Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri Nurlaeli

Nim : 044253406

Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Eja Armaz Hardi, Lc., M.A.

TUGAS 2

1. Investasi di Indonesia menghadapi masalah Struktural seperti sentralisasi kekuasaan. Hal


ini menyebabkan pembangunan hanya dinikmati oleh sebagian bangsa saja. Tentukanlah
penyebab terjadinya kesenjangan antara pemerintah daerah dan pusat dalam
meningkatkan investasi di indonesia?

Jawab :
Kesenjangan merupakan suatu kondisi dimana ada hal yang tidak seimbang di dalam
kehidupan masyarakat. Entah itu secara personal maupun kelompok. Dimana ada
ketimpangan sosial yang terbentuk dari sebuah ketidakadilan distribusi banyak hal yang
dianggap penting oleh masyarakat.Pertumbuhan ekonomi tidak senantiasa menjamin
terciptanya keadilan dan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Pembangunan yang
hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata, berpotensi melahirkan ketidakadilan,
yang berujung pada ketimpangan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian,
pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai tujuan akhir
pembangunan. Ketimpangan (kesenjangan) ekonomi adalah keadaan yang tidak
seimbang di masyarakat yang mengakibatkan perbedaan yang mencolok terutama
berkaitan dengan perbedaan penghasilan yang sangat tinggi antara masyarakat kelas atas
dan kelas bawah. Ketimpangan sosial dapat diartikan oleh masyarakat sebagai bentuk
ketidakadilan dalam status dan kedudukan di masyarakat. Sehingga
ketimpangan/kesenjangan sosial ekonomi dapat diartikan gejala yang timbul di
masyarakat karena adanya perbedaan batas kemampuan finansial dan status sosial di
antara masyarakat yang hidup di sebuah lingkungan/wilayah tertentu.

Faktor penyebab terjadinya kesenjangan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat
yaitu :
 Kondisi Demografi, Kondisi demografi berkaitan dengan masalah kependudukan,
kondisi demografi antara satu masyarakat dengan yang lainnya berbeda, perbedaan
tersebut berkaitan dengan Jumlah penduduk (Jumlah penduduk kota lebih padat daripada
penduduk desa, sehingga permasalahan yang timbul di kota lebih kompleks daripada di
desa. Penduduk pulau Jawa lebih padat dibandingkan pulau-pulau yang lain), Komposisi
Penduduk (Komposisi penduduk dapat ditinjau dari jumlah penduduk produktif dan yang
tidak produktif (anak-anak dan lansia) yang ada di wilayah tersebut) dan Persebaran
penduduk (Persebaran penduduk yang tidak merata dialami Indonesia, Pulau Jawa
menjadi magnet yang luar biasa bagi warga Indonesia untuk dapat mendapatkan
pekerjaan yang layak).
 Kondisi Pendidikan, Pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan
juga merupakan social elevator atau saluran mobilitas sosial bagi seseorang untuk
meningkatkan statusnya. Sukses tidaknya pembangunan di suatu negara juga terletak
pada kualitas SDM yang dimiliki. Ada perbedaan yang sangat mencolok berkaitan
dengan kondisi pendidikan di Indonesia yaitu pendidikan yang dinikmati masyarakat desa
dan kota meliputi: fasilitas, kualitas, dan mutu pendidikannya.
 Kondisi Ekonomi, Faktor ekonomi seringkali dianggap sebagai penyebab utama
munculnya ketimpangan sosial, ketidakmerataan pembangunan antar wilayah terlihat
dengan adanya wilayah yang maju dan wilayah tertinggal. Wilayah/daerah yang memiliki
sumber daya alam dan faktor produksi yang melimpah akan memperoleh pendapatan
yang tinggi dan menjadi daerah yang maju dibandingkan daerah yang tidak mempunyai
sumber daya alam unggulan.
Sumber : ESPA4314 hal. 4.10-4.13

2. Jelaskan masalah-masalah yang menghambat kemajuan Koperasi di Indonesia? jelaskan


beserta solusi anda!

Jawab :
Masalah-masalah yang menghambat kemajuan Koperasi di Indonesia, antara lain :
- Adanya deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1983-1988
memberikan prioritas untuk sektor perbankan dan ekspor impor. Oleh karena itu,
Koperasi tidak mampu bersaing dengan sektor perbankan dan industry yang
berkembang pesat karena kemudahan dari pemerintah.
Solusi dari masalah tersebut ialah debirokratisasi dimana koperasi dapat bergerak
lebih lincah dan mandiri tanpa dibebani oleh aturan yang mengikat seperti
kemudahan yang didapat sektor perbankan dan industry.
- Anggapan bahwa KUD merupakan perpanjangan tangan pemerintah. Akibat dari hal
tersebut, KUD dibebani banyak penugasan yang tidak menguntungkan sehingga KUD
lebih sibuk menjalankan penugasan tersebut daripada melayani anggotanya.
Solusinya ialah diberikannya kelonggaran agar daapt berbisnis secara leluasa tanpa
dibebani oleh pemerintah.
- Berkembangnya konglomerasi. Deregulasi yang dibuat oleh pemerintah ialah
mendirikan asosiasoi-asosiasi pengusaha. Namun, keberadaan asosiasi tersebut
memberikan dampak buruk terhadap koperasi, yakni pemerintah lebih
memperhatikan kepentingan pengusaha besar daripada koperasi.
Solusinya ialah pemerintah juga harus memberikan dukungan keoada koperasi agar
mampu mandiri dan memiliki daya saing dengan sektor lain.
Sumber : ESPA4314 hal. 5.9-5.10
3. Jelaskan latar belakang pelaksanaan privatisasi di Indonesia?

Jawab :
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagaian maupun seluruhnya kepada
pihak lain. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat untuk negara dan masyarakat serta memperluas kepemilikan
perusahaan kepada masyarakat.Alasan utama dilakukannya privatisasi tersebut adalah
demi mengefisienkan kinerja BUMN sehingga dapat mencapai target pendiriannya yakni
pemenuhan pelayanan umum bagi masyarakat dan profit bagi negara. Manfaat privatisasi
bagi negara adalah memperkuat pasar modal, sumber pendapatan negara dan perbaikan
iklim investasi dan sektor riil. Masyarakat akan memperoleh manfaat kepemilikan
perusahaan, lapangan kerja, perbaikan kualitas jasa dan produk serta partisipasi kontrol.
Proses privatisasi BUMN dimulai pada pertengahan tahun 1980-an, pemerintah mulai
mengkaji dan mempelajari secara serius kemungkinan priviatisasi BUMN, yang citranya
di tanah air kurang baik. Ketika perekonomian Indonesia dilanda krisis, muncul secara
gencar gagasan-gagasan yang mulai dilaksanakan. Adapun kondisi yang
melatarbelakangi dilakukannya privatisasi, yaitu :
- BUMN dianggap sebagai unit ekonomi yang boros dan kurang efisien
Dalam masa sulit ini orang akhirnya mencari jalan keluar yang mungkin ditempuh,
sehingga semua sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal.
- BUMN diprivatisasi dengan tujuan membantu kesulitan keuangan negara
Dalam hal ini unit usaha BUMN bisa saja dirugikan atau dikorbankan untuk
mengatasi masalah-masalah yanga da diluar BUMN. Contohnya, karena tuntutan
utnuk memperoleh devisa guna mengatasi gejolak kurs, memenuhi kewajiban
internasional, maka BUMN terpaksa dilepas kepada pihak asing atau pihak yang bisa
memasukkan devisa segar ke dalam luar negeri.
- BUMN dianggap potensial untuk menarik modal asing
Dimana saat ini kebutuhan devisa di tanah air sangat mendesak, baik untuk
memenuhi kewajiban internasional yang sudah jatuh tempo ataupun untuk memenuhi
kebutuhan barang pokok dan input industry dalam negeri.
Sumber : EESPA4314 hal. 5.20-5.22

4. Jelaskan Tujuan pembentukan komite pemberantasan korupsi?

Jawab :
KPK adalah lembaga Negara di Indonesia yang bersifat independen dan bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun. Lembaga ini dibentuk dengan tujuan meningkatkan upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi. Tidak hanya penindakan kasus korupsi, tetapi
upaya pencegahan korupsi juga dilakukan KPK. Bab II Pasal 6 UU Nomor 30 Tahun
2002 terdapat lima tugas utama yang dibebankan pada lembaga KPK. Berikut tugasnya:
Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi, Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi, Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi, Melakukan tindakantindakan pencegahan tindak pidana korupsi,
Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sumber : ESPA4314 hal. 6.27-6.29

5. Jelaskan solusi yang dapat ditempuh oleh pemerintah dalam upaya mengurangi beban
utang luar negeri?

Jawab :
Ada tiga solusi alternatif yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengurangi beban utang
luar negeri yang saat ini melilit Indonesia, antara lain :
- Penundaan pembayaran angsuran pokok utang (debt rescheduling)
- Pengalihan kewajiban membayar angsuran pokok utang menjadi kewajiban
melaksanakan suatu program tertentu (debt swap)
- Pengurangan pokok utang melalui suatu mekanisme yang dikenal sebagai Inisiatif
untuk Negara-negara Msikin Yang Terjebak Utang (HIPC Inisiative)

Dari berbagai alternative di atas merupakan jalan keluar yang konservatif karena
dianggap tetap menguntungkan negara kreditur dan menekankan negara debitur.
Sumber : ESPA4314 hal. 6.9-6.10

Anda mungkin juga menyukai