Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

TERHADAP NY D 28 TAHUN
DI PUSKESMAS PEMBANTU DESA SINDANGBARANG
KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi Bidan

Disusun Oleh :

Nama : Ipah Sopiah Amd.Keb


NIP : 198406092017042005
Pangkat/Golongan : Pengatur, II/d
Jabatan : Bidan terampil

UPTD PUSKESMAS PAYUNGSARI


Jl Raya Payungsari No 100 Desa Payungsari Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
RahmatNya sehingga dapat terselesaikannya Laporan “ Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada Ny. D G2P1A0 di Puskesmas Pembantu Desa Sindangbarang ”
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji kompetensi bidan.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini.

Ucapan terimakasih juga kepada klien saya Ny D yang telah


mempercayakan semua asuhannya dimulai dari kehamilan, persalinan, penanganan
bayi baru lahir serta kunjungan masa nifas, semoga penanganan dan pelayanan yang
saya berikan bisa bermanfaat.

Harapan Saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah saya selanjutnya.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan untuk menekan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kematian ibu menurut definisi World Health Organization (WHO) adalah kematian
selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua
sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan atau cedera.
Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan (30,3%), Hipertensi Dalam
Kehamilan (HDK) (27,1%), infeksi (7,3%), partus lama/macet (0%). (Kemenkes 2016).
Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, HDK dan infeksi sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu
karena masih banyaknya kasus 3 (tiga) Terlambat (3T) yaitu terlambat mengambil
keputusan, terlambat ke tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat
rujukan dan 4T yaitu : terlalu muda usia <20 tahun, terlalu tua usia >35 tahun, terlalu dekat
jarak kehamilan atau persalinannya dan terlalu banyak anak (lebih dari 4) (Kemenkes RI,
2013)
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari
pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup.
Berbagai upaya dalam menurunkan AKI dan AKB telah dilakukan di Indonesia yaitu
adanya Program Indonesia Sehat yang terfokus pada Standar Pelayanan Minimal di
Pemerintah Kabupaten/Kota, Pendekatan Keluarga yaitu pelayanan kesehatan dengan
menjangkau seluruh keluarga di wilayah kerja puskesmas, dan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS) dengan pelibatan seluruh aktor pembangunan termasuk masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan. (Kemenkes RI, 2018)
Kementerian Kesehatan menunjukan komitmen dan dukungan berbagai pihak dalam
meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan menurunkan AKI-AKB, untuk penajaman
strategi dan sejalan dengan RPJMN 2020-2024.
Kemenkes melakukan transformasi sistem Kesehatan termasuk pelayanan Kesehatan
Ibu dan Bayi dengan pendekatan 6 pilar, salah satunya pilar transformasi layanan primer
yang bertujuan untuk menciptakan calon ibu sehat melalui upaya kesehatan berbasis
masyarakat seperti; 1) Mempersiapkan ibu layak hamil; 2) Terdeteksi komplikasi kehamilan
sedini mungkin di pelayanan kesehatan; 3) Persalinan di Fasilitas Kesehatan dan 4)
Pelayanan untuk bayi yang dilahirkan.
Pilar transformasi pelayanan rujukan sebagai upaya penyelamatan Ibu dan Bayi yang
mengalami komplikasi, diperkuat dengan membangun jejaring RS dimana RS Vertikal dan
Provinsi melakukan pendampingan tata kelola klinis, dan tata kelola manajemen, sedangkan
transformasi sistem layanan kesehatan mendorong pemenuhan sarana dan prasarana ibu dan
bayi di fasilitas kesehatan dan memperkuat sistem rujukan, yang juga telah dilakukan di RS
TNI/POLRI/Swasta.

Anda mungkin juga menyukai