Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KALIDAWIR
Jln. Melati no 02 Telp. (0355) 592096
Email: pkm.Kalidawir@gmail.com
TULUNGAGUNG
Kode Pos 66281

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KALIDAWIR


Nomor : ///2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS KALIDAWIR

KEPALA UPTD PUSKESMAS KALIDAWIR

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan berdasarkan


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien,
maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas
Kalidawir;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentangAkreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KALIDAWIR TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS KALIDAWIR.

Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Kalidawir sebagaimana


tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Tulungagung
Pada tanggal 2018
KEPALA UPTD PUSKESMAS
KALIDAWIR

dr. Dwi Heruwiyono


NIP. 19640216 200212 1 003
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KALIDAWIR
NOMOR: ///2018
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPT
PUSKESMAS KALIDAWIR

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Pendidikan minimal D3 kesehatan
b. Bisa mengoperasikan komputer
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien,
alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis
pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi :
a. Memperoleh Informasi tentang pelayanan kesehatan yang
berlaku di Puskesmas Kalidawir
b. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
c. Meminta konsultasi medis
d. Mendapatkan informasi atas penyakit yang diderita, tindakan
medis yang dilakukan, kemungkinan penyulit sebagai akibat
tindakan medis dan cara mengatasinya.
e. Menyetujui atau menolak atas tindakan medis yang dilakukan,
kecuali untuk kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)
f. Menyampaikan keluhan, kritik, atau saran.
g. Menolak atau tidak melanjutkan pengobatan atau tindakan
h. Memilih tenaga kesehatan bila memungkinkan
8. Kewajiban pasien dan keluarga
a. Membawa identitas diri (fc KTP / KK) untuk pasien baru, pasien
lama membawa kartu berobat (layanan umum), Kartu Askes
/BPJS /KIS (yang FKTP nya di Puskesmas Kalidawir)
b. Membayar biaya pelayanan sesuai tarif Perda Kota Tulungagung
No. 3 tahun 2015 untuk pasien umum.
c. Mengikuti Alur Pelayanan di Puskesmas
d. Tidak merokok selama di lingkungan UPT Puskesmas Kalidawir
e. Mentaati peraturan pelayanan sesuai standar pelayanan di
Puskesmas Kalidawir.
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti
10. Pasien Lansia dan disabilitas diberi kartu berobat warna biru dan
kalung pita warna biru yang dipakai selama berada di UPT
Puskesmas Kalidawir.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal menggunakan format pengkajian awal klinis yang
meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik termasuk kondisi gigi dan
mulut, pemeriksaan penunjang, faktor risiko, kebiasaan cuci
tangan pakai sabun, kajian Psikososial.
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi dan standar
asuhan.
4. Proses kajian oleh praktisi klinis tidak boleh melakukan
pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan penunjang
maupun pemberian terapi.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Dilakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk
menjamin perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara
tepat waktu.
8. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan.
9. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan profesional yang kompeten.
10. Jika diperlukan pananganan secara tim, maka wajib dibentuk tim
kesehatan antar profesi
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
12. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
profesional yang memenuhi persyaratan.
13. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai.
14. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien
dan petugas.
15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dibakukan.
16. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
rencana layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu.
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan
pasien.
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai
budaya pasien.
19. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas
dengan meperhatikan efisiensi sumber daya.
20. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien dalam pelaksanaan
layanan harus diidentifikasi dan dipertimbangkan sejak awal .
21. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan
harus diinformasikan kepada pasien.
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
23. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
24. Dilakukan pemeliharaan sarana dan peralatan untuk menjamin
keamanan peralatan yang digunakan.
25. Tidak boleh menggunakan ulang (reuse) peralatan yang disposable.

C. PELAKSANAAN LAYANAN;
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang
lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam
rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan
pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindak lanjut
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur
pencegahan (kewaspadaan universal)
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan
mengikuti prosedur aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat
pemberian layanan.
16. Keluhan pasien / keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan
dan ditindaklanjuti
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
18. Pengkodean diagnosa menggunakan ICD X
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan,
akibat dari keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan
dengan keputusan tersebut
24. Jenis-jenis pembedahan minor yang ada di Puskesmas Kalidawir
adalah perawatan luka , jahit luka, insisi abses, implant, cabut gigi.
25. Jenis anestesi yang ada di UPT Puskesmas Kalidawir adalah
anestesi lokal yaitu lidocain injeksi 2%, lidocain epinephrin ampul,
Scandonest 2% vial, dan Chlorethyl spray.
26. Obat sedasi yang ada di UPT Puskesmas Kalidawir adalah Diazepam
tablet 2 mg.
27. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus sesuai SOP.
28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten
29. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent
30. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan
31. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan
sesuai dengan rencana layanan
32. Semua proses mulai pengkajian hingga proses pelayanan harus
didokumentasikan pada lembar rekam medis pasien.
33. Evaluasi kelengkapan rekam medis dilaksanakan setiap hari oleh
petugas yang mengisi register di masing-masing unit layanan.
34. Semua dokumen rekam medis disimpan di ruang yang tertutup dan
dijamin kerahasiaannya
35. Segala hal yang berkenaan dengan dokumen rekam medis harus
mengacu pada SOP yang telah ditetapkan.
36. Semua kasus Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cidera (KNC) , Kejadian Potensial Cidera (KPC) diidentifikasi,
ditangani , dicatat dan dilaporkan menggunakan SOP yang telah
ditetapkan.
37. Indikator klinis di UPT Puskesmas Kalidawir :

N Jenis Kriteria Indikator Klinis Nilai


O Pelayanan

1 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan rekam 100 %


rekam medis sesuai dengan
medik persyaratan permenkes No
75 / 2014
Proses 2. Melaksanakan pendaftaran 100 %
sesuai SOP Pendaftaran
Output 3. Pengembalian rekam medis 100 %
pasien
Out 4. Keselamatan Pasien >80 %
come
2 Pelayanan Input 1. Ketersediaan dokter sesuai 100 %
Pemeriksa standar permenkes No
an Umum 75/2014
2.Ketersediaan Perawat sesuai 100 %
standar permenkes No
75/2014
Proses 3.Kelengkapan pengisian rekam 100 %
medis sesui SOAP
Output 4.Pasien terlayani pada jam 100 %
pelayanan
Out 5.Keselamatan pasien 100 %
come
3 Pelayanan Input 1. Ketersediaan petugas KIA dan 100 %
KIA dan KB Sesuai permenkes
KB 75/2014
2. Tersedia ruangan pemeriksaan 100 %
KIA dan KB Sesuai permenkes
75/2014
Proses 3. Kelengkapan pengisian Kartu 100 %
Ibu
4. Infeksi pasca pemasangan KB 0%
implan
Output 5. Pelayanan KIA dan KB 90 %
terlaksana
Out 6. Keselamatan pasien >80 %
come
4 Pelayanan Input 1. Tersedia tenaga dokter gigi 100 %
gigi dan perawat gigi sesuai
Permenkes 75/2014
Proses 2. Pelaksanaan pelayanan gigi 100 %
dan mulut sesuai SOP
Output 3. Kejadian infeksi setelah 0%
penambalan tetap pada gigi
post perawatan mumifikasi
Out 4. Kepuasan pelanggan ≥ 80
come %
5 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan farmasi 100 %
Farmasi Sesuai persyaratan permenkes
No 75/2014
2. Fasilitas dan peralatan 100 %
farmasi Sesuai persyaratan
permenkes No 75/2014
3. Tersedianya SOP yang 100 %
mencakup semua aspek
pelayanan farmasi yang
dilakukan Sesuai permenkes
No. 30 Tahun 2014
4. Ketersediaan formularium dan 100 %
update paling lama 3 tahun
5. Dilaksanakannya kegiatan
pelayanan sesuai SOP yang
100 %
telah ditetapkan Sesuai
Proses
permenkes No 30 Tahun 2014
6. Kelengkapan penulisan resep 100 %
7. Tidak adanya kejadian
Output 100 %
kesalahan identifikasi pasien
Out
8. Kepuasan pelanggan 90 %
come
6 Pelayanan Input 1. Penanggung jawab 100 %
laboratoriu laboratorium sesuai dengan
m permenkes No 75/2014
Proses 2. Rata – rata waktu 95%
pemeriksaan maksimal
kurang dari 1,5 jam tiap
pasien
3. Tidak adanya kejadian 100 %
tertukar specimen
pemeriksaan
Output 4. Tidak adanya kesalahan 100 %
pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium
5. Kesesuaian hasil pemeriksaan 100 %
baku mutu internal
Out 6. Kepuasan pelanggan ≥ 80
come %
7 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan 100 %
Gawat kegawatdaruratan yang
Darurat bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GE
LS) yang masih berlaku
Proses 2. Respon time pasien emergency 100 %
maksimal 2 menit
Output 3.Pasien segera tertangani 100 %

Out 4.Kepuasan pasien ≥ 80


come %
8 Pelayanan Input 1. Pemberi layanan / konseling 100 %
Klinik klinik sanitasi
sanitasi 2. Sesuai standard puskesmas
3. Adanya ruang konseling 100 %
sesuai standard puskesmas
4. Adanya media Konseling (leflet) 90 %
Proses 5. Pelayanan konseling klinik 100 %
sanitasi sesuai SOP
Output 6. Penyakit berbasis lingkungan 100%
yang dikonseling minimal 2 %
dari kunjungan pasien baru
Out 7. Pasien mendapatkan intervensi ≥ 90
come tentang penyakit berbasis %
lingkungan.
9 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan konsultasi 100 %
gizi gizi sesuai permenkes
75/2014
2. Ketersediaan bahan konsultasi 90 %
gizi (leaflet, food model)
Proses 3. Pemberian informasi konseling 100 %
sesuai SOP
Output 4. Kunjungan konsultasi gizi 10 100 %
% dari kunjungan baru
puskesmas
Out 5. Pelanggan memahami tentang ≥ 80
come informasi gizi yang %
disampaikan
10 Pengelolaa Input 1. Adanya penanggungjawab 100 %
n limbah pengelola limbah puskesmas
Sesuai Permenkes 75/2014
2. Pengelolaan limbah cair sesuai 100 %
peraturan perundangan
Proses 3. Pengelolaan limbah padat 100 %
sesuai peraturan
perundangan
Output 5.Ketepatan pemilahan / 100 %
penanganan sampah medis dan
non medis
Out 6. Keselamatan petugas dan 100 %
come pasien

38.Dilakukan pemantauan dan penilaian terhadap layanan klinis secara


kualitatif dan kuantitatif, termasuk kepatuhan terhadap SOP.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan
proses pemulangan/rujukan
2. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter
yang menangani
3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternatif pelayanan
4. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
5. Resume klinis meliputi: identitas pasien, nomor, tanggal, ruangan,
diagnose, terapi, nama dan tanda tangan dokter.
6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
7. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas
yang kompeten.
8. Kriteria merujuk pasien meliputi:
a. Kasus yang ditangani bukan kompetensi / wewenang dari
puskesmas.
b. Kasus yang memerlukan rawat inap.

KEPALA UPT PUSKESMAS KALIDAWIR,

dr. Dwi Heruwiyono


NIP. 19640216 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai