Anda di halaman 1dari 5

PRE PLANNING

PEYULUHAN BAHAYA MEROKOK


PADA SISWA SMK 7 KELURAHAN LEMPUING
A. Latar Belakang
Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu. Merokok adalah perilaku
menghisap rokok yang diminati oleh banyak kaum laki-laki. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari 1,1 miliar perokok di
seluruh dunia, dengan lebih dari 80% dari anggota yang tinggal di negaranegara
berpenghasilan rendah dan menengah. Terutama bermasalah adalah bahwa
penggunaan tembakau, termasuk bentuk-bentuk penggunaan lain selain rokok,
terus meningkat di kalangan remaja di banyak negara, dan cenderung
membahayakan kemajuan dalam mengurangi penyakit kronis dan kematian yang
berhubungan dengan tembakau (WHO, 2014).
Angka prevalensi merokok di Indonesia merupakan salah satu diantara
yang tertinggi di dunia, 46,8% laki-laki dan 3,1% perempuan dengan usia 10
tahun ke atas yang diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah merokok mencapai
62,8 juta, 40% di antaranya berasal dari kalangan ekonomi bawah. Meskipun
faktanya kebiasaan merokok menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dan
menyebabkan lebih dari 200.000 kematian per tahunnya, Indonesia merupakan
sata-satunya negara diwilayah Asia Pasifik yang belum menandatangani
Kerangka Konvensi WHO tentang Pengendalian Tembakau (WHO, 2011).
Kebiasaan merokok pada kaum remaja sangat terkait dengan
pergaulannya, pada umumnya ingin sekali diterima oleh kelompok seusia dan
tidak ingin merasa kurang cocok. Beberapa alasan yang diberikan adalah
merokok dianggap bergaya, dari gambar-gambar bintang pop dan film. Selain itu,
orang dewasa yang melambangkan ‘otoritas’ sehingga remaja menganggap
bahwa merokok merupakan cara untuk mengungkapkan penentangan dan
kemandirian. Alasan lain mengapa remaja merokok adalah adanya pendapat
bahwa merokok menimbulkan rasa santai dan merupakan cara untuk mengatasi
stres (Rika, 2010). Pengetahuan juga bisa mempengaruhi perilaku merokok.
Pengetahuan tentang merokok merupakan sejauhmana seseorang mampu
mengetahui dan memahami tentang merokok. Pengetahuan yang baik tentang
merokok terhadap kesehatan akan berbeda perilaku merokoknya dibanding
mareka yang berpengetahuan kurang (Dinkes DIY, 2010).
Selain masalah merokok terdapat juga masalah lain yang sering
menyerang kaum remaja dan dewasa dimasyarakat diantaranya terdapat masalah
napza (Rahajoe dkk, 2015).
Berdasarkan data Kementerian Sosial Republik Indonesia, jumlah anak
jalanan di Indonesia tahun 2015 mencapai 33.400 anak.3 Jumlah anak jalanan di
Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 1.524 anak. Data anak jalanan di Kota
Semarang yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2014 ada
192 anak, tahun 2015 ada 55 anak, dan tahun 2016 ada 53 anak.4 Jumlah anak
jalanan yang merupakan dampingan PKBI Jawa Tengah tahun 2016 yaitu
sebanyak 86 anak.5 Yayasan Setara Kota Semarang yang menangani berbagai
kasus anak-anak, pada tahun 2016 terdapat 220 anak dampingan yang merupakan
anak jalanan dan anak rentan turun ke jalanan (Wlliver, 2019).
Berdasarkan penelitian di Kota Semarang, anak jalanan dan anak sekolah
tersebar di berbagai titik, seperti di kawasan Tugu Muda, Simpang Lima,
perempatan Kaligarang, Swalayan ADA Banyumanik, Jalan Pahlawan, Citarum,
dan Akpol. Sebagian besar profesi yang dijalani anak jalanan adalah pengamen
(60,78%) dan sebesar 39,21% sebagai peminta-minta, tukang parkir, penjual
koran, pemulung, dan lain-lain (Tvonenews, 2012).
Bedasaarkan hasil pengkajian yang dilakasanakan pada tanggal 28 Maret
sampai 30 Maret 2022 didapatkan hasil bahwa frekuensi remaja berdasarkan
kebiasaan remaja Di RT 03 dan RT 05 Kelurahan Kuala Lempuing Januari 2021-
Januari 2022 yaitu 9% Merokok
Maka dari itu kami tim praktik profesi ners tahun 2022 membuat suatu
kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di sekolahan dengan tema “
penyuluhan bahaya merokok serta pencegahannya ” untuk mengurangi angka
pengguna rokok pada remaja dan dewasa di masyarakat terutama di Kelurahan
Lempuing Kota Bengkulu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada anak sekolah
diharapkan anak remaja dan dewasa dapat memahami tentang bahaya
yang ditimbulkan dari bahaya dari merokok.
2. Tujuan Khusus
Dilakukan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada anak sekolah
diharapkan anak sekola terutama anak remaja dan dewasa dapat:
a. Satu jiwa memilik satu semangat untuk menanggulangi merokok pada
remaja dan dewasa.
b. Masyarakat khususnya anak remaja dan dewasa dapat mengerti
tentang pentingnya menjaga dari masalah bahaya merokok.
c. Warga terutama anak remaja dan dewasa dapat meminimalisir
penggunaan rokok.

C. Nama Kegiatan
Mengikuti kegiatan peyuluhan kesehatan dalam rangka Praktik profesi ners
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu di Kelurahan Kuala Lempuing Kota
Bengkulu.

D. Tempat dan Waktu


Kegiatan ini akan dilakukan pada:
Hari dan Tanggal : Rabu, 06 April 2022
Waktu : Pukul 10.00 WIB – Selesai
Tempat : Di Sekolah SMK 7 Kota Bengkulu

E. Struktur Panitia
1. Ketua : Oktavia
Bertanggung jawab dan mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan kesehatan
di sekolah SMK 7 Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu.
2. Observer : Tantri Sulistia Afsari
Mengagendakan seluruh proses dan hasil Kegiatan
3. Perlengkapan : Trio Dan Tim Lainnya
Bertanggung jawab mempersiapkan tempat dan peralatan yang dibutuhkan
saat kegiatan
4. Dokumentasi : Anggra Safitro Salman
5. Susunan acara
NO Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Pembukaan kepada moderator 5 Menit


 Memberi salam
 Menjelaskan kontrak waktu
dan tujuan pertemuan

4. Inti  Menjelaskan pengertian 45 menit


merokok
 Menjelaskan penyebab remaja
menggunakan rokok
 Menjelaskan cara
menanggulangi
penyalahgunaan bahaya
merokok

5. Tanya jawab  Memberikan kesempatan 5 Menit


bertanya
 Menjawab pertanyaan

6. Penutup  Menyimpulkan hasil 5 menit


penyuluhan
 memberi salam penutup

1. Kegiatan : Terlampir
2. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab

 Menkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan

b. Moderator

 Membuka acara

 Menjelaskan tujuan kegiatan

 Memberikan kesempatan bertanya


c. Penyaji

 Menyampaikan materi

 Mendemonstrasikan penerapan inhalasi sederhana sesuai EBN

yang ada

 Menjawab pertanyaan

d. Penutup

 Menyimpulkan hasil penyuluhan

 memberi salam penutup

F. Rencana Evaluasi Kegiatan


1. Evaluasi Struktur

 Materi tentang bahaya merokok sudah disiapkan

 Media penyuluhan merokok sudah disiapkan

 Peran dan tugas sesuai rencana

2. Evaluasi proses

 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan

 Siswa aktif bertanya

 Siswa memperhatikan penjelasan dan demonstrasi dari penyaji

3. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anak remaja dan dewasa

dapat:

a. Memiliki keinginan untuk mecegah penyalagunaan rokok.


b. Masyarakat terutama anak remaja dan dewasa dapat mengerti tentang
bahaya yang ditimbulkan akibat merokok.

Anda mungkin juga menyukai