Anda di halaman 1dari 140

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN

LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Sub Sektor Konstruksi Bangunan yang Terdaftar


di BEI 2019-2021)

SKRIPSI

Diajukan untuk salah satu syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana


Terapan Akuntansi (S.Tr.Ak) Program Diploma IV

Disusun oleh :
APRILIA PERMATASARI
NPM : DI31111000
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan dan Perbankan Syariah

DIREKTORAT VOKASI
PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI BISNIS
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
JAKARTA
2022
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :

1. Karya tulis saya, Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademik sarjana di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihaklain, kecuali arahan Dosen Pembimbing dan
masukan dari Tim Penguji.
3. Dalam karya tulis tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya
sesuai dengan norma yang berlaku di Institut Ilmu Sosial dan
Manajemen STIAMI.

Jakarta, 11 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan,

(Materai Rp10.000,-)

APRILIA PERMATASARI
NPM. DI181110076
1

2 LEMBAR PERSETUJUAN

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI


PROGRAM VOKASI DIPLOMA IV
Nama : Aprilia Permatasari
NPM : DI181110076
Program studi : Ilmu Akuntansi Bisnis
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan dan Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Pada Sub Sektor
Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2019-
2021)

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Vokasi Diploma
4 Sarjana Terapan Akuntansi (S.Tr.Ak) Program Studi Akuntansi Bisnis
telah disetujui oleh Pembimbing dan Ketua Program Studi pada 23 Juli 2022

Menyetujui,

Pembimbing Ketua Program Studi Ilmu


Akuntansi Bisnis

Drs. Ahmadi Aidi.,M.Kom.,Akt.,Ak.,CA,A.CPA Rudianto Hermawan, SE.,MA

Mengetahui,
Direktur Program Vokasi

Samsudin , S.Sos., M.Si


NIK : 199809021
3 MBAR PENGESAHAN

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMENSTIAMI


PROGRAM VOKASI DIPLOMA IV
Nama : Aprilia Permatasari
NPM : DI181110076
Program studi : Ilmu Akuntansi Bisnis
Konsentrasi : Akuntansi Keuangan dan Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Pada Sub Sektor
Kontruksi Bangunan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2019-
2021)

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim Penguji Laporan Tugas Akhir
Vokasi Diploma 4 Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI pada hari
Sabtu, Tanggal 11 Agustus 2022
Menyetujui,

1. Rudianto Hermawan, SE.,MA ………………


( Ketua Tim Penguji )

2. Fika Aryani, SE, M.Ak ………………


( Penguji Ahli )

3. Drs. Ahmad Aidi, M.Kom, Akt,Ak,CA,A.CPA ……………...


( Dosen Pembimbing )

Mengesahkan,
Direktur Program Vokasi

Samsudin , S.Sos., M.Si


NIK : 199809021
MOTO
Kesuksesan tidak serta merta hadir hanya karena manusia berusaha.

Namun bukan berarti pula kita tidak melakukan apa-apa.

Selama masih bernafas, maka masih ada kehidupan.

Selama ada kehidupan, maka masih ada harapan –sekecil apapun itu

“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan

bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan

yang teguh.” – Andrew Jackson


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas


rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta ditambah dengan semangat dan
kerja keras sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“ Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. “

Penulisan skripsi dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat


guna memperoleh gelar sarjana kesejanaan Sarjana Terapan Akuntansi
dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,


maka kritik dan saran membangun penulis diharapkan dari berbagai pihak
demi kesempurnaan substansi skripsi ini.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
memerlukan, khsusnya bagi peneliti yang bermaksud untuk melakukan
penelitian lanjutan.

Jakarta, Agustus 2022

Penulis

( )

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan


dan perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah SWT karena Atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat


menyelesaikan skripsi ini
2. Yth Prof, Dr.Ir. Wahyuddin Latunreng, M.M selaku Rektor Institut
Stiami
3. Yth Bapak Samsudin, S.sos, M.Si selaku Direktur Vokasi Institut
Stiami
4. Yth Rudianto Hermawan, SE.,MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
Akuntansi Bisnis Program Diploma Empat Institut Ilmu Sosial dan
Manajemen STIAMI
5. Yth Drs. Ahmad Aidi, M.Kom, Akt,Ak,CA,A.CPA selaku pembimbing
skripsi ini.
6. Yth Ibu dan Bapak Dosen STIAMI yang telah mengajarkan dan
memberikan Ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
7. Lima belas emiten Bursa Efek di bidang Konstruksi Bangunan yang
telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian dan memberikan data
yang diperlukan dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan semangat dan doa untuk
dapat menyelasikan skripsi ini
9. Teman-teman Angkatan 2018 Vokasi Institut Stiami yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu terima kasih doa dan kebersamaannya
selama ini.

Terima kasih atas bantuan dan bimbingan semua pihak yang sungguh
amat tidak ternilai, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya
dengan yang lebih baik. Terima kasih

Jakarta, Agustus 2022

Penulis

ii
ABSTRAK

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE


TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (PADA
PERUSAHAAN SUB SEKTOR KONSTRUKSI PERIODE 2019-2021)

Aprilia Permatasari
NPM DI181110076

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar


pengaruh good corporate governance dan leverage terhadap
profitabilitas perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Indikator
penilaian GCG yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran
komite audit, ukuran dewan direksi, dan ukuran dewan komisaris
independen yang dijelaskan pada laporan tahunan perusahaan
konstruksi bangunan pada periode 2019-2021
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 20 perusahaan sub
sector konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
sampel penelitian yang diambil sebanyak 15 perusahaan. Sedangkan
untuk olah data dengan menggunakan program SPPS versi 26.0.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: Corporate governance yang
diproksikan dengan dewan direksi, komite audit, dan dewan komisaris
independen menunjukan koefisien determinan (R2) sebesar 0,.44 atau
4,4% maka variabel bebas (dewan direksi, komite audit, dewan komisaris
independen) memiliki pengaruh terhadap variabel profitabilitas, Leverage
yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio menunjukan koefisien
determinan (R2) sebesar 0,.731 atau 73,1% maka variabel leverage
memiliki pengaruh terhadap variabel profitabilitas, Good corporate
governance yang diproksi dengan (dewan direksi, komite audit, dan
dewan komisaris independen) dan leverage yang diproksi dengan (debt
to asset) terhadap profitabilitas menunjukan koefisien determinan (R2)
sebesar 0,805 atau 80,5% maka variabel good corporate governance
dan leverage berpengaruh terhadap profitabilitas

Kata kunci : good corporate governance, leverage, dan profitabilita

iii
iv
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 ........................................................................................... 4


Tabel II.1 ......................................................................................... 13
Tabel III.1 ......................................................................................... 60
Tabel III.2 ......................................................................................... 65
Tabel III.3 ......................................................................................... 68
Tabel III.4 ......................................................................................... 74
Tabel III.5 ......................................................................................... 78
Tabel IV.1 ......................................................................................... 81
Tabel IV.2 ......................................................................................... 84
Tabel IV.3 ......................................................................................... 86
Tabel IV.4 ......................................................................................... 87
Tabel IV.6 ......................................................................................... 89
Tabel IV.7 ......................................................................................... 90
Tabel IV.8 ......................................................................................... 90
Tabel IV.9 ......................................................................................... 92
Tabel IV.10 ....................................................................................... 93

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 ........................................................................................ 5


Gambar II.1 ...................................................................................... 50
Gambar IV.5 ..................................................................................... 88

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i


UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................ii
ABSTRAK .......................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .................................................. 1
B. Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 9
C. Rumusan Masalah Penelitian ........................................... 10
D. Tujuan Penelitian .............................................................. 10
E. Manfaat Penelitian ............................................................ 11
BAB II KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu ....................................................... 13
B. Kajian Pustaka ................................................................ 22
1. Teori Keagenan ......................................................... 23
2. Akuntansi ................................................................... 27
3. Good Corporate Governance ..................................... 28
4. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ............. 31
5. Komite Audit .............................................................. 35
6. Dewan Direksi ............................................................ 37
7. Dewan Komisaris Independen ................................... 39
8. Leverage .................................................................... 42
9. Profitabilitas Perusahaan ........................................... 44
10. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................ 47
C. Kerangka Teori ............................................................... 49
D. Hipotesis ......................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................... 56
B. Operasionalisasi Variabel ................................................ 57
1. Variabel Independen .................................................. 58
2. Variabel Dependen .................................................... 63
3. Kisi-kisi Variabel ........................................................ 64
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 66
1. Jenis dan Sumber Data .............................................. 66
2. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 67

vii
D. Teknik Sampling ............................................................. 68
1. Populasi dan Sampel .................................................. 68
2. Teknik Pengambilan sampel ....................................... 70
E. Teknik Analisis Data ........................................................ 71
1. Statistik Deskriptif ....................................................... 71
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 73
3. Uji Hipotesis ................................................................ 74
F. Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................... 79
1. Lokasi Penelitian......................................................... 78
2. Waktu Penelitian ......................................................... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 80
B. Hasil Penelitian ................................................................ 81
1. Statistik Deskriptif ....................................................... 81
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 84
3. Uji Hipotesis ................................................................ 89
C. Pembahasan .................................................................... 94
1. Pengaruh Dewan Direksi Terhadap Profitabilitas ........ 94
2. Pengaruh Komite Audit Terhadap Profitabilitas ........... 95
3. \Pengaruh Dewan Komisaris Independen ................... 96
4. Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas ................ 97
5. Pengaruh Good Corporate Governance (Dewan Direksi,
Komite Audit, Dewan Komisaris Independen) Dan
Leverage Terhadap Profitabilitas ................................ 98
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................... 100
B. Saran ........................................................................ 102
Daftar Pustaka ................................................................................. 103
Lampiran ......................................................................................... 118

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian di Indonesia saat ini mulai membaik pasca krisis

global. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya

perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan sehingga

menambah persaingan dalam dunia bisnis. Dalam hal ini

perusahaan yang tidak kompetitif tidak akan mampu bertahan dan

mungkin saja akan mengalami kebangkrutan. Maka dari itu

perusahaan di tuntut untuk menjadi lebih baik dan sigap dalam

menghadapi tantangan dan terus berinovasi demi keberlangsungan

hidup perusahaan.

Secara umum tujuan perusahaan ialah memperoleh

keuntungan yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya

yang dimilikinya dan dapat mempertahankan keberlangsungan

perusahaan dalam jangka panjang sehingga dapat mensejahterakan

perusahaan dan karyawan dengan cara menjual barang maupun

jasa kepada klien. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang

mampu memaksimalkan pendapatannya baik saat ini maupun

jangka panjang, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para

stakeholder. Mengingat persaingan yang semakin ketat perusahaan

juga harus lebih baik dalam mengoreksi kesalahan-kesalahan dan

memperbaiki kekurangan yang ada di dalam perusahaan. Maka

1
perusahaan di tuntut untuk harus mencari dana ataupun modal yang

lebih besar untuk digunakan dalam memperbaiki maupun

menjalankan perusahaan.

Menurut (IGBA Pratama dan IGB Wiksuana – 2016) Dalam

meningkatkan kinerja dan inovasi produk, maka perusahaan

membutuhkan dana yang lebih untuk membantu perusahaan. Karna

hal tersebut ialah salah satu faktor perusahaan untuk memasuki

bursa efek atau biasanya disebut dengan perusahaan go public.

Namun dalam masa pandemi saat ini sangat sulit untuk mencari

dana ataupun modal. Hal tersebut dikarenakan para investor yang

menarik dananya pada saat masa pandemi dikarenakan tidak ingin

mengalami kerugian yang signifikan dan mereka lebih memilih

menginvestasikan dananya dengan resiko yang rendah.

Hal tersebut dibuktikan dengan harga saham gabungan di

bulan maret tahun 2020 mengalami penurunan dimana yang

awalnya tinggi tiba-tiba turun hingga titik terendah selama 8 tahun

terakhir. Dimana seluruh sektor mengalami penurunan, terdapat 3

sektor yang mengalami penurunan lebih dari 5% seperti infrastruktur

turun hingga 5,98%, barang konsumsi turun hingga 5,67% dan

sector manufaktur turun hingga 5,23%. Berdasarkan data tersebut,

investor kemungkinan tidak mau menanamkan modalnya (membeli

saham) dikarenakan takut mengalami kerugian yang signifikan dan

mereka lebih memilih memburu asset atau instrument yang dinilai

2
lebih aman saat terjadinya ketidakpastiin ekonomi, politik, ataupun

geopolitik yang biasanya disebut dengan asset safe haven seperti

emas dan melepas saham yang mereke miliki.

Setelah melewati masa-masa krisis pada saat pandemi ini,

yang mengakibatkan dampak buruk bagi rakyat Indonesia terutama

pada perusahaan dan orang-orang yang memiliki usaha. Karna hal

tersebut para pengusaha kehilangan profit yang biasa mereka

dapatkan atau hampir mendekati kerugian bahkan kehilangan usaha

yang mereka miliki. Salah satu sektor perusahaan yang mengalami

kerugian adalah sub sektor konstruksi. Perusahaan dalam sektor

konstruksi merupakan bagian penting dalam pembangunan

infrastruktur, terutama jenis jasa industri skala besar yang banyak

dibutuhkan di Indonesia. Sektor kontruksi ialah industri yang

mencakup semua sub sektor yang terkait dengan proses konstruksi

seperti tenaga profesi, pelaksanaan kontruksi dan pihak yang

memenuhi kebutuhan pelaku usaha dalam sektor konstruksi.

Perkembangan jumlah perusahaan konstruksi, pendapatan bruto,

dan nilai konstruksi yang telah diselesaikan dalam periode 2019-

2021

3
Tabel I.1

Perbandingan Perusahaan Konstruksi tahun 2018-2020

Keterangan 2018 2019 2020

Jumlah Perusahaan

Konstruksi 160.576 168.868 159.308

Pendapatan Bruto 1.392.062.013 1.655.027.418 1.362.059.226

Nilai Konstruksi

Diselesaikan 1.331.230.800 1.594.196.205 1.311.417.795

*Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

(Diakses tgl 5 mei 2022)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah perusahaan

konstruksi pada tahun 2018 sejumlah 160.576 mengalami

peningkatan ditahun 2019 menjadi 168.868 tetapi ketika awal tahun

2020 pandemi memasuki indonesia dan terjadinya pembatasan

sosial berskala besar (PSBB), semua itu berdampak pada banyak

orang termasuk perusahaan sektor konstruksi yang mengalami

penurunan menjadi 159.308, diikuti dengan pendapatan bruto dan

nilai konstruksi yang diselesaikan.

Setelah masa pandemi yang membuat perekonomian terpuruk,

di tahun 2021 indonesia mulai menarik peraturan pembatasan sosia

bersakala besar (PSBB). Mulai saat itu para pengusaha ataupun

orang yang menjalankan usahanya mulai membaik salah satunya

4
perusahaan di sektor konstruksi yang dimana ditahun 2022

mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Berdasarkan studi

yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa

bidang konstruksi berada di posisi ke empat. Pada triwulan ke IV

tahun 2021 menunjukan 10,48% peningkatan dibidang konstruksi.

Dilihat pada tahun 2020 perkembangan perusahaan industri sebesar

159.308 dan pada 2021 meningkat menjadi 203.403 (www.bps.go.id

diakses pada tanggal 12 April 2022).

Gambar I.1

Pertumbuhan Industri
Konstruksi
250,000
203,403
200,000
168,868 159,308
150,000

100,000

50,000

-
2019 2020 2021

*Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

Pertumbuhan perusahaan biasanya ditandai dengan adanya

peningkatan dalam penjualan barang ataupun jasa, ekspansi bisnis

melalui akuisisi ataupun merger, pertumbuhan laba, pengembahan

produk dan peningkatan jumlah karyawan. Kinerja perusahaan dapat

diukur dengan berbagai cara dan metode, biasanya perusahaan

menggunakan rasio profitabilitas untuk mengukur kinerja

perusahaan.

5
Profitabilitas adalah kemampuan sebuah perusahaan dalam

memperoleh laba atau pendapatan perusahaan selama periode

tertentu. Menurut Hermuningsih (2013) dalam menentukan atau

menilai kinerja suatu perusahaan, profitabilitas menjadi sesuatu hal

penting bagi para investor (penanam modal) dikarenakan

profitabilitas dapat menunjukan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan (laba) dan tingkat pengembalian yang akan

diterima oleh investor. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Return on assets (ROA), ROA disini digunakan

untuk mengetahui seberapa besar keuntungan perusahaan dan

tingkat pengembalian investasi yang dilakukan perusahaan

Perusahaan – perusahaan yang mengalami penurunan atau

kerugian di masa pandemi bisa saja disebabkan oleh tata kelola

perusahaan yang kurang baik sehingga terjadinya kecurangan atau

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang akhirnya menambah

permasalahan dalam perusahaan dan mengakibatkan para investor

yang tidak percaya dengan perusahaan. Maka dari itu perusahaan

seharusnya menerapkan Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip tata

kelola perusahaan yang baik yang dibentuk untuk membangun

kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) terhadap suatu

perusahaan. Prinsip ini diambil dari good governance atau

pemerintahan yang bersih dan transparan. GCG diakui sebagai

6
praktik terbaik dalam sistem ekonomi pasar yang mendorong

persaingan yang sehat dan lingkungan bisnis yang kondusif. Praktik

ini juga dirancang untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan

ekonomi.

Governance Corporate bermula dari respon ancaman terhadap

kepentingan pemegang saham AS pada tahun 1980-an. Sedangkan

di Indonesia Good Governance Corporate menjadi topik terkenal

pada tahun 1998 dimana saat itu Indonesia mengalami krisis yang

disebabkan oleh lemahnya pengawasan terhadap direksi

perusahaan yang seharusnya menjadi tanggungjawab dewan

komisaris. Mekanisme governance corporate terdiri dari komite audit

dan komisaris. Dalam meminimalisirkan konflik atau ketidak adilan

didalam perusahaan perlu adanya peningkatan dalam komite audit

dan komisisaris.

Dalam meningkatkan kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh

leverage. Rasio leverage sangat berperan penting untuk

perusahaan, dikarenakan setiap perusahaan harus mengetahui

berapa bagian dari modal yang dijadikan jaminan untuk utang jangka

panjang sehingga perusahaan dapat meminimalisir ancaman dimasa

mendatang. Oleh sebab itu seharusnya setiap perusahaan harus

dapat merencanakan atau mengetahui seberapa berpengaruhnya

utang terhadap pengelolaan aktiva. Semakin besar rasio leverage

maka semakin tinggi pula nilai hutang perusahaan. Pengukuran

7
leverage dalam enelitian ini menggunakan rasio hutang Debt to

Rasio (DAR)

Laporan keuangan ini akan mampu memprediksi apakah

sebuah perusahaan akan bertahan atau tidak menghadapi era

berikutnya. Bukan tanpa alasan memahami laporan keuangan itu

penting. Jika angka keuangan suatu perusahaan menunjukkan

angka negatif, tentunya risiko kebangkrutan akan sangat tinggi, dan

nasib seluruh karyawan akan terancam. Oleh sebab itu

Informasi kinerja keuangan sangatlah diperlukan dalam menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi untuk memprediksi

kapasitas produksi dari sumber daya yang tersedia. Setiap

perusahaan ingin mengukur seberapa besar keberhasilan yang

mereka capai dalam beberapa periiode tertentu sehingga

perusahaan dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi

perkembangan perusahaan untuk merencanakan di masa

mendatang.

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menunjukan

profitabilitas yang baik. Karena profitabilitas yang baik dapat menarik

investor untuk menanam sahamnnya. Sedangkan leverage adalah

suatu gambaran yang digunakan perusahaan untuk membiayai

aktivitas operasionalnya karna penggunaan utang yang tinggi dapat

meningkatkan beban bunga yang ditanggung perusahaan sehingga

dapat menurunkan profitabilitas perusahaan dan governance

8
corporate adalah suatu tata kelola perusahaan yang digunakan agar

perusahaan yang dibangun dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti ingin

meneliti lebih lanjut dengan tujuan untuk mengetahui secara

signifikansi pengaruh good corporate governance dan leverage

terhadap profitabilitas perusahaan.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dimaksudkan agar pengkajian tidak

menyeleweng dari arah penelitian.

1. Peneliti hanya membahas tentang pengaruh good governance

corporate terhadap profitabilitas perusahaan

2. Peneliti hanya membahas tentang pengaruh leverage terhadap

profitabilitas perusahaan

3. Dalam penelitian ini leverage diukur dengan Debt to Asset Ratio

(DAR)

4. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan rumus ROA

5. Menggunakan data laporan keuangan BEI tahun 2019-2021

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari masalah yang telah dirumuskan, rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut:

9
1. Seberapa besar pengaruh Good Corporate Governance

terhadap Profitabilitas perusahaan ?

2. Seberapa besar pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

perusahaan ?

3. Seberapa pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage

terhadap Profitabilitas perusahaan ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dijelaskan, maka

tujuan penelitian peneliti sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh

Good Corporate Governance terhadap profitabilitas perusahaan

2. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh

Leverage terhadap profitabilitas perusahaan

3. Untuk mengetahui dan menganalisi seberapa besar pengaruh

good corporate governance dan leverage terhadap profitabilitas

perusahaan secara simultan

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

10
1. Teori tentang Good Corporate Governance menjadi luas.

2. Teori tentang Leverage menjadi luas.

3. Toeri tentang profitabilitas menjadi luas

4. Penelitian ini diharapkan memperluas ilmu pengetahuan dan

pengembangan ilmu akuntansi.

5. Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat seperti member

rujukan riset penelitian selanjutnya dan diharapkan pula dapat

menjadi lebih banyak tinjauan tentang hal Good Corporate

Governance, leverage dan profitabilitas

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan memperluas pandangan

peneliti terkait pengaruh good corporate governance dan

leverage terhadap kinerja keuangan serta memperdalam

pemahaman dalam penulisan karya ilmiah.

b. Bursa Efek Indonesia

Penelitian ini diharapkan dapat menyampaikan manfaat

kepada perusahaan yang terdaftar dalam BEI untuk

memperhatikan tentang good corporate governance dan

leverage dalam hal ini debt to equity ratio yang digunakan.

c. Bagi Institusi (STIAMI VOKASI)

Sebagai saran belajar serta sumber informasi untuk

penelitian baru yang berhubungan sesuai judul penelitian.

11
d. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan mampu menegaskan hasil dari

penelitian terdahulu dan menjadi bahan masukan penelitian

selanjutnya.

12
BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan

sebagai bahan referensi dalam penelitian peneliti untuk memperkaya

teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian. Beberapa penelitian

terdahulu yang diambil dari jurnal-jurnal terkait dengan penelitian

yang dilakukan peneliti, yaitu :

Tabel II.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Peneliti Metode Hasil Penelitian

(Tahun) Penelitian

Hamidah Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian

dkk (2013) corporate ini menunjukan

governance Corporate

dan leverage governance

terhadap yang di

Profitabilitas proksikan

Bank yang go dengan ukuran

public di dewan direksi

indonesia berpengaruh

negatif dan tidak

13
signifikan

terhadap

profitabilitas

(return on

assets)

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di BEI,

Leverage yang

diproksikan

dengan

debt to total

assets

ratio

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap

profitabilitas

(ROA)

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di BEI,

dan Corporate

Governance

14
dan Leverage

berpengaruh

secara simultan

terhadap return

on assets

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di BEI

2. Muhammad Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian

Ardiyansyah corporate ini menunjukan

(2014) governance, mekanisme

leverage dan governance

profitabilitas corporate dapat

terhadap berpengaruh

manajemen maupun tidak

laba pada berpengaruh

perusahaan terhadap

manufaktur manajemen

sektor laba,

industri Berdasarkan

barang hasil uji t dapat

konsumsi disimpulkan

yang terdaftar bahwa leverage

di bei periode tidak

2009-2013 berpengaruh

15
terhadap

praktek

manajemen

laba, dan

Berdasarkan

hasil uji t dapat

disimpulkan

bahwa return on

asset

(profitabilitas)

berpengaruh

terhadap

manajemen laba

3. Riana Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian

Christel penerapan ini menunjukan

Tumewu good bahwa GCG

(2014) corporate berpengaruh

governance tidak signifikan

terhadap terhadap

leverage Leverage

dan perusahaan

profitabilitas perbankan yang

pada terdaftar di

perusahaan Bursa Efek

perbankan Indonesia, GCG

16
yang terdaftar berpengaruh

di bei periode signifikan

2009-2013 terhadap

profitabilitas

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia, DER

memberikan

pengaruh yang

signifikan

terhadap NPM

pada

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di BEI.

4. Eric Tjandra Pengaruh kuantatif Hasil penelitian

(2015) good ini menunjukan

corporate bahwa Good

governance Corporate

terhadap Governance

leverage dan (GCG) memiliki

profitabilitas pengaruh

pada negatif dan

17
perusahaan signifikan

property dan terhadap

real estate di profitabilitas

indonesia pada

perusahaan

property dan

real estate di

Indonesia, Good

Corporate

Governance

(GCG)

melalui

Leverage,

memiliki

pengaruh positif

namun

tidak signifikan

terhadap

profitabilitas

pada

perusahaan

property dan

real estate di

Indonesia, dan

Leverage

18
memiliki

pengaruh positif

dan sangat

signifikan

terhadap

profitabilitas

pada

perusahaan

property dan

real estate di

Indonesia.

5. Raras Pengaruh Kuantitatif Kepemilikan

Mahiswari Mekanisme saham

(2016) Corporate institusional dan

governance, leverage

Ukuran memiliki

perusahaan pengaruh

dan negatif

Leverage signifikan

Terhadap terhadap

Manajemen manajemen laba

laba dan dan manajemen

kinerja laba memiliki

keuangan pengaruh positif

signifikan

19
terhadap kinerja

keuangan

perusahaan.

Sedangkan

variabel

kepemilikan

manajerial,

ukuran dewan

komisaris,

proporsi dewan

komisaris

independen,

ukuran komite

audit

dan ukuran

perusahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

manajemen laba

6. Indriana Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian ini menunjukan

Damaianti Good bahwa Variabel Good Corporate

(2019) Corporate Governance (GCG) dengan

20
Governance proksi dewan komisaris

(GCG), independen tidak berpengaruh

Profitabilitas, secara signifikan terhadap nilai

dan perusahaan. Variabel

Leverage Good Corporate Governance

Terhadap Nilai (GCG) dengan proksi dewan

Perusahaan direksi berpengaruh

secara signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Variabel profitabilitas dengan

proksi Return on Asset (ROA)

tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Variabel leverage dengan proksi

Debt to Equity Ratio (DER) tidak

berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan. Secara simultan

variabel independen yaitu Good

Corporate Governance (GCG),

profitabilitas, dan

leverage berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan

7. Enni Harisa, Effect of quantitative the results of this study show :

Mohamad Quality of

21
Adam, Inten Good 1. The quality of GCG disclosure

Meutia Corporate does not affect the profitability

(2019) Governance of Indonesian and Malaysian

Disclosure, Islamic banks,

Leverage and 2. Leverage did not affect

Firm Size on profitability because the Islamic

Profitability of banks in Indonesia and Malaysia

Isalmic have a leverage value of 2011-

Commercial 2017 for an average of 7.36%,

Banks 3. Firm size influenced the

profitability of Islamic

commercial banking in

Indonesia and Malaysia

because this is because the

larger the company's assets can

increase the value of

profitability.

8. Rahayu Pengaruh Kuantitaif Hasil penelitian ini menunjukan

Irmawati good bahwa Variabel penelitian yang

dan corporate memiliki pengaruh positif

Akhmad governance, terhadap profitabilitas adalah

Riduwan ukuran dewan direksi, Variabel yang

(2020) perusahaan memiliki pengaruh negatif

dan leverage terhadap profitabilitas adalah

komisaris independen dan

22
terhadap leverage. Variabel yang tidak

profitabilitas memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas adalah komite audit

dan

ukuran perusahaan.

Persamaan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eric

Tjandra (2015) dan Riana Christel Tumewu (2014) dengan penelitian

yang dibuat oleh peneliti yaitu sama-sama membahas tentang

pengaruh Good Governance Corporate terhadap Leverage dan

Profitabiltas perusahaan. Sedangkan perbedaan didalam penelitian

Eric Tjandra (2015) dilaksanakan pada perusahaan Property Dan

Real Estate Di Indonesia dan penelitian Riana Christel Tumewu

(2014) dilaksanakan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

Periode 2009-2013 sedangkan penelitian yang dibuat peneliti

dilaksanakan pada perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bei

Persamaan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Muhammad Ardiyansyah (2014) dengan penelitian yang dibuat

peneliti yaitu sama-sama membahas tentang pengaruh corporate

governance, leverage, dan profitabilitas pada perusahaan.

Sedangkan perbedaan didalam penelitian Muhammad Ardiansyah

(2014) yaitu membahas manajemen laba yang dimana menjadi

variabel terikat (variabel Y) dalam penelitiannya dan dilaksanakan

pada perusahaan Manufaktur sektor industri barang konsumen dan

23
peneliti dalam penelitian ini menjadikan profitabilitas sebagai variabel

terikat dan dilaksanakan pada perusahaan kontruksi

Persamaan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Raras

Mahiswari (2016) dengan penelitian yang dibuat peneliti yaitu sama-

sama membahas corporate governance dan leverage. Sedangkan

perbedaan dalam penelitian yang dibuat Raras Mahiswari yaiu

membahas ukuran perusahaan dan menjadikan menajemen laba

dan kinerja keuangan sebagai varibel terikat (Variabel Y) sedangkan

peneliti membahas Pengaruh Governance Corporate terhadap

Leverage dan Profitabilitas perusahaan.

Persamaan didalam penelitian terdahuku yang dibuat oleh

Rahayu Irmawati dan Akhmad Riduwan (2020) dengan penelitian

yang dibuat peneliti yaitu sama-sama membahas Corporate

Governance, Leverage, dan Profitabilitas. Perbedaan dalam

penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Irmawati dan Akhmad

Riduwan (2020) yaitu membahas ukuran perusahaan juga

sedangkan peneliti hanya membahas Corporate Governance,

Leverage dan Profitabilitas saja

Persamaan didalam penelitian terdahulu yang dibuat oleh

Indriana Damaianti (2019) dengan penelitian yang dibuat oleh

peneliti yaitu sama-sama membahas pengaruh Governance

Corporate, Profitabilitas, dan leverage. Perbedaan dalam penelitian

24
yang dilakukan oleh Indriana Damaianti (2019) yaitu menjadikan

Nilai Perusahaan sebagai varibel terikat (Variabel Y) sedangkan

penulis menjadikan Profitabilitas sebagai variabel terikat

Persamaan didalam penelitian terdahulu yang dibuat oleh Enni

Harisa, Mohamad Adam, Inten Meutia (2019) dengan penelitian yang

dibuat peneliti yaitu sama-sama membahas Corporate Governance,

Leverage, dan profitabilitas perusahaan. Perbedaan dalam

penelitian Enni Harisa, Mohamad Adam, Inten Meutia (2019) yaitu

membahas ukuran perusahaan dan penelitian dilaksanakan pada

Bank Umum Syariah sedangkan peneliti hanya membahas

Corporate Governance, Leverage, dan Proditabilitas dan penelitian

dilaksanakan pada perusahaan konstruksi.

B. Kajian Pustaka

Berikut ini uraian-uraian literatur yang penulis gunakan sebagai

referensi dalam penulisan penelitian yang berjudul Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Leverage dan Profitabilitas

Perusahaan. Referensi yang didapat oleh penulis mengenai teori

dan konsep yang akan penulis bahas dalam bab berikut ini

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

25
Teori agensi atau agency theory adalah teori yang

menjelaskan hubungan antara pemegang saham atau pemilik

perusahaan dalam menyerahkan pengelolaan perusahaan

kepada tenaga profesional atau agents yang lebih mengerti

dan memahami dalam menjalankan operasional atau kegiatan

perusahaan sehari-hari. Jensen dan Meckling (1976)

menjelaskan hubungan keagenan adalah sebuah kontrak

antara pemilik (principal) yang menyewa orang lain (agent)

untuk melakukan jasa atas nama pemilik yang meliputi

pendelegasian wewenang dan pengambilan keputusan.

Hubungan agency terjadi ketika satu orang atau lebih

pemegang saham (principal) mempekerjakan orang lain

(agent) untuk memberikan jasa dan kemudian mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut.

Sebuah perusahaan pasti mengharapkan perusahaanya

mampu memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dengan

biaya seminimal mungkin. Menurut Arief Nour Rachman (2015)

berdasarkan teori keagenan maka perusahaan terbagi menjadi

dua kelompok, yaitu pemegang saham dan agen yang masing-

masing memiliki hak dan kewajiban. Pemegang saham memiliki

hak yaitu mendapatkan deviden yang maksimal dan

membentuk dewan komisaris yang bertugas untuk mengawasi

dan memonitoring jalannya perusahaan yang dikelola oleh

agen serta mengembangkan sistem insentif bagi pengelola

26
manajeman untuk memastikan bahwa mereka yang bekerja mi

demi kepentingan perusahaan. Sedangkan agen memiliki hak

untuk mendapatkan insentif dan bertugas untuk menjalankan

proses bisnis sesuai dengan kepentingan perusahaan. Oleh

sebab itu agent sebagai pengelola perusahaan mempunyai

kewajiban untuk memberithukan informasi atau sinyal kepada

pemilik perusahaan mengenai kondisi perusahaannya. Karena

hal tersebut maka timbulah asimetris informasi (information

asymmetric) yang disampaikan kepada pemilik perusahaan,

artinya ada ketidaksesuaian antara informasi yang

disampaikan dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Menurut (Jensen dan Meckling, 1976). Terdapat 2

permasalahan dalam kondisi asimetris informasi (information

asymmetric) disebabkan karena pemilik perusahaan kesulitan

mengontrol dan memonitor tindakan-tindakan yang dilakukan

oleh manajer, yang dimaksud permasalahan tersebut adalah:

1. Adverse Selection, yaitu suatu kondisi yang dimana pemilik

perusahaan tidak dapat mengetahui apakah suatu

keputusan yang diperoleh oleh manajer benar-benar

didasarkan atas informasi yang diperolehnya, atau terjadi

karena suatu kelalaian dalam menjalankan tugas.

2. Moral Hazard, yaitu permasalahann yang muncul

dikarenakan agent tidak melaksanakann hal-hal yang

disepakati bersama dalam kontrak kerja.

27
Dari teori keagenan ini dapat disimpulkan bahwa seluruh

orang yang berperan hanya mementingkan keuntungan untuk

diri mereka sendiri. Prinsipal atau pemilik perusahaan hanya

tertarik pada keuntungan atas investasi yang mereka

tanamkan, sebaliknya agen hanya merasa puas atas

pendapatan kompensasi keuangan dengan ketentuan yang

telah disepekati atas kekeikutseraanya dalam pengelolaan

perusahaan. Ikatan antara keduanya pada dasarnya sangat

susah untuk dienttuk dikarenakan terdapatnya kepentingan

yang saling berlawanan. Agency theory dalam riset ini

digunakan untuk menerangkan pengaruh dewan direksi,

proporsi komisaris independen, serta komite audit terhadap

kinerja keuangan

Permasalahan didalam teori keagenan menurut biasanya

dipengaruhi oleh insider ownerShip. Insider ownership

merupakan pemilik perusahaan yang sekaligus menjadi

pengelola perusahaan. Semakin banyak kontribusi insider

ownerShip, maka perbedaan kepentingan antara pemegang

saham (pemilik) dengan pengelola perusahaan semakin

sedikit, dikarenakan pemilik perusahaan akan bertindak

dengan lebih berhati-hati dikarenakan pemilik perusahaan

(investor) akan ikut bertanggung jawab atas konsekuensi dari

tindakan yang akan mereka lakukan. Apabila insider ownership

kecil, yang artinya hanya sedikit jumlah para pemegang saham

28
yang ikut serta dalam mengelola perusahaan maka semakin

tinggi kemungkinan munculnya masalah keagenan karena

perbedaan kepentingan antara pemilik saham dengan

pengelola perusahaan semakin besar.

Dalam menimalisirkan biaya keagenan, pemilik

perusahaan dapat menggunakan beberapa cara untuk

mengatasi permasalahan tersebut, misalnya yaitu melalui

mekanisme tata kelola perusahaan ataupun yang biasanya

dikenal sebagai corporate governance. Mekanisme Corporate

Governance dibutuhkan untuk mengurangi atau meminimalsir

ketidakefisienan yang akibat dari moral dan pemilihan yang

kurang baik dari manajemen perusahaan

2. Akuntansi

Akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses

pencatatan, penggolongan, pengikitsaran terhadap transaksi

keuangan yang dilakukan secara sistematis dan kronologis

disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi

pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut

untuk langkah pengambilan keputusan (Sunarna dan Eddy,

2021)

29
Akuntansi merupakan sistem informasi yang digunakan

untuk mengukur bisnis dan mengelola data menjadi laporan

yang akhirnya akan dikomunikasikan hasil tersebut kepada

para pengambil keputusan. Akuntansi adalah bahasa bisnis

dikarenakan dengan akuntansi sebagian besar informasi

perusahaan dapat dikomunikasikan (Haryono Yusup, 2016)

Menurut Hery (2015) akuntansi dapat didefisinikan

sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan

kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-

pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil

kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses

pengelolaan, pencatatan, penggolongan dan pengiktisaran

yang dibentuk menjadi suatu laporan keuangan yang

digunakan untuk menginformasikan kinerja perusahaan atau

kondisi keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan (stakeholders) dalam pengambilan keputusan di

perusahaan.

3. Good Corporate Governance (GCG)

30
Good corporate governance mulai menarik perhatian

publik Indonesia sejak 1998-an ketika krisis ekomoni melanda

Indonesia. Asian Developmen Bank (ADB), Political and

Economic Risk Consultancy (PERC), Bozz-Allen & Hamilton,

World Bank, dan Price water house Coopers mengatakan

bahwa salah satu penyebab terjadinya krisis ialah disebakan

karena tidak terpenuhinya syarat-syarat pengelolaan korporasi

yang cukup mamadai. Kejadian ini mirip dengan kejadan yang

ada di Inggris pada tahun 1980-an yaitu ketika good corporate

governance menjadi perhatian publik karena disebabkan oleh

pubikasi masalah-masalah korporasi seperti creative

accounting, banyaknya perusahaan yang bangkrut dalam skala

besar, peran auditor sangat terbatas, tidak jelasnya

kompensasi manajer dengan kinerja perusahaan. Misalnya

kasus Lippo Bank yang menerbitkan 3 versi laporan keuangan

yang berbeda untuk kepentingan yang berbeda pula atau kimia

farma yang diduga melakukan penggelembungan laba sebesar

32.668 milyar rupiah

Van Den Berghe dan DeRidder (1999) mengatakan

bahwa corporate governance merupakan salah satu aspek

yang menjadi dasar bagi fundamental ekonomi suatu negara.

Lemahnya corporate governance sering disebut sebagai salah

satu penyebab krisis keuangan di negara-negara di Asia.

Menurut Salim dan Christiawan (2017) ialah rendahnya kualitas

31
corporate governance dalam suatu negara berdampak

negative pada pasar saham dan nilai tukar mata uang negara

yang bersangkutan.

Pengertian Corporate Governance menurut FCGI

(Forum for Corporate Governance in Indonesia) adalah

seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang

kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata

lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan. Disamping itu FCGI juga menjelaskan, bahwa

tujuan dari Corporate Governance adalah untuk menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan

(stakeholders). Lebih lanjut dijelaskan FCGI terminologi

Corporate Governance dapat dipergunakan untuk menjelaskan

peranan dan perilaku dewan direksi, dewan komisaris,

pengurus (pengelola) perusahaan dan para pemegang saham.

Menurut Audita Setiawan (2016) Corporate Governance

pada saat ini dapat di definisikan ke dalam 2 kelompok sudut

pandang, yaitu Sudut pandang terbatas (perspektif

konvensional), yang dimaksud hubungan corporate

governance berdasarkan sudut pandang terbatas (perspektif

32
konvensional) ialah bahwa corporate governance dibatasi pada

hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham dan

sudut pandang luas (perspektif kontemporer). Menuurt Blair

(1995) di dalam Audita Setiawan (2016) mendefinisikan

corporate governance sebagai suatu kesatuan menyeluruh

yang mencakup aspek hukum, budaya dan kelengkapan

insitusional lainnya yang menentukan:

1. Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan

2. Siapa-siapa saja yang harus mengontrol perusahaan

3. Bagaimana cara mengontrol perusahaan yang tepat

4. Serta apa saja risiko dan manfaat dari berbagai aktivitas

yang dialokasikan

Definisi yang mengadopsi perspektif konvensional ini

menempatkan corporate governance hanya yang berkaitan

dengan bisnis perusahaan, termasuk struktur internal dan

proses internal dalam menjalankan perusahaan

Berdasarkan penelitian-penelitian yang membahas tentang

Good Corporate Governance menyatakan bukti empiris yaitu

variabel good corporate governance ialah faktor penting dalam

penentuan nilai perusahaan, seperti dalam penerapan good

corporate governance di perusahaan dapat memberikan

fasilitasi dalam penentuan visi dan misi serta dapat menjadi

saran untuk memilih teknik monitoring atau pengawasan kinerja

33
dalam perusahaan. Good corporate governance juga dapat

menjamin keuntungan dan keamanan atas investasi para

investor tidak digelapkan oleh pengelola perusahaan

4. Prinsip – prinsip Good Corporate Governance

Penerapan good corporate governance dalam sebuah

perusahaan, maka dapat meningkatkan kepercayaan

pemegang saham kepada pengelola perusahaan dan

berkeyakinan akan mendapatkan retur atas investasi yang

mereka lakukan. Menurut Levenia (2017) penerapan prinsip

corporate governance adalah sebuah keseharusan didalam

perusahaan. Maka dari itu dalam penerapan good corporate

governance terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan

oleh perusahaan untuk diterapkan pada kegiatan perusahaan.

Dalam peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011

terdapat lima prinsip yang dijadikan pedoman perusahaan

dalam menjalankan bisnis dan meningkatkan keberhasilan

perusahaan, yaitu:

a. Transparency (Keterbukaan)

Yang dimaksud dengan prinsip transparan adalah

perusahaan yang terbuka dalam melakukan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

menyampaikan informasi yang material dan relevan

mengenai perusahaan. Prinsip keterbukaan adalah prinsip

34
yang sangat penting dalam penerapan good corporate

governance, karna prinsip ini dibutuhkan untuk para

investor dalam pengambilan keputusan terhadap resiko

dan keuntungan invetasinya. Kurangnya informasi dan

tidak adanya keterbukaan dalam sebuah perusahaan

membuat para investor dalam memahami perkiraan nilai

resiko ataupun keuntungan dan perubahan modal terbatas.

b. Accountability (Akuntabilitas)

Yang dmaksud dengan prinsip akuntabilits ialah

pertanggung jawaban dan kejelasan fungsi pelaksanaan di

dalam perusahaa sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif. Prinsip akuntabilitas merupakan

salah satu persyaratan yang diperlukan dalam pengelolaan

perusahaan agar mencapai kinerja yang

berkesinambungan.

c. Responsibility (Pertanggung jawaban)

Yang dimaksud dengan prinsip pertanggung

jawaban ialah dalam mengelola perusahaan harus sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-

prinsip yang korporasi yang sehat. Dalam penerapan

prinsip ini diharapkan dapat menyadarkan perusahaan

bahwa dalam kegiatan operasionalnya, peruahaan

35
mempunyai tanggung jawab terhadap stakeholders yang

lain.

d. Independency (Kemandirian)

Yang dimaksud dengan prinsip independency ialah

dalam mengelola perusahaan harus dengan cara yang

profesional tanpa adanya pengaruh atau tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang

sehat. Prinsip independency ini memberikan rasa tanggung

jawab kepada masing masing organ perusahaan untuk

mampu mengelola perusahaannya secara mandiri dan

tanpa intervensi oleh pihak lain.

e. Fairness (Kewajaran)

Yang dimaksud dengan prinsip Fairness

(Kewajaran) ialah pemangku kepentingan (stakeholders)

harus mendapatkan keadilan atau kesetaraan dalam

memenuhi haknya. Dimana dalam pelaksanaan kegiatan

perusahaan harus senantiasa memperhatikan pemegang

saham, pemangku kepentingan (stakhoders) dan semua

orang yang terlibat didalamnya.

Menurut Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) setiap perusahaan harus memastikan

36
prinsip good corporate governance telah dilakukan pada setiap

aspek perusahaan agar anggota dan non-anggota dalam

perusahaan dapat memperbaiki kerangka kerja serta mampu

memberikan petunjuk kepada pihak-pihak yang mempunyai

peranan dalam proses mengembangkan good corporate

governance didalam perusahaan.

Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dalam penerapan good governance

corporate harus berdasarkan asas keadilan bagi pihak-pihak

yang terlibal dan perusahaan juga harus memberikan informasi

yang sama dan transaparan kepada pihak yang terlibat

sehingga dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang efisien

dan efektif.

5. Komite Audit

Setiap perusahaan diwajibkan untuk membangun

ataupun membentuk komite audit agar masalah-masalah yang

timbul di dalam perusahaan dapat teratasi dengan baik, karna

setiap masalah yang timbul didalam perusahaan pasti

membutuhkan integrasi ataupun koordinasi yang baik agar

dapat terselesaikan. Menurut peraturan menteri BUMN Nomor

: PER-05/MBU/2006 pasal 2 menjelaskan bahwa anggota

komite audit dibentuk oleh dewan komisaris, dimana setiap

anggotanya dapat diangkat maupun diberhentikan oleh dewan

37
komisaris dan komite audit bertugas untuk membantu dalam

pemeriksaan dan penelitian yang diperlukan dalam

pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan.

Keanggotaan komite audit paling sedikit terdiri dari 3

anggota yang terdiri dari satu anggota yang berasal dari dewan

komisaris dan dua orang ahli yang bukan berasal dari

perusahaan yang bersangkutan. Salah satu anggota dewan

komisaris yang menjadi anggota dewan audit menjabat sebagai

ketua komite audit. Masa jabatan (tugas) anggota komite audit

tidak boleh melebihi masa jabatan dewan komisaris

sebagaimana yang telah diatur dalam anggaran dasar dan

dapat kembali menjabat kembali hanya satu kali periode

berikutnya setelah dilakukannya review secara berskala oleh

dewan komisaris.

Menurut Lavenia Dewi dan Ida Bagus Badjra (2017)

Tugas pokok dari komite audit pada prisnsipnya adalah

membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi

pengawasan atas kinerja perusahaan. Tugas ini berkaitan

dengan review sistem pengendalian intern perusahaan,

memastikan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan

efetivitas fungsi audit. Komite audit termasuk kedalam faktor

penting yang dapat mempengaruhi pelaksanaan di dalam suatu

perusahaan karna apabila jumlah komite audit semakin banyak

38
maka semakin baik pula fungsi pengawasan yang dilakukan

perusahaan.

Menurut Verawati dan Wirakusuma (2016) komite audit

adalah salah satu komponen penting corporate governance

dalam proses pelaporan keuangan dengan cara mengawasi

pekerjaan auditor independen dalam proses pelaporan

keuangan serta membantu tugas-tugas dari dewan komisaris.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa komite audit ialah sekelompok orang

yang dipilih oleh sekelompok yang lebih besar untuk

mengerjakan pekerjaan tertentu ataupun untuk melakukan

tugas-tugas khusus. Di dalam perusahaan, komite sangat

berguna untuk masalah-masalah yang integrasi dan koordinasi

sehingga memungkinkan permasalahan-permasalahan yang

signifikan atau penting dapat segera teratasi.

6. Dewan direksi

Menurut Sukandar dan Rahardja (2014) dewan direksi memiliki

kekuasaan yang besar dalam pengelolaan sumber daya yang

terdapat diperusahaan. Dewan direksi memiliki tugas yaitu

menentukan arah kebijakan dan strategi sumber daya yang dimiliki

39
oleh perusahaan baik dalam jangka pendek mauapun jangka

panjang.

Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas, setiap

anggota dewan direksi yang terpilih memiliki kemampuan

melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakaan

bersalah oleh pihak berwajib (pailit) atau saat menjadi anggota

dewan direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah yang

menyebabkan perusahaan dikatakan pailit, atau seseorang

yang pernah dihukum karena melakukan suatu tindak

kejahatan yang dapat merugikan keuangan negara dalam

waktu lima tahun sebelum pengangkatan.

Jumlah anggota dewan direksi minimal satu orang dan

anggota dewan direksi dapat disesuaikan sesuai dengan

kebutuhan operasional perusahaan. Untuk menghasilkan

kinerja perusahaan yang baik tentu saja memerlukan jumlah

anggota dewan direksi yang sesuai sehingga permasalahan

dalam perusahaan dapat teratasi. Apabila jumlah anggota

dewan direksi lebih dari satu, maka penentuan dalam

pembagian tugas dan wewenang setiap anggota dewan direksi

akan ditentukan oleh RUPS yang akan diwakilkan oleh dewan

komisaris.

Setiap anggota dewan direksi bertanggung jawab dalam

pelaksanaan kebijakan dan strategi yang sebelumnya telah

40
disetuju oleh dewan komisaris, dewan direksi juga bertanggung

jawab dalam pemeliharaan struktur perusahaan (organisasi)

dan memastikan bahwa pendelegasian wewenang apakah

berjalan secara efektif. Fungsi, wewenang, dan tanggung

jawab direksi secara tersurat diatur didalam UU No. 40 Tahun

2007 Tentang Perseroan Terbatas sebagai berikut :

a) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-

kebijakan perusahaan

b) Memilih, menetapkan, dan mengawasi tugas dari karyawan

dan kepala bagian (manajer)

c) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d) Menyampaikan laporan berbeda pemegang saham atas

kinerja perusahaan

Menurut Eric Tjandra (2015) dewan direksi adalah organ

perseroan yang melaksanakan operasi dan kepengurusan di

dalam perusahaan. dewan direksi bertanggung jawab dalam

pengelolaan perusahaan dan untuk kepentingan perusahaan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa dewan direksi adalah pihak dalam suatu

entitas atau perusahaan yang memiliki tugas sebagai

pelaksana operasi dan kepengurusan perusahaan. Dalam

pengangkatan maupun pemecatan anggota dewan direksi,

penentuan besar penghasilannya, serta pembagian tugas dan

41
wewenang setiap anggota dewan direksi dilakukan atau

diputuskan dalam sebuah Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS)

7. Dewan Komisaris independen

Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI)

mendefinisikan Dewan Komisaris sebagai inti corporate

governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan

strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola

perusahaan serta mewajibkan perusahaan terlaksananya

akuntabilitas. Dewan komisaris sebagai organ dalam

perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara

kolektif untuk melakukan dan memberikan nasihat kepada

Dewan Direksi serta memastikan bahwa perusahaan

melaksanakan GCG dengan baik.

Menurut Indriana Damaianti (2019) Dewan Komisaris

berasal dari individu yang tidak terikat hubungan keluarga

dengan pemegang saham ataupun direksi dan tidak menjalin

kerjasama dengan pemegang saham, dewan komisaris dapat

digunakan untuk mengatasi konflik keagenan dikarenakan

dewan komisaris dapat mengkomunikasikan tujuan para

pemegang saham kepada para pengelola perusahaan.

42
Menurut Effendi (2016:43) dengan adanya dewan

komisisaris independen di dalam suatu perusahaan sangat

bermanfaat bagi para pemegang saham karna dapat

melindungi pemegang saham minoritas di dalam perusahaan,

tetapi menurut AD Putri dan AS Dewi (2019) kemunculan

komisaris independen didalam perusahaan menjadi sebuah

kebiasaan untuk memenuhi regulasi sehingga komisaris

independen tidak digunakan untuk menjalankan fungsi

monitoring dengan baik dan tidak digunakan untuk mengawsi

dewan direksi.

Menurut keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-

643/BL/2012 yaitu anggota dewan komisisaris adalah anggota

yang berasal dari luar perusahaan (Emoten) dan dapat memiliki

atau memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Setiap anggota dewan komisaris bukanlah orang yang

terlibat di dalam perusahaan seperti memiliki wewenang

dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,

mengendalikan, atau mengawasi kegitana perusahaan

publik dalam waktu enam bulan terakhir.

b) Tidak memiliki saham di perusahaan baik secara langsung

maupun tidak langsung

c) Tidak memiliki h/ubungan afiliasi dengan perusahaan,

anggota dewan komisaris, anggota direksi, ataupun

kepada pemegang saham utama perusahaan tersebut

43
d) Tidak sedang menjalankan bisnis yang berkaitan dengan

perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung

Dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40

tahun 2007 pasal 108 yang memjelaskan tentang dewan

komisaris yang memiliki hak untuk mengawasi dewan direksi

dalam menjalankan perusahaannya dan dapat memberikan

nasihat kepada dewan direksi membuktikan bahwa dewan

komisaris memiliki pengaruh yang besar terhadap penerapan

good corporate governance oleh perusahaan. Maka dari itu

dewan komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab dalam

melaksanakan pengawasan dan memastikan bahwa

perusahaan telah melaksanakan good corporate governance.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa anggota dewan komisaris berasal dari

luar perusahaan dan tidak memiliki terikatan antara anggota

perusahaan. fungsi dewan komisaris ialah mengawasi

kelengkapan dan kualitas informasi laporan atas kinerja dewan

direksi. Ukuran dewan komisaris yang besar menyebabkan

monitoring manajemen semakin baik dan perusahaan akan

lebih diawasi sehingga dapat meminimalisirkan kecurangan

dalam perusahaan sehingga dapat menghasilkan kinerja

keuangan perusahaan dengan baik.

44
8. Leverage

Menurut IGNG Rudangga dan GM Sudiarta (2016)

financial leverage ialah gambaran dari pemakaian utang oleh

suatu perusahaan untuk membiayain operasional perusahaan

dan pengelolaan leverage begitu penting dikarenakan

penggunaan leverage yang tinggi dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Hal itu dikarenakan rasio leverage dapat

menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur

dan juga rasio yang dapat membandingkan total hutang

terhadap keseluruhan aktiva dalam suatu perusahaan

sehingga investor dalam melihat dan memutuskan untuk

berinvestasi atau tidak.

Menurut Reni dan Antung (2017) leverage adalah dana

yang digunakan oleh perusahaan yaitu berupa hutang jangka

panjang dalam struktur modal perusahaan yang dimana

disertai dengan kewajiban perusahaan dalam membayar

beban tetap berupa bunga pinjaman dengan harapan untuk

dapat mengningkatkan profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa Leverage adalah sumber pendanaan

yang didapat melalui hutang untuk mengelola operasional

perusahaan. Pendanaan yang berasal dari leverage ini

45
biasanya digunakan oleh perusahaan untuk membiaya asetnya

diluar sumber pendanaan lainnya seperti, modal atau ekuitas.

Dengan leverage kita dapat mengetahui sebesapa besar

tingkat aset yang dibiayai oleh hutang perusahaan. Tingkatan

dalam leverage dapat diketahui dengan cara membandingkan

total hutang dengan total aset. Penerapan leverage didalam

perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan tetapi juga

dapat mengalami kerugian yang sama besarnya ataupun lebih

besar dari dengan presentase laba yang diharapkan.

Keberhasilan dari leverage terjadi apabila perusahaan dapat

menghasilkan pendapatan yang lebih besar dengan

menggunakan dana yang didapat berupa biaya tetap,

sedangkan leverage yang tidak berhasil terjadi apabila

perusahaan tidak mendapatkan keuntungan sebesar biaya

pendanaan tetap. Penggunaaan levereg yang semakin besar

dan semakin besar pula pengurangan di dalam perusahaan

sehingga dalam profitabiltas perusahaan leverage dapat

digunakan, tetapi dapat beresiko meningkatnya kerugian pada

masa-masa suram perusahaan. Jadi pendapatan ataupun

beban perusahaan akan diperbesar oleh leverage sehingga

penggunaan leverage yang semakin besar dapat menimbulkan

ketidaktepatan atau naik turunnya profitabilitas.

9. Profitabilitas Perusahaan

46
Profitabilitas adalah salah satu alat ukur bagi kinerja suatu

perusahaan. Menurut Widi Winarso (2014) Profitabiltas

perusahaan dapat dinilai dengan berbagai cara tergantung

kepada laba dan aktiva atau modal yang akan dibandingkan.

Profitabilitas perusahaan suatu perusahaan dapat menunjukkan

kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama

periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham.

Menurut MDR Saputra dkk, (2017) Profitabilitas

perusahaan adalah utama dalam sebuah laporan keuangan

perusahaan, dikarenakan tujuan utama profitabilitas ialah untuk

mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Selain itu profitabilitas

digunakan untuk melihat seberapa besar keefektifan suatu

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Menurut Jumingan (2014;122) di dalam Ahmad Junaidi

(2018) tujuan Rasio Profitabilitas ialah sebagai alat ukur yang

digunakan perusahaan untuk mengukur keefisiensi aktivitas

perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan

keuntungan.

Menuurt Eric Tjandra (2015) Pada dasarnya kinerja

keuangan dinyatakan dalam rasio rasio keuangan, rasio keuang

tersebut dapat diklasifikasikan kedalam 4 kelompok yaitu :

47
a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas biasanya digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajibannya dalam jangka pendek

b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas biasanya digunakan oleh perusahaan

untuk mengukur kemampuan perusahaannya dalam

menggunakan dana yang tersedia dalam perputaran

modalnya

c. Rasio Leverage

Rasio leverage biasanya digunakan perusahaan sebagai

alat ukur kemampuan perusahaan dalam kewajiban

membayar hutang perusahaan apabila apabila dimasa depan

perusahaan akan dilikuidasi.

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabiltas perusahaan biasanya digunakan

perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan keuntungan (laba)

Menurut Reni dan Antung (2017) pada umumnya

permasalahan profitabilitas menurut perusahaan lebih penting

48
dari pada persoalan laba, hal ini disebabkan karna perolehan laba

yang besar oleh perusahaan saja belumlah menjadi sebagai

ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien.

Dikarenakan pengukuran efisiensi dapat diketahui dengan cara

membandingkan laba tersebut atau dengan kata lain yaitu

menghitung tingkat.

Secara keseluruhan rasio keuangan digunakan oleh

seorang peneliti untuk mengukur dan mengavaluasi tingkat

pendapatan dengan tingkat penjualan, jumlah aktiva, dan

investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Dalam penentuan laba

atau rugi selama periode tertentu di dalam akuntansi dapat

menggunakan prosedur yang berdasarkan pengaruh transaksi-

transaksi yang sebenar-benarnya dan dapat menimbulkan

pendapatan dan biaya biaya yang dapat membentuk laba atau

rugi dalam suatu periode tertentu. Meskipun terdapat macam rasio

keuangan namun yang biasanya digunakan oleh perusahaan

biasanya ialah rasio profitabilitas.

Berdasarkan beberapa penelitian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan laba bersih

dari operasional perusahaan pada periode tertentu. Maka dapat

dikatakan profitabilitas perusahaan ialah hasil akhir dari sejumlah

49
kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

perusahaan.

10. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses

ataupun upaya perusahaan dalam merekrut, mengembangkan,

memotivasi serta melakukan evaluasi secara menyeluruh

terhadap sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan sebuah perusahaan (Affandi dan Ahmad, 2021)

Menurut Indriyani (2020) manajemen sumber daya

manusia merupakan bagian dari salah satu manajemen

umumyang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengendalian. Hal tersebut dikarenakan

sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting

dalam ]pencapaian tujuan perusahaan, maka dari itu berbagai

macam pengalaman dan juga hasil penelitian dalam sumber daya

manusia dikumpulkan secara sistematis didalam manajemen

sumber daya manusia.

Menurut Larasati (2018) tujuan umum manajemen sumber

daya manusia di dalam perusahaan ialah mengoptimalkan

produktivitas semua sumber daya di dalam sebuah perusahaan.

Karena sumber daya manusia adalah salah satu asset yang

50
sangat penting di dalam sebuah perusahaan sehingga harus

dikelola dengan cermat dan sejalan dengan kebutuhan

organisasi.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas peneliti

menyimpulkan bahwa sumber daya manusia merupakan sebuah

kekuatan atau kemampuan sebuah perusahaan yang berasal dari

manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia sangat berguna bagi

perusahaan agar para pemimpin tidak melakukan kesalahan-

kesalahan dalam pengelolaan perusahaan. Terdapat 3 strategi

yang harus dimiliki perusahaan untuk menjadi sebuah

perusahaan yang lebih unggul, yaitu :

1. Financial Resource

Financial resource yaitu sumber daya yang berupa dana atau

modal yang harus dimiliki perusahaan.

2. Human Resource

Human resource yaitu sumber daya yang berbentuk atau

berasal dari manusia manusia yang memiliki kemampuan

didalam perusahaan, bisanya disebut sebagai modal insani.

3. Informational Resource

Informational resource yaitu sumber daya terbentuk atau

berasal dari informasi informasi yang diperlukan perusahaan

dalam membuat keputusan yang strategis ataupun taktis.

51
C. Kerangka Teori

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan dalam

suatu kerangka teori yang akan dijadikan sebagai dasar dalam

penelitian yang dibuat oleh penulis mengenai Pengaruh Good

Corporate Governance dan Leverage dan Profitabilitas yang

secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar II.1

Kerangka Teori

Good Corporate Governance

1. Dewan Direksi
2. Komite Audit
3. Dewan Komisaris

H3 Profitabilitas
(ROA)

Leverage
(DAR)

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan Corporate

Governance sebagai varibel independen (Variabel X1) dan

leverage sebagai variabel independen (Variabel X2), dan

Profitabilitas sebagai variabel dependen (Variabel Y). Varibel X1

52
diukur dengan komite audit, dewan direksi, dan dewan

komisaris. Variabel X2 diukur menggunakan rasio debt to total

asset (DAR) dan untuk varibel Y penulis mengukur

menggunakan return on asset (ROA).

D. Hipotesis

Menurut Arikunto (1998;67) di dalam Eric Tjandra (2015)

yang dimaksud dengan hipotesis ialah jawaban dari suatu

masalah penelitian yang sifatnya sementara melalui data-data

yang dikumpulkan oleh peneliti sampai terbukti jawaban

sebenarnya. Berdasarkan permasalahan yang ditimbulkan oleh

teori-teori pendukung yang memperkuat permasalahan tersebut,

maka peneliti mengajukan suatu dugaan sementara atau

hipotesis yaitu.

1. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Profitabilitas

Menurut Ardiansyah (2014) Good Corporate

Governance berkaitan erat dengan bagaimana para

investor mempercayai apakah pengelola perusahaan akan

memberikan keuntungan kepada mereka atau tidak,

mempercayai bahwa pengelola perusahaan tidak bermain

53
curang seperti mencuri atau menginvestasikan dana ke

dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan bagi

mereka dan corporate governance juga berkaitan dengan

bagaimana para investor dalam mengendalikan atau

mengawasi para manajer. Dengan demikian diharapkan

corporate governance mampu mempengaruhi manajer

untuk tidak melakukan tindakan manajemen laba.

Menurut Rafika (2018) dalam menerapkan

corporate governance dengan baik di dalam laporan

keuangan makan dapat berdampak pada laporan

keuangan yang akan dihasilkan oleh perusahaan,

sehingga pengelola perusahaan takan kesulitan dalam

melakukan manipulasi akuntansi karena merasa selalu

diawasi oleh dewan komisaris sehngga laporan keuangan

yang dihasilkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

dalam perusahaan dan berintegritas.

Dalam mencapai kinerja perusahaan yang baik

maka tidak akan terlepas dari manajemen atau

pengelolaan perusahaan yang baik juga. Berdasarkan

uraian-uraian tersebut maka peneliti merumuskan

hipotesis sebegai berikut.

54
H1 Good Corporate Governance berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap profitabilitas

2. Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas

Seiring meningkatkannya hutang perusahaan yang

semakin besar maka dapat mengakibatkan beban bunga

yang tinggi pula, sehingga keuntungan atau pendapatan

yang diperoleh perusahaan akan berkurang dikarenakan

bertambahnya biaya-biaya yang mengakibatkan

pendapatan atau laba semakin berkurang. Karna hal

tersebut dapat menurunkan profitabilitas perusahaan.

Menurut Reni dan Antung (2017) leverage adalah

dana yang digunakan oleh perusahaan yaitu berupa

hutang jangka panjang dalam struktur modal perusahaan

yang dimana disertai dengan kewajiban perusahaan dalam

membayar beban tetap berupa bunga pinjaman dengan

harapan untuk dapat mengningkatkan profitabilitas

perusahaan.

Peneliti menggunakan rasio ini untuk mengukur

seberapa besar jumlah modal perusahaan yang dibiayai

oleh hutang. Maka berdasarkan uraian-uraian tersebut

peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut.

55
H2 Leverage berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Profitabilitas

3. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage

Terhadap Profitabilitas

Menurut Eric Tjandra (2015) penerapan corporate

governance didalam perusahaan diperkirakan akan

menurunkan tingkat leverage, hal tersebut dikarena

leverage yang semakin tinggi didalam perusahaan akan

membuat resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan

akan semakin besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa

terdapat kesalahan didalam pengelolaan perusahaan.

Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance yang baik) dapat

mempengaruhi Keputusan Manajemen Pembiayaan dari

hutang, sehingga diharapkan dapat mengurangi tingkat

leverage.

Menurut Riana (2014) hutang dkatakan wajar

apabila jumlah hutang lebih kecil dari modal perusahaan.

Rasio hutang akan dapat dikatakan buruk apabila dimana

situasi perekonomian sulit dan suku bunga tinggi,

sehingga perusahaan yang mempunyai debt ratio (hutang)

yang tinggi akan mendapatkan masalah keuangan.

56
Namun, selama kondisi ekonomi baik dan suku bunga

rendah, dimungkinkan untuk meningkatkan keuntungan,

yang dapat dihitung atau diketahui melalui profitabilitas.

Semakin banyak hutang yang diperoleh

perusahaan, maka semakin ketat pula peraturan atau tata

kelola dalam perusahaan dan rasio hutang yang tinggi

dapat mempengaruhi Profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merumuskan

hipotesis sebagai berikut

H3 Good Corporate Governance dan Leverage

berpengaruh secara posiitif dan signifikan terhadap

profitabilitas

57
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian terdahulu menjadi dasar tentang suatu hal yang

dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan

penelitian ini. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif. “pendekatan kuantitatif ialah penelitian ilmiah secara

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas

hubungan-hubungannya” (Wikipedia 2020).

Menurut Sugiyono (2013;14) penelitian kuantitatif bertujuan

untuk menunjukan antar variabel, menguji teori, dan mencari

generalisasi yang memiiiki nilai prediktif. Penelitian ini digunakan

untuk menguji pengaruh variabel independen (Good Corporate

Governance dan Leverage) terhadap variabel dependen

(Profitabilitas)

Sementara itu untuk jenis penelitian yang digunakan oleh

peneliti adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif ini

menggunakan data kuantitatif yang diharapkan dapat menguji

keandalan waktu teori yang dapat mengasilkan sebuah kesimpulan.

Menurut Sugiyono (2012;29) metode deskriptif dapat berfungsi untuk

memberikan penjelasan ataupun gambaran terhadap objek yang

58
akan diteliti oleh peneliti melalui data atau sampel yang telah

terkumpul sebagaimana mestinya, tanpa melakukan analis ataupun

membuat kesimpulan. Tujuan dalam penelitian ini untuk dapet

mengetahui pengaruh varibel independen terhadap variabel

dependen yaitu pengaruh good corporate governance terhadap

leverage dan profitabilitas perusahaan.

B. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional pada dasarnya ialah untuk menjelaskan

masing-masing dari setiap variable secara spesifikasi seperti

kegiatan atau petunjuk bagaimana suatu variable dapat diukur dan

diamati, sehingga para peneliti lain dapat terbantu untuk melakukan

penelitian yang sama ataupun mengembangkan penelitian yang ada

sebelumnya menjadi lebih baik.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan definisi dari

variable-variabel yang digunakan peneliti berikut dengan cara

pengukurannya. Variable yang digunakan dalam penelitian ini ialah

variable independen (good corporate governance dan Leverage) dan

variable dependen (Profitabilitas).

59
1. Variabel Independen

Variable independen adalah jenis variable yang tidak

dipengaruhi variable lain tetapi dapat mempengaruhi atau yang

menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variable dependen.

Variable independen dalam penelitian ini yaitu good corporate

governance dan Leverage.

a. Good Corporate Governance

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG ; 2004) corporate governance ialah sebuah proses

atau struktur tata kelola yang diperlukan oleh setiap bagian

perusahaan untuk mendapatkan nilai tambah pada

perusahaan dalam jangka panjang bagi pemegang saham,

dengan tetap memperhatikan kepentingan para pengelola

perusahaan lainnya berdasarkan peraturan perundang-

undangan. mekanisme good corporate governance di dalam

penelitian ini yaitu komite audit, dewan direksi, dan dewan

komisisaris.

1) Komite Audit

Komite audit didalam perusahaan berfungsi untuk

menjalankan atau mengawasi pengelolaan perusahaan,

komite audit ini dibentuk oleh dewan komisaris. Komite

60
audit dalam penelitian ini diukur dengan indikator jumlah

anggota komite audit suatu perusahaan.

Pengukuran Komite Audit ialah sebagai berikut :

Ukuran Komite Audit = Jumlah anggota komite audit

Berdasarkan peraturan BAPEPAM No IX.1.5

menjelaskan bahwa anggota komite audit sekurang-

kurangnya terdiri dari 3 orang anggota yang berasal dari

seorang komisaris yang menjadi ketua komite dan yang

anggota lainnya berasal dari pihak luar yang tidak

memiliki ikatan dengan salah satu anggota perusahaan,

dan setidaknya salah satunya memiliki kemampuan

dibidang akuntansi dan keuangan.

Kinerja komite audit biasanya dapat dilihat dari

seberapa sering komite audit mengadakan rapat dalam

setahun. Prosedur rapat komite audit pada dasarnya

telah diatur didalam peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit yang menyatakan bahwa rapat komite

audit dilakukan sekurang-kurangnya 3 kali dalam

setahun.

2) Dewan Direksi

61
Dewan direksi adalah suatu pihak yang berasal dari

dalam perusahaan yang bertugas untuk melaksanakan

pengelolaan dan kepengurusan perusahaan. Dalam

Undang-undang Nomor 40 tentang perseroan terbatas

menyatakan bahwa dewan direksi bertanggung jawab

penuh dalam pengurusanperusahaan.

Pada umumnya di Indonesia tidak terdapat batasan

dalam penentuan jumlah dewan direksi, namun

berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas

mengenai dewan direksi, jumlah anggota dewan direksi

minimal satu orang ataupun lebih sesuai dengan

kebutuhan operasional perusahaan. Untuk

mendapatkan hasil kinerja yang maksimal tentu saja

membutuhkan lebih dari satu dewan direksi. Peraturan

mengenai pembagian tugas dan wewenang direksi

biasanya diatur di dalam RUPS yang sebelumnya telah

diwakili oleh dewan komisaris

Pengukuran Dewan Direksi ialah sebagai berikut :

Ukuran Dewan Direksi = Jumlah anggota dewan direksi

3) Dewan Komisaris Independen

62
Dewan Komisaris Independen ialah anggota dewan

komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen,

anggota dewan komisaris lainnya dan para pemegang

saham serta tidak memiliki hubungan ataupun

keterikatan dengan para anggota perusahaan. Dewan

komisaris memiliki tugas yaitu melakukan pengawasan

dan memberikan nasihat kepada para direktur

perusahaan.

Ukuran Dewan Komisaris merupakan jumlah dewan

komisaris yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam

menjalankan fungsi monitoring dari implementasi

kebijakan direksi. Dewan komisaris independen dalam

penelitian ini diukur dengan indikator persentase dari

jumlah komisaris independen dibagi total jumlah anggota

dewan komisaris.

Ukuran Dewan Komisaris = (Jumlah Komisaris Independen)


X 100%
(Total Anggota Dewan Komisaris)

Jika dalam sebuah laporan keuangan tidak

dicantumkan berapa jumlah anggota dewan komisaris

independen, maka dapat disimpulkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki dewan komisaris

independen sebanyak 1, hal tersebut karena didalam

63
undang-undang perseroan terbatas No 40 Tahun 2007

menyatakan bahwa semua perusahaan wajib memiliki

setidaknya 1 orang dewan komisaris.

b. Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam

mengelola aset tetap ataupun modal yang memiliki beban

tetap (hutang) bertujuan untuk memaksimalkan tujuan

perusahaan. Menurut Decco Soerzawa (2018) leverage

ialah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan

dalam menggunakan pendanaan yang berasal dari hutang.

Perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi maka akan

memiliki tingkat investasi yang tinggi. Leverage dalam

penelitian ini menggunakan debt to asset ratio (DAR)

Debt to Asset Ratio = Total Hutang

Total Asset

2. Variabel Dependen

64
Variabel dependen ialah variabel yang dapat dipengaruhi oleh

variabel independen dan variabel dependen menjadi pusat

perhatian dalam sebuah penelitian. Variabel dependen dalam

penelitian ini ialah profitabilitas.

a) Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam

memperoleh keuntungan yang berkaitan dengan penjualan,

total aktiva, ataupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini

menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan.

Menurut Kusuma dan Zainul (2013), apabila profitabilitas

perusahaan semakin tinggi maka semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Semakin tinggi perusahaan dalam menghasilkan

laba maka dapat menaikkan nilai perusahaan yang

ditunjukkan dengan adanya kenaikan harga saham

perusahaan tersebut, sehingga dapat menjadi daya tarik para

investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

return on asset (ROA)

Return On Asset (ROA) = Laba Bersih

3. Kisi – kisi Variabel Total Asset

Tabel III.1

65
Kisi-kisi Variabel

Variabel Definisi Operasional Ukuran Skala

Good sebuah proses atau

Corporate struktur tata kelola

Governance yang diperlukan oleh

(X1) setiap bagian

perusahaan untuk

mendapatkan nilai

tambah pada

perusahaan dalam

jangka panjang bagi

pemegang saham,

dengan tetap

memperhatikan

kepentingan para

pengelola

perusahaan lainnya

berdasarkan

peraturan

perundang-

undangan.

Komite Berfungsi untuk Jumlah anggota Rasio

Audit menjalankan atau komite audit yang

mengawasi ada diperusahaan

66
pengelolaan

perusahaan

Dewan suatu pihak yang Jumlah anggota Rasio

Direksi berasal dari dalam dewan direksi

perusahaan yang

bertugas untuk

melaksanakan

pengelolaan dan

kepengurusan

perusahaan

Dewan Berfungsi untuk Jumlah Komisaris Rasio

Komisaris melakukan Indepnden/Jumlah

Independen pengawasan dan Dewan Komisaris

memberikan nasihat X 100%

kepada para direktur

perusahaan.

Leverage Debt to Asset Ratio DAR = Total Rasio

(X2) (DAR) berfungsi Kewajiban / Total

untuk mengukur Aset

seberapa besar

aktiva yang dibiayai

dengan hutang

Profitabilitas Berfungsi untuk Return On Asset = Rasio

(Y) mengukur seberapa Laba Bersih/Total

besar kemampuan Asset X100%

67
perusahaan

menggunakan aktiva

untuk menghasilkan

keuntungan atau

laba

*(data diolah peneliti)

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Dan Sumber Data

Data merupakan penjelasan-penjelasan yang berasal dari

suatu penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau yang

berasal dari referensi yang kemudian digunakan untuk

menganalisis permasalahan yang dihadapi dan kemudian

mencari solusi atas masalah tersebut. Dalam pengumpulan

data dapat dilakukan dengan berbagai cara, sumber, ataupun

setting tetapi tetap memiliki hubungan dengan permasalahan

yang dihadapi peneliti.

Teknik pengumpulan data yang saat ini digunakan dalam

penelitian ini ialah data sekunder. Data sekunder adalah data

yang didapatkan peneliti dari dokumentasi perusahaan yang

kemudian diserahkan ke Bursa Efek Indonesia.

68
Sumber data penelitian diperoleh melalui perantara atau

secara tidak langsung berupa buku, catatan, bukti yang telah

ada, atau arsip yang dipublikasikan ataupun tidak

dipublikasikan. Sumber data pada penelitian ini berupa

laporan keuangan atau laporan tahunan perusahaan di sektor

konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tahun 2019-2021.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara dokumentasi, hal ini dilakukan dengan

mengumpulkan data yang tersedia pada objek penelitian,

dalam hal ini dokumen laporan keuangan dan laporan tahunan

berupa auditor internal dan auditor eksternal pada perusahaan

sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tahun 2019-2021. Dikarenakan teknik

pengumpulan data dengan cara dokumentasi maka data yang

diperoleh berasal dari data sekunder sehingga peneliti

mempelajari dan mengutip dari arsip arsip serta catatan-

catatan perusahaan yang diperlukan yang ada didalam data

D. Teknik Sampling

69
Teknik sampling pada penelitian kuantitaif terdiri dari 2 unsur

yaitu populasi dan sampel dan teknik pengambilan sampel.

Unsur-unsur teknik sampling diuraikan sebagai berikut:

1. Populasi dan Sampel

Menurut Mulyadi (2014;105) mengatakan bahwa

populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah perusahaan konstruksi bangunan yang terdaftar di

Butsa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan Konstruksi Bangunan yang Go Public dan

sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021

Tabel III.2

Daftar Perusahaan Sektor Konstruksi Bangunan Tahun 2019-2021

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk

70
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk

7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk

8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk

9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk

11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk

12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk

13 DGIK PT. Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk

14 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk

15 SMKM PT. Sumber Mas Konstruksi Tbk

16 PTDU PT. Djasa Ubersakti Tbk

17 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk

18 TAMA PT. Lancartama Sejati Tbk

19 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk

20 MTRA PT. Mitra Pemuda Tbk

Sumber : idnfinancials.com (data diolah peneliti)

Sampel menurut Sugiyono (2012;62) adalah bagian-

bagian yang berasal dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi. Dengan kata lain pengertian sampel

adalah sebagian atau subset dari suatu populasi. Sampel

dalam penelitian ini ialah perusahaan yang tergolong terdalam

perusahaan konstruksi bangunan

2. Teknik Pengambilan Sampel

71
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan metode purpossive sampling. Pusposice

sampling adalah teknik penentua sampel dengan

pertimbangan tertentu dan didasarkan atas ciri-ciri tertentu

yang disesuaikan dengan kriteria dan permasalahan

penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

a) Merupakan perusahaan yang telah go public

b) Perusahaan yang telah terdaftar di dalam Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2019-2021

c) Perusahaan dibidang konstruksi bangunan yang

melaporkan laporan keuangan tahunann secara

berturut turut 2019-2021

d) Perusahaan dibidang konstruksi bangunan yang

menggunakan mata uang rupiah

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel diatas, maka

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

72
Tabel III.3

Daftar Sampel Dalam Penelitian

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk

6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk

7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk

8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk

9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk

11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk

12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk

13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk

14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk

15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk

Sumber : idnfinancials.com (data diolah peneliti)

E. Teknik Analisi Data

Teknik analisi data menurut Zakariah,dkk (2020;52) adalah

proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang

diambil dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi

73
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun

dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari dan

membuat simpulan yang bisa diceritakan pada orang lain. Berikut

teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian.

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah statistik yang menggambarkan atau

menjelaskan berbagai macam karakteristik dari sebuah data.

Karakteristik data yang dimaksud ialah karakteristik distribusi,

karakteristik data disini dapat dilihat melalui :

a. Mean atau yang sering dikenal dengan nilai rata-rata

kelompok

b. Minimum atau yang sering dikenal dengan nilai terkecil

dalam suatu variable

c. Maximum atau yang sering dikenal dengan nilai terbesar

dalam suatu variable

d. Standar deviasi biasanya digunakan untuk memperkirakan

mean atau varians sampel. Setelah rata-rata diketahui,

distribusi data harus ditentukan. Semakin kecil

distribusinya maka datanya seragam. Jika distribusinya

nol, semua data memiliki nilai yang sama. Semakin besar

distribusinya maka semakin beragam nilainya.

2. Uji Asumsi Klasik

74
Uji asumsi klasik merupakan suatu persyaratan yang

harus ada apablia data yang digunakan penelitian berasal dari

daya sekunder. Dalam uji asumsi klasik yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolineartitas,

uji Heteroskedasitisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menurut Ghozali (2016) bertujuan

untuk menguji ada tidaknya variabel penggangu yang

mempunyai distribusi normal dalam model regresi. Model

regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal atau

mendekati normal, seperti yang telah diketahui bahwa uji

t dan uji f diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui

model regresi yang ditemukan dan korelasi antara

variabel bebas yang satu dengan variabel yang lain. Uji

multikonealitas dapat dilihat dari nilai toleransi dan

variance inflation vactor (VIF). Dengan syarat jika nilai

toleransi lebih besar 0,10 dan variance inflation vactor

(VIF) kurang dari 10 maka tidak terjadi multikonealitas dan

sebaliknya jika nilai toleransi lebih kecil dari 0,10 dan

75
variance inflation vactor (VIF) lebih dari 10 maka terjadi

gejala multikonealitas.

c. Uji Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketiksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

terjadi korelasi antara data pengamatan. Uji autokorelasi

dasar pengambilan keputusannya jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 5% (0,05).

3. Uji Hipotesis

Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Salah satu metode yang digunakan peneliti dalam

mengolah data yaitu dengan menggunakan metode analis

regresi linear berganda. Analisis regresi merupakan salah

satu metode statistik yang dapat digunakan untuk

menjelaskan pengaruh variabel penjelas terhadap variabel

respon. Secara umum, model yang sering digunakan pada

76
regresi linear berganda dapat dibagi dalam dua model

yaitu regresi linear berganda dan regresi Partial Least

Square (PLS). Model regresi linear berganda dikatakan

baik jika memenuhi asumsi klasik dan regresi PLS

merupakan salah satu metode untuk mengatasi

multikolinearitas dan ada data hilang. Dalam skripsi ini,

penulis menggunakan analisis regresi linear berganda.

Analisis regresi linear berganda adalah model

regresi atau prediksi yang melibatkan lebih dari satu

variabel bebas. Teknik analisis regresi linear berganda

yang digunakan untuk menguji hipotesis Good Corporate

Governance dan Leverage terhadap Profitabilitas, model

persamaa tersebut ialah sebagai berikut :

Y = a + b1X1.1 + b2X1.2 + b3X1.3 + b4X2 + e

Y = Return On Asset

X1.1 = Komite Audit

X1.2 = Dewan Direksi

X1.3 = Dewan Komisaris Independen

X2 = Leverage

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

e = error

77
b. Uji Statistik t (Parsial)

Uji Statistik ini digunakan untuk dapat mengetahui

apakah variable independen secara individu

mempengaruhi variable dependen. Untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh masing-masing variable independen

secara individual terhadap variabel dependen dengan

mengasumsikan variabel lain konstan dan meggunakan

signifikasi level 0,05 (α = 5%). Ketentuan penerimaan atau

penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel)

atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan (Sig

< 0,05), maka secara parsial variabel independen

mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel (t-hitung < t-tabel)

atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikan

(Sig > 0,05), maka secara parsial variabel independen

tidak mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen

c. Uji Statistik f (Simultan)


Analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara simultan atau bersama-sama antar variabel

independen terhadap variabel dependen. Dasar

78
pengambilan keputusan pengujian adalah sebagai berikut

1. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis penelitian

diterima

2. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesisi penelitian di

tolak

Dasar pengambilan keputusan pengujian dengan

membandingkan nilai fhitung dengan ftabel adalah sebagai

berikut :

1. Jika nilai fhitung > ftabel, maka hipotesis diterima

2. Jika nilai fhitung < ftabel, maka hipotesis ditolak

d. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan adjusted

R2 untuk mengukur kontribusi variabel X terhadap varians

(volatilitas) variabel Y. R2 yang disesuaikan dipilih karena

kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien

determinasi (R2). Kerugiannya adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam

model. Untuk setiap variabel independen tambahan, R2

harus meningkat, terlepas dari apakah variabel tersebut

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti

merekomendasikan penggunaan nilai Adjusted R2 dalam

79
evaluasi. Jika jumlah variabel independen ditambahkan ke

model, nilai Adjusted R2 dapat dinaikkan atau diturunkan.

F. Lokasi Dan Jadwal Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi dan waktu untuk melaksanakan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Lokasi Penelitian

Peneliti memilih lokasi penelitian pada salah satu sektor

perusahaan di Bursa Efek Indonesia, yaitu Sub sektor Konstruksi

Bangunan dengan jumlah emiten sebanyak 15 perusahaan.

Dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisa data laporan

keuangan periode 2019 - 2021 pada masing-masing perusahaan

terdaftar.

80
2. Waktu Penelitian

Tabel III.4
Jadwal Penelitian

Tahun 2022
Kegiatan
No Februari Maret April Mei Juni Juli
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1
Proposal
Studi
2
Pendahuluan
Pengumpulan
3
Refrensi
Penulisan Bab
4
I-III
Pengumpulan
5
Data
Analisi dan
6 Penulisan Bab
IV-V
Penyusunan
7
Skripsi
Penyelesaian
8 Revisi dan
Administrasi

81
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Berdasarkan kegiatannya sektor perekonomi terdiri dari 3

sektor, yaitu sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier.

Ketiga sektor tersebut saling terikat satu sama lain dikarenakan

sektor primer dapat memunculkan sektor sekunder dan sektor

tersier.

Sektor primer merupakan sektor industri bahan baku yang

bergerak dalam ekstraksi dan pengumpulan sumber daya alam,

seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan.

Sektor yang kedua adalah sektor sekunder merupakan sektor

manufaktur yang kegiatannya menghasilkan barang jadi yang

dapat digunakan atau terlibat dalam konstruksi, sementara itu

yang dimaksud dengan sektor tersier adalah sektor jasa yang

kegiatannya merupakan pengangkutan, pendistribusian dan

penjualan barang dari produsen ke konsumen.

Berdasarkan Bursa Efek Indonsia (BEI) perusahaan

konstruksi beroperasi di sektor di subsektor building construction.

Subsektor ini adalah bagian dari sektor property, real estate, dan

building construction bersama dengan subsektor property dan real

estate. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sektor konstruksi

82
selain memberikan kesempatan kerja, sektor konstruksi juga

berperan sangat penting dalam pembangunan nasional sebagai

barometer pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dalam

memantau kinerja perkembangan sektor konstruksi di Indonesia

dan mengevaluasi perkembangannya diperlukan statistik

konstruksi yang nyata, akurat, dan berkesinambungan dalam

jangka waktu tertentu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021

kontribusi sektor konstruksi terhadap perekonomian di Indonesia

berada diurutan keempat sebesar 10,48%. Mekanisme Badan

Pusat Statistik (BPS) memantau kemajuan konstruksi dengan

melakukan Survei Perusahaan Konstruksi Triwulan (SKTR)

terhadap perusahaan konstruksi menengah dan besar di

Indonesia. Berikut ini beberapa sampel perusahaan yang

digunakan ddalam penelitian

1) Pt. Waskita Karya (Persero) tbk

Pt Waskita Karya (Persero) tbk. Adalah sebuah badan

usaha milik negara indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan ini memiliki lima divisi,

yakni gedung, infrastruktur i, infrastruktur ii, epc, dan luar negeri.

Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga

memiliki sebelas kantor cabang yang tersebar di seluruh

indonesia.

83
2) Pt. Wijaya Karya (Persero) tbk

Pt Wijaya Karya (Persero) tbk. Atau biasa disingkat

menjadi wika adalah sebuah badan usaha milik negara indonesia

yang bergerak di bidang konstruksi. Untuk mendukung kegiatan

bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki sebelas kantor operasi

yang tersebar di seluruh indonesia dan sembilan kantor

perwakilan yang terletak di luar indonesia

3) Pt Pembangunan Perumahan (Persero) tbk

Pt Pembangunan Perumahan (Persero) tbk atau biasa

disingkat menjadi pp, adalah sebuah badan usaha milik negara

indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini

didirikan oleh bank industri negara pada tanggal 26 agustus 1953

dengan nama nv pembangunan perumahan. Proyek pertama

yang dikerjakan oleh perusahaan ini adalah pembangunan

kompleks rumah dinas semen gresik. Perusahaan ini kemudian

ditugaskan untuk mengerjakan sejumlah proyek yang didanai

dengan hasil pampasan perang dari jepang, seperti

pembangunan hotel indonesia, bali beach hotel, ambarukmo

palace hotel, dan samudera beach hotet

4) Pt Adhi Karya (Persero) tbk.

Pt Adhi Karya (Persero) tbk. Adalah salah satu badan

usaha milik negara indonesia yang bergerak di bidang konstruksi.

Selain kantor pusat di jakarta, perusahaan ini juga memiliki enam

84
divisi yang berkantor di medan, palembang, jakarta, surabaya,

balikpapan, dan makassar perusahaan ini telah eksis sejak masa

penjajahan belanda dengan nama nv architecten-ingenieurs en

aannemersbedrijf associatie selle en de bruyn, reyerse en de vries

(nv associatie). Pada tahun 1958, nv associatie resmi diambil alih

oleh pemerintah indonesia, dan pada tanggal 11 maret 1960,

kementerian pekerjaan umum dan tenaga resmi mengubah nama

nv associatie menjadi perusahaan bangunan adhi karya. Pada

tanggal 29 maret 1961, adhi karya resmi ditetapkan menjadi

perusahaan negara (pn),[3] dan pada tahun 1971, status

perusahaan ini resmi diubah menjadi persero

5) Pt Acset Indonusa tbk.

Pt Acset Indonusa tbk. Adalah sebuah perusahaan

konstruksi yang berkantor pusat di jakarta, indonesia. Melalui

anak usahanya, perusahaan ini juga menyediakan jasa

pembangunan pondasi, pemasangan mekanikal, elektrikal, dan

plumbing (mep), serta penjualan dan penyewaan peralatan

konstruksi. Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 10

januari 1995 dengan bisnis di bidang pembangunan pondasi.

Perusahaan ini kemudian berekspansi ke pembangunan struktur

dan infrastruktur.

6) Pt Surya Semesta Internusa tbk

85
Pt Surya Semesta Internusa tbk (berbisnis dengan nama

surya internusa) adalah sebuah perusahaan properti yang

berkantor pusat di jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan

ini mengelola satu kawasan industri, satu perumahan, satu

gedung perkantoran, satu pusat perbelanjaan, satu resort, dan

sepuluh hotel yang tersebar di seluruh indonesia. Melalui anak

usahanya, perusahaan ini juga berbisnis di bidang konstruksi.

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1971 dengan

nama "pt multi investments limited" dan awalnya berinvestasi

pada sebuah perusahaan properti untuk mengembangkan

kuningan raya, sebuah kawasan pemukiman dan bisnis di

kuningan, jakarta selatan.

7) Pt Wijaya Karya Bangunan Gedung tbk

Pt Wijaya Karya Bangunan Gedung tbk (berbisnis dengan

nama wika gedung atau wg) adalah anak usaha wijaya karya yang

bergerak di bidang konstruksi gedung. Perusahaan ini didirikan

oleh wijaya karya pada tahun 2008, agar dapat lebih fokus pada

pembangunan gedung. Pada tahun 2013, perusahaan ini

meluncurkan properti pertamanya, yakni apartemen tamansari

tera di bandung. Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya,

perusahaan ini mendapat proyek bernilai lebih dari rp 1 triliun,

yakni pembangunan tahap i dari central business district (cbd)

milik grup puncak di surabaya. Pada tahun 2015, perusahaan ini

mulai membangun properti keduanya, yakni apartemen tamansari

86
mahogany di karawang. Pada tahun 2016, departemen bangunan

gedung dari wijaya karya digabung ke dalam perusahaan ini

8) Pt Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

Pt Jaya Konstruksi Manggala Pratama tbk. Adalah sebuah

perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di jakarta.

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 23 desember

1982 sebagai divisi kontraktor dari pt pembangunan jaya. Pada

tanggal 20 mei 1983, divisi tersebut dipisah menjadi perusahaan

tersendiri dengan nama "Pt Jaya Konstruksi Manggala Pratama".

Pada bulan desember 2007, perusahaan ini resmi melantai di

bursa efek indonesia. Pada tahun 2007 juga, untuk memperluas

bisnisnya, perusahaan ini mengakuisisi pt jaya trade indonesia, pt

jaya teknik indonesia, pt jaya beton indonesia, dan pt jaya daido

concrete. Pada tahun 2009, untuk memperkuat eksistensinya di

bisnis jalan tol, perusahaan ini mendirikan pt jaya konstruksi

pratama tol (bersama pt pembangunan jaya infrastruktur) dan pt

jaya sarana pratama (bersama pt jaya real property tbk).

9) Pt. Paramita Bangun Sarana tbk

Pt. Paramita Bangun Sarana tbk didirikan pada tahun 2002,

sejak didirikannya pt. Paramita bangun sarana tbk telah

menciptakan pertumbuhan serta menorehkan pencapaian yang

signifikan dalam perkembangan bisnisnya ehingga berhasil

menjadi perusahaan konstruksi yang terpercaya dan

87
berpengalaman di indonesia. Pt. Paramita bangun sarana tbk

telah terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2016

10) Pt Total Bangun Persada tbk.

Pt Total Bangun Persada tbk. Adalah sebuah perusahaan

konstruksi gedung yang berkantor pusat di jakarta, indonesia.

Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga membangun fasilitas

industri dan pembangkit listrik, serta mengembangkan properti.

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 4 september

1970 dengan nama pt tjahja rimba kentjana. Pada tahun 1981,

perusahaan ini melakukan restrukturisasi dan mengubah

namanya menjadi "Pt Total Bangun Persada". Pada tahun 1986,

perusahaan ini menjadi pelopor penggunaan perancah di bidang

konstruksi di indonesia. Pada tahun 1993, perusahaan ini juga

menjadi pelopor dalam penggunaan baja komposit untuk

pembangunan gedung. Pada tanggal 25 juli 2006, perusahaan ini

resmi melantai di bursa efek jakarta.

11) Pt Nusa Raya Cipta tbk

Pt Nusa Raya Cipta tbk adalah anak usaha dari surya

semesta internusa yang bergerak di bidang konstruksi. Untuk

mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor

cabang di medan, semarang, surabaya, dan denpasar. Melalui

anak usahanya, perusahaan ini juga mengelola sebuah hotel di

surabaya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1975, dan

88
kemudian diakuisisi oleh surya semesta internusa pada tahun

1994. Pada tahun 1997, perusahaan ini berhasil menyelesaikan

pembangunan kompleks gran melia di jakarta selatan. Setahun

kemudian, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan

kompleks rumah dinas pt tanjungenim lestari pulp & paper di

muara enim. Pada tahun 2012, bersama pt karabha gryamandiri,

perusahaan ini ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan jalan tol

cikopo-palimanan. Setahun kemudian, perusahaan ini resmi

melantai di bursa efek indonesia

12) Pt Indonesia Pondasi Raya tbk

Pt Indonesia Pondasi Raya tbk (yang selanjutnya disebut

indopora atau perseroan) didirikan oleh ir. Yang suryahimsa

berdasarkan akta pendirian no. 18 tanggal 21 oktober 1977 yang

dibuat dihadapan tan thong kie, sh, notaris di jakarta. Akta

pendirian tersebut telah disahkan oleh menteri hukum dan hak

asasi manusia republik indonesia melalui surat keputusan no.

Y.a.5/118/24 tanggal 12 april 1978 dan telah diumumkan dalam

berita negara no. 49 tanggal 17 juni 1980, tambahan no. 430 tahun

1980.

Bidang usaha indopora berfokus pada bidang jasa kontruksi

pondasi, yaitu pembuatan pondasi, dinding penahan tanah,

perbaikan tanah, pengujian tiang, dan jasa konstruksi lainnya.

Melalui lini bisnis utama tersebut, indopora konsisten memberikan

89
jasa konstruksi pondasi untuk berbagai bangunan dan proyek

infrastruktur, mulai dari perumahan, rumah ibadah, rumah sakit,

dan gedung pencakar langit, jalan, jembatan, dan terowongan

bawah tanah (underpasses)

13) Pt. Cahaya Sakti Investindo Sukses

Pt. Cahaya Sakti Investindo Sukses atau disebut juga

dengan nama singkatan Pt. CSIS adalah merupakan salah satu

perusahaan dari kelompok olympic group yang didirikan pada

tanggal 2 juni 1995. Perseroan ini didirikan dan berlokasi di bogor

dan telah mengalami beberapa kali perubahan akta, dengan

perubahan terakhir akta no. 10 tanggal 15 november oleh notaris

rini yulianti, s.h.jakarta timur

Perseroan ini bergerak dalam bidang usaha industri

furniture custom made dan design interior. Sejak tahun 2005

perseroan mengkhususkan usahanya dalam bidang proyek atau

kontraktor untuk pekerjaan furniture custom made interior

14) Pt Totalindo Eka Persada tbk

Pt Totalindo Eka Persada tbk. Adalah sebuah perusahaan

konstruksi yang berkantor pusat di jakarta, indonesia. Perusahaan

ini didirikan pada tanggal 31 oktober 1996 oleh donald sihombing.

90
Sebelumnya pada tahun 1995, donald sihombing menyelesaikan

proyek besar pertamanya, yakni proyek pembangunan mal taman

anggrek. Sementara proyek pertama perusahaan ini adalah

pembangunan hotel mulia setinggi 42 lantai, dengan sistem

aluma, sehingga proyek tersebut dapat diselesaikan hanya dalam

waktu enam bulan. Proyek besar yang pernah dikerjakan oleh

perusahaan ini antara lain proyek pembangunan jalan tol

cipularang tahap 2 (2004), apartemen kalibata city (2008) di

jakarta, dan podomoro city deli di medan (2014). Pada tahun

2006, untuk pertama kalinya, perusahaan ini menggunakan

metode konstruksi top-down, yakni untuk proyek ekstensi plaza

indonesia. Pada tahun 2009, perusahaan ini terlibat dalam proyek

pembangunan city of lights di abu dhabi, yang juga menjadi proyek

pertamanya di luar indonesia. Pada tanggal 16 juni 2017,

perusahaan ini resmi melantai di bursa efek indonesia

B. Hasil penelitian

1. Statistik Deskriptif

Tabel IV.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

91
Dewan Direksi 45 2 7 5.11 1.541

Komite Audit 45 3 6 3.29 .661

Dewan

Komisaris 45 .200 .500 .39133 .084466

independen

Leverage 45 .039 .972 .58518 .193950

Profitabilitas 45 -.439 .107 -.01718 .100159

Valid N
45
(listwise)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Dari tabel 4.1 hasil analisis statistik deskriptif diatas

menjelaskan bahwa hasil deskriptif data secara umum

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Data N pada

penelitian ini menunjukkan bahwa data yang diteliti sebanyak

45 sampel perusahaan konstruksi bangunan periode 2019-

2021. Pada variabel profitabilitas memiliki data terendah

sebesar -0,439 terdapat pada PT. Acset Indonusa Tbk tahun

(2020) dan nilai tertinggi sebesar 0.107 terdapat pada PT.

Paramita Bangun Sarana Tbk tahun (2021) dan standar

deviasi sebesar 0,100159.

Variabel Dewan Direksi dalam penelitian ini nilai

terendah sebesar 2 terdapat pada PT. Superkrane Mitra

Utama Tbk pada tahun (2019-2021) dan PT. Cahayasakti

Investindo Sukses Tbk (2021). Sedangkan nilai tertinggi 7

92
yang terdapat pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada

tahun (2019-2021), PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk pada

tahun (2019-2021), PT. Total Bangun Persada Tbk pada

tahun (2019-2021), PT. Totalindo Eka Persada Tbk pada

tahun (2021) dan nilai standar deviasi sebesar 1,541.

Variabel Komite Audit dalam penelitian ini nilai

terendah sebesar 3 terdapat pada PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, PT.

Acset Indonusa Tbk, PT. Surya Semesta Internusa Tbk, PT.

Superkrane Mitra Utama Tbk, PT. Jaya Konstruksi Manggala

Pratama Tbk, PT. Total Bangun Persada Tbk, PT. Nusa Raya

Cipta Tbk, PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk, PT. Cahayasakti

Investindo Sukses Tbk, PT. Totalindo Eka Persada Tbk dan

nilai tertinggi sebesar 6 terdapat pada PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk. sedangkan untuk nilai standar deviasi sebesar

0,661.

Variabel Dewan Komisaris Independen dalam

penelitian ini nilai terendah sebesar 0,200 terdapat pada PT.

Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk pada tahun )2021) dan

nilai tertinggi sebesar 0,500 terdapat pada PT. Superkrane

Mitra Utama Tbk tahun (2019-2021), PT. Indonesia Pondasi

Raya Tbk pada tahun (2019-2021), PT. Cahayasakti

Investindo Sukses Tbk pada tahun (2019-2021),, PT.

93
Paramita Bangun Sarana Tbk pada tahun (2020-2021), PT.

Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk pada tahun (2021).

Sedangkan untuk nilai standar deviasi sebesar 0,084466.

Variabel Leverage dalam penelitian ini nilai terendah

sebesar 0,039 terdapat pada PT. Total Bangun Persada Tbk

pada tahun (2021) dan nilai tertinggi sebesar 0,972 terdapat

pada PT. Acset Indonusa Tbk pada tahun (2019). Sedangkan

untuk nilai deviasi sebesar 0,193950.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tabel IV.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual
N 31

Normal Mean .0000000

Parametersa,b Std. Deviation .06639837

Absolute .111
Most Extreme
Differences Positive .111
Negative -.092
Test Statistic .111
Asymp. Sig. (2-tailed)c .200d
Sig. .411

94
Lower
.399
Monte Carlo 99% Confidence Bound
Sig. (2-tailed)e Interval Upper
.424
Bound
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

e. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with


starting seed 2000000.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas menunjukkan

bahwa nilai asymp. Sig (2 tailed) sebesar 0,200.

Sedangkan jika p-value < 0,05 maka data tidak

terdistribusikan secara normal. Sehingga berdasarkan hasil

uji normalitas diatas bahwa p-value > 0,05 maka data

terdistribusikan secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikonealitas bertujuan untuk mengetahui

model regresi yang ditemukan dan korelasi antara variabel

bebas yang satu dengan variabel yang lain. Uji

95
multikonealitas dapat dilihat dari nilai toleransi dan variance

inflation vactor (VIF).

Tabel IV.3

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
SQRT_X1.1 .393 2.546
SQRT_X1.2 .582 1.718
1
SQRT_X1.3 .380 2.631
SQRT_X2 .968 1.033
a. Dependent Variable: SQRT_Y

Berdasarkan dari hasil tabel diatas, menunjukan

bahwa perhitungan nilai korelasi semua kombinasi antara

empat variabel menunjukan nilai VIF < 10 sehingga hasil

data dapat disimpulkan bahwa bebas dari gejala

multikolinearitas dan lolos uji asumsi klasik multikolerasi.

c. Uji Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketiksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

96
Tabel IV.4

Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Dari hasil uji heteroskedastisitas menggunakan

scaterplot diatas menunjukkan penyebaran titik-titik data

sebagai berikut :

1) Titik-titik data tersebut menyebar

2) Titik-titik data tidak mengumpul disatu titik saja

3) Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan

menyebar

Untuk lebih memastikannya lagi peneliti menggunakan uji

gletser uji heteroskedastisitas

Tabel IV.5

97
Uji Glester

Coefficientsa
Stand
ardize
Unstandardized Coefficients d
Model t Sig.
Coeffi
cients
B Std. Error Beta
(Constant) .088 .110 .797 .433
SQRT_X1.1 -.019 .027 -.222 -.716 .480
1 SQRT_X1.2 .025 .047 .134 .528 .602
SQRT_X1.3 -.063 .150 -.132 -.419 .679
SQRT_X2 .005 .044 .023 .116 .909
a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Dari hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji

gletser diatas menunjukkan bahwa nilai nilai sig dari semua

variabel > 0,05 atau lebih besar dari 0,05 jadi dapat

dikatakan data tabel diatas bebas dari heteroskedastisitas

dan lolos uji asumsi klasik heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Tabel IV.6

Model Summaryb

98
Std. Error
R Durbin-
Adjusted
Model R of the
Square R Square Watson
Estimate

1 .528a .279 .168 .07132 2.110

a. Predictors: (Constant), SQRT_X2, SQRT_X1.2,


SQRT_X1.1, SQRT_X1.3

b. Dependent Variable: SQRT_Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

terjadi korelasi antara data pengamatan. Hasil pengujian

pada tabel diatas menghasilkan nilai Durbin Watson

sebesar 2,110 yang dimana nilai tersebut lebih besar dari

dari nilai tabel durbin watson yaitu 1,7200 dan nilai nilai

Durbin Watsson lebih kecil dari 4-1,7200

3. Uji Hipotesis

a. Analisi Regresi Linear Berganda

Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara

satu variabel dengan variabel lain, digunakan tingkat

signifikan (α) 0,05 atau 5%. Untuk menguji apakah

hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka

dilakukan pengujian terhadap variabel-variabel penelitian

dengan menguji secara simultan melalui uji signifikan

simultan (uji statistik)

99
Tabel IV.7

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 0,219 0,060 3,674 0,001

SQRT_X1.1 0,006 0,014 0,056 0,435 0,667

SQRT_X1.2 -0,019 0,025 -0,077 -0,733 0,470

SQRT_X1.3 0,221 0,081 0,356 2,723 0,011

SQRT_X2 -0,248 0,024 -0,845 -10,326 0,000

a. Dependent Variable: PRO_Y


Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

b. Uji Statistik t (Parsial)

Tabel IV.8

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta


1 (Constant) 0,219 0,060 3,674 0,001

SQRT_X1.1 0,006 0,014 0,056 0,435 0,667

SQRT_X1.2 - 0,025 -0,077 -0,733 0,470


0,019

100
SQRT_X1.3 0,221 0,081 0,356 2,723 0,011

SQRT_X2 - 0,024 -0,845 -10,326 0,000


0,248
a. Dependent Variable: PRO_Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Berdasarkan tabel diatas nilai X1.1 yaitu dewan direksi

menunjukan nilai signifikan besar 0.667 maka secara

parsial dewan direksi tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas dikarenakan nilai signifakan dewan direksi

lebih besar dari 0,05 dan apabila dibandingkan dengan nilai

t tabel yang didapat yaitu 2,02108 dewan direksi tetap tidak

berpengaruh karna nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel

Berdasarkan tabel diatas nilai X1.2 yaitu komite audit

menunjukan nilai signifikan besar 0.470 maka secara

parsial komite audit tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas dikarenakan nilai signifakan komite audit lebih

besar dari 0,05 dan apabila dibandingkan dengan nilai t

tabel yang didapat yaitu 2,02108 dewan direksi tetap tidak

berpengaruh karna nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel

Berdasarkan tabel diatas nilai X1.3 yaitu dewan

komisaris independ menunjukan nilai signifikan besar

0,011 maka secara parsial dewan komisaris independen

berpengaruh terhadap profitabilitas dikarenakan nilai

101
signifakan dewan komisaris independen lebih kecil dari

0,05 dan apabila dibandingkan dengan nilai t tabel yang

didapat yaitu 2,02108 dewan direksi tetap berpengaruh

karna nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel

Berdasarkan tabel diatas nilai X2 yaitu leverage

menunjukan nilai signifikan besar 0,000 maka secara

parsial leverage berpengaruh terhadap profitabilitas

dikarenakan nilai signifakan dewan komisaris independen

lebih kecil dari 0,05 dan apabila dibandingkan dengan nilai

t tabel yang didapat yaitu 2,02108 dewan direksi tetap

berpengaruh karna nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel

c. Uji Statistik F (Simultan)

Tabel IV.9

ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regre
1 .051 4 .013 32.029 <,001b
ssion

102
Resid
.010 26 .000
ual
Total .061 30
a. Dependent Variable: SQRT_Y
b. Predictors: (Constant), SQRT_X2, SQRT_X1.2,
SQRT_X11., SQRT_X1.3
Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Berdasarkan tabel diatas menunjukan nilai

signifikan yaitu sebesar <0,001 maka secara simultan

variabel X1.1 (Dewan Direksi), X1.2 (Komite Audit), X1.3

(Dewan Komisaris Independen), dan X2 (Leverage)

berpengaruh terhadap variabel Y (Profitabilitas)

Apabila dibandingkan dengan nilai f tabel yaitu

sebesar 2.84 maka secara simultan variabel X1.1 (Dewan

Direksi), X1.2 (Komite Audit), X1.3 (Dewan Komisaris

Independen), dan X2 (Leverage) berpengaruh terhadap

variabel Y (Profitabilitas) karna nilai f hitung yaitu 32,029

lebih besar dari nilai f tabel yaitu 2,84

d. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

1) Uji Determinasi Secara Simultan

Tabel IV.10

Model Summaryb

103
R Adjusted Std. Error of
Model R
Square R Square the Estimate

1 .912a 0,831 0,805 0,01997

a. Predictors: (Constant), SQRT_X2, SQRT_X1.2,

SQRT_X1.1, SQRT_X1.3

b. Dependent Variable: PRO_Y

Sumber: Hasil Pengolahan Data Stata, 2022

Berdasarkan tabel diatas menunjukan koefisien

determinan (R2) sebesar 0,805 atau 80,5% maka

variabel bebas (dewan direksi, komite audit, dewan

komisaris independen dan leverage) memiliki pengaruh

terhadap variabel terikat (profitabilitas) sebesar 80,5%

sedangkan sisanya yakni 19,5% dipengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar variabel X

2) Uji Determinasi Good Corporate Governance terhadap

Profitabilitas

Model Summaryb
Std. Error
Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate
1 .373a 0,139 0,044 0,04426
a. Predictors: (Constant), SQRT_X1.3, SQRT_X1.2, SQRT_X1.1
b. Dependent Variable: SQRT_Y

Berdasarkan tabel diatas menunjukan koefisien

determinan (R2) sebesar 0,044 atau 4,4% maka

104
variabel bebas (dewan direksi, komite audit, dewan

komisaris independen) memiliki pengaruh terhadap

variabel terikat (profitabilitas) sebesar 4,4% sedangkan

sisanya yakni 95,6% dipengaruh oleh faktor-faktor lain

seperti leverage dan diluar variabel X

3) Uji Determinasi Leverage terhadap Profitabilitas

Model Summaryb
Std. Error
Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate
1 .860a 0,740 0,731 0,02346
a. Predictors: (Constant), SQRT_X2
b. Dependent Variable: SQRT_Y

Berdasarkan tabel diatas menunjukan koefisien

determinan (R2) sebesar 0,.731 atau 73,1% maka

variabel bebas (Leverage) memiliki pengaruh terhadap

variabel terikat (profitabilitas) sebesar 73,1%

sedangkan sisanya yakni 26,9% dipengaruh oleh

faktor-faktor lain seperti good corporate governance

dan diluar variabel X

C. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Dewan Direksi Terhadap Profitabilitas

Pengujian regresi pengaruh dewan komisaris terhadap

profitabilitas menunjukan bahwa variabel koefisien regresi

105
dewan direksi sebesar 0,006 dengan nilai sig sebesar 0,667

yang dimana lebih besar dari 0,05 maka pengaruh dewan

direksi tidak signifikan. Berdasarkan penjelsan tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa dewan direksi pada seluruh sampel

perusahaan konstruksi bangunan tidak berpengaruh

profitabilitas perusahaan yang berartu hipotesis (H1a) dari

penelitian ini ditolak.

Tugas dewan direksi memang untuk memnetukan arah

kebijakan dan strategi sumber daya yang telah dan akan

dimiliki perusahaan, baik secara jangka pendek ataupun

jangka panjang sehingga dewan direksi berusaha untuk

meningkatkan kinerja perusahaan tetapi apabila terjadi

penambahan anggota dewan direksi secara signifikan dalam

perusahaan maka dapat mengakibatkan terjadinya kelalaian

dalam melakukan tugas dan tanggung jawab dikarenakan

mereka beranggapan masih ada anggota dewan direksi yang

lain yang menggantikannya dan yang dapat memperbaiki

kesalahan yang dilakukan salah satu anggota dewan direksi

yang telah melakukan kesalahan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rimardhani et al (2016) yang menguji pengaruh

mekanisme good corporate covernance terhadap profitabilitas

perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-

106
2014 penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan Wicaksono (2014) tentang pengaruh good corporate

governance diproksi dengan ukuran dewan direksi, ukuran

dewan komisaris, dan ukuran komite audit terhadap

profitabilitas pada perusahaan.

2. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas

Pengujian variabel regresi komite audit terhadap

profitabilitas menunujukan bahwa variabel koefisien regresi

komite audit sebesar –0.019 dengan nilai sig sebesar 0,470

yang dimana besar dari 0,05 maka pengaruh dewan direksi

tidak signifikan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa komite audit pada seluruh sampel

perusahaan konstruksi bangunan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan berarti hipotesis (H1b) dari penelitian

ini ditolak

Hal ini disebabkan karena jumlah komite audit yang

tinggi maupun rendah didalam perusahaan tidak dapat

mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Pembentukan

komite audit dalam suatu perusahaan hanya untuk memenuhi

regulasi dan peran komite audit yang kurang optimal dalam

menjalankan pengawasan dan pengendalian manajemen.

107
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahayu

dan akhmad (2020) yang menguji tentang pengaruh good

corporate governance, ukuran perusahaan dan penelitian ini

juga didukung oleh Rimardhani et al (2016) yang menguji

pengaruh mekanisme good corporate covernance terhadap

profitabilitas perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI pada

tahun 2012-2014

3. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap

Profitabilitas

Pengujian variabel regresi dewan komisaris independen

terhadap profitabilitas menunujukan bahwa variabel koefisien

regresi dewan komisaris independen sebesar 0,221 dengan

nilai sig sebesar 0,011 yang dimana besar dari 0,05 maka

pengaruh dewan komisaris independen signifikan.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa dewan komisaris independen pada seluruh sampel

perusahaan konstruksi bangunan berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan berarti

hipotesis (H1c) dari penelitian ini diterima

Hal ini menunjukan bahwa semakin besar keberadaan

anggota dewan komisaris didalam perusahaan maka dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan yang lebih tinggi

108
karena besar kecilnya keberadaan anggota dewan komisaris

dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat

berpengaruh terhadap perusahaan. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Makrifat (2019) yang menguji pengaruh

good corporate governance terhadap profitabilitas.

4. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Pengujian variabel regresi leverage terhadap

profitabilitas menunjukan bahwa variabel koefisien regresi

leverage sebesar -0.248 dengan nilai sig sebesar 0,000 yang

dimana lebih besar dari 0,05 maka pengaruh leverage

signifikan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa leverage pada seluruh sampel perusahaan

konstruksi bangunan berpengaruh secara secara negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan berarti hipotesis

(H2) dari penelitian ini diterima

Hal ini dikarenakan leverage memiliki pengaruh

terhadap profitabilitas sebab penggunaan utang sebagai

sumber pendanaan. Tetapi leverage yang tinggi dapat

menyebabkan biaya modal yang tinggi sehingga dapat

mengurangi modal yang akan digunakan untuk membiayai

tingkat penggunaan utang. Penambahan hutang tidak akan

selalu berdampak positif. Penelitian ini sejalan dengan peneliti

yang dilakukan leviana yang menguji tentang pengaruh good

109
corporate governance dan leverage keuangan terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan di BEI.

5. Pengaruh Good Corporate Governance (Dewan Direksi,

Komite Audit, Dewan Komisaris Independen) dan

Leverage terhadap Profitabilitas

Berdasarkan uji f (simultan) didapat nilai hitng sebesar

32,029 dengan nilai sig <0,001 maka dapat disimpulkan bahwa

Good Corporate Governance (Dewan Direksi, Komite Audit,

Dewan Komisaris Independen) dan Leverage secara simultan

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan dikarenakan nilai sig lebih kecil dari

nilai taraf 0,05.

Nilai Adjusted R Square 0,805 atau 80,5% maka

variabel bebas (dewan direksi, komite audit, dewan komisaris

independen dan leverage) memiliki pengaruh terhadap

variabel terikat (profitabilitas) sebesar 80,5% sedangkan

sisanya yakni 19,5% dipengaruh oleh faktor-faktor lain diluar

variabel X

110
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahap akhir dalam penelitian ini adalah kesimpulan yang telah

dibentuk dari perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan

hasil analisis serta pembahasan pada bab sebelumnya:

1. Good Corporate Governance yang diproksikan dengan

Dewan Direksi, Komite Audit tidak berpengaruh terhadap

Profitabilitas Perusahaan. Sedangkan Good Corporate

Governance yang diproksikan dengan Dewan Komisaris

Independen berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan.

Pada variabel Good Corporate Governance menunjukan

koefisien determinan (R2) sebesar 0,044 atau 4,4% maka

variabel bebas (dewan direksi, komite audit, dewan komisaris

independen) memiliki pengaruh terhadap variabel terikat

(profitabilitas) sebesar 4,4%.

2. Leverage yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio

menunjukan koefisien determinan (R2) sebesar 0,731 atau

73,1% maka variabel bebas (Leverage) memiliki pengaruh

terhadap variabel terikat (profitabilitas) sebesar 73,1%

111
3. Good corporate governance yang diproksi dengan (dewan

direksi, komite audit, dan dewan komisaris independen) dan

leverage yang diproksi dengan (debt to asset) terhadap

profitabilitas menunjukan koefisien determinan (R2) sebesar

0,805 atau 80,5% maka variabel bebas (dewan direksi, komite

audit, dewan komisaris independen dan leverage) memiliki

pengaruh terhadap variabel terikat (profitabilitas) sebesar

80,5% sedangkan sisanya yakni 19,5% dipengaruh oleh

faktor-faktor lain diluar variabel independen/bebas dalam

penelitian ini.

B. Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dalam output

pengujian maupun pemilihan sampel. Pada penelitian selanjutnya,

para peneliti diharapkan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut :

1. Menambahkan beberapa Variabel Good Corporate Governance

pada penelitian ini hanya menggunakan ukuran komite audit,

ukuran dewan direksi dan ukuran dewan komisaris independen.

Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan indikator GCG

lainnya sehingga investor lebih mudah memilih perusahaan

untuk investasi berdasarkan tata kelola perusahaan tersebut.

2. Diharapkan penelitian selanjutnya agar memperbesar jumlah

sampel dan memperpanjang periode penelitian tidak hanya tiga

tahun agar prospeknya dalam jangka yang lebih panjang terlihat

112
3. Tidak hanya meneliti perusahaan sub sektor konstruksi saja

tetapi sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, H. A., Achmad Rozi, S. E., MM, C., & Sunarsi, D. (2021).

Manajemen SDM strategik. Bintang Visitama.

Badan Pemeriksaan Keuangan. 2007. Undang undang (UU) Tentang

Perseroan Terbatas.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39965?msclkid=f1364f3

9cdbb11ec93ce26e0b538a3fc. Diakses 7 Mei 2022

Badan Pusat Statistik. Banyaknya Perusahaan Konstruksi.

https://www.bps.go.id/indicator/4/216/1/banyaknya-perusahaan-

konstruksi.html. Diakses pada Mei 5, 2022

Damaianti, I. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG),

Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan. Ekonam:

Jurnal Ekonomi, Akuntansi & Manajemen, 1(2), 113-123.

Dewi, L., & Badjra, I. B. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance

Dan Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada

Perusahaan Perbankan Di Bei (Doctoral dissertation, Udayana

University).

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 23. Cetakan VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

113
Indriyani, A. (2020). Manajemen Sdm Dalam Upaya Meningkatkan Mutu

Dan Kualitas Pelayanan Di Ridwan Institute Cirebon. Syntax, 2(8).

Jensen, M.C. and William H. M. (1976). Theory of The Firm : Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics, 3,305-360. Journal Management

Governance, 14,145-166 Journal of Business Research, 61,609-

614.

Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia. Indonesia

Makrifat, J. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG)

Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di

Jakarta Islamic Index tahun 2013-2017) (Doctoral dissertation, UIN

Raden Intan Lampung).

Menteri BUMN. 2022. Pembentukan Komite Audit Bagi Badan Usaha

Milik Negara. https://jdih.bumn.go.id/lihat/KEP-103/MBU/2002.

Diakses Tgl 13 Maret 2022

Nurcahya, A. S., Wahyuni, E. D., & Setyawan, S. (2014). Pengaruh good

corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap

kinerja keuangan perusahaan. Jurnal Reviu Akuntansi dan

Keuangan, 4(1).

Otoritas Jasa Keuangan. 2007. Perseroan Terbatas.

https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/peraturan/undang-

undang/Documents/5.%20UU402007%20PERSEROAN%20TER

BATAS.pdf. Diakses 29 April 2022

114
Otoritas Jasa Keuangan. Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit. https://www.ojk.go.id/Files/regulasi/pasar-

modal/bapepam-pm/emiten-pp/peraturan-

lain/6.IX.I.5.pdf?msclkid=45df6da8cdba11ec8709e5c04a5b80ae.

Diakses 7 Mei 2022

Peraturan Menteri BUMN. 2011. Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Yang Baik Pada Badan Usaha Milik Negara.

https://jdih.bumn.go.id/lihat/PER-

01/MBU/2011?msclkid=aab71390cdb311ec9dc32d57d39f95e1.

Diakses Tgl 11 Maret 2022

Peraturan Menteri BUMN. 2006. Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik

Negara. https://jdih.bumn.go.id/lihat/PER-05/MBU/2006. Diakses

Tgl 11 Maret 2022

Putra, B. P. D. (2015). Pengaruh dewan komisaris, proporsi komisaris

independen, terhadap kinerja perusahaan. Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan, 8(2).

Rachman, A. N. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Dan

Financial Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai

Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks

Sri Kehati Selama Periode 2011-2014) (Doctoral dissertation,

Brawijaya University).

Rafika, M. (2018). Pengaruh Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Perusahaan

115
Manufaktur di BEI Tahun 2014-2018”. ECOBISMA (Jurnal

Ekonomi, Bisnis dan Manajemen), 5(2), 15-31.

Rimardhani, Helfina. 2016. Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance Terhadap Profitabilitas perusahaan. Skripsi. Malang:

Universita Brawijaya.

Rudangga, I. G. N. G., & Sudiarta, G. M. (2016). Pengaruh ukuran

perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan (Doctoral dissertation, Udayana University).

Salim, C. A., & Christiawan, Y. J. (2017). Pengaruh penerapan corporate

governance terhadap kinerja keuangan dengan ukuran

perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrol. Business

Accounting Review, 5(2), 205-216.

Saputra, M. D. R., & Asyik, N. F. (2017). Pengaruh profitabilitas, leverage

dan corporate governance terhadap tax avoidance. Jurnal Ilmu

dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(8).

Sari, R. Y. R., & Asiah, A. N. (2017). Pengaruh Leverage Keuangan

Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal

Manajemen dan Akuntansi, 17(1).

Setiawan, A. (2016). Pengaruh corporate governance terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Jurnal Sikap, 1(1), 1-8.

Sibarani Eric, B. (2020). Pengaruh Covid-19 Terhadap Pergerakan

IHSG.https://www.kompasiana.com/blasiussibarani/5eb635b7d54

1df23b75b50a3/penga?page=all. Diakses 15 Juni 2022

116
Silitonga, Hery P., et al. Dasar–Dasar Analisa Laporan Keuangan. Edited

by Sudirman, Acai, Widina Media Utama, 2020.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

(Bandung: ALFABETA)

Sukandar, P. P., & Rahardja, R. (2014). Pengaruh ukuran dewan direksi

dan dewan komisaris serta ukuran perusahaan terhadap kinerja

keuangan perusahaan (studi empiris pada perusahaan

manufaktur sektor consumer good yang terdaftar di BEI tahun

2010-2012). Diponegoro Journal of Accounting, 689-695.

Susanto, Ari. 2021. 5 Prinsip Good Corporate Governance.

https://employers.glints.id/resources/5-prinsip-good-corporate-

governance-gcg/. Diakses 25 April 2022

Tjandra, E. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

Leverage Dan Profitabilitas Pada Perusahaan Property Dan Real

Estate Di Indonesia.

Tumewu, R. C., & Alexander, S. (2014). Pengaruh penerapan good

corporate governance terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI Periode 2009-2013.

ACCOUNTABILITY, 3(1), 77-85.

Verawati, N. M. A., & Wirakusuma, M. G (2016). Pengaruh Pergantian

Auditor, Reputasi Kap, Opini Audit, dan Komite Audit Dalam Audit

Delay. E-Jurnal Akuntansi, 17(2), 1083-1111.

117
Wicaksono, T., & Raharja, R. (2014). PENGARUH GOOD CORPORATE

GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Peserta Corporate Governance

Perception Index (CGPI) Tahun 2012) (Doctoral dissertation,

Fakultas Ekonomika dan Bisnis).

Winarso, W. (2014). Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas

(ROA) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PERSERO). Jurnal

Ecodemica Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis, 2(2), 258-271.

Yusup, Harjono, 2016, Dasar- dasar Akuntansi, Jilid 1 Edisi ke-

7:Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE.

118
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Perusahaan

Dewan Direksi (X1.1)


No. Kode Nama Perusahaan
2019 2020 2021
1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 7 7 7
2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk 7 7 7
3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 6 6 3
4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 6 6 6
5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk 5 5 5
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk 4 4 4
7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk 5 5 5
8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk 2 2 2
9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 6 5 5
10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk 5 4 4
11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk 7 7 7
12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk 6 6 5
13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk 4 4 3
14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 3 3 2
15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk 6 5 7

Komite Audit (X1.2)


No. Kode Nama Perusahaan
2019 2020 2021
1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 4 3 4
2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk 5 6 4
3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 3 3 3
4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 3 3 3
5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk 3 3 3
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk 3 3 3
7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk 4 3 3
8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk 3 3 3
9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 3 3 3
10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk 4 5 3
11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk 3 3 3
12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk 3 3 3
13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk 3 3 4

119
14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 3 3 3
15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk 3 3 3

Dewan Komisaris
No. Kode Nama Perusahaan Independen(X1.3)

2019 2020 2021


1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 0.43 0.43 0.43
2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk 0.43 0.43 0.43
3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 0.33 0.33 0.25
4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 0.33 0.33 0.33
5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk 0.40 0.40 0.40
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk 0.33 0.40 0.40
7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk 0.40 0.40 0.20
8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk 0.50 0.50 0.50
9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 0.40 0.33 0.50
10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk 0.33 0.50 0.50
11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk 0.28 0.28 0.28
12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk 0.33 0.33 0.33
13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk 0.50 0.50 0.50
14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.50 0.50 0.50
15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk 0.33 0.33 0.25

Leverage (X2)
No. Kode Nama Perusahaan
2019 2020 2021
1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 0.762 0.846 0.851
2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk 0.691 0.755 0.749
3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 0.707 0.739 0.742
4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 0.813 0.854 0.858
5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk 0.972 0.894 0.549
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk 0.447 0.445 0.477
7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk 0.603 0.639 0.601
8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk 0.559 0.636 0.615
9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk 0.452 0.412 0.360
10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk 0.255 0.236 0.252
11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk 0.636 0.605 0.039
12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk 0.504 0.480 0.455
13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk 0.393 0.491 0.585
14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 0.563 0.502 0.457
15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk 0.571 0.640 0.641

120
Profitabilitas (Y)
No. Kode Nama Perusahaan
2019 2020 2021
- -
1 WSKT PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
0.008 0.088 0.018
2 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk 0.042 0.005 0.003
3 PTPP PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 0.020 0.005 0.006
4 ADHI PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 0.018 0.001 0.002
- - -
5 ACST PT. Acset Indonusa Tbk
0.108 0.439 0.279
-
6 SSIA PT. Surya Semesta Internusa Tbk
0.017 -0.01 0.025
7 WEGE PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk 0.074 0.026 0.036
8 SKRN PT. Superkrane Mitra Utama Tbk 0.082 0.006 0.003
-
9 JKON PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
0.041 0.011 0.009
10 PBSA PT. Paramita Bangun Sarana Tbk 0.018 0.061 0.107
11 TOTL PT. Total Bangun Persada Tbk 0.059 0.037 0.039
12 NRCA PT. Nusa Raya Cipta Tbk 0.041 0.025 0.024
- - -
13 IDPR PT. Indonesia Pondasi Raya Tbk
0.002 0.253 0.097
-
14 CSIS PT. Cahayasakti Investindo Sukses Tbk
0.019 0.023 0.038
-
15 TOPS PT. Totalindo Eka Persada Tbk
-0.07 0.057 0.000

121
Lampiran 2 : Tabel T

Pr 0.25 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.5 0.2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.002

1 1 3.07768 6.31375 12.7062 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.8165 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.5407 5.84091 10.21453

4 0.7407 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529


8 0.70639 1.39682 1.85955 2.306 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.1437
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.0247
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.681 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.6912 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.6892 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.5794
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.0639 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.435
27 0.68368 1.3137 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.3749
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

122
33 0.682 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.6883 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.681 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.4208 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.6951 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.0141 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.0129 2.41019 2.68701 3.2771
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.6822 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141

123
Lampiran 3 : Tabel F
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

124
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

Lampiran 4 : Tabel Durbin Watson


Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835

125
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683

126
Lampiran 5 : Hasil Cek Plagiarisme

127

Anda mungkin juga menyukai