95-Article Text-296-1-10-20200504Pencemaran Lingkungan - SETS - Salingtemas
95-Article Text-296-1-10-20200504Pencemaran Lingkungan - SETS - Salingtemas
2 November 2019
Iin Indriyati
SMP Negeri 1 Wonosari
Email: iinindriyati68@gmail.com
Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
melalui pendekatan SETS (Science, Enviroment, Technology and Society) pada materi Pencemaran
Lingkungan kelas VII E SMP Negeri 1 Wonosari semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian
ini berlangsung selama 2 (dua) siklus, siklus pertama dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan dan siklus
kedua dilaksanakan 2(dua) kali pertemuan. Hal yang ingin ditingkatkan melalui penelitian tindakan
kelas ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar siswa melalui pendekatan SETS. Teknik
pengumpulan data yang dipakai adalah angket dan test. Data angket motivasi berupa skor perolehan
siswa selama siklus I dan siklus II sedangkan data hasil belajar adalah nilai hasil test siswa setelah
proses pembelajaran siklus I dan siklus II. Hasil angket ditabulasi dan diolah kemudian dibandingkan
dengan indikator keberhasilan yang sudah ditentukan untuk mengukur peningkatan dan
ketercapaiannya. Data hasil test diolah dengan cara menghitung persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM kemudian dibandingkan dengan indikator keberhasilan untuk mengetahui
peningkatan dan ketercapaiannya. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa pendekatan SETS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Rekap
hasil akhir motivasi belajar siswa meningkat dari 65,83% (cukup) pada siklus I menjadi 76,28% (baik)
pada siklus II sedangkan hasil belajar siswa meningkat dari 58,33 % pada siklus I menjadi 83,33%
pada siklus II.
Kata kunci: Motivasi belajar, Hasil belajar, SETS, Pencemaran Lingkungan
- 61 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
- 62 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
- 63 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
keberhasilan yang sudah ditentukan untuk kondusif dan menyenangkan jika dilihat dari
mengukur peningkatan dan ketercapaiannya. aktivitas siswa mengikuti pembelajaran.
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan Pada tindakan perbaikan siklus I terbagi
melakukan tes pada setiap akhir siklus menjadi empat tahapan, yaitu tahap
pembelajaran. Hasil tes akhir dinilai dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
angka antara 10 sampai dengan 100. refleksi.
Hasil tes siswa kemudian diolah sebagai hasil
Tahap perencanaan
belajar dengan rumus sebagai berikut.
Pada tahap perencanaan ini peneliti
Skor yang diperoleh melakukan kegiatan persiapan yang meliputi :
Hasil belajar x 100%
Jumlah skor maksimal penyiapan RPP, LKS, alat dan bahan
praktikum, bahan ajar, media pembelajaran,
Siswa dikatakan mencapai atau
penyusunan instrumen pengamatan,
melampaui hasil belajar jika nilai siswa
penyiapan instrumen evaluasi, maupun
menunjukkan sama atau lebih besar dari KKM
melakukan berbagai kegiatan yang terkait
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang
dengan persiapan pelaksanaan pembelajaran
ditetapkan, yaitu 76. Jika nilai siswa kurang
materi Pencemaran Lingkungan.
dari KKM, maka dikatakan belum tercapai.
Berdasarkan hasil belajar siswa secara Tahap pelaksanaan
individu, dapat diperoleh pencapaian belajar Tahap pelaksanaan merupakan tahapan
secara klasikal (kelas) dengan rumus sebagai kegiatan pembelajaran materi Pencemaran
berikut. Lingkungan dengan pendekatan SETS.
Tindakan perbaikan melalui pembelajaran
siklus I terdiri atas 3 kali pertemuan . Setiap
kali pertemuan pembelajaran terdiri atas tiga
Indikator keberhasilan dalam penelitian tahapan kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan
ini adalah motivasi belajar siswa memperoleh penutup.
kategori minimal baik (70 – 84) atau sangat
Tahap observasi
baik (85 – 100) sedangkan pencapaian hasil
Pada tahap observasi peneliti melakukan
belajar siswa minimal 80 % dari jumlah
kegiatan observasi terhadap aktivitas proses
seluruh siswa di kelas VII E mencapai atau
pembelajaran bersama dengan kolaborator.
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal
Kolaborator mengamati aktivitas siswa dan
(KKM).
guru serta situasi pembelajaran secara
HASIL DAN PEMBAHASAN keseluruhan.
Hal-hal yang akan dijabarkan pada hasil Di akhir siklus I peneliti memberikan
penelitian adalah data yang diperoleh peneliti angket tentang motivasi belajar kepada siswa.
selama penelitian hingga dilakukannya Berikut adalah hasil rekapitulasi angket siswa
tindakan perbaikan pembelajaran dengan pada siklus I.
pendekatan SETS. Mulai dari siklus ke I
Tabel 2. Motivasi belajar siswa pada siklus I
hingga siklus II dengan kegiatan yang sama,
Persentase (%) Kategori
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
(observasi), serta refleksi. Motivasi 65,83 Cukup
Berikut adalah deskripsi proses pelaksanaan Disamping peneliti memberikan angket
kegiatan penelitian dan data-data yang untuk mengetahui motivasi siswa dalam
diperoleh. kegiatan pembelajaran , berdasarkan hasil
pengamatan peneliti dan kolaborator tampak
Deskripsi data Siklus I. para siswa cukup antusias dan aktif dalam
Pada bagian ini disajikan data tentang pembelajaran. Hal ini terlihat jelas sekali pada
pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan saat siswa berkelompok untuk membuat alat
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran penjernih air sederhana dan presentasi hasil
yang terjadi pada siklus ke 1. alat yang mereka buat. Namun demikian dari
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti hasil analisis baru 65,83% masih dalam
pada saat kegiatan pembelajaran kategori cukup. Sehingga masih harus
menggunakan pendekatan SETS secara umum ditingkatkan dengan aktivitas belajar yang
menunjukkan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan.
- 64 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
- 65 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
Tabel 6. Perbandingan motivasi belajar siswa Data hasil belajar siswa pada siklus I
pada siklus I dan siklus II siswa yang memenuhi KKM sebanyak 58,33
Motivasi Siklus I Siklus II % dan pada siklus II telah terjadi peningkatan
Belajar 65,83% 76,28% menjadi 83,33%. Hal ini berarti telah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus
Dari tabel di atas perbandingan motivasi yang ke 2 dan telah memenuhi indikator
belajar siklus I dan siklus II dapat keberhasilan yang ke 2 yaitu minimal 80%
digambarkan dalam grafik berikut : siswa hasil belajarnya telah mencapai KKM.
80,00 Dalam proses belajar mengajar, motivasi
76,28
merupakan salah satu faktor yang diduga besar
75,00
pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa
Siklus I yang motivasinya tinggi diduga akan
70,00
65,83 Siklus II memperoleh hasil belajar yang baik.
65,00 Pentingnya motivasi belajar siswa terbentuk
antara lain agar terjadi perubahan belajar ke
60,00
arah yang lebih positif. Pandangan ini sesuai
Motivasi Siswa
dengan Pendapat Hawley (Prayitno, 1989:3):
Gambar 2. Grafik data perbandingan “Siswa yang termotivasi dengan baik dalam
motivasi belajar siklus I dan siklus II belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan
Berdasarkan hasil analisis lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang
perbandingan pada tabel dan grafik di atas kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran yang diraih akan lebih baik apabila
materi Pencemaran Lingkungan dengan mempunyai motivasi yang tinggi.”
pendekatan SETS terjadi peningkatan yang Selain data tentang pengukuran motivasi
signifikan dari 65,83% kategori cukup dan hasil belajar siswa peneliti juga memiliki
menjadi 76,28% dan memenuhi kategori baik. data hasil wawancara atau komentar yang
disampaikan oleh beberapa siswa seperti
Hasil Belajar Siswa tertuang pada tabel berikut ini :
Berikut ini adalah tabel dan grafik
perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I Tabel 8. Hasil wawancara siswa terhadap
dan siklus II. kegiatan pembelajaran.
Tabel 7. Perbandingan hasil belajar siklus I No Siswa Komentar /tanggapan
dan siklus II 1 Alifa Kegiatan pembelajaran lebih
Kategori Persentase (%) menyenangkan dari pada
Siklus I Siklus II hanya di kelas, dapat langsung
paham karena langsung
Memenuhi KKM 58,33 83,33
praktik. Dapat melatih
Belum memenuhi KKM 41,67 16,67 kepercayaan diri saat
Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam presentasi. Merasa tidak bosan
grafik berikut ini : dan tidak gerah karena suasana
yang baru dan ruangan yang
100 sejuk.
83,33
2 Alifya Pembelajaran Pencemaran
80
Lingkungan dengan kegiatan
58,33 yang sudah dilaksanakan
60
41,67 sungguh menyenangkan karena
40 saya cukup mudah untuk
mendalami materi. Setiap
16,67
20 pertemuan ada percobaanya dan
diberi materi sehingga sangat
0 mudah untuk dipahami. Dengan
Siklus I Siklus II kegiatan pembelajaran di luar
Memenuhi KKM Belum memenuhi KKM lingkungan juga buat refreshing
sehingga tidak jenuh.
Gambar 3. Grafik data perbandingan hasil 3 Manda Saya merasa senang dan puas
belajar siklus I dan siklus II dengan metode pembelajaran
- 66 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
- 67 -
JURNAL IDEGURU Vol.4, No.2 November 2019
- 68 -