[catatan: topik ini saya ambil dari penelitian saya tahun 2006 mengenai pengetahuan dan praktek
menyusui dari ibu-ibu didaerah pedesaan/pedalaman Kalimantan Tengah. Fakta yang didapat
mereka menyusui anaknya lebih dari 2 tahun sehingga saya tertarik mengetahui apa yang mereka
lakukan sehingga ASI nya bisa tetap ada sampai lebih dari 2 tahun sementara didaerah perkotaan
ibu-ibu menyusui anaknya kurang dari 2 tahun karena ASI sudah tidak ada lagi [kering]
1. Topik: Pengetahuan dan praktek menyusui ibu-ibu didaerah pedesan di Kalimantan Tengah.
2. Judul: Pengalaman ibu-ibu di daerah pedesaan Kalimantan Tengah memperpanjang masa laktasi.
3. Tujuan penelitian: memahami pengalaman sesama ibu menyusui [buteki] untuk memperpanjang
masa laktasi dari sudut pandang mereka [native’s point of view]
5. Sampel: 10 orang ibu menyusui anaknya > 2 tahun. Sampel dipilih secara purposive sampling.
6. Sumber data: data dikumpulkan menggunakan FGD dan panduan FGD menggunakan open-ended
question. FGD dilakukan 1 kali. Ibu2 dibagi dalam 2 kelompok FGD, 5 orang per grup, untuk
memberi kesempatan menggali informasi secara mendalam. Informasi yang ingin dicari dari peserta
FGD adalah:
Data demografi: nama ibu, umur ibu, umur anak, urutan anak, jenis kelamin anak, BB anak
[ditimbang] TB anak [diukur]
Lama menyusui [tahun], frekuensi menyusui, kondisi ASI [diobservasi]
Makanan khusus pada waktu nifas, makanan khusus pada waktu menyusui
Makanan patangan pada waktu nifas dan makanan pantang pada waktu menyusui
Pengetahuan mengenai kolostrum
Pengetahuan mengenai menyusui: ASI eksklusif, lama menyusui yang ideal
Sumber informasi pengetahuan dan praktek untuk masa nifas dan menyusui.
Semua data direkam/tape recorded, FGD didokumentasi.
7. Kredibilitas data: semua data direkam/tape recorded kemudian ditranscribe verbatim [rekaman
ditulis kata demi kata], artefact ataupun tanaman atau bahan2 lain yang digunakan dan cara
pengolahan didokumentasi, pertemuan FGD didokumentasi sebagai bahan untuk “jejak audit”. Data
dianalisa mencari tema budaya dan dilaporkan secara naratif.