Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial di kerajaan Aceh pada saat itu muncul dua golongan
yang saling berebut untuk menjadi golongan yang berpengaruh di Aceh. Dua
golongan itu ialah golongan Teuku dan golongan Teungku. Yang mana golongan
Teuku ini merupakan golongan dari orang-orang bangsawan yang memegang
kekuasaan sipil.
Sedangkan golongan Teungku merupakan golongan dari para ulama’ yang
memiliki peran penting di dalam bidang agama. Di dalam golongan para
ulama’ yang memegang kekuasaan atas dasar agama, masih ada dua persaingan
yaitu persaingan antara aliran Syiah dengan aliran Ahlussunnah wal
Jama’ah. Pada saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, aliran yang
berkembang dengan pesat adalah aliran syi’ah. Adapun tokoh pada aliran ini
adalah Hamzah Fansuri dan selanjutnya dilanjutkan oleh Syamsuddin Pasai.
Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, aliran ahlussunnah waljama’ah menjadi
berkembang pesat. Adapun tokoh pada aliran ini adalah Nurruddin Ar Raniri
yang mana tokoh ini berhasil menuliskan sejarah Aceh dengan judul
Bustanussalatin. Selain daalam bidang sosialnya, dalam bidang budaya dapat
diketahui dengan adanya Bangunan Masjid peninggalan Sultan Iskandar Muda
sebagai bukti. Di dalamnya ada bangunan masjid Baiturrohman.