Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul Penyuluhan : Cegah Edema pada Pasien Post Hemodialisa Dengan Pembatasan
Cairan
Sasaran : Keluarga Pasien
Masalah : Edema pada pasien post HD
Tempat : Ruang HD 2
Hari/tanggal : Rabu, 02 November 2022
Waktu : 08.00 – 10.00 WIB

A. Latar Belakang:
Salah satu penyakit yang persentasenya dan jumlahnya terus meningkat setiap
tahunya adalah penyakit ginjal. Menurut World Health Organization, (WHO) penderita
gagal ginjal pada tahun 2017 sebanyak 3.200.000 orng sedangkan tahun 2016 sebanyak
2.786.000. Negara yang paling tinggi peningkatan penderita gagal ginjal adalah
Amerika Serikat, kejadian dan jumlah keseluruhan penderita gagal ginjal, menunjukkan
setiap tahunnya adalah 200.000 orang Amerika menjalani hemodialisis karena
gangguan ginjal kronis
Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi pada organism yang
menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang mengakibatkan terjadinya gagal ginjal.
untuk menanganinya pasien yang mengalami gagal ginjal memerlukan terapi yang
harus di lakukan dengan rutin, yaitu dialysis atau untuk menggantikan organ yang rusak
atau tak berfungs pada ginjal.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018 tentang jumlah penderita
penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan ke-dua setelah penyakit jantung,
penderita gagal ginjal di Indonesia sekitar 2,74% dari 255,1 juta penduduk dan yang
menjalani hemodialisis 14,3% dari 70.000 penderita. Jumlah pasien hemodialisa di
Indonesia tahun 2019 sebanyak 98 %, dan di tahun 2022 98 % semakin meningkat,
diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025 yakni sebanyak 41,4 %.
Hemodialisa atau terapi pengganti ginjal yang berfungsi untuk pengeluaran zat
sisa penguraian nutrisi dari makanan dan zat beracun lainnya, dengan mengalirkan
darah lewat alat yang dinamakan dializer, untuk mencegah kematian. cuci darah tidak
menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal akibat hilangnya penguraian nutrisi
dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan oleh tubuh. yang di lakukan ginjal.
Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi pengganti ginjal perlu
mendapatkan bimbingan dan arahan tentang pembatasan cairan. Kelebihan cairan
merupakan faktor risiko utama kesakitan dan kematian pasien hemodialisa Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa akibat kelebihan masukan cairan dan makanan
sehingga naiknya berat badan pasien dapat mengakibatkan kematian, kelebihan cairan
pada pasien hemodialisa dapat menyebabkan terjadinya munculnya penyakit secara
bersamaan seperti penyakit gagal jantung, dan darah tinggi. Perawat dapat memberikan
bimbingan tentang pembatasan cairan sehingga pasien hemodialisa mengerti dan
memahami resiko dari pembatasan cairan tubuh.
Pasien gagal ginjal kronik, sering mengalami rasa haus yang berlebihan tetapi
pasien gagal ginjal kronik tidak boleh minum yang berklebihan saat haus. Rasa haus
disebabkan oleh berbagai faktor diantaraya masukan kadar garam, yang tinggi,
penurunan kadar kalium, angiotensin II, peningkatan urea dalam plasma darah, urea
plasma yang mengalami peningkatan, kelebihan volume cairan dalam tubuh setelah
terapi cuci darah dan faktor kejiwaan [6]. Ketidakpatuhan pasien dalam pembatasan
asupan cairan dapat mengakibatkan peningkatan volume cairan yang dengan
peningkatan berat badan atau Interdialytic Body Weight Gains (IDWG) berlebih.
Penambahan IDWG dapat mengakibatkan tekanan darah rendah, kram otot, sesak
nafas, mual dan muntah.
Menurut hasil penelitian yang membahas tentang Hubungan Kepatuhan
Manajemen Masukan Cairan Terhadap Tekanan Darah Pasien Gagal Ginjal Kronis
yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Unit II Kota Yogyakarta
menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan manajemen masukan cairan
dengan tekanan darah pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialysis.
Apabila peningkatan jumlah cairan dengan peningkatan berat badan atau Interdyalitic
Weight Gain (IDWG) melebihi 5,7% dapat menyebabkan sesak nafas, edema, kaki
bengkak, terjadinya peningkatan uremia, dan dapat menyebabkan bertambahnya
penyakit yang baru, penyakit jantung dan memiliki resiko kematian. Kondisi uremik
dan pembatasan diet yang berlebihan (terutama protein) tanpa disertai jumlah energi
yang cukup setelah terapi dialisis dapat mengakibatkan gizi tidak seimbang yang dapat
memperburuk fungsi ginjal yang dapat mengakibatkan resiko kematian.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui efektifitas pembatasan cairan dalam mencegah edema
2. Untuk mengetahui peningkatan Berat Badan sebelum dan setelah diberikan
Pendidikan kesehatan
C. Indikator
Keluarga mampu memahami tentang pembatasan cairan dengan anjuran diit cairan
D. Materi Penyuluhan
Tips Mencegah Edema (Pembengkakan) Dengan Pembatasan Cairan Setelah Cuci
Darah
E. Kegiatan Penyuluhan (Diisikan sesuai dengan prosedur penyuluhan)
Kegiatan
Waktu Kegiatan Penyuluh
Target/Sasaran/Subyek
Skrining pasien, TTV dan
07.30 Pasien
Timbang Berat Badan
08.30 Pembukaan Kegiatan Penyuluhan
Penyampaian materi Penyuluhan
Keluarga Pasien
Diskusi dan Tanya Jawab
10.00 Penutup

F. Metode Penyuluhan
Ceramah dan diskusi
G. Alat/Media
Lefleat, dan poster
H. Referensi
Indonesian Trust Health Journal ISSN 2620-5564 Hubungan Kepatuhan Cairan Terhadap
Terjadinya Edema Post Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RS Aminah Kota
Tangerang (Terlampir).
I. Pengorganisasian
1. Presentator : Rr Agustin Adelia Sujarwati
2. Vasilotator dan notulen : Nadhia el Fauz
J. Setting tempat
Ruang HD 2
Keterangan :
: Audiens

: Pemateri

U
t
a
r
a
K. DISKUSI DAN TANYA JAWAB
L. EVALUASI
M. Lampiran (materi dan media)
Poster :
Leaftleat Bagaimana Caranya
Menghitung Kebutuhan Cairan Pada
TIPS CEGAH Cairan adalah larutan yang terdiri dari Pasien Hemodialisa
pelarut (air) dan zat terlarut. Air
EDEMA Dengan merupakan komponen utama pada

PEMBATASAN tubuh manusia yang bekerja sebagai


pengatur suhu tubuh, membawa zat-zat
CAIRAN gizi masuk ke dalam sel dan
mempertahankan kelembapan kulit.
SETELAH CUCI DARAH

Berbeda hal dengan pasien hemodialisa,


kelebihan cairan dapat menyebabkan 500 cc + jumlah urine dalam 24 jam
bengkak pada bagian tubuh tertentu,
Atau
dikarenakan ketidakseimbangan ginjal
untuk mengeuarkan cairan. Proses (BB x 10) + jumlah urine
hemodialisa dilakukan 2 kali dalam 1
minggu sehingga pasien membutuhkan dalam 24 jam
asupan cairan.

Disusun Oleh

Rr Agustin Adelia S.

Nadhia El Fauz

Mahasiswa Profesi Ners


Universitas Alma Ata Yogyakarta
2022
Diet Cairan :
Cara mengontrol rasa haus
1. Minum air putih hangat
Apa Akibat jika tubuh pada psien hemodialisa 2. Diet rendah garam (5-6 gr/
kelebihan cairan a. Hindari makan makanan dengan rasa
hari= sendok the/hari)
3. Batasi konsumsi buah dan
yang pedas dan asin
sayur yang mengandung air
b. Hindari makan gorengan/ makanan
4. Jaga pola aktivitas, pekerjaan,
Tekanan Darah yang berminyak seperti keripik
dan kesibukan
c. Hindari makanan dengan pengawet
5. Pantau berat badan / hari
Meningkat makanan
d. Minum air secara perlahan dengan
gelas ukuran kecil
Sesak nafas e. Bekukan minuman dalam bentuk es
batu berukuran kecil dan kunyah
secara perlahan
f. Usahakan selalu berada di tempat
Nyeri dada akibat yang sejuk, tidak panas
penumpukan cairan g. Mandi dengan air sejuk
pada paru-paru

Terimakasih…
Bengkak di bagian tubuh tertentu
(Edema)
Semoga bermanfaat!

Batasi cairan, enyahkan pembengkakan !!!!!

Anda mungkin juga menyukai