Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah ilmu alamiah dasar yang
berjudul "Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya".

Makalah ini berisi uraian mengenai pembentukan alam semesta dan tata
surya, yang didalamnya terdapat beberapa teori dan hipotesis, juga beberapa
persepektif menurut Al-Qur‟an.

Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lili Yulianto,
S.Pd. selaku pembimbing kami dalam pembelajaran mata kuliah ilmu alamiah
dasar, juga kepada semua teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Harapan terdalam kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat


bagi kita semua serta menjadi tambahan informasi mengenai "Pembentukan Alam
Semesta dan Tata Surya"" bagi para pembaca.

Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang
konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun,
apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan,
kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Amin.

Talaga

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Masalah .............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5

A. Pembentukan Alam Semesta ............................................................... 5


B. Pembentukam Tata Surya .................................................................... 11
C. Bumi Sebagai Planet ............................................................................ 13
D. Struktur Bumi ....................................................................................... 14
E. Pembentukan Benua dan Samudra ...................................................... 17
F. Alam Semesta dalam Prespwktif Al-Qur‟an ....................................... 18

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 22

DAFTAR PUSAKA ........................................................................................ 24

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam
semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan
penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu pengetahuan alam masih
terus mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkap tabir misteri tersebut.
Apa, mengapa, bagaimana dan kapan terjadi alam semesta ini. Oleh karena
manusia dengan mempergunakan segala kemampuannya, mempergunakan
teknologi canggih terus berusaha untuk mengungkapkann misteri alam semesta
ini.
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan
yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di
sebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di sebenam
barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari
hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori
“Heliosentris”, yang mengemukaan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu planet,yang
bersama planet-planet lain bergerak mengitari bumi. Meskipun sejak abad 18
manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak
mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada para kedua abad
ke-20. Pada masa ini penerbanagn pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-
gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa
ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin berkembang.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses pembentukan alam semesta?

3
2. Bagaimana proses pembentukan tata surya?
3. Bagaimana proses alam semesta dan tata Surya menurut Al-Qur‟an?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan alam semesta
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan tata surya
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan alam semesta dan tata
surya menurut perspektif Al-Qur‟an

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA


1. Pengertian Alam Semesta
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya.
Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam
semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk mencari penjelasan tentang
makna dari hal-hal yang di amati. Dengan diperolehnya berbagai pesan dan
beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi, timbullah
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori
tersebut di kelompokkan menjadi:
I. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan,
bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama.
Berdasarkan prinsip tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini
menyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua
dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semsta itu tak
terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari
pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal
ini sesuai dengan garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang
lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan pergeseran merah.
Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta selalu
berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam
waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta
bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang

5
bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk
berbagai unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi
galaksi dan bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang
terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya
pengembangan.
II. Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super
padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700
juta tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu
masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat
ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik
pusatnya. Teori ini didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa
galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Menurut
teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta,
yakni:
 Masa batas dinding planck yaitu masa pada saat alam semesta
berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
 Masa Jify yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik,
dengan jari-jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatnnya 1055 kali
kerapatan air.
 Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik.
Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih da tidak
berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai
kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
 Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semsta berumur
10- detik.

6
 Masa radiasi yaitu masa alama semesta berumur 1 detik sampai satu
juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium
mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta
berumur 105 sampai 106 tahun mepunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
 Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109
tahun. Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut Pilin yang
berputar membentuk piringan raksasa.
 Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.
III. Teori Creatio Continua
Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan
bahwa saat siciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini
selamanya ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula
dan tidak pernah berakhir.
2. Pembentukan Alam Semesta
Pembentukan alam semesta ada enam masa, sebagaimana disebutkan Al-
Qur‟an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa
tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga
enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan
maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada
beberapa ayat Al-Qur‟an.
Dari sejumlah ayat Al-Qur‟an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-
Nazi‟at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa
secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga
kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:
 Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar
yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini
ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut , terdiri dari
hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan
berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan

7
mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian
atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa
pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan
E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom
hidrogen yang berubah.
Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan,
menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan
yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi . Bintang-
bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan
struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita
kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang
terisi awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang hembusan angin
bintang dari kedua kutubnya galaksi yang terbentuk dari piringan bintang-
bintang dan gas-gas pembentuknya struktur filamen dari alam semesta yang
bagaikan kapas.
 Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan
Dalam ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan
”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan
alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh
dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin
mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti
tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauhi
model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnya alam semesta.
Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang.
Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan
proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek
doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah
mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak
serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung.

8
Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini
dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
 Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi reaksi
nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti Matahari
Surat An-Nazi‟ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam
yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat
ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi
yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya
diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar
orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas,
hanya ukurannya lebih kecil.
Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di
Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain halnya
dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip
dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa
Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran
ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang
berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan
berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.
 Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai
pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi. Masa III hingga
Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya,[i]
“Katakanlah: „Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan
bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?‟ (Yang
bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. Daratan Pangaea yang
merupakan asal mula semua daratan di Bumi.

 Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet ilustrasi komet
yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di Bumi

9
Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air
ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari
tidak ada air menjadi ada air.
Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang
menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen
yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan
membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama.
Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen
pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur
Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.
Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk,
kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam
air.
 Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia
gunung sebagai pasak Bumi
Dalam ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan
dengan teguh.” Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,
pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung
terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai
terpecah.
Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan
akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia
manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.
Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut
dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang
berbunyi, ”Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-
makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban)
bagi orang-orang yang bertanya”.

10
Demikianlah penafsiran enam masa penciptaan alam dalam Al-Qur‟an,
sejak kemunculan alam semesta hingga terciptanya manusia. Wallahu a‟lam
bisshowab.
Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai
penciptaan, kemudian mengulanginya kembali?”. Katakanlah, “Allah
memulai penciptaan, kemudian Dia mengulanginya (mengembalikannya).
Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah) ?”. (Q.S.
Yunus [10] : 34)

B. PEMBENTUKKAN TATA SURYA


Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain
seperti planet, satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas antar
planet yang beredar mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak
mengililingi pusat galaksi. Bagaimana tata surya terbentuk? Banyak teori
tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun
yang dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori itu antara lain :
1) Hipotesis Nebuler/debu
Teori nebula menyebutkan bahwa tata surya berasal dari proses kondensasi
(menggumpal) kabut materi berwujud materi campuran gas dan debu yang
berukuran jauh lebih besar dari ukuran tata surya. Materi-materi tersebut
banyak ditemui di alam semesta. Lambat laun materi berbutar berotasi dan
tidak lepas dari interaksi gaya gravitasi. Pada teori tersebut, massa materi
terkumpul di pusat. Akibat putaran, maka pusat makin padat akan semakin
panas. Kemudian terbentuklah protostar. Proses tersebut disebut
kondensasi utama (penggumpalan utama). Sementara di sayap cakram pun
terjadi proses kondensasi berikutnya dalam bentuk cincin-cincin materi
yang membentuk protoplanet hingga protosatelit. Kadang bila nebulanya
bermassa sangat besar, akan terjadi tahapan kondensasi yang berulang dan
ini disebut proses fragmentasi.
Teori nebula pertama kali diutarakan oleh astronom Swedia, Emanuel
Swedenborg pada 1734. Kemudian ide tersebut disambut oleh ilmuan

11
Jerman Immanuel Kant pada 1755.Lewat bukunya Allgemeine
Naturgeschichte und Theorie des Himmels. Pada 1796 ilmuan Prancis,
Marquis Pierre Simon de Laplace melengkapi lewat buku Exposition du
systeme du monde
2) Hipotesis Planettesimal
Pada 1900, astronom Amerika Serikat, Forest Ray Moulton menunjukan
ketidaksesuaian antara hipotesis nebula dengan hasil observasi berbasis
penelitian. Pada 1904-1905, besama bersama pakar geologi, Thomas
Chrowder Chamberlain menawarkan ide baru, yaitu hipotesis
planetesimal. Pengamatannya terhadap bentuk nebula spiral makin
menguatkan pandangannya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
planetesimal adalah salah satu dari sekumpulan benda yang berteori telah
bergabung untuk membentuk Bumi dan planet-planet lain setelah
mengembun dari konsentrasi materi difus di awal sejarah tata surya.
Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin dan menjadi matahari,
sedangkan gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet
yang secara bersama-sama berevolusi terhadap matahari (beredar
mengelilingi matahari).
3) Teori Tidal/ pasang surut
Teori pasang surut pertama kali dikemukakan oleh Georges-Louis Leclerc
Comte de Buffon (1707-1788). Disebutkan jika tata surya berasal dari
materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan doengan sebuah
komet. Namun, teori tersebut diperbaiki oleh astronom Inggris, James
Hopwood Jeans pada 1917. Dalam teori tersebut, James menyatakan jika
tata surya diperkirakan terbentuk akibat melintasnya sebuah bintang dekat
matahari. Sebagian materi Matahari tersedot dan terlempar ke luar
kemudian membentuk planet-planet.
4) Hipotesis Bintang Kembar
Pada 1930-an, Ray Lyttleton menyimpulkan jika matahari awalnya
merupakan sistem bintang ganda. Kemudian Pasangan Matahari
mengalami tabrakan dengan bintang lain. Sisa ledakannya membentuk

12
planet. Alternatif berikutnya adalah sistem bintang bertiga dan dua bintang
teman Matahari bertumbukan yang akhirnya menjadi planet-planet.
5) Teori Awan Antar Bintang
Pada teori tersebut jika matahari melewati daerah awan materi yang padat.
Melalui proses penarikan materi akhirnya terbentuk cakram materi di
sekitar matahari. Berpusar, kemudian terbentuklah planet. Teori tersebut
diutarakan oleh astronon Soviet, Otto Schmidt pada 1943. Banyak
astronom Soviet yang bergabung dan fokus pada teori ini. Bahkan
Lyttleton juga berkenan turut memodifikasinya berbasis mekanisme
penggumpalan awan materi (mirip planetesimal).

C. BUMI SEBAGAI PLANET


Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari adalah
149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT). Bumi kita
tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya dan
menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah 6.356,8 Km
sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya bola bumi ini
disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu padat dan rotasinya
membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu
bagian equator.
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah
perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk
berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya
adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah “arah timur”
yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
1. Pergantian siang dan malam hari
2. Gerak semu harian benda langit.
3. Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
4. Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.

13
Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah
revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum jam.Arah
revolusi bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak dari timur ke
barat. Satu kali revollusi bumi (disebut periode revolusi bumi) memerlukan
waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik). Revolusi bumi
mengitari matahari menyebabkan :

1. Pergantian musim
2. Perubahan lamanya siang dan malam
3. Gerak semu tahunan matahari
4. Terlihatnya bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.

D. STRUKTUR BUMI
1. Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan,
berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang
terbesar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan
ukuran.dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi,
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling
cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki
lempeng tektonik yang aktif.
2. Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (ablate spheroid).
Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang
menyebabkan buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena
rotasi bumi,menyebabkan ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan
bumi adalah 112.742 km, atau kira-kira 40.000km/π. Karena satuan meter
pada awalnya didefinidikan sebagai1/10.000.000 jarak antara khatulistiwa
ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
3. Lapisan bumi

14
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut
1) Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori,
yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera memiliki
ketabalan sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai
ketebalan 20-70 km. penyusun kerak samudera yang utama adalah
batuan basalt, sedangkan penyusun utama kerak benua adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
temperature kerak meningkat seiring kedalamannya . pada batas
terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400o C.
2) Mantel bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi. Mantel bumi
merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu
pada bagian mantel bagian atas ± 1500oC-300oC.
3) Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapidan inti
dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi
cair yang suhunya mencapai 2.200oC. inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri
dari nikel dan besi yang suhunya 4.500oC. Berdasarkan susunan
kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
 Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. gerakan udara dalam
atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar
matahari serta perputaran bumi.
 Litosfer
Adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan
padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan selubung

15
yang tebalnya 50-100 km. litosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
 Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu
atom oksigen menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi
merupakan wilayah parairan. Lapisan air yang menyelimuti
permukaan bumi disebut hidrosfer.
 Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri
dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini
mencakup semua makhluk hidup yang berinteraksi dengan
lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara etimologi, biosfer
berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang
berarti lapisan. Dengan demikian dapt di artikan biosfer adalah
lapisan tempat tinggal makhluk hidup.

Menurut kalender geologi, perkembangan bumi dapat dibagi menjadi empat


zaman, yakni Arkaezoikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum
(Kenozoikum).

1. Masa Arkaezoikum
Berlangsung sekitar 2,5 miliar tahun lalu, bumi masih seperti bola panas
sehingga belum ada kehidupan.
2. Masa Paleozoikum
Berlangsung sekitar 500–245 juta tahun lalu. Suhu bumi masih belum stabil,
namun curah hujan cukup tinggi dan terdapat makhluk bersel satu.
Paleozoikum dibagi menjadi lima periode, yaitu Kambrium (hewan-
hewannya, yakni ubur-ubur dan ikan), Silur (makhluk hidupnya, yakni lumut,
tanaman vaskular, dan jenis artropoda kecil di darat), Devon (hewan-
hewannya, yakni beberapa jenis hiu dan amfi bi), Karbon (mulai muncul
hewan jenis reptilia), dan Permian (berkembangnya hewan jenis amfibi dan
hewan-hewan lain di darat dan air)

16
3. Masa Mesozoikum
Berlangsung sekitar 245–65 juta tahun yang lalu. Suhu bumi sudah semakin
stabil dan bermunculan hewan raksasa (dinosaurus). Periode ini dibagi tiga
masa, yaitu Trias (didominasi oleh jenis reptilia), Jura (salah satu hewannya,
yakni jenis reptilia), dan Kapur (muncul primata dan tumbuhan berbunga,
periode terjadinya kepunahan massal dinosaurus). Masa ini berakhir ketika
sebuah meteor menghantam bumi yang menyebabkan hampir 75% kehidupan
di bumi mengalami kepunahan, sekaligus mengakhiri zaman dinosaurus.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu dan keadaan alam bumi semakin stabil.
Masa Neozoikum terbagi menjadi dua, yakni Zaman Tersier dan Zaman
Kuarter.
 Zaman Tersier, muncul berbagai jenis mamalia, yakni sejenis kera dan
monyet.
 Zaman Kuarter, berlangsung 600.000 tahun lalu. Mulai muncul tanda-
tanda kehidupan manusia purba. Zaman Kuarter dibagi menjadi dua
masa, yakni Pleistosen (Diluvium) dan Holosen (Aluvium).

E. PEMBENTUKAN BENUA DAN SAMUDERA


Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang.
Dahulu bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui
proses yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang
mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener,
sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada
sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua pangea
kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di bagian utara)
dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya benua Pangea ini
terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya benua Laurasia bagian
barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana yang akhirnya membentuk

17
benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di selatan terpecah
menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
1) Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2) Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3) Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut
dan menjadi India.
4) Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus bergerak ke
arah timur laut, dan pecahan bagian barat terus bergerak ke arah selatan.

Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang
luas dan merupakan massa air asin yng sambung menyambung meliputi
permukaan bumi yang yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang
besar. Lapisan air asin ini dapat mengisi cekungan di daratan maupun di
lekukan yang besar di permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti
lekukan- lakukan permukaan bumi tersebut membentuk massa air luas yang
dikenal dengan samudera atau lautan dengan massa air yang sempit disebut
dengan laut. Perairan laut yang besar dikenal dengan samudera tersebar pada
4 samudera antara lain :

1. Samudera Hindia;
2. Samudera Pasifik;
3. Samudera Atlantik,dan
4. Samudera Arktik.

F. Alam Semesta Dalam Perspektif Al-Qur’an

Allah SWT. Menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu.


Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang
telah difirmankan Allah SWT. Didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-
Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai
beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-
Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern

18
adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah
Firma Allah SWT.

Dalam Al-Quran surat Fush-shilat (41:11)

Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya
menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Kata asap dalam tersebut menurut para ahli tafsir adalh merupakan kumpulan
dari gas-gas dan pertikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada
temperatur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau
kurang stabil.
Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta (teori Big bang)
disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari suatu ledakan kosmis sekitar 10-20
milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam
semesta. Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan
energi terkumpul dalam bentuk titik.
Didalam Al-Quran dijelaskan tentang terbentuknya alam ini (QS Al-Anbiya : 30)
Artinya: “Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh),
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman”.

Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya


bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar
mengeliligi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam peroses perputarannya
denagn kecepatan tinggi itu, maka terlontarlah bingkahan-bingkahan yang
akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan
matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran
matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masing-masing

19
menempati garis edarnya. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur
sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Kemudian dalam surat Adz-Dzaariyaat (51:47)
Artinya: “Dan langit, denag kekuasaan Kami, Kami bangun dan Kami akan
memuaikannya selebar-lebarnya”.
Teori ledakan maha dahsyat juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta
secara terus-menerus denagn kecepatan maha dahsyat yang diumpamakan
mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup yang mengisyaratkan
bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-
Anbiya‟ (21:104)
Artinya: “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran –
lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah
Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya”.
Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)
ªArtinya: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu”.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.
Didalam surat As-Sajada (32:4)
Artinya: “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas „Arsy[1188].
Tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula)
seorang pemberi syafa‟at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan”.
[1188] Bersemayam di atas „Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani,
sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[1189] Syafa‟at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang
lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa‟at yang tidak
diterima di sisi Allah adalah syafa‟at bagi orang-orang kafir.

20
Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya,
terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12
Artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya?
(yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
Artinya: “Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-
makanan (penghuni)nya dalam empat masa”. (Penjelasan itu sebagai jawaban)
bagi orang-orang yang bertanya.
Artinya: “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat
dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-
baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui”.

Dengan perincian penafsirannya sebagai berikut :


a) Tahap pertama penciptaan bumi 2 rangakain waktu
b) Tahap kedua penyempurnaan bumi 2 rangkaian waktu
c) Tahap ketiga penciptaan angkasa raya dan planet-planetnya

Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6
masa. Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan
tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sampaikan dalam
ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini
berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling
berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses
pemisahan massa yang tadinya satu.

21
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa keseluruhan alam semsta, beserta
dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan
raksasa yang terjadi dalam sekejab. Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big
Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 13,7 milyar tahun lalu. Jagat
raya tercipta dari suatu ketiadaaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.
Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai alam semesta dan
bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tidak ada yang
disebut sebagi materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi,energi,bahkan
waktu belum ada dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah
materi,energy, dan waktu.
Bumi dikatakan sebagai planet karena mengorbit mengelilingi matahari
(berevolusi), mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri
sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik
(bentuk hampir bulat), telah mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-
benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri di daerah
sekitar orbitnya.
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut :
a) Kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar.
b) Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah
lapisan kerak bumi.
c) Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam
besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-
5200 km.

22
Benua adalah daratan yang sangat luas. Pada awalnya bumi terbentuk
seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas, belum terbagi-bagi oleh
pergeseran kerak bumi.
Semudera atau lautan adalah laut yang luas dan merupakn massa air asin
yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua
ataupun kepulauan yang besar.
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain seperti
planet, satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas antar planet yang
beredar mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak mengililingi pusat
galaksi.
Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu
bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui proses
yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya
{27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia
menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang
{29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya
mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-
gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu
dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}”(Q.S. An-Nazi‟at: 27-33)
Allahu „Alamu Bishowab
Dan proses pembentukan alam semesta menurut Al-Qur‟an ada enam.

23
DAFTAR PUSTAKA

Wadiyatmoko, K.2004.Geografi SMA.Jakarta:Erlangga


Perkin, Otho E, et al.1981.Work-a Text in Earth Science,edisi revisi.New
York:Globe Book Company, Inc
Google.http:/google.bumi dan alam semesta.diakses 18 Oktober 2011
http:/id.wikipedia.alam semesta dan tata surya. diakses 18 Oktober 2011
http://www.keajaibanalquran.com/earth_formationofrain.html
http://efrialdy.wordpress.com/2009/07/01/al-qur%E2%80%99an-sains-dan-
alam-semesta/

24

Anda mungkin juga menyukai