Anda di halaman 1dari 14

Belajar sejarah

kampung kapitan
Kata PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya. Tidak lupa Sholawat serta salam selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. Ucapan terimakasih kepada dosen
pengampu kami Dr. Siti Dewi Maharani, M.Pd dan Bunda
Harini, S.Pd, M.Pd serta semua pihak yang telah memberikan
masukan dan arahan sehingga bahan ajar ini dapat
diselesaikan.
Bahan ajar ini dirancang untuk memberi pengetahuan
umum yang dapat di temui di Kampung Kapitan, Sejarah di
Kampung Kapitan, Peninggalan yang ada di Kampung
Kapitan, dan Budaya di Kampung Kapitan. Bahan ajar ini
dibuat dengan sederhana dan disisipkan gambar, agar
peserta didik dapat memahami “Sejarah dari Kampung
Kapitan.”
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan bahan ajar ini. Untuk itu penulis mengharap
kritik, saran dan masukan guna memperbaiki bahan ajar ini.

Palembang, 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

A. SEJARAH BERDIRINYA KAMPUNG KAPITAN.....................................


B. PENINGGALAN YANG DITEMUKAN DI KAMPUNG KAPITAN......
C. BUDAYA DI KAMPUNG KAPITAN.........................................................

DAFTAR PUSTAKA
Sejarah
KAMPUNG KAPITAN

Gambar 1, Hasil Lembaga Peneleitian dan Pengabdian


Program Studi Teknik Arsitektur UNSRI
(Dokumen Pribadi)

Pemimpin komunitas China pertama pada masa kolonial


Belanda adalah Tjoa Kie Tjuan yang mendapatkan gelar
mayor. Ia menjadi pemimpin komunitas China sejak 1830-1855
di kawasan 7 Ulu. Tahun 1861, Tjoa Ham Lien sebagai Kapiten
pada tanggal 18 Agustus 1861 Bilshuit No.2 yang menyebutkan
bahwa Tjoa Han Lim diangkat sebagai penguasa di Kampung
Kapitan dengan pangkat Letnan.

Tjoa Han Lim berdasarkan Beshluit No.572


tanggal 13 Oktober 1871 pangkatnya menjadi
Kapitan.
Gambar 2. Dokumen pribadi

Tahun 1922, kondisi pemukiman China di 7 Ulu yang berada


diantara sungai Klenteng di sebelah barat, sungai Kademangan di
sebelah timur dan sungai Musi di sebelah utara. Antara rumah
Kapitan dan rumah Mayor dipisahkan oleh sungai Seko.
Kemudian, tahun 1924 Kapitan Oe Teng Kiang dibunuh.

Lalu tahun 1945, kondisi pemukiman di 7 Ulu yang letaknya tidak


jauh dari dermaga Ferry di bagian timur dan pada bagian selatan
telah ada Jl.Kademangan. Perkembangan Kampung Kapitan
setelah berdirinya jembatan Ampera terlihat pada tahun 1971 dan
tahun 2001 kondisi Kampung Kapitan sebelum dibangunnya Plaza
Benteng Kuto Besak.

Gambar 3. Dokumen pribadi


Kondisi Kampung Kapitan saat pembangunan


Benteng Kuto Besak terlihat pada tahun 2004
dan tahun 2014 kondisi Kampung Kapitan
setelah dibangunnya resto Kampung Kapitan.
Peninggalan
KAMPUNG KAPITAN
A. Rumah abu / rumah leluhur
Rumah abu adalah bangunan yang
dijadikan sebagai tempat
penaruhan abu kremasi para
generasi keturunan Kapitan.
Rumah abu memiliki bentuk
bangunan yang mengarah pada
arsitektur kolonial Belanda. Letak
rumah abu ini berada ditengah
yaitu berada diantara rumah dewa
dan bagunan yang telah dialih
fungsikan menjadi masjid As-
Salam.
Gambar 4. Dokumen pribadi

Bagian depan dimulai dengan bagian teras yang memiliki


jendela dan pintu utama yang besar dan bercorakan matahari.

Gambar 5. Dokumen pribadi


Gambar 6. Dokumen pribadi


Pada bagian depan, di sebelah pintu utama terdapat meja


registrasi sebagai tempat penulisan nama-nama tamu yang
datang dan melakukan pembayaran. Dan biaya masuk dalam
destinasi cagar budaya ini sebesar Rp. 5.000 / orang.

Ruangan utama yang terdapat berbagai foto generasi penerus


kampung Kapitan.

Gambar 7. Dokumen pribadi Gambar 8. Dokumen pribadi Gambar 9. Dokumen pribadi




Bangunan rumah abu juga memiliki 4 ruangan tambahan, yaitu


terdiri dari 2 ruangan kamar, 1 ruangan kerja dan 1 ruangan lagi
berisikan baju-baju.

Gambar 10. Dokumen pribadi Gambar 11. Dokumen pribadi



Peninggalan
KAMPUNG KAPITAN
b. rumah dewa

Disebut sebagai rumah dewa


karena pada bangunan ini
menjadi tempat pertama
dibawanya para dewa leluhur
etnis Tionghoa. Letaknya
berada di sebelah kiri rumah
abu. Arsitekturnya sangat
kental akan perpaduan budaya
Palembang dan Cina
Gambar 12. Dokumen pribadi

Keseluruhan pondasi rumah pun terbuat dari papan-papan


besar pada tiap ruangannya. Ruangan yang ada terdiri dari
bagian teras, bagian ruang depan, bagian ruang tengah, dan
beberapa kamar yang luas dan memiliki jendela yang besar.

Gambar 13. Dokumen pribadi


Gambar 14. Dokumen pribadi


Selain itu, kita juga dapat melihat adanya tungku besar yang
bercorakkan adat China. Benda ini dijadikan sebagai tempat
menaruh dupa ketika selesai sembahyang.

Pintu utama dari keseluruhan bangunan utama yang ada di


Kampung Kapitan ini memiliki bentuk yang bermotifkan
matahari.

Gambar 15. Dokumen pribadi


Pada bagian ruang depan, terdapat


berbagai macam foto-foto generasi penerus
keluarga Kapitan. Dimulai dari foto bersama
para generasi ke 13 dan ke 14. Lalu juga
terdapat foto generasi sebelumnya yang
beberapa diantaranya itu tidak diketahui
siapa sosok yang ada didalam foto tersebut.

Gambar 16. Dokumen pribadi Gambar 17. Dokumen pribadi Gambar 18. Dokumen pribadi


Jika dilihat dari segi isi, ruangan ini memiliki berbagai benda
yang erat kaitannya dengan kultur budaya Cina. Sedangkan
pada bagian ruangan belakang hanya terdapat beberapa
pelengkapan penunjang untuk sembahyang.

Pada bagian ruang tengah terdapat tempat untuk para


pengunjung melaksanakan kegiatan sembahyang. Hal ini
dilakukan sebagai bentuk penghormatan mereka kepada
leluhur-leluhur yang ada di bangunan Kampung Kapitan

Gambar 19. Dokumen pribadi


Tradisi di
KAMPUNG KAPITAN
A. sedekah kampung

Gambar 20. Dokumen pribadi


Upacara yang dilaksanakan dengan sembahyang atau berdoa


dan potong kambing untuk menghormati arwah dewa /
penunggu oleh para keturunan Kapitan dengan dihadiri oleh
seluruh masyarakat Kampung Kapitan. Ternyata tradisi ini
dilakukan sebanyak satu kali setiap satu tahunnya. Untuk tahun
ini akan dilakukan pada tanggal 31 Maret 2022.

b. ulang tahun dewa


Peringatan hari lahir dewa yang biasanya
disebut dengan sembahyang Tikong.
Peringatan ini dilaksanakan mulai malam
hari dan dilanjutkan pada keesokan harinya
dengan mengundang grup kesenian Tajidur.
c. menyambut imlek

Gambar 21. Dokumen pribadi


Perayaan menyambut tahun baru menurut tradisi umat


Tionghoa di seluruh dunia, dengan nuansa merah, serta
digantungnya lampion-lampion sebagai wujud sukacita,.
Perayaan menyambut Imlek di Kampung Kapitan dilaksanakan
dengan sembahyang dan perayaaan dengan macam-macam
sajian makanan.

d. cheng beng

Gambar 22. Dokumen pribadi


Upacara ini dilaksanakan pada bulan April,


dengan ziarah ke makam Kapitan di dekat
Kemang Manis oleh internal keluarga
keturunan Kapitan.
e. upacara dewi bumi
Dilakukan sebelum sembahyang dirumah
utama dengan tujuan meminta izin dewa
terlebih dahulu sebelum sembahyang
utama tersebut.

f. cap go meh
Merupakan perayaan
hari ke 15 dari
perayaan tahun baru
imlek, pertengahan
tahun baru yang akan
menjelang akhir.

Gambar 23. Dokumen pribadi


Perayaan Cap Go Meh atau Festival Cap Go Meh di Palembang


berpusat di Kampung Kapitan selama tiga tahun berturut-turut,
seperti contohnya berada pada puncak di tangal 5-7 Januari
2020. Selain itu, dahulu sebelum mendatangi Pulau Kemaro,
orang Tionghoa pergi harus ke Kampung Kapitan terlebih
dahulu.

g. kirap sriwijaya
Tradisi lama yang saat ini dilaksanakan
kembali, dimana merupakan upacara
penyucian atau doa yang sakral, orang dari
luar kota maupun mancanegara ikut hadir.
Kirab Sriwijaya berisi upacara yang membawa
atau memikul para dewa, dan dimulai dari
Kampung Kapitan, dilaksanakan antara
tanggal 9-11 Desember setiap tahunnya.
Daftar
PUSTAKA
Izzah. 2021. Sejarah Kampung Kapitan, Rumah Tua Bernuansa
Tionghoa.https://kumparan.com/nurul-izzah
1619300688522806371/sejarah-kampung-kapitan-rumah-tua-
bernuansa-tionghoa-1wzZz2fuepU/full (diakses tanggal 21
Maret 2022 Pukul 22.41)

Maya Citra Rosa. 2020. 7 Tradisi Tionghoa yang Bisa Dilakukan


di Kampung Kapitan Palembang, Bisa Sambil Liburan.
https://palembang.tribunnews.com/2020/02/08/7-tradisi-
tionghoa-yang-bisa-dilakukan-di-kampung-kapitan-
palembang-bisa-sambil-liburan?page=all . Diakses pada 11
April 2022 Pukul 22:14

Anda mungkin juga menyukai