Jurnal KIMFIS II Sel Elektrolisis
Jurnal KIMFIS II Sel Elektrolisis
KIMIA FISIK II
Disusun Oleh :
Huda Rahmawati
1112016200044
Kelompok 2:
Fahmi Herdiansyah
Yayat Karyati
INTRODUCTION
Elektrokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan
antara reaksi kimia dan aliran listrik. Aliran listrik merupakan aliran sesuatu yang
bermuatan seperti electron. Reaksi kimia manakah yang berhubungan dengan
adanya aliran electron? Reaksi yang berhubungan dengan adanya aliran electron
adalah reaksi yang melibatkan pelepasan dan penerimaan electron atau yang kita
kenal dengan reaksi oksidasi dan reduksi atau reaksi redoks (Mulyani. Hal : 113)
Sel elektrolisis adalah dimana energi listrik yang digunakan untuk
berlangsungnya suatu reaksi kimia. Sel ini merupakan kebalikan dari sel galvani.
E.m.f yang diperlukan untuk berlangsungnya proses ini akan sedikit lebih tinggi
daripada e.m.f yang dihasilkan oleh reaksi kimia, dan ini didapat dari
lingkungannya. Reaksi kimia spontan menghendaki ∆G menjadi negatif. Apabila
e.m.f sel adalah positif, maka ini adalah sel galvanik. Kesetimbangan akan terjadi
apabila ∆G dan E sama dengan nol. Reaksi dengan nilai E yang lebih positif akan
terjadi lebih dahulu daripada reaksi-reaksi dengan e.m.f yang kepositifannya lebih
rendah (Dogra, 2009. Hal:511).
T = V atau V= T
- (nFE)
Δ S=-
T
p
E
Δ S = nF
T
p
E
Δ H = -nF
T
p
E
Harga (koefisien suhu) diperoleh melalui pengukuran E pada berbagai
T
p
3. Rangkai alat percobaan seperti pada gambar dan atur power supply
pada tegangan 3 Volt
4. Pasang elektroda Cu pada katoda dan C pada anoda dan memasukkan
ke dalam larutan CuSO4 0,1M
5. Panaskan larutan CuSO4 0,1M sampai suhu 30°C serta melakukan
elektrolisis selama 2 menit dan menjaga suhu tetap konstan pada
30°C selama elektrolisis berlangsung serta mengamati perubahannya.
6. Catat arus dan tegangan listrik pada elektrolisis suhu 30°C
7. Matikan power supply, cuci elektroda Cu dengan air lalu keringkan
dan timbang dengan neraca
8. Lakukan langkah di atas dengan suhu larutan CuSO4 50°C dan 70°C
A. Result
1. Gambar hasil praktikum
Gambar hasil percobaan keterangan
Disiapkan alat dan bahan
3. Perhitungan
a. Keadaan standar
E°sel = Ered - Eoks E°sel
= 0,337 v – (-1,23 v) = 1,567 v
Δ G° = - nFE°
= - (4) (96500 C) (1,567 V)
= - 604862 J
= - 604,862 kJ
E , , ,
T
p = + +
3
-4
= 6,2x10 V/der
E
Δ S = nF
T
p
percobaan ini antara lain: suhu (T), kuat arus (A), tegangan (V), waktu (t), serta
massa sebelum dan setelah elektrolisis.
Sel elektrolisis adalah dimana energi listrik yang digunakan untuk
berlangsungnya suatu reaksi kimia. Kespontanan suatu reaksi kimia (redoks)
dapat terjadi jika ada energi yang bekerja dalam sistem. Secara umum, penurunan
energi Gibbs dirumuskan Δ G = -n F Esel. Suatu reaksi dikatakan spontan jika Δ G
< 0, E > 0 dan tidak spontan jika Δ G > 0, E < 0. Menurut Willard Gibbs,
perubahan entropi dan perubahan entalpi dapat dihitung menggunakan rumus
E
Δ S = nF dan Δ H = Δ G + T.Δ S.
T
p
CONCLUTION
REFERENSI
Dogra, S.K & S. Dogra. 2009. KIMIA FISIK DAN SOAL-SOAL. Jakarta: UI-Press.
Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika II. Jakarta: FITK
Press.
Mulyani,Sri & Hendrawan. KIMIA FISIKA II. Bandung: UPI.
Anonim. Elektrokimia.
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35061/elektrokimia.pdf
. Diakses pada 13 April 2014 pukul 21.30 WIB.
Isana. Variasi Suhu (Temperatur) dan Waktu Sel Elektrolisis Berbagai Merk
Minuman Dengan Elektroda Karbon.
http://staff.uny.ac.id/system/files/penelitian/Isana%20Supiah%20YL.,%2
0Dr a.,%20M.Si./Sel%20elektrolisis.pdf . 2007. Diakses pada 14 April
2014 pukul 22.00 WIB.