Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KOSMETIK

“BODY SCRUB”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV

ANNISHA MELLANI 202006003


NURPIRAYANTI MANSUR 202006023
NURVARITA R 202006014
WIDIYA BASRI 202006019

DOSEN PEMBIMBING :
WAHYUNI L.ODE S.Farm.,M.Kes
FITRIANA BUNYANIS, S.Si.,M.Kes

PRODI SARJANA FARMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
2022
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kosmetik memang sudah menjadi sahabat untuk wajah seorang
wanita,apalagi dengan aktifitas mereka sehari-hari. Misal saja wanita karier,
tuntutan pekerjaan dan aktifitas yang padat membuat para wanita selalu
menjaga penampilan terutama wajah. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik
mulai mendapat perhatian baik untuk kecantikan maupun kesehatan.
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti padaepidermis, rambut,
kuku, bibir dan organ genital bagian luar, atau gigi dan mukosamulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau
memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi
baik (BPOM, 2003). Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping
itu, terdapat kosmetikas emi-tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secaramodern dengan mencampurkan zat- zat kimia
sintetik ke dalamnya. Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain.
Keberadaan kosmetika tradisional yang dibuatdengan cara tradisional dari
bahan baku alami, tidak dapat dipungkiri telah diakui dan dirasakan
manfaatnya bagi masyarakat.
Body scrub merupakan kosmetika yang paling lumrah digunakan
sebagai perawatan kulit. Tujuannya adalah menghilangkan lapisan kulit yang
mati pada kulit tubuh, mencerahkan kulit sekaligus menghilangkan bau tak
sedap, mengabsropsi kotoran dan sebagai abrasiver, peeling sel kulit mati pada
lapisan tanduk,merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Bahan-bahan lulur ini
dibuat dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman yang berkhasiat dan telah
lama terbukti digunakan orang-orang tua jaman dahulu untuk perawatan kulit
seperti kunyit,kencur yang mampu membersihkan dan menjadikan kulit sehat
dan berseri.
I.2 Tujuan
1. Untuk menguji sediaan Body scrub
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah/jenis bahan abrasive yang digunakan
terhadap evaluasi sediaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Body scrub adalah perawatan tubuh dengan menggunakan lulur. Produk
lulur berupa krem yang mengandung butiran – butiran kasar didalamnya.
Bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan lulur antara lain
bengkoang, beras giling kasar, belimbing, jeruk nipis, pepaya, bunga-bungaan,
daun-daunan, biji cokelat, kopi dan kedelai (Traggono, 2007).
Scrub berfungsi mengangkat sel kulit mati dipermukaan kulit tubuh
yang kasar dan kusam, selain itu juga berfungsi membantu mempercepat
pergantian sel-sel kulit tubuh yang baru, bersih dan sehat. Scrub/peeling atau
lulur adalah perawatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggerakan
telapak tangan memutar sambil mnegusap permukaan kulit yang sudah diberi
produk lulur. Perawatan ini dapat dilanjutkan dengan perawatan body masker.
Perawatan ini diakhiri dengan bath terapy, dan pengolesan lotion, body cream
atau body butteruntuk memaksimalkan hasil perawatan (Traggono, 2007).
Bahan-bahan body scrub dibuat dengan memanfaatkan beberapa jenis
tanaman yang berkhasiat dan telah lama terbukti digunakan orang-orang tua
jaman dahulu untuk perawatan kulit. Berikut manfaat body scrub (Traggono,
2007) :
1. Body scrub membantu menyehatkan kembali dan merawat kulit agar
tidak kusam,memutihkan kulit, mengencangkan dan menyehatkan kulit.
2. Body scrub membantu membuang sisa-sisa tumpukan sel-sel kulit mati
dan memberi nutrisi bagi kulit.
3. Body scrub membuat kulit menjadi halus
Evaluasi sediaan body Scrub terbagi menjadi :
1. Uji organoleptik
Uji ini dilakukan dengan memanfaatkan panca indera atau secara
visual (Elmitra,2017). Uji ini dilakukan dengan mengamati warna, bau,
dan tekstur dari sediaan body scrub yang telah dibuat
2. Uji pH
Pengukuran Ph body scrub menggunakan stik pH indikator
Universal, pH meter bekerja pada zat dalam bentuk larutan sehingga
sediaan harus diencerkan menjadi larutan terlebih dahulu (Elmitra, 2017)
3. Uji daya sebar
Uji daya sebar ini bertujuan menentukan kapasitas sediaan untuk
menyebar di permukaan kulit saat diterapkan. Penetapan daya sebar
dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 0,5 gr sediaan lalu
diletakkan pada cawan petri, ditutup menggunakan penutup cawan petri
secara terbalik lalu diberi beban 150 gr diatasnya selama 1 menit dan
diukur diameter sebarnya. Daya sebar terlihat dari semakin luas jarak
penyebaran semakin baik pula daya penetrasinya pada kulit
4. Uji stabilitas
Uji stabilitas perlu dilakukan untuk mengetahui sifat bahan obat
atau produk yang berubah setelah beberapa waktu dipengaruhi oleh
faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan cahaya. Tujuannya
adalah untuk menentukan periode atau rentang waktu kegunaan suatu
sediaan dan kondisi penyimpanan yang disarankan (Elmitra, 2017)
5. Uji Iritasi
Uji iritasi dilakukan untuk mengetahui potensi iritasi pada kulit
setelah diberi sediaan body scrub, dengan tujuan agar dapat diketahui
tingkat keamanannya (Elmitra, 2017). Uji ini dilakukan dengan
menggunakan metode open test, dengan cara mengoleskan sediaan body
scrub cream ke 6 orang panelis pada bagian lengan bawah mereka.
Respon yang diperhatikan adalah adanya gangguan pada kulit atau tidak.
Uji ini dilakukan 2-3 kali setiap hati di tempat yang sama selama 2 hari
(Tranggono & Latifah 2007).
II.2 Monografi Bahan
Komposisi Body Scrub :
- Oryza sativa L
- Curcuma zanthorrisa
- Methylparaben
- Olive oil
- Aquadest
a. AQUADEST (Dirjen, POM, 1979; 96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Aquadest, aqua, air buffering, air mineral,

aqua depurate

Berat Molekul : 18,02 g/mol

Rumus Molekul : H2O


Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih tidak berasa, tidak berbau

dan tidak berwarna

Kelarutan : Larut dalam semua jenis pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

b. METHYLPARABEN (FI ED III; 378)

Nama Resmi : METHYLIS PARABENUM

Nama Lain : Metil paraben, nipagin

Berat Molekul : 152, 15 g/mol

Rumus Molekul : C8H8O3

Rumus Struktur :

Pemerian : Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak


berbau; tidak mempunyai rasa; kemudian

agak membakar di ikuti rasa tebal

Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20

bagian air mendidih, 3,5 bagian etanol

(95%) dan dalam 3 bagian aseton, mudah

larut dalam eter dan dalam larutan alkali

hindroksida; larut dalam 60 bagian

gliserol panasa dan dalam 40 bagian

minyak lemak nabati panas, terbentuk


endapan dan cairan diatasnya berwarna

merah

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan, zat pengawet

c. TEMULAWAK (FI ED III; 184)

Nama Resmi : CURCUMAE RHIZOMA

Nama Lain : Temulawak

Pemerian : Bau aromatic; rasa tajam; dan pahit

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Kolagogum

d. AMYLUM ORIZAE (FI ED III; 93)

Nama Resmi : AMYLUM ORIZAE

Nama Lain : Pati beras

Pemerian : Serbuk sangat halus; putih; tidak berbau;

tidak berasa

Kelarutan : Keasaman-kebasaan; batas jasad renik;


susut pengeringan; penyimpanan; khasiat;

dan penggunaan memenuhi syarat yang

tertera

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

e. MINYAK ZAITUN (FI ED III; 458)

Nama Resmi : OLEUM OLIVAE

Nama Lain : Minyak zaitun

Pemerian : Cairan, kuning pucat, atau kuning


kehijauan, bau lemah, tidak tengik, rasa

khas pada suhu rendah sebagian atau

seluruhnya membeku

Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%); mudah

larut dalam kloroform, dalam eter dan

dalam eter minyak tanah

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh

Kegunaan : Zat tambahan


BAB III
METODE KERJA
III.1 Waktu Pelaksanaan
Praktikum Analisis Kosmetik dilaksanakan pada hari Kamis, 10
November 2022 di Lab Terpadu ITKES Muhammadiyah Sidrap
III.2 Alat dan Bahan
 Alat
- Timbangan analitik
- Batang pengaduk
- Cawan porselin
- Termometer
- Beaker gelas
- Sendok tandu
- Pipet tetes
- Lempeng kaca
- Gelas arloji
 Bahan
- Sampel Body Scrub
III.3 Prosedur Kerja
1. Uji Organoleptik

Uji organoleptik

warna bau tekstur

Replikasi 1 Replikasi 1 Replikasi 1


Replikasi 2 Replikasi 2 Replikasi 2
Replikasi 3 Replikasi 3 Replikasi 3
2. Uji pH

Uji pH

Stik pH

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

3. Uji Stabilitas

Uji Stabilitas

Kelembapan 20°-
Cahaya matahari Suhu 40°
25°

4. Uji Daya sebar


Uji Daya
Sebar

Lempeng
kaca

Daya sebar
diukur

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3


III.4 Data yang diperoleh
Replikasi Uji organoleptik PH Daya
sampel Warna Bau Tekstur sebar
1 Hijau Kunyit, Kasar 5 (Asam) 3,66 cm
rempah
2 Hijau Kunyit, Kasar 5 (Asam) 3,46 cm
rempah
3 Hijau Kunyit Kasar 5 (Asam) 3,58 cm
Tabel 1. Data uji organoleptik, pH, dan daya sebar
Sampel Suhu 40° Kelembapan 20°- Cahaya sinar
25° matahari
1 - Aroma rempah - Tekstur memadat - bau tengik
berkurang - menggumpal - warna kecoklatan
15
30
Tabel 2. Data uji Stablitias
Panelis Uji iritasi Keterangan
Hari 1 Hari 2
1 - - Tidak terjadi
iritasi
Tabel 3. Data Uji Iritasi

Anda mungkin juga menyukai