Anda di halaman 1dari 2

Silakan rekan-rekan mahasiswa berdiskusi dalam forum diskusi ini, dengan 

salah satu
topik berikut.

1. Bagaimana kesiapan ekonomi Indonesia dalam menghadapi globalisasi?

2. Apakah pandemi seperti ini dapat menyebabkan krisis dalam ilmu ekonomi?

Assalamu’alaikum wr.wb
Nama : Norizan Sardani
NIM : 042844056
Prodi : Akuntansi-S1

Globalisasi diartikan sebagai negara tanpa batas, liberalisasi ekonomi, perdagangan bebas dan
intergrasi ekonomi dunia. Menurut prespektif ekonomi, globalisasi merupakan
pengintegrasian ekonomi secara global. Secara lebih luas globalisasi ekonomi berarti tidak
ada batas-batas negara dalam transaksi ekonomi. Artinya lalu lintas barang dan jasa menjadi
beban tanpa hambatan untuk berpindah clan satu negara ke negara lain. Tidak ada lagi
hambatan-hambatan bisnis atau perdagangan internasional baik dalam bentuk tarif (tariff
barriers) maupun non tarif (non-tariff barriers).
Deregulasi perdagangan yang ditetapkan pemerintah pada tahun 1980-an mendorong
terjadinya globalisasi ekonomi di Indonesia. Masuknya modal asing secara besar-besaran dan
berkurangnya hambatan perdagangan membuat Indonesia terbuka pada globalisasi. Selain itu,
Indonesia juga terlibat dengan berbagai perjanjian ekonomi yang mendukung globalisasi.
Keikutsertaan Indonesia dalam globalisasi ekonomi mungkin tidak berakibat buruk jika
Indonesia mampu secara cepat melakukan penyesuaian-penyesuaian ekonomi sehingga
perekonomian menjadi lebih efisien dan daya saingnya meningkat. Globalisasi ekonomi
Indonesia berdampak buruk karena justru meningkatkan hambatan perdagangan yang
ditimbulkan oleh blok perdagangan, meningkatnya deficit neraca berjalan sebagai akibat
meningkatnya impor dan pembayaran jasa serta repatriasi keuntungan investasi asing.
Agar globalisasi ekonomi dapat memberi keuntungan bagi Indonesia maka harus dilakukan
beberapa perubahan seperti meningkatkan partisipasi warga negara melalui perombakkan
IMF, mendirikan Lembaga keuangan global yang baru dan menghaigai alam.

Dunia sedang mengalami masalah besar pasca berkembangkan virus covid-19. Adanya
pandemi yang terjadi selama dua tahun ini menyebabkan krisis dalam ilmu ekonomi. Sebagai
contoh makin lebarnya ketimpangan sosial-ekonomi, dan makin rusaknya system lingkungan
penyangga kehidupan bumi. Pandemi tersebut manifestasi kegagalan system ekonomi global
dalam mensejahterakan rakyat secara berkeadilan dan berkelanjutan. Disisi lain pandemi
mengakibatkan meninggaktnya angka pengangguran akibat banyak pelaku ekonomi yang
melakukan phk terhadap karyawannya.
Dampak sektor perdagangan, khususunya ekspor dan impor, bahan baku dan barang modal.
Produksi turun, barang langka dan harga barang terus meningkat sehingga menimbulkan
inflasi. Kenaikan harga barang yang disertai penghasilan yang menurun merupakan kondisi
fatal daya beli masyarakat. Sebagian bahan baku untuk industri di Indonesia sendiri masih
dipasok dari China yang mengalami kendala produksi akibat karantina di sejumlah daerah
untuk membendung pandemi Covid- 19.

Ini menjadi sesuatu yang luar biasa tidak terlepas dari peran teknologi komunikasi. Tingkat
persebaran informasi yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat.
Implikasinya membuat perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya
mengakibatkan ketimpangan antara permintaan dan penawaran.

Saat ini ekonomi global mengalami krisis akibat pandemi Covid-19, indeks bursa saham
rontok. Nilai tukar rupiah terhadap dollar USA melemah hal ini diakibatkan banyaknya
investor asing meninggalkan pasar keuangan Indonesia,  pasar saham anjlok, mempengaruhi
perekonomian dalam negeri.

Kehadiran pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan global secara dramatis yang nyatanya
melumpuhkan roda perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Memasuki era new
normal, kini saatnya masyarakat kembali menata kehidupan dan mulai memperbaiki kerugian
akibat pandemi.

Sumber Referensi:
- BMP ESPA 4314/Modul 9
- https://www.iainpare.ac.id/dampak-pandemi-covid-19-stimulus-di-tengah-krisis-
ekonomi-global/

Anda mungkin juga menyukai