akan
kecil atau semakin menurun. Hal ini bisa dilihat pada gambar 5.1 dan gambar 5.2
dimana terjadi penurunan viskositas seiring dengan bertambahnya suhu pada crude
oil, dan sebaliknya semakin rendah suhu maka akan besar nilai viskositas dari crude
oil tersebut. Hal ini sesuai dengan teori dimana suhu berhubungan erat dengan
viskositas dimana semakin tinggi suhu maka semkain kecil nilai viskositas. Jadi
dapat diambil kesimpulan bahwa viskositas dengan temperatur adalah berbanding
terbalik.
6.1 Kesimpulan
Nilai viskositas Kinematik sampel crude oil pada berbagai suhu adalah
sebagai berikut:
- Pada suhu 40 oC -> Viskositas kinematik 20,642 cSt
- Pada suhu 60 oC -> Viskositas kinematik 9,562 cSt
- Pada suhu 80 oC -> Viskositas kinematik 8,799 cSt
- Pada suhu 100 oC -> Viskositas kinematik 8,447 cSt.
Nilai viskositas Dinamik sampel crude oil pada berbagai suhu adalah sebagai
berikut:
- Pada suhu 40 oC -> Viskositas Dinamik 19,766 cp
- Pada suhu 60 oC -> Viskositas Dinamik 9,157 cp
- Pada suhu 80 oC -> Viskositas Dinamik 8,426 cp
- Pada suhu 100 oC -> Viskositas Dinamik 8,089 cp.
Viscosity Index (VI) sampel minyak diperoleh melalui perhitungan adalah VI
sebesar 435,8128248.
Temperatur mempengaruhi nilai viskositas, Hal ini terjadi karena saat
pemanasan, komponen ringan dalam crude oil akan berubah menjadi gas dan
akan terlarut dalam crude oil. Gas dalam minyak ini membuat minyak lebih
mudah mengalir karena gaya gesek dari gas ini kecil dan berefek
viskositasnya akan mengecil.
Viskositas dan temperatur memiliki hubungan berbanding terbalik dimana
semakin besar temperatur maka viskositasnya akan semakin kecil, begitu juga
sebaliknya
6.2 Saran
Praktikan sebaiknya memahami materi tentang viskositas terlebih dahulu dan
melihat video tentang praktium viskositas. Selanjut nya praktikan harus membaca
terlebih dahulu prosedur praktikum yang sudah tertera di modul. Praktikan harus
lebih fokus saat mengambil data karena kesalahan sedikit dapat membuat praktikum
gagal.
DAFTAR PUSTAKA
Ambasta, B.K. 2006. Chemistry for Engineers. New Delhi: Univesity Science Press.