Anda di halaman 1dari 4

HASIL PENGAMATAN

1. Pemeriksaan Bilirubin Total


Range Sandar : 5,24 mg/dl
Range Control : 0,92- 1,32 mg/dl
Nilai Normal : 0,3 – 1,2 mg/dl

Nilai Standar : 5,3 mg/dl


Nilai Control : 1,1 mg/ dl (memenuhi range control)
 Identitas Probanus
Nama : Ni Luh Putu Sinta Dewi
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamim : Perempuan
Hasil : 0,9 mg/dl
 Identitas Pasien Rumah Sakit
Nama : Yastin
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kode Sampel : 273
Hasil : 0,9 mg/dl

2. Pemeriksaan Bilirubin Direct


Range Standar : 2,94 mg/dl
Range Control : 0,48-0,78 mg.dl
Nilai Normal : <0,2 mg/dl

Nilai standar : 0,6 mg/dl


Nilai control : 5,8 mg/dl
 Identitas Probandus
Nama : Ni Luh Putu Sinta Dewi
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamim : Perempuan
Hasil : 3,6 mg/dl
 Identitas Pasien Rumah Sakit
Nama : Yastin
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kode Sampel : 273
Hasil : mg/dl
PEMBAHASAN
Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga yang merupakan hasil akhir dari
pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi reduksi oksidasi. Bilirubin dalam darah
25 % berasal melalui penghancuran eritrosit immature dan protein heme yang lainnya seperti
myoglobin, sitokrom, katalase dan peroksidase (Lubis, 2013).
Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin
disaring dari darah oleh hati dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi
semakin rusak, bilirubin total akan meningkat.Sebagian dari bilirubin total termetabolisme,
dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Meningkatnya dibagian ini, penyebab
biasanya di luar hati. Bilirubin langsung didapatkan hasil rendah sementara bilirubin total
tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.
Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran, bila tingkatnya
sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus.
Bilirubin merupakan produk pemecahan sel darah merah. Pemecahan pertama dari sistem
RES (reticuleondothehelial system) yang diawali dengan pelepasan besi dan rantai peptida
globolin. Bilirubin berawal dari turunan cicin porfirin yang terbuka dan menjadi rantai lurus,
dalam sitem RES, turunan tersebut dikenal sebagai biliverdin yang kemudian dikeluarkan ke
sirkulasi, didalam plasma, bilirubin diikat oleh albumin yang dikenal sebagai bilirubin
indirek.
Bilirubin direct adalah bilirubin yang ditransfer ke liver dan melekat pada albumin.
Bilirubin direct yang terikat pada albumin tidak dapat larut dalam air, nilai normal bilirubin
direct adalah 0,1-0,4 gr/dL. Jika ikatan bilirubin direct ini dilepas oleh liver ikatannya dengan
albumin maka akan berikatan dengan asam glukuronat dan akan membentuk yang disebut
bilirubin indirect. Semua bilirubin indirect ini akan dikumpulkan dalam empedu dan dalam
keadaan normal tidak akan terdapat dalam plasma. Adanya bilirubin indirect dalam plasma
mengindikasikan adanya gangguan atau ketidak normalan (Djojodibroto,2007). Dalaam
sirkulasi umum terdapat bilirubin indirek dan bilirubin direk, dalam keadaan normal,
bilirubin indirek < 0,75 mg % dan bilirubin direk < 0,25 mg %, dan total bilirubin tidak lebih
dari 1 mg %. Bilirubin direk yang memasuki jalur empedu akan terkumpul dalam kantong
empedu dan akhirnya akan masuk kedalam usus. Sampai dalam lumen usus, akibat flora usus,
bilirubin direk teroksidasi menjadi urobilinogen (Sutedjo. 2009).

Berdasarkan hasil pengamatan probandus dan pasien rumah sakit, pada pemeriksaan
probandus atas nama Sinta Dewi didapatkan hasil bilirubin total sebesar 0,9 mg/dl dan
bilirubin direct sebesar 3,6 mg/dl. Sedangkan pada pasien rumah sakit atas nama Yastin,
diperopleh hasil bilirubin total sebesar 0,9 mg/dl dan bilirubin direct sebesar…. Jika
dibandingkan dengan nilai normal, maka kadar bilirubin total probandus dan pasien berada
pada nilai normal sedangkan pada bilirubin direct berada diatas nilai normal. Adapun hal
yang dapat menyebakan bilirubin tinggi ataupun rendah palsu antara lain pemeriksaan
bilirubin dengan menggunakan spektrofotometer sangat dipengaruhi oleh paparan cahaya,
karena bilirubin dalam serum darah dapat mengalami penurunan akibat paparan cahaya
khususnya adalah bilirubin indirect. Menurut Sholeh (2008) paparan cahaya dapat
menurunkan kadar bilirubin karena dapat terjadi isomerisasi pada bilirubin indirect.

Kadar bilirubin dalam serum sangat dipengaruhi oleh metabolisme hemoglobin, fungsi hati
dan kejadian-kejadian pada saluran empedu. Apabila destruksi eritrosit bertambah maka akan
terbentuk lebih banyak bilirubin. Itu mungkin menyebabkan bilirubin meningkat.
Melemahnya fungsi hati mendatangkan kenaikan kadar bilirubin dalam serum secara drastis.
Berkurangnya daya uptake atau konjugasi pada sel-sel hati mungkin menyebabkan kadar
bilirubin indirect meningkat.

Anda mungkin juga menyukai