1. Silahkan analisa manfaat dari penerimaan pajak daerah yang saudara ketahui, apakah penerimaan pajak
tersebut berperan terhadap perkembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut !
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
sifatnya dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang, tanpa mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan daerah untuk kemakmuran rakyat.
• Berdasarkan undang-undang
Menurut saya pajak daerah berpengaruh terhadap perkembangan daerah dan kesejahteraan
masyarakat. Pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting untuk
membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah. Dalam perkembangan daerah pajak daerah digunakan
untuk pendanaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, pembangunan, dan juga
sebagai tabungan Pemerintah Daerah. Misalnya pembangunan yang dimodali dari pajak di antaranya
adalah pembangunan frontage road, box culvert, penambahan jalan baru, penambahan dan
pemeliharaan taman kota, serta pembangunan infrastrukur lainnya.
Dengan begitu manfaat akan dirasakan langsung untuk pembangunan daerah. Selain itu terdapat juga
beberapa manfaat pajak daerah yang dapat dirasakan secara langsung yang tinggal didaerah,
diantaranya:
Agar ekonomi daerah terus maka diperlukan sumber pemasukan seperti pajak. Hasil pungutan pajak
tersebut digunakan untuk mencapai tujuan dan target ekonomi yang di inginkan pemerintah daerah
setempat. Bila tujuan ini dapat terealisasi maka secara langsung dapat mengurangi permasalahan yang
ada di daerah. Dengan begitu, secara tidak langsung pajak daerah bermanfaat untuk pembangunan
ekonomi masyarakat dengan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat.
Pajak dijadikan sebagai anggaran daerah atau sebagai anggaran belanja pemerintah daerah, yang mana
nantinya anggaran kas ini dapat digunakan untuk proses penyelenggaraan daerah maupun untuk
menunjang kegiatan daerah lainnya.
Pajak daerah dipungut untuk pembangunan daerah yang akan dijadikan kepentingan bagi masyarakat di
daerah tersebut.
4) Membuka lapangan pekerjaan baru
Anggaran daerah yang berasal dari pajak daerah, salah satu fungsinya yaitu sebagai retribusi daerah,
dimana pajak ini dapat dipergunakan untuk kepentingan umum.
Pajak yang dipungut pemerintah daerah digunakan untuk mengontrol dan menekan harga barang
maupun jasa.
Melalui pajak daerah yang digunakan untuk membuka lapangan pekerjaan baru, juga menekan tingkat
inflasi, tentu hal ini akan berdampak bertambahnya pendapatan masyarakat yang berada di daerah.
Penerimaan pajak di daerah sangat berperan penting dalam berbagai bidang baik perekonomian
maupun pembangunan.
Setelah melihat dari beberapa manfaat pajak daerah diatas, tentunya pajak daerah sangat bermanfaat
dan berperan terhadap perkembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
Karena pajak daerah yang dipungut akan digunakan sebesar-besarnya untuk keperluan rakyat /
masyarakat di daerah tersebut.
2. Penerimaan pajak daerah di Indonesia rata-rata rendah, menurut saudara apakah yang melatar
belakangi dari hal tersebut ! Silahkan berikan solusi yang sebaiknya dilakukan daerah tersebut !
Salah satu cara dan upaya yang dapat dilakukan dalam memenuhi kesejahteraan dan kepentingan
seluruh masyarakat adalah dengan menggunakan biaya yang berasal dari pajak. Diketahui pajak adalah
salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal itu disebutkan dalam pasal 6 ayat 1 UUD No 33
Tahun 2004 yang terdiri atas pajak daerah, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan,dan pendapatan lain yang sah. Melihat peran, fungsi serta manfaat dalam membayar pajak
maka hendaknya sebagai warga negara Indonesia harus menyadari kewajibannya dalam membayar
pajak demi kepentingan bersama. Akan tetapi, walaupun manfaat dan kegunaan pajak yang sangat
dibutuhkan oleh seluruh elemen bangsa dan negara ini, ternyata masih saja kesadaran membayar pajak
Indonesia masih rendah.
Padahal perlu diketahui bersama bahwa rendahnya penerimaan pajak akan berdampak buruk bagi
negara sebab dapat mempengaruhi terhadap kebijakan fiskal khususnya pembiayaan program strategis
misalnya saja kesehatan, jaminan sosial, Infrastruktur, dan pendidikan.
Kurangnya penyuluhan dan informasi dari pemerintah kepada wajib pajak tentang peran
pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan untuk Bangsa dan Negara masih rendah.
Menurut data yang ada pula bahwa kebanyakan rendahnya kesadaran membayar pajak adalah dari
warga biasa, sedangkan untuk perusahaan untuk kesadaran membayar pajak sangat baik. Selain itu juga
rumitnya peraturan di bidang perpajakan juga berefek ke rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak.
Solusi yang perlu dilakukan untuk hal tersebut adalah perlunya sosialisasi terhadap masyarakat
pentingnya pajak daerah bagi masyarakat dan menetapkan UU yang jelas dan mudah dipahami oleh
masyarakat, selain itu juga dengan meningkatkan pelayanan pajak dan keterbukaan penggunaan pajak
agar masyarakat percaya akan manfaat pajak, yang melatar belakangi ini tersebut antara lain;
1. Pemerintah perlu meningkatkan upaya-upaya peningkatan kesadaran pajak masyarakat baik melalui
sosialisasi ataupun pembinaan lainnya, hal ini mengingat pajak terbukti signifikan menurunkan angka
kemiskinan.
2. Pengaruh pajak terhadap pendapatan per kapita tidak signifikan terjadi, hal ini dimungkinkan
penerimaan pajak baru akan berdampak pada pendapatan per kapita dalam jangka waktu tertentu.
Terkait hal ini pemerintah dapat mempercepat penyerapan anggaran yang terkait dengan penyediaan
fasilitas publik agar masyarakat tetap dapat merasakan manfaat penerimaan pajak negara terhadap
kesejahteraan melalui fasilitas publik.
3. Pemerintah selaku pengelola pajak sekaligus sebagai pihak yang mengelola “operasional” negara
perlu menerbitkan kebijakan-kebijakan yang langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat sehingga pada akhirnya dapat menurunkan jumlah penduduk miskin dan meningkatkan
pendapatan per kapita.
Sumber Referensi;
ADBI4330 Administrasi Perpajakan
http://repository.unika.ac.id/22162/1/LAP%20PENELITIAN.pdf
https://www.kanal.web.id/mengenal-pajak-daerah-dan-apa-saja-manfaatnya
1. Tujuan dari perubahan Undang-undang pajak adalah untuk memudahkan dan memberikan keadilan
kepada wajib pajak, jelaskanlah secara rinci maksud dari hal tersebut !
Yang menjadi objek pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU 36/2008 adalah penghasilan, yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
Dalam bagian penjelasan umum UU 36/2008 yang antara lain dikatakan bahwa dengan pesatnya
perkembangan sosial ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional dan globalisasi serta reformasi di
berbagai bidang dipandang perlu untuk dilakukan perubahan undang-undang. Untuk menjawab
pertanyaan apakah UU 36/2008 bisa dijadikan sebagai pedoman penghitungan pajak penghasilan,
dan mengacu pada angka 3 Penjelasan Umum UU 36/2008 yang mengatakan bahwa dengan adanya
beberapa perubahan dalam undang-undang yang mengatur Pajak Penghasilan ini, maka arah dan
tujuan maksud penyempurnaan itu diharapkan bisa tercapai, yaitu:
e. lebih menunjang kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing dalam menarik
investasi langsung di Indonesia baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam
negeri di bidang-bidang usaha tertentu dan daerah-daerah tertentu yang mendapat prioritas.
Mengacu pada poin-poin di atas, saya menyimpulkan bahwa dengan terus dilakukannya
penyempurnaan terhadap undang-undang tentang Pajak Penghasilan ini yang tentu disesuaikan
dengan perkembangan dinamika di masyarakat, maka UU 36/2008 memang dapat dijadikan sebagai
pedoman penghitungan pajak penghasilan. Menurut saya, mengenai patuh atau tidaknya masyarakat
terhadap suatu undang-undang memang tidak bisa dinilai hanya dengan keberlakuan suatu undang-
undang , butuh kesadaran penuh dari masyarakat untuk terus taat dalam perpajakan.
Hal lain yang disampaikan oleh undang-undang ini salah satunya adalah untuk memberikan
kemudahan dalam menghitung besarnya penghasilan neto bagi wajib pajak orang pribadi yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto tertentu, Direktur Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan menerbitkan norma penghitungan, demikian antara lain yang disebut dalam
penjelasan Pasal 14 UU 36/2008. Ini artinya, UU 36/2008 telah memberikan pedoman kepada wajib
pajak untuk bisa melakukan penghitungan pajaknya.
2. Silahkan sebutkan dasar hukum dari Insentif Pajak yang berlaku saat ini dan sebutkanlah pajak yang
mana mendapatkan insentif pajak!
Dasar hukum dari insentif pajak yang berlaku saat ini adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 82/PMK.03/2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
9/PMK.03/2021 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease
2019. Jenis Pajak yang diberikan Insentif adalah :
3. Sebutkanlah perbedaan yang mendasar dari PPh pasal 21 dan PPh pasal 23 yang saudara ketahui !
Direktorat Jenderal Pajak membagi pajak penghasilan menjadi dua dalam PPh pasal 21 dan PPh 23.
Berdasarkan Subjeknya
PPh pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan, dapat berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang berhubungan
dengan pekerjaan, jabatan, jasa, maupun kegitan yang dilakukan oleh orang pribadi dalam
negeri. Sedangkan PPh pasal 23 ditujukan untuk penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau
hadiah, dan penghargaan.
Berdasarkan Tarif Pajak
Tarif PPh Pasal 21, bagi karyawan dengan penghasilan sampai Rp50 juta per tahun, maka
penghasilannya akan dipotong sebesar 5%, penghasilan Rp50-Rp250 juta per tahun akan
dikenakan pajak sebesar 15%, penghasilan Rp250-500 juta per tahun akan dikenakan pajak 25%,
dan penghasilan di atas Rp500 juta per tahun akan dikenakan pajak 30%.
Tarif PPh 23 diberlakukan atas nilai DPP (Dasar Pengenaan Pajak) atau jumlah bruto penghasilan.
Jumlah bruto adalah jumlah penghasilan yang dibayarkan, atau telah jatuh tempo
pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan,
bentuk usaha tetap, ataupun perwakilan perusahaan luar negeri. Beberapa tarif PPh 23 yang
berlaku : Tarif 15% dari jumlah bruto atas dividen (pembagian dividen orang pribadi dikenakan
pajak final yaitu 1%), dan hadiah dan penghargaan, selain yang dipotong PPh 21; Tarif 2% dari
jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain yang berkaitan dengan penggunaan harta (kecuali
sewa tanah atau bangunan); Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa
manajemen, jasa konstruksi, dan jasa konsultan; Tarif 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa
lainnya yang diuraikan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 141/PMK.03/2015.
Berdasarkan Pelaporan Pajak
Meski dipotong tiap bulan oleh perusahaan, Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) dilaporkan
setiap tahunnya, dengan batas pelaporan maksimal akhir bulan Maret tiap tahun. Sedangkan
untuk PPh 23, harus dilaporkan tiap bulannya oleh pihak pemotong dengan cara mengisi SPT
Masa PPh Pasal 23, dan paling lambat dilaporkan setiap Tanggal 20, sebulan setelah bulan
terutang PPh 23.
Sumber Referensi:
- https://perpajakan.ddtc.co.id/peraturan-pajak/read/peraturan-menteri-keuangan-82pmk-032021
- https://www.jurnal.id/id/blog/perbedaan-pph21-dan-pph23/
- https://www.pajak.go.id/id/artikel/mengenal-insentif-pajak-di-tengah-wabah-covid-19