Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ruland Tuhumena

NIM : 2019041034043
Kelas : A
Tugas : Pemeriksaan Akuntansi 2

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN (AUDIT WORKING PAPER)

A. Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan


Kertas kerja pemeriksaan (audit working paper) adalah semua berkas-berkas yang
dikumpulkan okeh auditor dalam menjalankan pemeriksaan, yang berasal dari:
1. Dari pihak klien.
Contoh dari berkas yang berasal dari klien yaitu:
 Neraca Saldo (Trial Balance)
 Rekonsiliasi Bank (Bank Reconsiliation)
 Rincian Persediaan (Final Inventory List)
 Rincian Liabilitas
 Rincian Beban Umum dan Administrasi
 Dll
2. Dari analisis yang dibuat oleh auditor.
Contoh analisis yang dibuat oleh auditor yaitu:
 Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet), yaitu berita acara yang dibuat auditor
saat pemeriksaan kas
 Pemahaman dan Evaluasi Internal Kontrol, termasuk daftar pertanyaan atas
pengendalian intern dari objek yang diperiksa (Internal Questionnaires)
 Analisis Penarikan Aset Tetap
 Working Balance Sheet (WBL), yaitu kertas kertas kerja atas neraca saldo
 Konsep Laporan Audit (Audit Report Concept)
 Dll
3. Dari pihak ketiga.
Contoh berkas dari pihak ketiga yaitu:
Jawaban konfirmasi:
 Piutang
 Liabilitas
 Dari bank
 Dari penasihat hukum perusahaan

1
B. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan
1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Opini yang diberikan
harus sesuai dengan kesimpulan pemeriksaan yang dicantumkan dalam kerta kerja
perusahaan (di top schedule)
2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar
Proesional Akuntan Publik.
3. Sebagai referensi bila ada pertanyaan dari:
 Pihak Pajak
 Pihak Bank
 Pihak Klien
Jika kertas kerja pemeriksaan lengkap, pertanyaan apapun yang diajukan pihak-pihak
tersebut, yang berkaitan dengan laporan audit, bisa dijawab dengan mudah oleh auditor,
dengan menggunakan kertas kerja pemeriksaan sebagai referensi.
4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) untuk evaluasi mengenai
kinerja asisten sampai dengan partner, sesudah selesai suatu penugasan. Eveluasi tersebut
biasa digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk kenaikan jenjang jabatan
dan kenaikan gaji.
5. Sebagai pegangan audit tahun berikutnya. Untuk persiapan audit tahun berikutnya kertas
kerja tersebut:
1) Untuk mengecek saldo awal
2) Unutk dipelajari oleh audit staff yang baru ditugaskan untuk memeriksa klien tersebut.
3) Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di tahun lalu dan berguan untuk
penyusunan audit plan tahun berikutnya.
C. Kriteria Untuk Pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan yang Baik.
1. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan.
2. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak kerugian, antara
lain:
 Membuang waktu
 Dapat salah menyalin
3. Dalam kertas kerja harus dijelaskan prosedur audit apa yang dilakukan dengan
menggunakan audit tick mark. Misalnya:
 Periksa aging shcedule
4. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan me-review kertas kerja sehingga
dapa diketahui siapa yang bertanggung jawab.
5. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harusterjawab, tidak boleh ada open
question “pertanyaan yang belum terjawab”
6. Pada kerta
 Sifat dari perkiraan yang diperiksa
 Prosedur pemeriksaan yang dilakukan
 Kesimpuan mengenai kewajaran perkkiraan yang diperiksa

2
7. Hal-hal tambahan
 Kertas kerja pemeriksaan harus rapi dan bersih.
 Kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca (jelas)
 Bahasa yang digunakan (indonesia atau inggris) harus baik
 Jangan hanya memfoto kopi data dari klien tanpa diberi suatu penjelasan
8. Di bagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan indeks
kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam
penugasan audit tersebut.
D. Pemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja Pemeriksaan
1. Kertas kerja pemeriksaan adalah milik akuntan publik. Hak auditr sebagai pemilik kertas
kerja pemeriksaan terikat pada batasan-batasan moral yang dibuat untuk mencegah
kebocoran-kebocoran yang tidak semestinya mengenai kerahasiaan data klien.
2. Walaupun sebagian kertas kerja akuntan publik dapat digunakan sebagai sumber referensi
bagi kliennya, namun kertas kerja pemeriksaan tersebut tidak dapat dianggap sebagai
bagian atau pengganti dari catatan akuntansi klien tersebut.
3. Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keamanan kertas
kerja pemeriksaannya dan menyimpan kertas kerja tersebut sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku (minimal lima tahun).

3
Contoh Kasus Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Paper)

1. Tanggal 12 Januari 2020


Nomor bukti : CRV 060/1/20
Keterangan : bunga deposito Ex. Bank BNI, 13/12/2019 sampai dengan 12/1/2020
Jumlah : Rp 2.500.000 //
Accoun Credited : 557 (pendapatan bunga)
2. Tanggal 15 Januari 2020
Nomor bukti : CRV 035/1/20
Keterangan : Pelunasan Ex. PT Pratama (invoice #371/XII/19)
Jumlah : Rp 25.000.000 r
Account Credited : 120 (piutang usaha)
3. Tanggal 27 Januari 2020
Nomor bukti : CRV 045/1/20
Keterangan : Pelunasan Ex. PT Lorensia (invoice #272/XII/19)
Jumlah : Rp 37.000.000 r
Account Credited : 120 (piutang usaha)
4. Tanggal 30 Januari 2020
Nomor bukti : CRV 057/1/20
Keterangan : Pelunasan Ex. PT Laba Ria (invoice #275/XI/19)
Jumlah : Rp 47.500.000 r
Account Credited : 120 (piutang usaha)
5. Tanggal 11 Maret 2020
Nomor bukti : CRV 075/1/20
Keterangan : Pelunasan Ex. PT Sukaku (invoice #373/XII/19)
Jumlah : Rp 33.000.000
Account Credited : 120 (piutang usaha)

Ket:
r = periksa cash receipt voucher
// = bunga deposito untuk periode 13/12/2019 sampai dengan 31/12/2019 sudah di akru

Dan per 1/1/2020 sudah dibuat reversing entry atau jurnal pembalik oleh klien. Sehingga
pada saat penerimaan bunga tanggal 12/1/2020 seluruhnya dikredit ke nomor rekening
357.

Anda mungkin juga menyukai