Anda di halaman 1dari 16

KEWIRAUSAHAAN

ORGANIZATION PLAN, STRUKTUR ORGANISASI, DAN

PENGELOLAAN SDM DALAM BISNIS MEDIA

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :

1. Alfandy Fahlevy (2130503045)


2. Suci Witra Utami (2130503048)
3. Sendy Pranita (2130503042)
4. Haris (2130503041)
5. M. Nico Verryan (2120503035)

DOSEN PENGAMPUH: Emiliyati,M.Si

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. karena rahmat yang telah diberikan dan
shalawat kepada baginda Nabi Muhammad Saw sehingga makalah yang berjudul “organization
plan, struktur organisasi, dan pengelolaan sdm dalam bisnis media ” dapat diselesaikan. Makalah
ini dibuat bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberi dari yang terhormat Ibu
Emiliyati,M.Si selaku Dosen dari Mata Kuliah Kewirausahaan. Berkat tugas ini, diharapkan
untuk dapat membangun ilmu dan juga menambah wawasan yang lebih luas agar bisa
berkompeten di masa yang akan datang. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
kepada para pihak yang telah membantu dan memberi wawasan untuk agar dapat menyelesaikan
tugas ini dengan detail dan mudah dipahami. Penulis juga memahami jika masih terdapat banyak
salah dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, Penulis memohon maaf
sebesar-besarnya atas kesalahan dan belum sempurna dalam penulisan makalah ini. Dengan
besar hati penulis menerima saran maupun kritik untuk penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 16 April 2022

i
DAFTAR

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................... i
DAFTAR............................................................................................................................................................... ii
BAB 1................................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................................................................................ 1
Rumusan masalah.......................................................................................................................................... 1
BAB 2................................................................................................................................................................. 2
ISI....................................................................................................................................................................... 2
Pengertian Struktur Organisasi....................................................................................................................... 2
Unsur-Unsur Struktur Organisasi.................................................................................................................... 3
Bentuk Struktur Organisasi............................................................................................................................. 3
Jenis Struktur Organisasi................................................................................................................................ 7
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis........................................................................................ 10
Pentingnya membentuk organisasi Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam bisnis...........................................10
BAB 3............................................................................................................................................................... 12
PENUTUP......................................................................................................................................................... 12
Kesimpulan................................................................................................................................................... 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rencana organisasi adalah metode untuk merencanakan tujuan masa depan organisasi untuk
memastikan semua orang di tim memahami apa yang diharapkan manajemen. Memiliki rencana
organisasi memungkinkan perusahaan untuk bergerak menuju kesuksesan dan profitabilitas
Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam
sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan
membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu elemen terpenting yang akan
memutar roda perusahan terus berjalan. Meskipun ini tidak berhubungan langsung dengan
keuangan atau pendapatan perusahaan, namun secara tidak langsung dapat berimbas pada kinerja
perusahaan. Hal ini karena pada dasarnya sumberdaya manusialah yang bergerak mengelola
perusahaan.

Rumusan masalah
1. Apa itu organization plan?
2. Bagaimana struktur organisasi?
3. Apa saja pengelolaan SDM dalam bisnis media?

1
BAB 2

ISI
Pengertian Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi. Penyusunan struktur
organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan organisasi, dengan
kata lain penyusunan struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk
melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai
berikut:

1. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang
dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
2. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi dikelolah (Handoko, 2003:169).
3. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan
(Gibson dkk, 2002:9).
4. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan
organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan,
garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi
(Hasibuan, 2004:128).
5. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu,
juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja (Suranto, 2005: 85).
6. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu,
juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja (Siswanto, 2005:85).

Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi (organizational design) dan
bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi
(organizational structure).

Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengindikasi jabatan pekerjaan yang
harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe karyawan. Struktur organisasi berfungsi
sebagai alat untuk membimbing kearah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber

2
daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.

Unsur-Unsur Struktur Organisasi


Seperti halnya dalam organ tubuh manusia, dalam struktur organisasi pun terdapat elemen yang
perlu dianalisis. Stoner dan Wengkell dalam buku Siswanto (2005:90) mengemukakan adanya
empat elemen yang berguna untuk menganalisis struktur organisasi sebagai berikut :

a. Spesialisasi aktivitas (Specialization of activities)


Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kelompok
kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas tersebut
menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). Didalam sebuah organisasi pembagian
tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang
tindih sangat besar. Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan
departemen-departemen terkecil dalam organisasi (departementalisasi) merupakan dasar
yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok.
b. Standarisasi aktivitas (Standardization of activities)
Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
kelayakdugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti menjadikan kegiatan
pekerjaan seragam dan taat azas.
c. Koordinasi aktivitas (Coordination of activities)
Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dan fungsi-
fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk
menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada dalam pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.
d. Sentralisasi dan Desentralisasi pengambilan keputusan (Centralization and
Decentralization of decision making)
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas
pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan
diambil pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam
struktur yang didesentralisasikan, gaya pengambilan keputusan dibagi diantara para
bawahan pada hirarki manajemen menengah dan bawah.

Bentuk Struktur Organisasi


Bentuk struktur organisasi pada umumnya berbeda-beda serta memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Berdasarkan hubungan yang ada pada organisasi menurut Hasibuan
(2010:150) terdapat lima jenis bentuk struktur utama organisasi, bentuk struktur organisasi
tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)


Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol, dalam tipe organisasi lini terdapat garis
wewenang, kekuasaan yang menghubungkan langsung secara vertikal dari atasan ke
bawahan. Ciri-ciri organisasi lini adalah :

3
 Organisasinya relatif kecil dan sederhana.
 Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melalui garis
wewenang terpendek.
 Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan dan merupakan satu-satunya
sumber kekuasaan, keputusan dan kebijakan dari organisasi.
 Jumlah karyawan relatif sedikit dan saling mengenal.
 Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak beraneka
macam.
 Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan
kebijaksanaan dari organisasi.
 Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh
atas segala bidang pekerjaan yang ada didalam unitnya.
Keunggulannya :
 Kesatuan pimpinan dan azas kesatuan komando tetap dipertahankan sepenuhnya.
 Garis komando dan pengendalian tugas, tidak mungkin terjadi kesimpang siuran
karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
 Proses pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan instruksi-instruksi berjalan
cepat.
 Pengawasan melekat (waskat) secara ketat terhadap kegiatan-kegiatan karyawan
dapat dilaksanakan.
 Kedisiplinan dan semangat kerja karyawan umumnya baik.
 Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
 Rasa solidaritas dan esprit de crop para karyawan pada umumnya tinggi, karena
masih saling mengenal.
Kelemahannya :
 Tujuan pribadi pucuk pimpinan dan tujuan organisasi seringkali tidak dapat
dibedakan.
 Adanya kecenderungan pucuk pimpinan bertindak secara otoriter/diktator.
 Maju mundurnya organisasi bergantung kepada kecakapan pucuk pimpinan saja,
karena wewenang menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan pengendalian
dipegang sendiri.
 Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang.
 Kaderisasi dan pengembangan bawahan kurang mendapatkan perhatian, karena
mereka tidak diikutsertakan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan
pengendalian.
 Rencana, keputusan, kebijaksanaan dan pengendalian relatif kurang baik, karena
adanya keterbatasan (limits factor) manusia.
2. Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line and staff organization)
Bentuk organisasi lini dan staf pada dasarnya merupakan kombinasi dari organisasi lini

4
dan organisasi fungsional. Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan
wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan
dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan,
kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu kelancaran tugas
pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf hanya memberikan
bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya. Ciri-ciri
organisasi lini dan staf adalah :
 Pucuk pimpinan hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
 Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
 Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan
tertentu dan setiap bawahannya hanya mempunyai seorang atasan langsung.
 Organisasinya besar, karyawannya banyak dan pekerjaannya bersifat kompleks.
 Hubungan antara atasan dengan para bawahannya tidak bersifat langsung.
 Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal.
 Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal.
Keunggulannya :
 Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada dalam
satu tangan saja.
 Adanya pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
 Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan, staf
dan pelaksana.
 Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan tertentu saja.
 Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab kepada
seorang atasan tertentu saja.
 Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat bantuan
data, informasi, saran-saran, dan pemikiran para stafnya.
 Asas the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
 Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada organisasi besar
maupun kecil, organisasi perusahaan maupun organisasi sosial.
 Kedisiplian dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya sesuai dengan
keahliannya.
 Koordinasi relatif mudah dilaksanakan, karena sudah ada pembagian tugas yang
jelas.
 Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena mereka bekerja
sesuai dengan kecakapan dan keahliannya.
 Perintah dan pertanggungjawaban melalui garis vertikal terpendek.
Kelemahannya :

5
 Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan
nasihat.
 Solidaritas dan esprit de corp karyawan kurang, karena tidak saling mengenal.
 Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian menganggap
tugas-tugasnyalah yang terpenting.
3. Bentuk Organisasi Fungsional
Diciptakan oleh F.W. Taylor, bentuk organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi ini, masalah pembagian kerja
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, pembagian kerja didasarkan pada
“spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas
atau pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. Ciri-ciri organisasi fungsional yaitu :
 Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
 Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
 Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
 Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu lini dan fungsional.
Keunggulannya :
 Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal.
 Keuntungannya adanya spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
 Para karyawan akan terampil dibidangnya masing-masing.
 Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
 Solidaritas, moral dan kedisiplinan karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang
sama tinggi.
 Direktur Utama tugasnya ringan, karena para direkturnya adalah spesialis
dibidangnya masing-masing.
Kelemahannya :
 Para bawahan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
 Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan karyawan.
 Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty = tour of area), akibat
spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti pelatihan terlebih dahulu.
 Karyawan terlalu mementingkan bidangnya atau spesialisasinya, sehingga
koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan.
 Sering terjadi solidaritas kelompok yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan
pengkotak-kotakkan ikatan karyawan yang sempit.
4. Bentuk Organisasi Lini, Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, dan fungsional, biasanya
diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada tingkat Dewan Komisaris (board
of director) diterapkan tipe organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle
manager diterapkan tipe organisasi fungsional. Organisasi ini dilakukan dengan cara

6
menggabungkan kebaikan dan menghilangkan kelemahan dari ketiga tipe organisasi
tersebut.
5. Bentuk Organisasi Komite
Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan
pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia = committees organization)
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif
presidium/plural executive” dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga
bersifat formal atau informal, komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari
struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang dibagikan secara khusus.
Ciri-ciri organisasi komite :
 Pembagian tugasnya jelas dan tertentu.
 Wewenang semua anggota sama besarnya.
 Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara
kolektif.
 Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang/komisi tugas tertentu yang harus
dilaksanakan dalam bentuk gugus tugas (task force).
 Keputusan merupakan keputusan semua anggotanya.
Keunggulannya :
 Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh beberapa
orang.
 Kecenderungan untuk bertindak secara otoriter/diktator dapat dicegah.
 Pembinaan dan partisipasi dapat ditingkatkan.
Kelemahannya :
 Penanggung jawab keputusan kurang jelas, sebab keputusan merupakan
keputusan bersama.
 Waktu untuk mengambil keputusan lama dan biayanya besar.
 Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan keinginannya melalui voting
suara.

Jenis Struktur Organisasi


Menurut Stoner (1996:300) secara formal bagian-bagian sebuah organisasi dapat distrukturkan
dalam:

1. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi


Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan Struktur
Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja dalam
bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya
seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan
yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama
kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi

7
atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Inti
dari struktur ini yaitu menggabungkan semua orang yang terlibat dalam suatu kegiatan
atau beberapa kegiatan terkait menjadi satu bagian. Struktur organisasi ini mempunyai
kelebihan-kelebihan sebagai berikut:Cocok bagi lingkungan stabil.
 Menunjang pengembangan keahlian.
 Memberi kesempatan bagi para spesialis.
 Hanya memerlukan koordinasi minimal.
 Hanya memerlukan keperluan antar pribadi yang kecil.
 Lebih hemat sumberdaya. Artinya, di dalam suatu organisasi tidak terdapat dua
fungsi yang berganda atau redundant.
 Dapat mencapai efisiensi untuk masing-masing bagian.
 Sesuai dengan organisasi kecil sampai dengan sedang.
 Merangsang berkembangnya ketrampilan fungsional.
Kelemahan-kelemahan struktur organisasi berdasarkan fungsi antara lain :
 Pada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima.
 Menyebabkan terjadinya kemacetan karena pelaksanaan tugas yang berurutan.
 Tidak merangsang inovasi, perspektif yang sempit.
 Dapat menimbulkan konflik mengenai prioritas produk.
 Tidak menunjang pengembangan manajer umum.
 Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara keseluruhan.
 Persaingan antar fungsi “ egoisme fungsional” , koordinasi antar bagian tidak
terlalu baik.
 Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak pimpinan, sehingga beban
pimpinan terlalu berat.
 Respon organisasi terhadap perubahan lingkungan agak lambat.
2. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar
Struktur organisasi berdasarkan produk adalah strukur organisasi yang mengumpulkan
dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan pemasaran dari sebuah
produk atau kelompok produk yang terkait dan berhubungan dengan tipe pelanggan
tertentu. Struktur organisasi berdasarkan produk/pasar mempunyai kelebihan-kelebihan
sebagai berikut:
 Memungkinkan adanya fisibilitas produk yang tinggi.
 Memungkinkan konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas.
 Kejelasan tanggung jawab.
 Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara palarel.
 Memudahkan pelatihan manajer umum
 Paling sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang cepat
 Penanggung jawab produk jelas, sehingga konsumen bisa puas.
 Bagian-bagian dapat beradaptasi dengan tuntutan dari luar.

8
 Sesuai untuk organisasi besar.
 Baik jika ada banyak jenis produk.
Kelemahan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar antara lain:
 Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi sumber daya.
 Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai divisi.
 Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang.
 Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan.
 Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas perusahaan.
 Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis.
 Koordinasi antar produk sulit.
 Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
 Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.
3. Struktur Organisasi Matriks
Digunakan untuk menggabungkan kelebihan struktur fungsional dan kelebihan dari
struktur produk secara bersama-sama. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut
dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan
kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando
dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu
pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya
digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan
multinasional.
Pada organisasi ini ada 2 (dua) jenis struktur secara serempak. Bagian fungsional tetap
(permanen) memiliki wewenang atas pelaksanaan standar profesional unit mereka,
sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh dibutuhkan untuk menjalankan program-
program khusus. Anggota tim diambil dari berbagai bagian fungsional, dan melapor
kepada manajer proyek, yang bertanggungjawab atas kerja tim.
Struktur organisasi matriks mempunyai kelebihan antara lain :
 Memberikan keluwesan kepada organisasi.
 Merangsang kerja sama dan disiplin.
 Melibatkan, memotivasi, dan menantang para pegawai.
 Mengembangkan keterampilan pegawai.
 Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya menyusun rencana.
 Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan produk akhir.
 Memungkinkan para pakar dialihkan ke setiap bidang yang memerlukannya.
 Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel menurut jenis produk.
 Sesuai untuk pengambilan keputusan yang rumit, serta lingkungan yang tidak
stabil.
 Memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan ketrampilan integrasi

9
maupun produk.Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang dengan beberapa
jenis produk.
Kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
 Risiko timbulnya perasaan anarki.
 Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan.
 Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi dari pada tindakan.
 Menuntut adanya keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar perorangan.
 Penerapannya memerlukan biaya besar.
 Ada risiko beberapa tim proyek mengerjakan tugas yang sama.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis


Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu
perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola
dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, ini adalah salah satu fungsi
dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM).

Menurut H. Hadari Nawawi yang dimaksudkan sebagai pengertian SDM adalah meliputi tiga
yaitu:

1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi
(disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan).
2. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
3. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi
organisasi.

Berdasarkan definisi manajemen SDM di atas adalah keseluruhan penentuan dan pelaksanaan
berbagai aktivitas, policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja,
pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap
peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat
dipertanggungjawabkan. Secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan artinya semua
aktivitas dilakukan dengan tidak bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat yang
berlaku.

Pentingnya membentuk organisasi Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam bisnis


Dalam jangka panjang, perusahan melalui manajemen sumberdaya manusia akan diarahkan
untuk :

10
 Memberikan kesempatan sumber daya manusia untuk berkembang menjadi pribadi yang
berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Selain untuk kebaikan perusahaan juga
untuk kebaikan perorangan itu sendiri.
 Memperkuat produk unggulan di setiap unit kerja untuk menuju keunggulan kompetitif
dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam
perusahaan.
 Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan
 Dapat membangun peralatan produksi yang maju dan canggih
 Melakukan reformasi manajemen administrasi secara sistematis dan terintegrasi agar
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

11
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Dari kesimpulan diatas dapat jelaskan Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi
dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Penyusunan Struktur Organisasi adalah langkah
terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi, pengarahan, dan pengawasan.
Organisasi pembagian tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan
terjadinya tumpang tindih sangat besar. Stoner dan Wengkell dalam buku Siswanto (2005:90)
mengemukakan adanya empat elemen yang berguna untuk menganalisis struktur organisasi.

12

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekomet
    Ekomet
    Dokumen9 halaman
    Ekomet
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Barang Privat
    Barang Privat
    Dokumen8 halaman
    Barang Privat
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Analasis
    Analasis
    Dokumen2 halaman
    Analasis
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen3 halaman
    Bab 2
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen2 halaman
    Bab 3
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Bank Bumi Arta
    Bank Bumi Arta
    Dokumen401 halaman
    Bank Bumi Arta
    azril mekka
    Belum ada peringkat
  • Annual Report 2015 Compressed
    Annual Report 2015 Compressed
    Dokumen264 halaman
    Annual Report 2015 Compressed
    azril mekka
    Belum ada peringkat