Catatan Sosiologi XI
Catatan Sosiologi XI
Kelompok Sosial
A. Pengertian
- Makhluk social
- Interaksi/hubungan
- Tujuan/kepentingan yang sama
- Kumpulan
- Rasa
- Peran
- Terorganisir/terstruktur
- Norma/aturan
Kelompok Sosial adalah gabungan dari beberapa individu/makhluk sosial yang saling berinteraksi
dan membentuk suatu kumpulan yang terdiri dari 2 orang atau lebih karena memiliki tujuan,
kepentingan, dan rasa yang sama, saling berinteraksi antara satu sama lain, dibentuk dengan
terstruktur/terorganisir, dan memiliki peranan dalam masyarakat.
Ex ; Kelompok LGBT di Facebook / lainnya adalah termasuk kelompok social karena memenuhi ciri-
ciri diatas.
2. Solidaritas Organik
Merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja.
Contoh :
Kelompok diskusi belajar
Dalam suatu kelompok belajar, misal terdiri dari 6 orang. 1 orang bertanggung jawab
dengan membuat powerpoint, 1 orang untuk moderator, dan 4 orang lainnya saling
membagi materi dan bertanggung jawab untuk materi yang berkaitan. Jadi setiap
anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Pembuatan Film
Dalam proses pembuatan film, tentu ada pembagian kerja. Ada sebagai director,
cameramen, sutradara, editor, penyusun naskah, make up artist, stylist, dan kru lainnya
yang bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
ii. Ferdinand Tonnies membagi kelompok sosial menjadi 2, yaitu Gemeinschaft (paguyuban)
dan Gesellschaft (patembayan).
1. Gemeinschaft (paguyuban), merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-
anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal.
Contoh :
Keluarga, karena hubungan dalam keluarga bersifat alami dan kekal. Pada suami-istri
tentu bukan termasuk paguyuban karena tidak terjadi secara alami. Sedangkan pada
anak, anak dan orangtuanya memiliki hubungan batin yang kuat, si anak dan
orangtuanya tidak memerlukan persetujuan untuk menjadi sebuah keluarga, maka
sifatnya alamiah, dan hubungan anak dengan orangtua dalam keluarga sifatnya
kekal/selamanya.
Alumni, sekolah merupakan tempat terbentuknya suatu kelompok sosial. Hingga
tamat pun, mereka tetap menjadi alumni almamater yang sama. Hubungan ‘alumni’
tersebut akan terus ada sampai kapanpun. Tanpa disadari, para alumni tsb dipandang
sebagai suatu kelompok alumni oleh orang lain.
iii. Charles H. Cooley dan Ellsworth Faris, membagi kelompok social menjadi 2, yaitu
Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder.
1. Charles H. Cooley
Didalam masyarakat, terdapat kelompok primer. Kelompok ini ditandai dengan
pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim/intens (secara terus-menerus).
Ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain masa
kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa.
2. Ellsworth Faris
Didalam masyarakat terdapat kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan
berciri kelembagaan. Contohnya adalah koperasi dan partai politik.
-Bentuk Kerumunan
Khalayak penonton yang formal (Formal Audience)
Mempunyai suatu pusat perhatian yang tujuan yang sama, tapi sifatnya sangat pasif.
Contoh : penonton film, pendengar khutbah
Kelompok ekspresif yang telah direncanakan (Planned Expressive Group)
Pusat perhatiannya tidak begitu penting, mempunyai tujuan yang tersimpul dalam
aktivitas kerumunan tsb serta kepuasan yang dihasilkan, yang fungsinya sebagai
penyalur/sarana refreshing dari pekerjaan
Contoh : orang berpesta atau rekreasi
Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)
Bersifat sementara yang ingin menggunakan fasilitas yang sama. Dalam kerumunan ini,
kehadiran orang lain adalah penghalang bagi tercapainya tujuan seseorang.
Contoh : mengantri karcis, mengantri kamar mandi umum
Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panic (Panic Crowds)
Kerumunan orang dengan keadaan panik yang berusaha menyelamatkan diri dari bahaya.
Dorongan dalam diri individu dalam kerumunan itu cenderung mempertinggi rasa panik.
Contoh : orang-orang yang sedang menyelamatkan diri dari bencana alam
Kerumunan penonton (Spectator Crowds)
Sekumpulan orang yang ingin melihat suatu kejadian. Hamper sama dengan Formal
Audience, tapi kerumunan penonton tidak direncanakan dan kegiatannya tidak
direncanakan.
Contoh : orang yang melihat kecelakaan.
Kerumunan orang yang berlawanan dengan norma hukum (Lawless Crowds), terbagi 2 :
Kerumunan yang bertindak emosional (Acting Crowds), kerumunan yang
menggunakan kekuaran fisik yang berlawanan dengan norma, yang memiliki tujuan
tertentu.
Kerumunan yang bersifat immoral (Immoral Crowds), tindakan yang berlawanan
dengan norma masyarakat/pergaulan, tapi tanpa tujuan tertentu. Contoh : orang
mabuk
b. Massa (Mass)
Terbentuk karena adanya perencanaan
Memiliki pemimpin
Bukan sesuatu yang spontan
Contoh : kumpulan orang yang digerakkan untuk melakukan demonstrasi terhadap
kebijakan pemerintah
c. Publik