Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sabila Diastasya Angely

Kelas : XII MIPA 5

No. Absen : 31

1. Hal yang harus dilakukan agar tidak terjadi disintegrasi

Disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan tidak bersatu padu
atau keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Nampaknya,
nasionalisme yang melambangkan jati diri bangsa Indonesia yang selama ini demikian kukuh,
kini mulai memperlihatkan keruntuhan.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini dalam upaya untuk
mencegah terjadinya disintegrasi:

 Pancasila dan UUD 1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling bawah,
dalam rangka pemahaman dan penghayatan kehidupan sehari-hari.
 GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam membangun
bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.
 Para tokoh dan elit bangsa harus bersatu dan dapat memberi contoh dan menjadi
teladan bagi rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk
kepentingan kelompok atau partai politiknya.
 Budaya bangsa yang berbudi pekerti luhur hendaknya diangkat untuk diingat dan
dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
 TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang strategis yang ditentukan
oleh DPR demi terciptanya keamanan dan stabilitas negeri.

Dari beberapa hal yang telah disebutkan, hal yang paling utama agar tidak terjadi disintegrasi
yaitu Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsa ini karena keselamatan bangsa
dan negara sudah terancam. Sudah seharusnya kita sebagai warga negara kesatuan Republik
Indonesia-lah yang harus mencegah ancaman terjadinya disintegrasi di negara ini.

2. Pendapat mengenai Hubungan Luar Negeri berdasarkan kepentingan Nasional

Kepentingan Nasional adalah konsep utama dalam Hubungan Internasional. Semua bangsa


selalu terlibat dalam proses memenuhi atau mengamankan tujuan kepentingan nasional
mereka. Kebijakan luar negeri masing-masing negara dirumuskan berdasarkan kepentingan
nasionalnya dan selalu bekerja untuk mengamankan tujuannya.

Menurut pendapat saya, ada beberapa alasan negara melaksanakan hubungan internasional.
Salah satunya yaitu, berkaitandengan kepentingan nasional. Tidak ada definisi pasti mengenai
pengertian dari kepentingannasional itu sendiri. Akan tetapi, kepentingan nasional berisi
tentang tujuan suatu negara agar dapat bertahan di dalam dunia politik internasional. Dan di
dalam menjalankan kepentingannasional dibutuhkan rasionalitas dan moralitas agar
kepentingan nasional dapat dijalankansesuai nilai-nilai moral yang berlaku di dalam masyarakat
negara itu sendiri. Kepentingan nasional juga berkaitan erat dengan kebijakan luar negeri. Selain
itu, ada 4 hal yangmemotivasi suatu negara untuk menjalankan kepentingan nasional mereka
yaitu, kepentingan pertahanan, kepentingan ekonomi, kepentingan tatanan dunia, dan
kepentingan.

3. Pendapat mengenai Tragedi 1965 yang dinilai sebagai pelanggaran HAM berat
peristiwa 1965 ini menjadi salah satu sejarah kelam Indonesia. Penderitaan karena peristiwa ini
tidak hanya menimpa para korban, tetapi juga keluarga mereka yang mengalami diskriminasi
selama puluhan tahun karena tudingan sebagai keluarga PKI. Di tahun tersebut, banyak warga
mengalami kekerasan, baik dari militer maupun unsur sipil yang disponsori oleh militer.
Peristiwa ini diawali dengan penculikan dan pembunuhan para Jendral pada 30 September 1965
(G30S).

Pembantaian pada peristiwa ini ramai dilakukan terutama di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan Bali.selama proses pembantaian tersebut, telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) yang berat. Hal ini diungkapkan melalui laporan dari korban dan keluarga korban
peristiwa 1965-1966. Polanya antara lain, pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran
atau pemindahan penduduk secara paksa, penyiksaan, pemerkosaan, penganiayaan dan
penghilangan orang secara paksa.

Menurut pendapat saya,terjadinya peristiwa 1965 ini sangat berpengaruh pada negara
Indonesia. Salah satunya banyak keluarga orang yang diduga terlibat atau berafiliasi dengan PKI
menjadi kehilangan pekerjaan atau tidak dapat menduduki jabatan tertentu. Mereka menjadi
manusia yang tersisih dan dikucilkan masyarakat akibat stigma yang telah dilekatkan pada PKI.
Oleh karena itu, banyak keluarga anggota atau simpatisan PKI yang akhirnya memilih
menyembunyikan identitas agar dapat hidup normal dan diterima di masyarakat.

oleh karena itu, sejarah buruk PKI harus selalu diingat dan harus diceritakan kembali peristiwa
kelam itu ke seluruh pemuda Indonesia agar mereka nantinya bisa membendung dan menolak
keberadaan PKI bila ingin mencoba bangkit kembali.Jangan pernah generasi muda bangsa ini
melupakan tujuh pahlawan revolusi yang mengorbankan jiwa dan raganya demi
mempertahankan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa ini.

4. Penjelasan mengenai perbedaan antara Sistem Demokrasi Pancasila, Sistem Demokrasi


Liberal, dan Sistem Demokrasi Terpimpin
 Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi di mana seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara, yang kala itu Presiden Soekarno. Konsep
sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam
pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956 dad berakhir pada
1965.
PELAKSANAAN

 Didominasi oleh presiden.


 Terbatasnya peranan partai politik.
 Berkembagnya pengaruh komunis.
 Meluasnya peranan ABRI (TNI) sebagai unsur sosial politik.
 Adanya rasa gotong royong.
 Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.
 Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat.
 Melarang propaganda anti nasakom, dan menghendeaki konsultasi sesama aliran
progresif revolusioner.
 Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang menganut
kebebasan dan melindungi hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Sistem
Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti
Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau, pada Abad Pencerahan.

PELAKSANAAN

 Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan manusiadapat terkontrol.
 Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional.
 Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan.
 Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan dirinya.
 Adanya golongan mayoritas/minoritas.
 Penggunaan sistem voting,oposisi, mosi dan demonstrasi, serta multipartai.

 Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai
yang terkandung di dalam ideologi Pancasila.Ada juga yang menyebutkan bahwa
demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang sumbernya berasal dari
falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia.

PELAKSANAAN

 Mengutamakan musyawarah mufakat.


 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
 Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
 Selalu diliputi semangat kekeluargaan.
 Adanya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil musyawarah.
 Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
5. Artikel singkat mengenai Dekrit Presiden

Alasan dikeluarkannya Dekrit Presiden

  DEKRIT Presiden 5 Juli 1959 dikeluarkan oleh Presiden Soekarno. Ada beberapa alasan Soekarno
mengeluarkan dekrit itu. Banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum dikeluarkannya dekrit
presiden.  Faktor utama penyebab dikeluarkannya dekrit presiden adalah karena kegagalan Badan
Konstituante untuk menetapkan undang-undang baru untuk mengganti UUDS 1959. 

Badan Konstituante adalah lembaga negara yang dibentuk lewat Pemilihan Umum (Pemilu)
1955. Badan tersebut dibentuk untuk merumuskan UU baru. Tapi, sejak dimulai persidangan pada 1956
hingga 1959 tidak berhasil merumuskan undang-undang baru. Kondisi itu membuat Indonesia semakin
buruk dan kacau. Banyak muncul pemberontakan di daerah-daerah, mereka tidak mengakui keberadaan
pemerintahan pusat dan membuat sistem pemerintahan sendiri. 

Pada 22 April 1959 diadakan sidang lengkap Konstituante di Bandung. Pada sidang tersebut
Presiden Soekarno mengusulkan untuk kembali ke UUD 1945.  Dalam pidatonya, Soekarno mengkritik
cara kerja Konstituante yang tidak mengalami kemajuan selama dua tahun lima bulan dan 12 hari. 
Kemudian Presiden meminta supaya usul pemerintah disetujui dengan segera.  Usulan Presiden
Soekarno untuk kembali ke UUD 1945 terjadi pro dan kontra, ada yang mendukung dan menolak.  Dua
partai besar, PNI dan PKI menerima usul rencana pemerintah tentang UUD 1945, sedangkan Masjumi
menolak.  Di kalangan yang menolak menjelaskan kekhwatirannya tentang akibat-akibat pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin dengan pelaksanaan UUD 1945.  Namun, dalam sidang Konstituante telah
beberapa kali dilakukan pemungutan suara tidak berhasil memecahkan usul pemerintah tersebut. 

Akhirnya, pada 5 Juli 1959, di Istana Merdeka, Presiden Sekarno membubarkan Konstituante
dan mengumumkan Dekrit Presiden tentang berlakunya kembali UUD yang dipergunakan pada 1945
saat bangsa Indonesia mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk kali pertama.
Dikeluarkannya Dekrit Presiden mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Karena dengan dekrit
tersebut membuat kondisi politik di Indonesia kembali stabil. 

Upaya yang dilakukan Presiden ini dasarnya adalah hukum keselamatan negara dalam bahaya
yang luar biasa yang terpaksa dijalankan.  Dengan sdanya Dekrit Presiden, sistem pemerintahan liberal
dan kabinet parlementar berakhir. Kemudian diganti dengan sistem pemerintahan terpimpin dan
kabinet diganti dengan presidensial.

Isi Dekrit Presiden

Berikut ini adalah isi dekrit presiden 5 juli 1959 :

1. Dibubarkannya Konstituante
2. Diberlakukannya kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950
4. Dibentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan Pertimbangan
Agung Sementara (DPAS) yang diberlakuakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. (OL-1)

Anda mungkin juga menyukai