Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK


PERCOBAAN III : GRAVIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM

OLEH:

CHRISTIAN TRIANANDA THOMAS


D061221031

GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahanpemisahan

dan analisis bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik

secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur. Susunan kualitatif

merupakan komponen-komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah

berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut.Dalam ilmu kimia analitik untuk

menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis

volumetri, analisis gravimetri.

Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua danyang

paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.Analisis

gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (beratkonstan)-nya.

Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah

bahan yang dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan

unsur atau gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni

dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui beratnyatetapnya. Berat unsur atau

gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawaa atau berat atom

penyusunnya.

Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif

yangdidasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses

pemisahananalit dari zat-zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah

diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta ditimbang dan diusahakan endapan
itu harussemurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat

dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang wajib dimiliki seorang

enginer.

1.2 Tujuan Percobaan

Adapun maksud dari praktikum ini ialah melakukan analisis endapan

menggunakan metode gravimetri.

Adapun tujuan dari praktikum ini diantaranya :

1. Mengetahui proses dan jenis pengendapan Ba2+ dari BaCl2

2. Mengetahui pengaruh gravimetri terhadap pengendapan tersebut

3. Mengetahui kadar serta reaksi bentasol BaCl2 dan H2SO4

1.3 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan selama praktikum sebagai berikut:

1. Neraca analitik 1 buah

2. Sendok tanduk 1 buah

3. Batang pengaduk 1 buah

4. Gelas kimia 50 ml 1 buah

5. Gelas kimia 100 ml 1 buah

6. Penjepit tabung 1 buah

7. Bulb 1 buah

8. Corong 1 buah
9. Labu semprot 1 buah

10. Desikator 1 buah

11. Cawan porselin 1 buah

12. Hotplate 1 buah

13. Pipet skala 5 mL 1 buah

Adapun bahan yang digunakan selama praktikum sebagai berikut:

1. BaCl2

2. H2SO4

3. Aquades

4. Kertas saring

1.4 Batasan Masalah

Batasan – batasan masalah pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Luas lingkup hanya meliputi tentang metode gravimetri

2. Informasi yang disajikan tentang cara menganalisis endapan Ba2+ dari

BaCl2 dengan metode gravimetri


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kimia Analitik

Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori

dan cara-cara melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia

termasuk di dalamnya pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam

sampel. Analisis kimia dapat berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta

dapat diterapkan pada kimia anorganik maupun kimia organik. Analisis kualitatif

bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat, sedangkan analisis

kuantitatif bertujuan untuk menentukan jumlah/banyaknya zat. Jadi analisis

kualitatif berhubungan dengan unsur, ion atau senyawa apa yang terdapat dalam

suatu sampel, sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa

banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Zat yang ditetapkan disebut

konstituen yang diinginkan atau analit. Sedangkan jumlah banyaknya suatu zat

tertentu dalam sampel biasanya dinyatakan sebagai kadar atau konsentrasi,

misalnya persen berat, molar, gram per liter, atau ppm.

2.2 Metode Gravimetri

Metoda gravimetri adalah metoda absolut (primer) yang digunakan untuk

mengetahui kadar suatu zat berdasarkan persenyawaan murni yang hilang dan

yang terbentuk. Thorium yang ditetapkan secara gravimetri melalui penimbangan

yang menggunakan neraca yang terkalibrasi (traceable), pelarutan yang digunakan

adalah campuran asam nitrat dengan asam fluorida (2500 ml : 1 ml), penambahan
fluorida dalam jumlah kecil yang dapat membantu mempercepat pembentukan

endapan atau pengkristalan pada sampel yang mengandung logam thorium.

penambahan asam oksalat jenuh dapat membantu dalam pembentukanendapan

menjadi Thorium oksalat dan gas menghilang dengan adanya proses pemanasan

(Fatimah,et al., 2011)

Metode gravimeteri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif yang

berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisisgravimetric digunakan pada

beberapa bidang diantaranya untukmengetahui suatu spesies senya&a dan

kandungan-kandunganunsure tertentu1molekul dari suatu senya&a murni yang

diketahuiberdasarkan pada perubahan berat. Analisis kandungan air

didalamuranium oksida dengan metoda gravimetri menggunakan alat

microprocessor oven. Air terserap secara fisika oleh suatu bahan padat dan bukan

membentuk ikatan kimia dalam suatu bahan dapat dilepaskan lagi dengan cara

membentuk uap. Pelepasan air ini sangat tergantung pada suhu dan waktu

(Okdayani.,2010).

Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya bergantung pada

penghilangan basa penyusun kontituen yang mudah menguap (Atsiri). Ini dapat

dicapai dengan beberapa cara ) dengan cara pemijaran sederhana dalam udara atau

aliran suatu gasyang tak bereaksi dengan pengelola dengan beberapa regensia

kimia dimana bahan penyususun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap dan

dengan pengelolaan dengan suatu regensia kimiadimana bahan penyusun

dikehendaki tak mudah menguap ini dapat diabsorbsi (diserap) dalam sejumlah

medium yang telah ditimbangbila penafsiran ini adalah penafsiran langsung atau
bobot residutertinggal setelah suatu komponen dijadikan mudah

menguapditetapkan dan diproposi bahan penyusun itu dihitung dari bobot.

(Riwandi.,2003)

2.3 Pengendapan Senyawa

Telah di katakan sebelum ini bahwa analisis gravimetri merupakan salah satu

bagian utama dari kimia analitik. Langkah pengukuran pada cara gravimetri

adalah pengukuran berat. Analit secara fisik di pisahkan dari senyawa komponen

lainnya dari contoh ataupun dari solvernya. Pengendapan merupakan tekhnik yang

secara langsung di gunakan untuk memisahkan analit dari gangguangangguan

cara-cara penting lainnya, untuk memisahkan adalah elektrolisis, ekstraksi,solven,

khoramatografi, dan penguapan (Day, 1981).

Gravimetri merupakan penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui

prhitungan berat zat. Sehingga dalam gravimetri produk harus selalu dalam

bentuk padatan (solid). Alat utama dalam gravimetri adalah timbangan dengan

tingkat ketelitian yang baik. Dalam reaksi pembentukan endapan, dimana endapan

merupakan sampel yang akan dianalisis, maka dengan cermat kita dapat

memisahkan endapan dari zat-zat lain yang juga turut mengendap. Pencucian

endapan merupakan tahap selanjutnya, proses pencucian umumnya dilakukan

dengan menyaring endapan, dilakukan dengan membilasnya dengan air. Tahap

akhir dari proses ini adalah memurnikan endapan, dengan cara menguapkan zat

pelarut atau air yang masih ada di dalam sampel, pemanasan atau pengeringan

dalam oven lazim dilakukan. Akhirnya penimbangan sampel dapat dilakukan dan

hasil penimbangan adalah kualitas sampel yang dianalisis. Dalam gravimetri,


endapan biasanya dikumpulkan dengan penyaringan cairan induknya melalui

kertas saring atau alat penyaring kaca masir. Kertas saring yang digunakan dalam

gravimetri terbuat dari selulosa yang sangat murni sehingga jika dibakar hanya

meninggalkan sisa abu sangat sedikit. Selain dengan penyaringan, endapan dapat

pula dipisahkan dengan cara pengenap-tuangan. Dengan cara ini, endapan yang

berada dalam cairan induknya diendapkan beberapa saat, kemudian cairan bagian

atasnya dituangkan kedalam wadah lain. Pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang

sampai semua cairan terpisah dari endapan (Rivai, 1995: 305).

2.4 Korelasi Metode Gravimetri Pada Ilmu Geologi

Metode gravimetri berhasil diterapkan untuk menentukan nilai porositas batu

kapur, serta besarnya kadar Fe yang terkandung pada bijih besi dan pasir besi.

Metode tersebut dilakukan dengan menggunakan timbangan standar terkalibrasi

dan gelas ukur terkalibrasi untuk menentukan volume pori dan volume total dari

sampel batu kapur. Porositas ditentukan dari hasil perbandingan antara volume

pori dan volume total tersebut. (Adila,2013).

Besarnya kadar Fe yang terkandung pada bijih besi dan pasir besi sangat

berpengaruh terhadap kualitas besi baja yang dihasilkan, sehingga perlu diketahui

kadarnya. Pasir besi mengandung mineral besi utama yaitu titanomagnetit dengan

sedikit hematit yang disertai dengan mineral pengotor yang memiliki unsur

dominan alumunium, silikat dan vanadium. (Adila, 2013).


BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini yang pertama dilakukan sebelum melakukan percobaan adalah

asistensi acara. Dalam asistensi acara praktikan diberi tugas pendahuluan yang

akan dikerjakan dan dikumpulkan dihari praktikum. Dalam asistensi acara juga

dijelaskan prosedur kerja, metode percobaan, dan alat bahan yang akan digunakan

ketika praktikum dilaksanakan.

3.2 Tahap Praktikum

Pada tahap ini sebelum memulai praktikum, praktikan diberi responsi umum

untuk melihat seberapa siap praktikan mengikuti praktikum dalam hal teori.

Kemudian setelah itu asisten memerintahkan kepada praktikan untuk melakukan

bon alat yang akan digunakan selama praktikum. Setelah melakukan bon alat,

kakak asisten menjelaskan Kembali tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam

percobaan ini. Dan setelah itu hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat

dan bahan, semua alat alat dicuci menggunakan aquades kemudian dikeringkan

menggunakan tissue. Percobaan pertama yang dilakukan adalah timbang BaCl2

sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian padatan BaCl 2

dilarutkan dengan 10 ml aquades. Setelah Bacl2 larut sempurna, ditambahkan 5 ml

H2SO4 kedalam larutan tersebut secara setets demi setetes hingga terbentuk

endapan berwarna putih. Diamkan larutan beberapa saat. Sediakan kertas saring
kering dan bersih kemudian timbang berat kertas saring. Setelah terbentuk

endapan yang sempurna, saring larutan tersebut dengan kertas saring yang telah

ditimbang sebelumnya. Pisahkan anatara filtrat dan endapan. Endapan yang

terbentuk kemudian dicuci menggunakan aquades. Endapan yang diperoleh

kemudian didiamkan dalam cawan porselin dan dipijarkan. Endapan yang

dipijarkan kemudian disimpan pada desikator dan diamkan kurang lebih 24 jam

agar endapan yang diperoleh kering sempurna. Timbang endapan + kertas saring

yang telah didesikator. Catat hasil diperoleh dan hitung kadar endapan.

3.1.3 Analisis Data

Data yang telah diperoleh selama praktikum dihitung secara teori hingga

memperoleh hasil. Setelah itu data ini Kembali diasistensikan kepada asisten lab

untuk melihat apakah data yang telah diperoleh sudah benar atau tidak.

3.1.4 Laporan

Setelah melakukan pengolahan data tahap berikut adalah pembuatan

laporan. Pada asistensi pertama kakak asisten telah memberikan format laporan

yang akan praktikan gunakan dalam membuat laporan. Setelah membuat laporan,

praktikan Kembali melakukan asistensi kedua yaitu untuk mengoreksi kesalahan

dalam pembuatan laporan. Pembuatan laporan ini adalah tahap akhir yang

dilakukan dalam percobaan III Gravimetri


Tabel 3.1 Flowchart Tahapan

Tahapan Persiapan

Tahapan Praktikum

Tahapan Analisis
Data

Tahapan Pembuatan Laporan

Tahapan Pengumpulan Laporan


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Penentuan Kadar Sampel BaCl2

Pengendap yang digunakan : H2SO4

Warna endapan yang terbentuk : Putih susu

Data penentuan kadar sampel BaCl2 :

Berat kertas
Berat
Berat kertas saring +
Berat kertas Berat
Percobaan saring + endapan
Sampel saring endapan
endapan (setelah
kering
didesikator)
I 1,0554 gr 0,7065 gr 2,4542 gr 1,7231 gr 1,0166 gr
Hitung :

Kadar sampel BaCl2 pada percobaan I

Ar Endapan
+¿= ¿
Mr Senyawa yangmengendap
FG Ba

137,7
¿ =0. 59 N
233,37

Berat Endapan x FG
+¿= X 100% ¿
Berat sampel
% Ba

1,0166 x 0,59
¿ X 100 %=56,83 %
1,0554
4.1.2 Reaksi Yang Terjadi

BaCl2 + H 2 SO 4 → Ba So 4 +2 HCl

4.2 Pembahasan

Pada praktikum gravimetri ini, dilakukan percobaan penentuan kadar sampel

(BaCl2). hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, semua

alat alat dicuci menggunakan aquades kemudian dikeringkan menggunakan tissue.

Percobaan pertama yang dilakukan adalah timbang BaCl2 sebanyak 1 gram

dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian padatan BaCL2 dilarutkan

dengan 10 ml aquades. Setelah Bacl2 larut sempurna, ditambahkan 5 ml H2SO4

kedalam larutan tersebut secara setets demi setetes hingga terbentuk endapan

berwarna putih. Diamkan larutan beberapa saat. Sediakan kertas saring kering dan

bersih kemudian timbang berat kertas saring. Setelah terbentuk endapan yang

sempurna, saring larutan tersebut dengan kertas saring yang telah ditimbang

sebelumnya. Pisahkan anatara filtrat dan endapan. Endapan yang terbentuk

kemudian dicuci menggunakan aquades. Endapan yang diperoleh kemudian

didiamkan dalam cawan porselin dan dipijarkan. Endapan yang dipijarkan

kemudian disimpan pada desikator dan diamkan kurang lebih 24 jam agar

endapan yang diperoleh kering sempurna. Timbang endapan + kertas saring yang

telah didesikator. Catat hasil diperoleh dan hitung kadar endapan.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil percobaan, kadar sampel barium klorida (BaCl2) yang

diperoleh dengan menggunakan pengendap H2SO4 adalah 0,59 N dengan berat

endapan 1,0166 gr dan memiliki warna endapan putih susu

2. Berdasarkan hasil percobaan, kadar sampel barium klorida (BaCl2) adalah

56,83 %.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Laboratorium

1. Pendingin udara ditingkatkan

2. Tempat buang sampah diperbanyak

3. Alat alat laboratorium dilengkapi

5.2.2 Saran Asisten

1. Sebaiknya kakak asisten selalu mendampingi praktikan

2. Sebaiknya ketika menjelaskan kakak asisten tidak terlalu cepat

3. Tetap jalankan tugas dengan baik


DAFTAR PUSTAKA

Adila, R. F. (2013). Penentuan Komposisi Bijih Besi Dan Pasir Besi Sebagai

Bahan Baku Pembuatan Besi Baja. Academia, 1

Fatimah S., Rahmiati dan Yoskasih, 2011, Verifikasi Metoda Gravimetri untuk

Penentuan Thorium, Jurnal Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN

13(3).

Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta, UI Press.

Riwandi, 2003., Indikator Stabilitas Gambut Berdasarkan Analisis Kehilangan

Karbon Organik, Sifat Fisika Kimia dan Komposisi Bahan Gambut, Jurnal

Penelitian UNIB. Volume IX. No 1.

Underwood A.L dan Day R.A., 1981., Analisis Kimia Kuantitif, Jakarta, Erlangga.

Okdayani, Yoskasih, Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk UO2 Dengan Metoda

Gravimetri hasil-hasil penelitian EBN, Volume 12, No. 7.


L

Anda mungkin juga menyukai