Disusun Oleh :
Tujuan
Tolok Ukur
Linimasa
Calon guru penggerak akan membuat kesepakatan kelas di semester depan yaitu dengan mengisi
kuisioner google form kepada setiap kelas, diskusi baik daring maupun tatap muka. Serta
berkolaborasi bersama rekan guru agar poin-poin kesepakatan kelas dapat mendukung program
visi dan misi sekolah, serta terwujudnya visi murid impian
1. Perencanaan
Tahap pertama yang CGP lakukan adalah melakukan koordinasi dengan pemangku
kepentingan yang ada di lingkup sekolah yaitu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. CGP
menjelaskan rencana aksi nyata yang akan dilakukan di kelas. Pada intinya pada tahap ini
CGP meminta ijin sekaligus dukungan kepada pemangku kepentingan agar nantinya aksi
nyata bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Langkah selanjutnya CGP melakukan sosialisasi terkait aksi nyata yang akan dilakukan
kepada rekan-rekan guru lainnya agar mereka ikut tergerak mempraktekkan aksi nyata yang
menjadi rencana CGP. CGP juga tidak lupa memberikan materi yang diperoleh selama
mengikuti serangkaian kegiatan CGP kepada rekan-rekan seprofesi di sekolah.
Gambar 2. Sosialisasi kepada rekan guru
Setelah semua siswa mengisi kesepakatan kelas maka dibentuklah keyakinan kelas.
Keyakinan kelas ini diperoleh dari hasil refleksi kesepakatan kelas yang telah diisikan
masing-masing siswa melalui google form. Keyakinan kelas akan tercipta apabila telah
disetujui oleh semua anggota penghuni kelas tidak hanya sebatas aturan kelas yang dengan
mudah bisa dilanggar karena dibuat oleh salah satu pihak.
Hasil dari keyakinan kelas direkam dan diharapkan akan tertanam pada jiwa siswa
yang selanjutnya akan menumbuhkan budaya positif di sekolah untuk mewujudkan
karakter Profil Pelajar Pancasila dan dapat menumbuhkan tanggung jawab, percaya diri,
dan saling menghargai.
Tolok ukur keyakinan kelas tercapai dan menjadi sebuah budaya positif dapat
terlihat dengan adanya karakter baik dalam diri siswa seperti kemandirian, tanggung jawab,
percaya diri dan saling menghargai saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berikut ini
adalah contoh budaya positif yang dapat terjadi dalam kelas :
F. Penerapan Restitusi
Secara umum budaya positif sesuai dengan keyakinan kelas dapat berjalan dan bisa
menjadi ciri khas karakter siswa di kelas tersebut. Kedepan Calon guru penggerak dan rekan
guru lain akan membuat keyakinan kelas di semester depan yaitu dengan mengisi kuisioner
google form kepada setiap kelas. Dengan adanya kolaborasi bersama rekan guru maka poin-
poin kesepakatan kelas dapat mendukung program visi dan misi sekolah, serta terwujudnya visi
murid impian
Gambar 12. Refleksi dengan kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah