NIM : 7192443011
Kelas : Pendidikan Bisnis B
TUGAS RUTIN
MANAJEMEN RESIKO
PERTEMUAN 15
SOAL
1. Jelaskan pendapat anda terkait kasus tersebut, kemudian bagaimana solusi
yang dapat anda berikan ?
Jawab :
Setelah membaca kasus PT.Jamu Nyonya Maneer saya menilai
bahwa perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan atau pailit
dikarenakan masalah pihak internal (Pendir serta para pemegang saham)
yang mengakibatkan tidak efektifnya tata kelola dan manajeme operasional
perusahaan yang mengakibatkan lumpuhnya perusahaan karena tidak dapat
memenuhi permintaan pasar yang telah luas tersebar di 3 benua dan 12
negara.
Kemudian Penyebab yang lainnya adalah adanya pertikaian antar
keluarga karen tidak jelasnya pembagian peran dan tanggung jawab dalam
perusahaan yang mengakibatkan pengembilan keputusan yang egois atau
dapat dikatakan, untuk keperluan pribadi tanpa menganalisa apakah
kebijakan tersebut tepat atau tidak dalam menangani permasalahan
operasional perusahaan.
Penanganan yang terlambat. Akibat dari tidak tertanganinya risiko
strategis dan operasional di atas, timbul berbagai permasalahan. Baik
permasalahan sidang pertikaian antar keluarga, maupun permasalahan
operasional yang berlarut-larut.
Permasalahan yang semakin mendalam telah mendorong salah
seorang cucu Nyonya Meneer akhirnya mengambil langkah perbaikan
untuk menyelesaikan pertikaian keluarga. Tetapi hal tersebut sudah
terlambat karena risiko dan permasalahan yang terjadi sudah melebihi
kemampuan dan kapasitas perusahaan yang akhirnya menurunkan
kapabilitas perusahaan untuk tetap dapat menciptakan dan/atau
mempertahankan nilai mereka.
ketidakmampuan generasi ketiga mengelola risiko perusahaan baik
risiko sisi atas (upside risks = good things that do not happen) maupun risiko
sisi bawah (downside risks = bad things that happens) mereka.
Kegagalan mengelola risiko sisi atas. Risiko sisi atas adalah
ketidakmampuan perusahaan mengeksploitasi hal-hal baik atau kesempatan
yang ada untuk penciptaan nilai perusahaan. Dalam hal ini, mereka
sebenarnya sudah sempat memperoleh pasar di tiga benua dan 12 negara,
tetapi gagal memanfaatkan momentum sehingga tidak ada cerita lebih lanjut
apa pun dari pengembangan pasar tersebut. Berbagai kemungkinan dapat
menjadi penyebab gagalnya perusahaan mengeksploitasi pasar, mulai dari
kemungkinan perusahaan gagal memahami dan/atau mengadopsi konteks
risiko yang berbeda antara pasar mancanegara dengan pasar lokal, sampai
pada ketidakmampuan melakukan sinkronisasi strategis proses rantai
pasokan (supply chain) dan rantai nilai (value chain) organisasi.
Selain kegagalan mengelola risiko sisi atas tersebut, perusahaan
terseret lebih jauh ke dalam situasi banyaknya risiko sisi bawah organisasi
yang bahkan sudah berubah menjadi berbagai masalah terhadap kelancaran
operasional perusahaan. Akibatnya energi perusahaan tersedot habis untuk
bertindak seperti pemadam kebakaran yang sibuk memadamkan api di sana-
sini bila tidak ingin organisasi mereka musnah dimakan api permasalahan.
Kegagalan mengelola risiko sisi bawah. Risiko sisi bawah adalah
ketidakmampuan perusahaan menangani potensi hal-hal buruk yang
dihadapinya sehingga risiko tersebut menjadi masalah yang kemudian
menggerus nilai perusahaan. Dalam hal ini, beberapa risiko sisi bawah yang
kemudian menjadi masalah kronis organisasi adalah pemogokan kerja,
demonstrasi HAM, dan penundaan pembayaran utang perusahaan.