Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bencana alam pertama dan yang paling sering kita temukan adalah bencana alam Banjir. Bencana ala
mini biasanya diakibatkan oleh curah hujan yang sangat tinggi pada suatu daerah namun tidak
diimbangi oleh saluran pembuangan air yang cukup memadai. Sehingga air hujan yang turun meluap
dan merendam lingkungan tersebut hingga mencakup wilayah yang cukup luas.
Selain itu, banjir juga bisa terjadi dikarenakan jebolnya tanggul atau meluapnya air sungai
dikarenakan debit air yang tiba-tiba banyak sehingga sungai atau tanggul tidak sanggup lagi
menampung air yang datang.
Penyebab banjir lainnya juga bisa diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggungjawab
seperti mereka yang membuang sampah di sembarang tempat, membuang ke sungai atau ke saluran
air sehingga aliran tersumbat, atau menebang pohon secara liar sehingga daerah resapan air
menjadi berkurang.
2. Bencana Alam Tanah Longsor
imgur.net
Bencana alam kedua adalah tanah longsor. Tanah longsor adalah sebuah bencana yang penyebab
bencana alamnya adalah dikarenakan pergerakan tanah atau masa batuan yang sangat besar dan
terjadi pada suatu lingkungan dengan berbagai tipe dan juga jenis dari kandungan tanah tersebut.
Kejadian tanah longsor ini biasanya disebabkan oleh dua faktor yaitu diantaranya adalah faktor
pendorong yang merupakan faktor yang dipengaruhi oleh kondisi material dari keadaan tanah di
lingkungan itu sendiri. Contohnya tanah yang kurang tanaman disekitarnya.
Dan faktor kedua adalah faktor pemicu dimana ini adalah faktor luar yang mendukung untuk
terjadinya tanah longsor atau pergerakan tanah pada suatu lingkungan.Contohnya adalah angin yang
sangat kencang atau air hujan yang menetes dengan deras pada permukaan yang telah didukung
faktor pertama.
Misalnya pada suatu daerah yang tandus dan gersang, didukung pula permukaan tanahnya yang
berbukit. Lalu turunlah hujan yang sangat lebat. Permukaan tanah yang kurang rapat lama kelamaan
akan terpecah dan terbawah arus air sehingga terjadilah tanah longsor.
Untuk itulah betapa pentingnya kita merawat dan melestarikan tanaman serta membuang sampah
pada tempatnya. Karena dengan adanya tanaman tersebut berguna dalam menahan tanah agar
tidak mudah longsor terutama saat musim hujan tiba.
3. Bencana Alam Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah salah satu jenis bencana alam dimana penyebab bencana adalah faktor api
yang memberikan pengaruh terhadap hutan baik itu dari ketidaksengajaan (faktor alam) ataupun
pengaruh dari manusia yang kurang bertanggung jawab.
Kebakaran hutan juga merupakan jenis bencana yang sangat sulit penanggulangannya. Apalagi jika
sudah membesar, karena memadamkan api di sebuah lahan penuh tanaman yang mudah terbakar
begitu sulit diakibatkan luasnya serta jauhnya hutan dari daerah penanggulangan bencana.
Kebakaran hutan bisa terjadi diakibatkan dua faktor. Pertama adalah faktor alam yang biasanya
diakibatkan oleh petir yang menyambar ataupun gesekan antar tanaman di musim kemarau yang
sangat panas.
Faktor kedua adalah faktor dari ulah manusia yang tidak bertanggungjawab, Yaitu mereka manusia
yang ingin membuka lahan hutan tanpa harus bersusah payah tetapi tidak memperhitungkan sebab
akibat yang terjadi dari bencana kebakaran hutan tersebut.
Akibat yang ditimbulkan dari kebakaran hutan adalah polusi asap yang sangat tinggi. Asap yang
sangat tebal akan mengganggu pernafasan bahkan bisa sampai merusak sistem pernafasan kita.
4. Bencana Alam Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu macam bencana yang diakibatkan oleh getaran yang terjadi di
permukaan bumi dimana penyebab bencana ala mini adalah terlepasnya energi dari dalam bumi
yang tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik. Biasanya gelombang ini terjadi dikarenakan
bergesernya kerak atau lempengan bumi.
Gempa merupakan salah satu bencana yang sangat berbahaya karena tidak mudah untuk
diperkirakan. Namun tempat terjadinya hanya berada di tempat-tempat tertentu saja, yaitu di
daerah yang terlewati patahan lempeng bumi dan sekitarnya.
Biasanya untuk mengetahui kekuatan gempa bumi yang terjadi, kita mengukurnya dengan alat yang
dinamakan Seismometer. Dan skala yang paling umum digunakan adalah skala ritcher (SR) dengan
batas maksimal getaran mencapai 5 SR untuk getaran kondisi aman.
5. Bencana Alam Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang dimana Tsu yang mempunyai arti Pelabuhan dan Nami yang
mempunyai arti gelombang. Dan jika digabungkan, Tsunami adalah sebuah gelombang yang datang
dari arah pelabuhan.
Pengertian dari Tsunami sendiri adalah perpindahan air laut yang sangat besar disebabkan karena
perubahan dari permukaan air laut secara vertikal serta mendadak ke arah daratan. Biasanya
masyarakat menyebutnya sebagai “ombak besar di pelabuhan”.
Ombak laut yang sangat besar itu terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor alam seperti gempa bumi
di bawah laut, longsor di bawah laut, ledakan atau letusan gunung api bawah laut yang bisa terjadi
kapan saja tanpa bisa kita prediksi.
6. Bencana Alam Kekeringan Air
Bencana kekeringan merupakan salah satu macam bencana dimana suatu daerah atau lingkungan
dalam keadaan kekurangan sumber air dalam waktu yang cukup lama sehingga air hujan pun akan
sulit turun karena hujan yang seharusnya memanfaatkan air dari permukaan bumi tidak
mendapatkan sumbernya.
Penyebab bencana alam ini biasanya terjadi pada daerah yang diakibatkan karena kekurangan defisit
air hujan yang turun ke lingkungan tersebut. Namun kebutuhan air makhluk hidup yang hidup di
lingkungan tersebut terus meningkat setiap harinya.
Selain itu, suhu panas yang perlahan menjadi sangat tinggi mengakibatkan penguapan berlebihan
dan transpirasi. Dikarenakan hal ini, air yang dibutuhkan untuk menciptakan mendung dan hujan
menjadi akan sulit untuk turun ke Bumi sehingga terjadilah kekeringan.
Bencana alam kekeringan ini sendiri beberapa kali terjadi di daerah Indonesia, terutama di tempat
yang berupa padang savana atau agak jauh dari hutan hujan tropis. Dan di dunia, banyak negara-
negara yang mengalami bencana kekeringan seperti misalnya beberapa negara di Benua Afrika yang
daerahnya merupakan daerah gurun.
7. Bencana Alam Gunung Meletus
Bencana di urutan nomer tujuh yang selanjutnya adalah bencana alam gunung meletus. Gunung
meletus biasanya terjadi diakibatkan endapan magma yang tersimpan di perut bumi terdorong
keluar oleh gas yang memiliki tekanan tinggi.
Gunung meletus termasuk di dalam kategori bencana alam yang sangat besar dampak dan akibat
yang ditinggalkannya dan lama juga kejadiannya. Itu karena meningkatnya aktivitas kandungan
magma di dalam perut bumi sehingga secara bergantian akan keluar melalui gunung berapi yang
sedang aktif tersebut.
Dampak yang diakibatkannya biasanya bisa merenggut banyak korban jiwa terutama manusia dan
makhluk hidup lainnya yang tinggal di dekat gunung berapi yang meletus tersebut. Selain itu juga
akan merusak lingkungan sekitarnya sehingga harus diperlukan lagi dari awal untuk pembangunan
dan pelestarian lingkungan sekitar setelah gunung meletus mereda.
Namun, bencana gunung meletus ini dapat kita deteksi sesuai aktivitas magma yang berada di dalam
perut bumi. Sehingga kita bisa mengantisipasi dengan memberikan peringatan lebih dini kepada
masyarakat agar lebih dahulu mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu pula ada dampak positif yang ditimbulkan setelah gunung meletus terjadi. Yaitu
diantaranya adalah tanah yang teraliri oleh lava dan menjadi kering setelah 1 sampai 2 bulan
kemudian akan menjadi lebih subur karena kandungan unsur hara yang sangat tinggi dari debu dan
material-material lava dari dalam bumi pada bencana alam gunung meletus tadi.
8. Bencana Alam Pemanasan Global (Global Warming)
Bencana alam selanjutnya yang layak diperhitungkan terutama pada dewasa ini adalah bencana
alam karena efek pemanasan global atau biasa kita kenal dengan sebutan Global Warming. Global
warming ini terjadi dikarenakan meningkatnya suhu rata-rata dari atmosfer bumi, daratan, serta
suhu di lautan.
Hal ini biasanya terjadi diakibatkan mulai banyaknya rumah kaca yang dipakai, tingginya emisi atau
gas buang, serta penggunaan teknologi yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan polusi
udara berlebihan dan mengganggu susunan gas di Bumi kita ini.
9. Bencana Alam Angin Topan/Angin Putting Beliung
Bencana alam nomer sembilan yang bisa terjadi di lingkungan kita salah satunya adalah bencana
alam angin topan atau biasa kita sebut angin puting beliung. Angin topan ini merupakan angin yang
berputar dengan sangat cepat dan bergerak secara garis lurus mengikuti arah mata angin
sebelumnya dimana biasanya durasi yang diperlukan sampai angin puting beliung reda sekitar 5
menitan.
Di beberapa tempat di Indonesia juga terkadang terjadi di beberapa tempat yaitu seperti tempat
yang jauh dari keberadaan gunung atau di dataran rendah yang jauh dari perbukitan. Masyarakat
kita menyebutnya angin lesus.
Angin puting beliung ini paling sering terjadi di dataran amerika terutama Amerika Serikat. Karena
daerah di sana merupakan tempat yang sangat luas dan berupa padang savana atau hanya sekedar
tanah gurun. Angin puting beliung di Amerika biasa dikenal dengan sebutan angin Tornado.
Karena keterbatasan teknologi di Indonesia, bencana alam angin puting beliung ini masih cukup sulit
diprediksi. Terutama karena daerah di Indonesia yang sebenarnya rata-rata adalah pegunungan
sehingga Pemerintah tidak cukup siaga untuk mencegah terjadinya bencana Angin Puting beliung ini.
Beda dengan Amerika yang memang daerahnya datar dan jarang ada perbukitan. Mereka siap siaga
terhadap terjadinya bencana Angin Puting Beliung. Apalagi dengan didukung teknologi yang canggih
yang selalu mereka kembangkan, ini membuat mereka bisa meminimalisir kerusakan dan jatuhnya
korban akibat bencana alam angin topan tersebut.
Bencana Alam yang terakhir adalah bencana Alam Badai Tropis. Bencana alam ini jarang sekali
terjadi. Kebalikan dari bencana alam angin puting beliung. Bencana alam ini biasanya terjadi
dikarenakan berkumpulnya udara bertekanan rendah pada suatu wilayah.
Siklon tropis yang terjadi tersebut akan menciptakan pusaran angin sangat kencang dalam satu titik.
Kecepatan angin di dalam badai tropis akan bisa mencapai kecepatan mencapai 128 km/jam. Dan
biasanya akan merusak daerah sekitarnya sampai sejauh 250 mil dari titik pusat terjadinya badai
tropis. Pada daerah sekitarnya juga akan diikuti oleh hujan lebat.
Dan karena badai tropis ini umumnya terjadi di perairan air laut, bencana ini juga akan menciptakan
gelombang badai. Yaitu dimana akan naiknya air pada permukaan air laut di sepanjang lingkungan
pantai tempat terjadinya badai tropis tersebut dengan pergerakan yang sangat cepat.