Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

HAK EKSKLUSIF INVENTOR ATAS INVENSI ANALISIS


KASUS PERUSAHAAN NOKIA GUGAT OPPO ATAS
PENJUALAN PRODUK-PRODUK MENGANDUNG HAK
PATEN

disusun oleh;

Zevia gustira
P2B221013

JAMBI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Smartphone yang kita miliki saat ini merupakan suatu hasil dari pemikiran
penemuan yang, seiring waktu tidak hentinya mencoba untuk membuat
penemuan/ invensi. Gagasan tentang smartphone dimulai dari Martin Marty
Cooper, seorang veteran asal Amerika serikat. Yang tidak lain seorang yang
menciptakan telepon genggam pertama kali, pada tahun 1972 sampai dengan
1973.

Ide Cooper ini berawal dari keinginannya melakukan komunikasi dengan


orang lain dengan personal dan bebas serta tanpa menggunakan pesawat telepon.
Yang pada saat itu masih sangat konvensional dan tidak dapat dibawa ke mana-
mana. Cooper bersama John F. Mitchell menciptakan telepon yang bahkan
ukuran-ya tidak bisa dibilang kecil jika dibandingkan dengan smartphone saat ini.

Berjalan waktu bermunculan inovasi tentang telepon sampai pada saat ini, di
mana telepon yang berukuran besar dapat dimasukkan ke dalam kantong, serta
fungsinya tak lagi sekedar sebagai bertukar pesan atau pun melakukan panggilan.
Era 4.0 saat ini telepon telah berkembang menjadi smartphone yang tak hanya
digunakan dalam hal menelepon tetapi juga mencari informasi yang luas hanya
dalam suatu alat kecil yang tipis.

Pembuatan telepon yang dilakukan Cooper bukanlah hal yang mudah untuk
dibuat, tetapi memerlukan pengetahuan yang memadai akan ilmu yang dapat
digunakan dalam membuat telepon tersebut. Serta keberadaan pendanaan juga
masalah penting yang harus diperhitungkan. Kesadaran akan tersebut membuat
Cooper bekerja sama dengan John F. Mitchell yang merupakan insinyur proyek
komunikasi portabel Motorola.

Ide yang dimiliki Cooper, memerlukan perlindungan yang dapat menjamin


penemu atau Inventor atas invensi yang dibuat olehnya. Agar keaslian invensi
dapat terjaga. Kesadaran akan perlindungan ini terlihat bagaimana konferensi
yang diselenggarakan dan hasil darinya telah di ratifikasi oleh pemerintah
indonesia.

Pemerintah indonesia juga tidak luput dalam usaha menjamin perlindungan


inventor dalam invensi yang diciptakannya. Perlindungan ini bukan tanpa alasan
nilai ekonomi yang dimiliki hak Eksklusif yang diberikan oleh inventor atas
invensi yang di cipta nya

Hak eksklusif dapat dimiliki inventor ketika inventor telah mencatatkan


invensi yang dibuatnya dan pencatatan hak paten atas invensi. Pendaftaran invensi
ke dalam hak paten, harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut;1

1. Baru, suatu invensi tidak boleh di publikasi ke halayak umum sebelum


permohonan dan memperoleh tanggal penerimaan paten diajukan oleh
inventor.
2. Invensi yang mengandung langkah inventif, terhadap inventor dengan
keahlian di bidang person skilled in the art
3. Dapat diterapkan secara industri, suatu invensi harus dapat
dilaksanakan berulang-ulang dengan tetap menghasilkan fungsi yang
konsisten dan tidak berubah-ubah.
Tidak semua invensi dapat didaftarkan ke dalam hak Paten, invensi harus dilihat
apakah penggunaan invensi bertentangan dengan nilai kesusilaan dan moral yang
telah ada di indonesia, atau inventor tidak dapat menggunakan invensi-nya
terhadap manusia dan hewan secara bersama.
Hak eksklusif paten, di mana inventor diberikan hak atas invensi di bidang
teknologi untuk jangka waktu tertentu, inventor dapat menikmati invensi dengan
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensi dengan
jumlah uang yang telah disepakati sebelumnya.

1
Dyah Pertama, “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual bagi produk kreatif usaha kecil
menegah di yogyakarta” vol 27, Jurnal Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, 2020, hal
Hak eksklusif seorang inventor dapat dilihat bahwa inventor dapat
menggunakan secara sepenuhnya, melarang orang lain dalam hal membuat,
menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk menjual atau disewa-kan atau diserahkan. Walaupun hak
eksklusif inventor dapat digunakan seperti yang dipaparkan di atas. Nyata hak
eksklusif inventor masih memiliki batas dalam menggunakan hak tersebut.

Hal ini lah yang menjadi titik permasalahan yang melibatkan dua perusahaan
handphone besar, yang melibatkan Nokia dan OPPO. Hak eksklusif inventor atas
produk-produk yang memiliiki hak eksklusif. Maka dari itu penulis tertarik untuk
mengangkat hak eksklusif inventor atas invensi analisi kasus perusahaan
nokia gugat oppo atas penjualan produk-produk mengandung hak paten
HAK EKSKLUSIF INVENTOR ATAS INVENSI ANALISIS
KASUS PERUSAHAAN NOKIA GUGAT OPPO ATAS
PENJUALAN PRODUK-PRODUK MENGANDUNG HAK
PATEN

B. Rumusan masalah

C.

Anda mungkin juga menyukai