Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAB 7

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh Dan Ushul Fiqih
Dosen Pengampu; Dr. H. SAIHAN, S.Ag., M.PD.I

Disusun Oleh :
 Putri Afrilia Anggraeni (222105010058)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kitakesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami
sebagaimahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh Bapak Dosen
dalamrangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar MuhammadSAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam yang terang
benderang.Ucapan terima kasih kepada Ibu selaku dosen pengampu pada mata
kuliah FIQH DAN USHUL FIQIH ini yang telah memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah yang berjudul “HAJI” ini selesai tepat waktu.

Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
darikesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangundalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal „Alamin.

Jember, 27 September 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
Latar Belakang Masalah.........................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................5
Tujuan Penelitian....................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
Pengertian Haji.......................................................................................................................5
Syarat-syarat haji....................................................................................................................6
Rukun-rukun haji....................................................................................................................6
Macam-macam haji................................................................................................................7
Sunnah-sunnah haji................................................................................................................8
Larangan ketika ihram............................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................................10
Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa
manusia, dan membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah
yang tulus ikhlas danaqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya

3
Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam agama Islam
banyak macamnya. Haji dan umroh adalahsalah satunya. Haji merupakan
rukun iman yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah
haji adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahanhawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan
harta.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari haji?
2. Apa saja syarat-syarat haji?
3. Apa saja rukun-rukun haji?
4. Apa saja macam-macam haji?
5. Apa saja larangan ketika ihram?

BAB II

PEMBAHASAN
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan (pengambilan)
keputusan-keputusan untuk investasi, menaikkan harga jual, mengambil tindakan
terhadap karyawan yang sering terlambat, pemilihan lokasi gudang baru yang
harus dibangun, dan masalah-masalah besar ataupun kecil lainnya di mana
manajer harus membuat keputusan tindakan apa yang diambil - atau paling tidak
menugaskan orang lain un- tuk memutuskan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan hasil
keputusan itu sendiri biasanya dilaksanakan oleh orang-orang lain
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Perencanaan
menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat

4
dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan
organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang
akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu
melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan.
TIPE-TIPE KEPUTUSAN
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan
kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metoda pengklasifikasian keputusan yang
banyak digunakan adalah dengan menentukan apakah kepu tusan itu diprogram
atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang
dibuat di bawah kondisi kepastian, risiko. dan ketidak pastian.
Keputusan-keputusan yang diprogram (programmed decisions) adalah keputusan
yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur Keputusan-keputusan ini
rutin dan berulang-ulang.Keputusan-keputusan yang tidak diprogram (non-
programmed decisions), di lain pihak, adalah keputusan yang berkenaan dengan
masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa.Beberapa contoh masalah yang
memer- lukan keputusan-keputusan yang tidak diprogram antara lain, cara penga-
lokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penanganan lini produk yang jatuh
di pasaran, atau cara perbaikan hubungan masyarakat.
Tingkat ketidak- pastian dalam berbagai situasi akan berbeda-beda oleh karena
itu, manajer akan menghadapi tiga macam situasi: kepastian, risiko, dan
ketidakpastian.Dalam kondisi kepastian (certainty), para manajer mengetahui apa
yang akan terjadi di waktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang
akurat, terpercaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.
Dalam kondisi risiko (risk) manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap
kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia. Sedang- kan, dalam
kondisi ketidakpastian (uncertainty) manajer tidak mengetalui probabilitas -
bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil. Kondisi-kondisi
ketidakpastian pada umumnya menyangkut keputusan- keputusan kritis dan paling
menarik.Pembuatan keputusan dalam kondisi ketidakpastian dapat di- lakukan
lebih tepat dengan mempergunakan metoda-metoda kuanti- tatif untuk
mengantisipasi dan memperkirakannya.
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
manajer dapat menggantungkan pada tradisi dan membuat keputusan sama seperti
yang dibuat untuk masalah atau kesempatan serupa di waktu yang lalu. Mereka
juga dapat menarik wewenangnya dan membuat keputusan berdasarkan naschat
dari seorang ahli atau manajer atasannya. pemikirannya disebut a priori, yaitu
mereka membuat anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling baik dan
jelas adalah yang paling benar.

5
Tahap 1: Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manajer sering menghadapi
kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikete- mukan, atau bahkan
sering hanya mengidentifikasikan gejala masalah bukan penyebab yang mendasar.
Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan beberapa cara.
Pertama, manajer secara sistematik menguji hubungan hubungan sebab-akibat.
Kedua, manajer mencari penyimpangan-pe nyimpangan atau perubahan-
perubahan dari normal.
Tahap 2: Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Manajer pertama kali
harus me data-data apa yang akan dibutuhkan untuk membuat keputusan yang
tepat, dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3: Pengembangan Alternatif-alternatif. Pengembangan sejumlah alternatif
memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan
terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.
Tahap 4: Evaluasi Alternatif-alternatif. Setelah manajer me ngembangkan
sekumpulan alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas
setiap alternatif.
Tahap 5: Pemilihan Alternatif Terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada
jumlah informasi yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan
manajer.
Tabel 6: Implementasi Keputusan. Setelah alternatif terbaik dipilih, para manajer
harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan.
Tahap 7: Evaluasi Hasil-hasil Keputusan. Manajer harus mengevaluasi apakah
Implementasi implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan
hasil- hasil yang diinginkan.
POHON KEPUTUSAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pohon keputusan adalah suatu peralatan yang menggambarkan secara grafik
berbagai kegiatan yang dapat diambil dan hubungan kegiatan-kegiatan ini dengan
berbagai peristiwa di waktu men- datang yang dapat terjadi.
Analisis. Analisis pohon keputusan mencakup penghitungan nilu posisi setiap titik
melalui proses bergerak ke belakang (roll back) Konsep bergerak ke belakang
mengandung arti bahwa analisis dimulai dari akhir pohon (di mana pay offs yang
berhubungan dengan cabang cabang terminal ditunjukkan) dan bergerak ke
belakang menuju titik keputusan pertama (DN # 1). Ini berarti analisis bergerak
dari kanan ke kiri.
Nilai posisi suatu titik keputusan adalah nilai posisi titik-titik peristiwa yang
paling tinggi (dengan anggapan pay offs positif), atau ti- tik, untuk mana hal itu
dihubungkan, dikurangi biaya yang terlibat dalam cabang tertentu yang mengarah

6
ke titik tersebut. Sebagai contoh, bila kita bergerak ke belakang ke titik keputusan
2 (DN # 2 ), perlu dicatat bahwa Rp1.500 juta (biaya perluasan) harus mengurangi
nilai posisi CN #3 RP2.250 juta.
KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Para manajer akan sulit untuk membuat keputusan keputusan tanga melibatkan
para bawahan. Keterlibatan ini dapat formal, seperti peng- gunaan kelompok
dalam pembuatan keputusan; atau informal, seperti permintaan akan gagasan-
gagasan.
METODA-METODA KUANTITATIF DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Operasi berbagai organisasi telah menjadi semakin kompleks dan mahal. Karena
itu menjadi semakin sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat rencana-
rencana dan keputusan-keputusan yang efektif. keputusan telah dikembangkan
lebih dari 40 tahun yang lalu, dan dikenal sebagai teknik-teknik management
science dan operations research"
Riset operasi bermaksud untuk menggambarkan, memahami, dan memperkirakan
atau meramal perilaku berbagai sistem yang kompleks dari kehidupan manusia
dan peralatan. Tujuan riset operasi adalah untuk menyediakan informasi yang
akurat sebagai dasar pembuatan keputusan. Teknik-teknik riset operasi adalah
relatif baru, dan manajer harus belajar bagaimana (dan kadang-kadang bagaimana
tidak) mengguna- kannya.
Ciri-ciri Riset Operasi Ada tujuh ciri utama riset operasi, yang dapat diperinci
sebagai berikut:
1. Terpusat pada pembuatan keputusan.
2. Penggunaan metoda ilmiah.
3. Penggunaan model matematik.
4. Efektivitas ekonomis.
5. Bergantung pada Komputer.
6. Pendekatan tim.
7. Orientasi sistem.

Tahap-tahap Pendekatan Riset Operasi


Pendekatan riset operasi untuk pemecahan masalah mempunyai lima tahap:
1. Diagnosa masalah. Sebelum pemecahan masalah dapat dimulai, unsur-unsur
pokok masalah harus diidentifikasi.

7
2. Perumusan masalah. tim riset operasi harus mulai merumuskan masalah dalam
bentuk tertentu, dengan menentukan kriteria apa yang harus dipenuhi
penyelesaian yang diusulkan
3. Pembuatan model. tim riset operasi menyusun suatu model matematik yang
secara simbolik mengge bungkan unsur-unsur masalah.
4. Analisis model. Setelah model dasar tersusun, harus dicari penyelesaian
masalah.
5. Implementasi penemuan. mereka mungkin mengabaikan rekomendasi riset
operasi dan menganggapnya sebagai proses teoritisasi menara gading.

Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi.


Ada sejumlah cara pengelompokan model-model yang digunakan dalam riset
operasi. Model normatif menggambarkan pa yang seharusnya dilakukan. Ini
digunakan untuk menyajikan kepada manajer penyelesaian terbaik atau optimum.
Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu sebagaimana adanya.
Programari Linear. Programasi linear (linear programming) adalah s peralatan
riset operasi yang digunakan untuk memecahkan masalah masalah "optimisasi"
atau masalah-masalah di mana ada satu jawaban "paling baik dari serangkaian
alternatif.
Teori antrian Karena hampir semua sistem ekonomi dan bisnis beroperasi dengan
jumlah sumber daya yang relatif terbatas, maka sering dijumpai orang-orang,
produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang menunggu untuk dilayani.
Analisis network, Analisis network adalah suatu peralatan manajerial
dikembangkan untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengawasan dan
penjadwalan (scheduling) proyek-proyek yang relatif yang kompleks dan tidak
rutin.
Teori permainan. Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan
matematik untuk pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak-
pihak yang berkepentingan. Teori permainan baru dikembangkan untuk masalah-
masalah yang sederhana dalam perencanaan dan strategi, tetapi belum
dikembangkan sebagai pedoman kuat bagi semua masalah.
Model rantai Markov. Rantai-rantai Markov (Markov chains) adalah suatu teknik
matematik yang berguna untuk pembuatan model berbagai macam sistem dan
proses bisnis.
Programasi dinamik. Programasi dinamik adalah sekumpulan teknik programasi
matematik yang digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat

8
(multistage). Tujuan programasi dinamik adalah mengoptimumkan (maksimum
atau minimum) keseluruhan keputusan-keputusan berurutan yang saling
berhubungan sepanjang periode waktu tertentu.
Simulasi Simulasi (simulation) adalah kegiatan pelaksanaan percobaan- percobaan
dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam berbagai cara teratur dan
direncanakan.

Aplikasi Teknik-teknik Riset Operasi.


Masalah-masalah persediaan Masalah-masalah persediaan meru- pakan salah satu
jenis masalah yang paling baik dipecahkan dengan teknik- teknik.
Masalah-masalah alokasi. Ada dua jenis umum masalah alokas, di mana keduanya
dapat dipecahkan dengan programasi linear. Jenis per- tama, sekumpulan sumber
daya tertentu dapat dikombinasikan denga cara-cara yang berbeda untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu.
Masalah-masalah pengurutan Masalah-masalah pengurutan timbul bila manajer
harus memutuskan dalam urutan bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan
dilaksanakan. Sebagai contoh, dalam suatu pabrik fini perakitan, suatu produk
harus melalui beberapa stasiun kerja sebelum diselesaikan.
Masalah-masalah routing (atau scheduling). Masalah-masalah routing timbul bila
manajer harus memutuskan kapan bagian-bagian suatu pekerjaan dilaksanakan.
Sebagai contoh, muatan harus dikirim dari Ake B melalui sejumlah tempat antara.
Masalah-masalah penggantian. Banyak barang mahal organisasi akan menjadi
usang atau tidak terpakai (misal, mesin dan truk), se- hingga bila dipertahankan
untuk periode waktu yang terlalu lama men- jadi tidak efisien dan meningkatkan
biaya operasi (misal, biaya pe- meliharaan).
Masalah-masalah persaingan Masalah-masalah persaingan ber. kembang bila dua
atau lebih organisasi untuk mencapai tujuan tujuan yang saling bertentangan,
seperti setiap organisasi berusaha unt meningkatkan bagian pasarnya, yang berarti
kenaikan bagi organisasi yang satu merupakan penurunan bagi organisasi lain.
Teori permainan memberikan pedoman bagi manaje untuk memilih berbagai
strategi dan keputusan yang paling efektif atau paling sedikit risikonya dalam
situasi persaingan.
Masalah-masalah pencarian. Kesalahan atau ketidaklengkapan informasi dapat
mengakibatkan keputusan-keputusan yang salah, dan selanjur nya memerlukan
waktu dan biaya untuk memperbaikinya. Sebaliknya, pengumpulan informasi juga
membutuhkan biaya dan waktu.

9
Kebaikan dan Keterbatasan Penggunaan Riset Operasi.
Teknik-teknik riset operasi mempunyai satu maksud, yaitu untuk membantu para
manajer membuat keputusan-keputusan yang lebih baik Maksud ini dapat
terpenuhi karena teknik-teknik riset operasi mempunyai tiga kebaikan pokok:
1. Memungkinkan untuk memerinci suatu masalah kompleks dan ber- skala
besar menjadi bagian-bagian lebih kecil
2. Dalam penyusunan dan analisis model-model riset operasi, para peneliti
harus memperhatikan perincian dan mengikuti berbagai prosedur logik dan
sistematik.
3. Teknik-teknik riset operasi sangat membantu dalam penilaian alter- natif-
alternatif.
teknik-teknik riset operasi juga mempunyai berbagai keterbatasan:
1. Proyek-proyek riset operasi sering terlalu mahal bagi banyak or ganisasi
atau banyak jenis masalah, sehingga sebelum keputusan untuk
menggunakannya dibuat perlu dilakukan analisis biaya- kegunaan (cost-
benefit) terlebih dahulu.
2. Riset operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
Berbagai masalah terlalu kompleks untuk dipecahkan den- gan peralatan-
peralatan matematik yang tersedia. Demikian juga, ada banyak situasi di
mana informasi yang tersedia tidak mencukupi bagi studi riset operasi.
3. Riset operasi dapat dengan mudah teknik-teknik y terpisah dari kenyataan,
mungkin karena kesalahan dalam a gapan-anggapan tentang masalah atau
karena variabel-variabel tertentu diabaikan.

Masalah-masalah Penggunaan Pendekatan Riset Operasi


Grayson mengemukakan beberapa alasan mengapa banyak manajer tidak
menggunakan teknik-teknik riset operasi:
1. Kekurangan waktu. Manajer sering harus membuat keputusan secara cepat
dan tidak mempunyai waktu untuk menunggu pengembangan modal riset
operasi.
2. Ketiadaan data Sering data yang diperlukan untuk menyusun suatu model
riset operasi "terkubur" atau tersebar di seluruh organisasi.
3. Penolakan terhadap perubahan. Para manajer yang tidak mema- hami
teknik-teknik riset operasi cenderung menolak untuk menggunakannya.
4. Waktu tanggapan lama, Para ahli riset operasi dilatih untuk teliti dan
metodik.
5. Penyederhanaan yang berlebih-lebihan (oversimplification). Para ahli riset
operasi hanya memperhatikan variabel-variabel yang da- pat

10
dikuantifikasikan, melalui penggunaan teknik-teknik mate- matik dan
statistik.
Dia menyarankan agar para ahli riset operasi menjadi lebih sensitif terhadap
persepsi, kebutuhan, pengharapan, tekanan, keterbatasan waktu dan lingkungan
nyata para manajer, bila mereka ingin mendapatkan dampak nyata dalam
kehidupan nyata para manajer.
Di lain pihak, Grayson juga merasa bahwa manajemen puncak organisasi harus
mengambil langkah untuk membantu para ahli t operasi menjadi lebih berorientasi
pada dunia nyata. Dia menyarankan rise penyebaran para ahli riset operasi di
semua departemen, bukan dikelom pokkan dalam departemen yang
disentralisasikan, agar mereka dapa menjadi lebih dekat dengan manajemen lini
dan menghasilkan penyele saian yang lebih tepat dengan biaya lebih murah dan
laba lebih besar.

Pedoman Penggunaan Efektif Riset Operasi.


Para manajer akan memperoleh keuntungan dengan meningkatkan kegunaan riset
operasi dan membuat lebih mungkin untuk menerapkan bantuan saran-saran riset
operasi.
Wagner telah mengemukakan bahwa program-program riset operasi akan paling
berguna dengan meliput delapan unsur berikut:
1. Dukungan manajemen puncak. Tanpa dukungan manajemen puncak, suatu
program riset operasi akan cenderung kurang mempunyai kerja-sama para
manajer.
2. Tanggung jawab manajerial bagi program. Bila tanggung jawab program
diletakkan pada staf riset operat para manajer akan lebih mudah
mengabaikan penemuan-penemum riset operasi.
3. Partisipasi manajer. Bila para manajer berpartisipasi dalam penetapan
tujuan-tujuan program, model-model riset operasi akan lebih realistik.
4. Penggunaan kebijakan manajerial. Saran seorang manajer harus ikut
dipertimbangkan.
5. Pengumpulan data secara cepat. Pengumpulan data secara cepat dan
efisien akan memperpendek waktu proses riset operasi, sehingga
membuatnya lebih berguna.
6. Aspek-aspek teknik tidak dibiarkan mendominasi. Prosedur-prosedur
matematik dan teknik riset operasi tentu raja harus dilakukan secara benar
bila teknik tersebut diharapkan bernilai.
7. Persiapan untuk kesulitan-kesulitan awal. Bila manajer mengantisipasi
masalah- masalah dan mempersiapkannya, efektivitas sistem tidak akan
terganggu.

11
8. Penyimpanan laporan secara akurat. Organisasi berubah setiap waktu,
begitu juga tim riset operasi mungkin harus merumuskan kembali model-
model sesuai informasi tambahan yang dikumpulkan. Pemeliharaan
model-model riset operasi sekarang juga akan membuat lebih mudah
untuk menggunakannya bagi pemecahan masalah-masalah serupa dimasa
mendatang.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas manusia di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada
Allah SWT

12
sesuai dengan syari’at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW,
beribadah banyak
macamnya. Adapun yang menjadi tolak ukur seorang hamba di dalam
ibadahnya yaitu dengan melaksanakan shalat, dan sebagai penyempurna
rukun Islam kita yaitu ibadah haji. Ada beberapa kesimpulan yang dapat
penulis simpulkan dari pembahasan ini, yakni :
1. Shalat dan ibadah haji termasuk rukun Islam dan perintah Allah, yang
wajib kita laksanakan apabila kita mampu “Ibadah Haji”.
2. Dengan meksanakan ibadah haji kita bisa bertemu dengan umat islam
yang lain dari seluruh dunia dan bisa mempererat tali ukhuwah
Islamiyah serta banyak manfaat lainnya.
3. Dengan melaksanakan ibadah haji kita akan dibalas dengan balasan
surga firdaus dan itu untuk haji yang mabrur. Dan Untuk menjadi haji
yang mabrur maka kita harus memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan
yang membatalkan haji.
4. Untuk bisa melaksanakan haji kita juga harus memperhatikan
menejemen dalam pelaksanaan haji agar keinginan kita menjadi haji
mabrur dapat tercapai

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya makalah ini masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan melalui kritikan dan masukan yang bermanfaat dari para
pembaca sekalian. Apabila masih ada kurangnya penjelasan pada materi
dari makalah ini penyusun sangat amat membutuhkan kritik dan masukan
dari para pembaca. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

13
Dr. Hafsah, M. (2013). Pembelajaran Fiqh. jl.Cijotang Indah II, Bandung:
Citapustaka Media Perintis.
Dr.H. Khoirul Abror, M. (2019). Fiqh Ibadah. jl.Wonosari Km.7 kalangan Rt 07
No.197 Yogyakarta: CV. ARJASA PRATAMA BANDAR LAMPUNG.
Rasjid, H. S. (-). Fiqh Islam. Jakarta: Kurnia 'Esa.

14

Anda mungkin juga menyukai