Anda di halaman 1dari 6

Kisah Teladan ABU HURAIRAH

Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Rasulullah,karena ia meriwayatkan


hadist lebih banyak dari yang lain.Hal ini dapat terjadi karena dahulu Abu
Hurairah sering mengikuti aktivitas rasulullah sehingga ia banyak mengetahui
perkataan dan perbuatan rasul.Semua yang ia ketahui lalu ia rekam dan tulis
menjadi sebuah hadist.Sebelum masuk islam Abu Hurairah bernama ABDU
SYAM,ia adalah pemuda yang berasal dari wilayah Daus.Abdu Syam kemudian
melakukan perjalanan ke madinah,di sana ia bertemu dengan Rasulullah dan
memperkenalkan dirinya "Abdu Syam",pertemuan itu terjadi ketika Rasulullah
sudah menetap di madinah.Masa di antara perjanjian hudaibah dengan perang
haibara.Tidak lama setelah pertemuan itu Abdu Syam mendapatkan hidayah dan
masuk ke agama islam.

Rasulullah lalu mengganti nama "Abdu Syam" menjadi Abdurrahman,karena


menurut Rasulullah nama Abdu Syam mempunyai arti yang kurang bagus.Lalu
selang beberapa waktu terjadi sebuah peristiwa unik yang membuat nama
"Abdurrahman" menjadi Abu Huraira.Peristiwa tersebut diawali dengan
bertemunya anak kucing oleh Abdurrahman ketika ia menggembala
kambing.Abdurrahman yang suka hewan membawa kucing itu untuk ia
rawat,abdurrahman sangat menyayangi sianak kucing,setiap pagi Abdurrahman
membawa serta sianak kucing untuk menemaninya mengembala
kambing,sedangkan pada malam hari Abdurrahman meletakkan sianak kucing
dirumahnya agar kucing-kucing itu bisa tidur dengan nyaman.

Sewaktu ketika,ketika Rasulullah berniat bertemu Abdurrahman, Rasulullah


SAW Melihat Abdurrahman sedang asik bermain bersama kucingnya.Rasulullah
kemudian bertanya,"Sejak kapan kau melihara kucing?". Abdurrahman kemudian
meletakkan anak kucing itu kepangkuannya."Baru berapa waktu wahai
Rasulullah,saya menemukan kucing ini ketika saya sedang mengembala
kambing.Karna saya tidak tega membiarkan dia sendirian,maka saya putuskan
untuk membawanya pulang". Rasulullah tersenyum kepada Abdurrahman,
melihat Abdurrahman bahagia bermain bersama kucingnya.Rasulullah kemudian
berkata "Karena engkau sangat menyukai kucing itu maka,aku akan
memanggilmu dengan nama " ABU HURAIRAH".Abu Hurairah tersenyum
cerah kepada Rasulullah ia menyukai sekali nama baru yang Rasulullah berikan
kepadanya.Nama Abu Hurairah sendiri mempunyai Arti "Bapak Kucing Kecil"

Namun ada cerita lain lagi tentang Abu Hurairah, yaitu ketika ia sedang
berbincang dengan Rasul kemduia tiba-tiba kucingnya meloncat. Lalu, Rasulullah
shalallahu ‘alayhi wasallam memanggilnya dengan “Abu Hirr”. Itu sebagai
panggilan halus Rasul kepada beliau setelah Rasul mengetahui asal usul julukan
Abu Hurairah tersebut.

Abu Hurairah menerima seruan islam dari Tufail bin Amr ad-Dausy, yaitu
pemimpin kaum Daus. Tufail seorang penggemar syair dan ia sendiri pandai
menyusun syair yang indah. Dia datang ke Makkah untuk membuktikan berita
yang telah tersebar luas, ia mendengar ada seorang laki-laki yang setiap kata-kata
yang diucapkannya sangat memukau dan menarik banyak orang yang
mendengarkannya.

Laki-laki yang dimaksudkan ialah Nabi Muhammad shalallahu ‘alayhi


wasallam. Awalnya kedatangan Tufail ke Makkah tidaklah dimengerti oleh ketua
dan pemuka kaum Quraisy, mereka justru menyambutnya dengan penghormatan
dan pesta penyambutan yang meriah. Jadi, Ketua dan pemuka-pemuka kaum
Quraisy masih belum mengetahui kedatangan Tufail ke Makkah hanyalah untuk
mendengar perkataan-perkataan yang diucapkan Nabi shalallahu ‘alayhi
wasallam.

Sekembalinya ke Yaman, Tufail berdakwah ke kalangan suku kaumnya. Ia


berhasil mengislamkan beberapa orang kerabatnya, salah satunya yakni Abu
Hurairah. Kemudian sekitar delapan puluh orang berangkat ke Madinah yang
dipimpin langsung oleh Tufail bin Amr, tentu saja Abu Hurairah tidak mau
ketinggalan dalam rombongan ini. Dia sangat ingin berjumpa dan menatap wajah
Rasulullah yang selama ini hanya hanya ia dengar dari orang-orang saja,
keinganannya tumbuh atas hidayah Allah dari hatinya yang bersih.
Kisah Abu Hurairah dan Setan Pencuri Zakat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskan kepadaku menjaga harta


zakat pada bulan Ramadhan. Ternyata ada seseorang datang dan mengambil
sebagian makanan, lalu saya menangkapnya. Saya berkata kepadanya, ‘Sungguh,
saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Dia
berkata, ‘Sungguh, saya orang yang membutuhkan. Saya mempunyai keluarga
dan saya mempunyai kebutuhan yang mendesak.’ Lantas saya melepasnya.

Pagi harinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Wahai Abu


Hurairah! Apa yang dilakukan oleh tawananmu tadi malam?’ Saya menjawab,
‘Wahai Rasulullah, dia mengeluhkan kebutuhannya dan keluarganya, maka saya
kasihan padanya dan saya melepasnya.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Ingatlah! Sesungguhnya dia berdusta kepadamu dan dia
akan kembali lagi.’ Saya yakin bahwa dia akan kembali lagi berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Makanya, saya mengintainya.

Ternyata dia datang dan mengambil sebagian makanan, lantas saya berkata
kepadanya, ‘Sungguh, saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.’ Dia berkata, ‘Biarkanlah aku. Sungguh, saya orang yang
membutuhkan. Saya mempunyai keluarga. Saya tidak akan mengulangi lagi.’
Saya pun iba kepadanya. Lantas saya melepasnya. Di pagi hari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku, ‘Wahai Abu Hurairah! Apa yang
dilakukan oleh tawananmu tadi malam?’ Saya menjawab, ‘Wahai Rasulullah, dia
mengeluhkan kebutuhannya dan keluarganya, maka saya iba kepadanya dan saya
melepasnya.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Sesungguhnya dia berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.’ Saya pun
mengintainya untuk kali ketiga.

Ternyata dia datang dan mengambil sebagian makanan, lalu saya menangkapnya
dan saya berkata, ‘Sungguh, saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini yang terakhir –sebanyak tiga kali- kamu
telah mengatakan bahwa kamu tidak akan mengulangi lagi, ternyata kamu
mengulangi lagi.’ Lalu dia berkata, ‘Biarkanlah aku. Sungguh, aku akan
mengajarimu beberapa kalimat, pastilah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi
manfaat kepadamu berkat kalimat-kalimat tersebut.’ Saya bertanya, ‘Apa kalimat-
kalimat tersebut?’ Dia berkata, ‘Apabila kamu telah berbaring di tempat tidur,
bacalah ayat kursi, niscaya engkau senantiasa mendapat perlindungan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.’

Selanjutnya saya melepasnya. Pagi harinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam bertanya kepadaku. ‘Apa yang telah dilakukan oleh tawananmu tadi
malam?’ Saya menjawab, ‘Wahai Rasulullah! Dia mengatakan bahwa dia akan
mengajariku beberapa kalimat yang bermanfaat bagiku, lantas saya
melepaskannya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apa kalimat-
kalimat itu?’ Saya menjawab, ‘Dia berkata kepadaku, ‘Apabila kamu telah
berbaring di tempat tidur, bacalah ayat kursi dari awal sampai akhir.’ Dia
menambahkan, ‘Niscaya engkau senantiasa mendapat perlindungan dari Allah.
Setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.’ Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Ketahuilah! Sungguh, dia berkata benar kepadamu padahal dia
pendusta. Tahukah kamu siapa yang engkau ajak bicara semenjak tiga hari yang
lalu, wahai Abu Hurairah?’ Aku menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Dia adalah
setan’.” (HR. Al-Bukhari).
Kisah Abu Hurairah dan Kurma yang Tak Pernah Habis

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu adalah sahabat Nabi yang terkenal dan
periwayat hadis Nabi paling banyak (sekitar 5.374 hadis). Ibnu Hisyam berkata
bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin, ada pula yang
mengatakan nama aslinya Abdurrahman bin Shakhr . Abu Hurairah berasal dari
kabilah Bani Daus dari Yaman. Beliau diperkirakan lahir 21 tahun sebelum
Hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah
adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan dipanggil sebagai Abu Hurairah
(ayah/pemilik kucing) karena senang memelihara kucing. (Baca Juga: Kisah
Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah ) Ada satu kisah yang
tidak pernah beliau lupakan. Abu Hurairah mengatakan peristiwa itu merupakan
musibah besar baginya karena berkaitan dengan Rasulullah ‫لم‬DD‫ه وس‬DD‫لى هللا علي‬DD‫ص‬.
Dalam Sirah Sahabat Nabi yang disampaikan Al-Habib Alwi bin Abdurrahman
Al-Habsy diceritakan bahwaAbu Hurairah berkata musibah terbesar dalam
hidupku ada 3 yaitu: 1. Wafatnya Rasullullah 2 .‫لم‬DD‫ه وس‬DD‫لى هللا علي‬DD‫ص‬. Wafatnya
Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu. 3. Rumah saya dibakar, harta
saya dirampok dan hilanglah kaleng kecil saya. Sahabat lain tertawa mendengar
musibah terbesar adalah hilangnya kaleng kecil. "Memangnya kenapa Ya Abu
Hurairah, kenapa engkau bilang kaleng kecil hilang adalah musibah terbesarmu?"
tanya sahabat . Abu Hurairah bercerita: "Saya pernah bepergian bersama
Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬. Saya masukkan sebelumnya ke dalam kaleng 20 butir
kurma. Dalam perjalanan, Rasulullah bertanya: "Apa itu ya Abu Hurairah?"
"Kurma Ya Rasulullah," jawab Abu Hurairah . Kemudian Rasulullah
memerintahkan agar kurma itu dikeluarkan. Maka Abu Hurairah mengeluarkan
kurma tersebut. Kemudian Rasulullah ‫لم‬DD‫ه وس‬DD‫لى هللا علي‬DD‫ ص‬meniup kurma itu satu
persatu sambil membacakan doa. Lalu beliau berkata: "Jika kamu lapar,
masukkan tanganmu ke dalam kaleng, jangan ditumpahkan." "Semenjak itu saya
mengambil kurma dari dalam kaleng tersebut. Isinya tak pernah habis bahkan
setelah Rasulullah ‫لم‬DD‫ه وس‬DD‫ صلى هللا علي‬wafat. Hingga wafat pula khalifah-khalifah
kurma di dalam kaleng itu tetap tak habis sampai Sayyidina Ustman pun wafat,
lalu kaleng tersebut hilang," tutur Abu Hurairah. (Baca Juga: Berkah
Memperingati Maulid Nabi Muhammad Dapat Menolak Bala ) Abu Hurairah
mengatakan bahwa kurma itu berjumlah 20 biji. Setelah memakannya, bijinya
pun dikumpulkannya dan jumlahnya mencapai 100 karung. Masya Allah, inilah
yang menyebabkan Abu Hurairah sedih dan tak melupakannya. Abu Hurairah
merasa sedih karena kurmanya bukan kurma biasa. Kurma yang didoakan Nabi
itu merupakan berkah yang luar biasa bagi Abu Hurairah . (Baca Juga: Inilah
Hadis Nabi yang Membuat Abu Hurairah Pingsan ) ‫اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله‬
‫و صحبه‬

Anda mungkin juga menyukai