Anda di halaman 1dari 9

PERSIAPAN LAHAN SECARA MEKANIS

Mata Kuliah: Silvikultur


Dosen Pengampu: Ir. Yuda, M.Sc

Disusun Oleh:
Nor Hikmah
(203030404119)

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN/PRODI KEHUTANAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
APRIL 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Persiapan Lahan Secara Mekanis” ini
dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Silvikultur. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam
mengembangkan materi yang telah diberikan oleh dosen pengampu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima berbagai masukan maupun kritikan serta saran yang bersifat
membangun dan diharapkan berguna bagi seluruh pembaca. Semoga tugas sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas yang telah penulis susun
ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang sedang ataupun yang sudah
membacanya.

Palangka Raya, 15 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1. Sistem Mekanis...........................................................................................................2
2.2. Pengolahan Lahan.......................................................................................................3
2.3. Persiapan Benih dan Penanaman.................................................................................4
2.4. Penyiapan lahan dengan pembajakan..........................................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
PENUTUP.................................................................................................................................5
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lahan adalah bagian daratan dari permukaan bumi sebagai suatu lingkungan yang
meliputi tanah beserta segenap faktor yang mempengaruhi penggunaannya seperti iklim,
relief, aspek geologi, dan hidrologi yang terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh
manusia. Lahan merupakan media tempat tumbuhnya tanaman. Untuk menyiapkan media
tanam yang baik dan optimal diperlukan beberapa persiapan. Persiapan lahan dan pengolahan
lahan merupakan kegiatan dalam mempersiapkan lahan sebelum ditanami, dengan maksud
agar lahan tersebut ideal bagi pertumbuhan tanaman serta mempermudah dalam proses
selanjutnya (Pandu B Wahono, 1995). Lahan yang telah dipersiapkan dengan baik akan
menentukan kualitas tempat tumbuh bagi tanaman pada areal tersebut. Pengolahan tanah
adalah suatu cara memperbaiki struktur tanah sebagai persiapan lahan sebelum masuk pada
masa tanam. Berangkat dari pernyataan di atas, penulis akan menguraikan apa saja yang perlu
dilakukan untuk mempersiapkan lahan yang tertuang dalam sebuah makalah yang berjudul:
“PERSIAPAN LAHAN SECARA MEKANIS”.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa saja sistem mekanis dalam persisapan atau pengolahan lahan ?
1.2.2. Apa saja tahapan dalam pengolahan lahan ?
1.2.3. Bagaimana penyiapan benih dan tanaman ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan utama penulisan adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
oleh penulis, memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca, serta
memberi sumbangan pemikiran yang kiranya membawa manfaat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Mekanis
Teknik pembukaan lahan tanpa bakar dengan cara mekanis dapat dilakukan pada lahan
yang mempunyai topografi datar hingga berombak. Beberapa kegitan dasar dalam
pembukaan lahan dengan cara mekanis yaitu:
2.1.1. Penumbang
Kegiatan menebang atau merobohkan semua pohon yang kecil atau besar dengan
menggunakan alat berat (Bulldozer & Exavator) hingga pohon benar-benar merapat ke
permukaan tanah. Menumbang pohon yang berukuran relatif besar maupun kecil
ditumbang dengan menggunakan traktor atau menggunakan gergaji rantai.
Penumbangan sebaiknya dilakukan sedemikian rupa agar seluruh sistem perakarannya
ikut terangkat ke permukaan tanah. Arah kerja dimulai dari pinggir ke arah tengah, dan
pohon ditumbangkan ke arah luar agar tidak menghalangi jalannya traktor.

2.1.2. Merumpuk
Merumpuk semua kayu yang masih dapat dimanfaatkan dipotong sepanjang 3-5
m, kemudian dikeluarkan dari areal dan sisanya dirumpuk pada daerah rendahan
dengan menggunakan traktor rantai. Pemberantasan alang-alang pada tempat-tempat
tertentu sering dijumpai alang-alang secara berkelompok.
Pemberantasan dilakukan menggunakan herbisida. Membuat pancang jalur tanam
yang dibuat menurut jarak antar barisan tanaman. Membersihkan jalur tanam hasil
rencekan yang masih tersisa ditempatkan di antara jalur tanaman, dengan jarak 1 m di
sebelah kiri-kanan pancang. Dengan demikian akan diperoleh jalur selebar 2 m yang
bebas dari potongan-potongan kayu atau ranting.
2.1.3. Pembuatan Jalan

2
Jalan Utama (Main Road) yaitu jalan yang dipergunakan untuk transportasi buah
ke pabrik, jalan utama memiliki interval 300 m dan sejajar dengan baris tanaman. Lebar
jalan utama yaitu 9 m, permukaan jalan utama harus diperkeras secara penuh, Jalan
dibangun dari arah utara ke selatan.
Jalan Koleksi (Collection Road) yaitu jalan yang dibangun tegak lurus terhadap
jalan utama dengan interval jarak 1.000 m. Jalan koleksi adalah jalan yang membatasi
dan membagi blok dan digunakan untuk Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). Hasil
panen akan dikumpulkan di TPH dan akan langsung diangkut ke pabrik.
2.1.4. Jembatan
Jembatan dibangun dari kayu-kayu yang ditebang pada saat pembukaan lahan.
Lokasi yang akan di bangun jembatan yaitu pada sungai yang terdapat pada jalan utama
atau jalan koleksi, lebar jembatan disesuaikan dengan keadaan parit atau sungai.
Pondasi jembatan harus benar-benar kuat dan penyusunan bantalan jembatan harus
benar-benar teratur dan rapi sehingga jembatan bisa kuat dan bertahan lama.
2.1.5. Pancang Titik Tanam
Pancang titik tanam yaitu penentuan titik tanam kelapa sawit agar sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan perusahaan. Titik pancang pertama di ambil 2 m dari jalan
dan diberi tanda atau biasa disebut pancang kepala. Setelah itu dilakukan pemancangan
titik tanam dengan jarak 2,27 m x 9,2 m dengan arah mata lima atau 2 segitiga sama
sisi. Di dalam 1 ha harus dapat memancang titik tanam sebanyak 136.

2.2. Pengolahan Lahan


Pengolahan lahan dilakukan hingga lahan menjadi siap untuk ditanami. Pengolahan
dilakukan melalui proses pembajakan atau dicangkul lalu dihaluskan hingga tanah menjadi
gembur. Pembajakan dapat dilakukan dengan cara tradisional ataupun mekanisasi. Standar
penyiapan lahan adalah sebagai berikut:
2.2.1. Lahan pertanian yang digunakan harus bebas dari pencemaran limbah beracun.
2.2.2. Penyiapan lahan atau media tanam dilakukan dengan baik agar struktur tanah menjadi
gembur dan bereaksi baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal.
2.2.3. Penyiapan lahan harus terhindar dari terjadinya erosi permukaan tanah, kelongsoran
tanah atau kerusakan sumber daya lahan.
2.2.4. Penyiapan lahan adalah bagian integral dari upaya untuk melestarikan sumber daya
lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan.

3
2.2.5. Jika diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan
organik, pembenahan tanah atau soil amelioration, dan atau teknik perbaikan
kesuburan tanah.
2.2.6. Penyiapan lahan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan alat
mesin pertanian.

2.3. Persiapan Benih dan Penanaman


Pilihlah benih yang memiliki vigor atau sifat-sifat benih yang baik serta tanam sesuai
dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan. Benih ditanam
dengan cara ditugal atau pelubangan pada tanah, sesuai jarak tanam yang dianjurkan untuk
setiap tanaman. Berikut ini adalah standar penanaman adalah sebagai berikut.
2.3.1. Penanaman benih atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya
yang dianjurkan dalam hal jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang
disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan
tujuan penanaman.
2.3.2. Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam
dalam manajemen produksi tanaman yang bersangkutan.
2.3.3. Pada saat penanaman, sebaiknya memikirkan antisipasi agar tanaman tidak menderita
cekaman kekeringan, tergenang atau kebanjiran, atau cekaman faktor abiotik lainnya.
2.3.4. Untuk menghindari serangan OPT di daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan
tanaman dapat diberikan perlakuan yang sesuai sebelum dilakukan proses penanaman.
2.3.5. Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja. Hal ini berguna untuk
memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya.
Apabila benih memiliki label, maka label harus disimpan.

2.4. Penyiapan Lahan dengan Pembajakan


Pembajakan tanah sangat cocok dilakukan untuk tanah yang memiliki struktur tidak
terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Masyarakat agraris di pedesaan biasanya masih
menggunakan teknik lama dalam membajak sawah, salah satunya adalah dengan
menggunakan hewan ternak seperti sapi atau kerbau untuk menjalankan alat pembajak. Akan
tetapi bagi petani modern, pembajakan tanah dilakukan dengan menggunakan mesin
pertanian canggih seperti traktor. Kedua cara tersebut sebenarnya baik dilakukan dalam
kondisi tanah apapun. Namun, pembajakan tanah menggunakan traktor dinilai lebih cepat dan
efisien sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga bagi petani.

4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teknik pembukaan lahan tanpa bakar dengan cara mekanis dapat dilakukan pada lahan
yang mempunyai topografi datar hingga berombak. Dalam cara mekanis ini umumnya
penumbangan dapat dilakukan dengan traktor. Membuka hutan atau semak belukar dengan
menggunakan alat berat seperti Bulldozer dan Exavator. Beberapa kegiatan dasar dalam
pembukaan lahan dengan cara mekanis yaitu: penumbang, merumpuk, pembuatan jalan,
jembatan dan pancang titik tanam.
Pilihlah benih yang memiliki vigor atau sifat-sifat benih yang baik serta tanam sesuai
dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan. Penanaman benih
atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan dalam hal
jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang disesuaikan dengan persyaratan spesifik
bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman. Untuk menghindari serangan OPT
di daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberikan perlakuan yang
sesuai sebelum dilakukan proses penanaman. Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada
buku kerja.
Pembajakan tanah sangat cocok dilakukan untuk tanah yang memiliki struktur tidak
terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Akan tetapi bagi petani modern, pembajakan
tanah dilakukan dengan menggunakan mesin pertanian canggih seperti traktor. Namun,
pembajakan tanah menggunakan traktor dinilai lebih cepat dan efisien sehingga bisa
menghemat waktu dan tenaga bagi petani.

5
DAFTAR PUSTAKA
Artikel
Aryansyahyudhi. "Budidaya Tanaman Kelapa Sawit Pembukaan Lahan (Land Clearing)". 14
Mei 2013. Diakses pada tanggal 15 April 2022.
http://aryansyahyudhi.blogspot.com/2013/05/2-pembukaan-lahan-land-clearing.html

Niagakita. "Pengolahan Tanah Pertanian". 06 Maret 2020. Diakses pada tanggal 19 April
2022. https://niagakita.id/2020/03/06/pengolahan-tanah-pertanian/

Prasetya Wibawa, Hendian. "Proses dan Teknik Budidaya Tanaman Pangan". 20 November
2020. Diakses pada tanggal 15 April 2022.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/95724/Proses-dan-Teknik-Budi-Daya-
Tanaman-Pangan/

Susilo, Eddy. "Penyiapan Lahan". 25 Mei 2015. Diakses pada tanggal 18 April 2022.
https://laporanpraktikumfahutanunmul.blogspot.com/2015/05/makalah-penyiapan-
lahan.html

Anda mungkin juga menyukai