LP Dan Askep Jiwa
LP Dan Askep Jiwa
YULY SUKMAWATI
1120021026
Pembimbing Akademik
Andika Fitriasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Yuly Sukmawati
NIM.1120021026
Mengetahui ,
Kepala Ruangan Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Harga diri rendah merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri
dan harga diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan (Direja, 2011)
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa harga diri rendah yaitu dimana
individu mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri
dan kemampuan yang dimiliki, yang menjadikan hilangnya rasa
kepercayaan diri akibat evaluasi negatif yang berlangsung dalam waktu
yang lama karena merasa gagal dalam mencapai keinginan.
Adapun tentang respon konsep diri dapat dilihat pada gambar berikut
a. Aktualisasi diri
Pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima individu dapat
mengapresiasikan kemampuan yang dimilikinya
b. Konsep diri positif
Apabila individu mempunyai pengalaman positif dalam beraktualisasi diri
dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari dirinya. Individu
dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahannya secara jujur dalam
menilai suatu masalah individu berfikir secara positif dan realistis.
a. Harga diri rendah adalah individu cenderung untuk menilai dirinya negatif
dan merasa lebih rendah dari orang lain.
b. Kekacauan identitas
Suatu kegagalan individu mengintegrasikan berbagai identifikasi masa
kanak-kanak kendala kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
c. Depersonalisasi
Perasaan yang tidak realitas dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
sdirinya dengan orang lain.
Menurut Kemenkes RI (2012) faktor presipitasi harga diri rendah antara lain:
Halusinasi
Manifestasi yang bisa muncul pada klien gangguan jiwa dengan harga diri
rendah menurut Fitria (2009) adalah:
a. Jangka pendek
1) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis:
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus menerus.
2) Kegiatan mengganti identitas sementara (ikut kelompok sosial,
keagaman, politik).
3) Kegiatan yang memberi dukungan sementara (kompetisi olahraga
kontes popularitas).
4) Kegiatan mencoba menghilangkan identitas sementara
(penyalahgunaan obat).
b. Jangka panjang
1) Menutup identitas
2) Identitas negatif: asumsi yang bertentangan dengan nilai dan
harapan masyarakat.
Jenis data yang diperoleh dapat berupa data primer yaitu data yang
langsung didapat oleh perawat, dan data sekunder yaitu data yang diambil
dari hasil pengkajian atau catatan tim kesehatan lain. Perawat dapat
menyimpulkan kebutuhan atau masalah pasien dari kelompok data yang
telah dikumpulkan.
4. Evaluasi keperawatan
Menurut Kemenkes RI (2012) evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam
merawat harga diri rendah adalah:
a. Evaluasi kemampuan pasien harga diri rendah berhasil apabila pasien
dapat:
1) Mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Menilai dan memilih kemampuan yang dapat dikerjakan
3) Melatih kemampuan yag dapat dikerjakan
4) Membuat jadwal kegiatan harian
5) Melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian
6) Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam mengatasi
harga diri rendah
b. Evaluasi kemampuan keluarga (pelaku rawat) harga diri rendah berhasil
apabila keluarga dapat:
1) Mengenal harga diri rendah yang dialami pasien (pengertian, tanda
dan gejala, proses terjadinya harga diri rendah, dan akibat jika
harga diri rendah tidak diatasi)
2) Mengambil keputusan merawat harga diri rendah
3) Merawat harga diri rendah
4) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
pasien untuk meningkatkan harga dirinya
5) Memantau peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi harga
diri rendah
6) Melakukan follow up ke puskesmas, mengenal tanda kambuh, dan
melakukan rujukan.
4. Dokumentasi keperawatan
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan pada setiap proses
keperawatan yang meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi tindakan keperawatan dan evaluasi.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. P
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
No. RM : 7189XX
Informan : Istri Pasien
B. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan kepalanya pusing, sakit tidak sembuh – sembuh dan berasa dirinya tidak
berguna lagi, sehingga pasien merasa putus asa dang ingin bunuh diri.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Pengalaman klien
Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam rumah tangga
Tindakan kriminal
Jelaskan nomor 1, 2, 3 :
Tidak pernah mengalami gangguan jiwa, sejak sakit stroke 1 tahun yang lalu pasien
merasa tidak berguna dan ingin bunuh diri, pikiran negatif, sulit tidur.
Masalah keperawatan :
Resiko Bunuh Diri ( D.0135 )
Ket :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis tinggal satu rumah
: Garis perkawinan
: klien
: Garis keturunan
Jelaskan :
Pasien menikah dan mempuyai anak 4 orang anak
Masalah keperawatan :
Tidak ada
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien paling menyukai rambunya, rambutnya waktu dulu sangat lebat dan hitam.
b. Identitas
Pasien laki – laki, berusia 55 tahun dan dalam keluarga anak ke dua.
c. Peran
Sebagai kepala rumah tangga pasien merasa tidak bisa/tidak mampu menjadi kepala
rumah tangga dengan kondisinya saat ini.
d. Ideal diri
Pasien ingin menjadi dirinya sebelum sakit, yang bisa melakukan apapun secara
mandiri.
e. Harga diri
Pasien merasa dirinya sudah tidak berguna dan sering menyusahkan orang lain/
keluarga.
Masalah keperawatan :
Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Istri merupakan orang yang selalu dia nantikan/harapkan disituasi atau kondisi
apapun.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien kurang aktif dalam kegiatan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sejak menderita stroke pasien tidak pernah berhubungan dengan orang lain.
Masalah keperawatan :
Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien melakukan sholat di tempat tidur
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
□ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Pasien melakukan aktifitas termasuk memakai baju dengan bantuan keluarga
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis □ Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
3. Aktivitas motorik
□ Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasing Tremor Kompulsif
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan √ Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Pasien ingin bunuh diri, karena dirinya merasa tidak berguna lagi.
Masalah keperawatan :
Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)
5. Afek
Datar Tumpul □ Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Tidak ada Masalah
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan □ Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
7. Persepsi halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Pembauan
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokodria
Depersonalisasi Ide yang terkait √ Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siap pikir Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
Tidak ada
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
________________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat
Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
14. Daya tilik diri
√ Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak mau menderita sakit seperti ini.
Masalah keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0090)
G. KEBUTUHAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan
Makanan : Ya √ Tidak
Pakaian : Ya √ Tidak
Transportasi : Ya √ Tidak
Keamanan : Ya √ Tidak
Uang : Ya √ Tidak
Tempat tinggal : Ya √ Tidak
Perawatan kesehatan : Ya √ Tidak
Jelaskan :
Semua kebutuhan pasien dibantu keluarga/perawat
Masalah keperawatan :
Ketidak Berdayaan (D.0092)
2. Aktivitas hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
Mandi : √ Bantuan minimal Bantuan total
Eliminasi uri/alvi : √ Bantuan minimal Bantuan total
Kebersihan : √ Bantuan minimal Bantuan total
Ganti pakaian : √ Bantuan minimal Bantuan total
Makan : √ Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Pasien mengalami stroke
Masalah keperawatan :
Ketidak Berdayaan (D.0092)
b. Nutrisi
Apakah puas dengan pola makan? √ Ya Tidak
Apakah memisahkan diri saat makan? Ya √ Tidak
Jika ya, jelaskan :
_____________________________________________________________________
_______________________________________________________________
Frekuensi makan/hari : Siang dan Malam
Frekuensi kudapan/hari : Tidak ada
Nafsu makan Meningkat √ Menurun Berlebih Sedikit-sedikit
BB tertinggi = 56 kg
BB terendah = 52 kg
Diet khusus : Nasi Tim Rendah Kolesterol/ Lemak & Rendah Garam
Jelaskan :
Mengurangi Asupan Natrium, Kolesterol dan membatasi Asupan Karbohidrat
Masalah keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Nutrisi (D.0026)
c. Istirahat tidur
Apakah ada masalah? √ Ya Tidak
Apakah merasa segar setelah bangun tidur? √ Ya Tidak
Apakah kebiasaan tidur siang? Ya √ Tidak
Apa yang menolong untuk tidur? Ya Tidak
Waktu tidur malam : Tidak Bisa tidur
Waktu bangun : Sering Terbangun
√ Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Semnabolisme Berbicara saat tidur
Jelaskan :
Pasien mengatakan saya tidak bisa tidur
Masalah keperawatan :
Gangguan Pola Tidur (D.0055)
3. Kemampuan klien
Mengantisipasi kebutuhan sendiri Ya √ Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri Ya √ Tidak
Mengatur penggunaan obat Ya √ Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up) Ya √ Tidak
Jelaskan :
Pasien memerlukan bantuan istrinya bila melakukan aktifitas
Masalah keperawatan :
Ketidak Berdayaan (D.0092)
4. Sistem pendukung klien
Keluarga : Ya Tidak
Teman sejawat : Ya Tidak
Kelompok sosial : Ya Tidak
Profesional/terapis : Ya Tidak
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
_____________________________________________________________________
5. Apakah klien menikmati saat bekerja atau melakukan hobi? Ya Tidak
Jelaskan :
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah keperawatan :
_____________________________________________________________________
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga √ Mencederai diri
Lainnya, __________________ Lainnya, __________________
Masalah keperawatan :
Resiko Bunuh Diri (D.0092)
K. DATA LAIN-LAIN
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
L. ASPEK MEDIK
Diagnosa medis : Depresi Organik
Terapi medis :
1. Cipralex 20 mg (1-0-0)
2. Risperidone 1 mg (0-1/2-1/2)
3. Larazepam 2 mg (0-0-1)
M. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Rasa Tidak Berguna
2. Marah
3. Pikiran Negatif
4. Sulit Tidur
5. Depresi
6. Daya Ingat menurun
DO :
1. Pasien tampak cemas
2. Pasien tampak pucat
3. Pasien tampak tidak bergairah
4. Pasien sering mengulang kata –
kata yang diucapkannya
POHON MASALAH
EDUKASI
1. Anjurkan menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama
2. Anjurkan penggunaan sumber
spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan yang
lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan masalah
secara konstruktif
7. Latih penggunaan Teknik relaksasi
8. Latih ketrampilan social sesuai
kebutuhan
9. Latih mengembangkan penilaian
obyektif
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal : 15/12/21
Waktu pelaksanaan : 12.00
Pertemuan ke :1
A. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi, perkenalkan saya adalah perawat Yuly yang bertugas diruang
mekkah ini. Saya yang akan dinas dari jam 12 pagi sampai jam 17 sore nanti”
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan Bapak P hari ini?”
“ Bagaimana kalau hari ini kita cerita-cerita mengenai apa yang bapak rasakan
selama ini? Kita ceritanya ditempat ini saja selama 15 menit, bagaimana
menurut bapak?”
B. Kerja
“ Bagaimana perasaan bapak setelah bencana ini terjadi? ”
“ Apakah dengan bencana ini bapak merasa paling menderita didunia ini?”
“ Apakah bapak kehilangan kepercayaan diri?”
“ Apakah bapak merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari orang lain?”
“ Apakah bapak merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?”
“ Apakah bapak merasa sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?”
“ Apakah bapak berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau
berharap bahwa bapak mati?”
“ Apakah bapak pernah mencoba untuk bunuh diri?” Apa sebabnya dan
bagaimana caranya?”
“ Apa yang bapak rasakan saat melakukan tindakan tersebut?”, “ Baiklah,
tampaknya bapak membutuhkanpertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”.
“ Saya perlu memriksa seluruh isi kamar bapak ya untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang dapat membahayakn bapak”.
“ Nah, karena bapak tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup bapak, maka saya tidak akan membiarkan bapak sendiri”.
“ Apa yang bapak akan lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau
keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya bapak harus langsung minta
bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau teman yang
sedang besuk. Jadi bapak jangan sendirian ya, katakan kepada perawat, keluarga
atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”
C. Terminasi
“ Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan tidak berguna?”
“ Coba bapak sebutkan kembali cara mengatasi perasaan tidak berguna? Iya benar
sekali ya pak”.
“ Apakah keinginan mengakhiri kehidupan bapak sudah berkurang? Baiklah pak
saya akan tetap menemani bapak sampai keinginan bunuh diri bapak hilang ya.
(tidak meninggalkan pasien)”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(SPTK)
Hari/tanggal : 16/12/21
Waktu pelaksanaan : 12.00
Pertemuan ke :2
a. Orientasi
“ Selamat pagi bapak/ibu, kenalkan saya perawat Yuly yang merawat suami ibu
dirumah sakit ini”
“ Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar bapak P
tidak minder/murung. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya
selama 10 menit bu? Sambil kita mengawasi bapak P terus”.
b. Kerja
“ Bapak/Ibu, bapak P sedang mengalami putus asa yang berat karena menderita
sakit stroke, sehingga bapak P selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi
bapak P yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu
mengawasi bapak T terus-menerus. Ibu dapat mengawasi nya juga ya. Pokoknya
saat kondisi serius seperti ini bapak P tidak boleh ditinggal sendirian sedikit
pun”.
“ Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
bapak P untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua
barang-barang tersebut tidak boleh ada disekitar bapak P”. selain itu, jika
berbicara dengan bapak P fokus kepada hal-hal positif, hindari pernyataan yang
negative dan sebaiknya bapak P punya kegiatan yang positif seperti bermain
dengan cucunya, dll agar bapak P tidak sempat melamun sendiri”
c. Terminasi
“ Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
minder?”
“ Coba bapak dan ibu sebutkan kembali cara tersebut”
“ Baiklah pak/bu, mari kita sama-sama menemani bapak P sampai rasa
mindernya hilang”.
Hari/tanggal : 17/12/21
Waktu pelaksanaan : 12.00
Pertemuan ke :3
3. SPTK - 3 Pasien: Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosis harga diri rendah
a. Tujuan:
a. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b. Pasien dapat mengungkapkan perasaannya
c. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
d. Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b. Tindakan keperawatan:
a. Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri yaitu dengan
meminta bantuan dari keluarga atau teman
b. Meningkatkan harga diri pasien dengan cara:
i. Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaan nya
ii. Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif
iii. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
iv. Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
v. Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan.
B. Kerja
“ Baiklah, bapak tadi mengatakan bahwa bapak memiliki perasaan untuk bunuh
diri dan tampaknya bapak membutuhkan pertolongan segera”
“ Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar bapak ya untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan bapak”.
“ Nah, karena bapak tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup bapak, maka saya tidak akan membiarkan bapak sendiri”
“ Apa yang bapak lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan
itu muncul, maka untuk mengatasinya bapak harus langsung minta bantuan
kepada perawat atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan agar
bapak tidak pernah sendirian ya pak?”.
C. Terminasi
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
“ Bisa bapak sebutkan kembali apa yang telah kita bicarakan tadi? Bagus pak”.
“ Bagaimana sekarang pak, apakah masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau
masih ada perasaan/dorongan untuk bunuh diri, tolong panggil segera saya atau
perawat yang lain. Kalau sudah tidak ada lagi keinginan bunuh diri, saya akan
ketemu bapak lagi untuk membicarakan cara meningkatkan harga diri setengah
jam lagi dan tempat nya disini saja ya pak”.
II. DAFTAR PUSTAKA
Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Yolland, Amadea,.2015. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Resiko Bunuh Diri
diakses dari
https://www.academia.edu/15320155/ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_KLIEN
_DENGAN_RESIKO_BUNUH_DIRI pada 14 Juni 2018
Mengetahui
Koordinator Ruangan / Pembimbing Ruangan
(………………………………………)