Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(TEORI PRODUKSI)
DISUSUN OLEH:
NAMA : WIDIYANTI
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat hidayah dan
mata kuliah “Teori Ekonomi Mikro”, makalah ini yang diharapakan bisa
ini.saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta
masih banyak kekurangan dan kesalahannya. oleh karena itu kritik dan
mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu dengan
sebaik-baiknya.
Widiyanti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
3.1 KESIMPULAN..................................................................................32
3.2 SARAN.............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................33
ii
BAB I PENDAHULUAN
Produksi dan biaya produksi bagaikan keeping uang mata logam berisi
uang. Sesuatu yang efisien secara teknis, belum tentu secara finan-
1
1.2 Rumusan Masalah
teori produksi?
1.3 Tujuan
produksi
2
BAB II PEMBAHASAN
teori supply (penawaran) yang merupakan salah satu dasar bagi penentu
harga. Jadi teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
outputnya.
sebagai unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
3
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil
C. Faktor Produksi
4
-Bahan tambang, dan lain sebagainya.
a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang
b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained
buruh tani.
Dari klasifikasi tenaga kerja di atas, coba Anda klasifikasi tenaga kerja
5
yang mana paling banyak di daerah Anda.
Sumberdaya Modal
Misalkan orang membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala
mesin-mesin pabrik.
pembantu.
2) Bentuk Modal
6
nyata dalam proses produksi.Contoh: mesin, bahan baku,
gedung pabrik.
Sumberdaya Pengusaha
dan efisien.
7
Produksi Total :
TP = f(K,L)
L = tenaga kerja/buruh
MP = TP’ = αTP/αL
AP = TP/L
8
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’=0).
dianggap kontinyu kurva akan menjadi pada diagram 1.1. Diagram 1.1
menunjukan ada tiga tahap penting dari gerakan perubahan nilai TP. Yang
(titik 3 dan 6). Diagram tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap produksi
produksi rata—rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja
masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan.
Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap ini (slope kurva TP
meningkat tajam).
dengan nol
9
mencapai titik maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu
horizontal).
pada saat tambahan biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah
diterima.tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga kerja.
tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan
10
produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan
ada produksi , faktor produksi ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-
mesin pabrik adalah salah satu contoh . sampai pada interval produksi
tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah. Tetapi jika tingkat produksi
Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait erat
dalam jangka pendek (kurang dari setahun) susah untuk ditambah atau
tahun.
11
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run)
12
Adakah perusahaan yang jangka pendeknya kurang dari satu tahun ?
dari satu tahun. Bahkan pedagang bakso keliling yang faktor produksinya
dibawah ini.
Q = f(K,L)
K = barang modal
L = tenaga kerja
Dalam model produksi satu macam faktor produksi variabel, barang modal
13
Produksi Total, Produksi Marginal, Dan Produksi Rata-Rata
satu unit faktor produksi. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-
Produksi Total :
TP = f(K,L)
Keterangan:
L = tenaga kerja/buruh
Produksi Marginal
14
MP = TP’ = αTP/Αl
Return (LDR).
Produksi Rata-Rata
produksi.
AP = TP/L
Tabel 1.1
15
(unit) (orang) (bal) (bal)
1 1 5 5 5
1 2 20 15 10
1 3 45 25 15
1 4 80 35 20
1 5 105 25 21
1 6 120 15 20
1 7 126 6 18
1 8 120 -6 15
1 9 106 -12 12
1 10 90 -18 9
Dari Tabel 1.1 bahwa produksi total (TP) pada awalnya meningkat dan
16
sehingga disebut kurva S (S curve). di atas MP. Tetapi penurunannya
Kemajuan Teknologi
Diagram 2.3
Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output
Q3
Q2 TP 3
Q1 TP 2
TP 1
L1 Tenaga kerja
tetap. Baik barang modal maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel.
Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap
produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua
a. Isokuan ( isoquant)
17
isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
kombinasi input yang digunakan (kapital & tenaga kerja) tidak bisa
nilai tenaga kerja). Karena itu, garis kurva berbentuk cekung untuk
perubahan relatif nilai input yang lain. kurva akan berbentuk garis lurus
jika perbandingan input yang digunakan tepat 1:1, jika nilai 1 modal
dan Modal
18
GABUNGAN TENAGA KERJA MODAL TINGKAT PRODUKSI
A 1 6 1000
B 2 3 1000
C 3 2 1000
D 6 1 1000
Tabel 1.2
1 2 3 4 5
1 5 20 45 80 105
(bal).
Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai
19
tenaga kerja, 2 mesin dengan 3 tenaga kerja dan seterusnya. Selanjutnya
Ciri-ciri isoquant :
jumlah output.
Diagram 1.4
Isakuan(isaquant)
Mesin
4
3
2
1 Isokuan=105 unit
1 2 3 4 5 Tenaga kerja
- Konveksitas
yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah dengan (down ward Sloping).
20
penggunaan faktor produksi yang lain untuk menjaga tingkat produksi
pada isokuan yang sama disebut Derajat teknik substitusi faktor produksi
produksi yang sama. L adalah tenaga kerja dan K adalah barang modal,
maka MRTSlk adalah beberapa unit tenaga kerja yang harus dikorbankan
untuk menambah 1 unit mesin, demi menjaga produksi pada tingkat yang
rasio produktivitas.
Diagram 1.5
Y = Barang modal
Isokian
0 x = Tenaga Kerja
Jika produsen ingin mengubah kombinasi factor produksi dari titik A ke titik
21
Pengurangan output karena penguranan factor produksi K adalah sama
dengan nol )
MRTSlk makin menurun (hukum LDR) . dalam kasus tertentu nilai MRTS
akan konstal atau nol. MRTS konstan bila kedua faktor produksi bersifat
Diagram 1.6
MRTS Kasus Khusus
Mesin Mesin
A
B
C Q3
Q3 M2 Q2
Q2 M1 Q1
Q1
0 Tenaga kerja K1 K2 Tenaga kerja
(a) (b)
Faktor produksi substitusi sempurna Faktor produksi
proporsionaL.
Dalam ekonomi, hasil yang semakin menurun ( juga disebut sebagai hasil
22
penambahan produksi dari sebuah factor produksi mulai mengalami
ini, dalam sebuah system produksi dengan input-input tetap dan variabel, (
seperti ukuran pabrik dan jumah tenaga kerja ), setiap tambahan unit
membutuhkan biaya yang lebih besar (karena jumlah input variabel utama
berpusat pada teori produksi, salah satu dari dua bidang utama dalam
teori mikro ekonomi neo klasik. Hukum ini menyatakan “Bahwa kita akan
tetap. Dengan kata lain, tambahan / marginal produksi untuk setiap unit
masalah.
Hasil yang semakin menurun dan hasil tambahan yang semakin menurun
23
ditunjukkan pada kurva MPL yang menurun. Output/hasil nya bisa
MPL bernilai negative. Dengan kata lain, perubahan dalam input tenaga
kerja per unit adalah negatif dan menyebabkan total ouput menjadi
menurun.
Diagram 1.7
Himpunan Isokuan
Mesin
G
Q90
Q80
Q60
0 M Tenaga kerja
24
Batas daerah produksi ekonomis atau BPE merupakan daerah
Tahap II, apabila terjadi diluar batas areal tersebut maka tidak akan
ekspansi di batas BPE saja. Pada saat membahas model produksi satu
ekonomis perusahaan adalah daerah tahap II. Prinsip yang sama berlaku
ekspansi produksi ,batas gerak ruang ekonomis adalah daerah yang diapit
Diagram 1.8
Daerah Produksi yang Ekonomis
Mesin Mesin
Batas produksi ekonomis ( tahap Ii )
D M
B
G
N
C
A
0 (a) Tenaga kerja 0 (b)
Tenaga kerja
25
b. Perubahan Output Karena Perubahan skala Penggunaan
Diagram 1.10
Skala hasil konstan (konstant return to scale)
Mesin
K3 ,
K2 Q80 Q90
K1 Q70
Q60
0 L1 L2 L3 Tenaga kerja
Apabila faktor produksi diubah dalam proporsi yang sama maka output
akan berubah (dalam arah yang sama) lebih kecil dari proporsi itu sendiri.
Diagram 1.9
Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale)
26
Mesin
K3 Q220
K2 Q150
K1 Q60
Q50
0 L1 L2 L3 Tenaga kerja
output akan berubah (dalam arah yang sama) lebih kecil dari proporsi itu
sendiri.
Diagram 1.11
Skala hasil menurun (decreasing return to scale)
Mesin
K3 ,
K2 Q115
K1 Q110
Q100
0 L1 L2 L3 Tenaga kerja
c. Perkembangan Teknologi
27
-Teknologi Padat Modal : barang modal > tenaga kerja
produksi
baru
Diagram 1.12
Kemajuan tekhnologi
Mesin
Q90 (periode 1)
Q90 (periode 2)
0 Tenaga kerja
28
-Sudut kemiringan kurva isocost adalah rasio harga kedua faktor
bergeser sejajar.
Diagram 1.13
Kurva anggaran produksi(isocost)
Mesin Mesin
I1 I2 I3 I1 I2 I3
0 (a) Tenaga kerja 0 (b)
Tenaga kerja
E.Keseimbangan Produsen
29
- Minimalisasi Biaya = target output yang sudah ditetapkan harus dicapai
Diagram 1.14
Prinsip Efisiensi
Mesin Mesin
K1 Q3 K1
Q1 Q2 I1 I2 I3 Q
30
konstan
lurus OR.hal ini karena dalam fungsi produksi CRS,rasio actor produksi
Diagram 1.15
Garis Isoklin
Mesin
R
D
C
B
31
A Q4
Q1 Q2 Q3
I1 I2 I3 I4 Tenaga kerja
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
berekspansi ke arah yang lebih luas dan semoga pula makalah ini dapat
32
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4813852/
teori_produksi_jangka_pendek_dan_jangka_panjang
Azzahra, Azmi Muthi. 2015 . Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi
Variabel.
33