Anda di halaman 1dari 23

POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BAWANG DAYAK

(Eleutherine americanaMerr) DENGAN PERBANDINGAN METODE


EKSTRAKSI
Widya Annggraini Julkifli, Zainal Abidin, Aminah

Laboratorium Kimia Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Muslim Indonesia Makassar
(widyaanggraini3030@gmail.com)

ABSTRACT

WIDYA ANGGRAINI JULKIFLI. “Potential activity antioxidant of extract Bawang


Dayak (Eleutherine Americana Merr) With Comparised By Extraction Method”

In Indonesia, many degenerative diseases have developed, encouraging food and


nutrition researchers to explore natural antioxidant compounds that can reduce free
radicals. Flavonoids are one of the compounds that act as antioxidants because
flavonoids can donate hydrogen atoms and are able to chelate metals. Flavonoid
compounds are known to be found in Dayak onion bulbs. In addition, Dayak onion
bulbs also contain other phytochemical compounds such as alkaloids, glycosides,
phenolics, steroids and tannins. This study aimed to compare the antioxidant activity of
the Dayak onion (EleutherineamericanaMerr) with different extraction methods and to
determine the potential antioxidant activity of Dayak onion with the comparison of the
extraction method. The research uses a non- experimental method, namely a review of
journals/articles. Based on the results of a literature search on various databases, 5
journals were obtained that met the exclusion and inclusion criteria. The article
review showed that the most optimal antioxidant activity of Dayak onion was by using
the maceration extraction method, 96% ethanol solvent and producing an IC¬50
value of 25.3339 g/mL

Keywords: Dayak Onion, Antioxidant, Extraction Method.

PENDAHULUAN

Kesehatan adalah hal yang paling satu dampak negatif yang perlu
utama untuk menunjang kehidupan diwaspadai adalah timbulnya berbagai
manusia. Perkembangan industri, gaya penyakit degeneratif. Di Indonesia,
hidup yang tidak sehat, serta kebiasaan penyakit degeneratif sudah banyak
merokok dapat menimbulkan berbagai berkembang. Para peneliti pangan dan
dampak negatif bagi manusia. Salah gizi Indonesia untuk saat ini sedang giat
mengeksplorasi senyawa-senyawa radikal beba
antioksidan alami yang dapat meredam

Antioksidan adalah suatu senyawa reaktif dan tidak stabil. Radikal bebas
yang memiliki struktur molekul yang menjadi salah satu molekul yang
dapat memberikan elektron untuk dianggap bertanggung jawab dalam
molekul radikal bebas yang tidak stabil berbagai penyakit yang diderita
tanpa terganggu sama sekali sehingga manusia, termasuk penyakit degeneratif
dapat memutuskan reaksi berantai (Tristantini et al. 2016, h.1). Upaya
radikal bebas (Syarif et al. 2015, h.86). pemanfaatan tanaman sebagai
Antioksidan yang ditemukan dalam antioksidan alami sangat
banyak makanan yang berasal dari diperlukan.Salah satu senyawa yang
tumbuhan. Radikal bebas merupakan berfungsi sebagai antioksidan yaitu
senyawa yang memiliki satu atau lebih flavonoid (Banjarnahor & Artanti 2014,
elektron yang tidak berpasangan yang h.240)
menyebabkan senyawa ini sangat
Bawang dayak (Palangkaraya dan penelitian mengindikasikan keluarga
Samarinda); bawang tiwei (Kalimantan); bawang dayak dari spesies Eleutherine
bawang lubak (Samarida); bawang plicata tersebar luas di sekitar daerah
sebrang, bawang kapal (Sumatra); Amazon (Couto dkk, 2016).
babawangan beureum, bawang siyem Tanaman ini banyak terdapat di daerah
(Sunda); bawang siyem, brambang penggunungan antara 600 sampai 1500
sabrang, teki sabrang, luluwa sapi m di atas permukaan laut.Mudah
(Jawa); bawang sayup (Melayu) (Utami dibudidayakan, tidak tergantung musim
& Desty, 2013). dan dalam waktu 2 hingga 3 bulan
Bawang dayak mempunyai banyak setelah tanam sudah dapat dipanen.Ciri
spesies yang tersebar di daerah tropis spesifik dari tanaman ini adalah
yang ada di dunia. Bawang dayak umbinya yang berwarna merah menyala
dengan spesies(Eleutherine americana dengan permukaan yang sangat licin,
merr) .Dapat tumbuh di Cina, Indonesia, letak daun berpasangan dengan
dan Africa Selatan. Selain itu, beberapa komposisi daun bersirip ganda dan
bunganya berwarna putih.Tipe refluks, soxhletasi, digesti, dekokta dan
pertulangan daunya sejajar dengan tepi infusa. Teknik ekstraksi yang sesuai
daun licin dan bentuknya seperti pita berdasarkan sifat zat aktif pada sampel
bergaris.Selain digunakan sebagai diantaranya maserasi dan infusa.
tanaman obat, tanaman ini juga Maserasi adalah teknik ekstraksi
digunakan sebagai tanaman hias, dengan cara merendam simplisia
karena memiliki bunga yang berwarna menggunakan pelarut tanpa
putih (Saptowaloyu, 2007) pemanasan. Karena sifat tanin larut
Bawang dayak mengandung berbagai dalam pelarut organik seperti etanol,
senyawa aktif meliputi naphtoquinonen maka dapat menggunakan teknik
dan turunannya, seperti elecanacine, maserasi.Sedangkan infusa adalah
eleutherine, eleutherol, eleuthernone. teknik ekstraksi menggunakan pelarut
Selain itu, bawang dayak juga air dengan pemanasan(Isnawati &
mengandung alkaloid, saponin, Retnaningsih, 2018).
triterpenoid, steroid, glikosida, tannin, 1. Tujuan Ekstraksi
fenolik, dan flavonoid yang Tujuan ekstraksi bahan alam
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat- adalah untuk menarik komponen
obatan (Utami & Desty, 2013). kimia yang terdapat pada bahan
Khasiat dari tanaman bawang dayak di alam. Ekstraksi ini didasarkan pada
antaranya antinflamasi, Secara empiris prinsip perpindahan massa
diketahui tanaman ini dapat komponen zat ke dalam pelarut,
menyembuhkan penyakit kulit atau bisul dimana perpindahan mulai terjadi
(Galingging, 2009) pada lapisan antara muka kemudian
Ekstraksi merupakan cara berdifusi masuk ke dalam pelarut
pengambilan zat aktif yang terdapat (Ditjen POM, 1986).
dalam sampel menggunakan pelarut
yang sesuai. Teknik ekstraksi ada dua 2. Mekanisme ekstraksi
cara yaitu cara tanpa pemanasan dan Proses terekstraksinya zat aktif
cara dengan pemanasan. Cara dingin dalam sel adalah pelarut organik
meliputi maserasi dan perkolasi, akan menembus dinding sel dan
sedangkan cara panas diantaranya masuk ke dalam rongga sel tanaman
atau hewan yang mengandung zat pengembangan bahan, tahap
aktif (osmosis). Zat aktif tersebut maserasi antara, tahap perkolasi
akan larut sehingga akan terjadi sebenarnya
perbedaan konsentrasi antara larutan (penetrasi/penampungan ekstrak),
zat aktif di dalam sel dan pelarut terus menerus sampai diperoleh
organik di luar sel. Maka larutan ekstrak (perkolat) (Depkes RI,
terpekat akan berdifusi keluar sel, 2000).
dan proses ini akan berulang terus c. Refluks
sampai terjadi keseimbangan antara Refluks adalah ekstraksi
konsentrasi zat aktif di dalam dan di dengan pelarut pada temperatur
luar sel (Ditjen POM, 1986). titik didihnya selama waktu tertentu
3. Metode Ekstraksi dan dalam jumlah pelarut terbatas
a. Maserasi yang relatif konstan dengan
Maserasi adalah proses adanya pendingin balik (Depkes
pengekstrakan simplisia dengan RI, 2000).
menggunakan pelarut dengan d. Digesti
beberapa kali pengocokan atau Digesti adalah maserasi
pengadukan pada temperatur dengan pengadukan kontinu pada
ruangan (kamar). Remaserasi temperatur yang lebih tinggi dari
berarti dilakukan pengulangan temperatur kamar yaitu pada
penambahan pelarut setelah 40οC– 50οC (Depkes RI, 2000).
dilakukan penyaringan maserat e. Infus
pertama dan seterusnya (Depkes Infus adalah ekstraksi
RI, 2000). menggunakan pelarut air pada
b. Perkolasi temperatur penangas air (bejana
Perkolasi adalah ekstraksi infus tercelup dalam penangas air
dengan pelarut yang selalu baru mendidih, temperatur terukur 90οC
sampai terjadi penyarian sempurna selama 15 menit (Depkes RI,
yang umumnya dilakukan pada 2000).
temperatur kamar. Proses f. Dekok
perkolasi terdiri dari tahapan
Dekok adalah ekstraksi Antioksidan dapat mengeliminasi
dengan pelarut air pada senyawa radikal bebas di dalam tubuh
temperatur 90οC selama 30 menit sehingga tidak menginduksi suatu
(Depkes RI, 2000). penyakit (Munte, Runtuwene, &
g. Soxhletasi Citraningtyas, 2015).
Soxhletasi adalah metode Senyawa antioksidan memiliki
ekstraksi untuk bahan yang tahan peran yang sangat penting dalam
pemanasan dengan cara kesehatan.Berbagai bukti ilmiah
meletakkan bahan yang akan menunjukkan bahwa senyawa
diekstraksi dalam sebuah antioksidan mengurangi risiko berbagai
klonsong ekstraksi (kertas saring) penyakit kronis seperti kanker dan
di dalam sebuah alat ekstraksi dari penyakit jantung koroner.Karakter
gelas yang bekerja kontinu (Voight, utama senyawa antioksidan adalah
1995). kemampuannya menangkap radikal
Antioksidan merupakan senyawa bebas. Radikal bebas adalah molekul
pemberi electron (electron donor) atau yang sangat reaktif karena memiliki
reduktan. Senyawa ini memiliki berat elektron yang tidak berpasangan dalam
molekul kecil, tetapi mampu orbital luarnya sehingga dapat bereaksi
menginaktivasi berkembangnya reaksi dengan cara mengikat elektron molekul
oksidasi, dengan cara mencegah sel tersebut (Kuntorini & Astuti, 2010
terbentuknya radikal. Antioksidan juga h.16).
merupakan senyawa yang dapat Antioksidan adalah zat yang dapat
menghambat reaksi oksidasi, dengan menghambat proses oksidasi sehingga
mengikat radikal bebas dan molekul dapat melindungi sel dari bahaya radikal
yang sangat reaktif. Akibatnya, bebas yang dihasilkan dari metabolisme
kerusakan sel akan dihambat. tubuh maupun factor eksternal lainnya.
Antioksidan juga merupakan senyawa Secara kimiawi antioksidan alami yang
yang mendonasikan satu atau lebih terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan
elektron kepada senyawa oksidan, bahan pangan(Maesaroh, Kurnia, & Al
kemudian mengubah senyawa oksidan Anshori, 2018 h.98).
menjadi senyawa yang lebih stabil.
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menunda atau mencegah
mampu menunda, memperlambat dan terjadinya reaksi radikal bebas dalam
mencegah proses oksidasi lipid. Dalam oksidasi lipid (Effendi, Ahmad & Ibrahim,
arti khusus antioksidan adalah zat yang 2015)
b. DPPH(2,2-diphenyl-1- Salah satu metode yang
picrylhydrazil) digunakan dalam menguji aktivitas
Salah satu metode yang paling antioksidan yaitu metode DPPH (1,1-
umum digunakan untuk analisis difenil-2-pikrilhidrazil). Metode pengujian
peredaman radikal bebas adalah ini merupakan metode yang konvensial
metode DPPH (2,2-diphenyl-1- dan telah lama digunakan untuk
picrylhydrazil). DPPH merupakan suatu penetapan aktivitas senyawa
senyawa radikal bebas yang berwarna antioksidan.metode DPPH mudah
ungu. Apabila DPPH direaksikan digunakan, cepat, cukup teliti dan baik
dengan senyawa peredaman radikal digunakan dalam pelarut organik. (Idza
bebas misalnya flavonoid, intensitas dkk, 2013, h.111).Pengukuran
warna ungu akan berkurang dan bila antioksidan dengan metode DPPH (2,2-
senyawa peredaman radikal bebas yang diphenyl-1-picrylhydrazil)adalah metode
bereaksi jumlahnya besar, maka DPPH pengukuran antioksidan yang
akan berubah warna menjadi kuning sederhana, cepat dan tidak
(Kuncahyo & Sunardi, 2007). membutuhkan banyak reagen seperti
DPPH merupakan senyawa radikal halnya metode lain. Pada metode lain
bebas yang stabil sehingga apabila selain DPPH membutuhkan reagen
digunakan sebagai pereaksi dalam uji kimia yang cukup banyak, waktu
penangkapan radikal bebas cukup analisis yang lama, biaya yang mahal
dilarutkan dan bila disimpan dalam dan tidak selalu dapat diaplikasikan
keadaan kering dengan kondisi pada semua sampel (Sayuti & Yenrina,
penyimpanan yang baik dan stabil 2015).
selama bertahun-tahun. Nilai absorbansi Pada metode ini, larutan DPPH
DPPH berkisar antara 515-520 berperan sebagai radikal bebas
nm(Sastrawan, Sangi & Kamu, 2013 yangakan bereaksi dengan senyawa
h,111). antioksidan. DPPH adalah radikal bebas
yang bersifat stabil dan beraktivitas Flavonoid adalah metabolit
dengan cara mendelokalisasi electron sekunder dari polifenol, di temukan
bebas pada suatu molekul, sehingga secara luas pada tanaman serta
molekul tersebut tidak reaktif makanan dan memiliki berbagai efek
sebagaimana radikal bebas yang lain. bioaktif termasuk anti virus, anti
Struktur molekul senyawa radikal bebas inflamasi (Qinghu dkk, 2016).
DPPH sebelum dan sesudah berikatan kardioprotektif, anti diabetes, anti kanker
dengan elektron dari senyawa lain dapat (Marzouk, 2016) anti penuaan, anti
dilihat seperti pada Gambar 1 oksidan (Vanessa dkk, 2015) dan lain-
(Molyneux, 2004). lain.
c. Flavonoid Biosintesis flavonoid dalam sel
Senyawa flavonoid adalah tumbuhan dimulai dengan prekursor
senyawa polifenol yang mempunyai 15 fenilalanin yang melibatkan beberapa
atom karbon yang tersusun dalam senyawa aktivator diantaranya satu
konfigurasi C6C 3C6, artinya kerangka molekul 4-coumaroyl-CoA dan 3
karbonnya terdiri atas dua gugus C6 molekul malonyl-CoA. Kegiatan sintesis
(cincin benzena tersubstitusi) akan melibatkan dua enzim utama yaitu
disambungkan oleh rantai alifatik tiga resveratrol synthase (disebut juga
karbon. Flavonoid terdapat dalam sebagai stilbene synthase, disingkat
semua tumbuhan hijau sehingga dapat STS) dan chalcone synthase (CHS).
di temukan pada setiap ekstrak Berat molekul kedua enzim diprediksi
tumbuhan (Gambar 2.)(Tian-yang dkk, sekitar 42,7 kDa. Kedua enzim ini
2018). diperkirakan merupakan kunci reaksi
biosintesis semua senyawa flavonoid
pada tumbuhan dan merupakan
homodimerik dari poliketide synthase
spesifik tumbuhan. Keduanya bekerja
melakukan kondensasi menggunakan 3
Gambar 2. Rumus struktur flavonoid reaksi kondensasi sekuensial dengan
(Tian-yang dkk, 2018). malonyl CoA membentuk senyawa
antara tetraketida, hanya saja pada STS
akhir pembentukan inti cincinnya (final Flavonoid dipercaya dapat
ringfolding) agak berbeda. Hasil berupa melindungi tubuh dari beberapa jenis
tetraketida linear yang selanjutnya penyakit degeneratif dengan cara
tergantung dari aktivitas kedua enzim mencegah terjadinya proses peroksidasi
diatas; apabila CHS yang muncul dan lemak. Flavonoid juga memperlihatkan
aktif maka produk akhir yang terbentuk kemampuan mencegah proses oksidasi
adalah flavonoid. Namun apabila enzim dari Low Density Lippproteins (LDL)
STS yang lebih aktif maka yang akan dengan cara menangkap radikal bebas
terbentuk sebagai produk akhir adalah dan mengikat logam transisi (Pankaj
reservatrol (Widowati, Sastiono & Jusuf, dkk, 2003 h. 127).
2008 h. 402).
METODE STUDI LITERATUR seperti “aktivitas antioksidan bawang
A. Waktu Studi Literatur dayak (Eleutherine americana merr)”
Penelitian ini dilakukan pada bulan 2. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
September hingga Desember tahun Kriteria inklusi jurnal yang dipilih
2020 di Ternate, Maluku Utara. yaitu jurnal Indonesia yang ber ISSN
B. Metode Studi Literatur dan Jurnal Internasional 10 tahun
Metode penelitian yang digunakan terakhir (2010-2020), full text memuat
yaitu dengan cara non eksperimental aktivitas antioksidan bawang dayak
yaitu review jurnal/artikel. Review jurnal (Eleutherine americana merr)dan
dilakukan dengan cara melakukan memiliki keterkaitan satu sama lain.
pencarian jurnal kemudian direview dan Sedangkan kriteria ekslusinya yaitu
di analisa. Jurnal yang digunakan dalam jurnal Indonesia yang tidak ber ISSN
Literature review didapatkan melalui dan jurnal internasional dibawah 10
database penyedia jurnal. tahun terakhir dan tidak memuat
C. Prosedur Kerja penelitian tentang aktivitas
1. Strategi Penelusuran Literatur antioksidan bawang dayak
Penulis melakukan penelusuran (Eleutherine americana merr).
melalui Google Scholar, Pub Med, Mengenai pemilihan bahasa jurnal
Elsevier, dan Science Direct yang dipilih adalah jurnal berbahasa
kemudian menuliskan kata kunci Indonesia dan berbahasa Inggris.
3. Hasil Penulusuran Literatur jurnal penelitian tersebut dimasukkan
Berdasarkan hasil penelusuran kedalam tabel diurutkan sesuai dengan
digoogle scholar menggunakan kata alphabet dan tahun terbit jurnal sesuai
kunci tersebut didapatkan beberapa dengan format tersebut diatas. Untuk
literatur yang cukup banyak. peneliti lebih memperjelas analisis abstrak dan
menemukan 10.264 jurnal yang full text jurnal tersebut kemudian
sesuai dengan kata kunci tersebut. dilakukan analisis terhadap isi yang
Dilakukan seleksi dan dieksklusi terdapat dalam tujuan penelitian dan
2.738 jurnal karena rentang waktu hasil temuan penelitian. Data yang
dibawah tahun 2010. Kemudian sudah terkumpul kemudian dicari
dilakukan skrining 5.821 jurnal persamaan dan perbedaanya lalu
dieksklusi karena tidak tersedia dibahas untuk menarik kesimpulan
artikel full text. Asesment kelayakan
terhadap 47 jurnal full text dilakukan,
jurnal yang duplikasi dan tidak sesuai
kriteria inklusi dilakukan eksklusi
sebanyak 7 judul jurnal. Dari 7 judul
jurnal diambil 5 diantaranya yang
memiliki keterkaitan variabel satu
sama lain.
D. Analisis Data
Literatur review ini disintesis
menggunakan metode naratif dengan
mengelompokkan data-data yang
sejenis sesuai dengan hasil yang diukur
untuk menjawab tujuan jurnal penelitian
yang sesuai dengan kriteria inklusi
kemudian dikumpulkan dan dibuat
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti,
tahun terbit jurnal, metode dan
ringkasan hasil atau temuan. Ringkasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Review
Tabel 1. Hasil Studi Literatur Aktivitas Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine americana merr) Dengan
Perbandingan Metode Ekstraksi.
Metode Metode Aktivitas
Nama Peneliti Judul Penelitian Sampel Pelarut
Ekstraksi Pengujian Antioksidan

Penentuan Aktivitas
Evi Mintowati
Antioksidan Ekstrak Etanol
Kuntorini, Eleutherine Nilai IC50
Bulbus Bawang Dayak Maserasi Etanol 96% DPPH
Maria Dewi americana Merr 25,3339 µg/mL.
(Eleutherine Americana
Astuti
Merr.)

Viqi Sajidah,
Amilia Yuni Pengaruh Penambahan
Damayanti2, Ekstrak Bawang Dayak
Eleutherine Nilai IC50 66,826
Nurul Azizah (Eleutherine americana Maserasi Etanol 70% DPPH
americana Merr µg/mL
Choiriyah, Mira Merr.) Pada Aktivitas
Dian Naufalina Antioksidan Nuget Tempe
Uji Aktivitas Antioksidan
Fraksi Etanol Umbi
Indri Sri Devi
Bawang Mekah Nilai IC50 fraksi
Br. Sembiring, Eleutherine
(Eleutherine americana Sokhletasi Etanol 70% DPPH etanol adalah
Isnindar, americana Merr
Merr.) Dengan Metode 35,5468 µg/mL
Iswahyudi
DPPH (2,2-Difenil-1-
Pikrilhidrazil)

Nilai IC50 untuk


ekstrak etanol,
etil asetat dan
Anita Sarah Uji Aktivitas Antioksidan
Etanol 70%, n-heksan
Hidayah, Kiki Umbi Bawang Dayak Eleutherine
Refluks etil asetat, DPPH masing-masing
Mulkiya, leni (Eleutherine americana americana Merr
n-heksan sebesar 46,14
Purwanti Merr)
ppm; 31,27
ppm; dan 73,76
ppm.

Perbandingan Pelarut Nilai IC50 untuk


Etanol-Air Dalam Proses ekstrak etanol,
Eka
Ekstraksi Umbi Bawang air masing-
Kumalasari Eleutherine Etanol 70%
Dayak (Eleutherine Maserasi DPPH masing sebesar
Dan Siska americana Merr dan air
americana Merr) Terhadap 58,62 µg/mL
Musiam
Aktivitas Antioksidan dan 26,98
Dengan Metode DPPH µg/mL
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit
15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C 6C3C6, degeneratif seperti kardiovaskular, kanker, aterosklerosis,
artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C 6 osteoporosis dan penyakit degeneratif lainnya. Resiko
(cincin benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai terkena penyakit ini dapat diturunkan dengan
alifatik tiga karbon. Flavonoid terdapat dalam semua mengonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup
tumbuhan hijau sehingga dapat di temukan pada setiap (Ariesty & Fatmawati 2014, h.388).
ekstrak tumbuhan (Tian-yang dkk, 2018). Antioksidan Pada penelitian yang dilakukan oleh Evi Mintowati
adalah senyawa yang memiliki struktur molekul yang dapat Kuntorini dan Maria Dewi Astuti (2010) yang mengekstraksi
memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas flavonoid dari Eleutherine americana Merr secara maserasi
tanpa terganggu sama sekali dan dapat memutuskan dengan menggunakan pelarut etanol 96% memperoleh
reaksi berantai radikal bebas, reaksi berantai radikal bebas ekstrak yang akan diuji aktivitas antioksidan menggunakan
dapat dihambat atau dicegah dengan antioksidan (Syarif et metode peradaman radikal bebas DPPH. Hasil uji aktivitas
al. 2015, h.83). antioksidan diperoleh nilai IC50 sebesar 25,3339 µg/ml. Nilai
Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki satu IC50 ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut memiliki
atau lebih elektron yang tidak berpasangan yang aktivitas antioksidan yang kuat, karena memiliki nilai IC 50
menyebabkan senyawa ini tidak stabil dan sangat reaktif. kurang dari 200 µg/ml (Blois, 1958). Akan tetapi apabila
Karena ketidakstabilannya, radikal bebas cenderung dibandingkan dengan aktivitas antioksidan senyawa
mengikat elektron dari senyawa lain yang membuat pembanding yaitu BHT yang memiliki nilai IC 50 5,5707
senyawa tersebut tidak stabil, sehingga terjadi reaksi µg/ml, aktivitas antioksidan ekstrak bawang dayak masih
berantai radikal bebas (Tristantini et al., 2016). Reaksi lebih rendah.
berantai ini bila diikuti dengan pola hidup tidak sehat akan
Viqi Sajidah dkk (2018) telah melakukan penelitian dayak yang berpotensi memiliki peran sebagai antioksidan
terkait flavonoid pada Eleutherine americana yang adalah flavonoid, fenolik dan tanin (Meitary, 2017).
diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 70%. Penelitian terkait astaxanthin dan potensinya sebagai
Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode peredaman antioksidan pada Eleutherine americanatelah dilakukan
DPPH didapatkan nilai IC50 66,826 µg/ml. semakin kecil oleh Indri, Isnandar dan Iswahyudi, (2014)yang mana
nilai IC50 maka aktivitas peredaman radikal bebas semakin sampel diekstraksi secara menggunakan metode
baik (Al ridho, 2013). Umbi bawang dayak mengandung sokhletasi dengan pelarut etanol 70% dan diuji aktivitas
senyawa aktif fitokimia yakni, alkaloid, glikosida, flavonoid, antioksidannya menggunakan metode peredaman radikal
fenolik, steroid, saponin, terpenoid, antrakuinon, minyak bebas DPPH maka diperoleh Nilai IC50 fraksi etanol adalah
atsiri dan tannin (Hidayah, 2015;Subramaniam, 2012). 35,5468µg/m
Senyawa – senyawa yang terkandung dalam bawang

Gambar 3. Hasil IC50 pengujian antioksidan umbi bawang dayak (Eleutherine americana) menggunakan pelarut etanol (Indri,
Isnandar dan Iswahyudi, 2014).

Konsentrasi % Aktivitas Potensi


Absorbansi IC50
(µg/mL) Antioksidan Antioksidan
Blanko 0,5150 - - -
10 0,34539 32,93390
20 0,29971 41,80380
35,54680 Sangat Kuat
30 0,27540 46,52420
40 0,24578 52,27570
Dari penelitian terkait umbi bawang dayak sebagai
antioksidan yang lain, telah dilakukan oleh Hidayah dkk (
2015) pada sampel umbi bawang dayak (Eleutherine
americana)yang diekstraksi secara refluks menggunakan
pelarut etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Didapatkan
hasil nilai IC50 untuk ekstrak etanol 70%, fraksi etil asetat
dan fraksi n-heksan masing-masing sebesar 46,14 ppm;
31,27 ppm; dan 73,76 ppm.
Gambar 4.Hasil IC50 pengujian antioksidan umbi bawang dayak (Eleutherine
americana) menggunakan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksan
(Hidayah dkk 2015)
Pengujian IC50 (ppm)
Vitamin C 7,10
RE 46,14
RA 31,27
RH 73,76
Dari pengujian aktivitas (Eleutherine americana) yang
antioksidan ketiga ekstrak, nilai IC50 diekstraksi menggunakan metode
ekstrak etil asetat bawang dayak maserasi dengan pelarut air dan
memiliki nilai aktivitas antioksidan etanol 70%. Ekstrak yang diperoleh
yang lebih kuat dibanding ekstrak selanjutnya uji aktivitas antioksidan
etanol dan n-heksan. Tetapi aktivitas menggunakan metode peredaman
antioksidan ekstrak etil asetat radikal bebas DPPH. Aktivitas
bawang dayak masih lebih rendah antioksidan diukur menggunakan
dibanding dengan vitamin C sebagai metode peredaman radikal bebas
kontrol positif. DPPH diperoleh nilai IC50 untuk
Eka Kumalasari dan Siska ekstrak etanol, air masing-masing
Musiam (2019) telah melakukan sebesar 58,62 µg/mL dan 26,98
penelitian terkait aktivitas µg/mL
antioksidan pada bawang dayak
Gambar 5.Hasil IC50 pengujian antioksidan umbi bawang dayak (Eleutherine
americana) menggunakan pelarut etanol, etil asetat dan n-heksan
(Eka Kumalasari dan Siska Musiam, 2019)
Konsentrasi
Absorbansi Ekstrak dengan Variasi Pelarut
(ppm)
DPPH Air Air-Etanol (1:1) Etanol
10 0,852 0,85 0,801
30 0,595 0,495 0,463
50 0,484 0,363 0,329
70 0,35 0,22 0,298
A 16,555 386,555 409,385
B 0,5705 0,33655 0,33585
R 0,9773 0,9899 0,9683
IC50 56,62 33,71 26,98
Aktivitas
Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat
Antioksidan

Antioksidan akan memberikan Berdasarkan hasil review


sebagian atom hidrogen ke radikal jurnal diketahui bahwa aktivitas
bebas DPPH agar menjadi lebih antioksidan yang paling baik
stabil (DPPH-H). Salah satu diperoleh menggunakan metode
senyawa bioaktif yang bersifat ekstraksi maserasi, pelarut etanol
antioksidan adalah flavonoid. Umbi 96% dan memiliki nilai IC50 sebesar
bawang dayak mengandung 25,3339 µg/mL. Hal ini disebabkan
senyawa flavonoid yang merupakan oleh kelarutan flavonoid yang
kelompok polifenol sehingga berbanding lurus dengan
memiliki aktivitas antioksidan. peningkatan konsentrasi etanol
Flavonoid akan menangkap radikal sehingga aktivitas antioksidan juga
bebas DPPH. Radikal bebas DPPH meningkat. Hal ini sesuai dengan
akan mengoksidasi flavonoid yang dilaporkan oleh (Zhang dkk,
sehingga terbentuk radikal dengan 2009) bahwa peningkatan
kereaktifan yang rendah. Flavonoid kosentrasi pelarut menyebabkan
mendonorkan radikal hidrogen dari total flavonoid yang dihasilkan
cincin aromatik dan menghasilkan semakin meningkat.
radikal flavonoid yang bersifat tidak Pemilihan metode ekstraksi
toksik (Fajarwati, 2013). dingin dan panas berdasarkan
keuntungannya masin-masing.
Keuntungan utama metode
ekstraksi dingin yaitu prosedur dan
peralatan yang digunakan
sederhana dan tidak dipanaskan
sehingga bahan alam tidak menjadi
terurai. Ekstraksi dingin
memungkinkan banyak senyawa
terekstraksi, meskipun beberapa
senyawa memiliki kelarutan terbatas
dalam pelarut pada suhu kamar.
Sedangkan metode panas dapat
menghasilkan ekstrak yang lebih
banyak, pelarut yang digunakan
lebih sedikit (efisiensi bahan), waktu
yang digunakan lebih cepat, dan
sampel diekstraksi secara sempurna
karena dilakukan berulang-ulang.
Tetapi, metode panas dapat
menghilangkan atau merusak
senyawa biologis khususnya
senyawa yang bersifat thermolabil
sehingga teknik ini dapat digunakan
pada senyawa yang tidak tahan
terhadap pemanasan (Vanselow
dkk, 2007).
KESIMPULAN DAN SARAN (Eleutherine americana) adalah menggunakan metode
A. Kesimpulan ekstraksi maserasidengan pelarut etanol 96%
Dari studi literatur ini didapatkan hasil yang optimal menghasilkan nilai IC50 sebesar 25,3339 µg/mL.
untuk aktivitas antioksidan dari bawang dayak
DAFTAR PUSTAKA PharmTech Research.

Ariesty, C. P., & Fatmawati, H. (2014). Pengaruh Ekstrak Banjarnahor, S. D. S., & Artanti, N. (2014). Antioxidant
Air Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea Batatas L ., ) Terhadap Properties Of Flavonoids. Medical Journal of
Jumlah Endhotelial Progenitor Cell ( Epc ) Pada Indonesia, 23(4), 239–244.
Tikus Wistar Diabetes Melitus ( The Effect Of Purple https://doi.org/10.13181/mji.v23i4.1015
Sweet Potato ( Ipomoea Batatas L ., ) Extract On
Blois, M. S. (1958). Antioxidant Determination By The
The Number Of Endhotelial Progenito, 2(3), 387–
Use Of A Stable Free Radical. Nature181, 1199–
391.
1200.
Armala, M. M. (2009). Daya Antioksidan Fraksi Air
Couto, C. L. L., Moraes, D. F. C., Cartágenes, S. S.,
Ekstrak Herba Kenikir (Cosmos Condatus H.B.K)
Flavia, M. M., & Guerra, R. N. (2016). Eleutherine
Dan Profil Klt Indonesia, Jogjakarta. Skripsi, 39,
Bulbous (Mill.) Urb.: A Review Study. Journal Of
Fakultas Farmasi Ubiversitas Islam Indonesia.
Medicinal Plants Research,10(21), 286–297.
Badarinath, A. V., Mallikarjuna Rao, K., Madhu Sudhana https://doi.org/10.5897/JMPR2016.6106
Chetty, C., Ramkanth, S., Rajan, T. V. S., &
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak
Gnanaprakash, K. (2010). A Review On In-Vitro
Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan
Antioxidant Methods: Comparisions, Correlations
Republik Indonesia.
And Considerations.International Journal of
Ditjen POM. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Hidayah, A. S., Mulkiya, K., & Purwanti, L. (2015). Uji
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Aktivitas Antioksidan Umbi Bawang Dayak
(Eleutherinebulbosa Merr.). Prosiding Penelitian
Efendi, A., Ahmad, I., & Ibrahim, A. (2015). Efek
SPeSIA Unisba, 13, 397–404.
Antimitosis Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherina
Americana L. Merr) Terhadap Sel Telur Bulu Babi Indri, S. D. B. S., Isnandar, & Iswahyudi. (2014).
(Tripneustes Gratilla Linn.). Jurnal Sains Dan Antioxidant Activity Of Ethanol Fraction From
Kesehatan, 1(3), 99–104. Bawang Mekah Leaves (Eleutherine Americana
https://doi.org/10.25026/jsk.v1i3.24 Merr.) Using Dpph (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl)
Method, (1), 1–5.
Fajarwati, N. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Pada
Ekstrak Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Isnawati, A. P., & Retnaningsih, A. (2018). Perbandingan
Dengan Menggunakan Metode Dpph (1,1- Diphenyl- Teknik Ekstraksi Maserasi Dengan Infusa Pada
2-Picrylhydrazyl). . . Skripsi, Program Study Pengujian Aktivitas Daya Hambat Daun Sirih Hijau
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UIN Syarif (Piper Betle L.) Terhadap Escherichia Coli. Jurnal
Hidayatullah. Farmasi Malahayati, 1(1), 1–6.

Galingging, R. . (2009). Bawang Dayak (Eleutherine Kumalasari, E., & Musiam, S. (2019). Perbandingan
Palmifolia) Sebagai Tanaman Obat Multifungsi. Pelarut Etanol-Air Dalam Proses Ekstraksi Daun
Warta Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia Linn)
Industri. Terhadap Aktivitas Antioksidan Dengan Metode
Dpph. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 2(1), 98–107.
Gandjar, I.G., Rohman, A. (2007). Kimia Analisis
https://doi.org/10.36387/jifi.v2i1.322
Farmasi. pustaka pelajar.
Kuncahyo, I., & Sunardi. (2007). Uji Aktivitas Antioksidan Meitary, N. (2017). Analisis Total Fenol, Flavonoid, Dan
Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi, L) Tanin Serta Aktivitas Antioksidanempat Ekstrak
Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (Dpph). Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia). Skripsi
Seminar Nasional Teknologi, 2007(November), 1–9. Institut Pertanian Bogor.
Retrieved From Http://P3m.Amikom.Ac.Id/P3m/79 -
Molyneux, P. (2004). The Use Of The Stable Free
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
Radical Diphenylpicryl-Hydrazyl (Dpph) For
_Averrhoa Bilimbi, L._ Terhadap 1,1-Diphenyl-2-
Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin
Picrylhidrazyl _Dpph_.pdf
Journal of Science and Technology, 26(December
Kuntorini, E. M., & Astuti, M. D. (2010). Penentuan 2003), 211–219. https://doi.org/10.1287/isre.6.2.144
Aktivitas Antioksidan Ektrak Etanol Bulbus Bawang
Moon, J. K., & Shibamoto, T. (2009). Antioxidant Assays
Dayak. Sains Dan Terapan Kimia, 4(1), 15–22.
For Plant And Food Components. Journal of
Maesaroh, K., Kurnia, D., & Al Anshori, J. (2018). Agricultural and Food Chemistry, 57(5), 1655–1666.
Perbandingan Metode Uji Aktivitas Antioksidan
Munte, L., Runtuwene, M. R., & Citraningtyas, G. (2015).
Dpph, Frap Dan Fic Terhadap Asam Askorbat, Asam
Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Daun Prasman
Galat Dan Kuersetin. Chimica et Natura Acta, 6(2),
(Eupatorium Triplinerve Vahl.). Pharmacon, 4(3),
93. https://doi.org/10.24198/cna.v6.n2.19049
41–50. https://doi.org/10.35799/pha.4.2015.8836
Marzouk, M. M. (2016). Flavonoid Constituents And
Oktaviani.J. (2018). 済無No Title No Title. Sereal Untuk,
Cytotoxic Activity Of Erucaria Hispanica (L.) Druce
51(1), 51.
Growing Wild In Egypt.Arabian Journal Of
Chemistry, 9, 411–415.
Pankaj, K., Sonal, S., MadhU, K., & Hanumantharao, G.
R. (2003). Effect Of Quercetin On Lipid Peroxidation Boehmeria Virgata. Ad-Dawaa’ Journal of
And Changes In Lung Morphology In Experimental Pharmaceutical Sciences, 1(1), 16–24.
Influenza Virus Infection. International Journal of https://doi.org/10.24252/djps.v1i1.6426
Experimental Pathology, 84(3), 127–134.
Sajidah, V., Damayanti, A. Y., Choiriyah, N. A., &
Paul, M. D. (2002). Medicinal Natural Products - A Naufalina, M. D. (2018). Pengaruh Penambahan
Biosynthetic Approach Second Edition. John Wiley & Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Americana
Sons, Ltd. Merr.) PADA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN NUGET
TEMPE. Darussalam Nutrition Journal, 2(2), 32.
Pokorny, J., Anishlieva, M., & Gordon. (2001).
https://doi.org/10.21111/dnj.v2i2.2661
Antioxidant in Food. CRC Press. New York: CRC
Press. Saptowaloyu, C. A. (2007). Bawang Dayak, Tanaman
Obat Kanker Yang Belum Tergarap. In http//www.
Qinghu, W., Jinmei, J., Nayintai, D., Narenchaoketu, H.,
kompas.com.
Jingjing, H., & Baiyinmuqier, B. (2016).
Antiinflammatory Effects, Nuclear Magnetic Sastrawan, I. N., Sangi, M., & Kamu, V. (2013). Skrining
Resonance Identification And Highperformance Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji
Liquid Chromatography Isolation Of The Total Adas (Foeniculum Vulgare) Menggunakan Metode
Flavonoids From Artemisia Frigida. Journal Of Food Dpph. Jurnal Ilmiah Sains, 13(2), 110.
And Drug Analysis, 24, 385–391. https://doi.org/10.35799/jis.13.2.2013.3054

Rusdi, M., Hasan, T., Ardillah, A., & Evianti, E. (2018). Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami Dan
Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Sintetik. Andalas University Press.
Flavonoid Total Dan Aktivitas Antioksidan Batang
Subramaniam, K., Suriyamoorthy, S., Wahab, F., Sharon,
F. B., & Rex, G. S. (2012). Antagonistic Activity Of Tian-yang, Wang, Qing-Li, & Bi, K. (2018). Bioactive
Eleutherine Palmifolia Linn. Asian Pasific Journal of Flavonoids In Medical Plant: Structure, Activity Nd
Tropical Disease, S491 – S493. Biological Fateasian. Journal Of Pharmaceutical
Science, 13, 12–32.
Suhartatik, N., Nur Cahyanto, M., Raharjo, S., & S.
Rahayu, E. (2013). Antioxidant Activity Of Tristantini, D., Ismawati, A., Pradana, B. T., & Gabriel, J.
Anthocyanin Of Black Glutinous Rice During (2016). Pengujian Aktivitas Antioksidan
Fermentation. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, Menggunakan Metode Dpph Pada Daun Tanjung (
24(1), 115–119. Mimusops Elengi L ).Universitas Indonesia, 2.
https://doi.org/10.6066/jtip.2013.24.1.115
Utami, P., & Desty, E. P. (2013). The Miracle of Herbs
Syarif, R. A., Muhajir, M., Ahmad, A. R., & Malik, A. Daun, Umbi, Buah dan Batang Tanaman Ajaib
(2015). Identifikasi Golongan Senyawa Antioksidan Penakluk Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia
Dengan Menggunakan Metode Peredaman Radikal Pustaka.
Dpph Ekstrak Etanol Daun Cordia Myxa L.Jurnal
Vanessa, M., Munhoza, R. L., R.P., J., A.C., J., Zequic,
Fitofarmaka Indonesia, 2(1), 83–89.
E., Leite, M., … Melloa. (2015). Extraction Of
https://doi.org/10.33096/jffi.v2i1.184
Flavonoids From Tagetes Patula: Process
Syarif, U. I. N., Jakarta, H., Ikhlas, N. U. R., Kedokteran, Optimization And Screening For Biological Activity.
F., Ilmu, D. A. N., & Farmasi, P. S. (2013). Uji Rev Bras Farmacogn, 24, 576–583.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (
Vanselow, K. H., Lippemeier, S., Hintze, R., Ruser, A., &
Ocimum Americanum Linn) Dengan Metode Dpph
Hansen, U. P. (2007). Determination Of Dpph
(2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil).
Radical Oxidation Caused By Methanolic Extracts Of
Some Microalgal Species By Linear Regression Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan
Analysis Of Spectrophotometric Measurements. Pencemaran. Yogyakarta: CV. Andi.
Sensors. https://doi.org/10.3390/s7102080
Zhang, L., Shan, Y., Tang, K. dan, & Putheti, R. (2009).
Voight, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Ultrasound-Assisted Extraction Flavonoids From
(Soendani & S. Noerono, Eds.) (Edisi Keli). Lotus (Nelumbo Nuficera Gaertn) Leaf And
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Evaluation Of Its Antifatigue Activity. International
Physical Science, 4, 418–422.
Widowati, W., Sastiono, A., & Jusuf, R. (2008). Efek

Anda mungkin juga menyukai