Anda di halaman 1dari 131

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN STOP BUANG AIR BESAR


SEMBARANG (BABS ) MELALUI EDUKASI DAN SOSIALISASI DI DESA TOROMBIA
KECAMATAN KULISUSU UTARA KABUPATEN BUTON UTARA

Oleh :
RAMZAN, AMKL
NDH : 31
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN XIII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020

1
2
3
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat
dan ridho-Nya sehingga Laporan aktualisasi ini bisa selesai dengan baik. Dalam
pelatihan dasar pola baru ini, penyusun telah diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai
dasar PNS yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi yang kemudian disingkat ANEKA. Tujuan dari pembuatan laporan
rancangan aktualisasi ini, sebagai tugas diklat prajabatan yang telah diaktualisasikan di

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak laporan aktualisasi ini tidak
akan terwujud. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih yang tak terhingga kepada bapak Syahruddin nurdin,S.E selaku Kepala
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara, bapak La
Nita, S.Pd selaku Kepala BKD Kab. Buton Utara, Ibu Hj.Putri Mase S.Ikom Seabagi
Coach, Bapak Dr. Mohusini, SKM sebagai mentor, para Widyaswara dalam Latsar
Golongan II, Bapak Jamal sebagai wali kelas, para panitia Pelatihan Dasar Golongan II
angkatan XIII, dan seluruh rekan-rekan peserta Latsar yang telah banyak membantu
dalam kegiatan Pembuatan Rancangan Aktualisasi ini.

Penulis juga menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini tidak luput dari
kekurangan yang tidak disengaja oleh penulis, sehingga penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan rancangan aktualisasi ini
dan dapat bermanfaat bagi kita semua

Kendari, 06 Oktober 2020

Penulis

RAMZAN, AMKL

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. . iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................... 4
a. Umum………………………………………………………… . 4
b. Khusus………………………………………………………... 4
C. Manfaat .................................................................................. 4
a. Manfaat Untuk Penulis………………………………………. 4
b. Manfaat Organisasi…………………………………………. . 4
c. Manfaat Untuk Masyarakat………………………………… . 4
D. Ruang Lingkup ....................................................................... 4
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Organisasi ............................................... 6
B. Struktur Organisasi………………………………………………. 8
C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ................................................ 9
D. Nilai-Nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dan NKRI…… . 15
E. Identifikasi Isu dan Dampaknya .............................................. 25
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi ........................................................... 50
B. Hasil Aktualisasi .................................................................... 51
C. Analisis Dampak ..................................................................... 114

5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………. . 115
B. Saran………………………………………………………………. 115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan visi besar agenda reformasi birokrasi di Indonesia,


menuju “ Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024”, pemerintah melalui UU Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola Aparatur
Sipil Negara menjadi semakin profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, berjiwa
integritas, kreatif, iSeptemberatif, peduli dan bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sehingga diharapkan mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang bertanggung jawab, berkualitas dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut realita yang berkembang pada masyarakat saat ini, masih belum sesuai
harapan dan keinginan masyarakat dikarenakan dengan banyaknya keluhan
masyarakat atas buruknya layanan aparatur pemerintahan. Misalnya, pengurusan izin
usaha yang berbelit-belit, tingkat ketidak puasan masyarakat terhadap mutu layanan
kesehatan, maraknya kasus pungli, korupsi, jual beli jabatan hingga politisasi birokrasi.
Dalam rancangan perspektif penulis, ironi ini disebabkan oleh kurang optimalnya
aktualisasi dari nilai-nilai konsepsi dasar ASN antara lain : Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang menjadi roh dari

7
kedudukan serta peran ASN ( Pelayan Publik, Whole Of Government, dan Manajemen
ASN).
Pelatihan dasar CPNS adalah pelatihan terintegrasi yang mengedepankan
penguatan nilai-nilai ANEKA dalam pembentukan karakter kepribadian seseorang ASN
atau dengan kata lain pelatihan dasar ini bertujuan membangun integritas moral,
kejujuran, wawasan kebangsaan, semangat nasionalisme, karakter kepribadian yang
unggul serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi bidang dengan landasan
hukum Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) tersebut diharapkan dapat terpatriotisme
dalam jiwa setiap ASN agar tidak sekedar menjadi teori idealis berisi kalimat-kalimat
normatif, maka diperlukan proses pembiasaan dalam sebuah agenda habituasi yang
bersifat intrinsik. Selanjutnya, nilai-nilai dasar ini perlu diaktualisasikan dalam
kehidupan sertapelaksanaan tugas dan fungsi seorang ASN terutama dalam
menyelesaikan isu-isu aktual sehingga mampu memberi dampak ekstrinsik di
lingkungan kerja.
Puskesmas merupakan sebagai salah satu unit pelaksana teknis dinas dibawah
koordinasi Dinas Kesehatan memiliki peran penting dalam menyukseskan program
Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2020.
Salah satu program prioritas nasional dalam RPJM dimaksud,yaitu program stop
buang air besar dan penggunaan jamban sehat. Salah satu fungsi Puskesmas adalah
melakukan fasilitasi khususnya dalam upaya pencegahan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS). Untuk itu, melalui penyuluhan stop buang air besar sembarang
dan penggunaan jamban sehat di harapkan dapat mewujudkan tujuan RPJM Nasional
Tahun 2020.
Menurut teori Notoatmojo (2007), menyatakan bahwa derajat kesehatan di
pengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
Hasil penelitian bloom yang sudah sering di angkat oleh para pakar kesehatan,
mengungkapkan bahwa aspek lingkungan memiliki konstribusi 45 %, perilaku 30 %,
pelayanan kesehatan 20 %, dan genetik atau keturunan sebesar 5 %

8
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekretariat STBM, hingga 2015 sebanyak
62 juta atau 53% penduduk pedesaan masih belum memiliki akses terhadap sanitasi
yang layak. Sedangkan 34 juta diantaranya masih melakukan praktek buang air besar
sembarang. Oleh karena itu, diperlukan percepatan 400% untuk mencapai target
Indonesia stop buang air besar sembarangan (SBS) pada tahun 2020.
Di beberapa daerah terutama Sulawesi Tenggara dan Indonesia telah
diterapkan penyuluhan dengan pendekatan STBM stop buang air besar
sembarang.Dalam berbagai praktik penyuluhan stop buang air besar
sembarang,tenaga sanitarian terampil melakukan pendekatan STBM, dimana Sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku
higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara penyuluhan.
Melalui keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) nomor
852/Menkes/SK/IX/2008 yang kemudian diperkuat menjadi Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 tahun 2014, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dikukuhkan sebaga strategi nasional pembangunan sanitasi di Indonesia.
STBM merupakan sebuah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode penyuluhan. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, strategi penyelenggaraan STBM focus pada penciptaan
lingkungan yang kondusif, bersih, nyaman, dan peningkatan kebutuhan sanitasi serta
peningkatan penyediaan akses sanitasi.

Kurangnya peningkatan akses sanitasi di Indonesia, melalui pendekatan


pembangunan sanitasi berbasis kontruksi dan subsidi serta rendahnya tingkat
pemahaman masyarakat untuk menjadikan sanitasi sebagai kebutuhan utama,
sehingga memicu reformasi pendekatan pembangunan sanitasi khususnya di
perdesaan. Gambaran rasio yang menunjukkan hampir sama dengan yang terjadi di
Kecamatan Kulisusu Utara khususnya di desa Lamoahi, salah satunya adalah
permasalahan pelayanan kesehatan di bidang kesehatan lingkungan, khususnya pada
program penyuluhan stop buang air besar sembarang masih banyaknya masyarakat
tidak sadar akan dampak negatif dari buang air besar sembarang dan itu ditemukan di
tengah-tengah masyarakat saat ini. Hal itu disebabkan karena terbatasnya informasi
pada masyarakat saat ini, tentang stop buang air besar sembarang serta penggunaan

9
jamban, dan masih minimnya jumlah jamban keluarga yang ada diwilayah kerja
puskesmas.

Berdasarkan data STBM yang ada di Puskesmas Lakansi dapat diliahat bahwah
Dari 589 Penduduk Torombia hanya 261 (44%)Penduduk yang mengunakan Jamban
Sedangkan 328 (56%) Penduduk Tidak Mengunakan Jamban , artinya belum mencapai
setengah dari jumlah Penduduk yang mengunakan Jamban di Desa Torombia.
Sehubungan dengan uraian hal tersebut, sebagai seorang ASN yang
melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang tenaga sanitarian terampil,
penulis tertarik untuk mengangkat judul Aktualisasi dari Nilai-Nilai Konsepsi Dasar ASN
dalam “Upaya Peningkatan Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Stop Buang Air
Besar Sembarang (BABS) Melalui Penyuluhan di desa TOROMBIA”. Pelayanan
kesehatan lingkungan khususnya buang air besar sembarang, masyarakat tidak lagi
melakukan hal tersebut dan tercapainya program tidak adanya lagi buang air besar
sembarang ditengah-tengah masyarakat yang optimal guna mendukung program
pemerintah 100% stop buang air besar sembarang 2020.
Berdasarkan Data diatas Penulis Mengangkat Judul Peningkatan
Pengetahuan dan Pemahan Stop BABS di Desa Torombia.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran
ASN

b. Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang dampak
Buang Air Besar Sembarang ( BABS )

C. Manfaat
a. Manfaat untuk organisasi

10
Terwujudnya karakter ASN berjiwa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat menularkan energy positifnya di
lingkungan sekitar khususnya dalam lingkup unit kerja;
b. manfaat untuk diri sendiri
Munculnya kesadaran baru tentang pelayanan public yang bertanggung jawab.
c. Manfaat untuk masyarakat
Menimbulkan kesadaran terhadap warga masyarakat kec. Kulisusu Utara
khususnya desa Torombia tentang pentingnya stop buang air besar
Sembarang.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah pada pelayanan kesehatan lingkungan di
Puskesmas Lakansai khususnya dalam Edukasi dan Sosialisasi stop buang air
besar sembarang (BABS) . Dalam Melakukan Edukasi akan dibuat Baliho Stop
BABS dan bahaya BABS dibeberapa titik di desa Torombia dan untuk kegiatan
sosialisasi akan dilakukan pemberian pemahaman kepada masyarakat pada tiap-
tiap Rumah yang tidak memiliki jamban akan pentingnya Stop BABS dan bahaya
jika masyarakat tetap melakukan BABS.

11
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi

Secara geografis Puskesmas Lakansai mempunyai letak pada lokasi yang


strategis, yaitu berada di dekat jalan raya umum dengan akses jalan yang
memadai. Puskesmas lakansai terletak dibagian pesisir utara dari kabupaten
buton utara yang merupakan wilayah dari kecamatan kulisusu utara. Jarak dan
waktu tempuh dari pusat kota ke Puskesmas dengan waktu tempuh 3 jam.
Adapun Batas Wilayah kerja Puskesmas Lakansai dapat dilihat dibawah ini
Tabel.2.1. Wilaya Kerja Puskesmas Lakansai

12
Sebelah Utara Berbatasan Dengan Desa Koru Labu
Kecamatan Wakurumba Utara(Wilaya Kerja
Puskesmas Wakorumba Utara)

Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Desa Petetea,a


Kecamatan Kulisusu Utara (Wilaya Kerja
Puskesmas Waode Buri)
Sebelah Timur Berbatasan Dengan Laut Banda
Sebelah Barat Berbatasan Dengan Kulisusu Barat

Bersadarkan tabel diatas menyatakan bahwa puskesmas lakansai sebelah utara


berbatasan dengan kurolabu masuk dalam wilayah kerja puskesmas wakorumba utara,
sebelah selatan berbatasan dengan desa petetea yang merupakan wilayah kerja
puskesmas waode buri, sebelah timur berbatasan dengan laut banda dan sebelah
barat berbatasan dengan kulisusu barat (wilayah kerja puskesmas lambale, bonegunu)

Wilayah kerja Puskesmas Lakansai mencakup lima 5 desa yaitu Desa


Pebaoa, Desa Wowonga Jaya, Desa Lanosangia, Desa Lamoahi dan Desa
Torombia. Dari kelima desa tersebut desa Torombia merupakan desa yang
paling jauh jaraknya dari puskesmas, sedangkan desa terdekat adalah desa
Wowonga Jaya, Lanosangi dan pebaoa.
Puskesmas lakansai berlokasi di desa wowonga jaya (Jalan poros ereke-
labuan kecamatan kulisusu utara, kabupaten buton utara, provinsi Sulawesi
tenggara kode pos kabupaten adalah 93672 dan email
puskesmas.lakansai@yhaoo.co.id terbagi atas Ruang Rawat jalan, Ruang
Gudang farmasi, Ruang Laboratorium, Rumah dinas dan ruang persalinan.
Fasilitas parker Puskesmas lakansai memiliki lahan parkir beroda 4 dan
beroda 2 yang memadai. Fasilitas Keamanan untuk mendukung pencegahan

13
dan penanggulangan keamanan Puskesmas lakansai menggunakan Pagar
keliling dengan 1 pintu masuk utama.
Ketersediaan utilitas publik Puskesmas lakansai adalah tersedia air
bersih, pembuangan air kotor/limbah, saat ini tahun 2018 masih menggunakan
listrik tenaga air, namun tidak memiliki jaringan telepon. Pengelolaan Kesehatan
Lingkungan Pengelolaan limbah B3 seperti limbah padat dan cair yang bersifat
infeksius dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional puskesmas
lakansai dan non infeksius serta pemantauan limbah gas/udara dari emisi
genset. Kondisi lainnya Puskesmas lakansai tidak didirikan di area sekitar
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET).
Kategori Puskemas Lakansai merupakan puskesmas non rawat inap atau
puskesmas rawat jalan dan puskesmas kawasan kategori sangat terpencil.
Puskesmas lakansai telah memiliki izin penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dari pemeritah kabupaten buton utara yang berlaku selama 5 tahun dan bias
diperpanjang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Puskesmas lakansai memiliki fotokopi sertifikat tanah dari kepemilikan
tanah yang sah; fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB); dokumen pengelolaan
lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; surat keputusan
dari Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas; profil Puskesmas yang meliputi
aspek lokasi, bangunan, prasarana, peralatan kesehatan, ketenagaan, dan
pengorganisasian.
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan
pelayanan dan administrasi Puskesmas Lakansai, sehingga untuk mencapai
hasil yang optimal dan maksimal, pengembangan manajemen diarahkan pada
pemantapan tata kerja sistem dan prosedur serta optimalisasi pelayanan.
No Jenis Tenaga Status Ketenagaan Jumlah
PNS Nusantar Honore Sukarela
a sehat r
(NS)

14
1. Dokter Umum. - - 1 - 1
2. Dokter Gigi. - - - - 0
3. Sarjana Farmasi, Apoteker - - - 0
4 Sarjana Keperawatan - - 3 - 3
5 Sarjana Keperawatan Ners 1 2 - 3
6 Sarjana Kesmas 3 - 3 - 6
7 Sarjana Gizi - - 2 - 2
8 D III Keperawatan. 2 - 8 - 10
9 D III Kebidanan. 3 3 3 - 9
10 D III Kesling 1 - - - 1
11 D III Gizi - - 1 - 1
12 D III Perawat Gigi - - 2 - 2
JUMLAH 42
Tabel 2.2. Daftar Nominatif Pegawai
Dari tabel diatas, dapat dilihat berapa jumlah pegawai puskesmas Lakansai
keseluruhan adalah 42 (Empat Puluh Dua) orang. Dimana jumlah tenaga
kesehatan terbanyak adalah profesi perawat. Dapat dilihat juga bahwa ada
beberapa profesi kesehatan yang harusnya ada di puskesmas guna mencapai
pelayanan maksimal seperti tenaga farmasi dan analis kesehatan.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN


1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan Zaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh

15
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut: Pelaksana kebijakan public, Pelayan publik, serta
Perekat dan pemersatu bangsa dan masyarakat.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka
ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi,
akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat
dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan
yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepuasan masyarakat
maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaa seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi
dan misinya Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan
pegawai harus mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua
prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan
penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad
performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari
organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Dimana
manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan

16
pensiun dan hari tua, dan perlindungan Manajemen PPPK meliputi penetapan
kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan
kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja;
dan 
perlindungan. Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada
kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi
Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif dikalangan PNS dengan
memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan,
rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat Pembina Kepegawaian
dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi
syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan
madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian
memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan
pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang
diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan
tidak kehilangan status sebagai PNS.

2. Whole Of Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

17
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting
dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi
informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara
kebijakan dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya
fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior
terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling membunuh‟. Masing-
masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya.
Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya
nilainilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal.
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, penguatan koordinasi dapat dilakukan
jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable. Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang
rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi
jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi
dapat dilakukan lebih mudah;
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian
adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya

18
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara
dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya;
3. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber
daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi,dan
4. Di Australia dalam masa pemerintahan Howard melakukan hal ini dengan
mendorong inisiatif koalisi sosial antar aktor pemerintah, bisnis dan
kelompok masyarakat. Koalisi sosial ini mendorong adanya penyamaan nilai
dan persepsi tentang suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi
koordinasi alamiah.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
antara lain adalah: kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, serta
kepemimpinan.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan menyatukan seluruh
sektor yang terkait dengan pelayanan publik. enis pelayanan publik yang dikenal
yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah Pelayanan yang Bersifat
Adminisitratif, Pelayanan Jasa, Pelayanan Barang, Pelayanan Regulatif,
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam 5
(lima) macam pola pelayanan yang masing-masing diuaraikan sebagaimana berikut ini:
 Pola Pelayanan Teknis Fungsional
 Pola Pelayanan Satu Atap
 Pola Pelayanan Satu Pintu
 Pola Pelayan Terpusat
 Pola Pelayanan Elektronik
Asas-Asas terkait dengan Implementasi WoG :
a. Asas Kepastian Hukum
b. Asas Kepentingan Umum;
c. Asas Akuntabilitas;
d. Asas Proporsionalitas;

19
e. Asas Profesionalitas;
f. Asas Keterbukaan;
g. Asas Efisiensi; dan
h. Asas Efektifitas.

3. Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting
dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik,
kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan). Barang/jasa public adalah barang/jasa yang memiliki
rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik
yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara
mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS). Definisi pelayanan publik dalam UU
No. 25 Tahun 2009 sangat sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut
sebagai pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan public
sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat sempit karena
pelayanan kebutuhan barang publik bagi masyarakat hanya diartikan sebagai
pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah. Sembilan prinsip pelayanan publik
yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan,
Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain: Pelayanan publik
merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi, Pelayanan public

20
diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga Negara, Pelayanan publik
diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan
bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi
juga berfungsi sebagai proteksi bagi warga negara. Bentuk-bentuk patologi birokrasi
antara lain: Penggelembungan Organisasi, Duplikasi Tugas dan Fungsi, Red Tape,
Konflik Kewenangan, Korupsi Kolusi dan Nepotisme, dan Enggan Berubah. Budaya
birokrasi yang melayani masyarakat dapat dioperasionalisasikan dengan cara: memiliki
kode etik untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh
dilakukan, menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan, memiliki code of
conduct atau SOP yang jelas dalam memberikan pelayanan, memiliki etika
profesionalisme sebagai seorang birokrat. Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:
Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan, Membangun visi dan misi
pelayanan, Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, Pemberian
pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan pelayanan
yang baik, Memberikan apresiasi kepada pegawai. Tujuh Sikap pelayanan, antara
lain: Passionate, Progressive, Proactive, Promt, Patience, Proporsional, Puctional.
Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif, artinya memberi
norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh
ASN terhadap pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap/ perilaku,
Ekspresi wajah, Penampilan, Cara berpakaian, Cara berbicara, Cara mendengarkan,
Cara bertanya. Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain:
Politeness, Respectful, Attentive, Cooperatif, Tolerance, Informality, Self Control.
Beberapa manfaat dari etiket antara lain: Communicative, Attractive,
Respectable, dan Self Confidence.Beberapa praktik etiket dalam pelayanan: Etiket
dalam menyampaikan salam, Etiket dalam berjabat tangan, Etiket dalam menerima
tamu, Etiket dalam bertamu/menerima tamu, dan Etiket dalam menangani keluhan
pelanggan.
D. Nilai Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

1. Akuntabilitas

21
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban atau
untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan
hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung jawaban yang dilakukan
kepada atasan.

Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai,


yang merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya
mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan,


yaitu :
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya;
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi;
3) Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai, norma-norma luhur dan keyakinan;
4) Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja,
tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban;
5) Keadilan: Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang;
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan, dimana kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas;.

22
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas;
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan, serta ;
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus menerus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:

1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang


pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas yang
lebih tinggi;
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas.

c. Tingkatan Akuntabilitas

Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan,yaitu

1) Akuntabilitas Personal;
2) Akuntabilitas Individu;
3) Akuntabilitas Kelompok;
4) Akuntabilitas Organisasi, dan
5) Akuntabilitas Stakeholder

d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a relationship);
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results oriented) ;
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requires reporting);

23
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is meaningless without
consequences) , dan
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves performance).

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan
negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang
secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu;
semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan


pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan Negara.Dengan nasionalisme
yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa, dan Negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi
sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :

a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab;

24
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, dan
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan;
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
8) Berani membela kebenaran dan keadilan, dan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

25
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan social;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain;
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama;
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan;
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah;
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah;
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan;
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur;
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

26
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama, dan
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia


Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
1) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame;
2) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
3) Menghormati hak orang lain;
4) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
5) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.;
8) Suka bekerja keras.;
9) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama, dan
10) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik

Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak

27
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang
seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut :

a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan public, yakni:


1) Pelayanan publik yang berkualitas, efektif, dan relevan;
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi, dan
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu :
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik;
2. Dimensi Modalitas, dan
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik.
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

28
4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/ buruk dalam
bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Dimana efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja,
pada efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performance untuk mencapai
target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan;
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa, baik pada tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan.
Sedangkan pada efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran
tertentu;
3) ISeptemberasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari
pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Sehingga iSeptemberasi dalam
layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan
mindset baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin, dan

29
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja, dimana mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Didalam orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi
puas dalam pelayanan.

b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi


kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya, dan
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi, dimana pada level
puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi secara
keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan dan keunggulan bersaing.
Sedangkan pada level strategic business unit level tanggung jawab mutu berkaitan
dengan penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai dengan target
masing-masing. Untuk level fungsional bertanggung jawab atas mutu hasil setiap
layanan yang diberikan di unit-unit pendukung. Selanjutnya level unit dasar
tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi yang dilaksanakan
di masing-masing unit kerja.

5. Anti Korupsi

30
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian keuangan
negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan pada individu atau
kelompok yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula bersifat
jangka panjang. Adapun fenomena dampak korupsi itu sendiri saat ini, bisa
berakibat sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan tanggung
jawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk mengelolanya, disamping itu
juga menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS untuk anti korupsi.
Sehingga kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Dimana
tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara publik.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah internalisasi integritas
pada diri sendiri dan hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan
sistem integritas dengan baik, dengan mengidentifikasi nilai dasar anti korupsi
memberikan nilai-nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikan yang
tinggi bagi anda, dengan jumlah nilai yang semakin sedikit maka proses
internalisasinya lebih mudah karena anda dapat memfokuskan sumberdaya
waktu dan energi yang anda dimiliki. Penyelarasan nilai anti korupsi dengan
nilai-nilai organisasi merupakan kontribusi atau wadah anda untuk dapat
mengetahui “apakah nilai-nilai organisasi yang akan menjadi tempat anda
bekerja, telah selaras, seimbang dan menampung secara maksimal nilai-nilai
dasar anti korupsi?”.
Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan menjadi payung bagi
kontribusi anda dalam membangun sistem integritas yang tinggi, serta penanaman
nilai integritas dapat dilakukan dengan pendekatan beragam cara, diantaranya
melalui Kesediaan, Identifikasi dan Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman
ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan internalisasi akan

31
lebih permanen dibandingkan dengan identifikasi dan kesediaan. Dalam nilai,
keyakinan, kebiasaan, dan konsep diri manusia terdapat pada area bawah
sadar, sehingga untuk melakukan penanaman atau perubahan nilai, keyakinan,
kebiasaan dan konsep diri, perlu dilakukan dengan pendekatan atau teknik khusus
yang cocok untuk bawah sadar. Teknik-teknik khusus untuk bawah sadar dapat
dilakukan apabila kemampuan Anchoring, Utilisasi, Rileksasi, Amplifiying,
Modality,Asosiasi dan Sugesti dikuasai dengan baik, kemampuan tersebut disingkat
menjadi AURA MAS.! Tunas Integritas adalah individu yang terpilih untuk
memastikan lebih banyak lagi personil organisasi yang memiliki integritas tinggi
serta berkiprah nyata dalam membangun sistem integritas diorganisasinya

E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya


1. Keadaan saat ini dan Keadaan yang di harapkan
Table 3.1.1 Isu Yang Terkait Dengan Kondisi Saat Ini Dan Kondisi Yang
Diharapkan.

Tugas / fungsi
Kondisi yang di Identifikasi
No yang Kondisi saat ini
harapkan isu
bermasalah

1 Masih banyak Mayarakat Kurangnya


Melakukan
Masyarakat memahami pengetahuan
pemantauan
yang buang air dan paham dan
pelaksanaan
besar tentang pemahaman
Sanitasi Total
sembarang dampak Buang masyarakat
Berbasis
karna Air Besar tentang Stop
Masyarakat
kurangnya Sembarangan Buang Air
STBM
pengetahuan (BABS) Besar
dan pemahan Sembarang
tentang (BABS )
dampak Buang melalui
Air besar penyuluhan

32
Sembarang di desa
Samabahari

2 Melakukan Belum Tersedianya Kurangnya


pemantauan Tersedianya Tempat Perhatian
Pengelolaan Tempat Pengelolaan Pemerintah
Sampah Pengelolaan sampah di Setempat
sampah di wilayah kerja Untuk
wilaya kerja puskesmas Mengadakan
puskesmas puskesmas Tempat
Lakansai Lakansai Pengelolaan
Sampah di
wilayah kerja
puskesmas
Lakansai

3 Melakukan Pemantauan Optimalnya Kurangnya


pemantauan Kualitas Air pemantauan Alat Untuk
Kualitas Air Bersih belum Kualitas Air Memantau
Bersih optimal di Bersih wilayah Kualitas Air
wilayah kerja kerja Bersih di
puskesmas puskesmas wilayah kerja
Lakansai Lakansai puskesmas
Lakansai

33
Berdasarkan hasil pelaksanaan tugas pokok di puskesmas Lakansai yang bermasalah
di peroleh tiga isu di identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Stop Buang Air
Besar Sembarang (BABS) di desa Torombia;
2. Belum Tersedianya Tempat Pengelolaan sampah di wilaya kerja
kerja puskesmas Lakansai;
3. Kurang Optimalnya pemantauan Kualitas Air Bersih wilayah kerja puskesmas
Lakansai
2. Analisis Isu
1. APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan ,Layak )
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan
aktualisasi ini adalah APKL (Aktual {Sedang Terjadi}, Problematik {masalah
mendesak untuk dipecahkan}, Kekhalayakan {menyangkut hidup orang
banyak}, Layak {Logis, pantas, realistis untuk di bahas}

Tabel 3.1.2

Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat Kuat Pengaruhnya

4 Kuat Pengaruhnya

3 Sedang Pengaruhnya

2 Kurang Pengaruhnya

34
1 Sangat Kurang Pengaruhnya

Tabel 3.1.3
Tabel Anasisis Kriteria Isu Menggunakan APKL

No ISU A P K L JML Rank

Kurangnya pengetahuan dan


pemahaman masyarakat tentang Stop
1 3 4 4 3 14 I
Buang Air Besar Sembarang (BABS) di
desa Trombia

Belum Tersedianya Tempat


2 Pengelolaan sampah di wilaya kerja 3 3 3 3 12 II
kerja puskesmas Lakansai;

Kurang Optimalnya pemantauan


3 Kualitas Air Bersih wilayah kerja 3 3 2 2 10 III
puskesmas Lakansai

Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan dengan alat analisis isu APKL
maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicairkan
pemecahan masalahnya : Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
tentang Stop Buang Air Besar Sembarang (BABS) di desa Torombia.
3. Analisis Dampak Isu
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Kurangnya upaya peningkatan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Stop Buang Air Besar Sembarang
(BABS) melalui penyuluhan” ini tidak dituntaskan melalui solusi pemecahan isu, antara
lain :

35
1. Akan menimbulkan lingkungan yang kurang bersih dan sehat
2. Mengakibatkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
tentang dampak Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
3. Menimbulkan penyakit – penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih dan
kondusif, yang akan membahayakan kehidupan masyrakat.

36
37
Tabel.3.1.4 Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Tahapan terhadap Penguatan Nilai
No Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan Kegiatan Visi-Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Konsultasi Menghadap Terlaksanan a. Akuntabilitas : dalam konsultasi kepada Mewujudkan ISeptemberatif yaitu
kepada pimpinan guna ya konsultasi pimpinan saya bertanggung jawab Masyarakat usaha dengan mendaya
pimpinan melaporkan kepada terhadap apa yang saya akan sampaikan Desa gunakan pemikiran dan
selaku mentor rencana pimpinan kepada pimpinan selaku mentor Torombia kemampuan dalam
aktualisasi b. Nasionalisme : saya akan konsultasi Yang Sadar menghasilkan suatu
menggunakan bahasa indonesia karna Sehat Dan kreasi / karya baru yang
saya cinta bahasa indonesia Bermartabat diharapkan dapat
c. Etika Publik : saat konsultasi saya akan mendorong peningkatan
menunjukan sikap ramah terhadap efektivitas kinerja.
pimpinan
d. Komitmen Mutu : saya akan Menghadap
kepada pimpinan selaku mentor terkait
dengan kegiatan aktualisasi yang saya
lakukan menjadi efektif dan efesien
e. Anti Korupsi : dalam melakukan
konsultasi kepada pimpinan saya telah
melakukan dengan mandiri

38
Mendengar Tercatatnya a. Akuntabilitas : saya akan melakukan
dan mencatat arahan review kembali hasil konsultasi kepada
arahan pimpinan pimpinan untuk memperoleh kejelasan
pimpinan b. Nasionalisme : mereview kembali hasil
konsultasi kepada pimpinan saya akan
mengutamakan musyawarah dalam
menentukan persetujuan dari pimpinan
c. Etika publik : dalam mereview kembali
hasil konsultasi dengan pimpinan saya
akan lakukan dengan sopan santun
d. Komitmen mutu : saya akan mereview
kembali hasil konsultasi dengan pimpinan
untuk efektif dan evesien kegiatan
aktualisasi
e. Anti korupsi : saya akan review kembali
hasil konsultasi kepada pimpinan saya
peduli terhadap keputusan pimpinan
Menetapkan Tersedianya a. Akuntabilitas : saya akan melakukan
hasil konsultasi persetujuan review kembali hasil konsultasi kepada
dengan dari pimpinan untuk memperoleh kejelasan
pimpinan pimpinan b. Nasionalisme : mereview kembali hasil
konsultasi kepada pimpinan saya akan
mengutamakan musyawarah dalam
menentukan persetujuan dari pimpinan

39
c. Etika publik : dalam mereview kembali
hasil konsultasi dengan pimpinan saya
akan lakukan dengan sopan santun
d. Komitmen mutu : saya akan mereview
kembali hasil konsultasi dengan pimpinan
untuk efektif dan evesien kegiatan
aktualisasi
e. Anti korupsi : dalam review kembali hasil
konsultasi kepada pimpinan saya telah
peduli terhadap keputusan pimpinan

Kontribusi
Tahapan terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan Visi-Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Melakukan Melakukan Tersedianya a. Akuntabilitas : saya akan membuat Mewujudkan ISeptemberatif yaitu
sosialisasi Koordinasi undangan dokumen sosialisasi dengan penuh Masyarakat usaha dengan

40
dengan kepala dengan Kepala pertemuan tanggung jawab Desa mendayagunakan
desa dan staf Desa b. Nasionalisme : dalam kegiatan Torombia pemikiran dan
desa membuat dokumen sosialisasi saya Yang Sadar kemampuan dalam
akan menggunakan bahasa yang baik Sehat Dan menghasilkan suatu
dan benar karna saya cinta bahasa Bermartabat kreasi / karya baru
indonesia yang
c. Etika publik : saya akan membuat
dokumen sosialisasi dengan tulus
d. Komitmen mutu : dalam membuat
dokumen sosialisasi saya akan lakukan
dengan teliti sehingga undangannya
tersusun rapi
e. Anti korupsi : dalam membuat
dokumen sosialisasi saya akan lakukan
dengan mandiri
Menentukan Adanya a. Akuntabilitas :dalam melaksanakan
Tanggal Tanggal yang sosialisasi dengan kepala desa staf
Pelaksanaan sosialisasi desa saya akan lakukan dengan
Sosialisasi ditetapkan transparansi
deng’an b. Nasionalisme : saya akan
kepala desa melaksanakan sosialisasi dengan
dan staf desa kepala desa dan staf desa saya
menggunakan bahasa indonesia
walaupun saya mengerti bahasa

41
daerah mereka karna saya cinta
bahasa indonesia
c. Etika publik : saya akan Melaksanakan
sosialisasi dengan kepala desa dan staf
desa dengan ramah
d. Komitmen mutu : dalam
Melaksanakan sosialisasi dengan
kepala desa dan staf desa saya akan
bersikap responsif terhadap apa yang
mereka sampaikan.
e. Anti korupsi : dalam Melaksanakan
sosialisasi dengan kepala desa dan staf
desa saya akan melakukannya dengan
tanggung jawab
Melakukan Tersedianya a. Akuntabilitas : dalam mencatat hasil
Sosialisasi Catatan Hasil rapat saya akan lakukan dengan
Rapat transparansi
b. Nasionalisme : saya akan mencatat
hasil rapat dengan musyawarah
c. Etika publik : dalam mencatat hasil
rapat saya akan lakukan dengan tidak
diskriminatif
d. Komitmen mutu : dalam mencatat
hasil rapat berarti saya akan responsif

42
terhadap pendapat peserta sosialisasi
e. Anti korupsi :saya akan mencatat hasil
rapat dengan mandiri

Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasi
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi- Nilai
Kegiatan l
Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3. Melakukan Mendesaian Tersedianya a. Akuntabilitas : saya akan membuat Mewujudkan ISeptemberatif


Persiapan Baleho Desain Desain Baleho Stop BABS dengan penuh Masyarakat Desa yaitu usaha
Edukasi baleho Stop tanggung jawab Torombia Yang dengan
BABS b. Nasionalisme : dalam kegiatan membuat Sadar Sehat Dan mendayagunak

43
Desain Baleho Stop BABS saya akan Bermartabat an pemikiran
menggunakan bahasa yang baik dan dan
benar karna saya cinta bahasa indonesia kemampuan
c. Etika publik : saya akan membuat dalam
Desain Baleho Stop BABS dengan tulus menghasilkan
d. Komitmen mutu : dalam membuat suatu kreasi /
Desain Baleho Stop BABS saya akan karya baru yang
lakukan dengan teliti sehingga Makna dari diharapkan
baleho yang dipasang dapat dimengerti dapat
e. Anti korupsi : dalam membuat Desain mendorong
Baleho Stop BABS saya akan lakukan peningkatan
dengan mandiri efektivitas
Konsultasi Persetujuan a. Akuntabilitas : saya akan Konsultasikan kinerja.
Pada Pimpinan Desain Baleho Stop BABS dengan penuh
Pimpinan terhadap tanggung jawab
Terkait desain b. Nasionalisme : dalam Konsultasikan
desain baleho Desain Baleho BABS saya akan
Baleho melakukannya dengan percaya diri
c. Etika publik : saya akan Konsultasikan
Desain Baleho Stop BABS dengan
bersikap ramah Kepada Pimpinan
d. Komitmen mutu : dalam Konsultasikan
Desain Baleho BABS saya akan bersikap
responsif terhadap Pimpinan

44
e. Anti korupsi : dalam Konsultasikan
Desain Baleho Stop BABS saya akan
lakukan dengan kerja keras
Memasang Terpasangny f. Akuntabilitas : saya akan Memasang
Baleho Stop a Baleho Baleho Stop BABS dengan penuh
BABS Stop BABS tanggung jawab
g. Nasionalisme : dalam Pemasangan
Baleho Stop BABS saya akan
melakukannya dengan percaya diri
h. Etika publik : saya akan Memasang
Baleho Stop BABS dengan bersikap
ramah Kepada Masyarakat desa
i. Komitmen mutu : dalam Memasang
Baleho Stop BABS saya akan bersikap
responsif terhadap warga
j. Anti korupsi : dalam memasang Baleho
Stop BABS saya akan la kukan dengan
kerja keras

Kontribusi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Organisasi
Kegiatan Pelatihan
Misi

45
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4. Mebuat Membuat Tersedianya a. Akuntabilitas : saya akan Meningkatkan Akuntabel yaitu


Kuesiner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Penilaian dengan peran aktif dapat
Penilain Penilaian Penilaian penuh tanggung jawab masyarakat mempertanggung
b. Nasionalisme : dalam terhadap jawabkan tugas
kegiatan membuat Kuesioner kesehatan dengan baik dari segi
Penilaian saya akan percaya proses maupun hasil
diri
c. Etika publik : saya akan
membuat Kuesioner Penilaian
dengan tulus
d. Komitmen mutu : dalam
membuat Kuesioner Penilaian
saya akan lakukan dengan teliti
e. Anti korupsi : dalam membuat
Kuesioner Penilaian saya akan
lakukan dengan mandiri

46
Mengkonsultasikan Adanya a.Akuntabilitas : saya akan
Kuesioner Persetujuan Mengkonsultasikan Kuesioner
PenilaIan Kepada Pempinan Penilaian dengan penuh
Pimpinan tanggung jawab
Untuk
b.Nasionalisme : dalam
Mengunakan
Mengkonsultasikan Kuesioner
Kuesioner
Penilaian t saya akan percaya
Penilaian
diri
c.Etika publik : saya akan
Mengkonsultasikan Kuesioner
Penilaian dengan tulus
d.Komitmen mutu : dalam
Mengkonsultasikan Kuesioner
Penilaian saya akan lakukan
dengan teliti
e.Anti korupsi : dalam
Mengkonsultasikan Kuesioner
Penilaian Saya akan lakukan
dengan mandiri
Membagikan Terbaginya a.Akuntabilitas : saya Mebagikan
Kuesioner Kousiner Kuesioner Penilaian penuh
Penilaian Penilaian tanggung jawab
b.Nasionalisme : dalam kegiatan
Mebagikan Kuesioner

47
Penilaian saya akan percaya
diri
c.Etika publik : saya akan
Mebagikan Kuesioner
Penilaian dengan tulus
d.Komitmen mutu : dalam
Mebagikan Kuesioner
Penilaian saya akan lakukan
dengan teliti
e.Anti korupsi : dalam Mebagikan
Kuesioner Penilaian saya akan
lakukan dengan mandiri

Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasi
No Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi- Nilai
Kegiatan l
Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5. Membuat Mendesaian Tersedianya a.Akuntabilitas : saya akan membuat Mewujudkan ISeptemberatif


Lefleat Lefleat Desain Desain Lefleat Stop BABS dengan penuh Masyarakat Desa yaitu usaha
Lefleat Stop tanggung jawab Torombia Yang dengan
BABS b.Nasionalisme : dalam kegiatan membuat Sadar Sehat Dan mendayagunak
Desain Lefleat Stop BABS saya akan Bermartabat an pemikiran

48
menggunakan bahasa yang baik dan dan
benar karna saya cinta bahasa indonesia kemampuan
c.Etika publik : saya akan membuat Desain dalam
Lefleat Stop BABS dengan tulus menghasilkan
d.Komitmen mutu : dalam membuat Desain suatu kreasi /
Baleho Lefleat BABS saya akan lakukan karya baru yang
dengan teliti sehingga Makna dari baleho diharapkan
yang dipasang dapat dimengerti dapat
e.Anti korupsi : dalam membuat Desain mendorong
Lefleat Stop BABS saya akan lakukan peningkatan
dengan mandiri efektivitas
Konsultasi Persetujuan a.Akuntabilitas : saya akan Konsultasikan kinerja.
Pada Pimpinan Desain Lefleat Stop BABS dengan penuh
Pimpinan terhadap tanggung jawab
Terkait desain b.Nasionalisme : dalam Konsultasikan
desain Lefleat Desain Lefleat BABS saya akan
Lefleat melakukannya dengan percaya diri
c.Etika publik : saya akan Konsultasikan
Desain Lefleat Stop BABS dengan
bersikap ramah Kepada Pimpinan
d.Komitmen mutu : dalam Konsultasikan
Desain Lefleat BABS saya akan bersikap
responsif terhadap Pimpinan
e.Anti korupsi : dalam Konsultasikan Desain

49
Lefleat Stop BABS saya akan lakukan
dengan kerja keras
Mencetak Tercetaknya a.Akuntabilitas : saya akan Mencetak
Lefleat Stop Lefleat Stop Lefleat Stop BABS dengan penuh
BABS BABS tanggung jawab
b.Nasionalisme : dalam Mencetak Lefleat
Stop BABS saya akan melakukannya
dengan percaya diri
c.Etika publik : saya akan Mencetak Lefleat
Stop BABS dengan Hati-hati
d.Komitmen mutu : dalam Mencetak Lefleat
Stop BABS saya akan bersikap
Memberikan yang terbaik
e.Anti korupsi : dalam Mencetak Lefleat
Stop BABS saya akan la kukan dengan
Mandiri

Kontribusi
Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata terhadap
No Kegiatan Output/Hasil Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi-Misi
Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

50
6. Melakukan Mengunjungi Terlaksananya a. Akuntabilitas : saya akan Meningkatkan Akuntabel yaitu
Sosialisasi rumah Kunjungan di Mengunjungi Rumah Masyarakat peran aktif dapat

Pada masyarakat Rumah Satu Persatu masyarakat mempertanggung


b. Nasionalisme : saya akan terhadap jawabkan tugas
Masyarakat yang tidak masyarakat
Mengunjungi Rumah Masyarakat kesehatan dengan baik dari
memiliki
dengan percaya diri segi proses
Jamban
c. Etika publik : saya akan maupun hasil
mengunjungi Rumah masyarakat
dengan ramah
d. Komitmen mutu : saya akan
Mengunjungi Rumah Masyarakat
dengan responsive
e.Anti korupsi :dalam Melakukan
Kunjungan saya akan memastikan
semua rumah masyarakat yang tidak
memiliki jamban terlearisasi
Memberikan Terlaksananya a. Akuntabilitas : saya akan
Sosialisasi Sosialisasi Melakukan Sosialisasi dengan Penuh

Kepada Rasa Tanggung Jawab


b.Nasionalisme : saya akan
Masyarakat
menjelaskan latar belakang dan
tujuan pelaksanaan Sosialisasi
dengan percaya diri
c.Etika publik : saya akan

51
Menyampaikan Bahan Sosialisasi
dengan ramah
d.Komitmen mutu : saya akan
Memberikan Sosialisasi dengan
responsive
f.Anti korupsi :dalam menjelaskan
latar belakang dan tujuan
pelaksanaan penyuluhan saya akan
lakukan dengan tanggung jawab

Keterkaitan
Penguatan
Tahapan Substansi Kontribusi terhadap Visi-Misi
Kegiatan Output/Hasil Nilai Kegiatan
Kegiatan Mata Organisasi
Organisasi
Pelatihan

1 2 3 4 5 6 7

7. Evaluasi Mempersiapkan Tersedianya a. Akuntabilitas : dalam Meningkatkan Kepedulian


bahan evaluasi bahan evaluasi Mempersiapkan bahan evaluasi peran aktif yaitu memiliki
saya akan lakukan dengan masyarakat perhatian
penuh tanggung jawab terhadap terhadap

52
b. Nasionalisme : saya akan kesehatan kondisi dan
Mempersiapkan bahan evaluasi permasalahan
saya lakukan dengan percaya masyarakat
diri khususnya
c. Etika publik : dalam dalam bidang
Mempersiapkan bahan evaluasi kesehatan
saya akan lakukan dengan tulus
d. Komitmen mutu :saya akan
Mempersiapkan bahan evaluasi
kegiatan aktualisasi yang saya
akan lakukan berjalan efektif
dan evisien
Anti korupsi : dalam
Mempersiapkan bahan evaluasi
saya akan lakukan dengan
mandiri
Pembagian Terbaginya a. Akuntabilitas : dalam
kuesioner kuesioner pembagian kuesioner saya
akan lakukan dengan penuh
tanggung jawab
b. Nasionalisme : saya telah
melakukan pembagian
kuesioner saya akan lakukan
dengan percaya diri

53
c. Etika publik : dalam
pembagian kuesioner saya
akan lakukan dengan tulus
d. Komitmen mutu :saya akan
melakukan pembagian
kuesioner agar kegiatan
aktualisasi yang saya lakukan
berjalan efektif dan evisien
e. Anti korupsi : dalam
pembagian kuesioner saya
akan lakukan dengan mandiri
Pemeriksaan Terlaksananya a. Akuntabilitas :saya akan
dan mengimput pemeriksaan melakukan pemeriksaan dan
hasil evaluasi dan mengimput hasil evaluasi
pengimputan dengan tanggung jawab
hasil evaluasi b. Nasionalisme : saya akan
melakukan pemeriksaan dan
mengimput hasil evaluasi
dengan penuh percaya diri
c. Etika publik : dalam
melakukan pemeriksaan dan
mengimput hasil evaluasi saya
akan lakukan dengan ramah
d. Komitmen mutu :saya akan

54
melakukan pemeriksaan dan
mengimput hasil evaluasi
dengan responsive
Anti korupsi : dalam melakukan
pemeriksaan dan mengimput hasil
evaluasi saya akan lakukan
dengan mandiri

55
BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi
NO KEGIATAN KENDALA ANTISIPASI

1 Konsulatasi Kepada Pimpinan Jarang Membuat Janji dengan


Pimpinan Selaku Mentor Berada di Tempat Pimpinan
Karena Banyak Rapat
yang di hadiri
2 Melakukan sosialisasi dengan Kepala Desa Berada di Berkoordinasi Dengan
kepala desa dan staf desa Luar Daerah Sekertaris Desa

3 Melakukan Persiapan Tidak Tersedianya Baliho di Cetak di Bau-


Edukasi Percetakan Baliho di Bau
Ereke
4 Mebuat Kuesioner Penilain Kegiatan ini Berjalan -
Dengan Lancar
5 Membuat Lefleat Kegiatan ini Berjalan -
Dengan Lancar
6 Melakukan Sosialisasi Masyarakat Susah di Membuat Janji Melalui
Pada Masyarakat Temui Karena Berada Keluarganya Untuk
di Kebun Bisa Bertemu

7 Evaluasi Masyarakat Susah di Membuat Janji Melalui


Temui Karena Berada Keluarganya Untuk
di Kebun Bisa Bertemu

56
B. Hasil Aktualisasi

Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan mulai


tanggal 01 sampai dengan tanggal 30 September, telah dilaksanakan secara
keseluruhan. Dalam pelaksanaan aktualisasi di maksud, di peroleh capaian
sebagaimna disajikan pada Formulir 4 berikut.

Formulir 4 Capaian pelaksaksanaan Aktualisasi

57
Tabel.3.1.4 Rancangan Aktualisasi
Tanggal Kontribusi Kegiatan
Pelaksanaan Output/Hasil
KontribusiOutput/Hasil Subtitusi/
Tahapan Kegiatan Kegiatanter Penguatan Nilai
No Output/Hasil KegiatanterhadapPengua
Kegiatan Kegiatan hadapVISI/M Organisasi Tambahan
tanNDS
ISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Konsultasi Menghadap 01 Terlaksanan Akuntabilitas : Mewujudkan ISeptemberatif


kepada pimpinan guna September ya konsultasi dalam konsultasi Masyarakat yaitu usaha
pimpinan melaporkan 2020 kepada kepada pimpinan saya Desa dengan mendaya
selaku mentor rencana pimpinan bertanggung jawab Torombia gunakan pemikiran
aktualisasi terhadap apa yang saya Yang Sadar dan kemampuan
akan sampaikan Sehat Dan dalam
kepada pimpinan selaku Bermartabat menghasilkan
mentor suatu kreasi /
Nasionalisme : karya baru yang
saya akan konsultasi diharapkan dapat
menggunakan bahasa mendorong
indonesia karna saya peningkatan
cinta bahasa indonesia efektivitas kinerja.
Etika Publik :
saat konsultasi saya

58
akan menunjukan sikap
ramah terhadap
pimpinan
Komitmen Mutu :
saya akan Menghadap
kepada pimpinan selaku
mentor terkait dengan
kegiatan aktualisasi
yang saya lakukan
menjadi efektif dan
efesien
Anti Korupsi :
dalam melakukan
konsultasi kepada
pimpinan saya telah
melakukan dengan
mandiri
Mendengar 01 Tercatatnya Akuntabilitas :
dan mencatat September arahan saya akan melakukan
arahan 2020 pimpinan review kembali hasil
pimpinan konsultasi kepada
pimpinan untuk
memperoleh kejelasan
Nasionalisme :

59
mereview kembali hasil
konsultasi kepada
pimpinan saya akan
mengutamakan
musyawarah dalam
menentukan
persetujuan dari
pimpinan
Etika publik :
dalam mereview
kembali hasil konsultasi
dengan pimpinan saya
akan lakukan dengan
sopan santun
Komitmen mutu :
saya akan mereview
kembali hasil konsultasi
dengan pimpinan untuk
efektif dan evesien
kegiatan aktualisasi
Anti korupsi :
saya akan review
kembali hasil konsultasi
kepada pimpinan saya

60
peduli terhadap
keputusan pimpinan

Menetapkan 01 Tersedianya Akuntabilitas :


hasil konsultasi September persetujuan saya akan melakukan
dengan 2020 dari review kembali hasil
pimpinan pimpinan konsultasi kepada
pimpinan untuk
memperoleh kejelasan
Nasionalisme :
mereview kembali hasil
konsultasi kepada
pimpinan saya akan
mengutamakan
musyawarah dalam
menentukan persetujuan
dari pimpinan
Etika publik :
dalam mereview kembali
hasil konsultasi dengan
pimpinan saya akan
lakukan dengan sopan
santun
Komitmen mutu :

61
saya akan mereview
kembali hasil konsultasi
dengan pimpinan untuk
efektif dan evesien
kegiatan aktualisasi
Anti korupsi :
dalam review kembali
hasil konsultasi kepada
pimpinan saya telah
peduli terhadap
keputusan pimpinan

No Kegiatan Tahapan Tanggal Output/Hasil KontribusiOutput/Hasil Kontribusi Penguatan Kegiatan

62
Kegiatan Pelaksanaan KegiatanterhadapPengu Output/HasilKe Nilai Subtitusi/
Kegiatan atanNDS giatanterhadap Organisasi
Tambahan
VISI/MISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2. Melakukan Melakukan 02 Tersedianya Akuntabilitas : Mewujudkan ISeptemberatif


sosialisasi Koordinasi September undangan saya akan membuat Masyarakat yaitu usaha
dengan kepala dengan Kepala 2020 pertemuan dokumen sosialisasi Desa Torombia dengan
desa dan staf Desa dengan penuh Yang Sadar mendayagunaka
desa tanggung jawab Sehat Dan n pemikiran dan
Nasionalisme : Bermartabat kemampuan
dalam kegiatan dalam
membuat dokumen menghasilkan
sosialisasi saya akan suatu kreasi /
menggunakan bahasa karya baru yang
yang baik dan benar
karna saya cinta
bahasa indonesia
Etika publik :
saya akan membuat
dokumen sosialisasi
dengan tulus
Komitmen mutu :

63
dalam membuat
dokumen sosialisasi
saya akan lakukan
dengan teliti sehingga
undangannya tersusun
rapi
Anti korupsi :
dalam membuat
dokumen sosialisasi
saya akan lakukan
dengan mandiri
Menentukan 02 Adanya Akuntabilitas :
Tanggal September Tanggal yang dalam melaksanakan
Pelaksanaan 2020 sosialisasi sosialisasi dengan
Sosialisasi ditetapkan kepala desa staf desa
deng’an saya akan lakukan
kepala desa dengan transparansi
dan staf desa Nasionalisme :
saya akan
melaksanakan
sosialisasi dengan
kepala desa dan staf
desa saya
menggunakan bahasa

64
indonesia walaupun
saya mengerti bahasa
daerah mereka karna
saya cinta bahasa
indonesia
Etika publik :
saya akan
Melaksanakan
sosialisasi dengan
kepala desa dan staf
desa dengan ramah
Komitmen mutu :
dalam Melaksanakan
sosialisasi dengan
kepala desa dan staf
desa saya akan
bersikap responsif
terhadap apa yang
mereka sampaikan.
Anti korupsi :
dalam Melaksanakan
sosialisasi dengan
kepala desa dan staf
desa saya akan

65
melakukannya dengan
tanggung jawab

Melakukan 03 Tersedianya Akuntabilitas :


Sosialisasi Catatan Hasil dalam mencatat hasil
September
Rapat rapat saya akan
2020
lakukan dengan
transparansi
Nasionalisme :
saya akan mencatat
hasil rapat dengan
musyawarah
Etika publik :
dalam mencatat hasil
rapat saya akan
lakukan dengan tidak
diskriminatif
Komitmen mutu :

66
dalam mencatat hasil
rapat berarti saya akan
responsif terhadap
pendapat peserta
sosialisasi
Anti korupsi :
saya akan mencatat
hasil rapat dengan
mandiri

Tahapan Tanggal Output/Hasi KontribusiOutput/Has Kontribusi Penguatan Nilai Kegiatan


No Kegiatan
Kegiatan Pelaksanaa l il Output/HasilKe Organisasi

67
n Kegiatan KegiatanterhadapPen giatanterhadap Subtitusi/
guatanNDS VISI/MISI
Tambahan
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3. Melakukan Mendesaian 05 Tersedianya Akuntabilitas : Mewujudkan ISeptemberatif


Persiapan Baleho Desain saya akan Masyarakat yaitu usaha
September
Edukasi baleho Stop membuat Desain Desa Torombia dengan
2020
BABS Baleho Stop BABS Yang Sadar mendayagunaka
dengan penuh Sehat Dan n pemikiran dan
tanggung jawab Bermartabat kemampuan
Nasionalisme : dalam
dalam kegiatan menghasilkan
membuat Desain suatu kreasi /
Baleho Stop BABS karya baru yang
saya akan diharapkan
menggunakan dapat
bahasa yang baik mendorong
dan benar karna peningkatan
saya cinta bahasa efektivitas
indonesia kinerja.

Etika publik :
saya akan

68
membuat Desain
Baleho Stop BABS
dengan tulus
Komitmen mutu :
dalam membuat
Desain Baleho Stop
BABS saya akan
lakukan dengan
teliti sehingga
Makna dari baleho
yang dipasang
dapat dimengerti
Anti korupsi :
dalam membuat
Desain Baleho Stop
BABS saya akan
lakukan dengan
mandiri
Konsultasi 07 Persetujuan Akuntabilitas :
Pada September Pimpinan saya akan
Pimpinan 2020 terhadap Konsultasikan
Terkait desain Desain Baleho Stop
desain baleho BABS dengan
Baleho penuh tanggung

69
jawab
Nasionalisme :
dalam
Konsultasikan
Desain Baleho
BABS saya akan
melakukannya
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan
Konsultasikan
Desain Baleho Stop
BABS dengan
bersikap ramah
Kepada Pimpinan
Komitmen mutu :
dalam
Konsultasikan
Desain Baleho
BABS saya akan
bersikap responsif
terhadap Pimpinan
Anti korupsi :
dalam

70
Konsultasikan
Desain Baleho Stop
BABS saya akan
lakukan dengan
kerja keras
Memasang 08 Terpasangny Akuntabilitas :
Baleho Stop a Baleho saya akan
September
BABS Stop BABS Memasang Baleho
2020
Stop BABS dengan
penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
dalam Pemasangan
Baleho Stop BABS
saya akan
melakukannya
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan
Memasang Baleho
Stop BABS dengan
bersikap ramah
Kepada Masyarakat
desa

71
Komitmen mutu :
dalam Memasang
Baleho Stop BABS
saya akan bersikap
responsif terhadap
warga
Anti korupsi :
dalam memasang
Baleho Stop BABS
saya akan la kukan
dengan kerja keras

Tahapan Tanggal KontribusiOutput/ Kegiatan


Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiatan Pelaksan Output/Hasil
Kegiatan Hasil Kegiatan Output/Hasil Organisasi Subtitusi/
aan

72
Kegiatan terhadap Kegiatan Tambahan

PenguatanNDS terhadapVISI/
MISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4. Mebuat Membuat 09 Tersedianya Akuntabilitas : saya Meningkatkan Akuntabel yaitu


Kuesiner Kuesioner Septembe Kuesioner akan Kuesioner peran aktif dapat
Penilain Penilaian r 2020 Penilaian Penilaian dengan masyarakat mempertanggung
penuh tanggung terhadap jawabkan tugas
jawab kesehatan dengan baik dari
Nasionalisme : segi proses
dalam kegiatan maupun hasil
membuat Kuesioner
Penilaian saya akan
percaya diri
Etika publik :
saya akan membuat
Kuesioner Penilaian
dengan tulus
Komitmen mutu :
dalam membuat
Kuesioner Penilaian
saya akan lakukan

73
dengan teliti
Anti korupsi : dalam
membuat Kuesioner
Penilaian saya akan
lakukan dengan
mandiri
Mengkonsu 10 Adanya .Akuntabilitas :
ltasikan Septembe Persetujuan saya akan
Kuesioner r 2020 Pempinan Mengkonsultasikan
PenilaIan Kuesioner Penilaian
Untuk
Kepada dengan penuh
Mengunakan
Pimpinan tanggung jawab
Kuesioner
.Nasionalisme : dalam
Penilaian
Mengkonsultasikan
Kuesioner Penilaian
t saya akan percaya
diri
Etika publik :
saya akan
Mengkonsultasikan
Kuesioner Penilaian
dengan tulus
.Komitmen mutu :
dalam

74
Mengkonsultasikan
Kuesioner Penilaian
saya akan lakukan
dengan teliti
Anti korupsi : dalam
Mengkonsultasikan
Kuesioner Penilaian
Saya akan lakukan
dengan mandiri
Membagika 11-17 Terbaginya Akuntabilitas : saya
n Kuesioner Septembe Kousiner Mebagikan
Penilaian r 2020 Penilaian Kuesioner Penilaian
penuh tanggung
jawab
Nasionalisme : dalam
kegiatan Mebagikan
Kuesioner Penilaian
saya akan percaya
diri
.Etika publik : saya
akan Mebagikan
Kuesioner Penilaian
dengan tulus
d.Komitmen mutu :

75
dalam Mebagikan
Kuesioner Penilaian
saya akan lakukan
dengan teliti
Anti korupsi :
dalam Mebagikan
Kuesioner Penilaian
saya akan lakukan
dengan mandiri

Tanggal KontribusiOutput/H Penguatan Kegiatan


Tahapan Output/Hasi Kontribusi
No Kegiatan Pelaksanaa asil Nilai
Kegiatan l Output/Hasil Subtitusi/
n Kegiatan KegiatanterhadapPe Organisasi

76
nguatanNDS Kegiatan Tambahan

terhadapVISI/MISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5. Membuat Mendesaian 18 Tersedianya .Akuntabilitas : Mewujudkan ISeptemberatif


Lefleat Lefleat Desain saya akan membuat Masyarakat Desa yaitu usaha
September
Lefleat Stop Desain Lefleat Stop Torombia Yang dengan
2020
BABS BABS dengan Sadar Sehat Dan mendayagunak
penuh tanggung Bermartabat an pemikiran
jawab dan
b.Nasionalisme : kemampuan
dalam kegiatan dalam
membuat Desain menghasilkan
Lefleat Stop BABS suatu kreasi /
saya akan karya baru yang
menggunakan diharapkan
bahasa yang baik dapat
dan benar karna mendorong
saya cinta bahasa peningkatan
indonesia efektivitas
. kinerja.
Etika publik :
saya akan membuat

77
Desain Lefleat
Stop BABS
dengan tulus
.Komitmen mutu :
dalam membuat
Desain Baleho
Lefleat BABS saya
akan lakukan
dengan teliti
sehingga Makna
dari baleho yang
dipasang dapat
dimengerti
Anti korupsi :
dalam membuat
Desain Lefleat
Stop BABS saya
akan lakukan
dengan mandiri
Konsultasi 19 Persetujuan Akuntabilitas :
Pada September Pimpinan Saya akan
Pimpinan 2020 terhadap Konsultasikan
Terkait desain Desain Lefleat
desain Lefleat Stop BABS

78
Lefleat dengan penuh
tanggung jawab
.Nasionalisme :
dalam Konsultasikan
Desain Lefleat BABS
saya akan
melakukannya
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan
Konsultasikan Desain
Lefleat Stop BABS
dengan bersikap
ramah Kepada
Pimpinan
.Komitmen mutu :
dalam Konsultasikan
Desain Lefleat BABS
saya akan bersikap
responsif terhadap
Pimpinan

Anti korupsi :
dalam Konsultasikan

79
Desain Lefleat Stop
BABS saya akan
lakukan dengan kerja
keras
Mencetak 21-22 Tercetaknya Akuntabilitas :
Lefleat Stop September Lefleat Stop saya akan Mencetak
BABS 20202 BABS Lefleat Stop BABS
September dengan penuh
2020 tanggung jawab
Nasionalisme :
dalam Mencetak
Lefleat Stop BABS
saya akan
melakukannya
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan Mencetak
Lefleat Stop BABS
dengan Hati-hati
Komitmen mutu :
dalam Mencetak
Lefleat Stop BABS
saya akan bersikap
Memberikan yang

80
terbaik
.Anti korupsi : dalam
Mencetak Lefleat
Stop BABS saya
akan la kukan
dengan Mandiri

Tahapan Tanggal KontribusiOutput/Hasil Kontribusi Kegiatan


No Kegiatan Output/Hasil Penguatan
Kegiatan Pelaksanaan Kegiatanterhadap Output/Hasil Nilai Subtitusi/

81
Kegiatan PenguatanNDS Kegiatan Organisasi Tambahan

terhadapVISI/MISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

6. Melakukan Mengunjungi 23 Terlaksananya Akuntabilitas : Meningkatkan Akuntabel yaitu


Sosialisasi rumah September Kunjungan di saya akan Mengunjungi peran aktif dapat

Pada masyarakat 2020 Rumah Rumah Masyarakat masyarakat mempertanggung


Satu Persatu terhadap kesehatan jawabkan tugas
Masyarakat yang tidak masyarakat
Nasionalisme : dengan baik dari
memiliki
saya akan Mengunjungi segi proses
Jamban
Rumah Masyarakat maupun hasil
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan mengunjungi
Rumah masyarakat
dengan ramah
Komitmen mutu :
saya akan
Mengunjungi Rumah
Masyarakat dengan
responsive
Anti korupsi :
dalam Melakukan

82
Kunjungan saya akan
memastikan semua
rumah masyarakat yang
tidak memiliki jamban
terlearisasi
Memberikan 23 Terlaksananya Akuntabilitas :
Sosialisasi September Sosialisasi saya akan Melakukan

Kepada 2020 Sosialisasi dengan


Penuh Rasa Tanggung
Masyarakat
Jawab
Nasionalisme :
saya akan menjelaskan
latar belakang dan
tujuan pelaksanaan
Sosialisasi dengan
percaya diri
.Etika publik :
saya akan
Menyampaikan Bahan
Sosialisasi dengan
ramah
Komitmen mutu :
saya akan Memberikan
Sosialisasi dengan

83
responsive
Anti korupsi :
dalam menjelaskan latar
belakang dan tujuan
pelaksanaan
penyuluhan saya akan
lakukan dengan
tanggung jawab

Tanggal Keterkaitan Kegiatan


Tahapan KontribusiOutput/Hasil Kontribusi
Kegiatan Output/Hasil Pelaksanaan Substansi Kegiatan
Kegiatan Kegiatanterhadap Output/Hasil Subtitusi/
Kegiatan Mata

84
Pelatihan PenguatanNDS Kegiatan Tambahan

terhadapVISI/MISI
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

7. Evaluasi Mempersiapkan 26 Tersedianya Akuntabilitas : Meningkatkan Kepedulian


bahan evaluasi September bahan dalam peran aktif yaitu memiliki
2020 evaluasi Mempersiapkan masyarakat perhatian
bahan evaluasi saya terhadap terhadap
akan lakukan kesehatan kondisi dan
dengan penuh permasalahan
tanggung jawab masyarakat
Nasionalisme : khususnya
saya akan dalam bidang
Mempersiapkan kesehatan
bahan evaluasi saya
lakukan dengan
percaya diri

Etika publik :
dalam Mempersiapkan
bahan evaluasi saya
akan lakukan dengan

85
tulus
Komitmen mutu
:saya akan
Mempersiapkan bahan
evaluasi kegiatan
aktualisasi yang saya
akan lakukan berjalan
efektif dan evisien
Anti korupsi : dalam
Mempersiapkan bahan
evaluasi saya akan
lakukan dengan
mandiri
Pembagian 27-28 Terbaginya Akuntabilitas :
kuesioner September kuesioner dalam pembagian
2020 kuesioner saya akan
lakukan dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
saya telah melakukan
pembagian kuesioner
saya akan lakukan
dengan percaya diri
Etika publik :

86
dalam pembagian
kuesioner saya akan
lakukan dengan tulus
Komitmen mutu :saya
akan melakukan
pembagian kuesioner
agar kegiatan
aktualisasi yang saya
lakukan berjalan efektif
dan evisien
Anti korupsi :
dalam pembagian
kuesioner saya akan
lakukan dengan mandiri
Pemeriksaan 29-30 Terlaksananya Akuntabilitas :
dan mengimput September pemeriksaan saya akan melakukan
hasil evaluasi 2020 dan pemeriksaan dan
pengimputan mengimput hasil
hasil evaluasi evaluasi dengan
tanggung jawab
Nasionalisme :
saya akan melakukan
pemeriksaan dan
mengimput hasil

87
evaluasi dengan penuh
percaya diri
Etika publik :
dalam melakukan
pemeriksaan dan
mengimput hasil
evaluasi saya akan
lakukan dengan ramah
Komitmen mutu :
saya akan melakukan
pemeriksaan dan
mengimput hasil
evaluasi dengan
responsive
Anti korupsi :
dalam melakukan
pemeriksaan dan
mengimput hasil
evaluasi saya akan
lakukan dengan mandiri

88
Tabel. 3.3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Judul Kegiatan No. 1 Melalukan Pertemuan Dengan Kepala Puskesmas Terkait


Rencana Aktualisasi

Tanggal pelaksanaan Selasa, 01 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Lampiran : surat pernyataan dukungan dari mentor


2. Lampiran : arahan dan petunjuk mentor
Kegiatan/Evidence
3. Dokumentasi saat melakukan pertemuan dengan mentor
untuk meminta dukungan
Deskripsi kegiatan Sebelum penulis melakukan konsultasi kepada pimpinan, terlebih
dahulu menyiapkan rancangan aktualisasi yang akan di perlihatkan
kepada pimpinan dan menyiapkan bahan konsultasi yang akan
disampaikan kepada pimpinan berupa rancangan kegiatan yang
telah disetujui pada saat seminar. Kemudian mengatur jadwal
pertemuan dengan pimpinan untuk meminta arahkan dan masukan
selama proses aktualisasi berlangsung.

Tahap kegiatan 1 Konsultasi dengan kepala puskesmas / mentor

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : adanya arahan dan petunjuk dari kepala puskesmas

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


 Akuntabilitas
Dalam berkonsultasi dengan pimpinan Menunjukan sikap
bertanggung jawab terhadap rencana aktualisasi

 Nasionalisme
Dalam menyiapkan bahan konsultasi dilakukan dilakukan
dengan penuh semangat
 Etika Publik
Di dalam konsultasi dengan pimpinan menyampaikan maksud
dan tujuan dengan sopan santun

89
 Komitmen Mutu
konsultasi dilakukan dengan efektif dan efisien

 Anti Korupsi
Menyampaikan dengan jujur semua rencana aktualisasi

Tahap kegiatan 2 Mencatatat arahan pimpinan

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : tercatatnya arahan dari pimpinan

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


 Akuntabilitas
Mencatat semua arahan dan masukan dari pimpinan dengan
penuh tanggung guna tercapainya kegiatan aktualisasi

 Nasionalisme
Dalam meminta bimbingan dan arahan dilakukan oleh
penulis dengan penuh penghormatan kepada atasan

 Etika Publik
Dalam meminta bimbingan dan arahan telah dilakukan dengan
tulus dan penuh sopan santun

 Komitmen Mutu
Dalam mendengarkan pengarahan dan bimbingan, penulis
melaksanakannya dengan teliti dan cermat serta mengunakan
waktu secara efisien dalam mencatat arahan pimpinan.

 Anti Korupsi
Dilakukan dengan jujur sesuai dengan bimbingan dan arahan
yang telah disampaikan

Tahap kegiatan 3 Menetapkan hasil konsultasi dengan pimpinan

Waktu : 01 September 2020

Output hasil : adanya surat pernyataan dukungan mentor

90
Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan
 Akuntabilitas
Meminta surat persetujuan dengan bertanggung jawab penuh

 Nasionalisme
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan baik

 Etika Publik
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan surat
dengan sopan

 Komitmen Mutu
dengan Adanya persetujuan dukungan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi menunjukkan bahwa penulis memperhatikan mutu,
kualitas dan sesuai dengan prosedur.
 Anti Korupsi
Meminta surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan jujur

Manfaat kegiatan Kegiatan ini mendukung dan searah dengan misi puskesmas
terhadap pencapaian Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya
visi, misi dan tugas manusia Puskesmas Lakansai
organisasi

Kontibusi Kegiatan ini sesuai dengan penguatan


Nilai dasar di Puskesmas Lakansai yaitu MIANO WARAKA “N”
terhadap
(Santun yaitu petugas berperilaku sopan dan santun saat bekerja)
Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:

 Terhadap Unit Kerja; Terciptanya komunikasi yang baik


dan profesional antara staf dan pimpinan dalam mewujudkan

91
pelayanan publik yang profesional dan memuaskan
masyarakat.

 Terhadap Instansi; Menghasilkan ASN yang berkualitas


sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
pemerintah.
 Terhadap Masyarakat/siswa; Berkonsultasi dengan
menerapkan nilai-nilai aneka dapat menghasilkan keputusan
yang dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat

2. dampak negative
 Terhadap Unit Kerja; Jika komunikasi tidak baik dan tidak
profesional antara staf dan pimpinan maka tidak akan
terwujud pelayanan publik yang profesional dan
memuaskan masyarakat.
 Terhadap Instansi; Jika komunikasi tidak baik dan tidak
profesional maka tidak akan menghasilkan ASN yang
berkualitas sehingga menurunkan mutu pelayanan dan
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
 Terhadap Masyarakat/siswa; Berkonsultasi dengan tidak
menerapkan nilai-nilai aneka dapat menghasilkan
keputusan yang tidak dapat meningkatkan mutu pelayanan
kepada masyarakat
Lampiran dan bukti Gambar dokumentasi konsultasi dengan mentot
kegiatan

92
Gambar catatan arahan pimpinan

Gambar surat pernyataan dukungan mentor

93
Judul Kegiatan No. 2 Melakukan sosialisasi dengan kepala desa dan staf desa

Tanggal pelaksanaan 2-3 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Surat Pemberitahuan


2. Notulen Hasil Sosialisasi
Kegiatan/Evidence
3. Foto kegiatan
Deskripsi kegiatan Sebelum Melakukan Sosialisasi Pada Kepala Desa dan Aparat
Desa
Terlebih Dahulu Penulis Mengirimkan Undangan Pemberitahuan
Kepada Pemerintah Desa Setelah it baru di tentukan waktu untuk
melakukan sosialisasi

Tahap 1 Melakukan Koordinasi dengan Kepala Desa

Waktu : Rabu, 2 September 2020

Output Hasil : Tersedianya undangan pertemuan

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


 Akuntabilitas
Dalam melakukan Koordinasi dengan Kepala Desa ,dilakukan
dengan penuh tanggung jawb dengan memberikan rencana,
dan tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan sesuai yang telah
rencakan sebelumnya.
 Nasionalisme
Menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan benar salama
berkoordinasi dengan Kepala Desa

94
 Etika Publik
Dalam berkoordinasi dengan Kepala Desa dilakukan dengan
sikap yang sopan dan santun .
 Komitmen Mutu
Materi yang disiapkan dapat diuat dengan baik dan dibuktikan
secara fisik, dan efisien

 Anti Korupsi
Dalam melakukan berkoordinasi dengan Kepala Desa i
menerapkan nilai-nilai kejujuran

Tahap 2 Menentukan Tanggal Pelaksanaan Sosialisasi

Waktu : Rabu, 2 September 2020

Output hasil : Adanya Tanggal yang sosialisasi ditetapkan deng’an


kepala desa dan staf desa

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


 Akuntabilitas
Dalam menentukan tanggal Pelaksanaan Sosialisasi di lakukan
dengan penuh tanggung jawab.

 Nasionalisme
Menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam penentuan
Tanggal Sosialisasi.
 Etika Publik
Sopan Saat Mendiskusikan Waktu Pelaksanan Sosialisasi
 Komitmen Mutu
Inovatitif dalam bekerja, berorientasi pada mutu
 Anti Korupsi
Tanggal Sosialisasi disepakati dengan penuh rasa tanggung
jawab

95
Tahapan 3 Melakukan Sosialisasi

Waktu : Kamis, 3 September 2020

Output hasil : Tersedianya Catatan Hasil Rapat

Deskripsi Nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan


 Akuntabilitas
Dalam melakukan Sosialisasi di laksanakan dengan penuh
tanggung jawab
 Nasionalisme
Dengan menerapkan prinsip kerja sama yang baik dalam
melakukan Sosialisasi Dengan Pemerintah Desa

 Etika Publik
Sopan dan terbuka dengan Pada Pemerintah Desa dalam
melakukan sosialisasi

 Komitmen Mutu
Efektif dalam melakukan Sosialisasi

 Anti Korupsi
Melakukan Sosialisasi dengan Mandiri

Manfaat kegiatan Mewujudkan Masyarakat Desa Torombia Yang Sadar Sehat Dan
terhadap pencapaian Bermartabat
visi, misi dan tugas
organisasi

Kontibusi Septemberatif yaitu usaha dengan mendayagunakan pemikiran dan


kemampuan dalam menghasilkan suatu kreasi / karya baru yang
terhadap

Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; dapat Membuat Desa diwilaya Kerja

96
Puskesmas bebas BABS
 Terhadap Instansi; Mempermuda Kinerja Petugas dalam
mencegah terjadinya Penyakit yang di akibatkan BABS
 Terhadap Masyarakat; Menciptakan lingkungan Masyarakat
yang bersih dan sehat
2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Dapat Menyebabkan Meningkatnya
Penyakit yang di akibatkan dari BABS di wilaya kerja .
 Terhadap Instansi; akan membuat Petugas kerepotan
dalam menangani penyakit yang akan ditimbulkan karena
kebiasaan BABS.
 Terhadap Masyarakat/siswa; Jika tetap melakukan BABS
akan Menyebabkan banyaknya Masyarakat yang akan
terkena Diare.

Dokumentasi
Gambar Kegiatan :

Gambar: Surat Pemberitahuan

97
Gambar: Penentuan Tanggal

Judul Kegiatan No. 3 Melakukan Persiapan Edukasi

Tanggal pelaksanaan 05 sampai 08 September 2020

Dafta rLampiran Bukti Foto

Kegiatan/Evidence

Deskripsi kegiatan Kegiatan ini adalah Melakukan Edukasi Kepada Masyarakat


Melalui Baliho Stop BABS di Desa Torombia dengan harapan
masyarakat dapat memahami petapa pentingnya menghentikan

98
kebiasaan BABS dan beralih melakukan BAB pada Tempatnya

Tahap 1 Mendesain Baliho

Waktu : Sabtu, 05 September

Output Hasil : Tersedianya Desain Baliho Stop BABS

Akuntabilitas : saya akan membuat Desain Baleho Stop


BABS dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : dalam kegiatan membuat Desain Baleho Stop
BABS saya akan menggunakan bahasa yang baik dan benar
karna saya cinta bahasa indonesia
Etika publik : saya akan membuat Desain Baleho Stop BABS
dengan tulus
Komitmen mutu : dalam membuat Desain Baleho Stop BABS
saya akan lakukan dengan teliti sehingga Makna dari baleho
yang dipasang dapat dimengerti
Anti korupsi : dalam membuat Desain Baleho Stop BABS
saya akan lakukan dengan mandiri
Tahap 2 Konsultasi Pada Pimpinan Terkait desain Baleho

Waktu : 7 September 2020

Output Hasil : Persetujuan Pimpinan terhadap desain baleho

Akuntabilitas : saya akan Konsultasikan Desain Baleho Stop


BABS dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme : dalam Konsultasikan Desain Baleho BABS saya
akan melakukannya dengan percaya diri
Etika publik : saya akan Konsultasikan Desain Baleho Stop
BABS dengan bersikap ramah Kepada Pimpinan
Komitmen mutu : dalam Konsultasikan Desain Baleho BABS
saya akan bersikap responsif terhadap Pimpinan
Anti korupsi : dalam Konsultasikan Desain Baleho Stop BABS
saya akan lakukan dengan kerja keras
Tahap 3 Memasang Baleho Stop BABS

99
Waktu : 08 September 2020

Output Hasil : Terpasangnya Baleho Stop BABS

Akuntabilitas : saya akan Memasang Baleho Stop BABS dengan


penuh tanggung jawab
Nasionalisme : dalam Pemasangan Baleho Stop BABS saya
akan melakukannya dengan percaya diri
Etika publik : saya akan Memasang Baleho Stop BABS dengan
bersikap ramah Kepada Masyarakat desa
Komitmen mutu : dalam Memasang Baleho Stop BABS saya
akan bersikap responsif terhadap warga
Anti korupsi : dalam memasang Baleho Stop BABS saya akan la
kukan dengan kerja keras

Manfaat kegiatan Mewujudkan Masyarakat Desa Torombia Yang Sadar Sehat Dan
terhadap pencapaian Bermartabat
visi, misi dan tugas
organisasi

Kontibusi Septemberatif yaitu usaha dengan mendayagunakan pemikiran


dan kemampuan dalam menghasilkan suatu kreasi / karya baru
terhadap
yang diharapkan dapat mendorong peningkatan efektivitas kinerja.
Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; Dapat Meningkatkan Kesadaran
Masyarakat tentang BAB yang Benar di wilaya kerjanya.
 Terhadap Instansi; dapat memudahkan petugas dalam
bekerja sama untuk memberantas penyakit yang
disebabkan BABS.
 Terhadap Masyarakat/siswa; dapat memiicu kesadaran
masyarakat untuk stop BABS.

100
2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Jika tidak di edukasi masyarakat
diwilaya kerja puskesmas tersebut akan susah menyadari
pentingnya stop BABS .
 Terhadap Instansi;Jika baliho edukasi tidak dipasang
petugas akan susah dalam menyadarkan masyarakat agar
stop BABS.
 Terhadap Masyarakat/siswa; Jika tidak dipasang baliho
edukasi Masyarakat akan susah merubah kebiasaan
BABSnya.

Dokumentasi Gambar; Desain Baliho

Gambar: Konsultasi Dengan Pimpinan

Gambar; Pemasangan Baliho

101
Judul Kegiatan No. 4 Mebuat Kuesiner Penilain

Tanggal pelaksanaan 9-17 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1. Lampiran : Kuesioner


2. Foto
Kegiatan/Evidence

Deskripsi kegiatan Kegiatan ini Bertujuan Untuk Mengukur Pengetahuan dan


Kesadaran Masyarakat Tentan BABS

Tahap kegiatan 1 Membuat Kuesioner Penilaian

Waktu : 9 September 2020

Output Hasil : Tersedianya Kuesioner Penilaian

Akuntabilitas :
saya akan Kuesioner Penilaian dengan penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
dalam kegiatan membuat Kuesioner Penilaian saya akan percaya
diri
Etika publik :
saya akan membuat Kuesioner Penilaian dengan tulus
Komitmen mutu :
dalam membuat Kuesioner Penilaian saya akan lakukan dengan
teliti

102
Anti korupsi :

dalam membuat Kuesioner Penilaian saya akan lakukan dengan


mandiri

Tahap kegiatan 2 Mengkonsultasikan Kuesioner PenilaIan Kepada Pimpinan

Waktu :10 September 2020

Output Hasil : Adanya Persetujuan Pempinan Untuk


Mengunakan Kuesioner Penilaian

Akuntabilitas :
saya akan Mengkonsultasikan Kuesioner Penilaian dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
dalam Mengkonsultasikan Kuesioner Penilaian t saya akan
percaya diri
Etika publik :
saya akan Mengkonsultasikan Kuesioner Penilaian dengan tulus
.Komitmen mutu :
dalam Mengkonsultasikan Kuesioner Penilaian saya akan lakukan
dengan teliti
Anti korupsi :
dalam Mengkonsultasikan Kuesioner Penilaian Saya akan lakukan
dengan mandiri
Tahap kegiatan 3 Membagikan Kuesioner Penilaian

Waktu :11 September 2020

Output Hasil : Terbaginya Kousiner Penilaian

Akuntabilitas :
saya Mebagikan Kuesioner Penilaian penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
dalam kegiatan Mebagikan Kuesioner Penilaian saya akan
percaya diri
Etika publik :

103
saya akan Mebagikan Kuesioner Penilaian dengan tulus
Komitmen mutu :
dalam Mebagikan Kuesioner Penilaian saya akan lakukan dengan
teliti
Anti korupsi :
dalam Mebagikan Kuesioner Penilaian saya akan lakukan dengan
mandiri

Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap pencapaian
Meningkatkan peran aktif masyarakat terhadap kesehatan
visi, misi dan tugas
Khususnya dalam memberatas penyakit yang disebabkan oleh tinja
organisasi

Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:

Dapat Memberi Petugas gambaran tentang Kesadaran dan


pengetahuan masyarakat mengenai BABS

Kontibusi Akuntabel yaitu dapat mempertanggung jawabkan tugas dengan


baik dari segi proses maupun hasil
terhadap

Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; Menjadi bahan Acuan bagi
Puskesmas Untuk menentukan langkah-langkah yang di
ambil untuk memberantas BABS diwilaya kerjanya
khusunsya desa torombia.
 Terhadap Instansi; dapat meningkatkan pengetahuan
petugas terhadap pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mengenai Stop BABS di desa torombia.
 Terhadap Masyarakat; Memicu masyarakat agar timbul rasa
ingin tau tentang stop BABS.

104
2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Jika Kuesioner penilaian tidak
dibagikan Puskesmas tidak Akan tau kondisi Pengetahuan
dan Kesadaran Msyarakat diwilaya Kerjanya .
 Terhadap Instansi; Jika tidak membagikan kuesioner
penilaian petugas akan susah dalam mengambil langkah-
langkah untuk meningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang stop BABS.
 Terhadap Masyarakat; Jika tidak dilakuaan pengukuran
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang BABS
Masyarakat akan acuh terhadap permasaalhan BABS.

Dokumentasi Gambar. Membuat Kuesiner Penilaian

Gambar: Konsultasi Kuesioner

105
Gambar: Pembagian Kuesioner

Judul Kegiatan No. 5 Membuat Lefleat

Tanggal pelaksanaan 18-22 September 2020

DaftarLampiran Bukti 1.Lampiran : Lefleat


2.Foto
Kegiatan/Evidence

Deskripsi kegiatan Kegiatan ini Bertujuan Untuk Meningkat Pengetahuan dan


kesadaran masyarakat tentang pentingnya stop BABS

Tahap kegiatan 1 Mendesaian Lefleat

Waktu : 18 September 2020

Output Hasil : Tersedianya Desain Lefleat Stop BABS

Akuntabilitas :
saya akan membuat Desain Lefleat Stop BABS dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :

106
dalam kegiatan membuat Desain Lefleat Stop BABS saya akan
menggunakan bahasa yang baik dan benar karna saya cinta
bahasa indonesia
Etika publik :
saya akan membuat Desain Lefleat Stop BABS dengan tulus
Komitmen mutu :
dalam membuat Desain Baleho Lefleat BABS saya akan lakukan
dengan teliti sehingga Makna dari baleho yang dipasang dapat
dimengerti
Anti korupsi :
dalam membuat Desain Lefleat Stop BABS saya akan lakukan
dengan mandiri
Tahap kegiatan 2 Konsultasi Pada Pimpinan Terkait desain Lefleat

Waktu :19 September 2020

Output Hasil : Persetujuan Pimpinan terhadap desain Lefleat

Akuntabilitas :
saya akan Konsultasikan Desain Lefleat Stop BABS dengan
penuh tanggung jawab
.Nasionalisme :
dalam Konsultasikan Desain Lefleat BABS saya akan
melakukannya dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan Konsultasikan Desain Lefleat Stop BABS dengan
bersikap ramah Kepada Pimpinan
Komitmen mutu :
dalam Konsultasikan Desain Lefleat BABS saya akan bersikap
responsif terhadap Pimpinan
Anti korupsi :
dalam Konsultasikan Desain Lefleat Stop BABS saya akan
lakukan dengan kerja keras
Tahap kegiatan 3 Mencetak Lefleat Stop BABS

107
Waktu :20 September 2020

Output Hasil : Tercetaknya Lefleat Stop BABS

Akuntabilitas :
saya akan Mencetak Lefleat Stop BABS dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
dalam Mencetak Lefleat Stop BABS saya akan melakukannya
dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan Mencetak Lefleat Stop BABS dengan Hati-hati
Komitmen mutu :
dalam Mencetak Lefleat Stop BABS saya akan bersikap
Memberikan yang terbaik
Anti korupsi :
dalam Mencetak Lefleat Stop BABS saya akan la kukan dengan
Mandiri

Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap pencapaian
Mewujudkan Masyarakat Desa Torombia Yang Sadar Sehat Dan
visi, misi dan tugas
organisasi Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:

Dapat Memicu meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang


stop BABS

Kontibusi Septemberatif yaitu usaha dengan mendayagunakan pemikiran


dan kemampuan dalam menghasilkan suatu kreasi / karya baru
terhadap
yang diharapkan dapat mendorong peningkatan efektivitas kinerja.
Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; Membantu unit kerja untuk meningkat

108
pengetahuan dan kesadaran masyarakat diwilaya kerjanya.
 Terhadap Instansi; dapat memudahkan petugas untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
saat bertugas.
 Terhadap Masyarakat; dapat meningkatkn pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang bahaya BABS dan
petingnya stop BABS.

2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Jika tidak mengunakan lefleat akan
susah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat diwilaya kerjanya .
 Terhadap Instansi; Jika tidak membagiakan lefleat maka
petugas untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang stop BABS.
 Terhadap Masyarakat; Jika tidakmembagiakn Lefleat
takutnya masyarakat tidak akan pernah paham tentang
pentingnya stop BABS.

Dokumentasi Gambar: Desain Lefleat

Gambar: Konsultasi desain Lefleat

109
Gambar:Cetak Lefleat

Judul Kegiatan No. 6 Melakukan Sosialisasi Pada Masyarakat

Tanggal pelaksanaan 23-25 September 2020

DaftarLampiran Bukti
1.Foto
Kegiatan/Evidence

Deskripsi kegiatan Mengunjungi Rumah masyarakat yang tidak memiliki jamban


Dan memberikan pemahamn tentang pentingnya stop BABS

Tahap kegiatan 1 Mengunjungi rumah masyarakat yang tidak memiliki Jamban

Waktu : 23 September 2020

Output Hasil : Terlaksananya Kunjungan di Rumah masyarakat

Akuntabilitas :
saya akan Mengunjungi Rumah Masyarakat Satu Persatu

110
Nasionalisme :
saya akan Mengunjungi Rumah Masyarakat dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan mengunjungi Rumah masyarakat dengan ramah
Komitmen mutu :
saya akan Mengunjungi Rumah Masyarakat dengan responsive
Anti korupsi :
dalam Melakukan Kunjungan saya akan memastikan semua rumah
masyarakat yang tidak memiliki jamban terlearisasi
Tahap kegiatan 2 Memberikan Sosialisasi Kepada Masyarakat

Waktu : 24 September 2020

Output Hasil : Terlaksananya Sosialisasi

Akuntabilitas :
saya akan Melakukan Sosialisasi dengan Penuh Rasa Tanggung Jawab
Nasionalisme :
saya akan menjelaskan latar belakang dan tujuan pelaksanaan
Sosialisasi dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan Menyampaikan Bahan Sosialisasi dengan ramah
Komitmen mutu :
saya akan Memberikan Sosialisasi dengan responsive
Anti korupsi :
dalam menjelaskan latar belakang dan tujuan pelaksanaan penyuluhan
saya akan lakukan dengan tanggung jawab
Tahap kegiatan 3 Mencatat Keterangan Masyarakat Kenapa Masih Melakukan BABS

Waktu :25 September 2020

Output Hasil : Tercetaknya Lefleat Stop BABS

Akuntabilitas :
saya akan Mencatat Keterangan Masyarakat dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :

111
saya akan Mencatat Keterangan Masyarakat dengan percaya diri
Etika publik :
saya akan Mencatat Keterangan Masyarakat dengan Hati-hati
Komitmen mutu :
dalam Mencatat Keterangan Masyarakat saya akan Memberikan yang
terbaik
Anti Korupsi:
saya akan Mencatat Keterangan Masyarakat dengan Mandiri

Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap pencapaian
Meningkatkan peran aktif masyarakat terhadap kesehatan
visi, misi dan tugas
organisasi Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:

Dapat Mempermudah kinerja petugas dalam menjalankan tugas

Kontibusi Kepedulian yaitu memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan


masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan
terhadap

Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; Membantu unit kerja untuk meningkat
pengetahuan dan kesadaran masyarakat diwilaya kerjanya.
 Terhadap Instansi; dapat memudahkan petugas untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat saat
bertugas.
 Terhadap Masyarakat; dapat meningkatkn pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang bahaya BABS dan petingnya stop
BABS.

2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Jika tidak melakukan sosialisasi akan susah

112
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat diwilaya
kerjanya .
 Terhadap Instansi; Jika tidak melakukan sosialisasi maka petugas
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
tentang stop BABS.
 Terhadap Masyarakat; Jika tidak melakukan sosialisasi takutnya
masyarakat tidak akan pernah paham tentang pentingnya stop
BABS.

Dokumentasi Gambar: Kunjungan Rumah yang tidak Memiliki Jamban

Gambar: Memberikan Sosialisasi Pada Masyarakat

Gambr: Keterangan Masyarakat

113
Judul Kegiatan No. 7 Evaluasi

Tanggal pelaksanaan 26-30 September 2020

DaftarLampiran Bukti
1.Foto
Kegiatan/Evidence
2.Lampiran kuesioner

Deskripsi kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah membagikan kuesioner untuk meliahat
meningkat tidaknya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang Stop
BABS Setelah dilakukan Edukasi dan Sosialisasi.

Tahap kegiatan 1 Mempersiapkan bahan evaluasi

Waktu : 26 September 2020

Output Hasil : Tersedianya bahan evaluasi

Akuntabilitas :
dalam Mempersiapkan bahan evaluasi saya akan lakukan dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme :
saya akan Mempersiapkan bahan evaluasi saya lakukan dengan percaya
diri
Etika publik :
dalam Mempersiapkan bahan evaluasi saya akan lakukan dengan tulus
Komitmen mutu :
saya akan Mempersiapkan bahan evaluasi kegiatan aktualisasi yang
saya akan lakukan berjalan efektif dan evisien
Anti korupsi :
dalam Mempersiapkan bahan evaluasi saya akan lakukan dengan
mandiri
Tahap kegiatan 2 Pembagian kuesioner

Waktu : 28 September 2020

114
Output Hasil : Terbaginya kuesioner

Akuntabilitas :
dalam pembagian kuesioner saya akan lakukan dengan penuh tanggung
jawab
Nasionalisme :
saya telah melakukan pembagian kuesioner saya akan lakukan dengan
percaya diri
Etika publik :
dalam pembagian kuesioner saya akan lakukan dengan tulus
Komitmen mutu :
saya akan melakukan pembagian kuesioner agar kegiatan aktualisasi
yang saya lakukan berjalan efektif dan evisien
Anti korupsi :
dalam pembagian kuesioner saya akan lakukan dengan mandiri
Tahap kegiatan 3 Pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi

Waktu :30 September 2020

Output Hasil : Terlaksananya pemeriksaan dan pengimputan hasil evaluasi

Akuntabilitas :
saya akan melakukan pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi dengan
tanggung jawab
Nasionalisme :
saya akan melakukan pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi dengan
penuh percaya diri
Etika publik :
dalam melakukan pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi saya
akan lakukan dengan ramah
Komitmen mutu :
saya akan melakukan pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi
dengan responsive
Anti korupsi :
dalam melakukan pemeriksaan dan mengimput hasil evaluasi saya akan

115
lakukan dengan mandiri

Manfaat kegiatan Manfaat terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:


terhadap pencapaian
Meningkatkan peran aktif masyarakat terhadap kesehatan
visi, misi dan tugas
organisasi Manfaat Kegiatan terhadap Tugas Organisasi:

Dapat Mempermudah kinerja petugas dalam menjalankan tugas

Kontibusi Kepedulian yaitu memiliki perhatian terhadap kondisi dan permasalahan


masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan
terhadap

Penguatan Nilai

Nilai Organisasi

Analisis dampak 1. Dampak Positif:


 Terhadap Unit Kerja; Membantu unit kerja untuk Mengetahui
tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat diwilaya kerjanya.
 Terhadap Instansi; dapat memudahkan petugas untuk Mengetahui
tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat saat bertugas.
 Terhadap Masyarakat;
dapat Memotifasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang bahaya BABS dan petingnya stop
BABS. 1

2. Dampak Negatif;
 Terhadap Unit Kerja; Jika tidak melakukan Evaluasi akan
Mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat
diwilaya kerjanya .
 Terhadap Instansi; Jika tidak melakukan Evaluasi akan
Mengetahui pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang stop
BABS.
 Terhadap Masyarakat; Jika tidak Evaluasi takutnya masyarakat
tidak akan pernah paham tentang pentingnya stop BABS.

116
Dokumentasi
Gambar. Bahan Evaluasi

Gamabar: Pembagian Kuesioner

Gambar: Menginput Hasil Evalusi

117
118
C. Analisis Dampak
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-
nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Upaya
Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman Stop Buang Air Besar Sembarang (BABS)
Melalui Penyuluhan di Desa Torombia, maka tujuan pada bab 1 ini berhasil di capai.
Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disususn dan
minimnya masalah yang terjadi serta mampu terselesaikannya masalah. Penyusunan
dokumentasi capaian progres pekerjaan melalui bantuan media, teman menjadi lebih
efektif dan efisien.
Capaian progres kegiatan di lihat dengan adanya warga yang langsung mau
membuat jamban keluarga tampa menunggu lama. Dengan terlaksananya kegiatan
aktualisasi ini maka isu yang diangkat terkait kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman
Stop Buang Air Besar Sembarang (BABS) di Desa Torombia dapat terpecahkan
dengan Sosialisasi dan Edukasi ini, hal ini dapat terlihat pada lampiran foto
dokumentasi yang telah disususn oleh peserta.

119
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Upaya Peningkatan Pengetahuan


dan Pemahaman Stop Buang Air Besar Sembarang Melalui Sosialisasi dan Edukasi di
Desa Torombia“ dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis
dapat menarik kesimpulan antara lain :

1. Jumlah kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 7 kegiatan dengan jumlah tahapan


kegiatan 3 tahapan sesuai dengan rancangan aktualisasi
2. Nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi dalam setiap tahapan kegiatan secara
Akuntabilitas terdapat dalam 21 tahapan kegiatan, nilai Nasionalisme terdapat
dalam 21 tahapan kegiatan, nilai Etika Publik terdapat dalam 21 tahapan kegiatan ,
nilai Komitmen Mutu terdapat dalam 21 tahapan kegiatan, dan nilai Anti Korupsi
teraktualisasi dalam 21 tahapan kegiatan
3. Lewat Sosialisasi dan Edukasi dapat meningkatkan jumlah Masyarakat yang
Mengunakan jamban yang awalnya jumlah Masyarakat 261 yang Mengunakan
jamban sejauh ini sudah ada 2 Keluarga yang membuat jamban dan Menurut
Keterangan Masyarakat yang berada di dekat WC Umum ,Saat in WC Umum Lebih
Sering digunakan Masyarakat.
4. Dari 40 Respoden yang diberikan Kuesioner Terdapat 25 Respoden yang
Menujukan Peningkatan Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi dan Sosialisai Ini
Terlihat Dari hasil evaluasi
B. Saran

Pelaksanaan aktualisasi “Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pemahan Stop


Buang Air Besar Sembarang (BABS) Melalui Sosialisasi dan Edukasi di Desa Torombia
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN , maka diharapkan dapat merubah perilaku
masyarakat dalam Buang Air Besar, dan dapat meningkatkan jumlah Masyarakat yang
BAB di Jamban di desa Torombia..

120
C. Rencana Tindak Lanjut
1. Mengusul Kepada Kepala Puskesmas Untuk Melakukan Lomba Bebas Buang
Air Besar Sembarang di Desa Torombia ( di bagi per RT)
2. Mengedukasi Pemerintah Desa dan Membuat Komitmen dengan Pemerintah
Desa Untuk Menganggarkan Pengadaan Jamban Pada Tahun 2021

121
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Aktualisasi: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Akuntabilitas: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Nasionalisme: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan m. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayan Publik: Modul


Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan m. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

122
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur
Sipil Negara: Modul Pelatihan dasar Caton Pegawai Negeri Sipil Golongan
m. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Goverment: Modul


Pelatihan dasar CaJon Pegawai Negeri Sipil Golongan 01. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


Tentang Pelayanan Publik

Republik Indonesia, 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


Aparatur Sipil Negara

123
LAMPIRAN
1. Foto Konsultasi Pimpinan

2. Foto Pemasangan Baliho

124
125
3.Foto Pembagian Kuesioner

5. Pencetakan Baliho

126
5.Pencetakan Lefleat

6.Pencetakan Kuesioner

127
7.Pembagian Lefleat

128
8.Surat Pemberitahuan Sosialisasi Kepada Kepala Desa dan Staf Desa

9.Keterangan Masyarakat

129
10.Surat Pernyataan Mentor

11.Notulen Sosialisasi Pada Kepala Desa dan Stafnya

130
12.Catatan Bimbingan Mentor

131

Anda mungkin juga menyukai