Anda di halaman 1dari 7

PT.

PN

PEKERJAAN PEMBUATAN JETTY MUARA KRUENG MEUREUDU


TAHAP – I SPJ 218 METER
DI KABUPATEN PIDIE JAYA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

I.1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi dilakukan untuk mendatangkan alat-


alat kebutuhan kerja dilapangan maupun di Quarry serta mobilisasi tenaga
kerja dan peralatan kebutuhan kerja lainnya, sedangkan demobilisasi
dilaksanakan setelah pekerjaan selesai dilakukan setelah adanya serah
terima pekerjaan. Adapun alat yang dimobilisasi adalah :
- Excavator, Wheel Loader, Dump Truck, Genset, Theodolit dan Water Pass

I.2. Direksi Keet, Barak Kerja, dan Gudang

a. Untuk Kantor Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang berfungsi untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan saat di lapangan.
b. Barak kerja untuk pemondokan pekerjaan, gudang, bengkel sebagai
penyimpanan material atau peralatan kerja

I.3. Pekerjaan Pengukuran

Membuat patok pengukuran arah memanjang dan melintang dengan jarak


tertentu disesaikan dengan kebutuhan dilapangan. Patok-patok ini harus
dijaga dan dirawat sampai pekerjaan selesai dilaksanakan.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan terlebih dahulu diadakan :


PT. PN

Pengukuran Mutual Check 0% (MC-0) berikut pembuatan gambar MC-0,


bertujuan sebagai dasar acuan untuk pelaksanaan fisik dan agar didapatkan
volume atau kuantitas secara akurat, sehingga dapat dilakukan metode-
metode yang tepat agar pekerjaan nantinya dapat dilakukan secara efektif,
dan efisien.

Pengukuran MC-0 ini menghasilkan data ukur, gambar situasi, profil


memanjang dan melintang. Hasil Pengukuran ini kami serahkan dalam bentuk
gambar-gambar Construction Drawing (CD) dari pengukuran MC-0 untuk
diperiksa oleh Direksi sebelum dilakukan persetujuan.
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan maka dilakukan pengukuran Mutual
Check Akhir (MC-100) berikut pembuatan gambar Asbuilt Drawing.

I.4. Pemeliharaan Jalan Masuk

a. Untuk kelancaran mendatangkan bahan/material maupun alat-alat berat


ke dan dari lokasi proyek, akan memnfaatkan jalan desa, jalan inspeksi
yang telah ada sesuai petunjuk direksi.
b. Apabila jalan masuk tersebut rusak yang diakibatkan oleh lalu lalangnya
alat-alat berat dan lain-lainnya ke dan dari lokasi proyek akan kami
diperbaiki.
c. Pemeliharaan jalan masuk ini dilakukan sampai pekerjaan finishing selesai
dilaksanankan.

II. PEKERJAAN JETTY KIRI DAN KANAN MASING-MASING L = 218 METER

II.1. Pemasangan Filter Cloth (Geotextile)

a. Umum
Kondisi Muara Krueng Meureudu untuk konstruksi Jetty perlu dievaluasi
kembali karena kemungkinan terjadinya perubahan akibat pergerakan
pasir. Pukulan gelombang pada konstruksi tumpukan batu dapat
menimbulkan terjadinya scouring atau erosi pada dasar pasangan,
PT. PN

terutama pada bagian dimana terjadi gelombang pecah, oleh karena itu
pada daerah yang mengalami gelombang pecah. Untuk mengamankan
konstruksi tumpukan batu terletak di pasir, terlepas dari tumpukan,
mencegah keruntuhan dan scouring, digunakan lapisan selimut atau filter
cloth. Berdasarkan berat dari material batu digunakan filter cloth jenis
polyster yang merupakan lapisan selimut tipis.
Bilamana pondasi konstruksi tumpukan batu terletak di atas pasir, lapisan
selimut akan memberikan perlindungan terhadap konstruksi tumpukan
batu terhadap pukulan gelombang dan arus sepanjang pantai yang
memindahkan pasir melalui pori-pori tumpukan batu dan menyebabkan
terjadinya penurunan.

b. Material
Untuk pemakaian filter cloth kami menggunakan spesifikasi dari pabrik.
Spesifikasi filter cloth yang akan kami pakai sesuai dengan standar
industri serta meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi dalam hal
pemakaian Filter Cloth.

Sifat-sifat fisik filter cloth yang diijinkan adalah sebagai berikut :


- Berat 400 gram/m2 (ASTM D 3776)
- Tebal 2 – 4 mm
- Kekuatan tegangan tarik minimum 27,5 KN/M (ASTM D4595)
- Kerembesan < 10-3 m/s.

Bahan Geotextile yang digunakan dalam pekerjaan ini sebagai berikut :


- Geotextile Non Woven
- Type GT – 400
- Material Polyster
- Produksi Indonesia
- Ukuran 2.3 x 100 M

c. Pemasangan
PT. PN

- Dalam hal ini kami melakukan pengukuran ulang untuk mengetahui


apakah elevasi tanah asli masih sesuai dengan elevasi rencana
dasar konstruksi, karena akibat gelombang laut atau pengaruh
pasang surut dapat mempengaruhi elevasi dan kedudukan garis
pantai. Melakukan perapihan dasar konstruksi sesuai dengan
elevasi rencana.
- Sebelum Filter Cloth digelar terlebih dahulu kami anyam atau jahit
dengan mempergunakan benang nylon dan jarum jahit tangan
sesuai dengan lebar kebutuhan yang akan dipasang atau digelar.
- Filter cloth yang sudah kami anyam digulungkan ke alat bantu (pipa
besi) yang telah diberi gantungan berfungsi untuk memudahkan
menggelar dan sekaligus sebagai pemberat geotextile dengan
diberi rangka dengan kayu 2/3”. Filter Cloth yang telah digelar pada
bagian sisi luar diberi batu sebagai pengunci, kemudian dilanjutkan
dengan pengisian batu yang berukuran 40–80 Kg/Unit dengan
menggunakan bachoe yang dituang kebagian tengah filter cloth
yang digelar. Pengisisan awal berfungsi juga sebagai pengunci filter
cloth dengan bucket bachoe secara acak atau berjarak 1–2 meter.
- Pada saat filter cloth sudah tidak terlipat dan tergantung maka
pengisian batu 40–80 Kg/unit dapat dilanjutkan dengan
menggunakan bachoe atau loader sampai dengan elevasi yang
ditentukan.

2. PEKERJAAN TIMBUNAN BATU

a. Umum
Pekerjaan ini terdiri dari susunan batu untuk pondasi (inti/lapisan pengisi),
berfungsi untuk mencegah terjadinya sedimen transport sejajar pantai
yang menutupi muara. Bentuk kemiringan, ketinggian dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam gambar atau berdasarkan petunjuk Direksi.

b. Material
PT. PN

Material susunan batu yang memenuhi persyaratan/spesifikasi dan sudah


disetujui oleh Direksi.
Batu tersebut harus tahan terhadap cuaca (udara, air, panas dan dingin,
getaran, tekanan) dan mempunyai kepadatan yang memenuhi syarat.
Berat batu yang diperlukan adalah batu ukuran 40–80 Kg, 200–500 Kg
dan 1000–2000 Kg.
Dalam hal penggunaan material batu terlebih dahulu kami akan
melakukan pengujian dengan memenuhi syarat standar ASTM atau
standar lainnya yang diakui sesuai dengan dokumen sebagai berikut :
- Abrasion test (ASTM C-131-55* dan ASTM C-535-9*) dengan model
test diijinkan lebih kecil atau sama dengan 10% dari batu mengalami
pecah.
- Berat isi atau kepadatan bahan 2,3–2,6 t/m3.

c. Pelaksanaan
1. Persiapan
Pondasi dan kemiringan permukaan dimana susunan batu akan
ditempatkan akan kami lakukan secara tepat setelah dilakukan
pengecekan potongan melintang dari garis pantai dan sejajar pantai.
Persiapan lokasi penyimpanan material disekitar lokasi proyek juga
akan kami mintakan persetujuan dengan Direksi Pekerjaan.

2. Penempatan batu.
Sebelum batu ditempatkan untuk pondasi jetty, filter cloth sudah kami
bentang diatas pasir. Selanjutnya Lapisan dasar (bagian bawah)
digunakan batu W = 40–80 Kg/unit. Lalu Lapisan kedua (bagian
tengah) digunakan batu W = 200–500 Kg/unit dan Lapisan ketiga
(bagian atas, luar) digunakan batu W = 1000–2000 Kg/unit.
Penyusunan ini berlanjut terus untuk pekerjaan jetty kiri sepanjang 218
meter dan jetty kanan sepanjang 218 meter pada muara krueng
meureudu di kabupaten Pidie Jaya.
PT. PN

Seluruh kegiatan dikerjakan dengan menggunakan bachoe serta


dibantu oleh sejumlah pekerja untuk menyusun batu ukuran W = 1000–
2000 Kg/unit.

2.1 Timbunan Batu Ukuran 40–80 Kg

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Filter Cloth tergelar dengan


benar dan baik untuk sebagai pondasi atau lapisan dasar yaitu dengan
menggunakan batu ukuran 40–80 Kg sepanjang jetty kiri dan kanan
dengan sempurna.

2.2 Timbunan Batu Ukuran 200–500 Kg

Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi batu ukuran 40–80


Kg tepasang dengan baik. Lalu untuk Pekerjaan ukuran batu 200–500
Kg akan kami lakukan pada posisi diatas pondasi berfungsi sebagai
pengisi dan sesuai dengan gambar rencana

2.3 Timbunan Batu Ukuran 1000–2000 Kg

Pekerjaan ini merupakan penutup dari seluruh konstruksi jetty,


pekerjaan ini akan kami lakukan setelah pekerjaan timbunan batu
ukuran 200–500 Kg terpasang dengan baik dan telah mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan. Bentuk dan kemiringan dari
konstruksi jetty tersebut kami sesuaikan dengan gambar yang telah
disetujui oleh direksi pekerjaan. Setelah seluruh pekerjaan timbunan
batu ukuran 1000–2000 Kg terpasang dengan baik dan benar untuk
menjaga serta mengikat konstruksi agar lebih menyatu akan kami isi
dengan batu pengunci agar tidak terjadi geseran dari konstruksi yang
telah terpasang dengan menggunakan tenaga pekerja.

3. Lokasi Pengambilan Material (Batu)


PT. PN

Untuk Pembuatan Jetty Muara Krueng Meureudu Tahap–I sepanjang


218 meter dikabupaten Pidie Jaya, material diambil dari kawasan Bukit
Desa Lam Awe Kabupaten Pidie Jaya yang berjarak ± 20 KM dari
lokasi pekerjaan dan lokasi lain yang disetujui oleh Direksi.

Pekerjaan Finishing
Setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan maka lokasi sekitar
pekerjaan akan dibersihkan dari sisa-sisa pekerjaan seperti bongkahan batu
yang tersisa akan disingkirkan supaya lokasi pekerjaan terlihat bersih dan rapi
pada saat serah terima pekerjaan.

Banda Aceh, 27 Desember 2007


PT. PELITA NUSA PERKASA

Drs. LUKMAN, CM
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai