Full
Full
PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL
Skripsi
Oleh:
NIM : 013214014
SCHWARZSCIHLD EQUATION
AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY
Scription
By :
SKRIPSI
PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL
Oleh :
Nim : 013214014
Pembimbing
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta pertapaan
persembahaan kepada-Ku
PERSEMBAHAN :
hidupku"
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSAMAAN SCHWARZSCHILD
DAN IMPLIKASINYA PADA LINTASAN PARTIKEL
ABSTRAK
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SCHWARZSCHILD EQUATION
AND ITS IMPLICATION ON PARTICLE TRAJECTORY
ABSTRACT
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
segala asung kerta wara nugrahanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Fisika
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis baik berupa waktu, tenaga, bimbingan, dorongan, dan sumbang saran yang
penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
1. Bapak Drs. Drs. Vet. Asan Damanik, M.Si. selaku dosen pembimbing
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dukungannya.
mahasiswa.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu. Terimakasih
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sangat membangun
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah
karya saya dan tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya suatu karya
ilmiah.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………….............................................. i
ABSTRAK ………………………………………………………………. vi
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………. 1
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V. PENUTUP............…………………………………………........ 28
LAMPIRAN ............................................................................................... 31
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
umum, seorang ahli astronomi dari Jerman yang bernama Schwarzschild menemukan
⎛1 ⎞
Rμυ − ⎜ R − Λ ⎟ g μυ = kTμυ (1.1)
⎝2 ⎠
Dengan Rμυ tensor Ricci (yang digambarkan terikat dengan dua indeks dari tensor
kosmologi, gμυ tensor orde dua kovarian, k kopling antara geometri dan materi yang
menunjukan kuat gaya gravitasi dan Tμυ adalah tensor tekanan. Penyelesaian
(space-time) mengkerut akibat medan gravitasi suatu bintang yang sangat besar dan
padat (massive) yang telah menjadi lubang hitam (Black Hole). Jadi secara singkat
dapat dinyatakan bahwa lubang hitam memiliki percepatan gravitasi dan kerapatan
Dengan percepatan gravitasi yang sangat besar tersebut, semua benda (materi)
akan ditarik oleh lubang hitam, dan tidak ada benda atau materi yang mampu
melepaskan diri dari lubang hitam. Sebagai contoh, jika ada sebuah benda yang
memiliki kerapatan sama dengan kerapatan matahari dan jari-jari benda itu 500 kali
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jari-jari matahari, maka suatu partikel yang ingin melepaskan diri dari permukaan
benda itu haruslah mempunyai kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya (c).
(Will, 1989)
Lubang hitam memiliki beberapa sifat-sifat fisis yang sangat menarik, antara
lain lintasan partikel (cahaya) dalam medan gravitasi lubang hitam tidak lurus,
(percepatan) gravitasi yang sangat besar sehingga lintasan cahaya akan melengkung.
Dalam hal ini bentuk lintasan suatu partikel ditentukan oleh kuat atau besar medan
koordinat bola sferis (r , θ , φ ) , elemen lintasan (ds) sebuah partikel dalam medan
gravitasi yang sangat lemah (lintasannya berbentuk garis lurus, karena medan
Jika ada medan gravitasi yang sangat besar maka, elemen lintasan (ds) sebuah
2
⎛ 2GM ⎞ 2 2 dr
ds 2 = ⎜1 − 2 ⎟c dt − − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdφ 2 ) (1.3)
⎝ c r ⎠ ⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 ⎟
⎝ c r ⎠
Dengan G tetapan gravitasi universal, M massa benda yang memiliki medan gravitasi
yang sangat besar (lubang hitam), dan c kecepatan cahaya. Perbedaan antara
persamaan (1.2) dan (1.3) adalah jika pada persamaan (1.2) lintasan berada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ruang tanpa medan gravitasi. Sedangkan pada persamaan (1.3) lintasan berada dalam
atau
2GM
α= (1.4)
c2
⎛ α⎞ 1
ds 2 = ⎜1 − ⎟c 2 dt 2 − dr 2 − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdφ 2 ) (1.5)
⎝ r⎠ ⎛ α⎞
⎜1 − ⎟
⎝ r⎠
memiliki sifat-sifat fisis yang berbeda dengan alam yang memiliki medan gravitasi
lemah, menyebabkan penelitian sifat-sifat fisis dan geometri lubang hitam merupakan
penelitian yang sangat menarik. Dari persamaan (1.5) kalau r = α maka ds2 menjadi
tak berhingga (singularitas). Jika r < α , maka suku-suku yang memuat koordinat
ruang (r , θ , φ ) mendominasi ds2 agar diperoleh lintasan yang berniali real. Jadi antara
Demikian juga bentuk lintasan partikel atau cahaya yang melintas dekat
lubang hitam akan melengkung menyebabkan adanya semacam titik fokus lubang
hitam. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi, jika sebuah partikel melintas
2. Menentukan ”titik fokus” lubang hitam sebagai fungsi α dan besar fisis
terkait.
1. Perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi jika sebuah partikel melewati
titik α = r .
2. Penentuan ”titik fokus” lubang hitam, kalau lubang hitam tersebut berperilaku
1. Mengetahui perubahan fisis dan geometri apa yang terjadi pada suatu lubang
daerah r < α
BAB I. PENDAHULUAN
Pada Bab III dijelaskan tentang jenis penelitian, sarana penelitian, dan
langkah-langkah penelitian.
BAB II
DASAR TEORI
Jarak antara dua titik dalam ruang diberikan oleh (Lawrie, 1998) :
ds 2 = g μυ dx μ dx υ (2.1)
dengan gμυ adalah metrik tensor orde dua kovarian dalam sistem koordinat kartesian,
untuk ruang tiga dimensi jarak dua titik dalam ruang, yaitu titik A dan titik B (Gambar
ds 2 = dx 2 + dy 2 + dz 2
⎛ 1 0 0 ⎞⎛ dx ⎞
2
⎜ ⎟⎜ ⎟
= ⎜ 0 1 0 ⎟⎜ dy 2 ⎟
⎜ 0 0 1 ⎟⎜ dz 2 ⎟
⎝ ⎠⎝ ⎠
⎛1 0 0⎞
⎜ ⎟
g μυ = ⎜ 0 1 0⎟ (2.2)
⎜0 0 1⎟
⎝ ⎠
B (x2 , y2 , z2)
y
A (x1,y1,z1)
x Gambar 2.1
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika digunakan koordinat bola sferis (r,θ, φ ), maka panjang lintasan (elemen garis)
ds 2 = dr 2 + r 2 dθ 2 + r 2 sin 2 θ dφ 2
⎞⎛ dr ⎞
2
⎛1 0 0
⎜ ⎟⎜ ⎟
= ⎜0 r2 0 ⎟⎜ dθ 2
⎟ (2.3)
⎜
⎜0 0
⎝ r sin θ ⎟⎠⎝ dφ ⎟⎠
2 2 2
sehingga diberikan
⎛1 0 0 ⎞
⎜ ⎟
g μυ = ⎜0 r 2 0 ⎟
⎜0 0
⎝ r sin θ ⎟⎠
2 2
didapat dari
ds 2 = c 2 dt 2 − dx 2 − dy 2 − dz 2
⎛1 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜ 0 − 1 0 0 ⎟⎜ dx 2
⎟
=⎜ ⎟⎜ 2 ⎟
(2.4)
0 0 −1 0 dy ⎟
⎜ ⎟⎜
⎜0 0 ⎟
0 − 1⎠⎝ dz 2 ⎟⎠
⎜
⎝
⎛1 0 0 0 ⎞
⎜ ⎟
⎜0 −1 0 0 ⎟
g μυ =⎜ (2.5)
0 0 −1 0 ⎟
⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 − 1⎟
⎝ ⎠
Kalau digunakan koordinat bola sferis, elemen garis atau lintasan menjadi :
ds 2 = c 2 dt 2 − dr 2 − r 2 dθ 2 − r 2 sin 2 θ dφ 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
⎛1 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 −1 0
2
0 ⎟⎜ dr ⎟
=⎜ ⎟⎜ dθ 2 ⎟ (2.6)
0 0 − r2 0
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 0
⎝ 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠⎜⎝ dφ 2 ⎟⎠
yang menghasilkan
⎛1 0 0 0 ⎞
⎜ ⎟
⎜0 −1 0 0 ⎟
g μυ =⎜ ⎟ (2.7)
0 0 − r2 0
⎜ ⎟
⎜0 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠
⎝
Jika ada medan gravitasi, maka elemen garis atau lintasan dalam ruang dapat
dituliskan sebagai
dengan A(r), B(r), dan C(r) sebagai fungsi kuat medan gravitasi. Dengan
sedemikian hingga A(r) dan B(r) bernilai mendekati 1 jika r → ∞ . Dengan demikian
Sebagaimana disebutkan bahwa elemen garis atau lintasan dari persamaan (2.9)
adalah
⎛ eυ 0 0 0 ⎞⎛ c 2 dt 2 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜0 − eλ 0 0 ⎟⎜ dr 2 ⎟
ds 2 = ⎜ ⎟⎜ dθ 2 ⎟
⎜0 0 − r2 0 ⎟⎜ ⎟
⎜0
⎝ 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠⎜⎝ dφ 2 ⎟⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
⎛ eυ 0 0 0 ⎞
⎜ λ
⎟
⎜0 −e 0 0 ⎟
g μυ =⎜ ⎟
⎜0 0 − r2 0 ⎟
⎜0
⎝ 0 0 − r 2 sin 2 θ ⎟⎠
1979)
dU μ ⎧ μ ⎫ ρ σ
+ ⎨ ⎬U U = 0 (2.10)
ds ⎩ ρσ ⎭
dx μ ⎧μ ⎫
dengan Uμ = , dan ⎨ ⎬ adalah lambang Christoffel. Yang didefinisikan
ds ⎩ ρσ ⎭
⎧ μ ⎫ 1 ρμ
(
σμ ρσ
⎨ ⎬ = g ∂σ + g ∂ ρ − g ∂ μ ) (2.11)
⎩ ρσ ⎭ 2
⎧μ ⎫ ρσ μυ
⎨ ⎬ = Γυ g
ρσ
⎩ ⎭
dengan
1 ⎛ ∂g λρ ∂g σλ ∂g ρσ ⎞
Γ ρσ
= g ρα ⎜ + − ⎟
υ
2 ⎜ ∂x ∂x ρ ∂xλ ⎟
⎝ α ⎠
lama. Karena nilai dari lambang Christoffel kebanyakan adalah nol, suatu cara yang
11
[
0 = δ ∫ ds = δ ∫ eν (U 4 ) 2 − e λ (U 1 ) 2 − r 2 (U 2 ) 2 − r 2 sin 2 θ (U 3 ) 2 ]
1/ 2
ds (2.12)
d ⎛ ∂F ⎞ ∂F
⎜ ⎟= , (2.13)
ds ⎝ ∂U μ ⎠ ∂x μ
dengan F adalah integran pada persamaan (2.12), persamaan (2.13) identik dengan
∂F
= 2eυ U 4
∂U 4
∂F
=0
∂x 4
d
ds
(
2eυ U 4 = 0 ) (2.14)
d d dr
Dengan menggunakan relasi = , persamaan (2.14) menghasilkan
ds dr ds
d
ds
(
2eυ U 4 =
d
)
ds
(
2eυ ct& = 0 )
12
⎧4⎫ 1
⎨ ⎬ = υ′
⎩14⎭ 2
⎧1⎫ 1
⎨ ⎬ = υ′
⎩14⎭ 2
⎧ 1 ⎫ 1 υ −λ
⎨ ⎬ = υ ′e
⎩44⎭ 2
⎧1⎫ 1
⎨ ⎬ = λ′
⎩11⎭ 2
⎧1⎫ −λ
⎨ ⎬ = −e r
⎩22⎭
⎧1⎫ −λ
⎨ ⎬ = − r sin θ e
2
⎩33⎭
⎧2⎫ 1
⎨ ⎬=
⎩21⎭ r
⎧2⎫
⎨ ⎬ = − cos θ sin θ
⎩33⎭
⎧2⎫
⎨ ⎬ = cot θ
⎩23⎭
⎧3⎫ 1
⎨ ⎬=
⎩13⎭ r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
⎧λ ⎫
⎨ ⎬ = ∂ ρ log − g ,
⎩λρ ⎭
ν −λ
log − g = + 2 log r + log sin θ (2.16)
2
Tensor Ricci Rμυ pada persamaan (1.1) dapat juga dituliskan sebagai
(
Rμv = log − g ) ⎧ρ⎫ ⎧ ρ ⎫⎧ λ ⎫ ⎧ ρ ⎫
− ⎨ ⎬ + ⎨ ⎬⎨ ⎬ − ⎨ ⎬(log − g ) . ρ (2.17)
⎩μv ⎭.ρ ⎩λμ ⎭⎩ ρv ⎭ ⎩μv ⎭
μv
Agar penyelesaian persamaan medan gravitasi Einstein pada persamaan (1.1) linear,
nilai Rμυ harus sama dengan nol. Dari persamaan (2.16) yang memberikan nilai nol
adalah
1 ⎛ v ′ 2 v ′λ ′ 2v ′ ⎞
0 = R44 = − e v.λ ⎜⎜ v ′ + − + ⎟ (2.18)
2 ⎝ 2 2 r ⎟⎠
1⎛ v ′ 2 v ′λ ′ 2λ ′ ⎞
0 = R11 = ⎜⎜ v ′′ + − − ⎟ (2.19)
2⎝ 2 2 r ⎟⎠
⎧ ⎛ v ′ + λ ′ ⎞⎫
0 = R22 = −⎨1 − (e −λ r )′ + e −λ r ⎜ ⎟⎬ (2.20)
⎩ ⎝ 2 ⎠⎭
λ = −v (2.21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2v ′
v ′′ + v ′ 2 + =0
r
yaitu, (re )″ = 0
v
(re )′ = konstanta
v
(2.22)
(re )′ = 1
v
sehingga
α
ev = eλ = 1 − (2.23)
r
dengan α adalah tetapan integrasi. Pernyataan (2.23) adalah g44 yang di identifikasi
α = 2GM / c 2 (2.24)
2
⎛ 2GM ⎞ dr
ds 2 = ⎜1 − 2 ⎟c 2 dt 2 − − r 2 (dθ 2 + sin 2 θdϕ 2 ) (2.25)
⎝ c r ⎠ ⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 ⎟
⎝ c r ⎠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
⎛ 2GM ⎞
⎜1 − 2 0 0 0 ⎟
⎜ c r ⎟
⎜ 1 ⎟
0 − 0 0
g μυ =⎜ 2GM ⎟ (2.26)
⎜ 1− 2 ⎟
⎜ c r ⎟
⎜ 0 0 − r2 0 ⎟
⎜
⎝ 0 0 0 − r sin θ ⎟⎠
2 2
Kalau α = r maka lintasan atau elemen garis dari partikel (materi) tersebut singular,
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
studi pustaka.
Sarana yang dibutuhkan dalam peyelesaian skripsi ini adalah buku-buku yang
berhubungan dengan topik lubang hitam, tensor dan teori relativitas umum.
berikut:
teori yang terkait dengan lubang hitam, metrik, tensor dan relativitas umum
3. Merumuskan perubahan fisis dan geometri yang terjadi pada suatu lintasan
partikel pada lubang hitam, dan menentukan titik fokus suatu lubang hitam
dilakukan.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gerak suatu planet yang mengorbit pada matahari yang memiliki massa yang
ds 2 = eυ c 2 dt 2 − e −υ dr 2 − r 2 dφ 2 (4.1)
d υ&
ds
( )
e t =0 (4.3)
sehingga
α
r& 2 + r 2φ& 2 − = k 2 − 1 + α r φ& 2 (4.5)
r
Persamaan gerak orbit Newton hanya pada suku terakhir persamaan (4.5). Jika
2
⎛ ds ⎞ r4
⎜⎜ ⎟⎟ = 2
⎝ dϕ ⎠ h
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diperoleh
2
⎛ dr ⎞ ⎛α
4
⎞r
⎜⎜ ⎟⎟ = − r + ⎜ + k − 1⎟ 2 + α r
2 2
(4.6)
⎝ dϕ ⎠ ⎝r ⎠h
1 ⎛ du ⎞
Dengan mengganti variabel radial r = ⎜ dr = − 2 ⎟ persamaan (4.6) menjadi
u ⎝ u ⎠
2
⎛ du ⎞
⎜⎜
d ϕ
( )
⎟⎟ = −u 2 + uα + k 2 − 1 / h 2 + α u 3 (4.7)
⎝ ⎠
d 2u α 3α u 2
= −u + + (4.8)
dϕ 2 2h 2 2
Kalau diambil
u = u0 + ε (4.9)
Dengan u0 adalah penyelesaian umum untuk persamaan orbit planet Newton dan ε
3α (u 0 + ε )
2
d 2 u 0 d 2ε α
+ = −(u 0 + ε ) + 2 +
dϕ 2
dϕ 2
2h 2
α 3 3
= −u 0 − ε + + α u 0 + 3εα u 0 + αε 2
2
2
(4.10)
2h 2 2
α
Karena u 0 = 2
, dan kalau ε sangat kecil suku ε2 dapat diabaikan sehingga
2h
d 2ε 3
= (3αu 0 − 1)ε + αu 0
2
(4.11)
dϕ 2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ε = A cos(ζϕ ) + B (4.12)
2nπ
ϕ= (4.13)
ζ
ζ 2 = 1 − 3αu 0 (4.14)
± 2nπ ⎛ 3 ⎞
φ= ~ ±2nπ ⎜1 + αu 0 ⎟,
1 − 3αu 0 ⎝ 2 ⎠
Ditinjau perubahan geometri dan sifat fisis ruang yang dialami oleh sebuah
partikel bergerak dari kedudukan atau posisi r > α ke posisi r < α . Dari persamaan
(2.25), jika r > α , maka nilai koefisien eυ = e λ > 0 (positif) sehingga suku yang
mengandung waktu (t) haruslah bernilai lebih besar dari suku-suku yang lain agar
ds 2 > 0 . Dengan kata lain, partikel yang melintas dalam medan gravitasi yang
ditimbulkan oleh massa M pada daerah r > α berada dalam ruang bak-waktu (time-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
like). Secara skematis lintasan partikel dalam ruang bak-waktu diperlihatkan pada
Gambar 4.1
Lintasan partikel
Masa depan
Waktu
Sekarang
Masa lalu
Jika partikel berada pada posisi r = α , maka ds2 menjadi tidak terdefinisi
(singular). Pada kondisi atau keadaan r = α partikel tidak berada dalam ruang bak-
waktu maupun dalam ruang bak-ruang (space-like). Secara fisis, pada keadaan r = α ,
partikel tidak tunduk pada hukum-hukum fisika dan ruang yang dikenal selama ini
Jika partikel berada pada posisi r < α , maka koefisien eυ = e λ < 0 . Jadi pada
keadaan seperti itu kalau ds 2 > 0 , nilai dari suku-suku yang tidak mengandung waktu
(t) pada persamaan (2.25) harus lebih besar dari nilai suku yang mengandung t.
Secara fisis partikel yang berada pada daerah r < α berada dalam ruang yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 4.2.
Bak - cahaya
Lintasan partikel
Jadi partikel yang melintas dari posisi r > α menuju r < α dalam suatu
medan gravitasi yang sangat besar (misalnya Black Hole) akan mengalami geometri
dan sifat-sifat fisisyang berbeda didaerah r < α dan r > α . Perubahan geometri
ruang yang di alami partikel terjadi dari bak-waktu ke bak-ruang. Secara skematis,
22
Waktu
Lintasan partikel
Lintasan partikel
Ruang
(a) (b)
Gambar 4.3. (a) Lintasan partikel dalam bak-waktu untuk r > α , dan
(b) Lintasan partikel dalam ba-ruang untuk r < α .
23
4
jika persamaan (4.16) dikalikan φ& 2 = r , dan variabel radial (r) diatas menjadi
h2
⎛ 1⎞
u ⎜ r = ⎟ , maka persamaan (4.16) menjadi
⎝ u⎠
2
⎛ du ⎞ k2
⎜⎜ ⎟⎟ + u = α u + 2
2 3
(4.17)
⎝ dϕ ⎠ h
d 2u ⎛ 3 ⎞
= −u + β u 2 , ⎜ β = α ⎟ (4.18)
dϕ 2
⎝ 2 ⎠
u = A cos(φ + δ ) (4.19)
1 1
r= = (4.20)
u A cos(φ + δ )
u = A cos φ + ε (4.21)
d 2ε
= −ε + β A 2 cos 2 ϕ
dϕ 2
(4.22)
β A2
= −ε + (1 + cos 2ϕ )
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ε = a + b cos 2φ (4.23)
βA 2 βA 2
a= dan b = (4.24)
2 6
βA 2 ⎛ cos 2φ ⎞
ε= ⎜1 + ⎟ (4.25)
2 ⎝ 3 ⎠
βA 2 2 βA 2
u = A cos φ − cos 2 φ + (4.26)
3 3
βA 2 2 2
0 = A cos φ − cos 2 φ + βA (4.27)
3 3
⎛ ⎞
⎜1 ± 1 + 8 β
2
3r ⎟
cos φ = 0 (4.28)
2β ⎜ 9r0
2 ⎟
⎝ ⎠
25
ϕ2
ϕ1
α
r0
r0
Pada persamaan (4.28) nilai cos φ adalah antara -1 sampai +1, mengharuskan
r0
nilai
β >> 1 . Dengan demikian diperoleh
cos φ ~ − 2 β = −α (4.29)
3r0 r0
Dari Gambar 4.4. terlihat bahwa sudut pembelokan cahaya pada medan gravitasi
sebesar
2α 4GM
θd = = 2 (4.30)
r0 c r0
Jika cahaya yang melintasi medan gravitasi dibelokkan dengan sudut belok θd
, maka suatu massa yang mempunyai medan gravitasi memiliki semacam titik fokus f.
Panjang titik fokus (f) untuk suatu benda bermassa M sebagai fungsi θ dapat dibentuk
26
θd
r0
•
M
f
r0
tan θ d = (4.31)
f
r0
f = (4.32)
tan θ d
Sebagai contoh dihitung panjang fokus (f) untuk benda-benda planet dalam
tata surya kalau planet-planet itu dianggap sebagai lubang hitam dengan r0 = 10 4 m ,
27
Tabel 4.1. Panjang fokus (f) untuk planet-planet di dalam tata surya kalau planet itu
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
2. Perubahan geometri dan sifat fisis ruang yang dialami oleh suatu
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5.2. Saran
Karena yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah masalah orbit planet,
perubahan geometri dan sifat fisis partikel yang bergerak dari r > α menuju r < α ,
dan pembelokan lintasan cahaya dalam medan gravitasi yang ditimbulkan oleh massa
Schwarzschild. Pada saat partikel melintasi titik r = α partikel itu tidak berada dalam
bak-waktu maupun bak-ruang. Oleh sebab itu disarankan untuk meneliti jenis ruang
DAFTAR PUSTAKA
Joshi, A. W., 1980, “Matrics and Tensor in Physics”, New Delhi Banglore Bombay
Lord, E. A., 1976, Tensor Relativity and Cosmology, United Kingdom: University
of Edinburgh Scotland.
Will, C., 1989, The New Physics, New York: Canbridge University.
William, J. K., 1973, “Relativity and Cosmology”, New York : Harper & Row
Publishers
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
d
sebagai fungsi φ, dengan menggunakan metoda operator D =
dϕ
d 2ε 3
= (3αu 0 − 1)ε + αu 0
2
(4.11)
dϕ 2
2
ζ 2 +1
dengan ζ 2 = 3αu 0 − 1 , dan u 0 = . Sehingga persamaan (4.11) menjadi
3α
d 2ε 1
= ζ 2ε + (ζ 2 + 1) 2
dϕ 2
6α
1
dimana (ζ 2 + 1) 2 = K (tetapan) , sehingga dapat dituliskan menjadi
6α
d 2ε
− ζ 2ε = K
dϕ 2
jika
( D − i ζ ) ( D + iζ ) ε = K
dengan ( D + iζ )ε = u , maka
( D − iζ ) − u = K
d2y
2
+α 2 y = β
dt
(D 2 + α 2 ) y = β
( D + iα ) ( D − iα ) y = β
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
( D + iα )u = β
D u + iα u = β
β
u=
D + iα
du
+ iα u = β
dt
(
du iαt
dt
e u = β e iα t )
integralkan persamaan di atas
∫ d (e u ) = ∫ β e iαt dt
i αt
hasilnya adalah
1 i αt
e i αt u = β e +k
iα
u = e − iαt ∫ β e iαt dt + k
β
u= + k e − i αt
iα
sehingga
( D − iα ) y = e −iαt ∫ β e iαt dt + k
( D − iζ )u = K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
du
− iζ u = K
dϕ
d −iζϕ du
(e u ) = −iζ e −iζϕ u + e −iζϕ
dϕ dϕ
⎛ du ⎞
= ⎜⎜ − iζ u ⎟⎟e −iζϕ
⎝ dϕ ⎠
d −iζϕ
e iζϕ (e u ) = K
dϕ
d −iζϕ
(e u ) = e −iζϕ K
dϕ
d (e − iζϕ u ) = e −iζϕ K dϕ
∫ d (e u ) = ∫ K e −iζϕ dϕ
− iζϕ
e −iζϕ u = ∫ K e −iζϕ dϕ
u = e iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ
( D + iζ )ε = u = e iζϕ ∫ K e − iζϕ dϕ
d iζϕ
e −iζϕ (e ε ) = e iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ
dϕ
d iζϕ
(e ε ) = e 2iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ
dϕ
(
e iζϕ ε = ∫ e 2iζϕ ∫ K e −iζϕ dϕ dϕ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
( )
ε = e −iζϕ ∫ e 2iζϕ ∫ Ke −iζϕ dϕ dϕ
K −iζϕ
∫ Ke
−iζϕ
dengan dϕ = e + C , maka menghasilkan
− iζ
⎛ Ke iζϕ ⎞
ε = e −iζϕ ∫ ⎜⎜ − + C e 2iζϕ ⎟⎟dϕ
⎝ iζ ⎠
⎡ K C 2iζϕ ⎤
= e −iζϕ ⎢− 2 2 e iζϕ + e + C2 ⎥
⎣ i ζ 2iζ ⎦
K Ce iζϕ
= 2 + + C 2 e −iζϕ
ζ 2iζ
K
[
= 2 + C e iζϕ + e −iζϕ
ζ
]
K
ε= + C (2 cos(ζϕ ))
ζ2
K
ε= + 2C cos(ζϕ )
ζ2
K
dimisalkan = B dan 2C = A , dengan demikian hasilnya adalah (pada persamaan
ζ2
(4.12))
ε = B + A cos(ζϕ )