Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KUANTITAS SINAR-X

DASAR SAINS RADIOLOGI

Disusun Oleh:

1. Michelle Ajeng F P1337430122036


2. Hanif Amalia Hilmy P1337430122007
3. Nabila Nasywa Anjani P1337430122015
4. Nanda Dwi K. P1337430122084
5. Fauziah Safira P1337430122003
6. Restu Widyas M.A P1337430122026
7. Nindya Pramudita P1337430122008
8. Rena Susilowati P1337430122014
9. Gabriel Caroles P1337430122032
10. Kahlil Kantata P1337430122043
11. Yugiyon Musyaffa P1337430122013

PROGRAM STUDI RADIOLOGI SEMARANG PROGRAM DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
taufik, serta hidayah – Nya kepada kami, sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Laporan Praktikum yang
berjudul “ Kuantitas sinar - x “ disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Sains
Radiologi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Siti Daryati, S.Si., M.Sc
sebagai dosen pengampu mata kuliah Dasar Sains Radiologi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan resume ini.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih banyak terdapat


kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Kami berharap semoga
Laporan Praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

2|Page
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Judul Praktikum ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 5
2.1 Dasar Teori.............................................................................................................................. 5
2.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................................ 8
2.3 Cara Kerja ............................................................................................................................... 8
BAB III................................................................................................................................................... 9
METODE PENELITIAN ..................................................................................................................... 9
3.1 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................... 9
3.2 Teknik Analisis Data............................................................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 10
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................................... 10
4.1 Tabel Data ............................................................................................................................. 10
BAB V .................................................................................................................................................. 15
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 15
5.2 Saran ..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum


Kuantitas Sinar – X

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah mAs berpengaruh terhadap kuantitas sinar-X
2. Apakah kV berpengaruh terhadap sinar-X
3. Apakah jarak berpengaruh terhadap sinar-X

1.3 Tujuan
1. Praktikum bertujuan untuk mengetahui kuantitas atau intensitas Sinar-X
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Sinar-X

4|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


Kuantitas Sinar-X merupakan pengukuran jumlah photon Sinar-
X dalam berkas utama. Kadang disebut juga output Sinar-X, intensitas atau
exposure. Satuan dari kuantitas Sinar-X adalah Roentgen (R).
Faktor yang mempengaruhi kuantitas Sinar-X adalah:
1. mAs (miliampere-second)
Ampere adalah satuan dari kuat arus. Penambahan kata mili menandakan bah
wa kuat arus yang digunakan berorde 103. Ini berarti kuat arus yang digunakan pada
raadiografi sangat kecil. Elektron yang akan menumbuk anoda dihasilkan di katoda
tepatnya di filament. Filament ini kan menghasilkan Elektron Ketika dipanaskan.
Pemanasan filament ini dapat terjadi apabila tabung sinar-X diberi arus listrik.
Semakin besar arus yang diberikan padatabung sinar-X, maka akan semakin banyak
Elektron yang dihasilkan oleh filament. Semakin banyak Elektron yang diha
silkan olehfilament, maka akan semakin banyak Elektronyang menumbuk anoda dan
itu berarti semakin banyak foton sinar-X yang dihasilkan. Karena
penambahan arus berhubungan dengan banyaknya foton sinar-X
yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan bahwa mAs
berhubungan dengan kuantitas sinar-X.
mAs (arus tabung) tidak mempengaruhi kualitas sinar-
X karena panjang gelombang tidak ikutberubah seiring dengan berubahnya nilai mA.
Kuat arus yang diberikan pada tabung sinarX ini harus dikombinasikan dengan wakt
ueksposi yang dinyatakan dalam second(s). Kombinasi antara kuat arus dengan wakt
u yang diberikan ke tabung sinar-X yang kemudian
disebut dengan mAs. Dalam radiografi, pembentukan gambar dihasilkan dari nilai
mAs. Maka dalam radiografi sebaiknya digunakan kombinasi mA dan s dengan nilai
mA yang tinggi dan nilai s yang rendah atau dengan kata
lain digunakan waktu eksposi yang sesingkat mungkin. Kenaikan mAs akan
diikuti dengan banyaknya jumlah Elektronyang dihasilkan dan mempengaruhi banya
knya foton sinar-X
yang dihasilkan atau dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas atau
intensitas sinar-X yang dihasilkan. Kuantitassinar-
X akan mempengaruhi densitas (derajatkehitaman) gambaran pada film
yang dihasilkan.
Semakin tinggi mAyang digunakan, maka akan semakin tinggi pula densitas
yang dihasilkan. Hubungan mAsterhadap kuantitas sinarX dapat dirumuskan
sebagai berikut.

5|Page
Dimana :
I adalah intensitas sinar-X (watt/m2)
mAs adalah perkalian kuat arus tabung dengan waktu (mAs)
2. kV (Kilovoltage)
Volt adalah satuan dari beda potensial atau tegangan dari tabung sinar-
X. penambahankatakilodi depannya berarti voltyang digunakan mempunyai orde 103
. Ini berartitegangan yang digunakan untuk pemeriksaanradiografi dimulai dari ribua
n volt. Bahkandalam beberapa literature disebutkan bahwasinar-
X baru dapat dihasilkan pada tegangan 40 kV.Sinar-X baru akan dihasilkan apabilat
umbukan Elektron di anoda tepatnya ditarget, sangat cepat dan seketika itu juga dihe
ntikan mendadak.Hal ini biasa disebut dnegan sinar-X bremstrahlung.
Elektron yang dihasilkan di katoda tidak akan bisa bergerak dengan sangatce
pat jika diberi beda potensial atau teganganyang sangat tinggi diantara katoda dan an
oda. Elektron yang dihasilkan pada anodabermuatan negative sementara anoda tempa
tElektron menumbuk bermuatan positif. Secaraalami Elektron yang bermuatan negati
ve akantertarik ke anoda yang bermuatan positif.
Supaya Elektron ini dapat bergerak dengansangat cepat, maka diberi beda pot
ensial diantara katoda dan anoda. Hal ini akanmembuat muatan positif pada anoda
bertambah besar yang secara alami akanmenarik Elektron dengan kekuatan yang lebi
h besar, inilah yang menyebabkan Elektron bergerak sangat cepat menuju anoda.
(Nova Rahman, 2009)
Beda potensial mempengari kuantitas sinar-X (intensitas sinar-X)
yang dikeluarkan tabung, berpengaruh pula pada ketebalan objek yang dilaluinya, peri
stiwa anode heel effect sertapada gambaran yang dihasilkan. (Nova Rahman, 2009)
Pengaruh kV terhadap Kuantitas Sinar-X
Semakin tinggi kVyang diberikan diantarakatoda dan anoda, maka Elektron ak
anbergerak semakin cepat. Semakin cepatElektron menumbuk anoda pada target, mak
aakan semakin cepat sinar-X terbentuk dansemakin kuat daya tembus dari sinar-X
yang dihasilkan tersebut.
Beda potensial akan mempengaruhi kualitasdan kuantitas sinar-
X karena perubahannyamempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin
tinggi nilai kVp semakinpendek panjang gelombang, semakin baikkualitas sinar-X.
(Bushong, 2013)
Kemampuan foton untuk menembus bendatergantung pada energinya. Foton si
narX berenergi tinggi mempunyai kemampuan

6|Page
menembus benda padat lebih tinggi daripada foton sinar-X
yang berenergi lebih rendah. Oleh karena itu, semakin tinggi kVp dan
energi rerata pancaran sinar, semakin tinggikemampuan penetrasi sinar terhadap bend
a padat.
3. Jarak
Perubahan jarak juga akan
berpengaruh pada intensitas : “Jika jarakmeningkat maka kuantitas akan menurun atau
dengan kata lain peningkatan jarak akanmengurangi kuantitas sinar-X” (Bushong,
2013).
Menaikan jarak pemotretan terutama FFD akan menyebabkan intensitas sinar-
X yang sampai ke film akan berkurang. Hal ini sesuaidengan rumus inverse square
law yang menyatakan hubungan antara jarak dengankuantitas atau intensitas sinar-X.
(Nova Rahman, 2009)

Dimana :
d = jarak focus film (meter)
I = Intensitas
d. Filtrasi.

4. Filtrasi.
Filter adalah suatu bahan yg dapat meningkatkan kehomogenitasan energi
radiasi yg dipancarkan oleh anoda tabung tanpa absorpsi.
Berikut adalah jenis – jenis filter.
a. Inherent Filter
Inherent filter adalah material yang terletakdi jalan foton sinar-x dari focal
spot (target) untuk membentuk pancaran yang dikeluarkan dari tabung. Inherent
filter terdiri dari glass tabung yg membungkusanoda dan katoda, oli pada sistem pendi
ngintabung dan window pada tabung Setaraantara 0,5 – 1 mm Al.
Filter ini sudah adadalam tabung sinar x atau bawaan daripabrik.
b. Additional Filter
Additional filter adalah peletakan cakramaluminium di tempat jalannya sinar-
x antaracollimator dan tubehead seal. Cakram inimempunyai ketebalan 0,5 mm dan b
erfungsimenghalangi lewatnya foton sinar-

7|Page
x berenergi rendah, panjang gelombang lebihpanjang, dan tidak berguna dalam proses
diagnosis serta berbahaya bagi pasien. Hasilnya adalah pancaran foton denganpanjang
gelombang lebih rendah, berenergitinggi, dan mempunyai tingkat penetrasilebih ting
gi pula untuk proses diagnosis.

2.2 Alat dan Bahan


1. Pesawat Sinar-X
2. Alat ukur Survey Gamma
3. Filter plat Alumunium
4. Meteran
5. Alat tulis

2.3 Cara Kerja


Percobaan pengaruh mAs terhadap kuantitas Sinar-X.
1. Mengatur faktor eksposisi pada kV 70 dan mAs 10, kemudian melakukan eksposi dan
mengukur hasilnya dengan menggunakan survey meter.
2. Selanjutnya mengatur faktor eksposisi dengan kV yang sama, mAs dinaikan menjadi
20 mAs, lalu melakukan eksposi dan mengukur hasilnya.
3. Melakukan analisis hasil ukur.
Percobaan pengaruh kV terhadap kuantitas Sinar-X.
1. Mengatur faktor eksposisi pada kV 55 dan mAs 10, kemudian melakukan eksposi dan
mengukur hasilnya menggunakan survey meter.
2. Selanjutnya mengatur faktor eksposisi dengan kV dinaikan menjadi 70 kV dan mAs
tetap, lalu melakukan eksposi dan mengukur hasilnya.
3. Melakukan analisis hasil ukur.
Percobaan pengaruh jarak terhadap kuantitas Sinar-X.
1. Eksposi dan mengukur hasilnya dengan FFD 100 cm.
2. Selanjutnya dengan faktor eksposisi yang sama FFD menaikan menjadi 120 cm.
Kemudian mencatat hasilnya.
3. Melakukan analisis hasil ukur.
Percobaan penggunaan filtrasi terhadap kuantitas Sinar-X.
1. Mengatur faktor eksposi pada kV 70 dan mAs 10, kemudian melakukan eksposi dan
mencatat hasil ukur dengan menggunakan survey mater babyline 81.
2. Selanjutnya dengan faktor eksposi yang sama, memasang lembar filtrasi atau plat
aluminium pada jendela tabung Sinar-X dengan perekat, kemudian mencatat hasil
ukur.
3. Melakukan anlisis hasil ukur.

8|Page
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun jenis data dan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
praktikum ini antara lain:
a. Data Primer
Praktikum, merupakan kegian pengumpulan data berdasarkan praktek dan
mengamati secara langsung di lab 4 yang menjadi sample praktikum.
b. Data sekunder
Merupakan tahan pengumpulan data-data yang sifatnya diambil diluar dari
konteks, berupa literatur-literatur tentang kuantitas sinar-x dan pengaruh yang
mempengaruhi kuantitas sinar-x. data sekunder ini digunakan untuk mendukung data
primer yang telah ada.

3.2 Teknik Analisis Data

Metode praktikum menggunakan metode rasionalistik kuantitatif. Metode


praktikum ini mengamati kuantitas sinar-x pada pesawat sinar-x dengan mengubah
KV atau MA. Praktikum ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
kuantitas sinar-x yang dihasilkan. Analisis data juga dilakukan untuk mengetahui
pengaruh mAs terhadap kuantitas sinar x, pengaruh kV terhadap kuantitas sinar x,
pengaruh jarak, dan pengaruh filtrasi. Sehingga diketahui faktor yang paling
mempengaruhi kuantitas sinar-x

9|Page
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Data


Pengaruh mAs

EKSPOSI I
kV 70 / mAs 10 38,1
Kv 70 / mAs 20 57,1


41,6 10
=
𝐼2 20

10x = 832
X = 83,2 (I2)


𝑥 10
=
57,1 20

20x = 571
X = 28,55 (I1)

Kesimpulan : perbedaan pengaruh mAs pada kuantitas sinar x adalah berbanding


lurus yaitu ketika semakin besar arus yang diberikan pada tabung sinar-X, maka akan
semakin banyak Elektron yang dihasilkan oleh filament. Semakin banyak Elektron yang
dihasilkan oleh filament, maka akan semakin banyak Elektron yang menumbuk anoda dan
itu berarti semakin banyak foton sinar-X yang dihasilkan. Karena penambahan arus
berhubungan dengan banyaknya foton sinar-X yang dihasilkan, maka dapat disimpulkan
bahwa mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-X. mAs (arus tabung) tidak

10 | P a g e
mempengaruhi kualitas sinar-X karena panjang gelombang tidak ikut berubah seiring
dengan berubahnya nilai mA.

Hubungan mAs terhadap kuantitas sinar-X dapat dirumuskan sebagai berikut.

Dimana :
I adalah intensitas sinar-X (watt/m2)
mAs adalah perkalian kuat arus tabung dengan waktu (mAs)

Pengaruh kV
Jika kV dinaikkan maka beda potensial yang dihasilkan akan meningkat, sehingga kuantitas
sinar-X yang dihasilkan juga meningkat 2 Hubungan matematis :

• I1/I2 = (Kvp1)2/ (Kvp2)2

39,8/X = (55)2 / (70)2 = 3025/4900


3025X = 195.020
X = 24,46 (I2)

• I1/I2 = (Kvp1)2/ (Kvp2)2

X/41,6 = (55)2 / (70)2 = 3025/4900


4900X = 125.840
X = 25,68 (I1)

Kesimpulan : Pengaruh kV terhadap Kuantitas Sinar-X Semakin tinggi kV


yang diberikan diantara katoda dan anoda, maka Elektron akan bergerak semakin cepat.
Semakin cepat Elektron menumbuk anoda pada target, maka akan semakin cepat sinar-
X terbentuk dan semakin kuat daya tembus dari sinar-X yang dihasilkan tersebut.

11 | P a g e
Beda potensial akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar-X karena
perubahannya mempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin tinggi
nilai kVp semakin pendek panjang gelombang, semakin baik kualitas sinar-X.

EKSPOSI I
kV 55 / mAs 10 96,7
Kv 70 / mAs 10 38,1

12 | P a g e
Pengaruh jarak

EKSPOSI I
rumus inverse square law yang menyatakan FFD 100 cm 38,1
bahwa hubungan antara jarak dengan
FFD 120 cm 35,4
kuantitas atau intensitas sinar-X.

Dimana :
d adalah jarak focus film (meter)
I adalah Intensitas


𝐼1 1,2 (1,44)
=
35,4 1 (1)

1 x = 1,44 x 35,4
1 X = 50,97

X = 50,97 (I1)

Kesimpulan: Meningkatnya jarak pemotretan terutama FFD akan


menyebabkan intensitas sinar-X yang sampai ke film akan berkurang.

38,1 1,2(1,44)
=
𝐼2 1(1)

1,44 x = 38,1
38,1
X=
1,44

X = 26,45 (I2)

13 | P a g e
Pengaruh filtrasi
EKSPOSI I
Tanpa 38,1
plat
Dengan 40,9
plat Al

Kesimpulan : Filter adalah suatu bahan yg dapat meningkatkan kehomogenitasan


energi radiasi yg dipancarkan oleh anoda tabung tanpa absorpsi.
Berikut adalah jenis – jenis filter.
a. Inherent Filter
Inherent filter adalah material yang terletak di jalan foton sinar-x dari focal spot
(target) untuk membentuk pancaran yang dikeluarkan dari tabung. Inherent
filter terdiri dari glass tabung yg membungkus anoda dan katoda, oli pada sistem
pendingin tabung dan window pada tabung Setara antara 0,5 – 1 mm Al. Filter
ini sudah ada dalam tabung sinar x atau bawaan dari pabrik.
b. Additional Filter
Additional filter adalah peletakan cakram aluminium di tempat jalannya sinar-
x antara collimator dan tubehead seal. Cakram ini mempunyai ketebalan 0,5 mm
dan berfungsi menghalangi lewatnya foton sinar-x berenergi rendah, panjang
gelombang lebih panjang, dan tidak berguna dalam proses diagnosis serta
berbahaya bagi pasien. Hasilnya adalah pancaran foton dengan panjang
gelombang lebih rendah, berenergi tinggi, dan mempunyai tingkat penetrasi
lebih tinggi pula untuk proses diagnosis.

14 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil pada laporan praktikum kuantitas sinar – x ini adalah :

1. Perbedaan pengaruh mAs pada kuantitas sinar x adalah berbanding lurus yaitu
ketika semakin besar arus yang diberikan pada tabung sinar-X, maka akan
semakin banyak Elektron yang dihasilkan oleh filament. Semakin banyak
Elektron yang dihasilkan oleh filament, maka akan semakin banyak Elektron
yang menumbuk anoda dan itu berarti semakin banyak foton sinar-X yang
dihasilkan.
2. Pengaruh kV terhadap Kuantitas Sinar-X Semakin tinggi kV yang diberikan
diantara katoda dan anoda, maka Elektron akan bergerak semakin cepat. Semakin
cepat Elektron menumbuk anoda pada target, maka akan semakin cepat sinar-X
terbentuk dan semakin kuat daya tembus dari sinar-X yang dihasilkan.
3. Beda potensial akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas sinar-X karena
perubahannya mempengaruhi panjang gelombang yang dihasilkan. Semakin
tinggi nilai kVp semakin pendek panjang gelombang, semakin baik kualitas sinar-
X.
4. Meningkatnya jarak pemotretan terutama FFD akan menyebabkan intensitas
sinar-X yang sampai ke film akan berkurang.
5. Filter adalah suatu bahan yg dapat meningkatkan kehomogenitasan energi radiasi
yg dipancarkan oleh anoda tabung tanpa absorpsi.

5.2 Saran
Demikian yang dapat dipaparkan mengenai kuantitas sinar - x, mulai dari
dasar teori, alat dan bahan, dan cara kerja serta hasil dan pembahasan dalam
mengetahui kuantitas sinar – x. Yang mana dalam memaparkan materi masih terdapat
banyak kekurangan karena mungkin terbatasnya pengetahuan dan rujukan atau
referensi yang ada. Maka dari itu, kami menerima saran dan kritikan yang
membangun.

15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://hot.liputan6.com/read/4692915/kuantitas-adalah-jumlah-sesuatu-pahami-dari-contoh-
kalimatnya

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189968cf15105c651573.pdf

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai