Anda di halaman 1dari 19

SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI
KABUPATEN BARRU

1. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung pemerintah harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi/bangunannya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan pemerintah.
Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan pemerintah dan prasarana lingkungannya
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku professional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan
perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud dan tujuan pekerjaan ini adalah memperbaiki interior Gedung Pengadilan
Agama Barru baik dari interior gedung maupun dari lebih menstandarkan
spesifikasi bangunan.
b. Lay out ruangan diselaraskan lagi sesuai dengan alur sirkulasi baik barang maupun
orang.
c. Susunan privasi ruang dan penggunannya juga memiliki peranan yang penting
dalam hasil keluaran pekerjaan ini.

3. SUMBER DANA DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai Pekerjaan Rehabilitasi edung
Kantor RSUD LaPatarai Barru bersal dari DPA UPT RSUD La Patarai Kab. Barru
Tahun Anggaran 2022
b. Besarnya Nilai Pagu Anggaran ialah Rp.666.018.687

4. NAMA KEGIATAN DAN LINGKUP PEKERJAAN


Jenis dan lingkup kegiatan yang akan dilaksankan ialah :

Nama Proyek : Rehab Gedung Kantor


Lokasi : RSUD La Patarai Kab. Barru
Alamat : Jl. Lasawedi Kab Barru

Pekerjaan Konstruksi yang akan dilaksanakan dengan item sebagai berikut :


Divisi I : Pekerjaan Persiapan
Divisi II : Pekerjaan Lobby Gedung Kantor
Divisi III : Pekerjaan KM/WC dan Lavatory
Divisi IV : Pekerjaan Tangga dan Area Samping
Divisi V :Pekerjaan Rg. Direktur
Divisi VI : Pekerjaan Rg. Meeting
Divisi VII : Pekerjaan MEkanikal Elektrikal

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 1


SPESIFIKASI TEKNIS

5. KUALIFIKASI BIDANG KONSTRUKSI


Kualifikasi yang diperlukan untuk pelaksanaan fisik pekerjaan ini yaitu perusahaan
yang memiliki klasifikasi Bidang Usaha Kecil dan memiliki NIB Furniture kantor /
Meubelair. BG001

6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini direncanakan akan mulai dilaksanakan pada bulan November 2022
dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 34 ( Tiga Puluh Empat Hari
Kalender) belum termasuk waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pekerjaan
konstruksi).
Bulan 2022

Kegiatan Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des


Pembentukan Tim melalui SK
PA
Persiapan pengadaan oleh PPK
dan UKPBJ
Pelaksanaan pengadaan oleh
UKPBJ
Pelaksanaan Kontrak
BAST oleh PPK

7. SPESIFIKASI TENAGA KERJA


a. Daftar Personil Inti, Tenaga Ahli/Teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan :
Jumlah
No. Personil dan persyaratan
tenaga
1. Pelaksana 1 Orang
Persyaratan :
- Mempunyai Sertifikat Pemasang Dinding Partisi
(TA 034)
- Pengalaman 2 tahun
2. Tenaga K3 1 Orang
Persyaratan :
- Mempunyai Sertifikat Petugas Keselamatan
Konstruksi (K3)
- Pengalaman 0 tahun

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 2


SPESIFIKASI TEKNIS

8. SPESIFIKASI PERALATAN
Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan dalam
keadaan siap pakai (minimal kondisi baik 70%) untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi ini. Adapun peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Kapasitas /
No. Jenis Alat Jumlah
Daya

1. Mesin Genset Min 1200 watt 1

Jack Hammer/Concrete 28,8 J / 1550


2. 1
Breaker watt

3. Welding Set 900 watt 1

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 3


SPESIFIKASI TEKNIS

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI
KABUPATEN BARRU

1. SYARAT-SYARAT UMUM
A. Direksi
(1) Yang bertindak sebagai Owner/Pemilik Pekerjaan adalah RSUD Lapatai
Kabupaten Barru.
(2) Yang bertindak sebagai Direksi Teknis adalah terdiri dari utusan yang
ditunjuk oleh RSUD Lapatai Kabupaten Barru.
(3) Direksi akan menunjuk seorang utusan yang mempunyai latar belakang
teknik, sebagai pengawas tetap lapangan untuk
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
• Mengawasi supaya pekerjaan sesuai dengan standar nasional dangambar
detail.
• Menjembatani konsultasi antara Perusahaan Konstruksi dengan Direksi.
• Melaksanakan standar manajemen proyek seperti manajemen
kualitas, manajemen waktu dan manajemen biaya (pre chekingterhadap
laporan penagihan/ kemajuan pekerjaan dan penawaran pekerjaan
tambahan).

B. Rencana Peraturan
Dalam pelaksanaan pekerjaan (material dan metode kerja) bila tidak sepenuhnya
ditentukan lain dalam gambar detail/ Rencana Kerja dan Syarat-
syarat/perubahan-perubahan dan tambahan-tambahannya, pada ketentuan-
ketentuan sebagaimana tesebut dibawah ini, maka Kontraktor harus
berpedoman/mengikuticara :
(1) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia.
(2) Persyaratan umum Bahan Bangunan Indonesia.
(3) Petunjuk-petunjuk dan penjelasan-penjelasan tertulis atau lisan
yangdiberikan oelh pihak Direksi/ Pengawas.
(4) Penetapan dan segala persyaratan serta peraturan pemerintah
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan harus dipenuhi
olehpelaksana pekerjaan.

C. Penetapan Ukuran
Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-
syarat teknis dan spesifikasi. Kontraktor wajib memberitahukan kepada
Direksi/Pengawas setiap saat bila akanmelaksanakan pekerjaan serta segera
melaporkanbila terdapat perbedaan ukuran-ukuran antara gambar bestek/Bill of
Quantitydengan ukuran lapangan, Kontraktor secepat mungkin memberikan
laporankepada Direksi/Pengawas. Kontraktor tidak dibenarkan membetulkan

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 4


SPESIFIKASI TEKNIS

kesalahandan mengambil keputusan tanpa persetujuan dengan pihak


Direksi/Pengawas.

D. Perselisihan
Perselisihan yang hanya mengenai hal-hal yang bersifat teknis akan
diselesaikanoleh panitia arbitage yang disepakati oleh kedua belah pihak
Kontraktor danDireksi, sedangkan perselisihan mengenai hal-hal lain akan
diselesaikan oleh Pengadilan Negeri.

E. Pengawas dari Kontraktor


Kontraktor harus menempatkan minimal seorang wakil sebagai pengawas tetap
dilapangan dan diberikan kuasa penuh untuk bertindak atas nama perusahaan.

F. Gudang
Kontraktor berkewajiban menyediakan material dan peralatan yang dibutuhkan
untuk pengerjaan konstruksi di lapangan dan disimpan dalam gudang di lokasi
pekerjaan supaya terlindung dari segala pengaruh iklim dan pencurian.

G. Pengukuran dan Alat-Alat


Sebelum pekerjaan dimulai pelaksanaannya, Kontraktor harus
memperlihatkanalat-alat ukur kepada Direksi untuk diperiksa, dan alat-alat
tersebut dapat digunakan setiap saat oleh Direksi/ Pengawas atau orang yang
diutus selama pelaksanaan pekerjaan.

H. Pengawasan
Direksi akan menunjuk pengawas lapangan tetap dan diberitahukan kepada
Kontraktor secara tertulis. Pengawas Lapangan yang ditunjuk akan bekerjasama
dengan utusan dari Pemilik Proyek.

I. Penjagaan
Kontraktor harus memastikan atas semua parameter keamanan, seperti
pemagaran lokasi pekerjaan dan tidak adanya akses bagi orang-orang yang tidak
terlibat dalam pekerjaan konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
semua peralatan sewa/rental.
Kontraktor menjamin atas semua parameter keamanan yang diperlukan
terhadap
material, peralatan, pekerja/karyawannya selama masa pelaksanaan proyek.

J. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja


Kontraktor harus menyediakan perlengkapan (P3K) menurut syarat-syarat yang
ditentukan sesuai tingkat resiko kecelakaan kerja dan harus senantiasa tersedia
di lokasi pekerjaan, setiap kali isinya dipergunakan harus segera dilengkapi
kembali.
Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor secepat mungkin mengambil
langkahpertolongan korban dan memberitahukan kepada pihak Direksi. Segala
hal atasperawatan korban beserta jaminan kompensasi terhadap keluarganya
harusdiambil sesuai dengan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 5


SPESIFIKASI TEKNIS

Kontraktor harus memperkenankan pihak orang lain


mempergunakanperlengkapan
(P3K) pada saat kecelakaan.
Kontraktor diharuskan menyediakan air minum dan makan bagi para
pekerja/pegawainya.
Pegawai yang ditunjuk oleh pihak Direksi sebagai pengawas pekerjaan
harusdisediakan sebuah ruangan terpisah.
Jika dibutuhkan, Kontraktor harus menyediakan sebuah pondok yang bersih
danlayak untuk tempat tidur pekerja-pekerjanya serta memenuhi
persyaratankesehatan.

K. Perubahan Konstruksi
Kontraktor tidak diperkenankan melakukan perubahan konstruksi atau
penyimpangan dari konstruksi yang dijelaskan dalam Gambar Detail, BOQ atau
RKS tanpa seizin atau atas perintah Direksi/Pengawas.

L. Resiko Upah dan Harga Satuan


Harga bahan-bahan dan upah kerja berdasarkan harga penawaran
yangdimasukkan oleh kontraktor berlaku selama masa pengerjaan konstruksi,
jikadalam hal tersebut terjadi perubahan-perubahan akan diperhitungkan
sebagai pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.

M. Pemeriksaan Bahan-Bahan
Sebelum memulai pelaksaan tiap bagian pekerjaan, material yang sudah
tersediadi lokasi harus terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi/ Pengawas,
apabilakontraktor mempergunakan material yang belum diperiksa atau yang
tidakdisetujui untuk digunakan, maka segala resiko yang timbul karenanya
menjaditanggungan kontraktor. Bila perihal tersebut di atas ternyata dilanggar,
Direksi berhak memerintahkanuntuk dibongkar bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan.

N. Pemakaian Bahan-Bahan
Semua material yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat
yangditentukan bagian2 (Rencana Peraturan).
Pihak Direksi berwenang untuk meminta keterangan dan memeriksa
materialyang dipergunakan.
Sebelum menggunakan material yang telah dipsan, pihak Direksi/
Pengawas
harusmemeriksa kualitasnya dan menyatakan bahwa telah sesuai standard,
bahan- bahan yang sudah didatangkan di lapangan pekerjaan tetapi ditolak oleh
pihakDireksi/ Pengawas harus segera dikeluarkan dalam lapangan paling lambat
dalamtempo 2 x 24 jam terhitung sejak jam dinyatakan penolakan oleh pihak
Direksi/Pengawas.

O. Pekerjaan Pihak Ketiga (Sub Kontraktor)


Pada dasarnya tidak diperkenankan memberikan, baik sebagian
maupunseluruhnya kepada pihak ketiga (Perusahaan yang terdaftar).

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 6


SPESIFIKASI TEKNIS

Bila ada pekerjaan yang harus diberikan kepada pihak ketiga (Perusahaan
yangterdaftar), Kontraktor wajib meminta izin terlebih dahulu kepada pihak
Direksi. Bila ada bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga (Perusahaan
yangterdaftar) atas dasar persetujuan pihak Direksi, tidak berarti kontraktor
terlepasdari tanggung jawab akan tetapi atas pelaksanaan dan kesempurnaan
pekerjaanpihak ketiga adalah tetap tanggung jawab kontraktor.

P. Penambahan/Pengurangan Pekerjaan
Setiap perubahan yang mengakibatkan penambahan atau pengurangan
pekerjaanharus mendapat persetujuan pihak Direksi. Penawaran atas
penambahan ataupengurangan pekerjaan harus diajukan dalam bentuk tertulis
kepada Direksi/Pemilik Proyek.
Biaya penambahan/ pengurangan melebihi atau kurang dari 10%
(sepuluhpersen) dari
harga kontrak dan harus disetujui sebagai lampiran kontrak. Makasetiap
perubahan harga satuan harus disampaikan dalam bentuk penawaran
baru(pekerjaan tambahan) kepada Direksi.

Q. Force Majeure
Yang dimaksud dengan force majeure adalah bencana alam antara lain
gempabumi, banjir, gangguan keamanan dan perubahan moneter akibat
kebijakan pemerintah. Apabila terjadi force majeure, maka kontraktor harus
memberitahukan pihakDireksi secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak terjadinya force majeure disertai bukti-bukti dan usaha-usaha
yang telah ditempuh untukmengatasi hal tersebut. Selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan
tentang terjadinya force majeure tersebut, pihak direksi akan memberitahukan
secara tertulis kepada Kontraktor, tentang diterima atautidaknya pernyataan
force majeure dimaksud.
Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari pihak Direksi
tidakmemberitahukannya,
maka dapat diartikan bahwa pernyataan force majeuretersebut dapat diterima.

R. Kekeliruan Direksi
Kontraktor tidak diperkenankan mengambil keuntungan yang disebabkan
olehkesalahan atau kekeliruan pihak Direksi/ Pengawas, dan bila hal ini terjadi
makasegala akibat yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi tanggungan
Kontraktor.

S. Sistem Pembayaran Harga Borongan


Kontraktor menerima pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
dikerjakanlangsung dari Pemilik Proyek sebagaimana yang diatur dalam sistem
pembayaransebagai berikut :
1. Kontraktor harus menampilkan laporan dalam periode 4 minggu
(sertifikasibulanan) dihitung dari tanggal mulai kerja, setiap laporan
penagihansesuai dengan kemajuan lapangan.
2. Lembar penagihan mengacu pada Bill of Quantity (BoQ) atas jumlah
yangtelah dikerjakan. Material yang hanya ada di lapangan tidak

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 7


SPESIFIKASI TEKNIS

dibayar.Dengan penandatanganan kontrak, kontraktor akan mendapatkan


bentukformulir untuk penagihan.
3. Kontraktor hanya dibayar atas pekerjaan yang telah dikerjakan sesuaidengan
harga satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran.
4. Laporan penagihan harus diserahkan oleh kontraktor kepada
Direksi/Pengawas
5. Direksi/Pengawas akan memeriksa dalam masa 3 (tiga) harikerja dan
disampaikan ke Pemilik Proyek, selanjutnya Pemilik Proyek jugamemeriksa
dalam masa 3 (tiga) hari kerja dan membayar langsung kerekening
kontraktor.

T. Ketentuan Hukum
Kontraktor dilarang memberikan atau menjanjikan imbalan apapun dan
dalambentuk apapun juga kepada Pihak Direksi atau instansi/institusi serta
pejabat-pejabat lainnya yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, begitu
jugasebaliknya.
Bila ternyata dilanggar, maka Pihak Direksi berwenang mengajukankejadian
tersebut ke
Instansi yang berwenang, juga dapat menghentikanpelaksanaan pekerjaan dan
atas semua kerugian atau biaya-biaya yang timbulkarenanya menjadi tanggung
jawab pihak yang bersalah.
Apabila Kontraktor tidak dapat mematuhi dan memenuhi segala ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam Surat Perjanjian Kontrak, maka pihak
Direksiberhak memutuskan Surat Perjanjian Kontrak dan mengusulkan agar
dimasukkanDaftar Hitam dari Daftar Rekanan Mampu (DRM).

U. Pajak-Pajak
Selama masa berlaku kontrak, Kontraktor berkewajiban dan
sepenuhnyabertanggung jawab membayar pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya
yangmerupakan kewajiban berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

V. Laporan Pekerjaan
Kontraktor harus mengadakan dan mempunyai Buku Laporan Harian yang
berisidan memuat aktivitas, penggunaan bahan, peralatan, tenaga kerja,
keadaancuaca serta bagian-bagian pekerjaan yang dilaksanakan sesuai form Buku
Harian Standard, yang setiap harinya dilaporkan dan ditandatangani oleh Pihak
Direksi/Pengawas.
Kontraktor harus membuat Laporan Bergambar tentang kemajuan pekerjaan
masing-masing menurut keadaan sebelum, sedang dan selesai dikerjakan.
Pertemuan Mingguan dilakukan di lapangan antara Kontraktor dengan
Direksi/Pengawas, kemudian Kontraktor akanmempersiapkan secara tertulis
ringkasansingkat paling lama 3 (tiga) hari atas hasil yang disepakati dalam
pertemuantersebut dan dikirim ke semua pihak.

W. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan direncanakan sesuai dengan
suratperjanjian kerja/kontrak, terhitung sejak tanggal dibuat dan ditandatangani
SuratPerjanjian Kontrak dan setelah penyelesaian pekerjaan (penyampaian

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 8


SPESIFIKASI TEKNIS

tertulis darikontraktor) Direksi akan melaksanakan Serah Terima Pertama


Pekerjaan.
Perpanjangan Jangka Waktu Pelaksanaan pekerjaan mengacu sesuai
denganpekerjaan
tambahan, perpanjangan waktu dinegosiasikan antara Kontraktordengan Direksi.
Terhadap pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualitas standard selama
masapelaksanaan konstruksi yang mengakibatkan keterlambatan
adalah sepenuhnyatanggung jawab kontraktor dan tidak dapat menerima
perpanjangan waktu darijadwal kontrak.

X. Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan/Perawatan ditetapkan selama 6 (enam) bulan terhitung
sejaktanggal dilaksanakan Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Selama dalam masa Pemeliharaan/Perawatan, Kontraktor
berkewajibanmemperbaiki segala kerusakan-kerusakan dan menyempurnakan
segala kekurangan-kekurangan yang terjadi karena kurang baiknya pelaksanaan
ataukerusakan-kerusakan lainnya. Apabila Kontraktor tidak memenuhi
kewajiban selama masa pemeliharaan/perawatan pekerjaan, pihak Direksi akan
memberitahukannya batas waktu kepada Kontraktor. Apabila batas waktu
berlalu dan kontraktor belum memenuhi kewajibannya, maka Direksi/Pemilik
berhak memberikan pekerjaan tersebut kepada kontraktor lain, biaya yang
timbul menjadi tanggungan kontraktor utama, selanjutnya setelah jangka waktu
pemeliharaan/perawatan pekerjaan berakhir maka dilaksanakan Serah Terima
Kedua Pekerjaan.

Y. Sanksi Keterlambatan
Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan tidak dapat
ditepati atau dipenuhi oleh kontraktor dan tidak dapat mengemukakan alasan-
alasan keterlambatan, maka kontraktor akan dikenakan denda 1/1000 (satu per
mil) dari Harga Kontrak untuk tiap-tiap hari kalender keterlambatan.

Z. Prosedur Tender
Dengan memasukkan Dokumen Tender, rekanan (perusahaan konstruksi)
menyatakan bahwa menerima kondisi pekerjaan yang diterangkan dalam
Rencana Kerja dan Syarat- syarat serta Spesifikasi Teknis.
Para rekanan (perusahaan) sangat diharapkan selama persiapan dan
sebelumpemasukan dokumen tender, untuk memeriksa dan mengkonfirmasi
segala keakuratan dan kelengkapan gambar dan kuantitas material dan sumber
daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Para rekanan disarankan berinisiatif untuk melihat ke lapangan dan
mengatur jadwal waktu kerja dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
menjalankanpekerjaan.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 9


SPESIFIKASI TEKNIS

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI
KABUPATEN BARRU

1. PENDAHULUAN
1.1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup
pekerjaan,bahan, peralatan, peraturan dan tata cara kerja serta lain-lain yang
dianggap perlu
1.2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
1.3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana
dengankondisi lapangan pekerjaan.
1.4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar rencana
bestek dengan lapangan, maka kontraktor di wajibkan melapor dan
mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi.Bestek dan gambar rencana
merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan lampiran.

2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Divisi II : Pekerjaan Lobby Gedung Kantor
2.3. Divisi III : Pekerjaan KM/WC dan Lavatory
2.4. Divisi IV : Pekerjaan Tangga dan Area Samping
2.5. Divisi V :Pekerjaan Rg. Direktur
2.6. Divisi VI : Pekerjaan Rg. Meeting
2.7. Divisi VII : Pekerjaan MEkanikal Elektrikal

3. JENIS DAN MUTU BAHAN


Jenis dan mutu bahan yang akan di gunakan di utamakan produksi dalam negeri.

3.1. Kayu
• Kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PKKI-1961.
• Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
• Patok dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, retak-retak menurut
lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
• Kayu kelas II dan kelas III digunakan untuk pekerjaan bowplank dan bakesting.

3.2. Holo galvalume.


• Holo galvalume merupakan material rangka plafond yang terbuat dari
aluminium 55%, seng / zink 43,5% dan lapisan silicon 1,5%.
• Ukuran holo yang digunakan untuk rangka plafond adalah 40.40.mm dan
20.40.mm, dengan ketebalan 0,3.mm
• Produksi dalam negeri
• Holo galvalume digunakan untuk pekerjaan rangka plafond.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 10


SPESIFIKASI TEKNIS

3.3. Cat.
• Cat merk “Mowilex”

3.4. HPL
• HPL finishing plastic sintetis lembaran laminating
• Merk TACO

3.5. Flooring
• Lantai Vynil tebal 3mm

3.6. Pasir Pasang


• Pasir untuk adukan plesteran, plesteran harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBBI-1971/NI-3 yaitu : Butir-butir harus tajam dan keras,
tidak dihancurkan dengan jari.
• Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 %.
• Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
• Pasir pasang digunakan pada pekerjaan pembuatan adukan perekat pondasi
garis dan plesteran

3.7. Pasir Beton


• Butir-butir tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan pengaruh cuaca.
• Kadar lumpur tidak boleh lebih 5 %.
• Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
• Pasir beton digunakan pada pekerjaan pembuatan adukan beton.

3.8. Batu Pecah / Chipping


• Batu pecah / chipping untuk beton harus memenuhi syarat-syarat ditentukan
dalam PBI-1971/NI-2 atau PUBI-1970/NI-3.
• Batu pecah / chipping tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.
• Batu pecah / chipping harus keras dan bersih.
• Ukuran butir batu pecah / chipping antara 2 x 3 cm.
• Batu pecah / chipping digunakan pada pekerjaan pembuatan adukan beton.

3.9. Portlant Cemet


• Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC sejenis (NI-8) dan masih dalam
kantong yang utuh atau baru serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PBI-71NI-2.
• Semen yang digunakan antara lain produksi Tonasa, Bosowa, atau Dynamix.
• Semen digunakan pada pekerjaan pembuatan adukan beton, perekat pondasi,
plesteran dan acian.
• Produksi dalam negeri.

3.10. Kayu
• Kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PKKI-1961.
• Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 11


SPESIFIKASI TEKNIS

• Patok dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, retak-retak menurut
lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
• Kayu kelas II dan kelas III digunakan untuk pekerjaan bowplank dan bakesting.

3.11. Keramik
• Semua lantai yang digunakan adalah merk setara KIA, Pegasus, Garuda atau yang
disetujui oleh pihak Direksi, dan merupakan produksi dalam negeri.
• Ukuran 60x60 cm.

3.12. Cat
• Cat tembok dasar menggunakan under coat merk Mowilex atau yang setara
• Cat tembok interior menggunakan merk Mowilex atau yang setara
• Cat tembok eksterior merk Mowilex atau yang setara
• Cat plafond merk Vinilex atau yang setara
• Cat kayu merk Avian
• Produksi dalam negeri

3.13. Sofa
• Langley Sofa Fabric 2 Seater by Informa
• Dimensi produk : 151 x 80 x 90 cm
• Rangka kokoh
• Material : fabric

3.14. Kursi Pelayanan


• Otello Kursi Kantor Sandaran Rendah by Informa
• Kursi memiliki kaki berdiameter 66 cm yang memberi kestabilan ekstra
• Material : metal, PU leather, foam, plywood, aluminium

3.15. Kursi Direktur


• Ulysses Kursi Kantor Sandaran Tinggi by Informa
• Material : aluminium, kulit
• Dimensi produk : 68x56x114-119 cm
• Tuas hidrolik pengatur tinggi dudukan
• Roda di bagian kaki

PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Peninjauan Lapangan
• Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor bersama Direksi
dan Konsultanmeninjau kelapangan untuk dapat lebih memahami
pekerjaan yang akandilaksanakan sesuai gambar rencana.
• Apabila dalam peninjauan awal terdapat perbedaan antara gambar dan
kondisi di lapangan maka kontraktor secepat mungkin membuat
gambar As build Drawing perubahan untuk dapat di setujui oleh para
Direksi.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 12


SPESIFIKASI TEKNIS

B. Pekerjaan Pembersihan Lapangan


1. Lapangan Pekerjaan
• Pekerjaan persiapan, Kontraktor harus menyediakan gudang, bangsal-
bangsalkerja kecuali tempat kerja yang akan ditetapkan pada waktu
penunjukan setempat (BUILDING PLOT).
• Semua meja, kursi, dan moubiler lain-lain harus dibersihkan atau
disingkirkan dari lapangan
2. Pekerjaan Pembongkaran
• Pembongkaran sebagaian plafond existing

C. Pengukur dan Opname


1. Lingkup Pekerjaan
• Meliputi: Pekerja-pekerja, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
pengukuran sesuai dengan RKS dan gambar-gambar.
• Pekerjaan pengukuran antara lain Penentuan lokasi dan ruang
2. Syarat-syarat :
• Pengukuran harus dilakukan tenaga yang betul-betul ahli dalam
bidangnya dan berpengalaman.
• Pemeriksaan hasil pengukuran segera dilaporkan kepada
Konsultan Pengawas dan dimintai persetujuan Konsultan.
• Bahan-bahan dan peralatan: Meteran serta siku besi yang diperlukan
untuk pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Pemborong dan
harus selalu ada apabila sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.
3. Tata Kerja :
• Segera setelah diterima Surat Perintah Kerja dari Pemimpin
Proyek, Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pengukuran
dan opname pada setiap pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai
dengan yang telah direncanakan.
• Setiap tahap pengukuran dan opname harus disetujui oleh Direksi
sebelum pekerja pengukuran berikutnya dilanjutkan, setiap
kesalahan/keraguan hasil pengukuran harus diulang kembali.
• Dalam hal Direksi tidak dapat hadir pada saat pengukuran, Direksi
dapat menunjuk/menguasakan wakilnya secara tertulis dan
mempunyai hak yang sama dengan Direksi. Pelaksanaan pengukuran
dan opname dianggap benar dan setelah dibuat berita acara serta
ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan disetujui oleh Pihak
Proyek.
• Perletakan ruangan baru supaya dicocokkan dengan ukuran-ukuran
pada rencana, akan tetapi apabila ada selisih/perbedaan maka
perletakannya dapat diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan
situasi tanah yang ada berdasarkan petunjuk-petunjuk serta
persetujuan Bouwheer/Direksi.
• Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuran-ukurannya
harus diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan
tanda- tandanya serta harus di legalisir oleh Direksi dan disetujui oleh
Pemberi Tugas

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 13


SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 2
PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Rangka Plafond
2. Pekerjaan Plafond Gypsum
3. Pengecatan Plafond
4. Pekerjaan Backdrop HPL
5. Pekerjaan Panel Dinding WPC
6. Pengadaan dan Pemasangan Huruf

B. Peraturan dan Syarat-Syarat


1. Peraturan yang digunakan adalah Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI
1961 NI–5) bila tidak ditentukan lain oleh perencana.
2. Bahan Kayu yang digunakan untuk pembuatan rangka partisi adalah kayu
olahan yaitu Multipleks 12mm, sedangkan untuk pembuatan dinding penutup
digunakan plywood dari kayu olahan.
3. Apabila merk bahan yang disebutkan diatas tidak ada boleh dipakai bahan
/merk yang sekualitas.
4. Ukuran kayu dan plywood harus sesuai dengan gambar detail dan merupakan
ukuran bersih (ukuran jadi)
5. Ukuran logo dan Letter harus sesuai dengan gambar detail dan merupakan
ukuran jadi terpasang. untuk pembuatan dinding penutup digunakan plywood
dari kayu olahan.
6. Peraturan Kaca dan Kunci sesuai standar yang dikeluarkan oleh pabrik
7. Apabila merk bahan yang disebutkan di atas tidak ada boleh dipakai
bahan/merk yang sekualitas.
8. Dimensi dan bentuk disesuaikan dengan gambar rencana.
9. Setiap pekerjaan diharuskan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak
konsultan pengawas dan disesuaikan dengan gambar kerja.
10. Setiap perbaikan, perubahan dan penggantian pekerjaan furniture yang
disebabkan karena kurang baiknya pekerjaan, harus diganti dengan biaya
kontraktor. Semua pekerjaan ini harus dikerjakan serapi mungkin.
11. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus menempatkan pekerja yang
ahli untuk pekerjaan ini dan bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan di
lapangan.

C. Tata Cara Kerja Pelaksanaan


1. Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan bahan serta alat
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
2. Pemasangan partisi plank harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan
yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki
kembali atau beban Kontraktor.
3. Pemasangan lapisan penutup HPL dan accessories dilakukan serapi mungkin
(warna dan corak ditentukan kemudian).
4. Pemasangan Logo dan Letter Stainless dilakukan setelah backdrop selesai
proses finishing HPL.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 14


SPESIFIKASI TEKNIS

5. Metode pembuatan furniture/moubilair dilakukan sesuai dengan gambar


rencana.
6. Pemasangan lapisan penutup HPL dan accessories dilakukan serapi mungkin
(warna dan corak ditentukan kemudian).
7. Pemasangan alat penggantung dan kunci dilakukan setelah furniture selesai
proses finishing HPL.
8. Tata cara pemasangan untuk pekerjan furniture ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Direksi. Dalam pelaksanaannya harus tetap mengikuti petunjuk pabrik dan
yang terdapat dalam gambar rencana harus mengusahakan tenaga kerja yang
mampu untuk bekerja pada pekerjaan ini.

PASAL 4
PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan Instalasi kabel
Pekerjaan kabel instalasi yang sebagian di pasang di atas plafond dalam pemasangan
instalasi kabel ini perlu diperhatikan sambungan dan kekuatan sambungan.

PASAL 4
PEKERJAAN TAMBAHAN
1. Pekerjaan lain-lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti
harus segera ditanyakan langsung pada pengawas.
2. Pekerjaan lain-lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan
sehingga akan memperoleh pekerjaan yang sempurna.
3. Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat
gambar As build drawing serta diajukan addendum (perubahan).

4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Gambar-gambar pekerjaan meliputi sebagai berikut:
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan
Gambar-gambar rencana pekerjaan terdiri dari gambar bestek, gambar detail
situasi dan lain sebagainya yang akan disampaikan kepada
Pemborong/Kontraktor beserta dokumen-dokumen lainnya. Kontraktor tidak
boleh mengubah dan menambahkan tanpa persetujuan dari Pimpinan
proyek/Direksi, gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada
pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan borongan ini atau
digunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Pemborong/Kontraktor harus membuat tambahan gambar detail (gambar
kerja) yang disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik
direksi.
3. As Built Drawings
Yang dimaksud dengan as built drawing adalah gambar-gambar yang
disesuaikan dengan yang dilaksanakan. Untuk pekerjaan ulang yang belum
ada bestek, Kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
apa yang dilaksanakan yang dengan jelas memperlihatkan perbedaan antara
gambar kontrak dan gambar pelaksanaan. Gambar-gambar tersebut harus

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 15


SPESIFIKASI TEKNIS

diserahkan rangkap 3 (tiga) dan biaya pembuatannya ditanggung oleh pihak


Kontraktor.
4. Gambar-gambar ditempat pekerjaan
Pemborong/Kontraktor harus menyimpan di tempat kerja satu bendel
gambar kontrak lengkap termasuk rencana kerja dan syarat-syarat, Time
Schedule dan semuanya dalam keadaan baik (dapat dibaca dengan jelas),
termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan,
hal ini untuk menjaga jika pemberi tugas atau wakilnya sewaktu-waktu
memerlukannya.

5. PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Kewajiban umum bagi Penyedia Jasa Konstruksi, yaitu :
1. Berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja
dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari
resiko kecelakaan.
2. Menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang akan
digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja,
selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman.
3. Turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut
dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
4. Menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam organisasi
Penyedia Jasa, bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan
untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
5. Memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian,
umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya.
6. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia menjamin bahwa semua tenaga kerja telah
diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan usaha
pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa dapat memasang papan-papan
pengumuman, papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan
kecelakaan yang dipandang perlu.
7. Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia
8. Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan harus
dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi seluruh pegawai/petugas
pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-
alat lain serta jalur transportasi
9. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat
kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain
10. Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam
melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut
➢ Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras
selama bekerja
➢ Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin
atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya
➢ Masker, diperlukan pada pekerjaan yang berdebu
➢ Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 16


SPESIFIKASI TEKNIS

Idenstifikasi bahaya dari setiap tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan :


TINGKAT
NO. KEGIATAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
RESIKO

• Terjadi gangguan 2
Kesehatan akibat kondisi
tempat kerja tidak
memenuhi syarat;
Pekerjaan Persiapan
1 2
• Tertimpa material yang
jatuh pada saat
pembongkaran

• Terpapar debu bongkaran 2

• Terpeleset/jatuh pada 2
saat melakukan
2 Pekerjaan Plafond pekerjaan.

• Terkena alat pemotong 2

3 Pengadaan Lantai • Terpeleset/jatuh pada saat 3


melakukan pekerjaan

• Terkena alat pemotong 2

4 Pekerjaan Backdrop HPL • Terpeleset/jatuh pada saat 2


Dan Panel WPC melakukan pekerjaan

• Terkena alat pemotong 2

5 Pekerjaan Bukaan Pintu dan • Terpapar debu bongkaran 3


Jendela
2

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 17


SPESIFIKASI TEKNIS

• Terpeleset/jatuh pada
saat melakukan
pekerjaan.

2
• Terkena alat pemotong

• Terpapar debu bongkaran 2


6 Pembuatan dan Pamasangan
Meja dan Rak Kaca • Terpeleset/jatuh pada 2
saat melakukan
pekerjaan.

• Terkena alat pemotong 2

Pekerjaan Lantai dan Dinding • Terpapar debu bongkaran 2


7 KM dan Lavatory
• Terpeleset/jatuh pada 2
saat melakukan
Pemasangan PEralatan Sanitair pekerjaan.

• Terkena alat pemotong 2

8 Pembongkaran tangga • Tertimpa material yang 2


Pekerjaan Tangga jatuh pada saat
pembongkaran

Pekerjaan Lantai • Terpapar debu bongkaran 2

Pekerjaan Railing Tangga dan • Terpeleset/jatuh pada 2


Void saat melakukan
pekerjaan.
Psangan Dinding Batu Bata
• Terkena alat pemotong 2
Pelesteran dinding

Acian Didnign

Pengacatan Dinding

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 18


SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan Lantai Karpet • Terpapar debu bongkaran 2

Pekerjaan Backdrop HPL • Terkena alat pemotong 2

9
Pekerjaan Meja dan Rak

10 Pekerjaan KElistrikan • Terkena alat pemotong 2

• Terjadi gangguan
Kesehatan akibat kondisi 2
tempat kerja tidak
memenuhi syarat;

6. LAPORAN PEKERJAAN FISIK


i) Penyedia jasa konstruksi harus membuat laporan harian berdasarkan
pelaksanaan kegiatan yang dikerjakan setiap harinya.
ii) Laporan harian meliputi;
Jenis pekerjaan yang dikerjakan
Jumlah tenaga kerja dilapangan
Jenis material yang didatangkan
Jam Kerja dan Cuaca pada saat bekerja
iii) Setiap pekan, laporan harian dirangkum menjadi Laporan Mingguan.
Laporan Mingguan meliputi;
Rangkuman Laporan Harian
Bobot pekerjaan yang telah dicapai, termasuk deviasi pekerjaan
Uraian pelaksanaan pekerjaan, termasuk kendala yang dihadapi dan solusi yang
diusulkan.
Laporan mingguan harus diperiksa oleh konsultan pengawas dan diketahui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
iv) Pada akhir kegiatan, penyedia jasa konstruksi menyerahkan Laporan Akhir
yang merupakan kumpulan laporan mingguan yang telah dibuat sebelumnya

REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI 19

Anda mungkin juga menyukai