Anda di halaman 1dari 6

(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.

43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

UPAYA SEKOLAH DALAM MENSOSIALISASIKAN BAHAYA LGBT


STUDI KASUS: DI SMAN 4 KOTA PARIAMAN
1
Hadi Iswanto, 2Sri Rahmadani, 3Ariesta
Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
e-mail korenpondensi : iswantohadi048@gmail.com

Abstrak : Fenomena LGBT telah mempengaruhi masyarakat dari berbagai kelompok


umur termasuk pelajar dan mahasiswa, di kota Pariaman sudah ada pelajar yang
terpengaruh oleh pengaruh LGBT. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bagaimana upaya yang dilakukan oleh SMA Negeri 4 Pariaman dalam
Mensosialisasikan bahaya LGBT, bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
upaya yang dilakukan oleh SMA Negeri 4 Pariaman dalam Mensosialisasikan bahaya
LGBT. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional
yang dijelaskan oleh Talcott Parson. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan tipe deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi
non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Informan dalam penelitian
ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data,
metode analisis data Milles dan Huberman. Yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
ada beberapa upaya sosialisasi bahaya LGBT pertama dengan melakukan sosialisasi
ke kelas oleh guru Bk, kedua penyuluhan yang diberikan oleh dinas kesehatan tentang
bahaya LGBT dengan UKS sekolah, dan terakhir pengetatan pengawasan yang
diberikan oleh sekolah-sekolah yang terpengaruh LGBT di SMAN 4 Kota Pariaman.
Kata Kunci : LGBT, Sosialisasi, Sekolah
Abstrack: The LGBT phenomenon has affected the community of various age groups,
including students and students, in the city of Pariaman there are already students who
have been influenced by LGBT influences. This researcher is aimed at describing how
the efforts made by Pariaman 4 public High School in Socializing the danger of
LGBT, aims to describe and analyze the efforts made by Pariaman 4 Public High
School in Socializing the danger of LGBT. The theory used in this study is the
functional structural theory explained by Talcott Parson. This research uses
qualitative approach using descriptive type. Data collection methods used were non-
participant observation, in-depth interviews and document studies. The infomants in
this study were selected using a purposive sampling technique. Data collection, data
analysis methods of Milles and Huberman. Namely data collection, data reduction,
data presentation, and drawing conclusions. The results of this study revealed that
there were several efforts to socialize the dangers of LGBT first by conducting socia
lization to the classes by Bk teachers, the second was counseling given by the health
department about the dangers of LGBT with the school UKS, and finally tightening
supervision provided by schools influenced by LGBT in SMAN 4 Kota Pariaman.
Key Words: LGBT, Socazalition, School
.

SUBMIT : 21 Desember 2020 REVIEW: 19 September 2021 ACCEPTED: 30 September 2021

108
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

PENDAHULUAN daerah maupun luar negeri yang datang dan


Perkembangan dunia homoseksual tinggal di Sumatera Barat. Sumatera Barat
berkembang pada abad XI Masehi. Istilah juga merupakan salah satu provinsi yang
lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau rawan terpengaruh oleh LGBT. (Iffah, 2019).
yang biasa dikenal dengan LGBT mulai Dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah
tercatat sekitar tahun 1990-an. Sebelum masa LGBT di Sumatera Barat memiliki angka yang
“Revolusi Seksual” pada tahun 60-an tidak ada berubah-ubah setiap tahunnya. Hal ini dapat
istilah khusus untuk menyatakan homoseksual. dilihat pada tiga kota besar di Sumatera Barat
Kata paling mendekati dengan orientasi selain yakni Kota Bukittinggi, Kota Padang, dan
heteroseksual adalah istilah “third gender” Kota Solok. Pada Kota Bukit tinggi angka
sekitar tahun 1860-an. Singkatan dari masyarakat yang terkait LGBT pada tahun
homoseksual dikenal dengan istilah LGBT 2016 tertinggi terletak pada bulan Oktober
(Lesbian, Gay, Biseksual, transgender). yakni mencapai angka 324 dan pada tahun
Katagay dan lesbian berkembang secara luas 2017 angka tertinggi terletak pada bulan April
menggantikan istilah homoseksual sebagai yakni mencapai angka 302 kasus LGBT di
identitas sosial dalam masyarakat. Kata gay kota tersebut. Pada Kota Padang dan Kota
dan lesbian ini lebih disukai dan dipilih oleh Pariaman angka tertinggi terletak pada bulan
banyak orang karena simpel dan tidak Mei 2016 dengan 322 angka dan pada tahun
membawa kata seks. Istilah biseksual muncul 2017 terletak pada bulan Maret yakni 330
belakangan setelah diketahui banyak yang angka data ini bersamaan dengan kedua kota
memiliki orientasi yang mempunyai orientasi tersebut antara kota Pariaman dan kota
seksual terhadap sesama jenis dan lawan jenis Padang. Dan pada Kota Solok terletak pada
(Aziz, 2017, hal. 42). bulan Desember 2016 yakni 180 angka dan
Pada masa sekarang, kaum LGBT pada tahun 2017 terletak pada bulan Maret
(lesbian, gay, biseksual, dan transgender) 2017 yakni 227 angka.
menjadi permasalahan yang cukup serius Pemerintah Kota Pariaman harus
diberbagai negara di dunia, termasuk mempunyai suatu rencana yang matang guna
Indonesia.Orientasi sesksual terkadang sulit menyikapi kondisi hadirnya LGBT sebagai
untuk diterima oleh sebagian masyarakat. Hal bagian dari masyarakat. Rencana-rencana
ini merujuk pada cara dimana seseorang dapat tersebut disusun secara seksama dalam bentuk
berperilaku dalam memperlihatkan identitas program kerja yang sudah dipakai sebagai
gender mereka di dalam budaya tertentu, pedoman dalam setiap langkah pelaksanaan
misalnya saja dalam hal berpakaian, pola tugas pemerintahan. Pemerintah Kota
dalam berkomunikasi, dan ketetarikan akan Pariaman mengesahkan peraturan daerah
sesuatu hal. Ekspresi gender mungkin tidak (perda) tentang keamanan dan ketertiban
konsisten dengan peran dari gender secara umum, ada dua pasal yang secara spesifik
sosial serta mungkin tidak mencerminkan mengatur tentang perilaku LGBT yaitu: a)
identitas dari gender itu sendiri. Dalam hal ini, pasal 24 perda tentang keamanan dan
ketika seseorang telah masuk ke dalam salah ketertiban umum yang mengatur tentang
satu hubungan LGBT, tidak menutup aktivitas setiap orang yang berprilaku sebagai
kemungkinan seseorang itu akan menderita waria dan diketahui menganggu ketentraman
sebuah penyakit, salah satunya adalah AIDS masyarakat bisa dikenakan sanksi. b) pasal 25
yakni sebuah penyakit yang ditimbulkan disingung tentang larangan aktivitas setiap
akibat dari hubungan LGBT tersebut, yang orang perempuan atau laki-laki yang
biasa dikenal dengan penyakit kelamin atau melakukan perbuatan asusila sesama jenis.
HIV/AIDS. Denda yang bisa dikenakan atas pelanggaran
Sumatera Barat merupakan suatu pasal-pasal tersebut sebesar Rp 1 juta.
provinsi yang memiliki jumlah penduduk yang Mengingat besarnya manfaat program bagi
banyak, terdiri dari beberapa suku, budaya dan suatu pemerintahan, maka program tersebut
agama. Dengan banyaknya jumlah penduduk harus disusun secara baik dan perlu analisa
tersebut, maka berbagai macam pula tingkah tentang perkembangan dari program tersebut.
laku dan sifat yang dimiliki oleh Untuk itu membutuhkan kebijakan yang bagus
masyarakatnya, ditambah lagi dengan dalam mengantisipasi berkembangnya LGBT.
banyaknya penduduk yang datang dari luar

109
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

Perda Ketentraman dan Ketertipan Kesehatan Kota Pariaman juga mengambil


Umum mengartikan waria yaitu laki-laki yang andil dalam mensosialisasikan bahaya dari
memiliki sifat, tingkah laku, penampilan dan LBGT ini dengan datang langsung ke sekolah
kebiasaan layaknya seperti perempuan, SMAN4 Pariaman guna memberitahukan
sedangkan LGBT diartikan sebagai laki dan bahaya dari LGBT, pihak kedinasan tersebut
atau perempuan yang melakukan hubungan akan datang setiap semesternya dalam
seksual atau maksiat/ asusila dengan sesama memberikan ulasan dan praktek tentang
jenisnya. Salah satu ujar Fraksi Nurani menghindari bahaya LGBT.
Pembangunan DPRD Kota Pariaman Nasril Berdasarkan permasalahan yang
mengenai LGBT ini antara lain: “Kami dikemukakan dilatar belakang,Bagaimana
menyetujui kedua Ranperda tersebut disahkan upaya yang dilakukanSekolah SMAN 4 Kota
menjadi Perda. Kesamaan dan kesetujuan Pariaman dalam mensosialisasikan bahaya
tersebut disebabkan perlunya regulasi LGBT, Berdasarkan rumusan masalah di atas,
mengantisipasi perkembangan LGBT dan maka penelitian ini bertujuan untuk
penyakit Masyarakat di Kota Pariaman”. mendeskripsikan dan menganalisis upayayang
Perda tersebut dibuat untuk mengantisipasi dilakukan Sekolah SMAN 4 Kota Pariaman
dan mencegah agar LGBT tidak menular ke dalam mensosialisasikan bahaya LGBT.
masyarakat lainnya dan juga tidak
mempengaruhi remaja-remaja yang gampang METODE
untuk dipengaruhi. Pendekatan yang digunakan dalam
Oleh karena itu berbagai cara dan upaya penelitian ini kualitatif dengan tife deskriktif,
dilakukan oleh pihak sekolah dalam karena dapat menggambarkan dan
menangani dan mencegah hal tersebut agar menjelaskan tentang bagaimana upaya
siswa lainnya tidak terpengaruh. Pihak sekolah sekolah dalam mensosialisasikan bahaya
langsung mengambil tindakan cepat dalam LGBT (Moleong, 2013).
menangani kasus ini seperti memanggil dan Teknik yang dipakai dalam pemilihan
memproses para pelaku dan dipanggil orang informan adalah secara purposive sampling
tuanya ke sekolah untuk dapat mengetahui yaitu pemilihan berdasarkan seleksi peneliti
perilaku anaknya. Dari hasil wawancara berdasarkan atas anggapan bahwa informan
peneliti dengan salah seorang guru yang adalah orang yang benar-benar mengetahui
pernah menangani kasus seperti ini, beliau atau memliki keterkaitan dengan permasalahan
menyebutkan ada beberapa sanksi yang atau objek penelitian. Para informan dicari
diberikan pihak sekolah kepada pelaku LGBT berdasarkan kriteria yang tertentu yang telah
yaitu kalau mereka mengulangi lagi ditetapkan oleh peneliti, dan peniliti
perbuatanya nya tersebut, maka akan mengetahui identitas orang-orang yang pantas
dikeluarkan di sekolah. Pihak sekolah juga menjadi informan dan keberadaan mereka
melakukan suatu tindakan agar anak atau diketahui oleh peneliti seperti pihak sekolah,
siswa yang lain tidak terpengaruh oleh LGBT dinas kesehatan dan anak yang terindekasi
dengan cara seperti salah satunya pihak LGBT jumbelah informan yang diteliti
sekolah melakukan sosialisasi kepada seluruh sebanyak 14 orang. Jenis data yang digunakan
siswa. dalam penelitian ini adalah data primer dan
Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan data sekunder data primer sperti data tentang
cara pihak sekolah melakukan berbagai cara anak yang terindekasi LBGT dan data primer
dalam mencegah terjadinya LGBT seperti sperti data yang didapat dari sekolah serta
dengan melakukan sosialisasi ke kelas-kelas studi dokumen sperti profil sekolah, struktur
maupun di luar kelas dengan menjelaskan guru SMAN 4 Pariaman yang di dapat dari
bahaya dari LGBT, tidak hanya sosialisasi observasi dan wawancara(Afrizal, 2014).
dengan metode memberikan ceramah terikait Analisis Data penelitian ini
bahaya-bahaya dari LGBT saja, sekolah juga menggunakan model Interaktif (Interactif
mengupayakan sosialisasi dengan Model Of Analisis) Milles dan Herbumen
menyinggung kesehatan yang diakibatkan jika bahwa telaah bahan terdiri dari 4 aturan
terpengaruh oleh LGBT, seperti UKS dengan kegiatan yang terjadi di waktu yang sama
melakukan sosialisasi baik dengan cara verbal yakni, pengumpulan data, penyajian data, dan
dan non verbal oleh anggota UKS. Dinas menarik rangkuman/verivikasi.

110
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

Penelitian ini dilakukan di Sekolah tawuran dan kenakalan remaja lainya yang
SMAN 4 Pariaman di Jl. Siti manggopoh. pada dasarnya dianjurkan dalam sekolah
tersebut. cara yang dilakukan oleh pihak
HASIL DAN PEMBAHASAN sekolah beserta guru-guru lainnya yaitu
LGBT menyebar setiap orang mulai dari dengan cara melakukan sosialisasi ke kelas-
yang muda, tua, perempuan maupun laki-laki kelas maupun di luar kelas sosialisasi ini
di berbagai wilayah dan daerah. Di Sumatera dilakukan oleh empat orang guru yang
Barat khusus nya di Pariaman sehingga bernama Ria Sagita sebagai guru BK, Desfitria
ditemukan anak-anak yang terperangkap razia Nevi Sebagai guru BK, Yuzarni Sebagai guru
LGBT baik di sekolah maupun di tempat- BK, dan Yumna Sari dewi Sebagai guru BK,
tempat yang mana sering ditemukan LGBT hal ini dilakukan pada pagi pas awal jam
seperti di tepi pantai-pantai dan tempat masuk sekolah dan hal ini dilakukan setihap
lainnya. Oleh karena itu pemerintah kota hari. Sosialisasi ini bertujuan untuk
Pariaman dengan segera mencari solusi agar memberikan bagaimana bahaya atau dampak
anak-anak dan warga lainnya agar tidak yang ditimbulkan oleh LBGT tersebut kepada
terpengaruh oleh LGBT dengan melalui siswa, dengan adanya sosialisasi tentang
berbagai macam cara seperti salah satunya bahaya LBGT tersebut diharapkan bisa
dengan melakukan sosialisasi ke daerah- meminimalisir dan mencegah siswa agar tidak
daerah maupun ke sekolah. terpengaruh ke LBGT, sehingga dengan
Di SMAN 4 Kota Pariaman terdapat program ini bisa mencegah dan bisa
beberapa siswa yang terindekasi LGBT, memberikan arahan yang baik kepada siswa
bahkan ada juga yang tertan gkap oleh yang ada di SMAN 4 Pariaman hal ini sangat
satpam sekolah siswa yang sedang melakukan membantu dalam mensosialisasikan bahaya
LGBT di dalam kelas ketika jam pulang LGBT.
sekolah. Hal ini langsung ditindak lanjuti Hal diatas sangat berkaitan dengan apa
dengan cepat oleh pihak sekolah agar siswa yang dikatan Talcott Parson dengam skema
lainnya tidak terpengaruh oleh LGBT sehingga AGIL bawasanya mampu meberikan upaya
perilaku menyimpang tersebut tidak kepada siswa serta memberikan arahan tentang
mempengaruhi siswa yang lain. bahaya LGBT tersebut serta penanaman nilai
1. Upaya Yang Dilakukan Oleh Pihak dan norma kepada siswa hal ini terlihat dari
Sekolah SMAN 4 Kota Pariaman Dalam segi (Latency) bawasanya bahaya LGBT ini
Mensosialisasikan Bahaya LBGT merupakan siafat yang tercela serta dialarang
a. Melakukan Sosialisasi Tentang Bahaya oleh agama. Dengan hal ini bisa mencegah
LGBT Ke Kelas-Kelas Oleh Guru BK. agar siswa tidak terpengaruh dengan perbuatan
Untuk mencegah atau meminimalisir yang menyimpang tersebut.
terpengaruhnya siswa ke LBGT, guru-guru
SMAN 4 Kota Pariaman melakukan berbagai b. Penyuluhan Yang Diberikan Dinas
macam cara agar siswa-siswinya tidak terjebak Kesehatan Tentang Bahaya LGBT
atau terpengaruh kedalam LGBT. Hal ini Bekerja Sama Dengan Pihak UKS
pihak sekolah berupaya melakukan berbagai Sekolah.
macam cara untuk memberikan suatu Di sebuah sekolah terdapat berbagai
pembinaan kepada siswa-siswi yang macam organisasi dan salah satunya termasuk
terpengaruh LGBT di SMAN 4 Kota UKS atau bisa disebut Unit Kesehatan
Pariaman, yaitu dengan salah satu cara yang Sekolah.
dilakukan adalah dengan adanya kelas binaan UKS di sekolah merupakan suatu
ini dibentuk oleh sekolah kelas binaan yang tempat dimana tempat ini berkaitan dengan
mana masing-masing dibina oleh guru Bk dan kesehatan seperti, sakit, demam, kecelakaan di
sekolah membuat daftar nama-nama guru Bk sekolah dan lainnya. Namun UKS tidak hanya
yang mengajar dalam kelas binaan tersebut. bertugas atau menjalani tugasnya sebagai unit
Dalam proses belajar kelas binaan tersebut, kesehatam, namun sekarang UKS juga dapat
guru Bk memberikan penanaman nilai dan memberikan informasi terkait dengan
norma bagi semua siswa yang kurang mentaati kesehatan kepada siswa. Seperti UKS di
peraturan sekolah atau berprilaku SMAN 4 Kota Pariaman, mereka berupaya
menyimpang sperti LGBT, obat terlarang, mensosialisasikan bagaimana bahaya LGBT

111
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

terhadap kesehatan serta berkerjasama dengan tersebut dan hal itu dilakukan oleh pihak guru
dinas kesehatan untuk untuk melakukan untuk menyampaikan bahaya LGBT setihap
pencegahan siswa yang terjerumus dalam minggu kedalam kelas agar siswa langsung
pengaruh LGBT tersebut. sehingga pihak pulang sekolah ketika jam pulang telah tiba hal
dinas mampu berkerjasama dalam mencegah ini disampaikan 4 orang guru, 1 orang komite
pengaruh LGBT di sekolah dan pengarahan sekolah dan 1 orang satpam serta 1 orang
seperti pemulihan siswa yang telah siswa yang menyampaikan agar sekolah
terpengaruh LGBT tersebut hal ini dapat dikosongkan ketika pulang sekolah diataranya
dilakukan seperti dengan cara melakukan ibu Yuzarni, S.Pdi, ibu Yumna Sari Dewi,
sosialiasi baik secara verbal maupun non S.Pdi, ibu Ria Sagita, S.Pd dan ibu Desfitria
verbal seperti dengan melakukan sosialisasi ke Nevi, S.Pd, Afdal Zikri, Safri Jauh hari
kelas-kelas atau di luar kelas. Sosialisasi ini sehingga guru dan satpam tersebut yang
dilakukan oleh beberapa anggota UKS beserta melakukan pengarahan serta pengawasan.
guru-guru lainnya yang mengepalai atau Hal diatas sangat berkaitan dengan apa
penanggung jawab dari UKS sekolah. yang dikatakan Talcott Parson yang Parson
Berdasarkan hasil diatas dapat kita lihat dikenal dengan empat fungsi penting untuk
dengan asumsi Parson bawasanya pihak semua sistem tindakan yang terkenal dengan
sekolah mampu berkerja sama dengan pihak skema AGIL, AGIL suatu fungsi (functional)
lain yaitu mampu melibatkan pihak dinas adalah kumpulan kegiatan yang ditujukan
kesehatan untuk mencegah LGBT yang ada di kearah pemenuhan kebutuhan tertentu atau
SMAN 4 kota pariaman serta melakukan kebutuhan sistem. Sehingga dalam hal ini
upaya yang membantu pihak sekolah dalam pihak sekolah serta peran orang tua murid
menangani khasus LGBT tersebut ini terlihat mampu serta menjalankan pengarahan kepada
dari segi (Integrasi) yang artinya mampu siswa dengan memberikan pengarahan yang
berkerja sama dengan pihak dinas kesehatan baik kepada siswa (Adaptation), dengan hal
yang ada di kota pariaman sehingga bisa tersebut siswa mampumenerima serta
membantu sekolah menangani khasus LGBT merespon dengan baik apa yang disampai kan
dan juga siswa diberikan arahan yang lebih pihak sekolah serta guru yang memnberikan
baik agar tidak melakukan perbuatan LGBT pengarahan (Goal Attaiment), dan mampu
tersebut. melakukan serta menghoptimalkan dari
c. Memperketat Terhadap Siswa sekolah serta mampu bekerjasama dengan
Pengawasan Yang Di Berikan Pihak pihak ketiga seperti dinas kesehatan serta
Sekolah memanfaatkan lingkungan sekolah serta
Hal ini pihak sekolah berupaya berkerjasama dengan komite sekolah
melakukan berbagai macam cara untuk (Integration), dan mampu membrikan nilai-
memberikan suatu pengawasan dan pembinaan nilai yang baik kepada siswa dalam segi nilai
kepada siswa yang terpengaruh LGBT Di budaya serta pengaruh bahaya kepada
SMA N 4 Kota Pariaman, yaitu dangan salah siswanya (lantensi) atau pemeliharaan pola.
satu cara yang dilakukan adalah dengan Dalam skema tersebut dijelaskan suatu sistem
adanya pengaman kelas sehingga pihak dapat berjalan dengan baik apabila bagian-
sekolah melarang anak-anak yang berkeliaran bagian unsur dapat menjelaskan tugas atau dan
dilingkungan sekolah ketika jam pelajaran tanggung jawab sesuai fungsi dan kinerja
sudah habis, seperti arahan yang diberikan masing-masing, maka dalam penelitian
pihak kepala sekolah agar satpam sekolah bagaimana upaya pihak sekolah mampu
mengunci pagar sekolah serta mengelilingi bekerjasama dengan pihak lain dalam
lingkungan sekolah agar anak-anak tidak memberikan pengarahan kepada siswa dengan
berkeliaran saat jam pulang sekolah. serta baik dalam mensosialisaikan anak terpengaruh
pengaman ketat yang diberikan pihak sekolah LGBT ini, serta bekerjasama dengan orang tua
serta mengecek masing-masing kelas agar serta dari dinas kesehatan sehingga hal ini
anak tidak ada yang melakukan perbuatan terlihat dengan adanya kerjasama pihak
LGBT di lingkungan sekolah tersebut. sekolah dengan lembaga lain.
Sehingga dalam hal ini siswa diberi
pengarahan yang lebih baik tentang bahaya
dan penyakit berhubungan sesama jenis

112
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.43889
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 108-113/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx

SIMPULAN
Upaya yang dilakukan oleh pihak
sekolah dalam mensosialisasikan bahaya
LGBT kepada siswa SMAN 4 Kota Pariaman
yaitu dengan cara mensosilaisasikan bahaya
LGBT dengan cara masuk ke kelas-kelas satu
persatu, dengan program UKS dekolah, serta
dari program dinas kesehatan, program kelas
binaan. Semua cara ini dilakukan dengan cara
memasuki satu persatu ruangan kelas dan
meminta izin kepada guru yang mengajar
dengan waktu 5 menit untuk memberikan
materi atau arahan serta motivasi kepada siswa
tentang bahaya dari LBGT terhadap kesehatan
maupun nilai dan norma. sehingga agar anak
diberikan suatu kegiatan atau kesibukan yaitu
bisa dengan cara menyibukkan anak ke hal
yang positif seperti memasukannya ke
pengajian, dan ke hal positif lainnya agar anak
tidak terpengaruh oleh temannya maupun
diluar masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN
Afrizal. (2014). metode kualitatif. Raja wali
press.
Aziz, Safrudin. (2017). Pendidikan Seks
Perspektif Terapi Sufistik Bagi LGBT.
Jakarta: Penerbit Ernest.
Iffah, U. (2019). Upaya pemerintah daerah
dalam mengatasi LGBT dikota
pariaman. Jurusan Sosiologi Stikip Pgri
Sumbar.
Milles, B. Matthew dan A. Michel Huberman.
(1992). Analisis data kualitatif. (terj).
Jakarta UI Press.
Moleong, J. L. (2013). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Ritzer, G. (2010). teori sosiologi modern.
jakarta: kencana prenada media group.
Rokhmansyah, Alfian. 2016. Pengantar
Gender dan Feminisme : Pemahaman
Awal Kritik Sastra Feminisme.
Yogyakarta : Garudhawaca

113

Anda mungkin juga menyukai