Anda di halaman 1dari 15

Makalah

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


JEAN BROADES WATSON

Disusun sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan

OLEH:
KELOMPOK VI

1. SILVONI PURNAMASARI SAYEDI (841422183)


2. FEBRIANI ALINTI (841422146)
3. MEISKE ULI (841422147)
4. NINDY HARDIYANTI M. HARUN (841422148)
5. REFLI HASAN DJAKATARA (841422149)
6. NURYATI HARUN (841422161)
7. ILYAS M ALI (841422187)

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM NON REGULER


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan pujisyukur kehadirat ALLAH SWT yang telah


memberi Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat di selesaikan.

Ada pun tujuan dari pada penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan yang diberikan oleh Dosen
yang bersangkutan. Selain itu, tujuan kami menyusun makalah ini tidak lain untuk
memperluas pengetahuan yang kami miliki sekaligus dapat memperdalam
wawasan kami sebagai mahasiswa tentang Model konsep dan teori keperawatan.

Akan tetapi, dikarenakan kekurangan dan keterbatasan kami sebagai


manusia biasa, maka kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
senantiasa kami terima dan menyambutnya dengan tangan terbuka demi
tercapainya makalah yang jauh lebih baik dan benar.

Demikian kiranya semoga dengan hadirnya makalah ini dapat membawa


manfaat bagi kitasemua.

Gorontalo, 26Oktober 2022

Tim penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan ......................................................................................... 1
B. Tujuan penulisan................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah.................................................................................................. 3
B. Definisi................................................................................................. 5
C. Konsep-Konsep Teori Keperawatan..................................................... 6
D. Aplikasi Teori Keperawatan Jean Watson dalam Praktik
Keperawatan………………………………………………………….. 9
BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan Kesehatan sebagai
bagian integral dari pelayanan Kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan yang bersifat biologi-psikologi-sosial
spiritual yang komprehensif, ditunjukan pada individu siapapun baik yang
sakit maupun yang sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Dunia keperawatan memeng tidaklah mudah seperti yang banyak orang kira.
Begitu banyak hal yang harus dimengerti dan juga dipahami untuk bisa
melaksanakan tugas dengan baik sebagai seorang perawat.
Di dalam keperawatan ada empat konsep utama yaitu manusa,
lingkungan, sehat-sakit dan keperawatan itu sendiri. Semua itu merupakan
buah pikir pakar keperawatan yang menjadi dasar pengembangan keilmuan
keperawatan atau teori model konseptual. Dan dari banyaknya teori
keperawatan tersebut diantaranya teori model konseptual yang dikemukan
oleh Jean Broades Watson, seorang theorist keperawatan dengan model
konsep teorinya yaitu Human Caring.
Teori Jean Broades Watson yang telah dipublikasikan dalam
keperawatan dengan dasar “Human Science and Human Care “. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah caretive factor, yang
bermula dari prespektif humanistic yang dikombinasikan dengan dasar
pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu mengembangkan filosofi
humanistic dan sistem nilai, serta seni yang kuat.

1
B. Tujuan Penulisan
1. mengetahui sejarah model konsep dan teori keperawatan menurut Jeans
Broades Watson
2. mengetahui definisi konsep-konsep teori keperawatan menurut Jeans
Broades Watson
3. mengetahui pengaplikasian konsep teori keperawatan menurut Jeans
Broades Watson

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah
Jean Watson, dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1940 di Williamson,
Virginia Barat, Amerika. Watson lulus dari Sekolah Keperawatan Gale Lewis
pada tahun 1961, dan kemudian melanjutkan studi keperawatan di University
of Colorado di Boulder. Dia memperoleh gelar sarjana pada tahun 1964, gelar
Master di bidang keperawatan kesehatan jiwa dan mental pada tahun 1966
dan Ph.D. dalam psikolofi pendidikan dan konseling pada tahun 1973.
Watson telah menerima gelar sarjana dan pasca sarjana di keperawatan
dan psikiatris-jiwa keperawatan kesehatan dan pada bidang pendidikan
psikologi dan konseling mendapatkan gelar PhD. Penerima beberapa
penghargaan dan kehormatan, termasuk Kellogg, Penghargaan Riset
Fullbright di Swedia dan enam Doktor Kehormatan, Internasional Fellowship
di Australia termasuk tiga Internasional Kehormatan Doktor (Swedia, Inggris,
Quebec, Kanada) serta merupakan penulis yang dipublikasikan secara luas.
Pada tahun 1990 Watson dan rekan-rekannya mendirikan Pusat
“Human Caring”University of Colorado, kajian multidisipliner yang pertama
di negaranya yang berkomitmen menerapkan ilmu tentang “human caring”
untuk praktik klinis, beasiswa, administrasi dan kepemimpinan. Di pusat
kajian ini Watson dan rekan-rekannya tersebut memberikan dukungan
terhadap kegiatan-kegiatan klinis, Pendidikan, beasiswa dan proyek terkait
“human caring”. Kegiatan ini melibatkan para pakar di tingkat nasional dan
intrnasional, juga relasi kolega diseluruh dunia seperti Australia, Brazil,
Kanada, Korea, Jepang, Selandia Baru, Inggris, Skandinavia, Thailand dan
Venezuela. kegiatan ini berlanjut dengan diadakan program sertifikasi
internasional tentang "Caring Healing” di University of Colorado, dimana
Watson menawarkan Pendidikan khusus tentang teori yang dikembangkannya
kepada mahasiswa doctor.

3
University of Colorado School of Nursing menganugerahkan gelar
professor Keperawatan kepada Watson di tahun 1992 selian itu, Watson
mendaptkan 6 gelar doktor keperawatan dari 3 Universitas di Amerika Serikat
dan tiga lainnya di luar Amerika Serikat. Pada tahun 1993, Watson menerima
penghargaan Martha E. Rogers dari Liga Nasional Keperawatan (National
League for Nursing/ NLN ) Atas kontribusi yang signifikan untuk memajukan
ilmu keperawatan dan Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1997, NLN
menganugerahkan penghargaan seumur hidup kepada Watson sebagai
perawat holistic. Di tahun 1999, Watson menjadi ketua Ilmu Caring
Murchison-Scoville yang pertama dan menjadi professor kehormatan.
Watson mendapatkan gelar kehormatan ilmuwan keperawatan di New
York University di tahun 1998 dan ditahun berikutnya menerima
penghargaan Fetzer Institute’s National Norman Cousins atas komitmennya
mengembangkan, memelihara dan memperkuat praktik perawatan berpusat
pada hubungan manusia. Watson juga merupakan pengajar kehormatan di
beberapa universitas di Amerika Serikat.
Jean watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan
teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan
Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean
Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantara kebutuhan dasar biofisikal:
1. Kebutuhan untuk hidup yang meliputi butuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminiasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
2. Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
3. Kebutuhan untuk intergrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal
4. Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri

Berdasarkan pada keempat kebutuhan tersebut, Watson memahami


bahwa manusia merupakan makhluk sempurna yang mempunyai berbagai

4
macam perbedaan. Sehingga dalam upaya mencapai kesehatan maka manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera secara fisik, mental dan spiritual. Karena
sejahtera merupakan kondisi harmonis antara pikiran, badan dan jiwa.
Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus mempunyai
peran dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, mengobati
berbagai macam penyakit dan penyembuhan kesehatan (Watson,1979)

B. Definisi
Dalam memahami konsep keperawatan Jean Watson dikenal dengan
teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Pandangan teori Jean
Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling terkait yakni:
1. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi:
kebutuhan ventilasi
2. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
3. dan istirahat, kebutuhan seksual
4. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi
5. Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan)
yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Gambar 1. Cabang Kebutuhan Manusia Menurut Jean Watson

5
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan yakni
“human science and human care”. Sebagaimana yang dinyatakan oleh
Watson (1985) human care is the heart of nursing. Oleh karenanya untuk
memberikan pondasi yang kokoh untuk ilmu keperawatan maka perawat
seharusnya mengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai serta seni
yang kuat.
Berdasarkan pada empat cabang kebutuhan manusia maka Jean Waston
memahami bahwa dalam upaya mencapai kesehatan maka manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual. Sejahtera
merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa karena manusia
ialah makhluk sempurna yang mempunyai berbagai macam perbedaan.
Hingga untuk mencapai sejahtera maka diperlukan peran keperawatan yang
fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit selain
mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.
Carative factor dipercaya Watson sebagai fokus utama dalam
keperawatan yaang berawal dari perspektif humanistik yang dikombinasikan
dengan dasar pengetahuan ilmiah. Keperawatan berupaya untuk
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, kemanusiaan dan kiat
sebagai human science (Watson, 1985). Berfokus pada pengembangan
pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, sebagai pengetahuan tentang
human care

C. Konsep-Konsep Teori Keperawatan


Watson melandaskan teori praktik keperawatannya ada pada 10 faktor kreatif
berikut ini. Setiap factor memiliki komponen fenomenologis yang bersifat
dinamis dan relaitf bagi setiap individu yang terlibat dalam hubungan yang
tercakup dalam keperawatan. Tiga factor yang saling berfungsi sebagai
landasan filosifis ilmu caring. Dengan berkembangnya gagasan dan nilai yang
ditawarkan oleh Watson, ia kemudian menerjemahkan 10 faktor keratif ini
menjadi proses caritas. Proses caritas ini meliputi dimensi spiritual yang
terbuka dari konsep cinta dan caring.

6
1. Membentuk System Nilai Humanistic Altrutistik
Nilai humanistic dan alturistik dipelajari pada usia dini tetapi dapat
sangat dipengaruhi oleh perawat pendidik. Factor ini dapat diartikan
sebagai kepuasan yang didapat dengan memberi dan memperluas
dimensi diri (self of self)
2. Membagkitkan Keyakinan-Harapan
Factor ini, dipadukan dengan nilai humanistic dan alturistik, dapat
membantu mewujudkan keperawatan yang holistic dan Kesehatan positif
pada populasi pasien. Factor ini juga menggambarkan peran perawat
dalam mengembangkan hubungan perawat-pasien yang efektif dan
meningkatkan kesejehateraan pasien dengan membantunya menerapkan
perilaku sehat
3. Menanamkan Kepekaan terhadap Diri dan orang Lain
Menyadari perasaan diri, baik bagi perawat maupun pasien, dapat
mengarahkan seseorang menuju aktualisasi dirinya. Perawat mengakui
kepekaan dan perasaannya dapat menjadi lebih tulus, ikhlas dan peka
terhadap orang lain
4. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya
Hubungan dan rasa percaya anatara perawat dan pasien sangat penting
dikembangkan untuk mewujudkan hubungan caring transpersonal.
Melalui hubungn saling percaya, perawat dan pasien dapat
mengungkapkan perasaan positif maupun negatifnya. Kehangatan yang
tidak bersifat posesif, dan komunikasi efektif. Sikap yang selaras yaitu
sikap yang jujur, tulus, asli dan tidak berpura-pura. Emapti adalah
kemampuan untuk merasakan dan memahami sudut pandang dan
perasaan orang lain serta untuk mengungkapkan pemahaman tersebut.
Kehangatan yang tidak psoesif ditunjukan dengan ; nada suara yang
sedang/tidak terlalu pelan atau keras, sikap tubuh yang terbuka dan
ekspresi wajah sesuai, sedangkan komunikasi efektif memeiliki
komponen kognitif, afektif dan perilaku
5. Meningkatkan dan Menerima Ungkapan Perasaan Positif Dan Negatif

7
Berbagi perasaan dapat dianggap sebagai pengalaman yang berisiko bagi
perawat ataupun pasien. Perawat harus siap menghadapi perasaan yang
positif atau negative. Perawat harus menyadari pula bahwa pemahaman
intelektual dan emosional dari setiap situasi dapat berbeda-beda.
6. Menggunakan Metode Pemecahan Masalah serta Sistematis untuk
Pengambilan Keputusan
Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan pemecahan
masalah secara ilmiah dalam keperawatan memupuskan citra perawat
sebagai pembantu dokter. Proses keperawatan sama dengan proses
penelitian yang sistematis dan tertata.
7. Meningkatkan Pengajaran Pembelajaran Interpersonal
Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan karena
membedakan caring dengan curing. Melalui proses pengajaran-
pembelajaran interpersonal, pasien dapat informasi sehingga dapat
bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan dan kesehatan dirinya,
menentukan kebutuhan dirinya dan memberikan kesempatan bagi dirinya
untuk tumbuh.
8. Menyediakan Lingkungan Psikologis, Fisiki, Sosial Budaya dan Spiritual
yang Mendukung, Melindungi dan Memperbaiki
Perawat harus menyadari adanya pengaruh lingkungan internal dan
eksternal terhadap sehat dan sakit individu. Konsep yang relevan dengan
lingkungan internal termasuk diantaranya kesejahteraan jiwa spiritual
serta keyakinan sosial budaya seorang individu. Selain variable tersebut,
variable epidemiologis, variable eksternal lainnya meliputi kenyamanan,
privasi, kemanan, kebersihan dan lingkungan yang indah
9. Membantu Pemenuhan Kebutuhan Manusia
Perawat menyadari adanya kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial,
dan intrapersonal dari dirinya snediri juga pasien. Pasien harus dapat
memenuhi kebutuhan dan yang lebih mendasar terlebih dahulu sebelum
dapat memenuhi kebutuhan lainnya yang lebih tinggi tingkatannya.
Kebutuhan nutrisi, eliminasi dan ventilasi adalah contoh kebutuhan

8
biosfisik dsar sementara kebutuhn aktivitas, inaktivitas, dan seksualitas
trmasuk kebutuh psikofisik dasar. Pencapaian dan afiliasi merupakan
kebutuhan psikososial yang tingkatannya lebih tinggi. Aktualisasi diri
merupaka kebutuhan intrapersonal-interpersonal yang tingkatannya juga
tinggi.
10. Kekuatan Spiritual-Fenomenologikal-Eksistensial
Fenomenologi menggambarkan data dari situasi yang memebantu untuk
memahami suatu fenomena. Sedangkan psikologi eksistensi adalah ilmu
manusia yang menggunakan analisis fenomenologi. Factor ini
diikutsertakan untuk membeerikan pengalaman yang dapat memicu
pemikiran agar dapat memahami diri sendiri dan orang lain.

D. Aplikasi Teori Keperawatan Jean Watson dalam Praktik Keperawatan


Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-
langkah yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut
mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut
(tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam
proses keperawatan):
1. Pengkajian :
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan
konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang
digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga
meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti dalam memecahkan
masalah ,menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:
a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.

9
c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas
yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan
untuk
e. aktualisasi diri.
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design
untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta
meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan
bagaimana data akan dikumpulkan.
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data.
4. Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk
meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi
hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil
tersebut dapat digeneralisasikan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu
adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan
bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai
ragam perbedaan. Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson
menganjurkan supaya penelitianpenelitian di bidang keperawatan dapat
dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan
langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah. Hubungan dengan ciri-ciri
teori, Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan sebuah
pengelompokan, ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai
fenomena 40, dan dia menolak konsep tradisional. Penerapan teori Jean
Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Angelia, E. dkk. 2020. Teori Keperawatan Jean Watson (Makalah, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Suaka Insan) Diakses dari http://www.academia.edu

Muharani, S. dan Utari, Wardhani. 2019. Buku Ajar Falsafah & Teori
Keperawatan. Jakad Media Publishing. Surabaya: kebonasari

Risnah., dan Muhamad Irwan. 2020. Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam
Integrasi Keilmuan. Alauddin University Press: Kabupaten Gowa

12

Anda mungkin juga menyukai