Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Minat Berwirausaha
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mengenai nilai dan
kemampuan dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan resiko yang mungkin akan dihadapi. Konsep dasar dan pola
piker berwirausaha di era teknologi pada saat ini kewirausahaan tidak hanya sekedar
disiplin ilmu namun juga bagaimana seorang CEO atau pendiri dari bisnis tersebut dapat
hadir dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar, sehingga dapat
mempermudah pekerjaan dan bagaimana cara dia menciptakan added value atau nilai
bagi bisnisnya dan kemudian mencari profit atau keuntungan dari bisnisnya tersebut.
Minat berwirausaha merupakan keinginan dari dalam diri untuk melakukan dan
menciptakan nilai dan ide bisnis baru dalam dunia kewirausahaan. Menurut (Indarto &
Chatarina, 2021) terdapat tiga faktor pendorong minat berwirausaha, yang pertama yaitu
personal yang menyangkut aspek kepribadian seorang mengenai : ingin mempunyai
kebebasan dengan membuka bisnis sendiri agar tidak terkekang oleh peraturan
perusahaan, menyatakan ingin memperoleh keuntungan, membuka bisnis karena hobi
yang dimiliki, kesenangan dan tantangan diri. Faktor yang kedua yaitu sosiological, yaitu
mengenai masalah hubungan dengan keluarga dan sosial, seperti halnya masalah
tanggung jawab terhadap keluarga. Pekerjaan orangtua juga dapat mempengaruhi masa
depan anaknya, orang tua yang menjadi pengusaha anaknya juga cenderung akan menjadi
pengusaha juga. Lingkungan dalam bentuk “role model” juga akan berpengaruh terhadap
minat berwirausaha dalam diri seseorang. Dengan memiliki role model kita dapat meniru
hal apa yang biasa dilakukan oleh beliau. Role model ini biasanya dari bisa dari orang
tua, teman, orang terdekat atau pengusaha sukses yang terkenal. Dorongan teman juga
dapat berpengaruh terhadap semangat berwirausaha, karena dengan teman sendiri kita
akan lebih santai dalam berdiskusi dan bebas dibandingkan dengan orang lain yang
belum dikenal, maka dengan itu teman dapat memberikan bantuan dan dorongan tanpa
perlu takut akan kritikan yang disampaikan. Faktor ketiga yaitu environmental, yaitu
mengenai hubungan antara diri kita dengan lingkungan, seperti : peluang, aktivitas
sekitar, pesaing, sumber modal, tersedianya fasilitas, kebijakan pemerintah dan sumber
daya yang ada. Faktor environmental seperti pemberian entrepreneurial education juga
membantu seseorang dalam menumbuhkan minat berwirausahanya.
2. Persepsi Tentang Kewirausahaan
Menurut Slameto (2010:102) “Persepsi merupakan sebuah proses yang
menyangkut masuknya informasi ke dalam otak manusia”. Sedangkan menurut
Sarwono (2012:86) “Persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk menjelaskan
membedakan, mengelompokkan, memfokuskan, menerjemahkan dan menyimpulkan
sebagainya yang selanjutnya dapat diinterpretasikan melalui pendapat. Persepsi dapat
terjadi jika seseorang mendapatkan stimulus dari dunia luar yang kemudian ditangkap
oleh organ banntunya dan dilanjutkan ke otak. Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses masuknya pesan atau informasi
yang diperoleh seseorang dengan proses yang menggunakan panca indera yang
dimiliki, yang selanjutnya dapat diinterpretasikan dan akan mempengaruhi pola pikir
seseorang.
Jadi, persepsi mahasiswa yang dimkasud dalam penelitian ini yaitu proses
penerimaan dan pemberian reaksi mahasiswa yang berupa pemaknaan berdasarkan
pengalaman, penilaian sikap dan juga perilaku dalam berwirausaha.
3. Kreativitas Pribadi
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang
baru yang bisa berasal dari permasalahan yang dihadapi dengan adanya ide atau
penemuan melalui pengetahuan, informasi, maupun pengalaman yang dimiliki.
Kreativitas adalah aspek yang penting dalam dunia bisnis. Kreativitas sangat
berpengaruh pada minat berwirausaha yang merupakan sumber dari lahirnya
wirausahawan di masa yang akan datang. Kreativitas juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kesuksesan seorang wirausaha dan kemampuan untuk
melihat peluang yang ada. Kesuksesan seorang wirausahawan tidak terpisahkan dari
kreativitas dan juga inovasi. Inovasi sendiri tidak akan muncul jika tidak ada
kreativitas di dalamnya.
4. Efikasi Diri (Self Efficacy)
Efikasi diri merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Penerapan efikasi diri dalam dunia kewirausahaan berpicu pada
kepercayaan yang dimiliki wirausahawan dalam menyelesaikan tugas dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk perencanaan dalam berwirausaha. Perlu adanya
kajian penelitian yang sejenis untuk melihat hasil penelitian terdahulu.
Penelitian terdahulu yang pertama digunakan yaitu penelitian (Siti Nur, Dedi, &
Ari, 2015) dengan tujuan penelitian menganalisis pengaruh lingkungan keluarga, dan
efikasi diri terhadap motivasi berwirausaha, hasil penelitian menunjukkan bahwa
lingkungan keluarga dan efikasi diri terbukti berpengaruh langsung terhadap motivasi
berwirausaha.
Penelitian terdahulu kedua yang digunakan yaitu penelitian (Rr Ponco & Agus,
2017) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kreativitas, efikasi
diri dan intensi berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE), Universitas Negeri
Jakarta (UNJ), hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan
antara kreativitas, efikasi diri dan intensi berwirausaha mahasiswa FE UNJ.
Penelitian terdahulu yang ketiga digunakan yaitu penelitian (Rahmat, Ahmad, &
R. Machmud, 2018) dengan tujuan penelitian untuk menguji kontribusi minat
berwirausaha dan self efficacy terhadap kesiapan berwirausaha di era revolusi industri
4.0 mahasiswa teknik informatika se-Malang, hasil penelitian menunjukkan bahwa
minat berwirausaha dan self efficacy berkontribusi terhadap kesiapan berwirausaha di
era revolusi industri 4.0 mahasiswa teknik informatika se-Malang dengan sumbangan
efektif sebesar 67,4%.
Penelitian terdahulu yang ke-empat digunakan yaitu penelitian (Anastasia Natali,
Christina, & Deandra, 2021) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh entrepreneurial education, personality dan self efficacy
terhadap minat berwirausaha, hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial
education yang diberikan Universitas Ciputra telah berhasil dalam meningkatkan
minat berwirausaha dan self efficacy juga mampu mendorong mahasiswa dalam
berwirausaha sedangkan faktor personality mahasiswa tidak berpengaruh dalam
penumbuhan minat berwirausaha.
B. Grand Teori
Perspektif mengenai perilaku seseorang dalam berwirausaha tidak bisa terlepas dari Theory
of Planned Behavior (TPB). Teori tersebut adalah pengembangan lebih lanjut dari teori tindakan
rasional yaitu dengan mengembangkan perilaku yang dipersepsikan atau yang biasa disebut
perceived behavior control atau efikasi diri. Keputusan yang menampilkan tingkah laku tertentu
dari hasil proses rasional yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan mengikuti urutan-urutan
berfikir, menurut Theory of Planned Behavior. Dilihat dari perspektif kewirausahaan, efikasi diri
dideskripsikan sebagai keyakinan seseorang dalam menilai kemampuan dirinya dalam
menjalankan peran kewirausahaan yang ada dalam dirinya.
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=C5pyDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=pengertian+kewirausahaan&ot
s=ZMFqJOIfnF&sig=6fmF8IrHzfovcjteXgjl6cxSU_c&redir_esc=y#v=onepage&q=peng
ertian%20kewirausahaan&f=false

Anda mungkin juga menyukai