Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL AKSI NYATA

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

“PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI KELAS DALAM RANGKA


MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB, PERCAYA DIRI, DAN SALING
MENGHARGAI”.

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Agung K.H, S.Pd.


Calon Guru Penggerak : Angkatan 4 Kabupaten Pati

DIKLAT PENDIDIKAN PROGRAM GURU PENGGERAK


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
RISET DAN TEHNOLOGI
2022
Latar Belakang

Budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan


di sekolah yang berpihak pada siswa agar siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang bertanggung jawab, kritis, dan penuh hormat (Sumber: Modul PGP). Pada intinya pemikiran
Ki Hajar Dewantara, guru sebagai penuntun siswa menuju kebahagiaan dan keselamatan dengan
memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman anak. Budaya positif menuntun siswa untuk
melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk
mereka. Sekolah berusaha menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap
warganya khususnya siswa untuk melakukan budaya atau kebiasaan yang positif. Budaya yang
mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan dilakukan secara sadar dan kontinyu oleh setiap
warga sekolah. Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan positif tersebut. Pembiasaan positif
yang merupakan budaya positif akan menjadi budaya sekolah. Budaya yang dipegang teguh oleh
seluruh warga sekolah akan menjadi ciri khas dari sekolah tersebut. Budaya tersebut harus
terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam pra pembelajaran, proses pembelajaran
ataupun di luar kelas. Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap siswa, maka
profil pelajar Pancasila akan tercipta.

Tujuan

1. Menumbuhkan budaya positif di sekolah untuk mewujudkan karakter Profil Pelajar


Pancasila
2. Menerapkan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan tanggung jawab,
percaya diri, dan saling menghargai

Tolok Ukur

1. Terbentuknya "Keyakinan Kelas" melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan


2. Siswa dan guru konsisten dalam menjalankan keyakinan kelas yang sudah disepakati
3. Adanya karakter baik dalam diri siswa seperti kemandirian, tanggung jawab, percaya diri
dan saling menghargai saat kegiatan pembelajaran berlangsung
4. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
5. Dokumentasi proses pembentukan kesepakatan kelas dan hasil pengumpulan tugas

Linimasa

1. Terbentuknya "Keyakinan Kelas" melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan


2. Siswa dan guru konsisten dalam menjalankan keyakinan kelas yang sudah disepakati
3. Adanya karakter baik dalam diri siswa seperti kemandirian, tanggung jawab, percaya diri
dan saling menghargai saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
5. Dokumentasi proses pembentukan kesepakatan kelas dan hasil pengumpulan tugas
Dukungan yang dibutuhkan

1. Stakeholder : Dukungan didapatkan melalui koordinasi dengan kepala sekolah


2. Rekan Sejawat : Dukungan didapatkan saat pelaksanaan sosialisasi
3. Siswa : Dukungan didapatkan pada saat proses pembuatan kesepakatan kelas dan
pembiasaan budaya positif
4. Aplikasi presentasi dan LCD Projector :Dukungan didapatkan dari fasilitas sekolah yang
memadai

Program Tindak Lanjut

Calon guru penggerak akan membuat kesepakatan kelas di semester depan yaitu dengan mengisi
kuisioner google form kepada setiap kelas, diskusi baik daring maupun tatap muka. Serta
berkolaborasi bersama rekan guru agar poin-poin kesepakatan kelas dapat mendukung program
visi dan misi sekolah, serta terwujudnya visi murid impian

Hasil Aksi Nyata

1. Perencanaan

Tahap pertama yang CGP lakukan adalah melakukan koordinasi dengan pemangku
kepentingan yang ada di lingkup sekolah yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. CGP
menjelaskan rencana aksi nyata yang akan dilakukan di kelas. Pada intinya pada tahap ini
CGP meminta ijin sekaligus dukungan kepada pemangku kepentingan agar nantinya aksi
nyata bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Gambar 1. Koordinasi dengan kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Langkah selanjutnya CGP melakukan sosialisasi terkait aksi nyata yang akan dilakukan
kepada rekan-rekan guru lainnya agar mereka ikut tergerak mempraktekkan aksi nyata yang
menjadi rencana CGP. CGP juga tidak lupa memberikan materi yang diperoleh selama
mengikuti serangkaian kegiatan CGP kepada rekan-rekan seprofesi di sekolah.
Gambar 2. Sosialisasi kepada rekan guru

2. Pelaksanaan Budaya Positif

Pelaksanaan budaya positif diawali dengan pengisian google form untuk


mengisikan kesepakatan kelas secara individu melalui gawai masng-masing siswa. Disini
CGP memberikan kesempatan kepada siswa untuk mandiri, bernalar kritis, kreatif,
berkebhinekaan global, dan bertaqwa kepada tuhan YME sesuai dengan profil pelajar
pancasila yang menjadi tujuan utama dari penerapan budaya positif tersebut.

Gambar 3. Membuat kesepakatan kelas menggunakan fasilitas google form

Setelah semua siswa mengisi kesepakatan kelas maka dibentuklah keyakinan kelas.
Keyakinan kelas ini diperoleh dari hasil refleksi kesepakatan kelas yang telah diisikan
masing-masing siswa melalui google form. Keyakinan kelas akan tercipta apabila telah
disetujui oleh semua anggota penghuni kelas tidak hanya sebatas aturan kelas yang dengan
mudah bisa dilanggar karena dibuat oleh salah satu pihak.

Gambar 4. Membuat keyakinan kelas berdasarkan Kesepakatan Kelas

Hasil dari keyakinan kelas direkam dan diharapkan akan tertanam pada jiwa siswa
yang selanjutnya akan menumbuhkan budaya positif di sekolah untuk mewujudkan
karakter Profil Pelajar Pancasila dan dapat menumbuhkan tanggung jawab, percaya diri,
dan saling menghargai.

Gambar 5. Hasil keyakinan kelas

Tolok ukur keyakinan kelas tercapai dan menjadi sebuah budaya positif dapat
terlihat dengan adanya karakter baik dalam diri siswa seperti kemandirian, tanggung jawab,
percaya diri dan saling menghargai saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berikut ini
adalah contoh budaya positif yang dapat terjadi dalam kelas :

A. Aktif dalam pembelajaran

Gambar 6. Aktif dalam pembelajaran.


Presentasi dapat menumbuhkan percaya diri dan saling menghargai dalam diri siswa

B. Melaksanakan kebersihan kelas setiap hari

Gambar 7. Melaksanakan kebersihan kelas


Pembentukan regu piket akan membiasakan siswa untuk peduli lingkungan dan
mewujudkan budaya gotong-royong
C. Berdoa sebelum pembelajaran

Gambar 8. Berdoa sebelum pembelajaran


Pembacaan doa (Asmaul Husna) akan membiasakan diri siswa untuk selalu religious
dan sejukkan hati sebelum belajar dimulai

D. Saling menghargai terhadap teman

Gambar 9. Saling menghargai terhadap teman


Breafing sebelum praktik oleh rekan siswa melatih siswa saling menghargai dan
melatih memiliki jiwa kepemimpinan
E. Saling berkolaborasi

Gambar 10. Saling berkolaborasi


Pemberian tugas secara berkelompok akan melatih siswa untuk saling berkolaborasi
dan bergotong royong satu sama lain

F. Penerapan Restitusi

Gambar 11. Penerapan Restitusi


Pemecahan masalah dengan metode restitusi akan memberikan pemahaman serta
kedewasaan berfikir bagi siswa
3. Refleksi

Secara umum budaya positif sesuai dengan keyakinan kelas dapat berjalan dan bisa
menjadi ciri khas karakter siswa di kelas tersebut. Kedepan Calon guru penggerak dan rekan
guru lain akan membuat keyakinan kelas di semester depan yaitu dengan mengisi kuisioner
google form kepada setiap kelas. Dengan adanya kolaborasi bersama rekan guru maka poin-
poin kesepakatan kelas dapat mendukung program visi dan misi sekolah, serta terwujudnya visi
murid impian

Gambar 12. Refleksi dengan kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai