Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas P2


yang dibimbing oleh Pak Ihsan Makin dan Bu Ufim selain untuk memenuhi
tugas P2 makalah ini dibuat untuk meningkatkan pertumbuhan anggrek di
Indonesia

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Anggrek Bulan ?

2. Bagaimana morfologi Bunga Anggrek Bulan ?

3. Apa Kegunaan Anggrek Bulan ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan tanaman Anggrek Bulan

2. Untuk memahami morfologi bunga dari Tanaman Anggrek Bulan

3. Menjelaskan kegunaan Bunga Anggrek Bulan

BAB II

PEMBAHASAN

1
A. Bunga Anggrek Bulan

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu
bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani
Belanda,Dr.C.L. Blume.

Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina,
Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel
pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600
meter di atas permukaan laut.

Ciri-ciri dan Karakteristik Anggrek Bulan

Anggrek bulan merupakan tanaman anggrek monopodial dimana ia menyukai


sedikit cahaya matahari untuk kelangsungan hidupnya. Daunya berwarna hijau
dan bentuknya memanjang. Warna akarnya putih, dan bentuknya bulat
memanjang dan terasa berdaging. Bunganya hanya mempunyai sedikit
keharuman dan dimana saat mekar diameternya bisa tumbuh hingga 10cm
lebih dengan waktu yang relatif lama. Mahkota bunga anggrek bulan berwarna
di antaranya ungu, merah kecoklatan, putih, merah muda, dan kuning.

B. Morfologi Bunga Anggrek Bulan

Berikut akan dijelaskan morfologi bunga dari tanaman Anngrek Bulan :

1) Jumlah Bunga dan Tata Letaknya pada Suatu Tumbuhan

Pada suatu tumbuhan ada kalanya hanya terdapat satu bunga saja,
misalnya bunga coklat (Zephyranthus rosea Lindi.) Tetapi umumnya pada
suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga. Tanaman Anggrek Bulan
termasuk tumbuhan berbunga banyak/majemuk (planta multiflora)

Berdasarkan letak bunga pada batang, maka tumbuhan anggrek bulan


termasuk kedalam kelompok bunga di ketiak daun ( flos lateralis atau

2
axillaris).

2) Bunga Majemuk (Anthotaxis, Infolrescentia)

Tumbuhan Anggrek Bulan termasuk kedalam tumbuhan Berbunga


banyak/majemuk.

Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang


mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu bunga majemuk
lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut :

I. Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang, yang terdapat


pada Tumbuhan Anggrek Bulan yaitu :

a. Ibu tangkai bunga (pedunculus, peduculus communis atau rhachis),


yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau
cabang yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangai ini dapat
bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Dapat pula
sama sekali tak bercabang,

b. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang


mendukung bunganya,

c. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang


mendukung bagian-bagian bunga lainnya.

II. Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yang terdapat pada


Tumbuhan Anggrek Bulan, yaitu :

a. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian serupa daun


yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai
bunganya,

b. Daun tangkai (bracteola), yaotu satu atau dua dau kecil yang
terdapat pada tangkai bunga.

c. Daun-daun kelopak (Sepalae)

d. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)

3
e. Benang-benag sari (stamina),

f. Daun-daun buah (carpella).

3) Tumbuhan Anggrek Bulan termasuk kedalam Bunga Majemuk Tak


terbatas

(inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala). Yaitu bunga


majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang
yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal”
(semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-
bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke
atas.Penyerbukan atau Persarian (Pollinatio) dan Pembuahan (Fertilisatio)
tumbuhan Anggrek Bulan

Berdasar pada asalnya serbuk sari yang jatuh di kepala putik, penyerbukan
yang terjadi pada Anggrek Bulan, yaitu :
Penyerbukan sendiri (autogamy), yaitu jika serbuk sari yang jatuh di kepala
putik berasal dari bunga itu sendiri.
Tumbuhan yang mengadakan penyerbukan sendiri seringkali menghasilkan
keturunan yang memperlihatkan sifat-sifat yang lebih buruk daripada
induknya. Misalnya buah kurang banyak dan mundur kualitasnya. Lebih muda
terserang penyakit, dll. Gejala demikian dalam praktek pertanian terkenal
sebagai gejala degenerasi, kemunduran atau kemerosotan (degeneratio).
Jika penyerbukan sendiri menyebabkan timbulnya degenerasi. Biasanya lalu
diusahakan agar penyerbukan silang dapat terjadi. Karena umumnya
penyerbukan silang tidak menimbulkan gejala degenerasi.
Menurut vektor atau perantara yang menyebabkan dapat berlangsungnya
penyerbukan, penyerbukan dapat dibedakan dalam beberapa macam :
a) Penyerbukan dengan perantara angin (anaemophyly, anemogamy)
b) Penyerbukan dengan perantaraan air (hydrophyly, hydrogamy)
c) Penyerbukan dengan perantaraan binatang (zoidiophyly, zodiogamy)

Pembuahan, sel sperma pertama yang mencapai telur, akan membuahinya,


sehingga terbentuk embrio. Sperma yang kedua dapat bergabung dengan dua
nucleus inti ( inti sel ) lain, yang terdapat di dalam kantong embrio. Pada

4
kebanyakan tanaman berbunga, hasil fusi ini akan berkembang menjadi
endosperm ( jaringan penyimpanan cadangan makanan untuk embrio ). Akan
tetapi, pada anggrek, pertumbuhan endosperm berhenti sejak dini ( kadang-
kadang sama sekali tidak terbentuk ), sehingga pada waktu bijinya masak,
benih anggrek hanya berisi sebuah embrio dan bungkus biji, lain tidak. Jutaan
benih bisa terdapat dalam satu buah anggrek yang masak. Buah anggrek ini
berbentuk kapsul ( artinya kotak kecil ), akan tetapi orang telah salah
menamakannya "polong".

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu
5
bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda,
Dr.C.L. Blume.
Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina,
Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada
batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di
atas permukaan laut.
Anggrek bulan merupakan tanaman anggrek monopodial dimana ia menyukai
sedikit cahaya matahari untuk kelangsungan hidupnya. Daunya berwarna hijau dan
bentuknya memanjang. Warna akarnya putih, dan bentuknya bulat memanjang dan
terasa berdaging. Bunganya hanya mempunyai sedikit keharuman dan dimana saat
mekar diameternya bisa tumbuh hingga 10cm lebih dengan waktu yang relatif lama.
Mahkota bunga anggrek bulan berwarna di antaranya ungu, merah kecoklatan, putih,
merah muda, dan kuning

Saran
Sebagai warga Indonesia kita harus meningkatkan pertumbuhan tanaman
terutama anggrek yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan

Anda mungkin juga menyukai