Anda di halaman 1dari 26

HAKIKAT ILMU KIMIA

Disusun Oleh :

Nama : Dalilah Ithnin Fadhilah


Kelas : X MIA 2

SMA NEGERI 1 BRANG REA


TAHUN PALAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAKIKAT ILMU KIMIA”. Shalawat
serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan
yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
Penulis sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik
dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik
dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan
kualitas di kemudian hari.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Brang Rea, Agustus 2021

( Dalilah Ithnin Fadhilah )

DAFTAR ISI

2
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat dan Peran Kimia Dalam Kehidupan...............................................3
B. Metode Ilmiah..............................................................................................6
C. Laboratorium dan Keselamatan Kerja..........................................................9
D. Keselamatan Kerja di Laboratorium..........................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran...........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia
mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu
kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori
(deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat. Sebenarnya apa yang menjadi hakikat ilmu
kimia itu sendiri?
Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu
tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan
dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia
yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai
proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar
kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
pembelajaran kimia juga menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Bagaimanakah kedudukan ilmu kimia sebagai proses, produk dan sikap ilmiah?
Pembelajaran kimia di SMA masih dianggap sulit oleh kebanyakan siswa, ini
dikarena sifat ilmu kimia yang abstrak dan mempunyai konsep yang berjenjang. Unutuk
mengatasi hal tersebut, guru kimia harus mempunyai strategi agar pembelajaran kimia
dikelas menjadi mudah dimengerti oleh siswa. Ada banyak pendekatan, metode dan
model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru yang dapat menunjang proses
pembelajaran dikelas.

4
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan ialah pendekatan pembelajaran
kontekstual mempraktikkan konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata siswa. Selain dengan pendekatan kontekstual, ada berbagai
macam model pembelajaran, metode pembelajaran, serta pendekatan pembelajaran yang
cocok digunakan dalam pembelajaran kimia. Dari paparan diatas didapat sebuah
permasalahan yaitu apakah yang menjadi hakikat pembelajaran kimia?

B. Rumusan Masalah
1. Apa  yang dimaksud dengan hakikat kimia?
2. Bagaimanakah kedudukan kimia sebagai proses, produk dan sikap ilmiah?
3. Apa yang menjadi hakikat pembelajaran kimia?
4. Apa saja alat-alat laboratorium dan fungsingnya?
5. Apa saja bahan-bahan kimia yang berbahaya?

C. Tujuan Makalah
Setelah proses mengekplorasi fakta , dan mendiskusikan kasus/permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Mengidentifikasi hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
2. Menjelaskan hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di
laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
3. Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan
keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
4. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,  jujur, objektif,
terbuka,  mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif,  demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
5. Menyadari  adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Allah
SAW dan pengetahuan tentang struktur partikel materi  sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Dan Peranan Kimia Dalam Kehidupan


Pengertian ilmu kimia 
Ilmu alam yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi, baik
perubahan kimia maupun secara fisika, serta energi yang menyertai perubahan tersebut.
Bidang dalam ilmu kimia 
yaitu, kimia fisika, kimia analitik, okimia organik, kimia anorganik dan biokimia.
Materi
adalah segala sesuatu yang memiliki massa, menempati volume dan mempunyai
dapat di indra seperti dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa dan diraba.
Air
adalah snyawa yang tersusun dari dua jenis yaitu hidrogen dan oksigen,
sedangkan alkohol senyawa yang tersusun dari tiga jenis unsur yaitu karbon, hidrogen,
dan oksigen.
 
Produk-produk yang mengandung bahan kimia
1. Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada
bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya
telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam
maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analis kimia mampu memberikan informasi tentang
kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para
petani dapat menetapkan tumbuhan/tanaman yang tepat. Kekurangan zat-zat yang
dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan
serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan Insektisida.
Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan
diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal
ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit.
Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi,

6
ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan
penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan.
a) Di bidang pertanian
Ambil contoh ketika tumbuhan membutuhkan air serta tanah yang subur.
Namun dibidang pertanian modern, telah menggunakan pupuk dan pestisida.
manfaat pupuk untuk tumbuhan ialah Merangsang pertumbuhan akar, batang dan
daun serat Meningkatkan mutu dan jumlah hasil yang baik. karena pupuk adalah
senyawa kimia anarganik yang dijumpai di alam atau dibuat manusia yang
memiliki nilai hara langsung atau tidak langsung bagi tanaman. Penggunaan
pestisida dapat memusnahkan hama-hama, dan meningkatkan produksi tumbuhan
dengan cepat. namun dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.
b) Di bidang kedokteran
Di bidang ini banyak dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan yang
membantu penyembuhan pasien, karena obat adalah hasil dari penelitian dibidang
kimia farmasi.
c) Di bidang pangan
Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia.
penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan, contoh pembuatan kecap,
tempe, dan yoghurt.
d) Di bidang industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat
dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat
tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti
semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu
Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu
Kimia.
e) Di bidang Hukum
Manfaat di bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun
pembunuhan, dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang
menggunakan ilmu kimia.
2. Ilmu Kimia Mengatasi Semua Gejala Alam yang Merugikan
Ilmu kimia juga dapat mengatasi berbagai gejala alam yang merugikan, seperti
terjadinya   korosi karena hujan dan lingkungan yang asam. Logam besi bereaksi
dengan oksigen dari udara membentuk karat besi yang berwarna merah cokelat.
7
Terjadinya perkaratan sangat merugikan bagi manusia karena bahan mudah rapuh,
menelan biaya yang tinggi, dan memboroskan sumber daya alam. Dengan ilmu kimia
terjadinya korosi dapat dicegah sebelumnya dengan:
 Pengecatan,
 Penyepuhan besi dengan logam yang sukar terkorosi, dan
 Perlindungan katode (proteksi katodik).
3. Zat-zat Kimia Dalam Kehidupan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan produk-
produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia
yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk
yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita
perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk
yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.
Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan berdasarkan
bagan dibawah ini:
Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
kelompok bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan
 Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan
mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya
a. Antioksidan dan antioksidan sinergis
b. Pengasam, penetral
c. Pemanis buatan
d. Pemutih dan pematang
e. Penambah gizi

8
f. Pengawet
g. Pengemulsi (pencampur)
h. Pemantap dan pengental
i. Pengeras
j. Pewarna alami dan sintetis
k. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.
4. Ilmu Kimia Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Penerapan ilmu kimia pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK)
membutuhkan pertimbangan yang mempunyai pengaruh pada proses perkembangan
IPTEK. Tanggung jawab merupakan hal penting yang menyangkut kegiatan maupun
pengunaan IPTEK. Dalam hal ini berarti Ilmu Pengetahuan dan Teknologi harus
memperhatikan kodrat dan martabat manusia, menjaga keseimbanganekosistem serta
bertanggung jawab pada kepentingan umum.  Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
bentuk refleksif (reflexion form) dari proses belajar yang ada dalam struktur tindakan
instrumentasi, yaitu tindakan yang ditujukan untuk mengendalikan kondisi eksternal
manusia. Ilmu Pengetahuan Alam terkait dengan kepentingan dalam meramal
(memprediksi) dan mengendalikan proses alam.
IPA dibagi menjadi beberapa golongan. Dalam pengolongan IPA tersebut
dimulai dari Matematika, Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi dan Sosiologi. Dimana
penggolongan tersebut didasarkan pada urutan tata jenjang, asas ketergantungan dan
ukuran kesederhanaan.
5. Ilmu Kimia Dalam Menyelesaikan Masalah
Ilmu kimia berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang
dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang
lingkungan hidup, kedokteran, geologi. Biologi dan lain-lain, ataupun untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam
hal lingkungan hidup dan krisis ener.

B. Metode Kimia
1. Pengertian
Ilmu Kimia dibangun dan dikembangkan melalui kajian teoritis dan kajian
empiris yang saling mendukung satu sama lain. Pengkajian teoritis merupakan usaha
menerapkan hukum-hukum Fisika dan teori Matematika untuk mengungkapkan gejala
alam. Pengkajian secara empiris merupakan usaha untuk menemukan keteraturan
9
berdasarkan fakta yang ditemukan di alam dengan menggunakan teknik atau metode
ilmiah. Pengembangan ilmu Kimia berdasarkan langkah-langkah sistematis disebut
dengan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan
langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang
muncul dalam pikiran kita. Dalam bentuk yang paling sederhana, metode ilmiah
terdiri atas tahap-tahap operasional berikut:
a. Pengamatan atau observasi
Pengamatan dapat dilakukan secara kualitatif (misalnya logam raksa berwujud
cair pada suhu kamar) ataupun kuantitatif (misalnya tekanan gas pada keadaan
standar yaitu sebesar 1 atm). Pengamatan kuantitatif disebut juga pengukuran.
b. Mencari pola hasil pengamatan
Proses ini sering melahirkan rumusan berupa hukum alam. Hukum alam yang
digali oleh manusia merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan perilaku
umum suatu objek atau gejala yang diamati.
c. Perumusan teori
Suatu teori (disebut juga model) terdiri atas sejumlah asumsi sebagai pijakan
untuk menerangkan perilaku materi yang diamati. Jika hipotesis sementara sejalan
dengan kajian-kajian sejumlah percobaan maka hipotesis tersebut disebut teori atau
model.
d. Pengujian teori
Secara ideal, teori dalam ilmu pengetahuan alam harus selalu dikoreksi dan
dikaji terus-menerus sebab teori merupakan gagasan manusia untuk menerangkan
perilaku alam yang diamati berdasarkan pengalamannya. Teori harus terus
disempurnakan melalui percobaan dengan cara menyempurnakan baik metode
maupun peralatan yang digunakan. Di samping itu, dapat juga dilakukan melalui
simulasi komputer, agar pendekatan yang diterapkan lebih mendekati gejala alam
yang sebenarnya.
e. Eksperimen dan pengukuran
Kimia merupakan ilmu pengetahuan yang dilandasi berbagai eksperimen/
percobaan. Salah satu syarat suatu eksperimen dinyatakan valid adalah
bersifat reproducible (menghasilkan hasil yang sama ketika eksperimen dilakukan
kembali). Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mendeskripsikan objek
percobaan secara menyeluruh, seperti jumlah, volume, suhu, tekanan, dan kondisi

10
lainnya. Dengan kata lain, salah satu hal terpenting dalam ilmu Kimia adalah
mengetahui cara mengukur sesuatu dengan tepat.
2. Sikap ilmiah
a. Rasa ingin tahu, merupakan awal atau sebagai dasar untuk melakukan penelitian-
penelitian demi mendapatkan sesuatu yang baru.
b. Jujur, dalam melakukan penelitian, seorang sainstis harus bersikap jujur, artinya
selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta
tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.
c. Tekun, berarti tidak mudah putus asa.
d. Teliti, artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh.
e. Objektif, artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian tidak boleh
dipengaruhi perasaan pribadi..
f. Terbuka menerima pendapat yang benar, aartinya bahwa kita tidak boleh
mengklaim diri kita yang paling benar atau paling hebat.
3. Kegunaan metode ilmiah
Dengan adanya sikap dan metode ilmiah akan menghasilkan penemuan-
penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia antara lain:
a. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang
memuaskan.
b. Menguji hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c. Memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih teka
teki.
4. Kriteria metode ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah,
maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Berdasarkan fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan
dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata.
Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira,
legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
b. Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif.
11
c. Menggunakan prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks,
harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta
pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis,
d. Menggunakan hipotesa 
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan
menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta
memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin
diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.
e. Menggunakan ukuran obyektif
Seorang peneliti harus selalu bersikap objektif dalam mencari kebenaran.
Semua data dan fakta yang tersaji harus disajikan dan dianalisis secara objektif.
f. Menggunakan teknik kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan,
kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan.

C. Laboratorium dan Keselamatan Kerja


Pengertian Laboratorium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara
menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan
percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia,
dan biologi atau bidang ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.
Fungsi Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan
adalah sebagai berikut:
12
1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui
kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari
dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari
sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial..
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau
penemuan yang diperolehnya.
Keselamatan kerja di laboratorium sangatlah penting. Oleh karena itu, pada wadah
atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang bertujuan untuk
memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut. Diharapkan kita dapat
berhati-hati dalam penggunaan bahan-bahan kimia tersebut demi keselamatan bersama.
Untuk itu, sebelum kita memasuki laboratorium kimia perlu kita pahami simbol-simbol
tanda bahaya tersebut untuk menghindari kesalahan-kesalahan dan bahaya yang tidak kita
inginkan.

D. Keselamatan Kerja Di Laboratorium


Alat-alat yang digunakan para pengguna ketika bekerja di dalam laboratorium
disebut alat pelindung diri. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan pelindung
yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melindungi dirinya dari kontaminasi
lingkungan. APD dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Personal Protective
Equipment (PPE). Dengan melihat kata "personal" pada kata PPE terebut, maka setiap
peralatan yang dikenakan harus mampu memperoteksi si pemakainya. Sebagai contoh,
proteksi telinga (hearing protection) yang melindungi telinga pemakainya dari transmisi
kebisingan, masker dengan filter yang menyerap dan menyaring kontaminasi udara, dan
jas laboratorium yang memberikan perlindungan pemakainya dari kontaminisasi bahan
kimia. Disini akan dibahas beberapa alat-alat yang digunakan para pengguna
laboratorium tersebut, diantaranya :
1. Perlindungan Mata
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung mata.
Hal ini dimaksud untuk melindungi mata dari kecelakaan sebagai akibat dari

13
tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan radiasi. Secara umum perlindungan mata
terdiri dari:
 Kacamata pelindung atau kacamata Safety
 Faceshield
 Visor
 Goggle
2. Perlindungan Kepala
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
kepala. Hal ini dimaksud untuk melindungi kepala dari kecelakaan laboratorium
seperti terbentur oleh benda-benda yang terjatuh atau terlempar, resiko kepala
kejeduk, rambut terlilit, dan lain-lain. Contoh alat pelindung kepala adalah helem
pengaman.
3. Perlindungan Wajah
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
wajah.Hal ini dimaksud untuk melindungi wajah dari kecelakaan kerja seperti terkena
percikan bahan-bahan kimia atau kecelakaan lainnya. Pelindung wajah ini merupakan
pelindung yang berbeda dari yang lain karena pelindung ini hampir sama dengan
pelindung mata tetapi lebih spesial (goggle yang menyatu dengan masker khusus
untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Selain itu pelindung
mata ini juga ada yang berbentuk seperti tameng yang biasa dipakai para pekerja di
bengkel ketika sedang mengelas.
4. Perlindungan Tubuh
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
tubuh. Hal ini dimaksud untuk melindungi tubuh dari tumpahan bahan kimia atau api
sebelum mengenai kulit pemakainya. Selain itu, pelindung tubuh ini juga melindungi
tubuh dari temperatur yang ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau serpihan metal,
semprotan dari tekanan yang bocor, tabrakan atau tertusuk, kontaminasi debu, dan
lain-lain. Secara umum pelindung tubuh terdiri dari :
 Boiler suits
 Specialist protective clothing
 Eg chain-mail aprons
 High-visibility clothing
 Jas laboratorium

14
 Jumpsuits
 Apron
5. Perlindungan Kaki
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung kaki.
Hal ini dimaksud untuk melindungi kaki dari basah, electrostatic build-up, terpeleset,
terpotong dan tertusuk, benda berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi. Secara
umum alat perlindungan pada kaki terdiri dari :
 Sepatu dan bot safety dengan pelindung jari kaki dan telapak sepatu yang anti
tusuk
 Celana panjang
6. Perlindungan Tangan
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
tangan. Hal ini dimaksud untuk melindungi tangandari memar, temperatur yang
ekstrim, terpotong dan tertusuk, terbentur atau terpukul, zat kimia, tersetrum, infeksi
kulit, sakit atau kontaminasi. Secara umum pelindung tangan terdiri dari :
 Gloves
 Gauntlets
 Mitts
 Wristcuffs
 Armlets
7. Perlindungan Pernafasan
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
hidung atau pernafasan.Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam
tubuh manusia adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu,
uap dan gas yang dapat membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah
satu tempat kerja dengan bahan kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut.
Oleh karena itu, para pekerjanya harus memakai perlindungan pernafasan, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan masker, yang sesuai. Pemilihan masker yang sesuai
didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis
perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk
menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila
tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus
diganti. Secara umum alat perlindungan pada hidung atau pernafasan adalah :

15
 Masker atau respirator pakai buang
 Full atau half respirator
 Breathing apparatus
8. Perlindungan Pendengaran
Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung
telinga atau pendengaran. Hal ini dimaksud untuk menjaga dan melindungi telinga
dari bahan-bahan kimia atau serpihan agar tidak masuk ke dalam telinga pemakai.
Selain itu menjaga gendang telinga pemakai dari kebisingan agar tidak merusak
gendang telinganya. Alat yang digunakan adalah sejenis penutup telinga yang
lumayan empuk, dalam artian tidak keras sehingga nyaman dipakai, menyerupai
earphone atau headset.

Peraturan dan tata tertib selama berada di laboratorium


Tata tertib menjadikan suatu keharusan adanya karena laboratorium merupakan
tempat yang berisi alat dan bahan yang mungkin bisa berbahaya jika digunakan.
Ketertiban harus dilaksanakan oleh setiap pengguna laboratorium, baik itu guru maupun
peserta didik. Berikut tata tertib standar yang ada di laboratorium kimia.
BAGI GURU
 Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.
 Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
 Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
 Wanita yang berambut panjang harus diikat.
 Berilah penjelasan kepada peserta didik sehingga peserta didik mau menghayati tata
tertib laboratorium bagi peserta didik .
 Awasilah peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan Laboratorium.
 Berusahakah agar peserta didik penuh disiplin.
 Siapkanlah alat dan bahan yang akan dipakai untuk kegiatan.
 Berikanlah penjelasan setiap alat yang masih asing, mudah rusak, dan bahan
berbahaya bagi peserta didik.
 Beritahukanlah pada peserta didik pengunaan alat listrik.
 Usahakanlah agar laboratorium tetap bersih, tertib, rapih dan nyaman untuk kegiatan.
 Etiket pada botol harus benar dan jelas.

16
 Berilah peringatan, petunjuk, dan larangan agar kegiatan berhasil sesuai tujuan.
 Alat pemadam kebakaran harus selalu siap pakai.
 Kotak P3 K selalu tersedia dan terawat, dan guru harus mampu menggunakan isi
kotak P3K itu.
 Matikanlah semua lampu yang tidak digunakan, apabila akan meninggalkan
Laboratorium.
 Guru harus mengatur suasana kegiatan dalam laboratoriumoratoraium IPA dinamis,
tidak gaduh, dan tertib.
 Usahakan agar laboratorium digunakan sesuai dengan jadwal, dan seefisien mungkin.
 Guru bertanggung jawab atas keberesan dan kebersihan, tidak merugikan pemakai
yang lain.
 Menuliskan catatan penting tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan pada buku
kegiatan harian laboratorium yang tersedia.
BAGI PESERTA DIDIK
 Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman  untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk  melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk  melindungi kaki.
 Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
 Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
 Wanita yang berambut panjang harus diikat.
 Memasuki laboratorium kimia harus seijin dan dibawah pengawasan guru.
 Hanya melalukan percobaan atau kegiatan yang disetujui guru.
 Alat dan bahan hanya digunakan di Laboratorium dan mengikuti petunjuk-petunjuk
yang ada.
 Periksa sebelum bekerja apakah alat dan bahan telah tersedia.
 Laporkan segera bila ada alat yang rusak atau hilang, bahan yang habis, dan
kecelakaan dan atau hal yang dapat menimbulkan kecelakaan.
 Bacalah etiket pada botol bahan sebelum mengambilnya.
 Etiket yang hilang atau rusak harus segera dilaporkan agar segera diganti.
 Jangan maencoba mencicipi bahan kimia, Anggaplah itu semua beracun bagi mata,
kulit, mulut, atau tubuh kita.
 Muntahkanlah segera bila ada zat yang yang masuk dalam mulut, lalu berkumur
dengan air yang banyak.

17
 Cuci dengan air sebanyak-banyaknya bila bagian tubuh atau baju kita terkena asam
atau basa.
 Tutup botol jangan sampai tertukar dengan tutup botol yang lain.
 Kembalikan alat alat ketempat semula dalam keadaan bersih.
 Buanglah sampah ditempat pembuangan sampah.
 Jangan membawa alat atau bahan keluar laboratorium.
 Pembakar hanya dinyalakan bila diperlukan saja.
 Hati-hati dengan api, matikan gas dan listrik bila meninggalkan laboratorium.
 Bacalah pengumuman –pengumuman yang ada dan taati peraturan.
 Setiap kegiatan, baik percobaan maupun yang lain selalu diakhiri dengan :
 Membersihkan tempat, alat-alat yang digunakan, mengecek dan mengembalikan,
ketempat semestinya.
 Mengembalikan botol zat ketempatnya.
 Mematikan kran air,gas dan listrik.
 Mengelap dan mengeringkan meja serta bangku.
 Menyerahkan hasil kegiatan atau laporan kepada guru pembimbing.

7 Simbol Bahan Kimia Berbahaya

Bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium memiliki sifat yang beraneka ragam.
Di antara sifat-sifatnya tersebut, ada beberapa di antaranya yang ternyata dapat
membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan para pekerja dan lingkungannya (K3LH).
Untuk membedakan antara bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia yang tidak
berbahaya diperlukan suatu simbol khusus yang bersifat universal. Inilah yang mendasari
dibuatnya suatu peraturan tentang simbol bahan kimia berbahaya. Melalui peraturan
tersebut, dibuatlah suatu simbol-simbol yang menandakan sifat berbahaya dari suatu

18
bahan kimia. Simbol-simbol bahan kimia tersebutlah yang akan dijelaskan pada artikel
kali ini.
Simbol Bahan Kimia
Simbol bahaya kimia adalah suatu piktogram berlatar belakang orange dengan garis
batas dan gambar berwarna hitam. Gambar yang terdapat dalam piktogram umumnya
menggambarkan sifat bahaya dari bahan yang dilabeli. Sifat bahaya tersebut misalnya
risiko ledakan dan kebakaran, risiko kesehatan dan keracunan, atau kombinasi keduanya.
Berikut ini  7 simbol bahan kimia berbahaya lengkap dengan gambar dan
keterangannya.
1. Explosive (Mudah Meledak)

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar disamping adalah bahan yang
mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena
beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi
dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada
bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi
tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT,
ammonium nitrat, dan nitroselulosa. Bekerja dengan bahan kimia yang mudah
meledak membutuhkan pengalaman praktis sekaligus pengetahuan. Menghindari hal-
hal yang dapat memicu ledakan sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko fatal
bagi keselamatan diri.
2. Oxidizing (Mudah Teroksidasi)

19
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di samping adalah bahan kimia
yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing).
Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan
udara yang panas, percikan api, atau karena raksi dengan bahan-bahan yang bersifat
reduktor. Bekerja dengan bahan kimia oxidizing membutuhkan pengetahuan dan
pengalaman praktis. Jika tidak, risiko kebakaran akan sangat mungkin terjadi. Adapun
beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida dan
kalium perklorat. Bila suatu saat Anda bekerja dengan kedua bahan tersebut,
hindarilah panas, reduktor, serta bahan-bahan mudah terbakar lainnya. Frase-R untuk
bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.
3. Flammable (Mudah Terbakar)

Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa bahan tersebut besifat


mudah terbakar (flammable). Bahan mudah terbakar dibagi menjadi 2 jenis yaitu
Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly Flammable (sangat
mudah terbakar. Bahan dengan label Extremely Flammable memiliki titik nyala pada
suhu 0 derajat Celcius dan titik didih pada suhu 35 derajat Celcius. Bahan ini
umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara
bertekanan tinggi. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12.
Bahan dengan label Highly Flammable memiliki titik nyala pada suhu 21 derajat
Celcius dan titik didih pada suhu yang tak terbatas. Pengaruh kelembaban pada
terbakar atau tidaknya bahan ini sangat besar. Oleh karena itu, mereka biasanya
disimpan pada kondisi kelembaban tinggi. Frase-R untuk bahan sangat mudah
terbakar yaitu R11. Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Zat terbakar langsung. Contohnya : aluminium alkil fosfor. Keamanan : hindari
kontak bahan dengan udara.

20
b. Gas amat mudah terbakar. Contohnya : butane dan propane. Keamanan : hindari
kontak bahan dengan udara dan sumber api.
c. Cairan mudah terbakar. Contohnya: aseton dan benzene. Keamanan : jauhkan dari
sumber api atau loncatan bunga api.
d. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila
kena air atau api.
4. Toxic (Beracun)

Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah


bahan beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa bersifat
akut dan kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi.
Keracunan karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk
melalui mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui
kontak dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen
triklorida dan merkuri klorida. Bekerja dengan bahan-bahan tersebut harus
memperhatikan keselamatan diri. Hindari kontak langsung dengan kulit, menelan,
serta gunakan selubung masker untuk mencegah uapnya masuk melalui pernafasan.
5. Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)

Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode
Xn dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk
melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit,
contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi menunjukan
adanya risiko inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir,

21
contoh bahan dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida. Frase-R untuk
bahan berkode Xn yaitu R20, R21 dan R22, sedangkan untuk kode Xi yaitu R36, R37,
R38 dan R41.
6. Corrosive (Korosif)

Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut


bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat
ini umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif
lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan dengan simbol
ini misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini, jangan
pula membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda.  Mereka juga bisa
menyebabkan iritasi. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
7. Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut
berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin. Frase-R untuk
bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53. Demikianlah 7
simbol bahan kimia lengkap dengan keterangan dan gambarnya. Semoga bisa menjadi
pengetahuan baru yang bermanfaat bagi keselamatan Anda suatu saat nanti.

22
 Perkembangan Model Atom dalam Ilmu Kimia
Terdapat beberapa teori model atom yang telah dikemukakan oleh para ahli.
Dalam artikel ini kita akan membahasnya satu per satu agar lebih jelas dan
dimengerti.
Sebelum menuju pembahasan mengenai model atom, kita mulai dengan
pengertian atom terlebih dahulu. Dalam buku Kimia Dasar Prinsip Penerapan
Modern, Petrucci (1996) menerangkan bahwa, atom berasal dari kata atomos, (a:
tidak, tomos: memotong), yang artinya adalah tidak dapat dipotong atau tidak dapat
dibagi.
Perkembangan Model Atom
Beberapa ulasan mengenai perkembangan model atom yang telah dikemukakan
oleh para ahli adalah sebagai berikut:
1. Model Atom Thompson
Menurut Thomson sebuah atom mempunyai muatan-muatan listrik positif yang
tersebar merata di seluruh bagian atom. Muatan listrik positif ini dinetralkan oleh
elektron-elektron yang tersebar di antara muatan-muatan listrik positif. Model
atom ini disebut model kue (plum-pudding) karena menyerupai kue kismis.
Teori atom Thomson menyebutkan bahwa seluruh partikel alfa dengan energi
yang besar tidak akan dihamburkan, namun akan menembus lurus keping logam.
2. Model Atom Rutherford
Menurut Rutherford, muatan listrik positif dan sebagian besar massa sebuah atom
akan berkumpul pada satu titik, letaknya di tengah-tengah atom yang disebut inti
atom.
Di luar inti pada jarak yang relatif jauh dari inti atom, elektron-elektron beredar
mengelilingi inti seperti halnya lintasan planet-planet yang beredar mengelilingi
matahari dalam tata surya, seperti gambar berikut ini:
Terdapat beberapa kelemahan model atom Rutherford, antara lain:
 Tidak dapat menerangkan struktur atom yang stabil
 Tidak dapat menerangkan spektrum atom
 Karena memancar energi, jari-jari elektron akan mengecil dan akhirnya akan
bersatu dengan inti, sedangkan kenyataannya tidak.

23
3. Model Atom John Dalton
Menurut Dalton, atom merupakan partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom
suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom dari unsur yang berbeda maka
berlainan dalam massa dan sifatnya, dan setiap atom dapat membentuk molekul
dan senyawa. Dalton juga menyebutkan bahwa suatu reaksi kimia hanya
melibatkan penata ulang atom-atom, sehingga tidak ada atom yang berubah akibat
reaksi kimia. ( Kartini, dkk. Dasar-Dasar Sains Untuk Sekolah Menengah: 2000).
4. Model atom Bohr
Tahun 1913 Niels Bohr menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori
kuantum, sebagai berikut:
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya beredar
elektron-elektron yang bermuatan negatif.
 Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit tertentu.
Keadaan ini dikenal sebagai keadaan gerakan yang stasioner (tingkat energi
utama atau bilangan kuantum atau kulit.
 Sepanjang elektron berada dalam lintasan stasioner, energi akan konstan,
sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan.
 Elektron hanya dapat berpindah dari lintasan stasioner yang lebih rendah ke
yang lebih tinggi jika menyerap energi, sebaliknya, jika elektron berpindah
dari lintasan stasioner yang tinggi ke yang rendah terjadi pembebasan energi.

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud yang
semula. Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam
penemuan dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat,
bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.
Ilmu Kimia dibangun dan dikembangkan melalui kajian teoritis dan kajian empiris
yang saling mendukung satu sama lain. Pengkajian teoritis merupakan usaha menerapkan
hukum-hukum Fisika dan teori Matematika untuk mengungkapkan gejala alam.
Pengkajian secara empiris merupakan usaha untuk menemukan keteraturan berdasarkan
fakta yang ditemukan di alam dengan menggunakan teknik atau metode ilmiah.
Pengembangan ilmu Kimia berdasarkan langkah-langkah sistematis disebut dengan
metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah
ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam
pikiran kita.

B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami tentang apa
itu yang dimaksud dengan hakikat ilmu kimia dan apa itu metode kimia. Jika dalam
makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman
penyusun minta maaf dan mohon dimaklumi karena masih belajar dalam pembuatan
suatu makalah dan semua itu didasari dengan tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa
manusia ciptakan.

25
DAFTAR PUSTAKA

http://yuliarahmawati10.blogspot.com/2017/12/makalah-hakikat-kimia-lengkap-dan-
terbaru-metode-ilmiah-hakikat-dan-peran-kimia-dalam-kehidupan-keselamatan-kerjasikap-
tahapan-melakukan-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai