Makalah Biologi Ardin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ARDIN
ANISHA SALIM
ALSYAH ASMAJI
AHMAD SARIL
AMIN

SMAN 1 TONGKUNO
MUNA
2022
KATA PENGENTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kami kirimkan kepada
Rasululah SAW yang telah membimbing dan mengarahkan umatnya ke jalan yang lebih baik dari
dahulu.
Terimakasih kepada teman teman kelompok dalam mebuat makalah tentang ‘Klasifikasi
Makhluk Hidup ‘ untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dari pembaca mengenai “ Klasifikasi Makhluk Hidup”.
Kami menyadari masih terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, sehingga kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan untuk penyusunan makalah
selanjutnya.

Wakuru, 13 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A.Latar Belakang ........................................................................................1
B.Rumusan masalah ...................................................................................1
C.Tujuan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A.Tujuan dan Manfaat Klasifikasi...............................................................3
B.Proses Klasifikasi Makhluk Hidup...........................................................3
C.Tata Nama Bionomial .............................................................................5
D.Macam -Macam Sistem Klasifikasi.........................................................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................9
A.Kesimpulan ............................................................................................9
DAFTAR PUSAKA ..................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup dalam
takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman.
Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok tertentu memiliki
persamaan-persamaan sifat atau ciri-ciri. Demikian pula sebaliknya, makhluk hidup
dalam takson yang berbeda akan memiliki perbedaan-perbedaan sifat atau ciri-ciri.
Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup maka semakin jauh hubungan
kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup maka semakin
dekat hubungan kekerabatannya. Oleh karena itu, manusia mengelompokkan makhluk
hidup agar dapat diatur dan mudah dipahami oleh orang lain dengan menggunakan
penamaan ilmiah dan pengklasifikasian makhluk hidup.
Di dalam bumi ini terdapat berbagai macam makhluk hidup yang
tinggal did a l a m n y a . J u m l a h m a k h l u k h i d u p y a n g s a n g a t b a n y a k i n i
m a k a p e r l u a d a n y a pengelompokan atau klasifikasi agar mempermudah untuk
mengenali jenis makhluk hidupyang ada. Istilah klasifikasi digunakan dalam dua hal
yang luas yaitu proses klasifikasi danproduk dari proses klasifikasi tersebut. Klasifikasi
adalah sistem klasifikasi makhluk hiduppada dasarnya diklasifikasikan dengan proses
yang sama untuk menggelompokkan bendatak hidup yaitu berdasarkan ciri-ciri
yang mereka miliki.
Disamping makhluk hidupmemiliki keanekaragaman yang besar juga
memiliki ciri-ciri dan sifat. Jadi makhluk hidupyang di klasifikasikan dalam suatu
kelompok mempunyai keseragaaman atau persamaan-persamaan sifat. Proses
klasifikasi mengenai persamaan-persamaan dan pengelompokkanmakhluk hidup
sudah dimulai sejak manusia ada dibumi.
B.  Perumusan Masalah
1. Apa tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup?
2. Bagaimana proses pengklasifikasian makhluk hidup?
3. Bagaimana tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?
4. Apa saja  macam macam sistem klasifikasian makhluk hidup?

1
C.  Tujuan
1.   Mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasian makhluk hidup?
2.   Mengetahui proses pengklasifikasian makhluk hidup?
3.   Mengetahui  tata nama binomial pada pengklasifikasian makhluk hidup?
4.   Mengetahui macam sistem klasifikasian?  

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Ragam makhluk hidup di bumi ini bermacam-macam. Setiap jenis makhluk
hidup memiliki ciri-ciri tersendiri sehingga terbentuk keanekaragaman makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, habitat, dan
tingkah laku berbeda yang menyebabkan kekayaan makhluk hidup sulit dipahami.
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki.dan. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu
jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup yang lain.
            Dengan mengetahui tujuan klasifikasi makhkluk hidup ini sangat membantu
untuk mengenali dan mendalami keanekaragaman sifat dan cirinya agar  kekayaan dan
keragamanan makhluk hidup tersebut dapat dikenal dan disadari potensinya agar dapat
diambil manfaatnya.
Adapun manfaat dari pengklasifikasian ini adalah untuk memudahkan
mempelajari organisme yang beraneka ragam dan untuk melihat hubungan kekerabatan
anatara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya .
Oleh karena itulah pengklasifikasian makhluk hidup sangat penting dilakukan  dan
membantu dalam mengenali makhluk hidup yang beragam.
B.     Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah peneglompokkan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam
golongan-golongan tertentu. Golongan ini digunakan secara runtut sesuai dengan
tingkatannya, yaitu mulai dari yang terkecil sampai yang lebih besar. Prinsip
pengelompokkan ini menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson.
Takson dilakukan dengan cara meneliti, baik dengan pengenalan, pencirian, mencari
persamaan ciri maupun perbedaan, penamaan, dan pengelompokkan secara rinci.
Semakin banyak persamaan maka hubungan kekerabatan semakin dekat dan semakin
sedikit persamaan maka hubungan kekerabatan semakin jauh. Hal ini juga dikemukakan
oleh Pratiwi D.A (2006, 120), bahwa dasar dari pengklasifikasian makhluk hidup adalah
persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai makhluk hidup.

3
Dasar pengelompokkan digunakan kesamaan berdasarkan beberapa tinjauan.
Ada tinjauan berdasarkan susunan bentuk luar (morfologi), struktur dalam (anatomi),
fungsi alat-alat (fisiologi), dan genetik. 
Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Metode pertama yaitu metode
empiris. Metode ini berdasarkan pada persamaan alphabet, tanpa melihat ciri yang
dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya. Metode
kedua yaitu metode rasional yang berdasarkan hubungan yang jelas dari sifat atau ciri
yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu:
1. Sistem praktis (St. Augustine abad ke-4 SM), yaitu makhluk hidup dibedakan
berdasarkan kegunaannya. Misalnya, makhluk hidup dibedakan dapat dimakan
atau tidak, dapat dijadikan obat atau tidak, dll.
2. Sistem artifisial (Aristoteles dan Theophratus 370 SM), sistem pengelompokkan
makhluk berdasarkan persamaan dan perbedaan yang ditetapkan oleh peneliti.
Misalnya, berdasarkan ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup.  Aristoteles
membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan kemudian dibagi lagi berdasarkan ciri dan ukuran tubuhnya.
Misalnya tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Sedangkan hewan
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu, hewan air, darat, dan udara.
3. Sistem natural (Carolus Linnaeus abad ke-18), pengelomokkan makhluk hidup
berdasarkan struktur tubuh eksternal (morfologi), dan  struktur tubuh internal
(anatomi).
4. Sistem modern (perkembangan dari teori Carolus Linnaeus), pengelompokkan
makhluk hidup selain berdasarkan morfologi dan anatomi juga berdasarkan
perbandingan biokimia dan genetika modern.
Adapun langkah-langkah pengklasifikasian makhluk hidup yaitu:
a. Mengidentifikasi objek berdasarkan ciri-ciri struktur makhluk hidup, misalnya,
hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya.
b. Membentuk kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut:
1) Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk
membentuk genus. Genus memiliki kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat
reproduksi.

4
2) Genus yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
famili.
3) Famili yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
ordo.
4) Ordo yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
kelas.
5) Kelas yang memiliki ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
filum atau divisi.
C.     Tata Nama Binomial
Nama yang diberikan kepada sekelompok individu, hewan ataupun tumbuhan
sering berbeda- beda meskipun yang dimaksudkan sama. Misalnya nama latin dari
terung adalah Solanum acubatissimum, namun setiap daerah memberikan nama yang
berbeda - beda seperti terung perat, terung kapal, terung piat, dan terung tenang. Nama
yang bermacam-macam inilah jelas membingungkan. Untuk mengatasi pemberian nama
yang bermacam-macam, maka Carolus Linnaeus, seorang ahli biologi berkebangsaan
swedia mengemukakan aturan atau pedoman penamaan bagi kelompok individu.
Dikarenakan penemuannya itu maka Carolus Linnaeus dikenal sebagai bapak
Taksonomi modern.
Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus disebut sistem
binomial nomenklatur dan bahasa yang digunakan yaitu bahasa latin. Dengan demikian
untuk suatu macam makhluk hidup hanya digunakan satu nama bagi seluruh dunia
pengetahuan. Pemberian nama ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan
dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur)
dengan aturan sebagai berikut:
1) Menggunakan bahasa latin
2) Terdiri dari dua kata
3) Kata pertama menunjukan tingkatan marga (genus) yang diawali dengan
huruf kapital, sedangkan kata kedua menunjukan tingkatan jenis (spesies)
yang diawali dengan huruf kecil.
4) Jika ditulis dengan huruf tegak maka dua kata tersebut harus digaris bawahi,
contoh: Gnetum gnemon.

5
5) Jika dua kata tersebut tidak digaris bawahi maka harus dicetak miring,
contoh: Gnetum gnemon.
6) Terkadang tercantum nama atau inisial, yang tidak dicetak miring dan
ditulis sesudah nama latin, contoh Canis familliaris L. (Kimball. 1983).
D.    Macam-macam Sistem Klasifikasi
Klasifikasi berdasarkan keturunan dan hubungan kekerabatan (filogenetik) dapat
mengalami perkembangan. Klasifikasi ini digunakan dan diakui secara internasional,
bahkan dalam sejarah telah dilakukan beberapa kali perubahan sistem klasifikasi oleh
ahli taksonomi yang disesuaikan dengan penemuan-penemuan baru saat ini.
1. Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari yunani yang bernama
Aristoteles, dua kingdom yang dimaksud adalah:
a. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom ini terdiri dari berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang, jamur,
tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Pada kingdom ini memiliki
dinding sel, klorofil, serta mampu melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur.
b. Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom ini terdiri atas protozoa, porifera, coelentarata, mollusca, arthopoda,
dan chordata. Kingdom ini memiliki ciri sebagai berikut tidak berdinding sel, tidak
berklorofil, dan dapat bergerak bebas.
2. Sistem Tiga Kingdom
Pada tahun 1866 seorang ahli botani dari jerman yang bernama Ernst Haeckel
menyarankan suatu pemecahan pengklasifikasian makhluk hidup menjadi tiga kingdom.
a. Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini
memiliki ciri inti sel yang tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler
atau multiseluler.
b. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom ini terdiri dari bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji.
c. Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom animalia ini terdiri atas protozoa, porifera, coelentarata, Mollusca,
arthopoda, dan chordata.

6
3. Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom ini dicetuskan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959.
Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk hidup yang
inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik) misalnya bakteri dan ganggang hijau
biru. Ada beberapa makhluk hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik)
misalnya jamur, ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan dan hewan. Empat
kingdom tersebut adalah:
a. Kingdom Monera
Kingdom ini terdiri atas semua makhluk yang tidak memiliki membran inti 
(prokariot) misalnya bakteri dan ganggang.
b. Kingdom Fungi
Kingdom ini bersifat eukariotik, namun secara pasti bukan hewan, bukan pula
tumbuhan. Oleh karena itu para ahli biologi memutuskan bahwa fungi harus diberi
dunia sendiri yang terdiri atas semua jamur (fungi).
c. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom ini terdiri dari bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji.
d. Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom animalia ini terdiri atas protozoa, porifera, coelentarata, Mollusca,
arthopoda, dan chordata.
4. Sistem Lima Kingdom
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H.Whittaker
(1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk hidup, susunan sel dan cara
memperoleh nutrisi. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan – perubahan yang
besar dalam penataan filum. Hal ini disebabkan adanya tambahan satu kingdom yaitu
Protista. Susunan secara lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut:
a. Kingdom Monera
Kingdom ini tediri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti
(prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi dan reticulum
endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini berkembang biak dengan pembelahan
langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk kedalam kingdom monera adalah
Archaeobacteria. dan Eubacteria.

7
Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup ditempat seperti sumber air panas,
berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu Eubacteria lebih umum
karena banyak terdapat di alam. Eubacteria terbagi menjadi enam filum yaitu bakteri
ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta dan
Cyanobacteria.
b. Kingdom Protista
Semua makhluk dengan membrane inti dan organel bermembran, uniseluler atau
multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk suatu jaringan.
Filum atau devisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena, Flagelata,
Cilliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Pyrrophyta, Myxomycota,
dan Oomycota.
c. Kingdom Fungi
Kingdom fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan Oomycota.
Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil, eukariotik, heterotrop, dining sel
terbentuk dari zat kitin dan umumnya bersifat saprofit serta parasit. Divisio yang
termasuk dalam kingdom fungi adalah Zygomycota(jamur tempe), Ascomycota(ragi
roti), Basidiumycota(jamur merang), dan Deuteromycota(jamur keputihan).
d.  Kingdom Plantae
Kingdom plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri eukariotik, bersel
satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang coklat dan merah), bersel
banyak dan terdeferensiasi membentuk jaringan (tumbuhan lumut, paku dan tumbuhan
biji), dinding sel tersusun dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrop dan
mengalami pergiliran keturunan. Kingdom plantae terdiri dari beberapa division yaitu
Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Spermatophyta
(tumbuhan biji).
e. Kingdom Animalia
Kingdom animalia ini terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel eukariotik, bersel
banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan tertentu, bersifat heterotrop dan
dapat bergerak bebas. Kingdom animali terdiri atas beberapa filum yaitu Porifera,
Coelenterate, Platyhelminthes, Nemathelmintes, Mollusca, Annelida, Anthropoda,
Echinodermata dan Chordata.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.  Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk Mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan ciri-ciri yang dimiliki. Dan Mendeskripsikan ciri-ciri suatu
jenis makhluk hidup untuk membedakan dengan makhluk hidup yang lain.Dan manfaat
dari pengklasifikasian ini adalah untuk memudahkan mempelajari organisme yang
beraneka ragam dan untuk melihat hubungan kekerabatan anatara makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya .
2.  Proses pengklasifikasiaan yaitu dengan cara meneliti, baik dengan pengenalan,
pencirian, mencari persamaan ciri maupun perbedaan, penamaan, dan pengelompokkan
secara rinci.
3.  Sistem pemberian nama makhluk hidup yang digunakan Linnaeus disebut sistem
binomial nomenklatur dan bahasa yang digunakan yaitu bahasa latin. Pemberian nama
ini diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan
menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).
4. Macam-macam sistem klasifikasi yaitu, sistem dua kingdom, sistem tiga
kingdom, sistem empat kingdom, dan sistem lima kingdom.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Akhmad. 2012. Modul Pintar Biologi. Jakarta: Citra Pustaka.


Kusnadi dan Didik Priyandoko. 2004. Biologi 1 A. Jakarta: Prianti Darma Kalokatama.
Kimball, John. 1983. Biologi I Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, D.A. 2006. Biologi SMA Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sulistyorini, Ari. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi Jilid 1 A. Jakarta: Erlangga.

10

Anda mungkin juga menyukai