Namun ada cerita lain lagi tentang Abu Hurairah, yaitu ketika ia sedang
berbincang dengan Rasul kemduia tiba-tiba kucingnya meloncat. Lalu, Rasulullah
shalallahu ‘alayhi wasallam memanggilnya dengan “Abu Hirr”. Itu sebagai
panggilan halus Rasul kepada beliau setelah Rasul mengetahui asal usul julukan
Abu Hurairah tersebut.
Abu Hurairah menerima seruan islam dari Tufail bin Amr ad-Dausy, yaitu
pemimpin kaum Daus. Tufail seorang penggemar syair dan ia sendiri pandai
menyusun syair yang indah. Dia datang ke Makkah untuk membuktikan berita
yang telah tersebar luas, ia mendengar ada seorang laki-laki yang setiap kata-kata
yang diucapkannya sangat memukau dan menarik banyak orang yang
mendengarkannya.
Ternyata dia datang dan mengambil sebagian makanan, lantas saya berkata
kepadanya, ‘Sungguh, saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam.’ Dia berkata, ‘Biarkanlah aku. Sungguh, saya orang yang
membutuhkan. Saya mempunyai keluarga. Saya tidak akan mengulangi lagi.’
Saya pun iba kepadanya. Lantas saya melepasnya. Di pagi hari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku, ‘Wahai Abu Hurairah! Apa yang
dilakukan oleh tawananmu tadi malam?’ Saya menjawab, ‘Wahai Rasulullah, dia
mengeluhkan kebutuhannya dan keluarganya, maka saya iba kepadanya dan saya
melepasnya.’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Sesungguhnya dia berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.’ Saya pun
mengintainya untuk kali ketiga.
Ternyata dia datang dan mengambil sebagian makanan, lalu saya menangkapnya
dan saya berkata, ‘Sungguh, saya akan melaporkanmu kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini yang terakhir –sebanyak tiga kali- kamu
telah mengatakan bahwa kamu tidak akan mengulangi lagi, ternyata kamu
mengulangi lagi.’ Lalu dia berkata, ‘Biarkanlah aku. Sungguh, aku akan
mengajarimu beberapa kalimat, pastilah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi
manfaat kepadamu berkat kalimat-kalimat tersebut.’ Saya bertanya, ‘Apa kalimat-
kalimat tersebut?’ Dia berkata, ‘Apabila kamu telah berbaring di tempat tidur,
bacalah ayat kursi, niscaya engkau senantiasa mendapat perlindungan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.’
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu adalah sahabat Nabi yang terkenal dan
periwayat hadis Nabi paling banyak (sekitar 5.374 hadis). Ibnu Hisyam berkata
bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin, ada pula yang
mengatakan nama aslinya Abdurrahman bin Shakhr . Abu Hurairah berasal dari
kabilah Bani Daus dari Yaman. Beliau diperkirakan lahir 21 tahun sebelum
Hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah
adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan dipanggil sebagai Abu Hurairah
(ayah/pemilik kucing) karena senang memelihara kucing. (Baca Juga: Kisah
Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah ) Ada satu kisah yang
tidak pernah beliau lupakan. Abu Hurairah mengatakan peristiwa itu merupakan
musibah besar baginya karena berkaitan dengan Rasulullah لمDDه وسDDلى هللا عليDDص.
Dalam Sirah Sahabat Nabi yang disampaikan Al-Habib Alwi bin Abdurrahman
Al-Habsy diceritakan bahwaAbu Hurairah berkata musibah terbesar dalam
hidupku ada 3 yaitu: 1. Wafatnya Rasullullah 2 .لمDDه وسDDلى هللا عليDDص. Wafatnya
Sayyidina Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu. 3. Rumah saya dibakar, harta
saya dirampok dan hilanglah kaleng kecil saya. Sahabat lain tertawa mendengar
musibah terbesar adalah hilangnya kaleng kecil. "Memangnya kenapa Ya Abu
Hurairah, kenapa engkau bilang kaleng kecil hilang adalah musibah terbesarmu?"
tanya sahabat . Abu Hurairah bercerita: "Saya pernah bepergian bersama
Rasulullah صلى هللا عليه وسلم. Saya masukkan sebelumnya ke dalam kaleng 20 butir
kurma. Dalam perjalanan, Rasulullah bertanya: "Apa itu ya Abu Hurairah?"
"Kurma Ya Rasulullah," jawab Abu Hurairah . Kemudian Rasulullah
memerintahkan agar kurma itu dikeluarkan. Maka Abu Hurairah mengeluarkan
kurma tersebut. Kemudian Rasulullah لمDDه وسDDلى هللا عليDD صmeniup kurma itu satu
persatu sambil membacakan doa. Lalu beliau berkata: "Jika kamu lapar,
masukkan tanganmu ke dalam kaleng, jangan ditumpahkan." "Semenjak itu saya
mengambil kurma dari dalam kaleng tersebut. Isinya tak pernah habis bahkan
setelah Rasulullah لمDDه وسDD صلى هللا عليwafat. Hingga wafat pula khalifah-khalifah
kurma di dalam kaleng itu tetap tak habis sampai Sayyidina Ustman pun wafat,
lalu kaleng tersebut hilang," tutur Abu Hurairah. (Baca Juga: Berkah
Memperingati Maulid Nabi Muhammad Dapat Menolak Bala ) Abu Hurairah
mengatakan bahwa kurma itu berjumlah 20 biji. Setelah memakannya, bijinya
pun dikumpulkannya dan jumlahnya mencapai 100 karung. Masya Allah, inilah
yang menyebabkan Abu Hurairah sedih dan tak melupakannya. Abu Hurairah
merasa sedih karena kurmanya bukan kurma biasa. Kurma yang didoakan Nabi
itu merupakan berkah yang luar biasa bagi Abu Hurairah . (Baca Juga: Inilah
Hadis Nabi yang Membuat Abu Hurairah Pingsan ) اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله
و صحبه