Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sedangkan berdasarkan Perantara atau Medianya,atau tenaga eksogen yang membawa batuan
sedimen di bagi menjadi:
1) Batuan sedimen aeris (aeolis) atau korosi. Pengangkutan batuan ini adalah oleh angin.
Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun.
2) Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui madia perantara
es.Contohnya moraine.
3) Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang perantaranya adalah air, terdiri atas batu-
batu yang sudah direkat antara satu sama lain.
Secara garis besar batuan sedimen dibedakan menjadi dua berdasarkan genesannya , yaitu
1. Batuan sedimen klastik => batuan sedimen terrbentuk dari hasil rombakkan batuan yang
sudah ada sebelumnya ,baik batuan beku sedimen metamorf yang selanjutnya diangkut
oleh media air .angin ,gletser serta diendapkan di suatu tempat .
2. Batuan Sedimen Nonklastik => kelompok batuan sedimen yang asal mula
pembentukkannya berasal dari proses kimia .
Batuan Sedimen terbentuk berdasarkan proses terbentuknya :
1. Batuan sedimen klastik => terbentuk melalui prosses pengendapan dari material material
yang mengalami proses pelapukan dan transportasi .
2. Batuan Sedimen organic => terbentuk dari gabungan sisa sisa makhluk hidup.
3. Batuan Sedimen kimia/kimiawi => terbentuk melalui proses pelarutan oleh presipitasi
( hujan ).
Siklus batuan
Manfaat batuan bagi Manusia
Manfaat beberapa batuan dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
sebagai berikut.
a. Batuan beku andesit dan basalt sering dimanfaatkan sebagai bahan pondasi bangunan.
Batuan beku asam (acid) dengan kandungan SiO2 lebih dari 65%, seperti granit dan
triolit dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan semen.
b. Batuan sedimen, seperti batu kapur dimanfaatkan untuk bahan pewarna dinding dan
bahan baku pembuatan semen. Batu koral dmanfaatkan sebagai agrerat kasar dalam
pembuatan beton.
c. Batuan metamorf/malihan, memiliki sifat keras sehingga bermanfaat sebagai bahan
pembuatan struktur bangunan. Batuan sabak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan
batu marmer dimanfaatkan sebagai lantai, alas meja,dan perabot rumah tangga.
1) lempengsamuderamenghujamkebawahlempengbenua;
2) terbentukpalunglaut di tempattumbukantersebut;
3) pembengkakantepilempengbenua yang merupakanderetanpegunungan;
4) terdapataktivitasvulkanisme, intrusidanekstrusi;
5) daerahhiposentrum gempadangkaldandalam;
6) penghancuranlempengakibatpergesekanlempeng;
7) timbunansedimencampuranataumelange.
b. Divergensi
Divergensiyaitugerakansalingmenjauhantarlempengtektonikcontohnyagerakansalingmenjauhanta
ralempengAfrikadenganAmerikabagianselatan.Zone berupajalurtempatberpisahnyalempeng-
lempengtektonikdisebut Zone Divergen (zone sebarpisah).Fenomena yang terjadi,
sebagaiberikut:
c. Sesarmendatar
Sesarmendatar (Transform), yaitugerakansalingbergesekan (berlawananarah)
antarlempengtektonik.Contohnya,
gesekanantaralempengSamuderaPasifikdenganlempengdaratanAmerika Utara yang
mengakibatkanterbentuknyaSesar San Andreas yang membentangsepanjangkuranglebih 1.200
km dari San Francisco di utarasampai Los Angeles di selatanAmerikaSerikat. Zone
berupajalurtempat bergesekan lempeng-lempengtektonikdisebut Zone SesarMendatar (Zone
Transform).Bentukanalam yang dihasilkanantaralainpatahanatausesarmendatar.
Gerakpatahanatausesarinidapatmenimbulkangempabumi.Contoh: Sesar Sam Andreas di
California.
Gerak epirogenesa negatif, yaitu jika permukaan bumi mengalami kenaikan maka
seolah olah permuakan air laut mengalami penurunan
b) Gerak Orogenesa
Definisi orogenesa adalah pergeseran lapisan bumi secara cepat meliputi daerah yang sempit.
Peristiwa ini disebut pula proses pembentukan gunung atau pegunungan. Proses orogenesa
menghasilkan lipatan dan patahan.
- Lipatan (foulding). Lipatan adalah proses penekanan batuan lunak oleh kekuatan dari dalam
bumi sehingga batuan tersebut bersambung dalam bentuk lipatan. Lipatan pada umumnya
terbentuk dari dua unsur, yaitu sinklin (lipatan yang membentuk lembah) dan antiklin
(lipatan yang membentuk busur).
- Patahan,
Patahan (faulting).
Patahan adalah
proses kekuatan
endogen yang
menekan struktur
batuan keras
sehingga struktur
satu dengan lainnya terpisah atau patah. Lipa tan terjadiakibattenaga endogen yg relative cepat,
beiksecara vertical maupun horizontal. Jenis – jenispatahansebagaiberikut.
Dampak positif : ditemukannya kantong kantong minyak dan gas alam di lipatan lipatan dan
sesar sesar batuan pada kondisi tertentu.
Dampak negatif : timbulnya bencana alam seperti gempa dan tanah longsor.
2.Vulkanisme
Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma.
Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api
yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka
semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang
bersumber dari magma ditentukan oleh besar atau kecilnya volume dapur magma. Dapur
magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.
a. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut :
Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan
batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di
sela-sela lipatan (korok).
Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung
berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Batolit , batuan beku yang terbentuk di dalam kapur magma akibat penurunan suhu
sangat lambat .
Sill .penyusupan magma diantara lapisan batuan yang membentuk lapisan batuan tipis ,
mendatar ,dan parallel dengan lapisan batuan sekitar .
Apofisa , batuan yang mengisi pipa letusan .berbentuk silinder panjang , mulai dari dapur
magma hingga kepundaan gunung api di permukaan bumi .
b.Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma/ erupsi adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke
permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup
kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat
dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api. Ekstrusi
magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.Oleh karena itu
gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam
tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linear
Terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga
membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan
gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal
terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar
meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National
Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral
terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-
gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
o Erupsi eksplosif ,menimbulkan ledakan karena tekanan gas magmatis yang sangat
kuat .Material yang dikeluarkan bersifat padat dan cair .
o Erupsi efusif , tidak menimbulkan ledakan karena tegakan gas magmatis kurang kuat .
Material yang dikeluarkan berupa larva cair dan sedikit material padat berukuran kecil.
Gunung api strato berciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan
gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis
lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkin kan
endapan pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang
keatas. Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.
Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan
gunung api itu hanya terjadi satu kali saja. Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali.
Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi
oleh tebing yang terombak ketiká terjadi letusan. Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat
ditembus air, maká terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang
kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar
antara lain maar di Gunung Lamongan (JawaTimur), maar di daerah Pegunungan Eifel
(Jerman), maar di Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).
b.Berdasarkan Letusannya
o Ketika terjadi erupsi , gunung api mengeluarkan berbagai macam material padat , cair ,
maupun gas .
o Material yang dikeluarkan saat gunung api meletus bermacam-macam berupa
material padat, cair, dan gas. Berikut ini pembagiannya.
o 1) Material padat (efflata) terdiri atas bom (batu-batu besar), lapilli
(berupa kerikil), pasir, dan batu apung. Menurut asalnya, efflata dibedakan
menjadi dua, yaitu efflata allogen (berasal dari batu-batu di sekitar kawah
yang terlempar saat terjadi letusan) dan efflata autogen ( pyroclastica)
adalah material yang berasal dari magma itu sendiri.
o 2) Material cair, yaitu magma cair yang keluar dan meleleh dari lubang
kawah.
o a) Lava adalah magma yang keluar dan meleleh pada lereng gunung api.
o b) Lahar panas adalah campuran magma dan air yang mengalir sebagai lumpur
panas.
o c) Lahar dingin adalah material di puncak gunung yang terbawa aliran air saat
hujan turun.
o 3) Material gas atau ekshalasi terdiri atas solfatar (berbentuk gas
belerang/H2S), fumarol (berbentuk uap air/H2O), dan mofet (berbentuk gas
asam arang/CO2).
Material padat (efflatta ) terdiri atas bom , batu kerikil , pasir dan batu apung .
Material cair merupakan lava yang keluar dan ,meleleh dari lubang kawah .
Material gas , dapat berupa gas belerang , asam arang dan uap air .
- Erupsi gunung menyeburkan piroklastik, seperti lapili pasir, abu dan awan panas merusak
bangunan, lahan pertanian, tanaman, dan hewan disekitar gunungapi.
- Gas beracun yang keluar dari gunung api akan membunuh makhluk hidup yang menghirup nya.
- Material erupsi yang menumpuk di puncak dan lereng gunung api apabila bercampur dengan air
hujan sering menimbulkan banjir lahar yang merusak pemukiman dan lahan pertanian.
- Gempa vulkanik dapat merusak bangunan.
- Kebakaran hutan terjadi akibat aliran lava pijar.Aliran lava dan lahar merusak daerah yang
dilaluinya.
3) Gempa Bumi (Seisme)
Pengertian gempa bumi (seisme) adalah getaran kulit bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga
endogen, pergeseran batuan, letusan gunung berapi, maupun longsoran. Menurut
penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi tiga macam, yaitu: gempa tektonik, gempa
vulkanik, dan gempa runtuhan. Berdasarkan letak pusat gempa, gempa bumi dibagi
menjadi dua, yaitu: gempa daratan dan gempa laut.
Alat pengukur gempa adalah seismograf. Satuan pengukur kekuatan gempa umumnya
menggunakan skala richter. Pusat gempa yang ada di bawah kerak bumi disebut hiposenter
(hiposentrum).Pusat gempa bumi pada titik di permukaan bumi yang terletak tegak lurus di
atas hiposentrum disebut episenter (episentrum)
Jenis jenis Gempa :
Gempa Tektonik , ditimbulkan oleh gerakan lempeng tektonik . Gempa ini dapat
menyebabkan patahan atau retakakan batuan kerak bumi .
Gempa Vulkanik , ditimbulkan oleh aktivitas gunungapai yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus .
Gempa Runtuhan , ditimbulkan oeh runtuhnya atap gua atau terowongan tambang di
dalam bumi .
Titik di bawah tanah, tepat di tempat bebatuan berguncang dan menyebabkan gempa bumi disebut
pusat atau hiposentrum.Mungkin, titik ini berada ratusan kilometer di bawah tanah.Gerakan bebatuan
menyebabkan getaran yang disebut gelombang seismik.
Tiga macam gelombang gempa,yaitu sebagai berikut:
(1) Gelombang longitudinal atau gelombang primer (P), yaitu gelombang yang merambat dari
hiposentrum ke segala arah dan tercatat pertama kali oleh seismograf dengan kecepatan antara 7 - 14
km per detik dan periode gelombang 5 - 7 detik.
(2) Gelombang transversal atau gelombang sekunder (S), yaitu gelombang yang merambat dari
hiposentrum ke segala arah dan tercatat sebagai gelombang kedua oleh seismograf dengan kecepatan
antara 4 - 7 km per detik dan periode gelombang 11 - 13 detik.
(3) Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang yang merambat dari episentrum
menyebar ke segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan antara 3,5 - 3,9 km per detik dan
periode gelombang relatif lama.
Untuk mengukur jarak episentrum gempa dapat menggunakan rumus Laska sebagai berikut .
Δ= {(S-P) -1 Menit } ×1000 km
Keterangan : ∆ = Jarak episentrum dari stasiun gempa
S = waktu gelombang sekunder tercatat di stasiun gempa .
P = waktu gelombang primer tercatat di stasiun gempa .
1 menit = (konstanta / ketetapan )
1000km/ 1 mgm =( Konstanta / ketetapan )
Stasiun A mencatat gelombang P pertama pukul 6.19’28” dan gelombang S pertama tercatat
pukul 6.21’43”
Penjelasan : Jarak episentrum dari stasiun A
∆A = {( 6.21’43”-6.19’28” )-1’}×1000 km
= (2’15”-1’)×1000
= 1’15”×1000 km = (1× 1000 ) + (15 /60 ×1000)
= 1.250 km
Contoh:
Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 19' . 45 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 19' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?
Diketahui:
S = gelombang skunder = pukul 12 . 19' . 15 ''
P = gelombang primer = pukul 12 . 15' . 45 ''
Ditanya :
A = jarak episentral gempa?
Dijawab:
A = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
Cari terlebih dahulu selisih waktu antara gelombang skunder dengan gelombang primer yaitu:
Gelombang Skunder = 12 . 19' . 15 '' 12 . 18' . 75''
Gelombang Primer - = 12 . 15' . 45 '' - 12 . 15' . 45''
3' . 30 ''
Perhitungan di atas menggunakan perhitungan waktu dimana 1' (1menit) = 60'' (60 detik). Detik
pada gelombang skunder 15'' tidak dapat langsung dikurangi detik pada gelombang primer yaitu
45'' , maka dapat memindahkan menit gelombang skunder untuk dijumlah pada detik-nya dimana
1 ' = 60 '' Jadi detik pada gelombang skunder menjadi 15 '' + 60 '' = 75 '' dan menitnya berkurang
1 ' menit dari 19 ' menjadi 18 ' .
(2 + ½) x 1000 km
2000 km + 500 km
2500 km=2,5 megameter/mgm
Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 20' . 00 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 23' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?
Stasiun gempa mencatat datangnya gelombang primer pada pukul 12 . 20' . 20 '' dan gelombang
skunder pada pukul 12 . 23' . 15 '' . Berapakah jarak episentral gempa tersebut dari stasiun
pengamatan gempa?
1.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau pengrusakan atau pelepasan bagian bagian batuan oleh
zat zat penghancur. Proses pelapukan ini dimulai dari bagian yang paling luar, kemudian ke bagian
yang lebih dalam. Pelaku proses pelapukan batuan terdiri atas benda mati dan makhluk hidup.
Pelaku proses pelapukan makhluk hidup adalah hewan dan tumbuhan bahkan manusia. Sedangkan
pelaku proses pelapukan yang berupa benda mati meliputi : air mengalir, angin, sinar matahari,
gletser, dan lain sebagainya.
Dalam proses pelapukan terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi yaitu batuan yang akan
lapuk dan tenaga pelapukan. Berdasarkan batuan atau daerah yang akan lapuk, kecepatan proses
pelapukan ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
b ) Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis adalah pelapukan batuan oleh kegiatan makhluk hidup ,sepertitumbuhan ,
hewan dan manusia . pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup.Contohnya:batu yg
ditumbuhi lumut lama kelamaan akan pecah dan hancur, akar tumbuh- tumbuhan bertambah
panjangdpt menembus dan menghancurkan batuan karna akar mampu mencengkeram batuan,
cendawan dan lumut yg menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batuan dpt
menghancurkan batuan, kayu oleh air, dsbnya.
c) Pelapukan Kimiawi
Pelapukan Kimiawi adalah pelapukan batuan yang menyebabkan komposisi batuan dan
struktur batuan berubah . Pelapukan kimiawi batuan sering disebabkan air hujan yang
mengandung senyawa H2O dan CO2 .Pelapukan batuan didaerah karst menghasilkan
kenampakkan seperti dolina ,polje ,karren ,ponor ,sungai bawah tanah ,stalaktit ,stalagmit, dan
gua kapur .
2.Erosi
Pengikisan atau erosi adalah proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara
alami dari satu tempat ke tempat lain oleh suatu tenaga yang bergerak di atas
permukaanbumi. Pengikisan batuan disebut abrasi .
Pengikisan pada sungai secara terus menerus dapat membentuk lembah sungai bentuk
V jurang atau ngarai ,aliran deras dan air terjun .
1 ) Lembah
Di daerah hulu aliran sungai sungai mengalir cepat dan mengikis dasar sungai . Pengikisan dasar
sungai sering disebut erosi vertical . Erosi vertical menyebabkan sungai semakin lama semakin
dalam . Erosi vertical membentuk huruf V .
2) Jurang
Sungai mempunyai bagian yang sangat dalam dan sempit disebut jurang .Jurang terbentuk
dari hasil pengikisan aliran sungai didarah bebatuan keras .
3) Aliran Deras
Aliran sungai deras terbentuk pada bagian sungai yang dasarnya tersusun atas batuan resisten
dan tidak resisten .
4) Air Terjun
Air terjun terbentuk dibagian sungai yang dasarnya tersusun atas batuan resisten dan tidak
resisten .
Pada pantai terjal gelombang memukul tebing pantai . Pengikisan dinding pantai oleh
gelombang laut berlangsung lama dan terus menerus . Kenampakkan alam yang dibentuk oleh
erosi gelombang antara lain terjal , takik , gua pantai , panggung bentukan
gelombang ,tanjung ,dan teluk .
Selain oleh kekuatan aliran air dan gelombang ,erosi dapat ditimbulkan oleh kekuatan angin
dan gletser . Angin mampu mengikis batuan . Pengikisan batuan oleh angin ini disebut korasi .
Pengikisan batuan oleh angin dapat membentuk kenampakkan batu jamur .Pengikisan tanah
oleh gletser disebut erosi glasial .Aliran gletser mampu mengikis lembah sungai berbentuk V
menjadi bentuk U
2 . Sedimentasi
Sedimentasi merupakan kelanjutan dari proses pelapukan oleh erosi . Sedimentasi adalah
peristiwa pengendapan material batuan yang diangkut oleh tenaga air atau
angin .Pengendapan bias berlangusung di Sungai ,danau ,dan di laut .
Beberapa jenis Pengendapan batuan sebagai berikut :
Sedimen Fluvial => Pengendapan hasil erosi yang terjadi di sungai membentuk sedimen
fluvial .
Sedimen Limnis => Pengendapan hasil erosi yang terjadi di danau membentuk sedimen
limnis .
Sedimen Marin => Proses pengendapan hasil erosi terbanyak terjadi di laut .
Beberapa Bentang Alam yang terbentuk dari Proses Sedimentasi sebagai berikut :
1 ) Delta => Delta terbentuk di muara sungai yang lautnya dangkal dan aliran sungainya
membawa bahan endapan . Daerah delta biasanya Subur .
2 ) Tanggul Alam => terbentuk di tepi sungai akibat timbunan material yang terbawa saat terjadi
banjir .
3 ) Meander => kelokan kelokan alur sungai .Meander terbentuk melalui proses pengikisan dan
pengendapan yang terjadi di bagian dalam maupun luar cekungan sungai .
4) Gumuk Pasir => terbentuk dari hasil proses pengendapan oleh angin.
5 ) Danau tapal kuda => terbentuk akibat prosses sedimentasi yang terus menerus di meander
sungai .