Anda di halaman 1dari 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Fisika

Oleh:

Dewa Ayu Ratmi Yanti

NIM : 013214014

PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SCHWARZSCIHLD EQUATION
AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY

Scription

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements


To Obtain the Sarjana Sains Degree
In Physics

By :

Dewa Ayu Ratmi Yanti

Student Number 013214014

PHYSICS STUDY PROGRAM PHYSICS DEPARTMENT


SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL

Oleh :

Dewa Ayu Ratmi Yanti

Nim : 013214014

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Drs.Drs.Vet.Asan Damanik, M.Si. tanggal 28 Februari 2008

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Dewa Ayu Ratmi Yanti


NIM : 013214014

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji


Pada tanggal 12 Maret 2008
dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda tangan


Ketua Dr. Ign. Edi Santosa, MS. ........................
Sekretaris Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. ........................
Anggota Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. ........................
Anggota Dr. Agung Bambang Setyo Utomo, SU ........................
Anggota Dr. Ign. Edi Santosa, MS ........................

Yogyakarta, Maret 2008


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

(Ir. Greg Heliarko, SJ., SS., B.ST., MA., M.Sc)

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


" Apapun yang engkau lakukan,

Apapun yang engkau makan,

Apapun yang engkau persembahkan

atau berikan sebagai sumbangan

serta pertapaan

dan apapun yang engkau lakukan,

lakukanlah kegiatan itu sebagai

persembahaan kepada-Ku

wahai putra Kunti”

Bhagawad-gita Sloka 9.27

PERSEMBAHAN :

"Skripsi ini aku persembahkan untuk Ayah, Ibu, adik –

adikku dan Sinar kekasihku yang selalu memberikan

dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang sepanjang

hidupku"

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang implikasi persamaan Schwarzschild pada


bentuk lintasan dan perubahan geometri ruang suatu partikel bergerak. Partikel yang
bergerak di daerah r > α berada dalam bak-waktu, tetapi kalau partikel di daerah
r < α maka partikel berada dalam bak-ruang. Cahaya yang melintas dalam ruang
yang mempunyai medan gravitasi akan mengalami pembelokan dengan sudut
pembelok θ d .

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SCHWARZSCHILD EQUATION
AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY

ABSTRACT

Research about the Schwarzschild equation implication on trajectory form and


space geometry change of the moving particle have been performed. Particles move
in the region r > α undergoing time-like but, if particles are in the region r < α ,
then they undergo space-like. Light pass through the space which having gravitational
field would undergo a deflection with deflection angle θ d .

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas

segala asung kerta wara nugrahanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi ini berjudul : ”PERSAMAAN SCHWARZSCHILD DAN

IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL”, yang diajukan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Fisika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, dorongan, dan sumbang saran yang

penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. selaku dosen pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing,

mendampingi, memberikan dorongan dan semangat dalam pengerjaan

tugas akhir ini.

2. Ayah dan Ibuku tercinta yang tanpa henti memberikan dukungan,

dorongan, doa, dan kasih sayang sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Adik - adikku tercinta Jegek dan Dewi yang selalu memberikan

semangat dan doanya pada waktu penulis mengerjakan skripsi ini.

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Sinar yang selama ini selalu menemaniku, memberikan dorongan,

semangat dan doanya pada waktu pengerjaan tugas akhir ini.

5. Om mift dan Ninik Cuyak terimakasih atas semua dorongan dan

dukungannya.

6. Temen-teman Bali, Ketut, Wawan, Sidi, Gde, Wandi, Andika, yang

selalu memberikan semangat dan menjadi sahabat yang baik bagiku

serta menemaniku mengerjakan skripsi.

7. Temen-teman fisika, Manggar, Frida, Ratna, Nari, Vemby, Toni, yang

selama bertahun-tahun selalu berjuang bersamaku.

8. Ir.Sri Agustini Sulandari, M.Si selaku dosen pendamping akademik

yang sudah banyak memberikan pendampingan selama menjadi

mahasiswa.

9. Seluruh Staff Pengajar Jurusan Fisika yang telah memberikan

pengajaran dan pendampingan.

10. Teman-teman yang rela menunggu giliran pada saat bimbingan,

Minto, Kia, Danang terimakasi sudah mau bersabar.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu. Terimakasih

atas segala bantuannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun

dari berbagai pihak.

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan khususnya pembaca.

Yogyakarta, Februari 2008

Penulis

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah

karya saya dan tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya suatu karya

ilmiah.

Yogyakarta, Februari 2008

Penulis

Dewa Ayu Ratmi Yanti

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………….............................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………..... iii

HALAMAN PENGESAHAN .………………………………………….. iv

HALAMAN MOTO PERSEMBAHAN …………......…………………. v

ABSTRAK ………………………………………………………………. vi

ABSTRACT …………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR …………………………………………………... viii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………. xi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. xii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………. 1

1.2. Perumusan Masalah ……………………………………………. 3

1.3. Batasan Masalah ……………………………………………….. 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………… 4

1.4.1. Tujuan Penelitian ………………………………………... 4

1.4.2. Manfaat Penelitian ………………………………………. 5

1.5. Sistematika Penulisan …………………………………………... 6

BAB II. DASAR TEORI ………………………………………………... 7

BAB III. METODA PENELITIAN……………………......................... 16

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.1. Jenis Penelitian …………………………………………………. 16

3.2. Sarana Penelitian ……………………………………………….. 16

3.3. Langkah-Langkah Penelitian …………………………………… 16

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN...………………................................. 17

4.1. Orbit Planet ................................................……………………... 17

4.2. Perubahan Geometri dan Sifat Fisis Ruang .............……………. 19

4.3. Lintasan Cahaya dan Panjang Fokus ............................................ 22

BAB V. PENUTUP............…………………………………………........ 28

5.1. Kesimpulan ...............................................……………………... 28

5.2. Saran ............................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 30

LAMPIRAN ............................................................................................... 31

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 1916, sebulan setelah Einstein mempublikasikan teori relativitas

umum, seorang ahli astronomi dari Jerman yang bernama Schwarzschild menemukan

penyelesaian persamaan medan gravitasi Einstein. (Lawrie, 1998)

⎛1 ⎞
Rμυ − ⎜ R − Λ ⎟ g μυ = kTμυ (1.1)
⎝2 ⎠

Dengan Rμυ tensor Ricci (yang digambarkan terikat dengan dua indeks dari tensor

Riemann), R merupakan skalar kelengkungan Ricci (R = gμυRμυ), Λ tetapan

kosmologi, gμυ tensor orde dua kovarian, k kopling antara geometri dan materi yang

menunjukan kuat gaya gravitasi dan Tμυ adalah tensor tekanan. Penyelesaian

sederhana persamaan medan Einstein yang menggambarkan bagaimana ruang waktu

(space-time) mengkerut akibat medan gravitasi suatu bintang yang sangat besar dan

padat (massive) yang telah menjadi lubang hitam (Black Hole). Jadi secara singkat

dapat dinyatakan bahwa lubang hitam memiliki percepatan gravitasi dan kerapatan

(massa jenisnya) sangat besar.

Dengan percepatan gravitasi yang sangat besar tersebut, semua benda (materi)

akan ditarik oleh lubang hitam, dan tidak ada benda atau materi yang mampu

melepaskan diri dari lubang hitam. Sebagai contoh, jika ada sebuah benda yang

memiliki kerapatan sama dengan kerapatan matahari dan jari-jari benda itu 500 kali

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jari-jari matahari, maka suatu partikel yang ingin melepaskan diri dari permukaan

benda itu haruslah mempunyai kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya (c).

(Will, 1989)

Lubang hitam memiliki beberapa sifat-sifat fisis yang sangat menarik, antara

lain lintasan partikel (cahaya) dalam medan gravitasi lubang hitam tidak lurus,

melainkan melengkung. Hal ini dikarenakan lubang hitam memiliki medan

(percepatan) gravitasi yang sangat besar sehingga lintasan cahaya akan melengkung.

Dalam hal ini bentuk lintasan suatu partikel ditentukan oleh kuat atau besar medan

gravitasi didalam ruang dimana partikel tersebut melintas. Dengan menggunakan

koordinat bola sferis (r , θ , φ ) , elemen lintasan (ds) sebuah partikel dalam medan

gravitasi yang sangat lemah (lintasannya berbentuk garis lurus, karena medan

gravitasinya kecil) diberikan oleh (Lord,1979)

ds 2 = c 2 dt 2 − dr 2 − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdφ 2 ) (1.2)

Jika ada medan gravitasi yang sangat besar maka, elemen lintasan (ds) sebuah

partikel (lintasannya melengkung, karena medan gravitasinya sangat besar) diberikan

oleh (Lawrie, 1998)

2
⎛ 2GM ⎞ 2 2 dr
ds 2 = ⎜1 − 2 ⎟c dt − − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdφ 2 ) (1.3)
⎝ c r ⎠ ⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 ⎟
⎝ c r ⎠

Dengan G tetapan gravitasi universal, M massa benda yang memiliki medan gravitasi

yang sangat besar (lubang hitam), dan c kecepatan cahaya. Perbedaan antara

persamaan (1.2) dan (1.3) adalah jika pada persamaan (1.2) lintasan berada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ruang tanpa medan gravitasi. Sedangkan pada persamaan (1.3) lintasan berada dalam

ruang yang memiliki medan gravitasi yang sangat besar.

Konstanta 2GM pada persamaan (1.3)disebut jari-jari Schwarzschild (α ) ,


c2

atau

2GM
α= (1.4)
c2

sehingga persamaan (1.3) dapat dituliskan kembali menjadi

⎛ α⎞ 1
ds 2 = ⎜1 − ⎟c 2 dt 2 − dr 2 − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdφ 2 ) (1.5)
⎝ r⎠ ⎛ α⎞
⎜1 − ⎟
⎝ r⎠

1.2. Perumusan Masalah

Sebagaimana diuraikan pada latar belakang masalah bahwa lubang hitam

memiliki sifat-sifat fisis yang berbeda dengan alam yang memiliki medan gravitasi

lemah, menyebabkan penelitian sifat-sifat fisis dan geometri lubang hitam merupakan

penelitian yang sangat menarik. Dari persamaan (1.5) kalau r = α maka ds2 menjadi

tak berhingga (singularitas). Jika r < α , maka suku-suku yang memuat koordinat

ruang (r , θ , φ ) mendominasi ds2 agar diperoleh lintasan yang berniali real. Jadi antara

titik r = α dan r < α terjadi perubahan fisis dan geometri.

Demikian juga bentuk lintasan partikel atau cahaya yang melintas dekat

lubang hitam akan melengkung menyebabkan adanya semacam titik fokus lubang

hitam. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi, jika sebuah partikel melintas

dari r > α ke r < α melewati titik singular r = α .

2. Menentukan ”titik fokus” lubang hitam sebagai fungsi α dan besar fisis

terkait.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah :

1. Perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi jika sebuah partikel melewati

titik α = r .

2. Penentuan ”titik fokus” lubang hitam, kalau lubang hitam tersebut berperilaku

sebagai sebuah lensa positif.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi pada suatu lubang

hitam, jika sebuah partikel melintas dari r > α melewati r = α menuju

daerah r < α

2. Menentukan ”titik fokus” suatu benda dengan percepatan gravitasi yang

sangat besar (lubang hitam).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.4.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

pengetahuan tentang sifat-sifat fisis lubang hitam dan konsekuensinya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5. Sistematika Penulisan

Hasil penelitian ditulis dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab I dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. DASAR TEORI

Dalam Bab II dijabarkan tentang persemaan Schwarzschild dan lintasan

partikel dalam medan gravitasi yang sangat besar (lubang hitam).

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab III dijelaskan tentang jenis penelitian, sarana penelitian, dan

langkah-langkah penelitian.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ditampilkan hasil penelitian serta pembahasannya.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V disajikan kesimpulan dan saran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

Jarak antara dua titik dalam ruang diberikan oleh (Lawrie, 1998) :

ds 2 = g μυ dx μ dx υ (2.1)

dengan gμυ adalah metrik tensor orde dua kovarian dalam sistem koordinat kartesian,

untuk ruang tiga dimensi jarak dua titik dalam ruang, yaitu titik A dan titik B (Gambar

2.1) diberikan oleh

ds 2 = dx 2 + dy 2 + dz 2

⎛ 1 0 0 ⎞⎛ dx ⎞
2
⎜ ⎟⎜ ⎟
= ⎜ 0 1 0 ⎟⎜ dy 2 ⎟
⎜ 0 0 1 ⎟⎜ dz 2 ⎟
⎝ ⎠⎝ ⎠

sehingga metrik tensornya

⎛1 0 0⎞
⎜ ⎟
g μυ = ⎜ 0 1 0⎟ (2.2)
⎜0 0 1⎟
⎝ ⎠

B (x2 , y2 , z2)

y
A (x1,y1,z1)

x Gambar 2.1

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jika digunakan koordinat bola sferis (r,θ, φ ), maka panjang lintasan (elemen garis)

antara dua titik diberikan oleh

ds 2 = dr 2 + r 2 dθ 2 + r 2 sin 2 θ dφ 2

⎞⎛ dr ⎞
2
⎛1 0 0
⎜ ⎟⎜ ⎟
= ⎜0 r2 0 ⎟⎜ dθ 2
⎟ (2.3)

⎜0 0
⎝ r sin θ ⎟⎠⎝ dφ ⎟⎠
2 2 2

sehingga diberikan

⎛1 0 0 ⎞
⎜ ⎟
g μυ = ⎜0 r 2 0 ⎟
⎜0 0
⎝ r sin θ ⎟⎠
2 2

Dalam ruang dimensi 4 (ruang Minkowski) tanpa gravitasi, elemen garis ds

didapat dari

ds 2 = c 2 dt 2 − dx 2 − dy 2 − dz 2

⎛1 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜ 0 − 1 0 0 ⎟⎜ dx 2

=⎜ ⎟⎜ 2 ⎟
(2.4)
0 0 −1 0 dy ⎟
⎜ ⎟⎜
⎜0 0 ⎟
0 − 1⎠⎝ dz 2 ⎟⎠

sehingga menghasilkan metrik tensor

⎛1 0 0 0 ⎞
⎜ ⎟
⎜0 −1 0 0 ⎟
g μυ =⎜ (2.5)
0 0 −1 0 ⎟
⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 − 1⎟
⎝ ⎠

Kalau digunakan koordinat bola sferis, elemen garis atau lintasan menjadi :

ds 2 = c 2 dt 2 − dr 2 − r 2 dθ 2 − r 2 sin 2 θ dφ 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

⎛1 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 −1 0
2
0 ⎟⎜ dr ⎟
=⎜ ⎟⎜ dθ 2 ⎟ (2.6)
0 0 − r2 0
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 0
⎝ 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠⎜⎝ dφ 2 ⎟⎠

yang menghasilkan

⎛1 0 0 0 ⎞
⎜ ⎟
⎜0 −1 0 0 ⎟
g μυ =⎜ ⎟ (2.7)
0 0 − r2 0
⎜ ⎟
⎜0 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠

Jika ada medan gravitasi, maka elemen garis atau lintasan dalam ruang dapat

dituliskan sebagai

ds 2 = A(r )c 2 dt 2 − B(r )dr 2 − C (r )r 2 (dθ 2 + sin 2 θ dφ 2 ) (2.8)

dengan A(r), B(r), dan C(r) sebagai fungsi kuat medan gravitasi. Dengan

menggunakan transformasi r ′ = rC 1 / 2 dapat diperoleh A(r) = eυ dan B(r) = eλ

sedemikian hingga A(r) dan B(r) bernilai mendekati 1 jika r → ∞ . Dengan demikian

persamaan (2.8) dapat dituliskan kembali menjadi

ds 2 = eυ c 2 dt 2 − e λ dr 2 − r 2 (dθ 2 + sin 2 θ dφ 2 ) (2.9)

Sebagaimana disebutkan bahwa elemen garis atau lintasan dari persamaan (2.9)

adalah

⎛ eυ 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 − eλ 0 0 ⎟⎜ dr 2 ⎟
ds 2 = ⎜ ⎟⎜ dθ 2 ⎟
⎜0 0 − r2 0 ⎟⎜ ⎟
⎜0
⎝ 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠⎜⎝ dφ 2 ⎟⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

sehingga metrik tensornya

⎛ eυ 0 0 0 ⎞
⎜ λ

⎜0 −e 0 0 ⎟
g μυ =⎜ ⎟
⎜0 0 − r2 0 ⎟
⎜0
⎝ 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠

Nilai υ dan λ dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan geodesik (Lord,

1979)

dU μ ⎧ μ ⎫ ρ σ
+ ⎨ ⎬U U = 0 (2.10)
ds ⎩ ρσ ⎭

dx μ ⎧μ ⎫
dengan Uμ = , dan ⎨ ⎬ adalah lambang Christoffel. Yang didefinisikan
ds ⎩ ρσ ⎭

sebagai (Joshi, 1980)

⎧ μ ⎫ 1 ρμ
(
σμ ρσ
⎨ ⎬ = g ∂σ + g ∂ ρ − g ∂ μ ) (2.11)
⎩ ρσ ⎭ 2

atau bisa juga ditulis

⎧μ ⎫ ρσ μυ
⎨ ⎬ = Γυ g
ρσ
⎩ ⎭

dengan

1 ⎛ ∂g λρ ∂g σλ ∂g ρσ ⎞
Γ ρσ
= g ρα ⎜ + − ⎟
υ
2 ⎜ ∂x ∂x ρ ∂xλ ⎟
⎝ α ⎠

Untuk menghitung lambang Christoffel membutuhkan waktu yang sangat

lama. Karena nilai dari lambang Christoffel kebanyakan adalah nol, suatu cara yang

labih cepat untuk menghitungnya adalah dengan menggunakan persamaan geodesik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Sehingga persamaan (2.10) sama dengan

[
0 = δ ∫ ds = δ ∫ eν (U 4 ) 2 − e λ (U 1 ) 2 − r 2 (U 2 ) 2 − r 2 sin 2 θ (U 3 ) 2 ]
1/ 2
ds (2.12)

dengan c = 1, dan persamaan (2.12) adalah integran lintasan yang diminimalkan.

Persamaan (2.12) menghasilkan

d ⎛ ∂F ⎞ ∂F
⎜ ⎟= , (2.13)
ds ⎝ ∂U μ ⎠ ∂x μ

dengan F adalah integran pada persamaan (2.12), persamaan (2.13) identik dengan

persamaan (2.10). sehingga dapat dihasilkan simbol Christoffel dari persamaan

tersebut. Sebagai contoh, jika ditulis μ = 4(ct = x 4 ) , maka

∂F
= 2eυ U 4
∂U 4

∂F
=0
∂x 4

maka persamaan (2.12) menjadi

d
ds
(
2eυ U 4 = 0 ) (2.14)

d d dr
Dengan menggunakan relasi = , persamaan (2.14) menghasilkan
ds dr ds

d
ds
(
2eυ U 4 =
d
)
ds
(
2eυ ct& = 0 )

&t&eυ + t& d (eυ ) = 0


ds

&t& eυ + t& υ ′ r& eυ = 0


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

&t& + υ ′ r& t& = 0 (2.15)

Dengan demikian lambang Christoffel dapat dihasilkan dari persamaan diatas.

Lambang Christoffel yang tidak bernilai nol adalah

⎧4⎫ 1
⎨ ⎬ = υ′
⎩14⎭ 2

⎧1⎫ 1
⎨ ⎬ = υ′
⎩14⎭ 2

⎧ 1 ⎫ 1 υ −λ
⎨ ⎬ = υ ′e
⎩44⎭ 2

⎧1⎫ 1
⎨ ⎬ = λ′
⎩11⎭ 2

⎧1⎫ −λ
⎨ ⎬ = −e r
⎩22⎭

⎧1⎫ −λ
⎨ ⎬ = − r sin θ e
2

⎩33⎭

⎧2⎫ 1
⎨ ⎬=
⎩21⎭ r

⎧2⎫
⎨ ⎬ = − cos θ sin θ
⎩33⎭

⎧2⎫
⎨ ⎬ = cot θ
⎩23⎭

⎧3⎫ 1
⎨ ⎬=
⎩13⎭ r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

juga diperlukan relasi (Lord, 1976)

⎧λ ⎫
⎨ ⎬ = ∂ ρ log − g ,
⎩λρ ⎭

dengan g = −eν + λ r 4 sin 2 θ , sehingga

ν −λ
log − g = + 2 log r + log sin θ (2.16)
2

Tensor Ricci Rμυ pada persamaan (1.1) dapat juga dituliskan sebagai

(
Rμv = log − g ) ⎧ρ⎫ ⎧ ρ ⎫⎧ λ ⎫ ⎧ ρ ⎫
− ⎨ ⎬ + ⎨ ⎬⎨ ⎬ − ⎨ ⎬(log − g ) . ρ (2.17)
⎩μv ⎭.ρ ⎩λμ ⎭⎩ ρv ⎭ ⎩μv ⎭
μv

Agar penyelesaian persamaan medan gravitasi Einstein pada persamaan (1.1) linear,

nilai Rμυ harus sama dengan nol. Dari persamaan (2.16) yang memberikan nilai nol

adalah

1 ⎛ v ′ 2 v ′λ ′ 2v ′ ⎞
0 = R44 = − e v.λ ⎜⎜ v ′ + − + ⎟ (2.18)
2 ⎝ 2 2 r ⎟⎠

1⎛ v ′ 2 v ′λ ′ 2λ ′ ⎞
0 = R11 = ⎜⎜ v ′′ + − − ⎟ (2.19)
2⎝ 2 2 r ⎟⎠

⎧ ⎛ v ′ + λ ′ ⎞⎫
0 = R22 = −⎨1 − (e −λ r )′ + e −λ r ⎜ ⎟⎬ (2.20)
⎩ ⎝ 2 ⎠⎭

dari R11 = R44 = 0 , diperoleh λ ′ + v ′ = 0 , sehingga λ + v = konstan. Nilai konstanta

tersebut adalah nol, karena λ + υ mendekati nol ketika r → ∞ , sehingga

λ = −v (2.21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Persamaan (2.18) menjadi

2v ′
v ′′ + v ′ 2 + =0
r

yaitu, (re )″ = 0
v

(re )′ = konstanta
v
(2.22)

Substitusi persamaan (2.21) ke persamaan (2.20) menghasilkan

(re )′ = 1
v

sehingga

α
ev = eλ = 1 − (2.23)
r

dengan α adalah tetapan integrasi. Pernyataan (2.23) adalah g44 yang di identifikasi

sebagai 1 + 2φ / c 2 , adalah potensial Newton (untuk suatu pusat massa M, φ = MG / r .

Dengan demikian tetapan α pada persamaan (2.23) menjadi (Lord, 1979)

α = 2GM / c 2 (2.24)

yang dikenal sebagai jari-jari Schwarzschild. Substitusikan persamaan (2.24) dan

(2.23) ke dalam persamaan (2.9) sehingga akan menghasilkan

2
⎛ 2GM ⎞ dr
ds 2 = ⎜1 − 2 ⎟c 2 dt 2 − − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdϕ 2 ) (2.25)
⎝ c r ⎠ ⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 ⎟
⎝ c r ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

sehingga metrik tensor Schwarzschild

⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 0 0 0 ⎟
⎜ c r ⎟
⎜ 1 ⎟
0 − 0 0
g μυ =⎜ 2GM ⎟ (2.26)
⎜ 1− 2 ⎟
⎜ c r ⎟
⎜ 0 0 − r2 0 ⎟

⎝ 0 0 0 − r sin θ ⎟⎠
2 2

Kalau α = r maka lintasan atau elemen garis dari partikel (materi) tersebut singular,

dan dapat dikatakan sebagai lubang hitam.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian

studi pustaka.

3.2. Sarana Penelitian

Sarana yang dibutuhkan dalam peyelesaian skripsi ini adalah buku-buku yang

berhubungan dengan topik lubang hitam, tensor dan teori relativitas umum.

3.3. Langkah – langkah penelitian

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Menelusuri bahan-bahan mengenai lubang hitam, metrik, tensor dan

relativitas umum dari buku-buku maupun dari internet.

2. Merumuskan atau mengolaborasi kerangka pemikiran teori dan konsep atau

teori yang terkait dengan lubang hitam, metrik, tensor dan relativitas umum

dari bahan-bahan yang dikumpulkan.

3. Merumuskan perubahan fisis dan geometri yang terjadi pada suatu lintasan

partikel pada lubang hitam, dan menentukan titik fokus suatu lubang hitam

sebagai fungsi α secara numerik atau matematik.

4. Menarik kesimpulan dan memberikan saran dari penelitian yang telah

dilakukan.

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Orbit Planet

Gerak suatu planet yang mengorbit pada matahari yang memiliki massa yang

sangat berat dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Schwarzschild, pada

persamaan (2.25). Jika diambil θ = π , maka persamaan (2.9) menjadi


2

ds 2 = eυ c 2 dt 2 − e −υ dr 2 − r 2 dφ 2 (4.1)

kalau persaman (4.1) dibagi ds2 dihasilkan

1 = eυ c 2 t&2 − e −υ r& 2 − r 2φ& 2 (4.2)

Dari persamaan (2.15) dapat diperoleh

d υ&
ds
( )
e t =0 (4.3)

sehingga

eυ t& = k (konstanta) (4.4)

substitusi persamaan (4.4) ke dalam persamaan (4.2) menghasilkan

α
r& 2 + r 2φ& 2 − = k 2 − 1 + α r φ& 2 (4.5)
r

Persamaan gerak orbit Newton hanya pada suku terakhir persamaan (4.5). Jika

persamaan (4.5) dikalikan dengan

2
⎛ ds ⎞ r4
⎜⎜ ⎟⎟ = 2
⎝ dϕ ⎠ h

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

diperoleh

2
⎛ dr ⎞ ⎛α
4
⎞r
⎜⎜ ⎟⎟ = − r + ⎜ + k − 1⎟ 2 + α r
2 2
(4.6)
⎝ dϕ ⎠ ⎝r ⎠h

1 ⎛ du ⎞
Dengan mengganti variabel radial r = ⎜ dr = − 2 ⎟ persamaan (4.6) menjadi
u ⎝ u ⎠

2
⎛ du ⎞
⎜⎜
d ϕ
( )
⎟⎟ = −u 2 + uα + k 2 − 1 / h 2 + α u 3 (4.7)
⎝ ⎠

Jika persamaan (4.7) dideferensialkan terhadap φ , maka diperoleh

d 2u α 3α u 2
= −u + + (4.8)
dϕ 2 2h 2 2

Kalau diambil

u = u0 + ε (4.9)

Dengan u0 adalah penyelesaian umum untuk persamaan orbit planet Newton dan ε

adalah suatu gangguan kecil. Substitusi persamaan (4.9) ke (4.8) menghasilkan

3α (u 0 + ε )
2
d 2 u 0 d 2ε α
+ = −(u 0 + ε ) + 2 +
dϕ 2
dϕ 2
2h 2

α 3 3
= −u 0 − ε + + α u 0 + 3εα u 0 + αε 2
2
2
(4.10)
2h 2 2

α
Karena u 0 = 2
, dan kalau ε sangat kecil suku ε2 dapat diabaikan sehingga
2h

persamaan diferensial untuk ε dapat dituliskan

d 2ε 3
= (3αu 0 − 1)ε + αu 0
2
(4.11)
dϕ 2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Penyelesaian persamaan (4.11) dapat dituliskan sebagai

ε = A cos(ζϕ ) + B (4.12)

dengan A, B, dan ζ adalah konstanta (lihat Lampiran). Jika ζ = 1, maka dihasilkan

orbit lingkaran. Dengan mendeferensialkan persamaan (4.12) terhadap φ kemudian

menyamakannya dengan nol, maka diperoleh

2nπ
ϕ= (4.13)
ζ

Substitusi persamaan (4.12) ke dalam (4.11) dapat menghasilkan nilai ζ, yaitu

ζ 2 = 1 − 3αu 0 (4.14)

sehingga lintasan planet terjadi pada

± 2nπ ⎛ 3 ⎞
φ= ~ ±2nπ ⎜1 + αu 0 ⎟,
1 − 3αu 0 ⎝ 2 ⎠

ϕ ~ ...(− 2π − 3παu 0 ), 0, (2π + 3παu 0 ), (4π + 6παu 0 )...

4.2. Perubahan Geometri dan Sifat Fisis Ruang

Ditinjau perubahan geometri dan sifat fisis ruang yang dialami oleh sebuah

partikel bergerak dari kedudukan atau posisi r > α ke posisi r < α . Dari persamaan

(2.25), jika r > α , maka nilai koefisien eυ = e λ > 0 (positif) sehingga suku yang

mengandung waktu (t) haruslah bernilai lebih besar dari suku-suku yang lain agar

ds 2 > 0 . Dengan kata lain, partikel yang melintas dalam medan gravitasi yang

ditimbulkan oleh massa M pada daerah r > α berada dalam ruang bak-waktu (time-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

like). Secara skematis lintasan partikel dalam ruang bak-waktu diperlihatkan pada

Gambar 4.1

Lintasan partikel

Masa depan

Waktu

Sekarang

Masa lalu

Gambar 4.1. Geometri ruang bak-waktu dan lintasan partikel

Jika partikel berada pada posisi r = α , maka ds2 menjadi tidak terdefinisi

(singular). Pada kondisi atau keadaan r = α partikel tidak berada dalam ruang bak-

waktu maupun dalam ruang bak-ruang (space-like). Secara fisis, pada keadaan r = α ,

partikel tidak tunduk pada hukum-hukum fisika dan ruang yang dikenal selama ini

dalam teori-teori fisika.

Jika partikel berada pada posisi r < α , maka koefisien eυ = e λ < 0 . Jadi pada

keadaan seperti itu kalau ds 2 > 0 , nilai dari suku-suku yang tidak mengandung waktu

(t) pada persamaan (2.25) harus lebih besar dari nilai suku yang mengandung t.

Secara fisis partikel yang berada pada daerah r < α berada dalam ruang yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

bak-ruang. Geometri bak-ruang dan lintasan partikel di dalamnya diperlihatkan pada

Gambar 4.2.
Bak - cahaya

Lintasan partikel

Gambar 4.2. Geometri bak-ruang dan lintasan partikel

Jadi partikel yang melintas dari posisi r > α menuju r < α dalam suatu

medan gravitasi yang sangat besar (misalnya Black Hole) akan mengalami geometri

dan sifat-sifat fisisyang berbeda didaerah r < α dan r > α . Perubahan geometri

ruang yang di alami partikel terjadi dari bak-waktu ke bak-ruang. Secara skematis,

perubahan ruang tersebut dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.3.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Waktu

Lintasan partikel

Lintasan partikel

Ruang
(a) (b)

Gambar 4.3. (a) Lintasan partikel dalam bak-waktu untuk r > α , dan
(b) Lintasan partikel dalam ba-ruang untuk r < α .

4.3. Lintasan Cahaya dan Panjang Fokus

Lintasan cahaya mengikuti lintasan geodesik nol atau ds 2 = 0 . Jika dipilih

θ = π 2 , maka persamaan (4.1) menjadi

eυ t&2 − e −υ r& 2 − r 2φ& 2 = 0 (4.15)

Dengan menggunakan eυ t& = k , persamaan (4.15) dapat ditulliskan menjadi

r& 2 + r 2φ& 2 = k 2 + α r φ& 2 (4.16)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

4
jika persamaan (4.16) dikalikan φ& 2 = r , dan variabel radial (r) diatas menjadi
h2

⎛ 1⎞
u ⎜ r = ⎟ , maka persamaan (4.16) menjadi
⎝ u⎠

2
⎛ du ⎞ k2
⎜⎜ ⎟⎟ + u = α u + 2
2 3
(4.17)
⎝ dϕ ⎠ h

Kalau persamaan (4.17) dideferensialkan terhadap φ, maka

d 2u ⎛ 3 ⎞
= −u + β u 2 , ⎜ β = α ⎟ (4.18)
dϕ 2
⎝ 2 ⎠

Jika suku β u2 diabaikan, maka penyelesaian persamaan (4.18) diberikan oleh

u = A cos(φ + δ ) (4.19)

dengan A adalah tetapan, δ

Lintasan cahaya yang diperoleh dari persamaan (4.19) adalah

1 1
r= = (4.20)
u A cos(φ + δ )

yang merupakan garis lurus r = konstan untuk φ + δ konstan. Jika penyelesaian

persamaan (4.18) dipilih berbentuk

u = A cos φ + ε (4.21)

dengan ε fungsi φ , maka diperoleh

d 2ε
= −ε + β A 2 cos 2 ϕ
dϕ 2
(4.22)
β A2
= −ε + (1 + cos 2ϕ )
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Dengan mengandaikan penyelesaian (4.22) berbentuk

ε = a + b cos 2φ (4.23)

yang kalau dimasukkan ke (4.22) diperoleh

βA 2 βA 2
a= dan b = (4.24)
2 6

Jadi penyelesaian persamaan (4.23) dapat dituliskan

βA 2 ⎛ cos 2φ ⎞
ε= ⎜1 + ⎟ (4.25)
2 ⎝ 3 ⎠

Dengan demikian, persamaan (4.21) menjadi

βA 2 2 βA 2
u = A cos φ − cos 2 φ + (4.26)
3 3

jika diambil r → ∞ , maka u → 0 . Untuk r → ∞ persamaan (4.26) menjadi

βA 2 2 2
0 = A cos φ − cos 2 φ + βA (4.27)
3 3

Nilai cos φ dapat diperoleh dari (4.27), yaitu

⎛ ⎞
⎜1 ± 1 + 8 β
2
3r ⎟
cos φ = 0 (4.28)
2β ⎜ 9r0
2 ⎟
⎝ ⎠

dengan r0 adalah jarak lintasan cahaya ke pusat gravitasi (Gambar 4.4)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

ϕ2

ϕ1
α
r0

r0

Gambar 4.4. Pembelokan cahaya dalam medan gravitasi

Pada persamaan (4.28) nilai cos φ adalah antara -1 sampai +1, mengharuskan

r0
nilai
β >> 1 . Dengan demikian diperoleh

cos φ ~ − 2 β = −α (4.29)
3r0 r0

Dari Gambar 4.4. terlihat bahwa sudut pembelokan cahaya pada medan gravitasi

sebesar

2α 4GM
θd = = 2 (4.30)
r0 c r0

Jika cahaya yang melintasi medan gravitasi dibelokkan dengan sudut belok θd

, maka suatu massa yang mempunyai medan gravitasi memiliki semacam titik fokus f.

Panjang titik fokus (f) untuk suatu benda bermassa M sebagai fungsi θ dapat dibentuk

dengan menggunakan trigonometri dan skema pada Gambar 4.5.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

θd

r0


M
f

Gambar 4.5. Skema lintasan cahaya dalam medan gravitasi

Dari Gambar 4.5. diperoleh

r0
tan θ d = (4.31)
f

sehingga panjang fokus f suatu benda bermassa M diberikan

r0
f = (4.32)
tan θ d

Sebagai contoh dihitung panjang fokus (f) untuk benda-benda planet dalam

tata surya kalau planet-planet itu dianggap sebagai lubang hitam dengan r0 = 10 4 m ,

disajikan pada Tabel 4.1.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Tabel 4.1. Panjang fokus (f) untuk planet-planet di dalam tata surya kalau planet itu

dianggap sebagai lubang hitam untuk r0 = 10 4 m

No Planet M(kg) θ f (m)

1 Matahari 1,9.1030 0,0563 1773049,65

2 Merkurius 3,30.1023 9,78.10-9 1,023.1013

3 Venus 4,87.1024 1,4.10-7 7,143.1011

4 Bumi 5,98.1024 1,8.10-7 5,556.1011

5 Mars 6,42.1023 1,9.10-8 5,263.1012

6 Jupiter 1,90.1027 5,63.10-5 17,762.108

7 Saturnus 5,66.1026 1,68.10-5 59,524.108

8 Uranus 8,68.1026 2,57.10-5 38,911.108

9 Neptunus 1,02.1026 3.10-6 3,333.1010

10 Pluto 1,27.1022 3,76.10-10 2,659.1014


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan proses yang telah dilakukan dalam penelitian ini

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Lintasan atau orbit suatu planet dapat diperoleh dari penyelesaian

persamaan Schwarzschild. Dengan memilih θ = π .


2

2. Perubahan geometri dan sifat fisis ruang yang dialami oleh suatu

partikel yang bergerak dari daerah r > α ke daerah r < α dalam

medan gravitasi yang ditimbulkan oleh massa M, yaitu pada daerah

r > α partikel berada dalam bak-waktu dan pada daerah r < α

partikel berada dalam bak-ruang.

3. Lintasan cahaya mengikuti persamaan godesik ds 2 = 0 , dengan

θ = π 2 . Panjang suatu titik fokus (f) suatu benda bermassa M dalam

ruang dapat dinyatakan sebagai fungsi θ dan r0.

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

5.2. Saran

Karena yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah masalah orbit planet,

perubahan geometri dan sifat fisis partikel yang bergerak dari r > α menuju r < α ,

dan pembelokan lintasan cahaya dalam medan gravitasi yang ditimbulkan oleh massa

M yang dianggap sebagai lubang hitam menggunakan persamaan Schwarzschild,

maka disarankan untuk meneliti konsekuensi-konsekuensi yang lain dari persamaan

Schwarzschild. Pada saat partikel melintasi titik r = α partikel itu tidak berada dalam

bak-waktu maupun bak-ruang. Oleh sebab itu disarankan untuk meneliti jenis ruang

yang ditempati partikel itu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Joshi, A. W., 1980, “Matrics and Tensor in Physics”, New Delhi Banglore Bombay

Calcuta : Wiley Eastern Limited.

Lord, E. A., 1976, Tensor Relativity and Cosmology, United Kingdom: University

of Edinburgh Scotland.

Lawire, I. D., 1998, “A unified Grand Tour of Theoritical Physics”, Philadelphia:

Institut of Physics Publishing.

Will, C., 1989, The New Physics, New York: Canbridge University.

William, J. K., 1973, “Relativity and Cosmology”, New York : Harper & Row

Publishers

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

Persamaan diferensial pada persamaan (4.11) mempunyai penyelesaian ε

d
sebagai fungsi φ, dengan menggunakan metoda operator D =

d 2ε 3
= (3αu 0 − 1)ε + αu 0
2
(4.11)
dϕ 2
2

ζ 2 +1
dengan ζ 2 = 3αu 0 − 1 , dan u 0 = . Sehingga persamaan (4.11) menjadi

d 2ε 1
= ζ 2ε + (ζ 2 + 1) 2
dϕ 2

1
dimana (ζ 2 + 1) 2 = K (tetapan) , sehingga dapat dituliskan menjadi

d 2ε
− ζ 2ε = K
dϕ 2

jika

( D − i ζ ) ( D + iζ ) ε = K

dengan ( D + iζ )ε = u , maka

( D − iζ ) − u = K

Persamaan diatas dapat juga dituliskan menjadi

d2y
2
+α 2 y = β
dt

(D 2 + α 2 ) y = β

( D + iα ) ( D − iα ) y = β

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

( D + iα )u = β

D u + iα u = β

β
u=
D + iα

du
+ iα u = β
dt

Jika persamaan di atas dideferensialkan terhadap dt maka,

(
du iαt
dt
e u = β e iα t )
integralkan persamaan di atas

∫ d (e u ) = ∫ β e iαt dt
i αt

hasilnya adalah

1 i αt
e i αt u = β e +k

u = e − iαt ∫ β e iαt dt + k

β
u= + k e − i αt

sehingga

( D − iα ) y = e −iαt ∫ β e iαt dt + k

Apabila persamaan ini digunakan untuk menyelesaikan persamaan (4.11),

maka akan menjadi

( D − iζ )u = K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

du
− iζ u = K

d −iζϕ du
(e u ) = −iζ e −iζϕ u + e −iζϕ
dϕ dϕ
⎛ du ⎞
= ⎜⎜ − iζ u ⎟⎟e −iζϕ
⎝ dϕ ⎠

d −iζϕ
e iζϕ (e u ) = K

d −iζϕ
(e u ) = e −iζϕ K

d (e − iζϕ u ) = e −iζϕ K dϕ

∫ d (e u ) = ∫ K e −iζϕ dϕ
− iζϕ

e −iζϕ u = ∫ K e −iζϕ dϕ
u = e iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ

Dengan demikian dapat dituliskan menjadi

( D + iζ )ε = u = e iζϕ ∫ K e − iζϕ dϕ

d iζϕ
e −iζϕ (e ε ) = e iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ

d iζϕ
(e ε ) = e 2iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ

d (e iζϕ ε ) = (e 2iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ ) dϕ

(
e iζϕ ε = ∫ e 2iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ dϕ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

( )
ε = e −iζϕ ∫ e 2iζϕ ∫ Ke −iζϕ dϕ dϕ

K −iζϕ
∫ Ke
−iζϕ
dengan dϕ = e + C , maka menghasilkan
− iζ

⎛ Ke iζϕ ⎞
ε = e −iζϕ ∫ ⎜⎜ − + C e 2iζϕ ⎟⎟dϕ
⎝ iζ ⎠

⎡ K C 2iζϕ ⎤
= e −iζϕ ⎢− 2 2 e iζϕ + e + C2 ⎥
⎣ i ζ 2iζ ⎦

K Ce iζϕ
= 2 + + C 2 e −iζϕ
ζ 2iζ
K
[
= 2 + C e iζϕ + e −iζϕ
ζ
]

Apabila (e iζϕ + e −iζϕ ) = 2 cos(ζϕ ) , sehingga akan menghasilkan

K
ε= + C (2 cos(ζϕ ))
ζ2

K
ε= + 2C cos(ζϕ )
ζ2

K
dimisalkan = B dan 2C = A , dengan demikian hasilnya adalah (pada persamaan
ζ2

(4.12))

ε = B + A cos(ζϕ )

Anda mungkin juga menyukai