Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LOGIKA MATEMATIKA
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
RAHMA YANTI (2520.016)
FAJRI RINALDI CHAN (2520.005)
SUTRI SERLIKA (2520.018)
PURNAMA ARISKA PARDEDE (2520.012)
CHINDY RAHMATUL INSANI (2520.030)
ROBIYATUL ADAWIYAH (2520.036)

DOSEN PEMBIMBING
Vivi Ramdhani, M.Si

JURUSAN S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat,karunia dan hidayah – Nya kepada kita semua sehingga kita bisa melakukan aktivitas
kita dengan baik, sehat wal‘afiat khususnya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul
“Logika Matematika” ini bisa diselesaikan dengan baik. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Ibuk “Vivi Ramdhani,S.Si” selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
Matematika Diskrit yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum baik dan masih jauh dari kesempurnanan.
Sehingga penulis meminta kritik dan saran dari pembaca. Agar penulisan selanjutnya bisa lebih
baik lagi.

Bukittinggi,08 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................................. i
Daftar isi ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A.Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2


A.Logika Matematika ......................................................................................................... 2
B.Dasar-Dasar Logika ........................................................................................................ 2
C.Proposisi .......................................................................................................................... 4
D.Kalimat Terbuka ............................................................................................................. 5
E.Kalimat Tertutup ............................................................................................................. 5
F.Ingkaran ........................................................................................................................... 6
G.Table Kebenaran dari Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, dan Bimplikasi ....................... 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9


A.Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B.Saran .............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melalui logika kita dapat mengetahui kebenaran suatu pernyataan dari suatu kalimat dan
mengetahui apakah pernyataan pertama sama maknanya dengan pernyataan kedua. Misalkan,
apakah pernyataan “Jika sekarang adalah hari Minggu maka sekolah libur.” sama artinya
dengan “Jika sekolah libur maka sekarang adalah hari Minggu.”? Untuk menjawab pertanyaan
ini tentu kita perlu mengetahui aturan-aturan dalam logika.
Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai logika. Dengan logika, kita juga dapat
mengetahui apakah suatu pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan
didapatkan setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian
mengambil kesimpulan dengan benar atau sah. Logika matematika memberikan dasar bagi
sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat digunakan dalam banyak aspek kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logika matematika?
2. Apa saja dasar-dasar logika?
3. Apa yang dimaksud dengan proposisi?
4. Apa yang dimaksud dengan kalimat terbuka?
5. Apa yang dimaksud dengan kalimat tertutup?
6. Apa yang dimaksud dengan ingkaran?
7. Bagaimana tabel kebenaran dari konjungsi, disjugsi, implikasi, dan bimplikasi?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui logika matematika
2. Untuk mengetahui dasar-dasar logika
3. Untuk mengetahui proporsisi
4. Untuk mengetahui kalimat terbuka
5. Untuk mengetahui kalimat tertutup
6. Untuk mengetahui ingkaran
7. Untuk mengetahui tabel kebenaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan
bimplikasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Logika Matematika
Logika matematika adalah cabang dari matematika yang dipelajari untuk
meningkatkan daya nalar dan memberikan dasar cara berfikir kritis yang logis.
Aristoteles mendefenisikan logika sebagai suatu ilmu tentang hukum berfikir manusia
bertujuan untuk memelihara jalan pikiran. Logika dalam hal ini ditunjukkan untuk
menuntun serta membimbing seseorang agar berfikir lebih teliti. Logika dalam
keseharian sering dinyatakan dengan akal pikiran atau berdasarkan akal manusia.
Secara umum logika didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang menetapkan garis
besar tentang asas, hukum, aturan serta kaidah tentang bagaimana cara berfikir sampai
pada bagaimana kebenaran itu dapat diperoleh atau disimpulkan.
Logika juga merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang aktifitas atau
akal manusia yang akhirnya mempunya nilai kebenaran salah ataupun. Secara garis
besar defenisi dan logika tidak bisa diartikan secara khusus karena logika digunakan
oleh hampir semua bidang ilmu. Termasuk dalam hal ini adalah pada bidang
matematika. Logika sering dikaitkan dengan istilah penalaran. Sehingga dapat
dikatakan bahwa dalam logika itu dipelajari suatu metode atau prinsip yang dapat
ditentukan secara jelas antara penalaran yang bernilai benar. Serta penalaran yang
bernilai salah.1
B. Dasar-Dasar Logika
1.1 Kalimat Deklaratif
Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat(argument-argumen) dan
hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat tersebut. Tujuannya adalah
memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat
bernilai benar.
Contoh 1.1
Berikut beberapa contoh proposisi
a. 2+2=4
b. 4 adalah bilangan prima

1
Reni Dwi Susanti.Dasar dasar Logik dalam Matematika.(2022: UMM Press) hal 2

2
c. Jakarta adalah ibukota negara Indonesia
d. Penduduk Indonesia berjumlah 50 juta

Kalimat diatas dapat diketahui benar/salahnya. Kalimat (a) dan (c) bernilai benar
sedangkan kalimat (b) dan (d) bernilai salah.

1.2 Penghubung Kalimat


Sering kali, beberapa kalimat perlu digabungkan menjadi satu kalimat yang lebih
Panjang. Misalnya pada kalimat “4 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangan
ganjil” yang merupakan gabungan dari 2 buah kalimat, yakni “4 adalah bilangan
genap” dan “3 adalah bilangan ganjil”. Dalam logika, di kenal 5 buah penghubung
seperti dalam table berikut.

~ Negasi Tidak….
∧ Dan (konjungsi) … dan …
∨ Atau (disjungsi) … atau …
→ Implikasi Jika … maka …
↔ Biimplikasi … jika dan hanya jika …

Contoh 1.3

P menyatakan kalimat “4 adalah bilangan genap”

q menyatakan kalimat “3 adalah bilangan ganjil”

dengan demikian, kalimat “4 adalah bilangan genap dan 3 adalah bilangam ganjil”

dapat dinyatakan dengan symbol p^q

1.3 Tautologi dan Kontradiksi


Tautologi adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai benar (T), tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunya. Sebaliknya
kontradiksi adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai salah (F) tidak peduli
bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya.
1.4 Konvers, Invers, Kontraposisi
Misal diketahui implikasi p=>q
Konvers nya adalah q=>p

3
Inversnya adalah ⌐p=>q
Kontraposisinya adalah ⌐q=>⌐p

Suatu hal yang penting dalam logika adalah kenyataan bahwa suatu implikasi selalu
equifalen dengan kontraposisinya. Akan tetapi, tidak demikian dengan invers dan
konvers.

1.5 Inferensi Logika


Logika selalu berhubungan dengan pernyataan-pernyataan yang ditentukan nilai
kebenarannya.sering kali di inginkan untuk menentukan benar tidaknya kesimpulan
berdasarkan sejumlah kalimat yang diketahui nilai kebenarannya.2

C. Proposisi
Logika Proposisi atau Kalkulus Proposisi dikembangkan oleh ahli filsafat Yunani
Aristotle (384 SM – 322SM), jadi sudah sekitar 2300 tahun yang lalu.
Suatu proposisi (proposition) adalah suatu pernyataan (statement) yang memiliki nilai
kebenaran “benar” (true, T) atau “salah” (false, F) tetapi tidak keduanya Bersama-sama
pada saat dinyatakannya.

Contoh 1:
Pernyataan yang merupakan proposisi
1) Indonesia merupakan negara kepulauan.
2) Pandemi covid 19 dialami di hamper seluruh negara di dunia.
3) 1+10=12
4) 5x2=10
Keterangan : pernyataan ini disebut proposisi karena kita bisa menentukan apakah
kalimat ini benar atau salah.

Contoh 2:
1) Apakah kuliah dengan pembelajaran jarak jauh menyenangkan?
2) Anda harus mengatur waktu dengan lebih baik.

2
Drs. Jong Jek Siang,M.Sc, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer,(Yogyakarta:ANDI,
2011) hal 1-24

4
3) 1 + x = 5
4) x.y=z

Keterangan : Pernyataan ini tidak bisa disebut proposisi karena kita tidak bisa
menentukan apakah kalimat ini benar atau salah. Karena mengandung kalimat tanya,
kalimat perintah, dan persamaan yang masih bergantung nilai variabelnya.

D. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum diketahui nilai kebenarannya, sehingga
kalimat itu belum tentu benar atau salah, dan belum dapat menentukan nilai
kebenarannya itu.

Contoh soal :
Apakah kalimat 3x + 5 = 8 termasuk kalimat terbuka?

Jawab :
Kalimat matematika tersebut termasuk kalimat terbuka, karena 3x + 5 =8 belum tentu
nilai kebenarannya, dan belum mengetahui nilai pengganti dari x yang memenuhi
persamaan tersebut.
Jadi, 3x + 5 = 8 merupakan kalimat terbuka.

E. Kalimat Tertutup
Kalimat tertutup adalah kalimat yang dapat bernilai benar dan salah, atau kalimat yang
sudah diketahui nilai kebenarannya itu dapat bernilai benar atau salah. Kalimat tertutup
disebut juga pernyataan.
Contoh soal :
Apakah kalimat 5+2 ≠ 6 termasuk kalimat tertutup?

Jawab :
Kalimat matematika 5+2 ≠ 6 merupakan kalimat tertutup, karena dapat bernilai benar
jika 5 + 2 = 7 dan dapat bernilai salah jika 5 + 2 = 5.

5
Jadi, 5 + 2 ≠ 6 merupakan kalimat tertutup.3
F. Ingkaran
Ingkaran adalah penolakan dari pernyataan yang ada. Jika sebuah pernyataan bernilai
salah maka negasinya bernilai benar dan jika pernyataan bernilai benar maka negasinya
bernilai salah. Negasi dapat diterapkan sebagai operasi pada gagasan, proposisi, nilai
kebenaran, atau nilai semantik secara lebih umum.
1. Ingkaran konjungsi, ingkaran dari disjungsi dituliskan dengan - (p^q). ingkaran
konjungsi : - (p^q) - p^ -q
2. Ingkaran disjungsi , ingkaran dari disjungsi dituliskan dengan – (p^q). ingkaran
disjungsi : -(p^q)= - p^ -q
3. Ingkaran implikasi, ingkaran dari implikasi dituliskan dengan -(p=q), ingkran
implikasi: - (p=q) =p^ -q
4. Ingkaran biimplikasi, ingkaran dari biimplikasi dituliskan dengan -(p=q).
ingkaran biimplikasi: -(p=q)=(p^-q)<(q< - p)

Contoh :

Manusia mempunyai ekor(salah)

Manusia tidak mempunyai ekor(salah)

G. Table Kebenaran Dari Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan Bimplikasi


1) Tabel kebenaran konjungsi
Jika p dan q adalah proposi maka “p dan q”atau p ^ q adalah sebuah
proposisi pula, yang disebut sebagai konjungsi (conjunction) dari p dan q. Nilai
kebenaran dari p dan q adalah true pada saat p dan q kedua-duanya bernilai true,
dan false bila salah satu atau kedua-duanya dari p dan q bernilai false.
Contoh Konjungsi
Jika
p : Hari ini adalah selasa
q : Hari ini hujan
maka p ^ q : hari ini adalah hari selasa dan hari ini hujan, atau hari ini adalah
hari selasa dan hujan.

3
Tajudin S.Si,dkk,Kumpulan Rumus Matematika SD, (Jakarta:Kawan Pustaka,2002) hal 55

6
p ^ q bernilai T hari ini adalah hari selasa dan hujan, dan bernilai F pada hari
lainnya atau pada hari selasa yang tidak hujan.

p q 𝑝∧𝑞
B B B
B S S
S B S
S S S

2) Tabel kebenaran disjungsi


Jika p dan q adalah proposisi maka “p atau q”atau p ^ q adalah sebuah
proposisi pula, yang disebut sebagai disjungsi (disjunction) dari p dan q. Dan
nilai kebenaran dari p dan q adalah false pada saat p dan q kedua-duanya bernilai
false, dan true bila salah satu atau kedua-duanya dari p dan q bernilai true.
Contoh Disjungsi
Jika
p : hari ini adalah hari selasa
q : hari ini hujan
maka p ^ q bernilai F apabila harinya bukan hari selasa dan pada hari itu tidak
hujan, dan bernilai T apabila harinya adalah hari selasa atau apabila harinya
hujan.

p q 𝑝∨𝑞
B B B
B S B
S B B
S S S

3) Table kebenaran implikasi


Implikasi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung
“bila…, maka…”. Pernyataan tunggal yang pertama disebut anteseden dan yang
kedua disebut konsekuen. Suatu implikasi bernilai benar bila antesedennya

7
salah satu atau konsekuennya benar (jika suatu implikasi bernilai salah satu
hanya apabila anteseden benar dan konsekuennta salah).
Contoh implikasi : bila bumi berbutar dari timur ke barat maka matahari akan
terbit disebelah barat.

p q 𝑝→𝑞
B B B
B S S
S B B
S S B

4) Table kebenaran bimplikasi


Pernyataan majemuk yang menggunakan kata penghubung “bila dan
hanya bila”disebut ekuivalensi atau biimplikasi. Kata hubung tersebut disajikan
dengan lambang. Suatu ekuivalensi bernilai benar bila kedua pernyataan
tunggalnya mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh bimplikasi
Suatu segitiga disebut sama kaki bila dan bila segitiga itu mempunyai dua sisi
yang sama Panjang (maksudnya suatu ekuivalensi : “bila dan hanya bila”)4

p q 𝑝↔𝑞
B B B
B S S
S B S
S S B

4
Riefmanto, Pocket Book SMA/MA Kelas X,XI,XII MATEMATIKA, (Jakarta:PT Grasindo, 2019) hal 13-14

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Logika matematika adalah cabang dari matematika yang dipelajari untuk
meningkatkan daya nalar dan memberikan dasar cara berfikir kritis yang logis.
Aristoteles mendefenisikan logika sebagai suatu ilmu tentang hukum berfikir manusia
bertujuan untuk memelihara jalan pikiran
Dasar-Dasar Logika ada kalimat deklaratif yang tujuannya adalah memberikan
aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar.
Dan Penghubung Kalimat, ada beberapa kalimat perlu digabungkan menjadi satu
kalimat yang lebih Panjang. Tautologi adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai
benar (T), tidak peduli bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat
penyusunya. Sebaliknya kontradiksi adalah suatu bentuk kalimat yang selalu bernilai
salah (F) tidak peduli bagaimanapun nilai kebenaran masing-masing kalimat
penyusunnya. Serta Konvers, Invers, Kontraposisi, dan Inferensi Logika.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi
untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Siang Jong Jek M.Sc.2011.Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu
Komputer.ANDI : Yogyakarta
Riefmanto.2019. Pocket Book SMA/MA Kelas X,XI,XII MATEMATIKA.PT Grasindo : Jakarta
Susanti Reni Dwi.2022.Dasar dasar Logika dalam Matematika.UMM Press : Jakarta
Tajudin S.Si,dkk.2002.Kumpulan Rumus Matematika SD. Kawan Pustaka : Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai