LAPORAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Pembinaan Bahasa Baku dan Diftong dengan Media Flashcard pada Siswa Sekolah
Dasar di Cianjur
oleh:
PRAKATA
i
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya, tim pengabdian Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
Universitas Suryaknacana dapat melaksanakan dan menyelesaikan Pengabdian Kepada
Masyarakat yang berjudul “Pembinaan Bahasa Baku dan Diftong dengan Media Flashcard pada
Siswa Sekolah Dasar”. Pengabdian ini disusun dan dilaksanakan sebagai bentuk realisasi
tridharma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian. Pengabdian yang dilaksanakan merupakan
salah satu upaya prodi PBSI sebagai lembaga pendidikan, membina masyarakat terutama anak-
anak dalam menggunakan bahasa baku dan diftong. Data yang disajikan dalam penelitian ini
merupakan hasil dari observasi, dan tes perbuatan.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut dapat terlaksana berkat dukungan baik
moril maupun materiel dari berbagai pihak. Tim pengabdian kepada Masyarakat Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengucap terima kasih kepada.
Pengabdian kepada masyarakat yang telah tim lakukan ini di harapka dapat bermanfaat bagi
tim dan pembaca pada umumnya, serta bermanfaat dalam membina dan mengembangkan
penggunaan bahasa Indonesia juga pengajarannya. Aamiin.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 2
A. Simpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran .......................................................................................................................... 11
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 13
iii
PEMBINAAN BAHASA BAKU DAN DIFTONG DENGAN MEDIA
FLASHCARD PADA SISWA SEKOLAH DASAR
oleh
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
B. Tinjauan Pustaka
1. Pembinaan Bahasa
2
upaya untuk mengembangkan, membangun secara teratur untuk mencapai tujuan.
Tujuan yang ingin dicapai tentu membutuhkan proses yang dilakukan secara
berkesinambungan.
2. Bahasa Baku
Tentu saja hal ini tidak dapat terealisasi tanpa adanya bimbingan dan
pembiasaan. Pembiasaan sejak dini akan berimplikasi secara positif pada masa
selanjutnya. Dalam kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar, dalam hal ini kelas V,
siswa dituntut untuk dapat mengetahui sekaligus membedakan antara kosakata
baku dan tidak baku disertai dengan pengetahuan makna kata tersebut. Informasi
ini bisa mereka dapatkan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan bimbingan
dan arahan guru. Materi kosakata baku dan tidak baku selalu ada dalam tiap
Kompetensi Dasar.
3
dengan bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh,
seperti ilmuan, pemerintah, ragam tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau
wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku (Mulyono dalam
Chaer,2011:5). Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kata baku adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi
yang penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Baku tidaknya
sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya
(Chaer,2011:131).
4. Diftong
Diftong ialah bunyi vokal rangkap yang tergolong dalam satu suku kata.
Diftong yang tercatat dalam bahasa Indonesia berdasarkan Ejaan Bahasa
Indonesia ialah /ai/, /oi/, /au/, dan Perubahan diftong Perubahan diftong ini
meliputi diftongisasi dan monoftongisasi. Diftong ialah vokal rangkap sedangkan
monoftong ialah vokal tunggal.
4
media pembelajaran. Berdasarkan analisa diatas penulis akan mencoba
menggunakan media pembelajaran berupa penggunaan kartu flash card dalam
mengenalkan kata baku dan tidak baku yang merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang menekankan pada keterampilan menulis siswa. Dan Materi
kata baku dan tidak baku dengan media flash card pada Siswa Kelas V SDN
Gayam.
1. Bagaimanakah deskripsi penulisan bahasa baku dan diftong pada siswa SDN
Gayam Cianjur?
2. Bagaimana penggunaan metode yang digunakan dalam pembinaan bahasa
Indonesia pada siswa SDN Gayam Cianjur?
D. Tujuan kegiatan
E. Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini bagi para siswa, mahasiswa, guru, dan dosen karena terjadi
interaksi yang kondusif. Mahasiswa memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannya kepada para siswa SDN Gayam Cianjur. Dampak lanjutan dari
kegiatan ini terciptanya pembiasaan penulisan bahasa baku dan diftong yang
benar di lingkungan pendidikan sehingga akan terbawa ke lingkungan
5
masyarakat. Dengan terbinanya penulisan bahasa baku dan diftong sejak dini,
maka persoalan kesalahan penulisan pun dapat diminimalisir.
BAB II
METODE KEGIATAN
A. Khalayak Sasaran
B. Dasar Pelaksanaan
C. Metode Kegiatan
D. Rancangan Evaluasi
Evaluasi evektivitas kegiatan dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) dengan
cara monitoring pada saat kegiatan berlangsung, dan (2) mengerjakan postest.
6
E. Materi Kegiatan
No Materi Narasumber
1. Penulisan bahasa baku Ridha Ilmiati
2. Penulisan diftong Dinar Nursyifa
Kegiatan ini mengeluarkan dana sebesar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah)
yang digunakan untuk kepentingan perencanaan, diskusi, dokumentasi, ATK, dan
publikasi.
7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
8
pada penulisan bahasa baku dan diftong. Hal ini mendorong penyuluh atau
peneliti untuk melakukan pembinaan mengenai bahasa baku dan diftong. Agar
siswa sekolah dasar menjadi lebih mengetahui penulisan bahasa Indonesia yang
baik dan benar sejak usia dini.
1) Siswa mengisi pre-test yang berisi soal pilihan ganda mengenai bahasa
baku dan diftong.
2) Setelah selesai mengisi pre-test, siswa diberikan peregangan berupa games
untuk melatih kefokusan sebelum dilaksanakannya pembelajaran.
3) Penyuluh memberikan materi bahasa baku dan diftong untuk memperluas
pengetahuan siswa.
4) Setelah itu, siswa dilatih lagi pengetahuannya dengan menggunakan media
flashcard.
5) Lalu penyuluh memberikan games atau permainan yang mampu melatih
konsentrasi dan pengetahuan siswa.
6) Lalu tahap terakhir ialah evaluasi pembelajaran, siswa mengerjakan post-
test.
Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan bahasa
Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Pawenang diperoleh hasil di antaranya
9
sebagai berikut (1) siswa tampak antusias dalam mengikuti kegiatan
pembinaan dari awal hingga akhir (2) siswa mulai memahami pembelajaran
berkaitan dengan bahasa baku dan diftong (3) siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan dan (5) siswa mampu memberikan contoh diftong.
Dalam pembelajaran pun digunakan media flashcard. Media flashcard
digunakan sebagai alat untuk menguji pengetahuan siswa. Ada dua flashcard
yang dipegang oleh penyuluh, dan siswa memilih flashcard yang memiliki
diftong, begitupun dengan bahasa baku yang benar.
10
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Sartika, Dewi. “Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Kata Baku dan Tidak
Baku dengan Media Flash Card Pada Siswa Kelas VI SDN Semaye Tahun Pelajaran
2018/2019.” Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, vol. 3, no. 2, 2019, hal. 334–40.
12
Lampiran 1
FOTO KEGIATAN
13
14