Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang digunakan manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem
pengendalian manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981)
mendefinisikan akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, pengendalian, penyiapan, penginterpretasian, dan juga pengkomunikasian
informasi finansial yang digunakan manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara
tepat dan akuntabel. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
laporan keuangan terhadap pihak eksternal organisasi.
Akuntansi Sektor Publik Chartered Institute of Management Accountants
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang
terkait dengan pengidentifikasian, penyajian, dan penginterpretasian informasi yang
digunakan untuk:
a. Perumusan strategi
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
c. Pengambilan keputusan
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
e. Pengungkapan kepada stakeholder dan pihak luar organisasi
f. Pengungkapan kepada karyawan
g. Perlindungan aset.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip prinsip akuntansi
manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swasta, seperti manajemen stratejik
dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sektor publik. Akan tetapi harus
diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor swasta,
sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara
langsung tanpa modifikasi Fokus bahasan akuntansi manajemen sektor publik pada makalah
ini adalah mengenai peran akuntansi sebagai penyedia informasi yang digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk perencanaan di masa yang akan

1
datang sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi yang bersifat laporan historis
dan retrospektif , yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
Pembahasan lebih lanjut terkait Akuntansi Manajemen Sektor Publik akan dibahas pada
BAB II: PEMBAHASAN

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Pemahaman ruang lingkup sektor publik di Indonesia akan mengantarkan pada
pentingnya mekanisme manajemen sektor publik yang tangguh. Dalam perspektif akuntansi,
reformasi organisasi sektor publik dapat dilakukan melalui pengembangan akuntansi
manajemen. Secara mendasar, akuntansi manajemen disusun menurut 4 pondasi yaitu:
organisasi, perilaku, akuntansi dan psikologi. Organisasi lebih mencakup pada aspek struktur
dan sistem. Perilaku lebih mengarah pada aspek aksi dan kecenderungan. Akuntansi lebih
pada aspek teknik dan strategi. Dan yang terakhir, psikologi lebih meninjau aspek emosional
dan mental (Bastian, 2009).
Menurut Bastian (2009), secara umum baik sektor publik maupun swasta, gerakan
mekanisme organisasi merupakan mekanisme untuk mencapai tujuan melalui sumber daya
yang tersedia (manusia, modal, bahan baku, dan lain-lain). Dari proses manajemen sektor
publik, dua mekanisme praktik, perencanaan dan pengendalian, dinilai amat dominan. Dalam
pandangan tradisional, perencanaan mempunyai porsi yang terbesar. Alasan yang selalu
dikemukakan adalah luasnya cakupan dan ragam komponen di sektor publik. Secara umum,
elemen-elemen perencanaan di sektor publik dapat dirinci sebagai berikut:
a. Strategi perencanaan: merupakan akumulasi hubungan antar program yang dipilih
sebagai turunan visi dan misi kebijakan publik yang ada. Umumnya berisi kuantitas dan
kualitas aktivitas yang akan dilakukan.
b. Strategi pengendalian: merupakan mekanisme feedback dalam perencanaan aktivitas
manajemen. Mekanisme umpan balik ini merupakan kunci proses komunikasi antar
stakeholder di sektor publik.
Akuntansi manajemen merupakan penyaji informasi keuangan dan non keuangan (proses
operasi, tenaga kerja, lingkungan, kultur dan lain-lain) kepada manajer sebagai landasan
perencanaan organisasi dan aktivitasnya, pengambilan keputusan dan juga proses umpan
balik atau pengendalian, yang semuanya dilakukan untuk mencapai tujuan. Ini berarti
akuntansi manajemen diterapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Atau dengan kata lain,
konteks organisasi menjadi wadah segala perbaikan kinerja sektor publik. Sehingga
penerapan akuntansi manajemen di sektor publik haruslah dilakukan untuk pembenahan
secara berurutan: organisasi, akuntansi, perilaku dan psikologi. Menurut Bastian (2009)
bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan
interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk:
a. Merumuskan strategi
b. Proses perencanaan dan pengendalian
c. Pengambilan keputusan
d. Optimalisasi keputusan
e. Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar
f. Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan
g. Perlindungan atas asset organisasi.

3
Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaruh aspek-aspek tersebut sangat
besar pada organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sector publik
berperan dalam merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian investasi,
penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan. Sehingga dengan adanya
akuntansi manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor public dapat dikelola dengan
baik (Mardiasmo, 2002).

2.2 AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PERENCANAAN ORGANISASI


Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian
informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan juga
melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem perencanaan,
penetapan tujuan dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan
pencapaian tujuan. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan dimasa yang akan datang.
Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat
ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat
ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan
sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen.
Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dan mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi diperlakukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai
kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Sementara itu tingkat ketidakpastian atau turbulensi yang dihadapi sektor publik di
masa-masa yang mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh
pesatnya teknologi informasi yang merambah ke seluruh sektor, termasuk sektor publik
(Mardiasmo, 2002).
Akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
a. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc.
Informasi sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran ataukah tahunan. Sementara itu
organisasi sektor publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan
membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer
diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
b. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
c. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Mekanisme formal misalnya melalui rapat-rapat dinas, rapat-rapat komisi dan
sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat formal,
sedangkan mekanisme informal relatif jarang dilakukan. Hal tersebut karena adanya

4
batasan transparansi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-
lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya
melibatkan beberapa orang saja.

2.3 AKUNTANSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN ORGANISASI


Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik
organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain).
Organisasi sektor publik sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang
besar, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan
pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas (value for
money) akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian organisasi yaitu
mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter (Mardiasmo,
2002).
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian yang vital bagi
organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi
akuntansi umumnya dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, sehingga memungkinkan
untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya
membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan menggunakan
informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (finance control) dengan akuntansi
sebagai pengendalian organisasi (Organizational Control). Pengendalian keuangan terkait
dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi khususnya memastikan bahwa
organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang
dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam
sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan
adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu,
untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek
ekonomi, sosial, dan politik dari investasi yang diajukan (Mardiasmo, 2002).

2.4 PROSES PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJERIAL ORGANISASI


SEKTOR PUBLIK
Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan bersama-
sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk
mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian
juga tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai
pembanding (Mardiasmo, 2002).
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial
pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu:

5
a. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
b. Perencanaan operasional
c. Penganggaran
d. Pengendalian dan pengukuran
e. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah utama dalam perencanaan.
Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi maka akan diketahui dengan jelas
organisasi harus dibawa ke arah mana dan tujuan apa yang harus dicapai.
Perencanaan operasional memberikan rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Penganggaran membantu organisasi untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber
dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil, dan merata.
Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi untuk meminimalisir dan mendeteksi adanya kecurangan.

Gambar: Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik

2.5 PERAN AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan
dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik, meliputi:

6
a. Perencanaan Stratejik
Tahapan pada perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif
program-program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang
dimiliki dan tentu saja mendukung strategi organisasi tersebut. Dalam menjalankan
program yang sudah disetujui, bisa saja terdapat beberapa permasalahan utama misalkan
masalah efisiensi biaya, kualitas produk dan pelayanan. Peran manajer organisasi
sektor publik sangat penting dalam mengendalikan biaya, karena sebagian besar biaya
yang terjadi dalam sektor publik bersifat discretionary costs. Wajib diketahui bahwa
akuntansi sektor publik sangat erat kaitannya dengan proses pemilihan program,
penentuan biaya dan manfaat program serta penganggaran. Akuntansi sektor publik juga
berfungsi untuk memfasilitasi dihasilkannya anggaran sektor publik yang efektif,
efisien dan ekonomis (value for money budget).
b. Pemberian Informasi Biaya
Biaya dalam organisasi sektor publik dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Biaya Input, sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
2. Biaya Output, biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
sampai ke tangan pelanggan. Cara pengukurannya tergantung pada pelayanan yang
dihasilkan.
3. Biaya Proses, dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi dan diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi biaya pada sektor publik berperan dalam memberikan informasi
mengenai pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal
(pemerintah) dan pihak eksternal untuk perencanaan pengendalian dan pengambilan
keputusan. Informasi akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu manajer publik
dalam menentukan dan melaporkan biaya.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu:
1. Cost finding. Tahapan pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
2. Cost recording. Setelah berhasil melakukan cost finding, maka dilakukan tahapan
cost recording yang meliputi kQegiatan pencatatan data ke dalam sistem akuntansi
organisasi.
3. Cost analyzing. Tahap melakukan analisis biaya yang mengidentifikasi jenis dan
perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan. Manajemen organisasi harus
dapat menentukan pemicu biaya (cost drive) agar dapat dilakukan strategi efisiensi
biaya.
4. Strategic cost management. Menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai
value of money. Pendekatan strategik dalam pengurangan biaya (manajemen biaya
stratejik) memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Berjangka panjang. Manajemen stratejik merupakan usaha jangka panjang yang
membentuk kultur organisasi agar penurunan biaya menjadi budaya yang
mampu bertahan lama.

7
b) Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan
berfokus pada pelayanan masyarakat. Manajemen biaya stratejik harus dilandasi
oleh semangat untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan atas kinerja
organisasi sektor publik dalam melakukan pelayanan publik.
c) Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya.
d) Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentuan efektivitas
program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen biaya
stratejik merupakan tone from the top.
5. Cost reporting. Tahapan memberikan informasi biaya secara lengkap kepada
pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagresikan ke dalam satu
laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal. Informasi akuntansi
manajemen hendaknya dapat mendeteksi sumber pemborosan yang masih berpotensi
untuk diefisienkan serta mencari metode atau teknik terbaik untuk menghemat
biaya. Akuntansi manajemen hendaknya dapat mendukung dan memperkuat
pelaksanaan prinsip value for money dan public accountability organisasi sektor
publik.
c. Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan saat organisasi sektor publik hendak melakukan
investasi yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial. Penilaian
investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat
(cost benefit analysis). Namun analisis tersebut sulit digunakan karena biaya dan
manfaatnya harus mencakup biaya sosialdan manfaat sosial yang diperoleh dari
investasi yang diajukan. Untuk memudahkan, maka digunakan analisis efektivitas biaya
(cost-effectiveness analysis) yang menekankan besarnya dampak pencapaian suatu
proyek atau investasi dengan biaya tertentu.
d. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga jenis anggaran yaitu sebagai alat alokasi sumber daya
publik, alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi manajemen merupakan alat yang
vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana pabrik secara
ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk mencapai itu harus didukung dengan
manajemen sumber daya manusia yang handal, jika tidak akuntansi manajemen
tidak akan banyak bermanfaat, karena akuntansi manajemen hanya alat manajemen
(management tool) untuk perencanaan dan pengendalian.
e. Penentuan Biaya Pelayanan (Cost Of Service) Dan Penentuan Tarif Pelayanan (Charging
For Service)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan beberapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan beberapa tarif yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi
yang diberikan. Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan
masyarakat akan besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya
perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki
pemerintah memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas dan murah.

8
Penentuan Biaya Pelayanan (Cost Of Services) dan Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging for Services) merupakan suatu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh, pemerintah daerah harus dapat
menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus atau stasiun kereta api
yang tertib, nyaman, dan aman serta biaya operasionalnya. Berdasarkan informasi
biaya tersebut, pemerintah setempat dapat menentukan berapa tarif pelayanan yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan terminal maupun stadium kereta api
tersebut. Dengan akuntansi manajemen, sumber-sumber inefisiensi di organisasi dapat
dideteksi dan dihilangkan
f. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian
kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci dan
satuan ukur masing-masing aktivitas yang dilakukan.

BAB III
PENUTUP
9
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan:
1. Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi untuk
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Pengaruh aspek-aspek tersebut
sangat besar pada organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen dalam organisasi sector
publik berperan dalam merencanakan strategi, memberikan informasi biaya, penilaian
investasi, penganggaran, dan penentuan biaya pelayanan, dan tarif pelayanan. Sehingga
dengan adanya akuntansi manajemen seluruh kegiatan dalam organisasi sektor public
dapat dikelola dengan baik
2. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian
informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan
juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor
perkembangan pencapaiaan tujuan.
3. Akuntansi sebagai alat perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc; informasi kuantitatif ataukah kualitatif; dan
informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
4. Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan menggunakan
informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (finance control) dengan
akuntansi sebagai pengendalian organisasi (organizational control).
5. Jones and pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial
pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu: perencanaan tujuan dan sasaran
dasar; perencanaan operasional; penganggaran; pengendalian dan pengukuran; dan
pelaporan, analisis, dan umpan balik
6. Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi: perencanaan
strategik; pemberian informasi biaya; penilaian investasi; penganggaran; penentuan biaya
pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services); dan
penilaian kinerja

DAFTAR PUSTAKA

10
Adrian, Novian. Akuntansi Manajemen Sektor Publik. Di akses pada tanggal 25 september dari
https://www.academia.edu/38632298/AKUNTANSI_MANAJEMEN_SEKTOR_PUBLI
K
Majid, Jamaluddin. 2019. Akuntansi Sektor Publik. Gowa : Pusaka Almaida. Tersedia dari
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17090/1/akuntansii.pdf
Mardiasmo. 2018. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Yogyakarta: ANDI. Tersedia dari
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=pBVCEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=akuntansi+sektor+publik&ots
=z5wrYAZjMy&sig=ifVvmvaVSpMSGpNf-
RC9LVMNrfk&redir_esc=y#v=onepage&q=akuntansi%20sektor%20publik&f=false
Yuesti, Anik dkk. 2020. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Bali: CV Noah Aletheia. Tersedia
dari https://www.journals.segce.com/index.php/KARTI/article/view/137/137

11

Anda mungkin juga menyukai