Anda di halaman 1dari 1

3 Catatan Penting Kekalahan Ajax atas Chelsea di UCL Musim Ini

The Blues Chelsea berhasil mempermalukan Ajax Amsterdam di Johan Cruijff Arena dengan skor 0-1.
Dalam lanjutan fase grup Liga Champions eropa. Di grup H, tim besutan Arik ten Hag mengalami
kekalahan pertama di musim ini. Baik di kompetisi domestik maupun Liga Champions eropa, Ajak
tidak pernah kalah di 7 pertandingan sebelumnya yang digelar di Johan Cruijff Arena.

Raihan mentereng tersebut, akhirnya dipatahkan oleh tim besutan Frank Lampard dengan gol
tunggal Michy Batshuayi setelah menerima umpan dari Christian Pulisic di menit 86. Menurunkan
skuat utamanya, Ajax menggunakan formasi 4-3-3 dengan tiga striker yakni Hakim Ziyech yang
menempati lini serang sebelah kanan, Quincy Promes di sebelah kiri, dan target man ditempati oleh
Dusan Tadic. Sebaliknya, tim asuhan Frank Lampard menerapkan formasi yang sama dengan Ajax
Amsterdam, namun Frankie Lampard melakukan perubahan di lini pertahanan dengan
menempatkan Fikayo Tomori sebagai bek kiri menggantikan Antonio Rudiger yang sedang cedera.
Berikut tiga catatan penting pasca kekalahan Ajax atas Chelsea di depan pendukungnya sendiri

1. Taktik Arik ten Hag Mudah Dibaca

Pasca kekalahan Ajax atas Chelsea menimbulkan luka terhadap The Amsterdamers, pasalnya tim
kebanggaan Belanda ini tumbang untuk pertama kalinya di kandangnya sendiri, Johan Cruijff Arena.
Ini adalah kekalahan pertama Ajax pada musim ini. ‘Frustrating Night’, begitulah ungkapan akun
Instagram resmi Ajax Amsterdam. Tampaknya para pendukung klub ibu kota Belanda ini, merasa
frustasi tarhadap takktik yang diterapkan sang pelatih. Pasalnya, permainan Ajax sangat gampang
dibaca, dengan tidak berdayanya lini tengah saat ingin menerebos lini pertahanan The Blues.
Tercatat, hanya dua tembakan ke arah gawang yang bisa dihasilkan para pemain Ajax. Sebaliknya,
pola permainan Chelsea sangat baik dengan melesatkan 15 tembakan dengan 4 ke arah gawang .

2. Lini Tengah Mengalami Kebuntuan

Walaupun menguasai jalannya pertandingan, namun tidak satupun serangan dari tim besutan Arik
ten Hag merobek jala gawang The Blues Chelsea. Donny Van de Beek, Hakim Ziyech, hingga Dusan
Tadic tidak mampu menerobos lini pertahanan Chelsea. Sebaliknya, walaupun hanya mengandalkan
serangan balik, taktik Lampard sangat efektif dengan counter attack cepat hingga mampu merobek
gawang Andre Onana.

3. Pressing Ketat dari Pemain Chelsea

Salah satu taktik Frank Lampard yang mampu mempermalukan Ajax di depan pendukungnya sendiri,
adalah pressing ketat dari para pemain Chelsea. Pasalnya, tim yang meraih eredivisie musim lalu ini,
sangat perkasa jika berlaga di Johan Cruijff Arena.Tentunya, hal tersebut sudah diantisipasi sang
pelatih Chelsea, dengan menerapkan pressing ketat. Hal itu terbukti efektif, para pemain Ajak
terlihat kebingungan saat hendak masuk ke lini pertahanan Chelsea. Alhasil, dengan taktik pressing
ketat itu, Chelsea mampu memberi kekalahan pertama Ajax musim ini di kandangnya sendiri.
Dengan hasil tersebut, Chelsea menggeser posisi Ajax dari pemuncak klasemen grup H fase grup Liga
Champions eropa dengan sama-sama mengoleksi 6 poin. Namun, karena unggul Head to Head, The
Blues berhak memuncaki grup H.

Anda mungkin juga menyukai