Spektek Rsud
Spektek Rsud
SPESIFIKASI TEKNIS
REHABILITASI GEDUNG KANTOR RSUD LA PATARAI
KABUPATEN BARRU
1. LATAR BELAKANG
Setiap bangunan gedung pemerintah harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi/bangunannya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan pemerintah.
Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan pemerintah dan prasarana lingkungannya
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku professional. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan
perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.
8. SPESIFIKASI PERALATAN
Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan dalam
keadaan siap pakai (minimal kondisi baik 70%) untuk melaksanakan pekerjaan
konstruksi ini. Adapun peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Kapasitas /
No. Jenis Alat Jumlah
Daya
1. SYARAT-SYARAT UMUM
A. Direksi
(1) Yang bertindak sebagai Owner/Pemilik Pekerjaan adalah RSUD Lapatai
Kabupaten Barru.
(2) Yang bertindak sebagai Direksi Teknis adalah terdiri dari utusan yang
ditunjuk oleh RSUD Lapatai Kabupaten Barru.
(3) Direksi akan menunjuk seorang utusan yang mempunyai latar belakang
teknik, sebagai pengawas tetap lapangan untuk
• Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
• Mengawasi supaya pekerjaan sesuai dengan standar nasional dangambar
detail.
• Menjembatani konsultasi antara Perusahaan Konstruksi dengan Direksi.
• Melaksanakan standar manajemen proyek seperti manajemen
kualitas, manajemen waktu dan manajemen biaya (pre chekingterhadap
laporan penagihan/ kemajuan pekerjaan dan penawaran pekerjaan
tambahan).
B. Rencana Peraturan
Dalam pelaksanaan pekerjaan (material dan metode kerja) bila tidak sepenuhnya
ditentukan lain dalam gambar detail/ Rencana Kerja dan Syarat-
syarat/perubahan-perubahan dan tambahan-tambahannya, pada ketentuan-
ketentuan sebagaimana tesebut dibawah ini, maka Kontraktor harus
berpedoman/mengikuticara :
(1) Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan Indonesia.
(2) Persyaratan umum Bahan Bangunan Indonesia.
(3) Petunjuk-petunjuk dan penjelasan-penjelasan tertulis atau lisan
yangdiberikan oelh pihak Direksi/ Pengawas.
(4) Penetapan dan segala persyaratan serta peraturan pemerintah
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan harus dipenuhi
olehpelaksana pekerjaan.
C. Penetapan Ukuran
Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan syarat-
syarat teknis dan spesifikasi. Kontraktor wajib memberitahukan kepada
Direksi/Pengawas setiap saat bila akanmelaksanakan pekerjaan serta segera
melaporkanbila terdapat perbedaan ukuran-ukuran antara gambar bestek/Bill of
Quantitydengan ukuran lapangan, Kontraktor secepat mungkin memberikan
laporankepada Direksi/Pengawas. Kontraktor tidak dibenarkan membetulkan
D. Perselisihan
Perselisihan yang hanya mengenai hal-hal yang bersifat teknis akan
diselesaikanoleh panitia arbitage yang disepakati oleh kedua belah pihak
Kontraktor danDireksi, sedangkan perselisihan mengenai hal-hal lain akan
diselesaikan oleh Pengadilan Negeri.
F. Gudang
Kontraktor berkewajiban menyediakan material dan peralatan yang dibutuhkan
untuk pengerjaan konstruksi di lapangan dan disimpan dalam gudang di lokasi
pekerjaan supaya terlindung dari segala pengaruh iklim dan pencurian.
H. Pengawasan
Direksi akan menunjuk pengawas lapangan tetap dan diberitahukan kepada
Kontraktor secara tertulis. Pengawas Lapangan yang ditunjuk akan bekerjasama
dengan utusan dari Pemilik Proyek.
I. Penjagaan
Kontraktor harus memastikan atas semua parameter keamanan, seperti
pemagaran lokasi pekerjaan dan tidak adanya akses bagi orang-orang yang tidak
terlibat dalam pekerjaan konstruksi. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
semua peralatan sewa/rental.
Kontraktor menjamin atas semua parameter keamanan yang diperlukan
terhadap
material, peralatan, pekerja/karyawannya selama masa pelaksanaan proyek.
K. Perubahan Konstruksi
Kontraktor tidak diperkenankan melakukan perubahan konstruksi atau
penyimpangan dari konstruksi yang dijelaskan dalam Gambar Detail, BOQ atau
RKS tanpa seizin atau atas perintah Direksi/Pengawas.
M. Pemeriksaan Bahan-Bahan
Sebelum memulai pelaksaan tiap bagian pekerjaan, material yang sudah
tersediadi lokasi harus terlebih dahulu diperiksa oleh Direksi/ Pengawas,
apabilakontraktor mempergunakan material yang belum diperiksa atau yang
tidakdisetujui untuk digunakan, maka segala resiko yang timbul karenanya
menjaditanggungan kontraktor. Bila perihal tersebut di atas ternyata dilanggar,
Direksi berhak memerintahkanuntuk dibongkar bagian pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
N. Pemakaian Bahan-Bahan
Semua material yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat
yangditentukan bagian2 (Rencana Peraturan).
Pihak Direksi berwenang untuk meminta keterangan dan memeriksa
materialyang dipergunakan.
Sebelum menggunakan material yang telah dipsan, pihak Direksi/
Pengawas
harusmemeriksa kualitasnya dan menyatakan bahwa telah sesuai standard,
bahan- bahan yang sudah didatangkan di lapangan pekerjaan tetapi ditolak oleh
pihakDireksi/ Pengawas harus segera dikeluarkan dalam lapangan paling lambat
dalamtempo 2 x 24 jam terhitung sejak jam dinyatakan penolakan oleh pihak
Direksi/Pengawas.
Bila ada pekerjaan yang harus diberikan kepada pihak ketiga (Perusahaan
yangterdaftar), Kontraktor wajib meminta izin terlebih dahulu kepada pihak
Direksi. Bila ada bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga (Perusahaan
yangterdaftar) atas dasar persetujuan pihak Direksi, tidak berarti kontraktor
terlepasdari tanggung jawab akan tetapi atas pelaksanaan dan kesempurnaan
pekerjaanpihak ketiga adalah tetap tanggung jawab kontraktor.
P. Penambahan/Pengurangan Pekerjaan
Setiap perubahan yang mengakibatkan penambahan atau pengurangan
pekerjaanharus mendapat persetujuan pihak Direksi. Penawaran atas
penambahan ataupengurangan pekerjaan harus diajukan dalam bentuk tertulis
kepada Direksi/Pemilik Proyek.
Biaya penambahan/ pengurangan melebihi atau kurang dari 10%
(sepuluhpersen) dari
harga kontrak dan harus disetujui sebagai lampiran kontrak. Makasetiap
perubahan harga satuan harus disampaikan dalam bentuk penawaran
baru(pekerjaan tambahan) kepada Direksi.
Q. Force Majeure
Yang dimaksud dengan force majeure adalah bencana alam antara lain
gempabumi, banjir, gangguan keamanan dan perubahan moneter akibat
kebijakan pemerintah. Apabila terjadi force majeure, maka kontraktor harus
memberitahukan pihakDireksi secara tertulis paling lambat 7 (tujuh) hari
terhitung sejak terjadinya force majeure disertai bukti-bukti dan usaha-usaha
yang telah ditempuh untukmengatasi hal tersebut. Selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya pemberitahuan
tentang terjadinya force majeure tersebut, pihak direksi akan memberitahukan
secara tertulis kepada Kontraktor, tentang diterima atautidaknya pernyataan
force majeure dimaksud.
Apabila dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari pihak Direksi
tidakmemberitahukannya,
maka dapat diartikan bahwa pernyataan force majeuretersebut dapat diterima.
R. Kekeliruan Direksi
Kontraktor tidak diperkenankan mengambil keuntungan yang disebabkan
olehkesalahan atau kekeliruan pihak Direksi/ Pengawas, dan bila hal ini terjadi
makasegala akibat yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi tanggungan
Kontraktor.
T. Ketentuan Hukum
Kontraktor dilarang memberikan atau menjanjikan imbalan apapun dan
dalambentuk apapun juga kepada Pihak Direksi atau instansi/institusi serta
pejabat-pejabat lainnya yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, begitu
jugasebaliknya.
Bila ternyata dilanggar, maka Pihak Direksi berwenang mengajukankejadian
tersebut ke
Instansi yang berwenang, juga dapat menghentikanpelaksanaan pekerjaan dan
atas semua kerugian atau biaya-biaya yang timbulkarenanya menjadi tanggung
jawab pihak yang bersalah.
Apabila Kontraktor tidak dapat mematuhi dan memenuhi segala ketentuan-
ketentuan yang dimuat dalam Surat Perjanjian Kontrak, maka pihak
Direksiberhak memutuskan Surat Perjanjian Kontrak dan mengusulkan agar
dimasukkanDaftar Hitam dari Daftar Rekanan Mampu (DRM).
U. Pajak-Pajak
Selama masa berlaku kontrak, Kontraktor berkewajiban dan
sepenuhnyabertanggung jawab membayar pajak-pajak dan biaya-biaya lainnya
yangmerupakan kewajiban berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
V. Laporan Pekerjaan
Kontraktor harus mengadakan dan mempunyai Buku Laporan Harian yang
berisidan memuat aktivitas, penggunaan bahan, peralatan, tenaga kerja,
keadaancuaca serta bagian-bagian pekerjaan yang dilaksanakan sesuai form Buku
Harian Standard, yang setiap harinya dilaporkan dan ditandatangani oleh Pihak
Direksi/Pengawas.
Kontraktor harus membuat Laporan Bergambar tentang kemajuan pekerjaan
masing-masing menurut keadaan sebelum, sedang dan selesai dikerjakan.
Pertemuan Mingguan dilakukan di lapangan antara Kontraktor dengan
Direksi/Pengawas, kemudian Kontraktor akanmempersiapkan secara tertulis
ringkasansingkat paling lama 3 (tiga) hari atas hasil yang disepakati dalam
pertemuantersebut dan dikirim ke semua pihak.
X. Masa Pemeliharaan
Masa Pemeliharaan/Perawatan ditetapkan selama 6 (enam) bulan terhitung
sejaktanggal dilaksanakan Serah Terima Pertama Pekerjaan.
Selama dalam masa Pemeliharaan/Perawatan, Kontraktor
berkewajibanmemperbaiki segala kerusakan-kerusakan dan menyempurnakan
segala kekurangan-kekurangan yang terjadi karena kurang baiknya pelaksanaan
ataukerusakan-kerusakan lainnya. Apabila Kontraktor tidak memenuhi
kewajiban selama masa pemeliharaan/perawatan pekerjaan, pihak Direksi akan
memberitahukannya batas waktu kepada Kontraktor. Apabila batas waktu
berlalu dan kontraktor belum memenuhi kewajibannya, maka Direksi/Pemilik
berhak memberikan pekerjaan tersebut kepada kontraktor lain, biaya yang
timbul menjadi tanggungan kontraktor utama, selanjutnya setelah jangka waktu
pemeliharaan/perawatan pekerjaan berakhir maka dilaksanakan Serah Terima
Kedua Pekerjaan.
Y. Sanksi Keterlambatan
Apabila jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan tidak dapat
ditepati atau dipenuhi oleh kontraktor dan tidak dapat mengemukakan alasan-
alasan keterlambatan, maka kontraktor akan dikenakan denda 1/1000 (satu per
mil) dari Harga Kontrak untuk tiap-tiap hari kalender keterlambatan.
Z. Prosedur Tender
Dengan memasukkan Dokumen Tender, rekanan (perusahaan konstruksi)
menyatakan bahwa menerima kondisi pekerjaan yang diterangkan dalam
Rencana Kerja dan Syarat- syarat serta Spesifikasi Teknis.
Para rekanan (perusahaan) sangat diharapkan selama persiapan dan
sebelumpemasukan dokumen tender, untuk memeriksa dan mengkonfirmasi
segala keakuratan dan kelengkapan gambar dan kuantitas material dan sumber
daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Para rekanan disarankan berinisiatif untuk melihat ke lapangan dan
mengatur jadwal waktu kerja dan tenaga kerja yang diperlukan untuk
menjalankanpekerjaan.
1. PENDAHULUAN
1.1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup
pekerjaan,bahan, peralatan, peraturan dan tata cara kerja serta lain-lain yang
dianggap perlu
1.2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
1.3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana
dengankondisi lapangan pekerjaan.
1.4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar rencana
bestek dengan lapangan, maka kontraktor di wajibkan melapor dan
mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi.Bestek dan gambar rencana
merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan lampiran.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. Pekerjaan Persiapan
2.2. Divisi II : Pekerjaan Lobby Gedung Kantor
2.3. Divisi III : Pekerjaan KM/WC dan Lavatory
2.4. Divisi IV : Pekerjaan Tangga dan Area Samping
2.5. Divisi V :Pekerjaan Rg. Direktur
2.6. Divisi VI : Pekerjaan Rg. Meeting
2.7. Divisi VII : Pekerjaan MEkanikal Elektrikal
3.1. Kayu
• Kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PKKI-1961.
• Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
• Patok dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, retak-retak menurut
lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
• Kayu kelas II dan kelas III digunakan untuk pekerjaan bowplank dan bakesting.
3.3. Cat.
• Cat merk “Mowilex”
3.4. HPL
• HPL finishing plastic sintetis lembaran laminating
• Merk TACO
3.5. Flooring
• Lantai Vynil tebal 3mm
3.10. Kayu
• Kayu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PKKI-1961.
• Harus kering udara (kadar lengas 5 %).
• Besar mata kayu tidak melebihi 1/6 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih
dari 3,5 cm.
• Patok dalam arah radial tidak boleh melebihi ¼ tebal kayu, retak-retak menurut
lingkaran tidak boleh melebihi 1/5 tebal kayu.
• Kayu kelas II dan kelas III digunakan untuk pekerjaan bowplank dan bakesting.
3.11. Keramik
• Semua lantai yang digunakan adalah merk setara KIA, Pegasus, Garuda atau yang
disetujui oleh pihak Direksi, dan merupakan produksi dalam negeri.
• Ukuran 60x60 cm.
3.12. Cat
• Cat tembok dasar menggunakan under coat merk Mowilex atau yang setara
• Cat tembok interior menggunakan merk Mowilex atau yang setara
• Cat tembok eksterior merk Mowilex atau yang setara
• Cat plafond merk Vinilex atau yang setara
• Cat kayu merk Avian
• Produksi dalam negeri
3.13. Sofa
• Langley Sofa Fabric 2 Seater by Informa
• Dimensi produk : 151 x 80 x 90 cm
• Rangka kokoh
• Material : fabric
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Peninjauan Lapangan
• Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor bersama Direksi
dan Konsultanmeninjau kelapangan untuk dapat lebih memahami
pekerjaan yang akandilaksanakan sesuai gambar rencana.
• Apabila dalam peninjauan awal terdapat perbedaan antara gambar dan
kondisi di lapangan maka kontraktor secepat mungkin membuat
gambar As build Drawing perubahan untuk dapat di setujui oleh para
Direksi.
PASAL 2
PEKERJAAN ARSITEKTUR
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Rangka Plafond
2. Pekerjaan Plafond Gypsum
3. Pengecatan Plafond
4. Pekerjaan Backdrop HPL
5. Pekerjaan Panel Dinding WPC
6. Pengadaan dan Pemasangan Huruf
PASAL 4
PEKERJAAN LISTRIK
Pekerjaan Instalasi kabel
Pekerjaan kabel instalasi yang sebagian di pasang di atas plafond dalam pemasangan
instalasi kabel ini perlu diperhatikan sambungan dan kekuatan sambungan.
PASAL 4
PEKERJAAN TAMBAHAN
1. Pekerjaan lain-lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti
harus segera ditanyakan langsung pada pengawas.
2. Pekerjaan lain-lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan
sehingga akan memperoleh pekerjaan yang sempurna.
3. Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat
gambar As build drawing serta diajukan addendum (perubahan).
4. GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Gambar-gambar pekerjaan meliputi sebagai berikut:
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan
Gambar-gambar rencana pekerjaan terdiri dari gambar bestek, gambar detail
situasi dan lain sebagainya yang akan disampaikan kepada
Pemborong/Kontraktor beserta dokumen-dokumen lainnya. Kontraktor tidak
boleh mengubah dan menambahkan tanpa persetujuan dari Pimpinan
proyek/Direksi, gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada
pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan borongan ini atau
digunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Pemborong/Kontraktor harus membuat tambahan gambar detail (gambar
kerja) yang disahkan oleh Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik
direksi.
3. As Built Drawings
Yang dimaksud dengan as built drawing adalah gambar-gambar yang
disesuaikan dengan yang dilaksanakan. Untuk pekerjaan ulang yang belum
ada bestek, Kontraktor harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
apa yang dilaksanakan yang dengan jelas memperlihatkan perbedaan antara
gambar kontrak dan gambar pelaksanaan. Gambar-gambar tersebut harus
• Terjadi gangguan 2
Kesehatan akibat kondisi
tempat kerja tidak
memenuhi syarat;
Pekerjaan Persiapan
1 2
• Tertimpa material yang
jatuh pada saat
pembongkaran
• Terpeleset/jatuh pada 2
saat melakukan
2 Pekerjaan Plafond pekerjaan.
• Terpeleset/jatuh pada
saat melakukan
pekerjaan.
2
• Terkena alat pemotong
Acian Didnign
Pengacatan Dinding
9
Pekerjaan Meja dan Rak
• Terjadi gangguan
Kesehatan akibat kondisi 2
tempat kerja tidak
memenuhi syarat;